Bestprofit
(31/12) – Pada sesi perdagangan di pasar Amerika Utara hari Senin,
harga emas (XAU/USD) mengalami penurunan signifikan, mendekati level
terendah mingguan sekitar $2.600 per ons. Penurunan harga ini
mencerminkan tekanan jual yang dialami logam mulia tersebut, yang
sebagian besar disebabkan oleh pemulihan Dolar AS (USD) yang menguat
setelah sempat mengalami kerugian pada sesi intraday. Kenaikan Dolar AS
tersebut telah memicu pergeseran sentimen pasar, menjadikan emas lebih
mahal bagi para investor dan menambah tekanan pada harga emas. Di sisi
lain, meskipun imbal hasil Treasury AS 10-tahun menunjukkan penurunan
yang cukup signifikan pada hari yang sama, dampak negatif terhadap harga
emas tampaknya tidak sebesar yang diperkirakan.
Berikut ini adalah analisis lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi harga emas saat ini, dengan fokus pada pergerakan Dolar AS,
imbal hasil obligasi, serta prospek kebijakan moneter dari Federal
Reserve.
Sebagai aset yang dianggap sebagai safe haven, emas sering kali berkompetisi dengan Dolar AS dalam menarik minat investor. Ketika Dolar AS menguat, daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil dalam bentuk bunga atau dividen menjadi berkurang, terutama jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya yang menghasilkan bunga seperti obligasi. Inilah sebabnya mengapa kenaikan Dolar AS seringkali diikuti dengan penurunan harga emas.
1. Pengaruh Kekuatan Dolar AS terhadap Harga Emas
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga emas adalah pergerakan Dolar AS. Pada hari Senin, Indeks Dolar AS (DXY) berhasil kembali menguat ke atas level 108,00 setelah sebelumnya sempat mengalami penurunan. Dolar AS yang lebih kuat cenderung membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain, yang pada gilirannya menurunkan permintaan terhadap emas. Hal ini karena logam mulia tersebut diperdagangkan dalam Dolar AS, sehingga setiap penguatan Dolar membuat harga emas lebih tinggi bagi para pelaku pasar internasional.Kunjungi juga : bestprofit futures
Sebagai aset yang dianggap sebagai safe haven, emas sering kali berkompetisi dengan Dolar AS dalam menarik minat investor. Ketika Dolar AS menguat, daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil dalam bentuk bunga atau dividen menjadi berkurang, terutama jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya yang menghasilkan bunga seperti obligasi. Inilah sebabnya mengapa kenaikan Dolar AS seringkali diikuti dengan penurunan harga emas.