Wednesday, 15 January 2025

Bestprofit | Emas Naik ke Tertinggi Sebulan Usai Inflasi AS Lebih Tinggi dari Perkiraan

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2024/07/c1_20240630_04500512-768x383-1.jpeg

Bestprofit (16/1) – Pada hari Rabu (15 Januari 2025), harga emas diperdagangkan lebih tinggi, mencatatkan kenaikan signifikan setelah dolar AS dan imbal hasil Treasury mengalami penurunan yang tajam. Katalis utama untuk pergerakan ini adalah laporan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS. Kenaikan harga emas ini menggambarkan bagaimana pasar merespon data ekonomi yang lebih kuat, yang sekaligus meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan lebih berhati-hati dalam kebijakan moneternya.

Harga Emas Naik Signifikan

Harga emas untuk pengiriman Februari tercatat naik sebesar US$35,80 menjadi US$2.718,10 per ons pada sore hari Rabu, mencatatkan harga tertinggi sejak 11 Desember 2024. Kenaikan harga emas ini dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya adalah penurunan dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih rendah. Penurunan ini terjadi setelah data inflasi AS yang dirilis lebih tinggi dari perkiraan, yang memengaruhi ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve ke depan.
Kunjungi juga : bestprofit futures

Data Inflasi AS Lebih Tinggi dari Perkiraan

Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Desember 2024 naik sebesar 0,4%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan 0,3% yang tercatat pada bulan November dan juga melebihi perkiraan konsensus yang memperkirakan kenaikan IHK sebesar 0,3%. Data ini menunjukkan bahwa tekanan inflasi di AS masih cukup tinggi, meskipun ada indikasi bahwa inflasi mulai mereda pada beberapa bulan terakhir. Namun, meskipun IHK secara keseluruhan lebih tinggi, angka IHK inti, yang tidak termasuk komponen makanan dan energi yang cenderung lebih volatil, hanya naik 3,2% secara tahunan. Angka ini sedikit lebih rendah dari perkiraan pasar yang mengantisipasi kenaikan sebesar 3,3%. Meskipun demikian, lonjakan inflasi bulanan yang lebih besar dari ekspektasi memberikan dorongan bagi harga emas.

Imbal Hasil dan Dolar AS Turun

Salah satu faktor yang mendukung pergerakan harga emas adalah penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Imbal hasil Treasury AS, terutama pada obligasi dua tahun dan sepuluh tahun, mengalami penurunan tajam setelah data inflasi dirilis. Imbal hasil pada obligasi dua tahun AS turun 10,8 basis poin menjadi 4,276%, sementara obligasi 10 tahun turun lebih dalam, 13,3 basis poin, menjadi 4,66%. Penurunan imbal hasil ini terjadi karena pasar mulai merespons data inflasi dengan lebih hati-hati terhadap kebijakan moneter yang lebih dovish dari Federal Reserve. Penurunan imbal hasil obligasi membuat emas menjadi lebih menarik sebagai alternatif investasi, karena imbal hasil yang lebih rendah pada instrumen pendapatan tetap seperti obligasi pemerintah akan mendorong investor untuk mencari aset yang lebih aman dan menguntungkan seperti emas. Selain itu, penurunan imbal hasil Treasury juga berkontribusi pada penurunan dolar AS. Indeks dolar ICE, yang mengukur nilai dolar terhadap sekumpulan mata uang utama, terakhir terlihat turun 0,16 poin menjadi 109,11. Penurunan dolar ini membantu mendongkrak harga emas, karena emas menjadi lebih terjangkau bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain selain dolar.

Ekspektasi Kebijakan Federal Reserve

Meskipun Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada akhir pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 29 Januari mendatang, data inflasi ini memperkuat ekspektasi pasar bahwa bank sentral AS mungkin akan lebih agresif dalam mengurangi suku bunga di masa depan. Dengan adanya ketidakpastian dalam perekonomian dan adanya tekanan inflasi yang terus berlanjut, pasar mulai memproyeksikan bahwa pemangkasan suku bunga bisa terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Menurut alat CME Fedwatch, yang mengukur ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga, saat ini terdapat probabilitas 29% bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan berikutnya pada bulan Maret 2025. Ini merupakan kenaikan dari probabilitas sebelumnya yang hanya sebesar 23,2% pada hari Selasa. Kenaikan probabilitas pemangkasan suku bunga ini berkontribusi pada penurunan imbal hasil obligasi dan juga melemahnya dolar AS, yang pada gilirannya meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.

Emas Sebagai Aset Lindung Nilai

Emas sering dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Meskipun ada beberapa sinyal bahwa inflasi mungkin mulai mereda, data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Desember menunjukkan bahwa ketidakpastian ekonomi masih ada. Dalam situasi seperti ini, investor sering beralih ke emas sebagai tempat yang lebih aman untuk menyimpan nilai kekayaan mereka. Kenaikan harga emas pada 15 Januari ini mencerminkan minat yang terus meningkat terhadap logam mulia tersebut di tengah ketidakpastian ekonomi global dan nasional. Selain itu, meskipun ada spekulasi bahwa suku bunga bisa dipangkas pada bulan Maret, banyak investor yang memilih untuk tetap memegang emas sebagai aset yang tahan terhadap volatilitas pasar.

Perkiraan Arah Pasar Emas ke Depan

Dengan latar belakang data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dan ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve, harga emas berpotensi terus menguat di masa mendatang. Meski demikian, masih ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi pergerakan harga emas ke depan, seperti kebijakan moneter yang diambil oleh Federal Reserve dan perkembangan ekonomi global lainnya. Jika Federal Reserve benar-benar melakukan pemangkasan suku bunga pada Maret, kita bisa melihat harga emas terus naik, mengingat bahwa imbal hasil yang lebih rendah akan semakin membuat emas lebih menarik. Sebaliknya, jika inflasi mulai mereda lebih cepat dari yang diperkirakan, ada kemungkinan harga emas akan terkoreksi, meskipun kemungkinan ini tampaknya lebih kecil mengingat data inflasi yang masih menunjukkan tekanan.

Kesimpulan

Harga emas menguat pada 15 Januari 2025, didorong oleh data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan, penurunan imbal hasil obligasi AS, dan melemahnya dolar. Meskipun ada prediksi bahwa Federal Reserve mungkin mempertahankan suku bunga pada pertemuan mendatang, ekspektasi untuk pemangkasan suku bunga semakin kuat setelah data inflasi tersebut. Sebagai hasilnya, emas terus dilihat sebagai aset lindung nilai yang menarik, dan potensi kenaikan harga emas masih terbuka lebar dalam waktu dekat. Namun, investor perlu memantau perkembangan lebih lanjut dalam kebijakan moneter dan situasi ekonomi global untuk memahami arah pergerakan harga emas selanjutnya.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!