BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/4) - Minyak
memperpanjang kenaikan setelah meraih kenaikan terbesar dalam hampir
dua bulan menyusul lebih banyaknya anjungan di AS yang tidak beroperasi
menjelang pembicaraan antara produsen terbesar dunia tentang pembekuan
output.
Futures
naik sebanyak 1,9 persen di New York setelah meningkat 6,6 persen pada
hari Jumat, yang terbesar sejak 12 Februari. Jumlah anjungan yang aktif
jatuh untuk kali ke-15 dalam 16 minggu ke level terendah sejak 2009,
menurut data dari Baker Hughes Inc. Venezuela mengatakan langkah pertama
pada pertemuan 17 April di Doha nanti antara pemasokutama termasuk Arab
Saudi seharusnya akan membatasi produksi.
Minyak
kembali pulih setelah jatuh ke level terendah dalam lebih dari 12-tahun
di tengah tanda-tanda bahwa surplus stok global akan berkurang seiring
penurunan output AS. Arab Saudi mengatakan akan setuju untuk melakukan
pembatasan hanya jika para produsen utama lainnya termasuk Iran juga
melakukan hal yang sama, sementara Kuwait mengatakan kesepakatan bisa
dilakukan tanpa dukungan Teheran. Irak meningkatkan produksi ke rekornya
pada bulan Maret, menurut Oil Marketing Co.
West
Texas Intermediate untuk pengiriman Mei naik sebanyak 75 sen ke level $
40,47 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di level $
40,14 pada pukul 08:21 pagi waktu Hong Kong. Kontrak naik $ 2,46 ke
level $ 39,72 per barel pada hari Jumat, menutup gain mingguan menjadi 8
persen. Total volume perdagangan yakni sekitar 46 persen di atas
100-hari rata-rata.
Brent
untuk pengiriman Juni naik sebanyak 51 sen, atau 1,2 persen, ke level $
42,45 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Harga naik 8,5 persen pekan lalu. Minyak mentah patokan global ini
berada pada premi 85 sen untuk WTI Juni. (sdm)
Sumber: Bloomberg