Sunday 30 September 2018

PT Bestprofit | Emas Minggu Lalu dan Arah Kedepannya

PT Bestprofit (1/10) - Walaupun harga emas diperdagangkan naik lebih tinggi pada hari Jumat minggu lalu, secara mingguan harga emas turun pada minggu lalu. Secara bulanan harga emas juga turun. Emas berjangka diperdagangkan naik $7.90 dan berhenti pada $1,195.30 per ons.

Pertemuan FOMC pada bulan September menghasilkan antisipasi kenaikan tingkat bunga yang tinggi sebesar ¼ %. Lebih penting lagi, pertemuan itu meletakkan dasar untuk satu kali lagi kenaikan tingkat bunga pada tahun ini. Alat FedWatch CME memprediksi ada 79.2% probabilita kenaikan tingkat bunga yang terakhir pada bulan Desember.

Nada yang lebih “hawkish” dari Federal Reserve telah menyalakan kembali tekanan jual atas emas. Kuatnya dolar AS telah menjadi rintangan yang paling signifikan bagi naiknya harga emas. Kuatnya dolar AS adalah akibat langsung dari naiknya tingkat bunga yang lebih tinggi lagi, pasar saham AS yang membaik, dan ekonomi AS yang bertumbuh.

Ekonomi yang kokoh di Amerika Serikat telah menciptakan sentimen pasar yang “risk-on” dengan sangat kuat. Saham AS terus diperdagangkan ke rekor ketinggian yang baru, dan pasar yang “bullish” terus mendapatkan tenaga. Hal-hal ini terus membebani harga emas dengan berat. pt bestprofit

Menurut beberapa analis, emas mengalami kehilangan yang terburuk secara bulanan kehilangan berturut dalam dua dekade; tekanan jual yang baru ini muncul setelah Federal Reserve mempertahankan outlook yang optimis untuk ekonomi AS dan memberikan signal akan terus bergerak dengan kenaikan tingkat bunga sampai 2020. Outlook dari the Fed juga diteguhkan pada minggu lalu dengan data ekonomi menunjukkan ekonomi AS bertumbuh 4.2% pada kuartal kedua.

Harga emas menembus batas dan ditutup dibawah level “support” psikologis kunci pada $1,200 per ons di dalam perdagangan minggu lalu. Ini adalah kejadian pertama kalinya emas diperdagangkan dibawah $1,200 sejak minggu yang berakhir pada tanggal 13 Agustus. Sebelumnya, emas belum pernah diperdagangkan pada level ini sejak bulan Januari 2017.

Faktor fundamental yang telah membuat harga emas turun masih sedang bekerja. Emas menyentuh harga yang tertinggi dengan ketinggian tahun ini pada bulan April, ketika diperdagangkan pada $1,370 per ons. Sejak titik itu, emas telah mengalami penurunan harga secara konsisten dan metodologi. Sejak tren turun yang dimulai pada pertengahan bulan April, harga emas telah kehilangan hampir 12%. pt bestprofit

Sepanjang faktor-faktor fundamental ini terus berlangsung, harga emas akan terus diperdagangkan pada harga yang lebih rendah atau mengalami angin badai untuk mendapatkan keuntungan secara marginal.
Davis Madden, ahli strategi pasar di CMC Markets, berkata bahwa dia juga melihat kekuatan dolar AS lebih lanjut, yang akan membebani emas.

Dia berkata,” Saya tidak melihat adanya perpindahan di dalam tren naik dari dolar AS dan saya pikir bisa mengetes kembali ketinggian di bulan Agustus.  Sebagai akibatnya saya pikir kita harus memperkirakan  emas akan mengetes kembali kerendahan di bulan Agustus.

Secara tehnikal, ada “support” untuk harga emas pada pada $1,178 dan pada $1,164, kerendahan dimana emas diperdagangkan selama minggu pertama dari bulan Agustus. Sedangkan level “support” yang terdahulu pada $1,200 sekarang menjadi level “resistan” yang pertama dengan “resistan” utama pada $1,28. pt bestprofit

Sumber : Vibiznews

Thursday 27 September 2018

PT Bestprofit | Dolar Menguat, Harga Emas Lebih Murah 1 Persen

PT Bestprofit (28/9) – Harga emas turun 1 persen di bawah posisi harga baru-baru ini sebesar USD 1.190- USD 1.210 per ounce. Kenaikan harga dipicu penguatan Dolar Amerika Serikat (AS) yang membuat harga bullion lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.
Greenback berada di jalur kenaikan satu hari terbesarnya dalam lebih dari sebulan. Ini setelah data tentang kekuatan ekonomi AS dirilis dan gejolak politik Italia melemahkan euro.
Melansir laman Reuters, Jumat (27/9/2018), harga emas di pasar spot turun 0,8 persen menjadi USD 1.184,54 per ounce. Harga sempat mencapai titik terendah sejak 24 Agustus di posisi USD 1.186,78. Ini mendekati level terendah 19 bulan pada Agustus sebesar USD 1.159,96 per ounce.
Adapun harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun USD 11,70 per ounce, atau 1 persen pada USD 1.187,40 per ounce. pt bestprofit
Data ekonomi AS keluar sehari setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga. Bank Sentral berencana untuk kembali menaikkan suku bunga sebanyak empat kali pada akhir 2019 dan satu lagi pada 2020.
Tingkat kenaikan suku bunga AS cenderung meningkatkan dolar dan melemahkan harga emas. Mereka juga mendorong imbal hasil obligasi AS lebih tinggi, mengurangi daya tarik bullion yang tidak menghasilkan imbal hasil.
“Data menegaskan bahwa ekonomi AS tidak akan jatuh turun dan itu menambah kepercayaan ke titik bahwa suku bunga harus naik lebih tinggi,” kata analis Saxo Bank Ole Hansen.
Harga emas turun lebih dari 13 persen dari posisi tertinggi pada April. Sebagian besar karena dolar yang lebih kuat, yang telah didorong kondisi ekonomi AS yang dinamis dan kekhawatiran perang perdagangan global.
Investor telah memilih greenback dibandingkan emas sebagai investasi yang aman. “Tapi harga mungkin mendekati posisi ke bawah,” kata Analis Commerzbank, Carsten Menke. pt bestprofit
Adapun harga Palladium meningkat 1,1 persen menjadi USD 1.078,60 per ounce setelah menyentuh level tertinggi dalam delapan bulan sebesar USD 1.084,10.
Harga logam cenderung lebih tinggi seiring kenaikan permintaan industri, mengacu pada prospek ekonomi AS yang kuat, menurut Chris Gaffney, Presiden Pasar Dunia TIAA Bank.
“Perputaran positif pada ekonomi (dari Ketua Fed Jerome Powell) dan perasaan bahwa ketegangan perdagangan tidak berdampak pada ekonomi, tetapi pasti membantu,” kata Gaffney.
Sementara harga perak turun 0,2 persen menjadi USD 14,26 per ounce dan platinum turun 1,2 persen menjadi USD 811.
Harga emas turun setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menaikkan suku bunga AS seperti yang diharapkan dan memperkirakan ekonomi negeri Paman Sam terus tumbuh dalam tiga tahun ke depan
Dalam sebuah pernyataan yang menandai berakhirnya era kebijakan moneter “akomodatif”, the Fed menaikkan suku bunga 25 basis poin dan memastikan prospek kebijakan moneter untuk tahun-tahun mendatang sebagian besar tidak berubah. pt bestprofit
Dilansir dari Reuters, Kamis (27/9/2018), harga emas sensitif terhadap suku bunga yang lebih tinggi karena cenderung meningkatkan dolar AS, membuat emas lebih mahal untuk pembeli dengan mata uang lainnya. Tak hanya itu, kenaikan suku bunga The Fed juga mendorong imbal hasil obligasi AS, mengurangi daya tarik emas.
Harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.197,21 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun USD 6 atau 0,5 persen menjadi USD 1.199,10 per ounce.
“Emas sedang mencoba bergerak dengan dolar yang membuatnya lebih rendah, tetapi sulit untuk rally ketika ada risiko di pasar ekuitas,” Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Harga emas telah jatuh lebih dari 12 persen dari level tertinggi April seiring dengan membaiknya ekonomi AS, ekspektasi suku bunga AS yang lebih tinggi dan kekhawatiran perang perdagangan global telah menyebabkan dolar menguat.
Investor yang mencari tempat aman untuk memarkir aset lebih suka ke mata uang AS ketimbang ke logam mulia, merusak peran tradisional emas sebagai safe haven, sementara spekulan meningkatkan taruhan bahwa harga emas akan turun.
Analis Commerzbank mengatakan emas terjebak di bawah resistansi teknis pada rata-rata pergerakan 55 hari di sekitar USD 1,208 dan downtrend 4 bulan USD 1.220.
Sementara itu, perak turun 0,1 persen menjadi USD 14,41 per ounce setelah menyentuh tertinggi tiga minggu pada Selasa. Platinum naik 0,7 persen menjadi USD 828,6 per ounce dan paladium meningkat 0,7 persen menjadi USD 1.068.70 per ounce, sebelumnya mencapai level tertinggi baru dalam 8 bulan tertinggi USD 1.070,00. pt bestprofit
Sumber : Liputan6

Wednesday 26 September 2018

PT Bestprofit | Harga Minyak Turun, Brent Masih di Atas USD 80 per Barel

PT Bestprofit (27/9) – Harga minyak turun pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) dipicu meningkatnya persediaan minyak Amerika Serikat (AS). Meski turun, harga minyak Brent tetap bertahan di atas USD 80 per barel ditopang turunnya ekspor minyak Iran akibat sanksi AS.
Dilansir dari Reuters, Kamis (27/9/2018), harga minyak yang jadi patokan global, Brent turun USD 53 sen menjadi USD 81,34 per barel. Pada hari Selasa, Brent naik setinggi USD 82,55, tertinggi sejak November 2014.
Harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) turun USD 71 sen menjadi USD 71,57 per barel.
Stok mentah AS naik 1,9 juta barel dalam seminggu hingga 21 September, menurut data Administrasi Informasi Energi AS (EIA). Analis memperkirakan penurunan 1,3 juta barel. pt bestprofit
Investor terus mengawasi sanksi AS yang akan mempengaruhi sektor perminyakan Iran. Sanksi ini mulai berlaku pada November.
Pasar minyak bersiap untuk mendapatkan pasokan tambahan usai sanksi berlaku. Brent tetap di jalur kenaikan selama lima kuartal berturut-turut, bentangan terlama sejak awal 2007 ketika enam kuartal berjalan mengarah ke rekor harga tertinggi USD 147,50 per barel.
Beberapa pembeli besar, seperti sejumlah penyuling India, telah memberi isyarat bahwa mereka akan menghentikan pembelian minyak mentah Iran tetapi dampaknya terhadap pasar global belum jelas.
Pejabat AS, termasuk Presiden Donald Trump, sedang mencoba untuk meyakinkan konsumen dan investor bahwa pasokan yang cukup tersedia di pasar minyak dan telah mendorong Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk meningkatkan produksi. pt bestprofit
Dalam pidato di PBB pada Selasa lalu, Trump menegaskan kembali seruan OPEC untuk memompa lebih banyak minyak, menuduh Iran menyebarkan kekacauan dan menjanjikan sanksi lebih lanjut terhadap negara itu.
Kelompok “OPEC +”, yang termasuk anggota non-OPEC seperti Rusia, bertemu akhir pekan tetapi memutuskan untuk tidak meningkatkan produksi.
Commerzbank mengatakan dalam sebuah catatan bahwa “kenaikan harga minyak terbaru terutama disebabkan oleh Trump sendiri. Dia kembali memfokuskan perhatian pasar pada sanksi Iran, meskipun pasar cukup tersedia saat ini berkat peningkatan produksi OPEC dan Rusia.”
Seorang pejabat industri minyak Nigeria mengatakan OPEC akan bertindak untuk menyeimbangkan pasar setelah harga minyak mencapai tertinggi empat tahun, tetapi opsinya mungkin dibatasi oleh kapasitas cadangan yang tersedia. pt bestprofit
Sumber : Liputan6

Tuesday 25 September 2018

PT Bestprofit | Menunggu Keputusan The Fed, Harga Emas Melonjak

PT Bestprofit (26/9) – Harga emas naik padaa perdagangan Selasa karena dolar AS mengalami tekanan jelang pertemuan Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed). Namun, kenaikan harga emas dibayangi data ekonomi As yang membaik.
Mengutip Reuters, Rabu (26/9/2018), harga emas di pasar spot 0,2 persen ke level USD 1.200,60 per ounce pada pukul 1.39 siang waktu New York. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 70 sen, atau 0,1 persen ke level USD 1.205,10 per ounce.
The Fed dijadwalkan untuk menyelesaikan pertemuan kebijakan dua hari pada hari Rabu waktu setempat.
Dolar AS mengalami tekanan terhadap sekeranjang mata uang dengan adanya rencana kenaikan suku bunga The Fed.
“Skenario terbaik adalah the Fed tertekan lebih dovish tetapi tidak banyak ruang untuk itu saat ini,” jelas analis komoditas Macquarie, Matthew Turner.
“Secara umum sebenarnya harga emas akan tertekan nantinya,” tambah dia. pt bestprofit
Dolar AS yang menguat membuat harga emas lebih mahal untuk mereka yang bertransaksi dengan menggunakan mata uang di luar dolar AS.
Selain itu, kenaikan suku bunga juga membuat investor lebih menyukai instrumen investasi yang memberikan lmbal hasil lebih tinggi dibanding emas.
Harga emas pada Jumat kemarin sempat terdampak masalah Brexit antara Inggris dan Uni Eropa. Para investor pun menanti pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pada minggu ini, dan tersebut diperkirakan menaikkan suku bunga acuan.
Mengutip Kitco, Senin (24/9/2018), pihak Wall Street meyakini harga emas akan naik minggu depan. Keyakinan harga naik disebabkan Fed yang diperkirakan menaikkan suku bunga 25 basis poin. pt bestprofit
“Setelah rally yang kuat pada dolar AS, pasar membutuhkan hal lain daripada jalan stabil the Fed saat ini perihal suku bunga. Dari sudut pandang risiko/keuntungan, pasar emas tampak baik pada level ini,” ujar Jasper Lawler, kepala peneliti London Capital Group.
Sementara Andrew Hecth, pendiri Hecth Commodity Report, berkata bila pernyataan the Fed minggu ini cenderung hawkish, maka harga emas bisa menurun menjadi USD 1.180 per ounce. Sebaliknya, pernyataan dovish akan menaikkan harga emas menjadi USD 1.220 per ounce.
Harga emas pada Jumat kemarin jatuh lebih dari 1 persen karena dolar AS menguat terhadap mata uang Inggris dan Uni Eropa. Penyebabnya adalah keputusan soal Brexit yang menemui jalan buntu.
“Penjualan besar pound dan euro membuat dolar naik tajam. Dan emas, karena didominasi dolar, menjadi turun karena itu,” ucap analis FOREX.com Fawad Razaqzada seperti dilansir Reuters.
Harga emas spot kehilangan 0,8 persen menjadi USD 1.196,86 per ounce pada perdagangan pukul 1:35 siang pada, Jumat 23 September 2018. Sementara, harga emas pengiriman Desember turun USD 10 atau 0,8 percen menjadi USD 1.201,30 per ounce. pt bestprofit
Sumber : Liputan6

Monday 24 September 2018

PT Bestprofit | Harga Minyak Menguat ke Posisi Tertinggi dalam Empat Tahun

PT Bestprofit (25/9) – Harga minyak menguat terutama harga minyak Brent yang melonjak lebih dari tiga persen ke posisi tertinggi dalam empat tahun.
Kenaikan harga minyak itu didorong usai Arab Saudi dan Rusia mengesampingkan setiap peningkatan langsung dalam produksi meski Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta untuk menaikkan pasokan global.
The Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) atau Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan negara non-OPEC termasuk Rusia berkumpul di Aljazair pada Minggu. Dari hasil pertemuan tidak ada rekomendasi resmi untuk meningkatkan pasokan tambahan yang imbangi penurunan pasokan dari Iran.
“Pasar masih didorong kekhawatiran pasokan Iran dan Venezuela. Kegagalan produsen mengatasi hal itu menciptakan peluang membeli,” ujar Direktur Stamford, Gene McGillian, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (25/9/2018).
Harga minyak Brent naik USD 2,4 atau 3,1 persen ke posisi USD 81,20 per barel usai sentuh level tertinggi intraday di posisi USD 81,39, yang merupakan level tertinggi sejak November 2014. Kemudian harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat USD 1,3 atau 1,8 persen ke posisi USD 72,08. pt bestprofit
Pemimpin OPEC Arab Saudi dan produsen minyak terbesar lainnya di luar OPEC secara efektif menolak permintaan Trump untuk menenangkan pasar.
“Saya tidak pengaruhi harga,” ujar Menteri Energi Arab Saudi, Khalid al-Falih.
Pada pekan lalu, Trump menuturkan OPEC harus menurunkan harga minyak sekarang. Akan tetapi, Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh tidak menanggapi permintaan Trump secara positif.
“Sekarang semakin jelas, dalam hadapi produsen enggan untuk meningkatkan produksi. Pasar akan dihadapkan dengan kesenjangan pasokan dalam tiga hingga enam bulan ke depan yang perlu diselesaikan melalui harga minyak lebih tinggi,” ujar Analis BNP Paribas, Harry Tchillinguirian. pt bestprofit
Pelaku pasar Trafigura dan Mercuria menyatakan, harga minyak Brent bisa naik menjadi USD 90 per barel pada Natal dan tembus USD 100 pada awal 2019. Hal ini seiring pasar mengetat usai sanksi AS terhadap Iran sepenuhnya dilaksanakan pada November.
JP Morgan menyatakan, sanksi AS terhadap Iran dapat sebabkan hilangnya minyak 1,5 juta barel per hari. Sementara itu, Mercuria memperingatkan sebanyak 2 juta barel per hari akan keluar dari pasar.
Analis United-ICAP, Brian LaRose menuturkan, kekhawatiran kekurangan produksi mendorong pelaku pasar untuk menempatkan lebih banyak taruhan panjang dan meningkatkan harga minyak Brent.
“Ini adalah ketujuh kalinya, selama beberapa bulan terakhir, kami hadapi harga minyak tinggi mengacu pada kontrak individu dan lanjutan. Jika harga minyak Brent melewati USD 82 per barel, harga USD 90 akan jadi kemungkinan jangka pendek,” ujar LaRose.
Sejumlah kalangan mengatakan melemahnya permintaan imbas perang dagang antara AS dan China untuk imbangi hilangnya pasokan Iran. Namun, harga minyak akan melonjak seiring perang dagang mendorong permintaan China merosot. pt bestprofit
Sumber : Liputan6

Sunday 23 September 2018

PT Bestprofit | Harga Emas Bakal Makin Mahal Pekan Ini

PT Bestprofit (24/9) - Harga emas pada Jumat kemarin sempat terdampak masalah Brexit antara Inggris dan Uni Eropa. Para investor pun menanti pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pada minggu ini, dan tersebut diperkirakan menaikkan suku bunga acuan.

Mengutip Kitco, Senin (24/9/2018), pihak Wall Street meyakini harga emas akan naik minggu depan. Keyakinan harga naik disebabkan Fed yang diperkirakan menaikkan suku bunga 25 basis poin.

"Setelah rally yang kuat pada dolar AS, pasar membutuhkan hal lain daripada jalan stabil the Fed saat ini perihal suku bunga. Dari sudut pandang risiko/keuntungan, pasar emas tampak baik pada level ini," ujar Jasper Lawler, kepala peneliti London Capital Group. pt bestprofit

Sementara Andrew Hecth, pendiri Hecth Commodity Report, bila pernyataan the Fed minggu ini cenderung hawkish, maka harga emas bisa menurun menjadi USD 1.180 per ounce. Sebaliknya, pernyataan dovish akan menaikkan harga emas menjadi USD 1.220 per ounce.

Harga emas pada Jumat kemarin jatuh lebih dari 1 persen karena dolar AS menguat terhadap mata uang Inggris dan Uni Eropa. Penyebabnya adalah keputusan soal Brexit yang menemui jalan buntu.

"Penjualan besar pound dan euro membuat dolar naik tajam. Dan emas, karena didominasi dolar, menjadi turun karena itu," ucap analis FOREX.com Fawad Razaqzada seperti dilansir Reuters.

Harga emas spot kehilangan 0,8 persen menjadi USD 1.196,86 per ounce pada perdagangan pukul 1:35 siang pada, Jumat 23 September 2018. Sementara, harga emas pengiriman Desember turun USD 10 atau 0,8 percen menjadi USD 1.201,30 per ounce. pt bestprofit

Pejabat the Federal Reserve akan gelar pertemuan selama dua hari yang berakhir pada 26 September. Diperkirakan bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan sekitar 25 basis poin.

Sepanjang tahun ini, the Federal Reserve menaikkan suku bunga sebanyak empat kali. Suku bunga the Federal Reserve akan kembali naik pada Desember.

Diharapkan the Federal Reserve menaikkan suku bunga pada 2020 dan 2021 yang berdampak terhadap dolar AS dan harga emas.

"Saya pikir pesan dari komite menaikkan suku bunga acuan secara bertahap. Kurang lebih satu setiap kuartal kemungkinan berlanjut," ujar Chief Strategist ACLS Global, Marshall Gittler.

Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan berlanjut dan tingkat pengangguran sentuh posisi terendah, inflasi sesuai target akan mendorong the Federal Reserve menaikkan suku bunga pada 2021.

Hal tersebut dapat memaksa pasar menaikkan harapan suku bunga sehingga  dapat mendorong kenaikan dolar AS. Suku bunga tinggi mendorong kenaikan dolar AS. pt bestprofit

Sumber : Liputan6

PT Bestprofit | Harga Emas Bakal Makin Mahal Pekan Ini

PT Bestprofit (24/9) - Harga emas pada Jumat kemarin sempat terdampak masalah Brexit antara Inggris dan Uni Eropa. Para investor pun menanti pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pada minggu ini, dan tersebut diperkirakan menaikkan suku bunga acuan.
Mengutip Kitco, Senin (24/9/2018), pihak Wall Street meyakini harga emas akan naik minggu depan. Keyakinan harga naik disebabkan Fed yang diperkirakan menaikkan suku bunga 25 basis poin.

"Setelah rally yang kuat pada dolar AS, pasar membutuhkan hal lain daripada jalan stabil the Fed saat ini perihal suku bunga. Dari sudut pandang risiko/keuntungan, pasar emas tampak baik pada level ini," ujar Jasper Lawler, kepala peneliti London Capital Group.

Sementara Andrew Hecth, pendiri Hecth Commodity Report, bila pernyataan the Fed minggu ini cenderung hawkish, maka harga emas bisa menurun menjadi USD 1.180 per ounce. Sebaliknya, pernyataan dovish akan menaikkan harga emas menjadi USD 1.220 per ounce. pt bestprofit

Harga emas pada Jumat kemarin jatuh lebih dari 1 persen karena dolar AS menguat terhadap mata uang Inggris dan Uni Eropa. Penyebabnya adalah keputusan soal Brexit yang menemui jalan buntu.

"Penjualan besar pound dan euro membuat dolar naik tajam. Dan emas, karena didominasi dolar, menjadi turun karena itu," ucap analis FOREX.com Fawad Razaqzada seperti dilansir Reuters.

Harga emas spot kehilangan 0,8 persen menjadi USD 1.196,86 per ounce pada perdagangan pukul 1:35 siang pada, Jumat 23 September 2018. Sementara, harga emas pengiriman Desember turun USD 10 atau 0,8 percen menjadi USD 1.201,30 per ounce.

Pejabat the Federal Reserve akan gelar pertemuan selama dua hari yang berakhir pada 26 September. Diperkirakan bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan sekitar 25 basis poin. pt bestprofit

Sepanjang tahun ini, the Federal Reserve menaikkan suku bunga sebanyak empat kali. Suku bunga the Federal Reserve akan kembali naik pada Desember.

Diharapkan the Federal Reserve menaikkan suku bunga pada 2020 dan 2021 yang berdampak terhadap dolar AS dan harga emas.

"Saya pikir pesan dari komite menaikkan suku bunga acuan secara bertahap. Kurang lebih satu setiap kuartal kemungkinan berlanjut," ujar Chief Strategist ACLS Global, Marshall Gittler.

Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan berlanjut dan tingkat pengangguran sentuh posisi terendah, inflasi sesuai target akan mendorong the Federal Reserve menaikkan suku bunga pada 2021.

Hal tersebut dapat memaksa pasar menaikkan harapan suku bunga sehingga dapat mendorong kenaikan dolar AS. Suku bunga tinggi mendorong kenaikan dolar AS. pt bestprofit

Sumber : Liputan6

Thursday 20 September 2018

PT Bestprofit | Cuitan Donald Trump kepada OPEC Bikin Harga Minyak Turun

PT Bestprofit (21/9) - Harga minyak mentah dunia turun setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak OPEC untuk meningkatkan produksi pada pertemuan di Aljazair.

Harga juga dipengaruhi momentum bullish harga minyak yang melambat, yang sebelumnya sempat mendorong pasar menuju posisi tertinggi dalam empat tahun.

Melansir laman Reuters, Jumat (21/9/2018), harga minyak mentah brent, turun 78 sen menjadi USD 78,70 per barel. Sementara minyak mentah AS turun 32 sen menjadi USD 70,80 per barel setelah naik hampir 2 persen pada Rabu.

Patokan harga minyak global Brent telah diperdagangkan di bawah USD 80 per barel, mendekati level tertinggi dalam hampir empat tahun. Ini dipicu prediksi jika sanksi AS terhadap Iran, produsen terbesar ketiga OPEC, akan mengurangi pasokan global.

"Kami terjebak dalam kisaran di sini," kata Tariq Zahir, anggota Tyche Capital Advisors di New York. pt bestprofit

Dia mengatakan kenaikan harga yang didorong sanksi AS atas pasokan Iran juga ditekan potensi bahwa permintaan China yang berkurang.

Trump telah menerapkan sanksi dalam menanggapi program nuklir Iran yang akan berlaku penuh pada 4 November. Banyak pembeli telah menghentikan pembelian minyaknya dari Iran menjelang adanya peraturan baru ini.

Tidak jelas apakah produsen seperti Arab Saudi, Irak dan Rusia dapat mengkompensasi persediaan minyak dunia yang berkurang.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen lainnya, termasuk Rusia, bertemu pada hari Minggu di Aljazair untuk membahas bagaimana mengalokasikan peningkatan pasokan untuk mengimbangi hilangnya pasokan dari Iran.

Pertemuan tersebut kemungkinan tidak akan menyetujui tambahan dalam produksi minyak mentah, meskipun tekanan meningkat untuk mencegah lonjakan harga.

Trump bahkan melalui Twitter mengatakan, "Monopoli OPEC harus menurunkan harga sekarang!" pt bestprofit

“Kami melindungi negara-negara di Timur Tengah, mereka tidak akan aman untuk waktu yang lama tanpa kami, namun mereka terus mendorong harga minyak yang lebih tinggi dan lebih tinggi! Kami akan ingat, "Trump kembali menulis cuitannya.

Tyche's Zahir, memprediksi bahwa tweet seperti itu dari presiden mungkin akan berlanjut dengan waktu pemilihan AS yang mendekati.

"Hal terakhir yang ia ingin terjadi adalah harga solar dan harga minyak yang mencapai posisi tertinggi ketika orang-orang pergi ke bilik suara," kata Zahir.

Pemilihan yang berlangsung pada 6 November akan menentukan apakah Partai Republik mempertahankan kendali atas Senat dan Dewan Perwakilan di AS.

Namun, banyak pedagang dan analis memperkirakan Brent dalam waktu dekat akan bergerak di atas USD 80 per barel.

Pakar strategi minyak BNP Paribas Harry Tchilinguirian mengatakan, posisi Brent di USD 80 per barel adalah level psikologis.

"Dan ini tidak mengherankan, ketika kita mendekatinya, itu akan dijual karena beberapa pelaku pasar mengambil untung. Karena semakin banyak bukti yang dikumpulkan bahwa ekspor minyak Iran sedang menurun tajam," kata Tchilinguririan. pt bestprofit

Sumber : Liputan6

Wednesday 19 September 2018

PT Bestprofit | Sengketa Dagang AS dengan China Beri Tenaga Buat Harga Emas

PT Bestprofit (20/9) - Harga emas naik pada perdagangan rabu karena pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Investor mulai khawatir dampak perang dagang AS dengan China akan mempengaruhi perekonomian AS sehingga mendorong pelemagan dolar AS. Investor berbondong-bondong kembali berinvestasi ke logam mulia.

Mengutip Reuters, Kamis (20/9/2018), harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD 1.203,68 per ounce pada perdagangan pukul 1.33 siang waktu New York. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik USD 5,40 atau 0,5 persen ke level USD 1.208,30 per ounce.

Dolar AS melemah terhadap euro dan jatuh ke level terendah dalam hampir tiga minggu karena investor menahan pembelian dolar AS di tengah sengketa pemberian tarif baru antara AS dengan China.

"Tampaknya investor mulai melihat bahwa perang tarif akan berdampak negatif dan memberikan kerugian juga kepada AS," jelas ekonom National Australia Bank John Sharma.
Harga emas telah merosot sekitar 12 persen sejak April, terluka oleh perselisihan yang meningkat dan kenaikan suku bunga AS. Para investor yang membeli dolar AS dengan keyakinan bahwa Amerika Serikat memiliki lebih sedikit kerugian dari perselisihan tersebut. pt bestprofit

Pada perdagangan kemarin, harga emas melemah tetapi tetap berada di posisi di atas USD 1.200 per ounce. Gerak dolar Amerika Serikat dan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China pengaruhi harga emas.

Selain itu, logam untuk penggunaan industri terikat dengan kondisi ekonomi AS dan China yang kuat. Pergerakan harga logam ini sensitif dengan perkembangan sektor perdagangan.
Harga emas untuk pengiriman Desember turun USD 2,9 atau 0,2 persen ke posisi USD 1.202,90 per ounce. Harga untuk kontrak paling aktif kini berada di atas USD 1.200 untuk perdagangan enam sesi berturut-turut. pt bestprofit

"Ke depan, dolar AS dan perang dagang dapat menjadi pengaruh terpisah sebagai korelasi kebalikan antara dolar AS dan sentimen komoditas yang merosot pada pekan ini. Itu kemungkinan akan sebabkan sedikit korelasi antara logam mulia dan industri," ujar Tyler Richey co-Editor the Sevens Report, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Rabu (19/9/2018).

Dolar AS dan harga emas cenderung bergerak terbalik. Indeks dolar AS bergerak moderat. Indeks dolar AS naik 0,2 persen ke posisi 94,46. Sepanjang September, dolar AS sudah susut 0,5 persen.

Pada Senin waktu setempat, Presiden AS Donald Trump akan berlakukan tarif baru impor barang China senilai USD 200 miliar. Ia mengancam akan menambah besaran nilai impor barang China untuk menekan Beijing sehingga mengubah praktik perdagangannya.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS Larry Kudlow menuturkan, pemerintah AS siap berbicara dengan China mengenai sektor perdagangan ketika pemerintahan China “serius”. Sebelumya China mungkin akan menolak untuk mengadakan pembicaraan jika tarifnya diberlakukan.

"Pelaku pasar memiliki kekhawatiran lebih besar kalau AS dapat mengubah lebih banyak sanksi jika China kembali berjuang. Harga emas terus menunjukkan hampir tidak ada minat setiap perkembangannya. Pergerakan harganya sempit antara USD 1.189-USD 1.214," ujar Analis XM Broker, Markos Hadjikriacos. pt bestprofit

Sumber : Liputan6

Tuesday 18 September 2018

PT Bestprofit | Dolar AS Menguat, Harga Emas Tertekan

PT Bestprofit (19/9) - Harga emas melemah tetapi tetap berada di posisi di atas USD 1.200 per ounce. Gerak dolar Amerika Serikat dan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China pengaruhi harga emas.

Selain itu, logam untuk penggunaan industri terikat dengan kondisi ekonomi AS dan China yang kuat. Pergerakan harga logam ini sensitif dengan perkembangan sektor perdagangan.

Harga emas untuk pengiriman Desember turun USD 2,9 atau 0,2 persen ke posisi USD 1.202,90 per ounce. Harga untuk kontrak paling aktif kini berada di atas USD 1.200 untuk perdagangan enam sesi berturut-turut.

"Ke depan, dolar AS dan perang dagang dapat menjadi pengaruh terpisah sebagai korelasi kebalikan antara dolar AS dan sentimen komoditas yang merosot pada pekan ini. Itu kemungkinan akan sebabkan sedikit korelasi antara logam mulia dan industri," ujar Tyler Richey co-Editor the Sevens Report, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Rabu (19/9/2018). pt bestprofit

Dolar AS dan harga emas cenderung bergerak terbalik. Indeks dolar AS bergerak moderat. Indeks dolar AS naik 0,2 persen ke posisi 94,46. Sepanjang September, dolar AS sudah susut 0,5 persen.

Pada Senin waktu setempat, Presiden AS Donald Trump akan berlakukan tarif baru impor barang China senilai USD 200 miliar. Ia mengancam akan menambah besaran nilai impor barang China untuk menekan Beijing sehingga mengubah praktik perdagangannya.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS Larry Kudlow menuturkan, pemerintah AS siap berbicara dengan China mengenai sektor perdagangan ketika pemerintahan China “serius”. Sebelumya China mungkin akan menolak untuk mengadakan pembicaraan jika tarifnya diberlakukan. pt bestprofit

"Pelaku pasar memiliki kekhawatiran lebih besar kalau AS dapat mengubah lebih banyak sanksi jika China kembali berjuang. Harga emas terus menunjukkan hampir tidak ada minat setiap perkembangannya. Pergerakan harganya sempit antara USD 1.189-USD 1.214," ujar Analis XM Broker, Markos Hadjikriacos.

Harga emas melemah seiring bursa saham AS menguat. Hal itu mendorong permintaan terhadap minat investasi emas melempem.

Harga logam lainnya yang tertekan yaitu harga perak turun 0,3 persen ke posisi USD 14.815 per ounce. Sementara itu, harga tembaga bertambah tiga persen mendekati USD 2.731 per pound. Harga platinum naik 1,8 persen ke posisi USD 814,90 per ounce.

“Resolusi perang dagang antara AS dan China akan sangat positif untuk logam industri sebagai risiko penurunan terhadap prospek pertumbuhan dan permintaan harapan dari China akan logam berkurang. Ini tetap menjadi katalis terbesar untuk logam industri,” kata Richey. pt bestprofit

Sumber : Liputan6

Monday 17 September 2018

PT Bestprofit | Emas Naik Karena Turunnya USD & Data Survei Empire State Yang Lemah

PT Bestprofit (18/9) - Pasar emas mengalami keuntungan yang lumayan setelah survei manufaktur dari Empire State mengenai indeks kondisi bisnis secara umum jatuh ke angka 19 pada bulan September, turun dari 25.6 pada bulan Agustus, menurut laporan New York Federal Reserve.

Ekspektasi berdasarkan konsensus yang dikompilasikan oleh berbagai organisasi berita memberikan angka sekitar 23.2. Laporan itu mencatat bahwa sentimen di dalam sektor manufaktur berada pada titik terendah di dalam lima bulan.

Emas telah diperdagangkan di teritori yang lumayan positip selama sesi semalam dan hanya bergerak sedikit sebagai reaksi awal terhadap data dari Fed New York. Emas berjangka bulan Desember terakhir diperdagangkan pada $1,203.60 per ons, naik 0.22% pada hari itu.
Menurut sebagian ekonomis pasar tetap prihatin dengan pemerintah AS berusaha mengenakan lebih banyak tarif atas barang-barang impor Cina. pt bestprofit

Melihat kepada komponen dari indeks, laporan tersebut mengatakan bahwa order-order baru jatuh ke angka 16.5, turun dari level 17.1 di bulan Agustus. Pada saat yang bersamaan pengiriman jatuh ke angka 14.3, turun dari level sebelumnya 25.7.

Harga emas naik secara moderat dan diperdagangkan dekat ketinggian selama sesi pada hari Senin kemarin. Metal kuning terlihat lebih banyak minat beli dengan indeks dolar AS telah mengalami kerugian yang semakin bertambah cepat. Emas bulan Desember diperdagangkan naik $7.70 per ons pada $1,208.50

Indeks dolar AS (DXY) di perdagangkan dari 95.06 turun ke 94.38 sementara para investor memperkirakan bahwa Trump tidak akan memperlakukan Cina begitu keras dan secara potensi hanya akan mengenakan 10% dari tarif jikapun ada. pt bestprofit

Ada laporan yang bersirkulasi bahwa Trump akan hanya mengenakan 10% tarif saja, bukan 25% atas barang-barang Cina senilai $200 miliar. Resiko yang dihadapi adalah apakah Trump akan melawan Cina sedemikian sehingga menyebabkan pembalasan dan 10% dianggap sebagai pergerakan catur yang kecil-kecilan yang tidak akan menghancurkan semuanya.

Biar bagaimanaupun, pengenaan tarif yang baru, tidak peduli berapapun jumlahnya, tidak mungkin bisa membuat Cina duduk tenang. Cina telah bersumpah untuk membalas ketika tarif tambahan pertamakalinya di usulkan oleh Trump. Penasehat ekonomi Trump berkata bahwa Amerika Serikat mengingini pembicaraan yang serius dengan Cina. Trump kemungkinan akan mempermudah segala sesuatu agar dapat menggandeng Xi untuk mencoba menemukan solusi terhadap pertikaian yang berkelanjutan ini.

Meskipun bergerak naik, emas masih berada dalam rentang “sideways” antara 1214 dan 1182. Untuk bisa menjadi sungguh-sungguh “bullish” harga emas harus bisa menembus 1211 dan selanjutnya berhadapan dengan “resistan” di 1214 dan pada akhirnya 1233. Sebaliknya akan berhadapan dengan “support” pada 1146 dan 1122. pt bestprofit

Sumber : Vibiznews

Sunday 16 September 2018

PT Bestprofit | Emas Minggu Lalu & Arah Minggu Ini

PT Bestprofit (17-9) - Harga emas mengalami pukulan yang moderat pada hari Jumat minggu lalu dengan kontrak Comex bulan Desember yang paling aktif kehilangan $9.40 dan ditutup diam pada $1,198.80 per ons. Setelah diperdagangkan pada level yang tertinggi bulan ini ketika emas diperdagangkan ke $1,218 pada hari Kamis minggu lalu, kenaikan dari dolar AS pada hari Jumatnya memberikan tekanan yang dramatis atas harga emas. Sekali lagi, emas berjangka ditutup lebih rendah pada minggu lalu, membukukan penurunan fraksional kira-kira $1,- .

Emas spot sempat diperdagangkan pada $1,193.80 , setelah dikurangi penurunan bersih $7.10 pada hari Jumat minggu lalu. Kebanyakan penyebab penurunan harga emas berhubungan langsung dengan menguatnya dolar AS, yang naik $5,20. Sisa kerugian sebesar $1,90 pada hari Jumat minggu lalu adalah sebagai hasil dari tekanan jual.

Menguatnya dolar AS adalah akibat langsung dari data ekonomi AS yang bagus. Laporan dari Federal Reserve yang dirilis pada hari Jumat minggu lalu menunjukkan bahwa produksi industry naik 0.4% pada bulan Agustus. Hal ini adalah diatas dari yang diperkirakan sekitar 0.10% dan menandai kenaikan bulanan selama tiga kali berturut-turut. pt bestprofit

Dolar AS pada saat ini diperdagangkan pada 94.96 yang adalah keuntungan bersih sebesar 44 poin pada hari itu (+47%). Data ekonomi AS yang bagus sangat mendukung dolar AS pada hari itu. Sebagaimana yang dilaporkan oleh MarketWatch,”Indeks sentimen konsumen dari Universitas Michigan untuk bulan September naik menjadi 100.8, dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 97, menandai angka tertinggi yang kedua sejak tahun 2014. “
Menurut Bloomber,”Presiden Donald Trump menginstruksikan ajudannya pada hari Kamis minggu lalu untuk melanjutkan pengenaan tarif sekitar $200 miliar lagi atas produk-produk Cina meskipun sekretaris Treasury nya berusaha untuk memulai pembicaraan dengan Beijing untuk memecahkan persoalan perang dagang,”

Para investor yang sedang menunggu terjadinya pergerakan “breakout” pada emas kemungkinan akan perlu mengambil waktu beristirahat pada minggu ini dan menunggu dengan sabar karena hal ini akan menjadi lebih menarik, menurut sebagian dari analis komoditi. pt bestprofit

Emas telah mandek disekitar $1,200 per ons selama empat minggu yang terakhir dank arena pertemuan kebijakan moneter dari Federal Reserve berikutnya masih satu setengah minggu lagi, para analis memperkirakan tidak akan ada pergerakan yang signifikan dalam jangka pendek.

Emas berjangka bulan Desember terakhir diperdagangkan pada $1,200 per ons, relatif tidak berubah dari minggu sebelumnya.

Ole Hansen, kepala strategi komoditi di Saxo Bank mengatakan,”Saat ini pasar sedang memberitahukan para investor bahwa mereka perlu bersabar. Saya piker kita harus menunggu sampai setelah pertemuan Federal Reserve berikutnya sebelum kita melihat suatu arah yang baru dari emas.”

Menurut para analis, kenaikan tingkat bunga yang akan segera terjadi pada tanggal 26 September akan menahan setiap rally emas yang signifikan dalam jangka pendek. Pasar semua menggaransi kenaikan tingkat bunga, menurut data dari alat Fedwatch CME.

Ekspektasi belum berubah bahkan setelah dirilisnya data penjualan eceran dan data inflasi yang mengecewakan pada minggu lalu. David Madden, analis pasar di pasar CMC mengatakan bahwa walaupun data ekonomi belakangan ini mengecewakan, hal itu masih menunjukkan bahwa ekonomi AS tetap sehat. pt bestprofit

Sumber : Vibiznews

Thursday 13 September 2018

PT Bestprofit | Harga Emas Tergelincir Usai Sentuh Level Tertinggi

PT Bestprofit (14/9) - Harga emas merosot usai capai posisi tertinggi dalam dua minggu. Harga emas turun meski indeks dolar Amerika Serikat (AS) susut pada pekan ini.

Sentimen perang dagang pengaruhi gerak harga emas. Executive Vice Presiden GoldMining Inc, Jeff Wright menuturkan, ada sinyal momentum positif seiring kabar kemungkinan ditundanya penerapan tambahan tarif impor.

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump juga mengindikasikan tidak ada kemajuan signifikan untuk negosiasi perdagangan dengan China.

Namun, the Wall Street Journal melaporkan kalau AS mencapai kesepakatan dengan China untuk kembali buka pembicaraan perdagangan. Hal ini terjadi jelang rencana AS untuk mengenakan tarif barang impor China. pt bestprofit

"China termasuk importir utama emas telah melihat berkurangnya permintaan fisik seiring ketegangan perdagangan dank arena pasar sahamnya juga alami tekanan," ujar Wright.
Selain itu, ia menambahkan pernyataan Trump lewat akun media sosial Twitter juga hambat dampak dari data ekonomi AS yang positif antara lain inflasi.

Harga emas turun USD 2,7 atau 0,2 persen ke posisi USD 1.208,20 per ounce usai sentuh posisi tertinggi secara intraday ke posisi USD 1.218. Harga emas sentuh USD 1.210,90 pada perdagangan Rabu, dan tertinggi sejak 29 Agustus 2018.

Indeks dolar AS pun melemah 0,3 persen ke posisi 94,55. Indeks dolar AS telah naik 2,6 persen secara year to date. Sentimen lainnya pengaruhi harga emas yaitu klaim pengangguran turun selama sepekan, dan dekati posisi terendah dalam 49 tahun. pt bestprofit

Bank sentral Inggris pun mempertahankan suku bunga seiring mempertimbangkan pertumbuhan global yang melambat. Bank Sentral Turki menaikkan suku bunga untuk stabilkan mata uang. Keputusan bank sentral Eropa pun sesuai yang diperkirakan pelaku pasar.

Pada Rabu pekan ini, sebelumnya harga emas menguat usai rilis the Federal Reserve Beige Book. Dalam laporan itu sebutkan pertumbuhan melemah pada Agustus.

Bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve pun diharapkan menaikkan suku bunga lagi pada pertemuan September dan Desember. Sentimen the Federal Reserve akan positif untuk dolar AS dan berimbas negatif buat gerak harga emas.

"Kami melihat risiko tekanan harga emas dan pegang emas. Suku bunga masih dukung dolar AS tetapi setiap konsiliasi di depan harus kurangi arus dolar AS dari perspektif sebagai safe haven. Ini tentu saja tidak semua jelas untuk emas, tetapi bagian terendah telah terbentuk pada AGustus,” tutur Direktur Kitco, Peter Hug.

Adapun harga logam lainnya yaitu harga perak untuk pengiriman Desember melemah 0,3 persen ke posisi USD 14.244. Harga tembaga menguat 0,3 persen ke posisi USD 2.683 per pound. Harga platinum bertambah 0,4 persen ke posisi USD 803,30 per ounce. pt bestprofit

Sumber : Liputan6

Wednesday 12 September 2018

PT Bestprofit | Emas Menghapus Kerugian Semalam Dengan Melemahnya Indeks Dolar Karena Penurunan PPI AS

PT Bestprofit (13/9) - Harga emas kembali kepada posisinya yang semula dan telah berhasil mengambil kembali kerugian semalam, pada trading akhir dari sesi pagi Rabu kemarin. Indeks dolar AS telah bergerak ke kerendahan hariannya dan turun pada hari Rabu kemarin, yang memicu minat beli yang baru di pasar metal berharga.

Kejatuhan yang mengejutkan di dalam Producer Price Index AS untuk bulan Agustus (turun 0.1% dari bulan Juli) juga mendukung kenaikan metal berharga dengan menekan dolar AS.
Emas berjangka bulan Desember terakhir diperdagangkan naik $0.30 pada $1,202.00.
Harga emas naik dengan tekanan inflasi produsen di Amerika Serikat bulan Agustus muncul dibawah daripada yang diperkirakan.

Producer Price Index (PPI) turun 0.1% pada bulan Agustus setelah kenaikan 0.1% pada bulan Juli, menurut Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat pada hari Rabu kemarin. Para ekonom sebelumnya memperkirakan kenaikan sebesar 0.2%. pt bestprofit

Ini menandai penurunan PPI yang pertama kalinya dalam satu setengah tahun.
PPI tahunan juga meleset dari konsensus pasar, muncul di 2.8% dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 3.2%.

Inflation inti, yang mengeluarkan harga energi dan makanan yang bervolatilitas, turun 0.1% pada bulan Agustus, setelah kenaikan sebanyak 0.1% pada bulan Juli. Inflasi inti tahunan muncul di 2.3%, kurang dibandingkan dengan konsensus perkiraan pasar sebesar 2.7%.
Laporan ini adalah salah satu yang paling signifikan yang diskedulkan untuk dirilis di Amerika Serikat pada minggu ini, dengan “consumer price index” yang akan keluar pada hari Jumat pagi.

Partisipan pasar menaruh perhatian yang seksama terhadap PPI sebagai ukuran inflasi pada level grosir. Ini dipandang sebagai indikator terdepan karena secara tradisi para produsen mengenakan beban kenaikan harga pada konsumen. pt bestprofit

The Fed juga secara konstan menuruh pandangannya dengan seksama pada tekanan inflasi, khususnya ketika membuat keputusannya untuk apakah akan menaikkan tingkat bunga atau tidak.

Meskipun terjadinya kemunduran bulanan pada PPI, para ekonom masih memperkirakan the Fed akan meneruskan rencananya untuk menaikkan tingkat bunga.

Ekonom Michael Pearce, senior Economics Capital AS mengatakan,”Penurunan pada inflasi harga produsen yang final pada bulan Agustus seluruhnya disebabkan karena penurunan di dalam volatilitas perdagangan, transport dan margin dari grosiran, sementara inflasi jasa konsumen yang mendasarinya tetap meningkat. Hal itu akan mendorong the Fed untuk tetap meneruskan rencana menaikkan tingkat bunganya secara bertahap, dengan kenaikan berikutnya akan datang pada bulan ini pada pertemuan FOMC”.

Segera setelah rilis data PPI, emas mengalami sedikit kenaikan, dengan emas berjangka Comex bulan Desember terakhir diperdagangkan pada $1,200.00 per ons, turun 0.18% pada hari itu. Sebelum rilis data PPI, harga emas diperdagangkan dibawah $1,200.00 ditengah sedikit “risk aversion” di pasar pada minggu ini, menurut senior tehnikal analis Jim Wyckoff.
Secara tehnikal, “resistan” pertama pada minggu ini adalah $1,204.80 dan kemudian naik menjadi $1,209.00. Sebaliknya, “support” yang pertama berada pada $1,192.70, kerendahan pada minggu ini dan kemudian pada $1,189.50. pt bestprofit

Sumber : Vibiznews