BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/11) - Reli
dalam logam mengkilapkan prospek saham Asia, dengan indeks berjangka
membayangi keuntungan dari Jepang hingga Australia menjelang data
terkait keuntungan perusahaan industri China.
Kontrak
pada indeks ekuitas di wilayah tersebut naik setidaknya 0,1% setelah
tanda-tanda bahwa China mungkin akan bertindak untuk menopang harga
logam tembaga hingga seng dan aluminium melonjak ke level tertinggi
dalam setidaknya seminggu terakhir. Indeks berjangka AS mengalami reli
pada hari Kamis dengan sebagian besar pasar saham lainnya ditutup untuk
Thanksgiving, sementara minyak melemah dalam perdagangan elektronik.
Dolar mempertahankan keuntungan di dekat tujuh bulan tertinggi terhadap
euro karena investor mempertimbangkan prospek suku bunga Amerika dan
potensi divergensi kebijakan moneter global lebih lanjut.
Sementara
perdagangan bursa dinonaktifkan mengingat libur AS, logam memimpin
kenaikan pasar pada hari Kamis, dengan kenaikan tersebut memperkuat
ekuitas dari Eropa hingga Kanada. Prospek China yang mungkin ikut campur
dalam industri logam dalam negeri untuk menghentikan short selling berlebihan
yang mendukung kenaikan harga, dengan pemasok terbesar tembaga dan
nikel berencana bertemu pekan ini untuk mengkaji tanggapan mereka
terhadap kemerosotan harga, menurut para ahli. Dengan kekhawatiran atas
perlambatan ekonomi China membebani pasar komoditas tahun ini, data
keuntungan perusahaan pada hari Jumat mendapatkan perhatian khusus,
bersama dengan update pada harga konsumen Jepang.
Indeks
S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,1% pada pukul 07:49 pagi waktu
Tokyo, naik dalam hari kedua untuk menuju kenaikan 1,4% pada pekan ini.
Di
Jepang, indeks berjangka di Nikkei 225 Stock Average naik 0,3% ke level
20.000 di Osaka, sementara kontrak pada Indeks S&P/ASX 200
Australia naik 0,3% meskipun kerugian dalam saham yang diperdagangkan di
London dari BHP Billiton Ltd, perusahaan tambang terbesar dunia.
Saham-saham turun 2,4% pada Kamis kemarin setelah PBB mengatakan limbah
dari tumpahan tambang yang mematikan di Brazil beracun dan BHP, bersama
dengan mitra dalam proyek Vale SA, tidak mengambil langkah-langkah yang
memadai untuk mencegah keadaan berbahaya tersebut.
Kontrak
pada indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,4% di sebagian besar perdagangan
terakhir, sementara Indeks Hang Seng China Enterprises, yang mengukur
saham-saham China yang terdaftar di kota, naik 0,5%. Kontrak pada indeks
Kospi di Seoul naik 0,1% karena penguatan kontrak pada Indeks FTSE
China A50 sebesar 0,3%.
Indeks
Shanghai Composite memimpin keuntungan untuk minggu kedua, dengan
indeks telah memangkas kerugian sejak kejutan devaluasi mata uang China
pada bulan Agustus yang mengguncang pasar saham global.
Taiwan
juga mengeluarkan pembacaan akhir pada kuartal ketiga produk domestik
bruto pada hari Jumat, sementara pasar saham AS tutup lebih awal.(frk)
Sumber: Bloomberg