BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/11) - Saham AS melemah pada sesi break, dengan
Indeks Standard & Poor 500 menuju penurunan kelimanya secara
beruntun, di tengah prospek biaya pinjaman yang lebih tinggi sementara
Apple Inc jatuh dan tanda-tanda baru pelemahan di Cina membebani saham
bahan baku.
Appel kehilangan 2,8 persen di tengah kekhawatiran
tentang permintaan iPhone 6s setelah Credit Suisse Group AG mengatakan
bahwa rantai pasokan dari pesanan telah melemah baru-baru ini. Skyworks
Solutions Inc turun 5,8 persen untuk memimpin penurunan pada sektor
semikonduktor. Produsen tembaga Freeport-McMoRan Inc turun sebesar 5,5
persen di tengah tanda-tanda risiko deflasi di China. Homebuilder D.R.
Horton Inc reli sebesar 6,3 persen setelah laba perusahaannua
mengalahkan perkiraan analis.
Indeks S & P 500 turun 0,2
persen menjadi 2,075.20 pada 12:07 siang di New York, setelah sebelunya
melemah 1 persen kemarin, terbesarnya dalam enam minggu terakhir. Dow
Jones Industrial Average turun 23,88 poin, atau 0,1 persen, ke
17,706.60. Indeks Nasdaq Composite turun 0,6 persen karena terbebani
Apple Inc.
Indeks acuan mengalami penurunan terbesarnya sejak
September kemarin, setelah enam minggu berturut-turut naik menuju 1
persen dari rekornya yang dicapai di Mei lalu. Indeks S & P 500
telah naik sebanyak 13 persen dari terendahnya di bulan Agustus setelah
koreksi pertamanya dalam empat tahun terakhir. Reli terhenti pekan lalu
setelah Ketua The Fed Janet Yellen mengatakan bahwa kenaikan suku bunga
Desember adalah "kemungkinan hidup," dan laporan tenaga kerja Oktober
lebih kuat dari yang diharapkan. Pedagang sekarang memberikan harga pada
peluang sebesar 66 persen dari lepas landasnya di bulan depan, naik
dari sekitar 50 persen seminggu yang lalu.(mrv)
Sumber: Bloomberg