Monday, 6 January 2025

Bestprofit | Emas Turun, Pasar Tunggu Data Ekonomi AS

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-3.jpeg

Bestprofit (7/1) – Pada hari Senin (6 Januari 2025), harga emas mengalami penurunan, didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS. Seiring dengan ini, petunjuk terbaru dari Federal Reserve (The Fed) mengenai penurunan suku bunga yang lebih lambat di tahun 2025 membuat para investor semakin cermat menunggu berbagai data ekonomi yang dijadwalkan akan dirilis minggu ini. Data tersebut diperkirakan dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai arah kebijakan moneter AS dan dampaknya terhadap pasar komoditas, khususnya emas.

Penurunan Harga Emas pada 6 Januari 2025

Harga emas spot turun sebesar 0,2% menjadi $2.634,52 per ons pada pukul 02.27 ET (19.27 GMT). Sementara itu, harga emas berjangka AS juga ditutup lebih rendah, yaitu turun 0,3% menjadi $2.647,40 per ons. Penurunan ini terjadi di tengah kenaikan imbal hasil pada Obligasi Treasury AS, yang kembali menunjukkan tren naik. Kenaikan imbal hasil ini memberikan tekanan pada harga emas, karena emas, yang tidak memberikan imbal hasil, menjadi kurang menarik dibandingkan dengan obligasi yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi. Nitesh Shah, seorang ahli strategi komoditas dari WisdomTree, menjelaskan bahwa imbal hasil obligasi yang kembali naik telah memberikan tekanan pada harga emas. “Imbal hasil pada obligasi kembali naik, memberikan tekanan pada emas,” ujarnya. Dengan kenaikan imbal hasil pada Obligasi Treasury AS 10 tahun yang mencapai level tertinggi lebih dari delapan bulan, investor lebih memilih instrumen yang menawarkan imbal hasil, meninggalkan emas yang tidak memberikan bunga atau dividen.
Kunjungi juga : bestprofit futures

Proyeksi Harga Emas di Masa Depan

Meskipun harga emas mengalami penurunan pada awal tahun 2025, Shah memperkirakan bahwa harga emas bisa mencapai $3.050 per ons pada akhir tahun ini. Proyeksi ini didasarkan pada pandangan ekonomi “konsensus”, yang memperkirakan depresiasi dolar dan penurunan imbal hasil obligasi. Selain itu, ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dapat memberikan risiko tambahan yang dapat menyebabkan harga emas naik lebih tinggi dari perkiraan. Meskipun demikian, perubahan kondisi geopolitik dan ekonomi global, seperti ketegangan di Timur Tengah, dapat mempengaruhi prospek harga emas.

Dampak Kebijakan The Fed terhadap Harga Emas

Salah satu faktor penting yang mempengaruhi pergerakan harga emas adalah kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed). Pada bulan Desember 2024, The Fed mengumumkan proyeksi terbaru yang menyiratkan perubahan arah kebijakan moneter yang lebih hati-hati, khususnya terkait dengan pemotongan suku bunga. Mayoritas pembuat kebijakan The Fed menunjukkan kekhawatiran bahwa inflasi dapat kembali muncul dan lebih sulit dikendalikan. Oleh karena itu, meskipun ada proyeksi pemotongan suku bunga di tahun 2025, The Fed mungkin akan mengurangi laju penurunan suku bunga dan mempertahankan tingkat suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, demi menanggulangi inflasi yang masih tetap di atas target 2%. Keputusan tersebut, jika direalisasikan, dapat berdampak besar pada pasar emas. Suku bunga yang lebih tinggi cenderung mengurangi daya tarik emas, karena investor lebih memilih instrumen yang memberikan imbal hasil lebih tinggi, seperti obligasi. Oleh karena itu, meskipun suku bunga yang lebih tinggi dapat menekan harga emas dalam jangka pendek, ketidakpastian mengenai inflasi dan ketegangan geopolitik dapat tetap menjadi faktor pendorong harga emas di masa depan.

Pengaruh Kebijakan Donald Trump terhadap Inflasi dan Emas

Kebijakan ekonomi yang akan diambil oleh Presiden AS terpilih, Donald Trump, juga diperkirakan dapat mempengaruhi harga emas. Trump akan dilantik pada tanggal 20 Januari 2025, dan kebijakan-kebijakan yang akan dia terapkan, seperti tarif dan kebijakan proteksionis, diprediksi akan memicu inflasi lebih lanjut. “Ada spekulasi bahwa Trump akan menarik kembali tarif, dan jika harga komoditas naik, inflasi akan tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama,” kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures. Jika kebijakan proteksionis Trump memicu lonjakan harga komoditas, inflasi akan tetap tinggi, yang berpotensi mendukung permintaan untuk emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Dalam hal ini, meskipun suku bunga yang lebih tinggi dapat memberikan tekanan pada harga emas, ketegangan inflasi yang berkelanjutan dapat membuat emas tetap menarik sebagai aset yang aman.

Pengaruh Indeks Dolar terhadap Harga Emas

Salah satu faktor yang turut mempengaruhi pergerakan harga emas adalah pergerakan indeks dolar AS (DXY). Pada hari Kamis (2 Januari 2025), indeks dolar AS sempat mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua tahun. Namun, pada hari Senin (6 Januari), indeks dolar AS merosot 1%, memberikan sedikit dukungan pada harga emas. Penurunan indeks dolar AS dapat meningkatkan daya tarik emas, yang biasanya berbanding terbalik dengan pergerakan dolar. Dalam hal ini, meskipun harga emas turun pada 6 Januari, penurunan dolar AS dapat memberikan sedikit harapan bagi para investor emas.

Perhatian Investor pada Laporan Ekonomi AS

Para investor saat ini sangat menantikan serangkaian data ekonomi AS yang akan dirilis dalam beberapa hari mendatang. Data pekerjaan AS, yang dijadwalkan untuk dirilis pada hari Jumat, dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai jalur kebijakan moneter yang akan diambil oleh The Fed. Selain itu, data lowongan pekerjaan yang akan dirilis pada hari Selasa dan angka ketenagakerjaan ADP yang dijadwalkan pada hari Rabu juga diperkirakan dapat mempengaruhi pandangan investor mengenai prospek ekonomi AS. Risalah dari pertemuan kebijakan terbaru The Fed pada hari Rabu juga akan menjadi sorotan utama, karena ini dapat memberikan wawasan lebih lanjut mengenai rencana The Fed terkait dengan suku bunga dan inflasi.

Pergerakan Harga Logam Mulia Lainnya

Selain emas, beberapa logam mulia lainnya juga mengalami pergerakan harga yang signifikan pada 6 Januari 2025. Harga perak spot naik 1,1% menjadi $29,93 per ons, mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan dengan emas. Sementara itu, harga platinum turun 0,8% menjadi $930,41 per ons, dan harga paladium turun 0,4% menjadi $918,25 per ons. Meskipun harga perak menunjukkan kenaikan, pergerakan harga platinum dan paladium cenderung lebih terkendali.

Kesimpulan

Pada awal tahun 2025, harga emas mengalami penurunan, dipengaruhi oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS dan proyeksi kebijakan moneter yang lebih hati-hati dari The Fed. Namun, faktor-faktor lain seperti inflasi yang tinggi, ketegangan geopolitik, dan kebijakan ekonomi Donald Trump dapat mempengaruhi harga emas ke depan. Investor saat ini menunggu dengan cermat data ekonomi AS yang akan dirilis minggu ini, yang diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai arah kebijakan suku bunga The Fed dan dampaknya terhadap pasar emas.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!