Bestprofit (18/2) – Pada hari Senin, 17 Februari 2025, harga emas mengalami kenaikan signifikan selama sesi perdagangan di Amerika Utara. Emas dibuka dengan naik sebesar 0,56%, dan diperdagangkan pada angka $2.898 setelah sempat mencatatkan titik terendah harian di $2.878. Kenaikan harga emas ini terjadi di tengah kondisi pasar yang relatif sepi, karena bursa saham di Amerika Serikat (AS) tutup untuk memperingati Hari Presiden. Meskipun volume perdagangan menurun, harga emas menunjukkan pergerakan yang positif, menunjukkan potensi pengaruh faktor-faktor ekonomi yang lebih luas.
Kondisi Pasar yang Sepi dan Kenaikan Harga Emas
Perdagangan yang sepi akibat libur nasional di AS memberikan dampak pada fluktuasi harga emas yang sedikit lebih stabil. Namun, meskipun pasar AS tutup, harga emas berhasil mencatatkan kenaikan yang mengesankan. Pergerakan emas yang cukup positif ini juga mencerminkan adanya faktor-faktor yang mendasari, termasuk ketidakpastian ekonomi global dan perkembangan kebijakan moneter yang terus mempengaruhi pasar.
Kunjungi juga : bestprofit futures
Kerugian Emas pada Jumat Sebelumnya
Meskipun harga emas mencatatkan kenaikan pada hari Senin, perdagangan sebelumnya, yaitu pada hari Jumat, menunjukkan kerugian yang cukup signifikan. Pada hari Jumat, emas mengalami penurunan tajam yang tercatat sebagai kerugian paling signifikan sejak 18 Desember 2024. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk pergerakan pasar yang tidak terduga serta data ekonomi yang agak beragam. Namun, meskipun ada penurunan, prospek emas dalam jangka panjang tetap terlihat cukup menjanjikan.
Ketidakpastian Geopolitik dan Kebijakan Perdagangan AS
Salah satu faktor yang mendukung proyeksi harga emas yang menguntungkan adalah ketidakpastian geopolitik global dan kebijakan perdagangan AS yang sedang berlangsung. Ketegangan di beberapa wilayah dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah AS untuk mempersempit defisit perdagangan memberikan dampak terhadap persepsi investor terhadap instrumen safe haven seperti emas. Ketidakpastian geopolitik seringkali memicu minat investor untuk mencari aset yang lebih stabil, dan emas merupakan pilihan utama dalam kondisi seperti ini.
Data Ekonomi AS: IHK dan PPI Meningkat, Penjualan Ritel Mengecewakan
Minggu lalu, data ekonomi dari AS menunjukkan hasil yang beragam, yang pada gilirannya mempengaruhi pandangan pasar terhadap kebijakan moneter Federal Reserve (Fed). Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Produsen (PPI) mengalami sedikit kenaikan, yang dapat memberikan sinyal tentang adanya tekanan inflasi yang berlanjut. Kenaikan harga ini mendorong spekulasi di kalangan investor mengenai kemungkinan pengetatan kebijakan moneter yang lebih lanjut oleh Fed.
Namun, di sisi lain, data penjualan ritel AS minggu lalu mengecewakan banyak investor. Penjualan ritel yang lebih rendah dari ekspektasi ini menambah keraguan di pasar, dan investor mulai memperkirakan bahwa Federal Reserve mungkin akan mengambil langkah lebih lanjut untuk meredakan tekanan ekonomi, salah satunya dengan kebijakan pelonggaran yang lebih besar. Hal ini menunjukkan adanya ketidakpastian mengenai arah kebijakan ekonomi di AS.
Kebijakan Moneter Federal Reserve: Ketidakpastian dan Kewaspadaan
Dalam menghadapi data ekonomi yang beragam, pejabat Federal Reserve menunjukkan sikap yang lebih hati-hati. Presiden Fed Philadelphia, Patrick Harker, menyatakan bahwa kebijakan moneter saat ini harus berada dalam kondisi yang “stabil” dan bahwa kebijakan yang ada saat ini sudah berada pada titik yang baik. Hal ini mencerminkan pendapat bahwa meskipun inflasi tetap berada di atas target 2%, tidak perlu ada perubahan besar dalam kebijakan moneter dalam waktu dekat.
Namun, meskipun Harker menyatakan bahwa kebijakan moneter saat ini sudah baik, ia juga menekankan pentingnya fokus pada penurunan inflasi dan menjaga pasar tenaga kerja yang solid. Pasar tenaga kerja yang kuat dianggap sebagai indikator penting bagi kestabilan ekonomi AS, yang juga dapat memengaruhi kebijakan Federal Reserve dalam hal penetapan suku bunga.
Proyeksi Inflasi oleh Gubernur Fed Michelle Bowman
Gubernur Federal Reserve, Michelle Bowman, baru-baru ini memberikan pandangan tentang proyeksi inflasi di masa depan. Ia mengatakan bahwa ia memperkirakan inflasi akan mengalami penurunan dalam waktu dekat. Meskipun demikian, ia juga mengakui bahwa risiko terhadap inflasi yang lebih tinggi tetap ada, terutama jika faktor-faktor eksternal seperti ketegangan geopolitik atau ketidakseimbangan perdagangan global terus berkembang. Pandangan ini menambah ketidakpastian di pasar, yang pada gilirannya berpotensi mempengaruhi arah kebijakan moneter Federal Reserve ke depan.
Agenda Ekonomi AS Pekan Ini
Minggu ini, pasar akan disuguhi dengan sejumlah data ekonomi penting dari AS yang dapat memengaruhi pergerakan harga emas. Beberapa agenda utama yang perlu dicermati adalah:
-
Pembicara dari Federal Reserve: Beberapa pejabat Fed akan memberikan pidato, yang bisa memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan moneter yang akan datang.
-
Data Perumahan: Data tentang pasar perumahan akan diumumkan, yang bisa memberikan gambaran mengenai sektor properti yang penting bagi perekonomian AS.
-
Risalah Rapat FOMC: Risalah Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) terbaru akan dirilis, yang dapat memberikan wawasan lebih dalam mengenai pembahasan internal Fed tentang arah kebijakan moneter.
-
Klaim Pengangguran Awal: Data klaim pengangguran yang diumumkan setiap pekan akan memberikan gambaran terbaru mengenai keadaan pasar tenaga kerja di AS.
-
S&P Global Flash PMI: Indeks Manajer Pembelian (PMI) dari S&P Global untuk bulan Februari akan menjadi salah satu indikator penting untuk menilai kesehatan sektor manufaktur dan jasa di AS.
Kesimpulan
Pergerakan harga emas pada 17 Februari menunjukkan volatilitas yang terus mengemuka, meskipun pasar mengalami kondisi yang lebih sepi karena libur Hari Presiden di AS. Kenaikan harga emas di tengah ketidakpastian ekonomi global dan domestik menunjukkan bahwa logam mulia ini tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari perlindungan dari risiko-risiko eksternal. Prospek emas tetap cerah, didorong oleh ketegangan geopolitik dan ketidakpastian dalam kebijakan perdagangan serta kebijakan moneter AS. Selanjutnya, data ekonomi yang akan dirilis minggu ini dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan Federal Reserve dan dampaknya terhadap pasar emas.