Sunday, 19 January 2025

Bestprofit | Emas Turun, Dolar Kembali Menguat

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-6.jpg

Bestprofit (20/1) – Harga emas mengalami penurunan tipis setelah tiga hari berturut-turut menguat, pada Jumat sore (17/1). Penurunan ini terjadi karena dolar AS berhasil bangkit dari pelemahan yang terjadi selama dua hari sebelumnya. Pemicu utama dari pergerakan ini adalah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan, yang sebelumnya memicu harapan pasar akan adanya pemangkasan suku bunga yang lebih cepat oleh Federal Reserve. Harga emas untuk pengiriman Februari tercatat turun sebesar US$0,90, menjadi US$2.750,00 per ons. Perubahan harga ini mencerminkan dinamika pasar yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan dolar dan harapan terhadap kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral AS, Federal Reserve.
Kunjungi juga : bestprofit futures

Data Ekonomi AS Memicu Harapan Pemangkasan Suku Bunga

Minggu ini, pasar dikejutkan dengan beberapa data ekonomi AS yang menunjukkan hasil yang lebih lemah dari ekspektasi, terutama terkait dengan inflasi inti dan penjualan ritel. Inflasi inti, yang tidak termasuk harga energi dan makanan yang sering bergejolak, tercatat lebih rendah dari perkiraan para analis, menunjukkan bahwa tekanan inflasi di AS mungkin mulai mereda. Selain itu, penjualan ritel di AS untuk bulan Desember juga menunjukkan penurunan, yang memberikan gambaran bahwa konsumsi domestik mungkin melambat. Kondisi ini membuka kembali harapan di kalangan pelaku pasar bahwa Federal Reserve akan segera mengambil langkah untuk memangkas suku bunga guna merangsang perekonomian. Pemangkasan suku bunga dapat menguntungkan harga emas, karena suku bunga yang lebih rendah cenderung menurunkan imbal hasil obligasi dan meningkatkan daya tarik emas sebagai aset yang lebih aman. Meskipun demikian, meskipun harapan pemangkasan suku bunga semakin kuat, Federal Reserve diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga pada pertemuan kebijakan yang dijadwalkan pada akhir bulan Januari. Oleh karena itu, pasar tetap memantau dengan cermat keputusan yang diambil oleh bank sentral ini.

Peran Indeks Dolar dalam Pergerakan Harga Emas

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga emas pada hari tersebut adalah pergerakan indeks dolar. Indeks dolar ICE, yang mengukur nilai dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya, tercatat naik 0,35 poin menjadi 109,31. Kenaikan ini memberikan tekanan pada harga emas yang dihargakan dalam dolar AS. Ketika dolar menguat, emas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lain, sehingga menurunkan permintaan terhadap logam mulia tersebut. Kenaikan indeks dolar ini bisa jadi dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi global, termasuk ekspektasi terhadap kebijakan moneter AS dan kekhawatiran pasar terhadap potensi pengetatan kebijakan moneter di negara-negara besar lainnya. Dolar yang lebih kuat biasanya membuat emas, yang tidak memberikan imbal hasil seperti obligasi atau dividen saham, menjadi kurang menarik bagi investor.

Imbal Hasil Obligasi AS Beragam, Pengaruh Terhadap Emas

Selain pergerakan dolar, imbal hasil obligasi pemerintah AS juga turut berperan dalam mempengaruhi harga emas. Imbal hasil obligasi dua tahun AS tercatat naik 3,8 basis poin, menjadi 4,272%, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun mengalami penurunan sebesar 0,8 poin, menjadi 4,609%. Pergerakan imbal hasil obligasi ini mencerminkan dinamika pasar terkait dengan ekspektasi terhadap kebijakan moneter Federal Reserve. Secara umum, ketika imbal hasil obligasi jangka pendek meningkat, investor cenderung mengalihkan dana mereka ke instrumen pendapatan tetap, yang menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi. Sebaliknya, ketika imbal hasil obligasi jangka panjang turun, hal ini dapat menambah daya tarik emas sebagai aset yang lebih aman, mengingat emas tidak terpengaruh oleh perubahan imbal hasil obligasi atau suku bunga. Namun, pada Jumat sore tersebut, meskipun ada perbedaan pergerakan antara imbal hasil obligasi jangka pendek dan jangka panjang, harga emas tetap tertekan karena menguatnya dolar dan pengaruh dari data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan.

Harapan Pemangkasan Suku Bunga dan Daya Tarik Emas

Harapan akan pemangkasan suku bunga di AS telah menjadi pendorong utama penguatan harga emas dalam beberapa hari terakhir. Emas sering dianggap sebagai aset yang aman dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan kebijakan moneter yang lebih longgar. Oleh karena itu, jika Federal Reserve memutuskan untuk memangkas suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan, harga emas dapat kembali menguat. Namun, meskipun ada optimisme terkait pemangkasan suku bunga, para analis dan pelaku pasar tetap memperhatikan data ekonomi dan keputusan Federal Reserve yang akan datang. Sebagian besar pelaku pasar memperkirakan bahwa pada pertemuan kebijakan mendatang pada 29 Januari, Federal Reserve kemungkinan besar akan mempertahankan suku bunga tidak berubah, mengingat kekhawatiran terhadap inflasi dan ketegangan ekonomi global yang belum sepenuhnya mereda.

Minggu-Minggu Mendatang dan Prospek Harga Emas

Melihat ke depan, prospek harga emas akan sangat bergantung pada beberapa faktor, termasuk keputusan kebijakan Federal Reserve, pergerakan dolar, dan data ekonomi AS yang akan datang. Jika data inflasi atau pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda lebih lanjut dari pelambatan ekonomi, harapan pemangkasan suku bunga dapat kembali mendominasi, memberikan dorongan positif bagi harga emas. Namun, jika Federal Reserve mempertahankan sikapnya yang lebih hawkish dan memutuskan untuk tidak segera memangkas suku bunga, harga emas mungkin akan menghadapi tekanan lebih lanjut. Selain itu, faktor-faktor global seperti ketegangan geopolitik dan perkembangan pasar energi juga dapat memengaruhi permintaan terhadap emas sebagai aset lindung nilai.

Kesimpulan: Ketidakpastian Ekonomi dan Potensi Harga Emas

Pada Jumat sore (17/1), emas turun tipis setelah beberapa hari mengalami penguatan. Pergerakan harga ini dipengaruhi oleh bangkitnya dolar AS setelah dua hari pelemahan dan harapan pasar terhadap pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang semakin menguat setelah data ekonomi AS yang lemah. Meskipun harga emas tertekan, prospek jangka panjang untuk logam mulia ini tetap bergantung pada keputusan kebijakan Federal Reserve dan faktor ekonomi lainnya. Sebagai salah satu aset yang paling sensitif terhadap perubahan kebijakan moneter, harga emas akan terus dipantau dengan seksama oleh para investor dan analis. Ketidakpastian ekonomi dan geopolitik yang terus berlanjut memberikan gambaran bahwa emas tetap memiliki daya tarik sebagai instrumen investasi yang aman di tengah volatilitas pasar global.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!