Bestprofit
(2/1) – Emas, sebagai logam mulia yang sering dipandang sebagai
pelindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik,
menunjukkan performa yang luar biasa pada tahun 2024. Harga emas pada
hari Selasa mengalami kenaikan signifikan dan diperkirakan akan
mengakhiri tahun ini dengan pencapaian yang memecahkan rekor. Banyak
faktor yang mempengaruhi lonjakan harga emas, mulai dari pembelian yang
kuat oleh bank sentral, ketidakpastian geopolitik yang meningkat, hingga
pelonggaran kebijakan moneter global. Emas diperkirakan akan terus
menjadi pilihan utama bagi investor pada tahun 2025, meskipun ada
tantangan dari penguatan dolar AS dan kebijakan Federal Reserve yang
lebih lambat.
Kenaikan Harga Emas yang Mencapai Rekor
Pada hari Selasa, harga emas spot tercatat naik 0,4% menjadi $2.615,00 per ons, sementara harga emas berjangka AS juga naik 0,4% menjadi $2.627,30. Lonjakan ini membawa harga emas mendekati rekor tertinggi yang pernah tercatat sebelumnya pada 31 Oktober 2024, yakni $2.790,15 per ons. Secara keseluruhan, harga emas telah meningkat lebih dari 26% pada tahun 2024, menjadi lonjakan tahunan terbesar sejak 2010.Kunjungi juga : bestprofit futures
Penyebab Lonjakan Harga Emas
Beberapa faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas pada tahun ini antara lain:- Permintaan dari Bank Sentral Bank sentral di seluruh dunia, termasuk yang ada di negara-negara berkembang, telah meningkatkan cadangan emas mereka secara signifikan. Pembelian emas oleh bank sentral ini memberikan dorongan besar bagi harga emas. Emas sering dianggap sebagai instrumen yang lebih aman dibandingkan dengan mata uang yang rentan terhadap inflasi atau ketidakpastian ekonomi.
- Ketidakpastian Geopolitik Ketegangan geopolitik yang meningkat, seperti konflik di Timur Tengah, ketegangan antara negara-negara besar, dan ketidakstabilan politik di berbagai belahan dunia, telah mendorong banyak investor untuk mencari aset yang lebih aman. Emas, yang sudah lama dianggap sebagai tempat berlindung yang aman, menjadi pilihan utama.
- Pelonggaran Kebijakan Moneter Global Bank-bank sentral besar, termasuk Federal Reserve Amerika Serikat, telah menurunkan suku bunga mereka untuk merangsang perekonomian pasca-pandemi. Pelonggaran kebijakan moneter ini menyebabkan imbal hasil obligasi lebih rendah, yang membuat emas yang tidak menghasilkan bunga menjadi lebih menarik.
- Kenaikan Arus Masuk ke ETF Emas Exchange-Traded Funds (ETF) yang berfokus pada emas juga mengalami peningkatan arus masuk. Ini menunjukkan minat yang lebih besar dari investor ritel dan institusional terhadap emas sebagai bentuk investasi yang lebih aman dan stabil.