BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/11) - Minyak
melemah di New York, ditutup pada level terendah dalam lebih dari dua
bulan terakhir, karena stok minyak mentah AS diperkirakan telah
diperluas untuk minggu kedelapan.
Minyak West Texas Intermediate turun
2,6% karena pesawat-pesawat jet Perancis membom target negara Islam di
Suriah untuk hari kedua. Pasokan minyak mentah AS kemungkinan naik 2
juta barel pada pekan lalu, menurut survei Bloomberg sebelum data yang
dirilis oleh Energy Information Administration (EIA)
pada hari Rabu. Minyak berjangka menetap di level terendah sejak
Agustus ketika harga jatuh ke posisi terendah dalam enam tahun. Bensin
dan diesel berjangka keduanya turun ke level terendah sejak 2009.
Minyak
telah merosot 46% pada tahun lalu di tengah spekulasi berlimpahnya
pasokan minyak global akan bertahan setelah Organisasi Negara Pengekspor
Minyak (OPEC) terus memompa di atas kuota kolektif dan produksi minyak
Rusia telah naik ke level tertinggi pasca era Soviet. Presiden Prancis
Francois Hollande menyerukan kepada AS dan Rusia untuk membentuk aliansi
baru untuk menghancurkan Negara Islam.
Minyak
WTI untuk pengiriman Desember turun $ 1,07 untuk menetap di level $
40,67 per barel di New York Mercantile Exchange. Yang merupakan
penutupan terendah sejak 26 Agustus.. Volume semua berjangka yang
diperdagangkan adalah 9,4% di atas rata-rata 100 hari pada pukul 03:08
sore.
Minyak
Brent untuk pengiriman Januari turun 99 sen, atau 2,2%, untuk
mengakhiri sesi di level $ 43,57 per barel di bursa ICE Futures Europe
exchange. Minyak mentah patokan Eropa ditutup di level $ 1,86 lebih
besar dari WTI untuk pengiriman Januari.(frk)
Sumber: Bloomberg