BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/11) - Saham
Jepang tergelincir, dengan indeks Topix bersiap untuk ditutup dengan
kenaikan bulanan kedua berturut-turut, seiring produsen baja memimpin
penurunan dan produsen alat listrik naik.
Indeks
Topix turun 0,3 persen ke level 1,590.08 pada pukul 09:02 pagi waktu
Tokyo, dengan semua kecuali tiga dari 33 kelompok industri yang ada
turun. Hal tersebut berada di jalur untuk kenaikan 2 persen pada
November. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,3 persen ke level
19,883.72. Yen diperdagangkan pada level 122,80 per dolar setelah
melemah 0,2 persen pada hari Jumat.
Saham
Jepang mampu bertahan setelah melesunya ekonomi Cina dan prospek
pengetatan moneter oleh Federal Reserve untuk bertengger di di antara
negara dengan kinerja terbaik di negara-negara maju tahun ini. Indeks
Nikkei 225 menguat sekitar 14 persen pada tahun 2015.
Pedagang bertaruh pada kesempatan 72 persen Fed akan menaikkan suku bunga AS pada Desember.
Investor
juga menimbang langkah-langkah oleh Perdana Menteri Shinzo Abe untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendorong Jepang untuk keluar dari
resesi. Abe Jumat memerintahkan penyusunan anggaran tambahan untuk tahun
fiskal saat ini dalam upaya untuk memacu pertumbuhan setelah ekonomi
berkontraksi dalam dua kuartal terakhir.
Data
pemerintah yang dirilis pada hari Senin di Tokyo menunjukkan produksi
industri naik 1,4 persen pada Oktober dari bulan sebelumnya, kurang dari
perkiraan ekonom untuk pertumbuhan 1,8 persen. Penjualan ritel Jepang
melonjak 1,8 persen dari tahun sebelumnya, mengalahkan perkiraan ekonom
untuk kenaikan 0,9 persen.
E-mini
futures pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,2 persen setelah
indeks dasar ini menguat kurang dari 0,1 persen pada hari Jumat di sesi
perdagangan setelah libur Thanksgiving. (sdm)
Sumber: Bloomberg