Monday, 3 February 2025

Bestprofit | Emas Capai Rekor Tertinggi, Siap Lanjutkan Kenaikan

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-10.jpg

Bestprofit (4/2) – Harga emas telah mencapai rekor tertinggi pada hari Senin, mencatatkan lonjakan signifikan setelah Amerika Serikat (AS) awalnya menjadwalkan tarif pada beberapa negara mitra dagang terbesarnya, termasuk Kanada, Meksiko, dan China. Keputusan ini memicu arus masuk besar-besaran ke logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil sebagai aset safe haven. Pada saat penulisan, harga emas (XAU/USD) diperdagangkan pada $2.821, mencatatkan kenaikan sebesar 0,87% dibandingkan harga pembukaan. Meskipun suasana pasar telah sedikit membaik, emas tetap mempertahankan kenaikan sebelumnya, menandakan dampak dari ketegangan perdagangan global.

Pengaruh Kebijakan Tarif terhadap Harga Emas

Sejak Presiden AS Donald Trump menjabat, kebijakan tarif telah menjadi pendorong utama pasar. Pada awal minggu ini, pasar terpengaruh oleh pengumuman AS yang memberlakukan tarif 25% pada dua mitra dagang terbesarnya, yakni Kanada dan Meksiko, serta tarif 10% pada China. Langkah ini tidak hanya mengganggu hubungan perdagangan antarnegara, tetapi juga menambah ketidakpastian ekonomi global yang mendorong para investor untuk beralih ke aset safe haven seperti emas. Ketidakpastian yang ditimbulkan oleh perang dagang ini memicu lonjakan permintaan terhadap emas, yang dipandang sebagai penyimpan nilai dalam kondisi yang tidak stabil.
Kunjungi juga : bestprofit futures

Imbal Hasil Treasury AS dan Pengaruhnya terhadap Harga Emas

Salah satu faktor yang mendukung lonjakan harga emas adalah penurunan imbal hasil Treasury AS, terutama pada T-note 10-tahun. Pada hari Senin, imbal hasil T-note 10-tahun AS turun satu setengah basis poin menjadi 4,537%, yang mencerminkan penurunan minat investor terhadap obligasi pemerintah AS. Imbal hasil yang lebih rendah ini cenderung meningkatkan daya tarik emas, karena logam mulia ini tidak memberikan imbal hasil seperti obligasi atau saham. Selain itu, imbal hasil riil AS, yang diukur dengan Sekuritas yang Dilindungi Inflasi Treasury 10-tahun (TIPS), tetap stabil di 2,095%. Kondisi ini mencerminkan tingkat inflasi yang terjaga, namun dengan ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut, emas tetap menjadi pilihan utama bagi para investor yang ingin melindungi aset mereka dari volatilitas pasar.

Data Ekonomi AS dan Implikasinya terhadap Pasar Emas

Sementara pasar global terfokus pada kebijakan tarif, data ekonomi AS juga memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi pasar domestik. Salah satu data yang menjadi perhatian adalah PMI Manufaktur ISM untuk bulan Januari yang naik menjadi 50,9, melampaui ekspektasi pasar yang sebesar 49,8. Ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur AS mengalami sedikit perbaikan dibandingkan bulan Desember yang hanya tercatat pada level 49,2. Kenaikan ini menandakan adanya peningkatan dalam aktivitas bisnis yang bisa memberikan dorongan positif bagi ekonomi AS secara keseluruhan. Namun, pengamatan lebih dekat terhadap data PMI menunjukkan bahwa subkomponen harga yang dibayarkan mengalami kenaikan signifikan, dari 52,5 menjadi 54,9. Kenaikan ini mencerminkan biaya input yang lebih tinggi dalam sektor manufaktur, yang dapat berpotensi meningkatkan tekanan inflasi. Hal ini memberikan sinyal bahwa meskipun ada perbaikan dalam aktivitas bisnis, tantangan inflasi masih akan tetap membayangi ekonomi AS, yang berpotensi mendukung kenaikan harga emas.

Tanggapan Pasar terhadap Perang Dagang

Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities, memberikan pandangannya mengenai dampak perang dagang terhadap harga emas. Menurutnya, pasar saat ini belum sepenuhnya menyadari sejauh mana perang dagang antara AS dan mitra-mitranya dapat mempengaruhi pasar logam mulia. “Kami belum melihat respons yang lengkap dari Emas, dan jika perang dagang ini berlanjut untuk jangka waktu yang cukup lama, hal itu dapat menyebabkan harga Emas yang jauh lebih tinggi di kemudian hari,” kata Melek. Pernyataan ini menunjukkan bahwa jika ketegangan perdagangan global berlanjut atau bahkan memburuk, harga emas bisa terus mengalami lonjakan yang signifikan. Ketidakpastian ekonomi yang ditimbulkan oleh perang dagang ini membuat banyak investor memilih emas sebagai tempat yang lebih aman untuk melindungi nilai kekayaan mereka.

Kebijakan Fed dan Peran Suku Bunga dalam Dinamika Harga Emas

Selain pengaruh perang dagang dan kebijakan tarif, kebijakan suku bunga yang diterapkan oleh Federal Reserve (Fed) juga berperan penting dalam menentukan arah harga emas. Pada minggu ini, Presiden Fed Boston, Susan Collins, menyatakan bahwa Fed dapat bersabar dalam melakukan pemotongan suku bunga, mengingat ketidakpastian yang ditimbulkan oleh tarif perdagangan. Hal ini menunjukkan bahwa bank sentral AS mungkin akan mempertahankan suku bunga pada tingkat yang lebih tinggi dalam waktu dekat, yang bisa berpengaruh pada daya tarik emas sebagai aset safe haven. Di sisi lain, Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, berpendapat bahwa Fed perlu menurunkan inflasi hingga mencapai target 2% untuk menjaga kredibilitas lembaga tersebut. Meskipun pasar tenaga kerja AS tetap solid, Bostic menekankan pentingnya melihat dampak dari pelonggaran suku bunga sebesar 100 basis poin yang dilakukan pada tahun lalu. Kebijakan suku bunga ini memiliki dampak langsung terhadap daya tarik emas, karena suku bunga yang lebih rendah membuat logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil menjadi lebih menarik bagi para investor.

Proyeksi Suku Bunga dan Dampaknya pada Pasar Emas

Sementara itu, pasar berjangka uang kini memperkirakan penurunan suku bunga Fed sebesar 44 basis poin pada tahun 2025. Para pedagang mengantisipasi langkah pertama pada bulan Juni, yang akan mempengaruhi ekspektasi terhadap pasar saham dan obligasi. Penurunan suku bunga ini bisa memicu lebih banyak arus masuk ke emas, yang biasanya menjadi pilihan investasi utama ketika suku bunga rendah atau ketika ada ketidakpastian ekonomi yang tinggi.

Kesimpulan: Ketidakpastian Global dan Prospek Emas

Secara keseluruhan, lonjakan harga emas yang tercatat pada hari Senin mencerminkan dampak langsung dari ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kebijakan tarif dan perang dagang global. Ketika pasar menghadapi ketegangan perdagangan antara AS dan mitra dagangnya, serta potensi penurunan suku bunga oleh Fed, investor cenderung beralih ke aset yang lebih aman, seperti emas. Meskipun ada perbaikan dalam data ekonomi AS, faktor-faktor eksternal seperti kebijakan tarif dan ketidakpastian global tetap menjadi pendorong utama harga emas ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan proyeksi yang masih mengarah pada ketidakpastian perdagangan global dan potensi penurunan suku bunga Fed, harga emas mungkin akan terus mengalami kenaikan dalam waktu dekat. Para investor dan analis akan terus memantau perkembangan kebijakan AS dan kondisi pasar global untuk memahami bagaimana tren ini akan mempengaruhi pasar logam mulia di masa mendatang.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!