Bestprofit
(31/1) – XAU/USD, pasangan mata uang yang mengukur nilai emas terhadap
Dolar AS (USD), saat ini diperdagangkan mendekati rekor tertingginya di
wilayah $2.790. Lonjakan harga emas ini terutama dipengaruhi oleh
perkembangan ekonomi makro terkini yang menekan nilai Dolar AS. Dalam
artikel ini, kita akan mengulas faktor-faktor yang mempengaruhi
pergerakan harga emas, dengan fokus pada kebijakan moneter Bank Sentral
Eropa (ECB), data ekonomi Amerika Serikat (AS), serta dampaknya terhadap
pasar global.
Keputusan ini menggambarkan langkah proaktif ECB untuk merespons tantangan ekonomi yang dihadapi kawasan Eropa. Meski tingkat inflasi di zona euro telah menunjukkan tren menurun, kebijakan penurunan suku bunga menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan Eropa masih khawatir tentang laju pertumbuhan ekonomi. ECB mengindikasikan bahwa meskipun inflasi berada dalam kontrol, kondisi ekonomi secara keseluruhan membutuhkan stimulus lebih lanjut untuk mendukung pemulihan. Pernyataan yang menyertai keputusan tersebut, beserta konferensi pers yang dipimpin oleh Presiden ECB, Christine Lagarde, menunjukkan bahwa sikap kebijakan Eropa cenderung dovish. Hal ini mengisyaratkan bahwa ECB kemungkinan besar akan mempertimbangkan penurunan suku bunga lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang, tergantung pada kondisi ekonomi yang berkembang. Langkah ini berfungsi sebagai dukungan bagi pasar emas, karena ketidakpastian ekonomi dan kebijakan moneter yang longgar umumnya mendorong minat terhadap aset-aset safe haven seperti emas.
Kebijakan Moneter ECB: Menurunkan Suku Bunga Acuan
Pada hari yang sama, menjelang pembukaan Wall Street, Bank Sentral Eropa (ECB) mengumumkan keputusan kebijakan moneternya. ECB menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps), sesuai dengan ekspektasi pasar. Dengan keputusan ini, suku bunga pada operasi pembiayaan kembali utama, fasilitas pinjaman marjinal, dan fasilitas simpanan berada pada 2,9%, 3,15%, dan 2,75% masing-masing.Kunjungi juga : bestprofit futures
Keputusan ini menggambarkan langkah proaktif ECB untuk merespons tantangan ekonomi yang dihadapi kawasan Eropa. Meski tingkat inflasi di zona euro telah menunjukkan tren menurun, kebijakan penurunan suku bunga menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan Eropa masih khawatir tentang laju pertumbuhan ekonomi. ECB mengindikasikan bahwa meskipun inflasi berada dalam kontrol, kondisi ekonomi secara keseluruhan membutuhkan stimulus lebih lanjut untuk mendukung pemulihan. Pernyataan yang menyertai keputusan tersebut, beserta konferensi pers yang dipimpin oleh Presiden ECB, Christine Lagarde, menunjukkan bahwa sikap kebijakan Eropa cenderung dovish. Hal ini mengisyaratkan bahwa ECB kemungkinan besar akan mempertimbangkan penurunan suku bunga lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang, tergantung pada kondisi ekonomi yang berkembang. Langkah ini berfungsi sebagai dukungan bagi pasar emas, karena ketidakpastian ekonomi dan kebijakan moneter yang longgar umumnya mendorong minat terhadap aset-aset safe haven seperti emas.