BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/4) - Masuki perdagangan forex sesi Asia awal
pekan (18/04) dollar AS yang memiliki fundamental lemah pasca ketidak
pastian kenaikan Fed rate tahun ini kembali alami tekanan jual lebih
parah dari penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Sebelumnya dollar AS
anjlok oleh turunnya harga minyak mentah jelang pertemuan produsen
minyak besar di Doha-Qatar hari Minggu (17/04), pagi ini terjun cukup
parah khususnya terhadap yen oleh gagalnya pertemuan mengatasi kelebihan
pasokan minyak mentah dunia.
Perdagangan pasar spot pagi ini, harga
minyak mentah AS anjlok hingga 8 persen lebih ke posisi kisaran harga
$38 per barel setelah beberapa pekan diatas $40 per barel. Harga minyak
mentah dunia kembali terancam dan menuju kisaran harga terendah beberapa
bulan lalu di bawah $30 per barel.
Mengakhiri perdagangan forex akhir pekan
lalu, dollar melemah terhadap semua rival utamanya demikian juga dengan
kurs komoditas pasca anjloknya harga minyak mentah. Namun secara
mingguan pekan lalu indeks dollar berhasil mencetak penguatan setelah 2
pekan berturut anjlok. Pagi ini terpantau hanya melemah terhadap kurs
safe haven seperti yen dan euro, terhadap rival lainnya masih
menunjukkan kekuatan khususnya terhadap kurs komoditas seperti aussie,
loonie dan kiwi dollar.
Indeks dollar yang mengukur kekuatan
dollar AS terhadap rival utamanya di pasar spot terkini masih bergerak
negatif, setelah dibuka lemas di 94,69 kini indeks turun ke posisi
94,62. Sebelumnya indeks dollar ditutup turun 0,3 persen.
Untuk penggerak fundamental hari ini,
selain pergerakan harga minyak mentah juga ada data indeks perumahan
NAHB dan pernyataan Presiden Fed New York Dudley.
Sumber : Vibiznews