Thursday, 16 January 2025

Bestprofit | Emas Tembus $2.700 Usai Pernyataan Dovish Fed

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-5.jpeg

Bestprofit (17/1) – Pada hari Kamis, 16 Januari 2025, harga emas mengalami lonjakan signifikan dan berhasil menembus angka $2.700 per ons. Kenaikan harga emas ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat (AS), termasuk pergerakan nilai tukar dolar AS (Greenback) serta rilis data ekonomi yang menunjukkan kekuatan konsumen meskipun ada beberapa tanda ketidakpastian.

Mengapa Harga Emas Meningkat?

Kenaikan harga emas ini sejalan dengan penurunan nilai tukar dolar AS yang memangkas sebagian dari kenaikan sebelumnya. Selain itu, data-data ekonomi AS, meskipun menunjukkan soliditas ekonomi, memicu ekspektasi pasar yang lebih besar terhadap pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve (Fed). Hal ini menciptakan suasana yang mendukung bagi investasi emas sebagai aset yang lebih aman di tengah ketidakpastian ekonomi.
Kunjungi juga : bestprofit futures

Data Ekonomi AS: Belanja Konsumen dan Angka Pekerjaan

Data yang dirilis oleh pemerintah AS menunjukkan bahwa ekonomi negara tersebut tetap solid. Salah satu data yang menarik perhatian adalah angka belanja konsumen yang menunjukkan peningkatan meskipun lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Penjualan ritel pada bulan Desember tidak memenuhi ekspektasi pasar, namun data revisi untuk bulan November menunjukkan kekuatan konsumen yang lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya. Ini menandakan bahwa meskipun ada beberapa hambatan, konsumsi masyarakat AS tetap menjadi pilar utama bagi perekonomian. Di sisi lain, data terkait pasar tenaga kerja AS menunjukkan adanya sedikit tekanan. Jumlah klaim asuransi pengangguran melonjak untuk pertama kalinya sejak 7 Desember 2024. Meskipun kenaikan klaim ini tidak terlalu signifikan, hal ini memberi indikasi bahwa pasar tenaga kerja mulai mengalami beberapa tantangan, yang dapat mempengaruhi kebijakan ekonomi dan moneter yang diambil oleh Federal Reserve.

Penurunan Imbal Hasil Obligasi AS

Salah satu faktor yang turut berperan dalam lonjakan harga emas adalah penurunan imbal hasil obligasi AS. Imbal hasil obligasi pemerintah AS, yang merupakan salah satu indikator penting dari biaya pinjaman di pasar, mengalami penurunan seiring dengan harapan pasar terhadap kebijakan lebih dovish dari Federal Reserve. Pedagang di pasar obligasi mengantisipasi bahwa Bank Sentral AS mungkin akan menurunkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan sebelumnya, yang pada gilirannya akan mengurangi daya tarik obligasi AS sebagai instrumen investasi. Hal ini berujung pada peralihan investasi ke aset yang lebih aman, seperti emas. Penurunan imbal hasil obligasi ini juga mencerminkan ekspektasi pasar yang kuat akan adanya pelonggaran moneter lebih lanjut dari Fed.

Pergerakan Dolar AS (Greenback) dan Indeks DXY

Salah satu penyebab utama lonjakan harga emas adalah melemahnya dolar AS. Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kekuatan dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,14% pada hari tersebut dan berada di bawah angka 109,00. Penurunan ini terjadi di tengah pernyataan-pernyataan dovish dari pejabat Federal Reserve dan ekspektasi pasar akan pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut. Ketika dolar AS melemah, emas, yang diperdagangkan dalam dolar, menjadi lebih murah bagi pembeli dengan mata uang lain, sehingga meningkatkan permintaan emas di pasar global. Melemahnya dolar juga mencerminkan adanya kekhawatiran pasar terhadap ketidakpastian ekonomi, yang mendorong pelaku pasar untuk beralih ke aset yang lebih stabil dan terhindar dari fluktuasi mata uang, seperti emas.

Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Terpilih

Kenaikan harga emas juga dipengaruhi oleh situasi politik di AS, khususnya menjelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS yang terpilih. Ketidakpastian yang ditimbulkan oleh transisi politik ini turut memperburuk sentimen pasar. Pelaku pasar cenderung mencari perlindungan di aset-aset yang lebih aman, seperti emas, di tengah ketegangan politik domestik yang dapat mempengaruhi kebijakan ekonomi dan keuangan negara tersebut. Selain itu, ketidakpastian yang berkaitan dengan kebijakan ekonomi Trump yang belum sepenuhnya jelas, termasuk rencana pajak dan kebijakan perdagangan, turut memperburuk sentimen risiko di pasar global. Emas, dengan sifatnya sebagai aset safe-haven, menjadi pilihan utama bagi investor yang menghindari potensi gejolak pasar akibat ketidakpastian politik.

Pandangan Federal Reserve: Kebijakan Dovish

Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller, mengeluarkan pernyataan yang dovish pada hari tersebut, yang semakin memperburuk sentimen pasar terhadap dolar AS. Dalam pernyataannya, Waller menyatakan bahwa Fed mungkin akan menurunkan biaya pinjaman lebih cepat dan lebih agresif jika proses desinflasi di AS berkembang lebih cepat dari yang diperkirakan. Komentar ini mengarah pada ekspektasi pasar bahwa Fed akan mengadopsi kebijakan moneter yang lebih longgar untuk mendorong pemulihan ekonomi lebih lanjut. Pelonggaran kebijakan moneter ini diharapkan dapat menurunkan tingkat bunga dan memperlambat laju inflasi, yang membuat aset berisiko seperti saham menjadi lebih menarik dibandingkan dengan instrumen pendapatan tetap. Namun, emas, yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung menjadi pilihan yang lebih aman dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan pasar.

Perkembangan Selanjutnya yang Perlu Diperhatikan

Para pedagang dan analis pasar akan terus memantau perkembangan lebih lanjut dari data ekonomi AS yang akan dirilis dalam beberapa hari mendatang. Salah satu data penting yang akan menjadi fokus perhatian adalah data perumahan, termasuk Izin Bangunan dan Pembangunan Perumahan. Data ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi sektor perumahan, yang merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian AS. Selain itu, para pelaku pasar juga akan terus mengamati kebijakan yang diambil oleh Federal Reserve dan respons pasar terhadap kebijakan tersebut. Jika Fed terus menunjukkan sikap dovish dan memprioritaskan pelonggaran moneter, maka harga emas kemungkinan akan terus menunjukkan tren positif.

Kesimpulan

Kenaikan harga emas di atas $2.700 pada 16 Januari 2025 menunjukkan bagaimana kondisi ekonomi dan pasar yang tidak pasti dapat mempengaruhi preferensi investasi. Penurunan dolar AS, data ekonomi yang campuran, dan harapan akan pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve menjadi faktor utama yang mendorong harga emas naik. Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS dan dinamika politik domestik juga menambah ketidakpastian yang memicu pelaku pasar untuk beralih ke aset yang lebih aman seperti emas. Dengan kondisi ekonomi global yang penuh tantangan, emas tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang ingin melindungi nilai kekayaan mereka.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!