Monday, 13 January 2025

Bestprofit | Emas Turun, Dolar AS Menguat

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2024/04/Gold-Emas-1.jpg

Bestprofit (14/1) – Pada sesi perdagangan Amerika Utara, harga emas mengalami penurunan signifikan. Harga XAU/USD tercatat turun 1,20%, diperdagangkan pada angka $2.657 setelah gagal menembus level $2.700. Penurunan harga emas ini didorong oleh keputusan para pedagang yang mencari instrumen yang lebih aman, yaitu dolar AS, setelah imbal hasil obligasi Treasury AS mencapai level tertinggi sejak November 2023. Fenomena ini mencerminkan ketidakpastian ekonomi yang tengah berlangsung, di mana pasar cenderung beralih dari aset yang lebih berisiko seperti emas ke aset yang lebih aman seperti Greenback, yang dipandang lebih stabil dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

Peran Kenaikan Imbal Hasil Obligasi Treasury AS

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi pergerakan harga emas adalah pergerakan imbal hasil obligasi Treasury AS. Imbal hasil obligasi AS, yang mencerminkan tingkat pengembalian investasi di pasar obligasi, telah meningkat ke level tertinggi sejak November 2023. Kenaikan ini menarik perhatian para investor, karena meningkatnya imbal hasil obligasi membuat instrumen investasi ini semakin menarik dibandingkan dengan emas, yang tidak memberikan hasil bunga. Dengan suku bunga yang lebih tinggi pada obligasi AS, investor cenderung lebih memilih obligasi yang memberikan imbal hasil lebih tinggi, yang pada gilirannya meningkatkan permintaan untuk dolar AS dan menurunkan permintaan terhadap emas.
Kunjungi juga : bestprofit futures

Data Ekonomi AS yang Menarik Perhatian Investor

Pada hari Senin, data ekonomi yang langka dipublikasikan, dan pasar langsung merespons dengan cermat. Data terbaru mengenai Nonfarm Payrolls AS untuk bulan Desember menunjukkan angka yang lebih baik dari yang diperkirakan. Dengan angka 256 ribu pekerjaan yang tercipta, hasil ini melebihi perkiraan pasar yang hanya mengharapkan tambahan 160 ribu pekerjaan. Ini menunjukkan bahwa perekonomian AS masih dalam kondisi yang relatif kuat. Meskipun demikian, pasar tetap hati-hati mengingat faktor inflasi yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter AS di masa depan.

Dinamika Pasar Menanti Rilis Data Inflasi AS

Meskipun data ketenagakerjaan AS menunjukkan perekonomian yang lebih baik dari ekspektasi, para pedagang lebih fokus pada rilis data inflasi AS yang akan diumumkan pada hari Rabu. Data Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk bulan Desember diperkirakan akan menunjukkan inflasi tahunan sebesar 2,8%, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan angka 2,7% pada bulan November. Sementara itu, CPI Inti yang mengecualikan komponen-komponen yang volatil diperkirakan tetap stabil pada 3,3% YoY, tidak berubah dari tiga bulan sebelumnya. Pentingnya data inflasi ini terletak pada dampaknya terhadap ekspektasi pasar terkait kebijakan moneter The Federal Reserve (Fed). Jika data inflasi menunjukkan adanya tekanan yang lebih tinggi dari perkiraan, ini bisa mempengaruhi keputusan The Fed dalam menentukan arah kebijakan suku bunga mereka. Sebaliknya, jika data inflasi lebih rendah dari ekspektasi, hal ini dapat memperkuat pandangan bahwa tekanan inflasi mulai mereda, yang berpotensi mengarah pada penurunan suku bunga oleh The Fed.

Ekspektasi Kebijakan Fed dan Dampaknya terhadap Pasar

Salah satu perhatian utama para investor adalah bagaimana kebijakan moneter The Federal Reserve akan berkembang dalam waktu dekat. Saat ini, sebagian besar investor hanya mengharapkan pelonggaran suku bunga sebesar 25 basis poin, yang akan menurunkan suku bunga antarbank dana Fed dari kisaran 4,25%-4,50% menjadi 4,00%. Suku bunga yang lebih rendah dapat menjadi sinyal bahwa The Fed merasa cukup yakin dengan stabilitas ekonomi AS dan mulai mengurangi ketatnya kebijakan moneter mereka. Pelonggaran suku bunga ini biasanya berdampak positif terhadap aset berisiko, termasuk emas, karena lebih sedikitnya imbal hasil yang ditawarkan oleh obligasi AS dapat membuat emas menjadi pilihan yang lebih menarik. Namun, keputusan untuk menurunkan suku bunga sangat bergantung pada data ekonomi yang ada, terutama data inflasi yang akan dirilis dalam beberapa hari mendatang. Jika inflasi masih menunjukkan tekanan yang signifikan, The Fed mungkin akan menahan atau bahkan menaikkan suku bunga untuk mengekang inflasi, yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada harga emas.

Pengaruh Kebijakan The Fed Terhadap Dolar AS dan Emas

Suku bunga yang lebih tinggi cenderung menguatkan dolar AS karena imbal hasil yang lebih tinggi membuat dolar lebih menarik bagi para investor global. Ini dapat menyebabkan penurunan harga emas, yang cenderung bergerak berlawanan arah dengan dolar AS. Sebaliknya, jika The Fed memutuskan untuk menurunkan suku bunga atau memberikan sinyal bahwa mereka akan melonggarkan kebijakan moneter, dolar AS mungkin akan melemah, yang dapat memberikan dukungan terhadap harga emas. Namun, penting untuk dicatat bahwa harga emas juga dipengaruhi oleh faktor global lainnya, seperti ketidakpastian geopolitik, permintaan dari negara-negara seperti China dan India, serta kondisi ekonomi global. Oleh karena itu, meskipun kebijakan The Fed memiliki pengaruh yang signifikan, faktor-faktor lain juga turut berperan dalam menentukan arah pergerakan harga emas.

Prospek Emas di Tahun 2025

Menghadapi tahun 2025, prospek harga emas masih dipengaruhi oleh sejumlah faktor utama. Pertama, ketegangan geopolitik dan ketidakpastian global dapat terus mendukung permintaan untuk emas sebagai aset safe haven. Kedua, dinamika kebijakan moneter The Fed dan inflasi AS akan tetap menjadi faktor utama yang mempengaruhi pergerakan harga emas. Jika inflasi tetap tinggi dan The Fed mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi, harga emas bisa terus berada di bawah tekanan. Namun, jika inflasi mulai menunjukkan tanda-tanda mereda dan The Fed melonggarkan kebijakan moneternya, harga emas bisa kembali menguat. Oleh karena itu, investor perlu terus memantau data ekonomi yang akan datang, terutama data inflasi dan kebijakan suku bunga The Fed, untuk memahami arah pergerakan harga emas di masa depan.

Kesimpulan

Harga emas turun pada sesi perdagangan Amerika Utara seiring dengan peningkatan permintaan terhadap dolar AS yang dipicu oleh kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS. Meskipun data ketenagakerjaan AS menunjukkan angka yang lebih baik dari ekspektasi, para investor masih menunggu rilis data inflasi AS yang dapat mempengaruhi keputusan kebijakan moneter The Fed. Pelonggaran suku bunga yang diperkirakan akan dilakukan oleh The Fed dapat memberikan dampak positif terhadap harga emas, namun hal ini sangat bergantung pada perkembangan data inflasi dan ekonomi AS ke depan.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!