Sunday 31 May 2015

Dolar Dekati Level Tertingginya pada Bulan April


BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/6) - Dolar menguat, memperpanjang kenaikan pertama selama 2 minggu terakhir sejak Maret lalu, seiring para investor melihat laporan pekerjaan AS untuk bukti selanjutnya sebagai petunjuk Federal Reserve menentukkan kenaikan suku bunga pada tahun ini.

Indeks mata uang terhadap mata uang utama dekati level 6 pekan tertinggi setelah data menunjukkan dana lindung dan spekulan lainnya mendorong penguatan dolar. Sementara itu, Euro mengalami penurunan terkait Yunani berjuang untuk melakukan kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional, Yunani akan melakukan pembayaran pertama dari 4 kali pembayaran bulan ini pada tanggal 5 mendatang. Reserve Bank of Australia (RBA) akan menetapkan kebijakan moneter pada hari Selasa.

Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang melacak greenback terhadap 10 mitra dagang utama, naik 0,2 % ke level 1,194.47 pada pukul 10:35 pagi waktu Tokyo, setelah menyentuh level 1,197.76 pada tanggal 28 Mei, level tertingginya sejak 15 April lalu.

Dolar menguat 0,5 % ke level $ 1,0933 per euro. Mata uang bersama merosot 0,4 % ke level 135,85 ¥. Greenback berada di level ¥ 124,26 dari level sebelumnya 124,15 pada 29 Mei lalu. Itu menyentuh level 124,46 pada 28 Mei, yang merupakan level tertingginya sejak Desember 2002 silam.

Data pemerintah pada 5 Juni mendatang akan menunjukkan payrolls AS meningkat 225.000 pada bulan Mei setelah memperoleh sebanyak 223.000 pada bulan April, menurut perkiraan rata-rata dari 70 analis yang disurvei oleh Bloomberg. (knc)

Sumber : Bloomberg

Saham Jepang Melemah Setelah 11 Hari Mengalami Rally


BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/6) - Saham Jepang turun untuk pertama kalinya dalam 12 sesi terakhir setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS mengalami kontraksi pada kuartal pertama.

Indeks Topix turun 0,6 % ke level 1,662.99 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo setelah indeks tersebut naik 5,1 % pada bulan Mei, yang merupakan kinerja pada bulan terbaiknya sejak Februari lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 0,5 % ke level 20,462.61. Sementara itu, Yen diperdagangkan pada level 124,23 per dolar setelah sebelumnya merosot sebesar 4 % pada bulan Mei, penurunan bulanan terbesarnya sejak November silam. Data yang dirilis pada Jumat kemarin menunjukkan ekonomi terbesar dunia menyusut untuk pertama kalinya dalam satu tahun terakhir.

Produk domestik bruto (PDB) AS melemah pada tingkat tahunan sebesar 0,7 % di kuartal pertama. Cuaca buruk, menyebabkan defisit perdagangan meningkat diikuti penguatan dolar dan penurunan investasi dalam eksplorasi minyak menyusul penurunan harga bahan bakar berkontribusi kemerosotan pada kuartal lalu. The Institute for Supply Management-Chicago Inc barometer bisnis jatuh ke angka 46,2 pada bulan Mei dari bulan sebelumnya di angka 52,3.

Data Senin ini menunjukkan belanja modal Jepang secara tiba-tiba melonjak sebesar 7,3 % di kuartal pertama dari tahun sebelumnya, sementara laba perusahaan naik 0,4 %. (knc)

Sumber : Bloomberg

Minyak Hentikan Kenaikan Jelang Pertemuan OPEC


BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/6) - Minyak Brent menghentikan kenaikan selama 2 hari terkait dengan Arab Saudi yang mempertahankan produksi minyak mentah pada rekornya bulan Mei jelang pertemuan OPEC pada pekan ini untuk membahas kebijakan produksinya.

Kontrak berjangka turun 0,8 % di London setelah Jumat kemarin naik 4,8 %. Arab Saudi meningkatkan produksinya sebesar 10.25 juta barel per hari, tidak berubah dari bulan April dan meningkat tajam yang akan kembali ke tahun 1989 silam menurut survei dari Bloomberg. Organisasi Negara Pengekspor Minyak mungkin akan mempertahankan kuota kolektif pada 30 juta barel per hari ketika mereka bertemu pada 5 Juni mendatang di Wina , menurut sebuah survei terpisah pada bulan lalu.

Pemulihan minyak dari level 6 tahun terendah pada Januari lalu ditengah spekulasi melimpahnya pasokan global akan bertahan. OPEC, yang memproduksi sebesar 40 % dari minyak mentah dunia, sesuai dengan strategi yang mendukung pangsa pasar, sementara pasokan AS tetap dekati rekornya.

Brent untuk pengiriman bulan Juli turun 53 sen ke level $ 65,03 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange dan berada di level $ 65,20 pada pukul 12:01 siang waktu Sydney. Minyak mentah acuan Eropa diperdagangkan pada premium dari level $ 5,29 dibandingkan dengan minyak West Texas Intermediate (WTI).

WTI untuk pengiriman bulan Juli melemah 56 sen atau 0,9 %, ke level $ 59,74 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Kontrak naik 4,5 % ke level $ 60,30 pada hari Jumat. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 47 % di bawah rata-rata 100 hari. (knc)

Sumber : Bloomberg

Indeks Berjangka China Naik Setelah Data Output Industri Stabil

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/6) - Kontrak pada Indeks CSI 300 yang berakhir pada bulan Juni naik 0,4 % ke level 4,906.20 pada pukul 09:20 pagi waktu setempat. Indeks pabrik resmi naik pada bulan lalu, menunjukkan pelonggaran moneter pemerintah dan relaksasi aturan fiskal telah membantu pertumbuhan ekonomi.


Indeks Shanghai Composite turun 0,2 % ke level 4,611.75 pada hari Jumat. Indeks tersebut melemah sebesar 1 % pada pekan lalu terkait pada Kamis Kemarin mengakhiri penurunan selama 7 hari sebesar 6,5 %, melonjak sebesar 15 %. Indeks tersebut masih naik 126 % dibanding tahun lalu, yang merupakan kenaikan terbesarnya di antara indeks acuan global utama yang dilacak oleh Bloomberg.

Indeks resmi manufaktur Purchasing Managers (PMI) berada di angka 50,2 pada bulan Mei, menurut data dari biro statistik dan Federasi Logistik China dan Pembelian di Beijing. Itu dibandingkan dengan perkiraan rata-rata ekonom yang di survei oleh Bloomberg News di angka 50,3. Angka di atas 50 memberikan sinyal ekspansi.
Indeks CSI 300 naik 0,1 % pada Jumat kemarin. Indeks Hang Seng China Enterprises Hong Kong turun 0,6 %, sedangkan indeks Hang Seng melemah 0,1 %. Indeks ekuitas China-AS Bloomberg merosot 1,2 % di New York. (knc)

Sumber : Bloomberg

Emas Bergerak Naik Pasca Ekonomi AS Mengalami Kontraksi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/6) - Emas bergerak naik selama 3 hari terakhir setelah ekonomi AS mengalami kontraksi pada kuartal pertama, seiring prospek Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga. Bullion untuk pengiriman segera naik 0,5 % ke level $ 1,196.78 per ons dan berada di level $ 1,190.50 pada pukul 08:36 di Singapura, menurut harga dari Bloomberg. Sedangkan Emas di Shanghai sedikit berubah jelang rilis data manufaktur China.


Investor telah mengkaji data ekonomi AS sebagai petunjuk bank sentral menentukkan kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2006 silam. Produk domestik bruto (PDB) AS menyusut pada tingkat tahunan sebesar 0,7 %, dikarenakan cuaca musim dingin yang ekstrim, menurut data dari Departemen Perdagangan Jumat kemarin. Pemerintah sebelumnya memperkirakan ekonomi tumbuh 0,2 %. Sementara itu, Indeks kepercayaan konsumen turun ke level 6 bulan terendah pada bulan Mei, menurut sebuah laporan terpisah.

University of Michigan mengatakan pada Jumat kemarin bahwa indeks sentimen berakhir melemah menjadi 90,7 dari sebelumnya 95,9 pada bulan April. Perkiraan rata-rata para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg menyerukan angka 89,5 setelah pembacaan awal bulan Mei di angka 88,6.

Emas untuk pengiriman bulan Agustus sedikit berubah pada level $ 1,190.30 per ons di Comex setelah sebelumnya mengalami penurunan pada minggu kedua. Sedangkan Bullion kemurnian 99,99 % diperdagangkan sedikit berubah pada level 237,70 yuan per gram ($ 1,188.88 per ons) di Shanghai Gold Exchange.

Perak untuk pengiriman segera turun 0,2 % ke level $ 16,7205 per ons. Platinum melemah 0,2 % ke level $ 1,110.05 per ons, sedangkan paladium naik 0,1 % ke level $ 778,18 per ons. (knc)
 
Sumber : Bloomberg

Thursday 28 May 2015

Harga Minyak Kembali Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/5) - Harga minyak kembali menguat ke level tertinggi sepanjang tahun ini pada perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta), setelah data persediaan mingguan di Amerika Serikat (AS) memperlihatkan penurunan.

Mengutip Wall Street Journal, Jumat (29/5/2015), minyak jenis Light Sweet untuk pengiriman Juli 2015 ditutup naik 17 sen atau 0,3 persen menjadi US$ 57,68 per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan harga minyak jenis Brent yang menjadi patokan global naik 52 sen atau 0,8 persen ke level US$ 62, 58 per barel di ICE Futures Europe.

Pada tahun lalu, banjir pasokan karena produksi melebihi pesanan membuat harga minyak terjatuh hingga lebih dari 50 persen ke kisaran US$ 40 per barel. Namun pada tahun ini terutama beberapa bulan terakhir harga minyak kembali merangkak naik secara berlahan. Penyebab naiknya harga minyak dalam beberapa pekan terakhir karena adanya ekspektasi bahwa kelebihan pasokan di pasar telah menyusut.

Departemen Energi Amerika Serikat mengungkapkan bahwa pasokan minyak mentah di AS turun 2,8 juta barel pada pekan yang berakhir pada 22 Mei 2015. Angka tersebut lebih tinggi dibanding dengan konsensus analis. Berdasarkan survei Wall Street Journal, analis memperkirakan bahwa penurunan pasokan minyak mentah di AS hanya 1,1 juta barel.

Dengan adanya penurunan pada laporan ini maka persediaan minyak mentah di AS telah mengalami penurunan dalam empat minggu berturut-turut setelah pada April 2015 lalu terus-menerus mencetak rekor stok tertinggi.

Persediaan minyak olahan atau bensin juga mengalami penurunan hampir 2,2 juta barel ke level terendah sejak Desember 2014 lalu. Pelaku pasar melihat dengan turunnya stok minyak olahan ini menunjukkan bahwa konsumsi di AS terus mengalami pertumbuhan.

"Angka-angka permintaan yang ada saat ini menuju ke level yang lebih baik," jelas analis  R.J. O’Brien & Associates LLC, Ric Navy. Harga minyak mentah dan minyak olahan dari waktu ke waktu terus membaik jika dibandingkan dengan akhir tahun lalu.

Harga minyak mentah memang terus mengalami kenaikan sejak Maret 2015 ini karena sebagian besar produsen minyak melakukan efisiensi dengan menutup beberapa kilang pengeboran. Hal ini membuat pelaku pasar melihat bahwa pasokan minyak akan berkurang sehingga bisa mendorong kenaikan harga.

"Penurunan produksi ini menjadi tanda baik untuk harga minyak mentah," jelas analis iiTrader, Chicago, AS, Bill Baruch. Namun jika harga minyak mampu bertahan di atas US$ 60 per barel dalam beberapa waktu, ada kemungkinan para produsen minyak tersebut akan kembali membuka operasional kilang yang mengalami efisiensi. (Gdn/Igw)


Sumber : Liputan6

Yen Turun Ke Level 12 Tahun Terendah Terhadap Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/5) - Yen turun ke level terendahnya dalam 12 tahun terakhir terhadap dolar seiring kebijakan moneter Jepang dan AS terlihat divergen lebih lanjut, mendorong perdebatan di antara para pejabat tentang apakah depresiasi terlalu cepat.
Yen sempat memangkas penurunan setelah Menteri Keuangan Jepang Taro Aso menjelaskan penurunan dalam beberapa hari terakhir terkait adanya pertemuan Kelompok Tujuh di Dresden, Jerman. Dia mengatakan bahwa Jepang akan memantau pergerakan valuta asing secara cermat.
Penurunan yen memberikan sinyal dari Federal Reserve bahwa bersiap-siap untuk menaikkan suku bunga. Sementara itu, Dolar menguat untuk hari kelima setelah sebuah laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim pengangguran AS tetap di bawah angka 300.000 selama pekan ke 12 secara berturut-turut, menandakan tren pekerjaan tetap kuat.
Dolar menguat 0,2 % ke level 123,95 ¥ pada pukul 5 sore waktu New York, dan sebelumnya mencapai level 124,46, yang merupakan level tertingginya sejak Desember 2002 silam. Ini turun 0,4 % ke level $ 1,0949 per euro. (knc)
Sumber : Bloomberg

Emas Kembali Berkilau Pasca Penurunan Dalam 4 Sesi Beruntun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/5) - Emas berjangka menetap di level tertinggi pada Kamis ini, menghentikan penurunan dalam 4 sesi secara beruntun, tetapi rally pada dolar AS membuat harga emas pada pekan kemarin masih lebih rendah 1 % hingga saat ini.
Emas untuk pengiriman bulan Juni naik $ 2,50 atau 0,2 %, untuk menetap di level $ 1,188.10 per ons di Comex. Emas untuk pengiriman bulan Agustus yang sekarang kontrak paling aktif, menetap di level $ 1,188.80, naik sebesar $ 2,30 atau 0,2 %.
Sementara itu, Silver untuk pengiriman bulan Juli menguat 2,2 sen atau 0,1 %, ke level $ 16,669 per ons.
Dalam perdagangan logam mulia lainnya, platinum untuk pengiriman bulan Juli turun $ 2,70 atau 0,2 %, berakhir pada level $ 1,116.30 per ons, sedangkan paladium untuk pengiriman bulan Juni melemah sebesar 20 sen ke level $ 784,80 per ons. (knc)
Sumber : MarketWatch

Jelang Rilis Data GDP Saham AS Tertekan ditengah Masalah Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/5) - Saham AS tergelincir mengirim indeks acuan mendekati rekor level tertingginya, jelang data ekonomi pada hari Jumat besok yang mungkin akan menunjukkan perekonomian AS mengalami kontraksi pada kuartal pertama sementara investor tengah mengamati perkembangan pembicaraan hutang Yunani.
Indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,1 persen ke level 2,120.93 pada pukul 4 sore di New York, pasca sebelumnya merosot sebesar 0,5 persen. Indeks telah menguat 1,7 persen pada Mei, penguatan bulanan terbaik sejak Februari lalu.
Indeks S&P 500 ditutup kurang 0,3 persen dari rekor tertingginya pada Rabu kemarin, saham AS rebound dari penurunan terbesarnya dalam tiga pekan terakhir pasca Yunani mengatakan sudah mendekati kesepakatan dengan para kreditur.
Kreditur internasional Yunani telah berkali-kali mengatakan bahwa kedua belah pihak masih jauh dari kesepakatan untuk bantuan hutang sebelum batas waktu pembayaran pekan depan. Sementara Yunani tidak memiliki agenda resmi dengan pejabat G-7, topik pembicaraan akan didominasi oleh diskusi di sela-sela waktu, seiring menteri-menteri dari negara ekonomi terbesar dunia mendesak adanya resolusi krisis untuk menghentikannya masalah ini meluas dari kawasan Eropa. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Turun ditengah Belum Jelasnya Kesepakatan Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/5) - Saham AS jatuh mengirim indeks acuan pangkas penguatan bulanan terbaik sejak Februari lalu, karena meningkatnya kekhawatiran tentang kesepakatan hutang Yunani.
Indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,3 persen ke level 2,117.05 pukul 12:27 di New York, pasca menguat sebesar 0,9 persen pada Rabu kemarin. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 64,86 poin, atau sebesar 0,4 persen, ke level 18,098.13. Indeks Nasdaq Composite terkoreksi 0,2 persen pasca penutupan kemarin menembus rekor tertingginya.
Indeks S & P 500 ditutup 0,3 persen dari rekor tertingginya pada Rabu kemarin, saham AS rebound dari penurunan terbesar dalam tiga pekan terakhir pasca Yunani mengatakan sudah mendekati kesepakatan dengan kreditur. Sembilan dari 10 sub kelompok ekuitas utama naik, dipimpin oleh saham teknologi. (izr)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 27 May 2015

Dapat Ampunan Spesial, Ini Pajak yang Harus Dibayar Koruptor

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/5) - Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan berencana memberikan pengampunan spesial (Special Amnesty) berupa pidana pajak, pidana umum dan pidana khusus atau special amnesty bagi warga negara Indonesia yang membawa uang, aset dan harta  kekayaannya yang parkir di luar negeri masuk ke Indonesia.

Kebijakan ini rencananya juga berlaku untuk para koruptor meski dana yang disimpan berasal dari uang haram. "Kita tarik semua dana yang lari di luar negeri. Apakah uang itu dari hasil korupsi, illegal fishing, atau illegal logging, asal uang itu tidak berasal dari narkoba dan terorisme," kata Direktur Jenderal Pajak, Sigit Priadi Pramudito di Jakarta, Rabu (27/5/2015) malam.

Special amnesty bagi wajib pajak termasuk koruptor yang menyimpan dananya akan dibebaskan pidana pajak, pidana umum dan pidana khusus. Sementara Direktorat Jenderal Pajak akan memperoleh keuntungan mengantongi pajak atau tebusan sekian persen dari uang yang diparkir di Indonesia.

Besaran yang dikaji Ditjen pajak yaitu sekitar 10 persen-15 persen dari total dana yang ditarik dari luar negeri dan disimpan di Tanah Air. Sigit memperkirakan potensi penerimaan negara dari uang yang ditarik dari luar negeri itu sangatlah besar.

"Angka 10 persen sampai 15 persen itu hitungan kasar. Kita dengar berita uang WNI yang mengendap di Singapura saja mencapai Rp 3.000 triliun-Rp 4.000 triliun.  Belum di Macau atau Swiss, kalau Rp 1.000 triliun saja bisa masuk ke Indonesia, itu berarti bisa dapat Rp 100 triliun," kata dia.

Namun untuk menerapkan kebijakan ini, Ditjen Pajak  masih terus berdiskusi atau rekonsiliasi dengan para penegak hukum. Tujuannya agar  penegak hukum mempunyai persepsi sejalan tentang pengampunan spesial ini.

Pemerintah juga memerlukan dukungan dari DPR, sebab dibutuhkan suatu aturan baru untuk menghapus pidana umum dan pidana khusus.

Jika Rancangan Undang-undang (RUU) sudah masuk Prolegnas pada Juli 2015, Sigit menargetkan kebijakan ini bakal diterapkan pada September 2015 dan berlaku hingga akhir 2016. Pada tahap awal atau tiga bulan pertama, besaran pajak yang dikenakan dari uang yang diparkir di Indonesia sekitar 7,5 persen.

"Baru pada 2016 sekitar 10 persen," tuturnya. (Ndw/IGw)


Sumber : Liputan6

Yunani Segera Mencapai Kesepakan Hutang Kembali Kuatkan Euro

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/5) - Euro menguat terhadap sebagian besar mata uang utama terkait spekulasi bahwa Yunani akan segera mencapai kesepakatan dengan kreditur, mengurangi kekhawatiran Yunani akan keluar dari zona euro.
Euro hapus kerugiannya terhadap dolar pasca seorang pejabat pemerintah mengatakan Yunani mulai menyusun konsep kesepakatan terkait pendanaan dengan perwakilan dari kreditor internasional. Kesepakatan ini akan membuat anggaran dasar surplus rendah, perbaikan penjualan-pajak dan reformasi pensiun sistem, menurut sebuah e-mail kepada wartawan.
Euro naik sebesar 0,3 persen ke level $1,0901 pukul 15:57 di New York, pasca terkoreksi sebesar 0,5 persen sebelumnya. Euro melonjak sebesar 0,8 persen ke level 134,90 yen.
Sementara Komisi Eropa mengatakan kedua belah pihak belum mencapai kesepakatan, optimisme bahwa Yunani akan mencapai kesepakatan telah memberikan sentiment positive terhadap euro, yang telah turun sebesar 5 persen dalam dua pekan dari level tertingginya dalam tiga bulan terakhir. Euro tengah berada pada tren penurunan jangka panjang karena sudah mendekati level $1,0458, level terlemah sejak 2002 lalu.
Membaiknya data ekonomi dari AS juga meniupkan angin segar terhdapa dolar, yang cuku memberikan tekanan pada euro. Data ekonomi bulan April dari harga konsumen untuk pesanan barang tahan lama meningkat, menunjukkan perlambatan ekonomi kuartal pertama bersifat sementara. Ketua Federal Reserve Janet Yellen pekan lalu mengatakan ia mengharapkan kenaikan suku bunga dapat dilakukan tahun ini. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Turun Seiring Membaiknya Perekonomian AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/5) - Harga emas telah menghapus hampir seluruh keuntungannya yang dicapai bulan ini, Rabu ini emas mencapai level terendahnya dalam 2 pekan terakhir. Tinkat kepercayaan konsumen warga Amerika masih membuktikan ketangguhanya dan pasar perumahan berada pada laju kenaikan, hal itu menurut rilis data pekan ini. Rilis data tersebut memberikan sinyal bahwa perekonomian AS tengah rebound dari penurunan pada kuartal pertama.
Pekan lalu Ketua Federal Reserve Janet Yellen menyatakan bahwa suku bunga akan dinaikkan pada tahun ini. Sementara pertemuan The Fed berikutnya akan dilaksanakan pada tanggal 17 Juni mendatang. Naiknya suku bunga akan mengantarkan para investors untuk beralih ke aset yang terdapat suku bunga, seperti obligasi, sehingga hal itu memangkas daya tarik emas yang secara umum hanya memberikan return melalui kenaikan harga.
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun sebesar 0,1 persen untuk menetap di level $1,186.50 per ons pukul 1:44 di Comex di New York. Harga emas menyentuh level $1,183.90, merupakan level terendah sejak 12 Mei lalu. Emas jatuh dalam sesi keempat berturut-turut, penurunan terpanjang sejak 6 Maret lalu.
Agregat perdagangan naik dua kali lipat dibandingkan dengan moving average 100 hari, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.
Bulan ini, emas telah naik sebesar 0,3 persen, memangkas keuntungan sebanyak 4,2 persen. (izr)
Sumber: Bloomberg

Rally Saham Teknologi Kirim Indeks Nasdaq Tembus Level Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/5) - Indeks Nasdaq Composite menguat tajam sejak Januari lalu, ditutup pada rekor baru tertingginya seiring saham Broadcom Corp memimpin lonjakan saham teknologi. Optimisme bahwa Yunani akan membuat kemajuan dengan kreditur sehingga mendorong saham Eropa ke level tertingginya dalam satu bulan terakhir.

Indeks Nasdaq Composite melonjak sebesar 1,5 persen pukul 4 sore di New York, sementara indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 1 persen menuju penguatan terbesar dalam dua pekan terakhir. Kedua indeks mengalami rebound pasca Selasa kemarin merosot tajam sejak 5 Mei. Indeks Stoxx Europe 600 menguat sebesar 1,3 persen, menghentikan penurunan selama tiga hari terakhir. Sementara itu, obligasi imbal hasil tenor 10-tahun Yunani jatuh 79 basis poin, sedangkan Indeks ASE naik sebesar 3,6 persen. Indeks Bloomberg Dollar Spot naik untuk ketujuh kalinya dalam delapan hari terakhir.

Saham Microsoft Corp dan Intel Corp naik setidaknya 2 persen, mendongkrak saham teknologi, sementara saham Broadcom naik ke level tertingginya dalam 14-tahun terakhir terkait laporan akuisisi. Ekuitas di AS dan Eropa mendapat dorongan pada awal perdagangan pasca seorang pejabat pemerintah Yunani mengatakan pemerintah Athena dan kreditur sudah mulai menyusun kesepakatan tingkat staf untuk mengatasi krisis utang. (izr)

Sumber: Bloomberg

Nikkei 225 Pimpin Gain Terpanjang Sejak 1988 Terkait Yen

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/5) - Saham-saham Jepang dibuka di zona hijau, dengan Indeks Saham Nikkei 225 menguat untuk hari ke-10, setelah yen diperdagangkan mendekati level terendah dalam hampir delapan tahun di tengah optimisme Yunani membuat kemajuan dengan para kreditur.
Indeks Nikkei 225 naik 0,6% ke level 20,590.19 pada pukul 09:03 pagi di Tokyo, memperpanjang 15 tahun tertinggi. Indeks Topix naik 0,5% ke level 1.670, dengan 26 dari 33 kelompok industri bergerak naik. Yen turun 0,1% ke level 123,77 terhadap dolar, membuat penurunan lima hari menjadi 2,2%.
Sementara itu, bursa saham Eropa menghentikan penurunan tiga hari setelah Yunani mengatakan telah mulai menyusun kesepakatan dengan kreditur untuk mengatasi krisis utang. Komisi Eropa mengatakan kesepakatan tidak akan terjadi dan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Waktu hampir habis bagi Yunani untuk menerima dana talangan hampir 1,6 miliar euro ($ 1.74 miliar) dalam pembayaran ke Dana Moneter Internasional yang dijadwalkan bulan depan.
Bursa saham berjangka AS sedikit berubah setelah ekuitas mengalami rebound pada Rabu kemarin, setelah Indeks Nasdaq Composite memuncaki rekor dan indeks Standard & Poor 500 naik 0,9%.(frk)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 26 May 2015

Wall Street Tumbang Dibayangi Kenaikan Suku Bunga AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/5) - Wall Street ditutup jatuh pada Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta), di mana indeks S & P 500 terdorong turun ke posisi terendah dalam tiga pekan.

Penurunan ini dipicu kekhawatiran tentang krisis keuangan Yunani dan adanya optimisme laporan data ekonomi AS yang membaik membuat negara ini lebih awal menaikkan suku bunganya.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 190,48 poin (1,04 persen) ke posisi 18.041,54. Kemudian indeks S & P 500 kehilangan 21,86 poin (1,03 persen) menjadi 2.104,2 poin dan indeks Nasdaq Composite turun 56,61 poin (1,11 persen) ke level ke 5.032,75 poin.

Laporan data ekonomi AS menunjukkan jika rencana pengeluaran investasi bisnis meningkat pada April. Demikian pula kepercayaan konsumen membaik di bulan ini dan harga rumah memperpanjang kenaikannya pada Maret.

Berdasarkan data ini, Kepala Federal Reserve Janet Yellen mengatakan jika bank sentral bisa saja menaikkan suku bunganya tahun ini jika ekonomi terus membaik seperti harapan.

"Kemungkinan kenaikan suku bunga masih menjadi salah satu masalah terbesar yang membebani pasar,"  kata Larry Peruzzi, Pedagang Ekuitas Senior Cabrera Capital Markets Inc di Boston.

Di sisi lain, Wall Street juga dibayangi kekhawatiran tentang kondisi Yunani, yang telah diperingatkan jika negara ini kemungkinan akan melewatkan pembayaran utang kepada Dana Moneter Internasional pada 5 juni nanti.

Sekitar 6,3 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, sedikit naik dari rata-rata harian untuk bulan ini yang mencapai 6,2 miliar, menurut BATS Global Markets.(Nrm/Igw)


Sumber : Liputan6

Fischer : The Fed Mungkin Memperlambat Kenaikan Suku Bunga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/5) - Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer mengatakan para pembuat kebijakan akan mempertimbangkan pertumbuhan global ketika mereka mulai menaikkan suku bunga, dan mereka dapat menaikan suku bunga selanjutnya secara bertahap jika pertumbuhan ekonomi dunia goyah.
The Fed akan mempertimbangkan bagaimana menaikkan suku bunga akan mempengaruhi negara-negara lain, menurut Fischer, 71, mantan gubernur Bank of Israel. Sementara pengetatan mungkin akan menyebabkan dampak bagi perekonomian, The Fed bekerja sama untuk berkomunikasi guna kelancaran transisi, dan pasar negara-negara berkembang berada dalam kondisi yang lebih baik untuk bertahan dibandingkan pada tahun-tahun terakhir, katanya.
Para pembuat kebijakan The Fed bersiap untuk menaikkan suku bunga yang telah mendekati nol sejak Desember 2008 silam dan bekerja sama untuk merekayasa pengetatan yang lancar dan menghindari volatilitas didorong oleh goyahnya pasar global pada tahun 2013.
Ketua The Fed Janet Yellen mengatakan pada pekan lalu bahwa dia masih mengharapkan kenaikan suku bunga pada tahun ini jika pertumbuhan ekonomi AS sesuai dengan perkiraan nya, dengan diikuti laju pengetatan secara bertahap. (knc)
Sumber : Bloomberg

Emas Melemah Ke Level 2 Minggu Terendah Terkait Penguatan Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/5) - Emas berjangka turun ke level 2 pekan terendah seiring penguatan mata uang dolar di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga AS pada tahun ini.
Dolar AS naik ke level sebulan tertinggi terhadap 10 mata uang utama, dapat mengurangi permintaan terhadap emas sebagai investasi alternatif. Mempercepat pertumbuhan inflasi dan lapangan pekerjaan berarti "dalam waktu dekat" untuk menaikkan suku bunga, menurut Presiden The Fed Bank of Cleveland Loretta Mester, pada hari Senin.
Emas berayun antara keuntungan dan kerugian lebih dari 10 kali dalam setahun terakhir hingga tahun 2015, terkait para pedagang mencoba untuk mengukur ketika pembuat kebijakan cenderung untuk menaikkan suku bunga. Suku bunga yang lebih tinggi mendorong investor untuk mendukung aset pembayaran bunga, termasuk obligasi baru, membatasi daya tarik emas, yang umumnya menawarkan pengembalian hanya melalui kenaikan harga.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan Agustus turun 1,4 % untuk menetap di level $ 1,187.80 per ons pada pukul 1:46 siang di Comex New York. Sedangkan Logam menyentuh level $ 1,185.60, yang merupakan level terendahnya untuk kontrak teraktif sejak 12 Mei lalu. Perdagangan pada semua kontrak bulanan sebanyak dua kali lipat dibandingkan dengan rata-rata 100 hari, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Harga emas turun 1,7 % sepanjang pekan lalu. Inflasi naik pada bulan April melebihi perkiraan, menurut data dari pemerintah Jumat kemarin, dan Ketua The Fed Janet Yellen mengatakan pada hari yang sama akan menaikkan suku bunga pada tahun ini jika pertumbuhan ekonomi membaik. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Asia Melemah Terkait Spekulasi Kenaikan Suku Bunga AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/5) - Saham-saham Asia dibuka melemah, menyusul penurunan dalam ekuitas AS, setelah data ekonomi yang lebih baik dari estimasi mendukung kasus untuk suku bunga yang lebih tinggi di ekonomi terbesar dunia.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3% ke level 152,77 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo. Indeks Standard & Poor 500 merosot 1% pada perdagangan Selasa kemarin, yang merupakan penurunan terbesar sejak 5 Mei sebagai pembacaan terkuat untuk pesanan modal barang dan penjualan rumah baru AS mendorong spekulasi untuk tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Hari ini Indeks Topix Jepang turun 0,3% bahkan setelah yen melemah 1,3% ke level terendah dalam hampir delapan tahun terakhir terhadap dolar, pada hari Selasa. Di Eropa, pembicaraan antara Yunani dan kreditor berjalan lambat.
Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,6%. Indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,3% dan Indeks NZX 50 Selandia Baru kehilangan 0,4%.
Berjangka dalam Indeks Hang Seng China Enterprises, indeks saham China yang terdaftar di Hong Kong, naik 0,4% di sebagian besar perdagangan terakhir, setelah indeks tersebut naik ke level tertinggi sejak Januari 2008 pada Selasa kemarin. Kontrak pada Indeks FTSE Cina A50 naik 0,3%, menyusul lonjakan 2% di Indeks Shanghai Composite untuk gain hari keenam.
E-mini futures pada S&P 500 turun kurang dari 0,1% hari ini.(frk)
Sumber: Bloomberg

Baiknya Data Ekonomi AS Tekan Saham AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/5) - Saham AS turun tajam dalam tiga pekan terakhir, seiring lebih baiknya data ekonomi dari perkiraan dan komentar para pejabat Federal Reserve yang mendorong spekulasi kenaikan suku bunga tahun ini.
Indeks Standard & Poor 500 turun 1 persen ke level 2,104.32 pada pukul 4 pm di New York, pasca sebelumnya naik selama tiga pekan berturut-turut. Indeks Dow Jones Industrial Average akhiri penguatan penguatan dalam enam sesi terakhir tanpa 100 poin ayunan intraday, terpanjang dalam hampir setahun terakhir.
Kenaikan pesanan barang modal lebih baik dari estimasi dan penjualan rumah baru naik pasca ketua Federal Reserve Janet Yellen menunjukkan bank sentral akan menaikkan biaya pinjaman tahun ini jika ekonomi membaik seperti yang ia mengharapkan. Presiden Fed Bank of Cleveland Loretta Mester pada hari Senin, mengatakan ekonomi AS cuku kuat menahan kenaikan tingkat suku bunga. (izr)
Sumber: Bloomberg

Monday 25 May 2015

Komentar The Fed Angkat Harga Emas

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/5) - Dolar Amerika Serikat (AS) cenderung menguat berdampak positif untuk harga emas di awal pekan ini. Penguatan dolar AS itu didukung dari sinyal bank sentral AS/The Federal Reserve yang sedang mempersiapkan kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya dalam enam tahun pada 2015.

Harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi US$ 1.206,80 per ounce pada perdagangan Senin (Selasa waktu WIB). Harga emas ini mendekati level terendah dalam dua pekan di level US$ 1.201,20. Sedangkan likuiditas perdagangan cenderung tipis mengingat pasar saham AS libur memperingati Memorial Day.

Harga komoditas logam lainnya juga mengikuti emas. Harga perak naik 0,8 persen menjadi US$ 17,12 per ounce setelah melemah 2,2 persen pada pekan lalu. Harga platinum naik 0,3 persen menjadi US$ 1.145,50 per ounce.

Penguatan harga emas ini ditopang dari sentimen The Fed. Pemimpin The Fed Janet Yellen mengatakan, bank sentral AS siap menaikkan suku bunga pada tahun ini dengan melihat ekonomi kembali pulih.

"The Fed menaikkan suku bunga tentu bukan berita mengejutkan komoditas logam. Pergerakan harga emas yang cenderung merosot bahkan mencatatkan penurunan terbesar sejak April. Namun pernyataan Yellen memberikan sinyal kalau suku bunga akan naik. Pelaku pasar tidak menyukai sentimen tersebut," kata Analis AvaTrade, Naeem Aslam, seperti dikutip dari laman The Australian, Selasa (26/5/2015).

Sementara itu, prospek kenaikan suku bunga pada 2015 ini juga mendorong dolar ke level tertinggi dalam sebulan terhadap sejumlah mata uang. Penguatan dolar AS dipicu dari kenaikan inflasi AS dan kekhawatiran terhadap utang Yunani.

Dengan dolar AS lebih kuat membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Hal ini mengurangi daya tarik sebagai lindung nilai terhadap risiko investasi. Untuk permintaan emas sendiri cenderung sepi di Asia. Investor lebih memilih masuk ke pasar saham yang lebih menarik. (Ahm/)


Sumber : Liputan6

Permintaan Meningkat Dongkrak Harga Minyak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/5) - Harga minyak mentah menguat di awal pekan seiring permintaan global meningkat diimbangi sentimen dolar Amerika Serikat (AS) cenderung menguat.

Harga minyak mentah jenis Brent naik 53 sen menjadi US$ 65,90 per barel setelah menyentuh level terendah harian di level US$ 64,72. Sedangkan harga minyak acuan AS naik 8 sen menjadi US$ 59,80 per barel.

Penguatan harga minyak didukung dari permintaan kuat di Asia dan AS. Hal itu ditunjukkan dari permintaan meningkat pada April di tengah perlambatan ekonomi meski pun harga minyak cenderung naik.

Hal ini ditunjukkan dari impor minyak mentah Jepang naik 9,1 persen year on year (YoY) menjadi 3,62 juta per barel pada April. Selain itu, impor minyak mentah China mencapai rekor 7,4 juta per barel pada bulan lalu.

Selain permintaan minyak mentah meningkat, dolar AS menguat juga mempengaruhi harga minyak. Penguatan dolar AS membuat minyak mentah dalam denominasi dolar kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

"Fundamental secara keseluruhan menunjukkan harga minyak masih baik," tulis riset Barclays, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (26/5/2015).

Sentimen lainnya berasal dari Iran berencana meningkatkan produksi minyak sebesar 170 ribu barel per hari pada Maret 2016. Iran merupakan salah satu negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC yang berencana tingkatkan ekspor hingga 1 juta barel. (Ahm/)


Sumber : Liputan6

Emas Stabil Dekati Level $ 1.200 Seiring Penguatan Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/5) - Harga emas diperdagangkan sedikit berubah seiring prospek kenaikan suku bunga AS untuk pertama kalinya sejak 2006 membantu mendorong mata uang dolar ke level sebulan tertinggi. Sementara itu, Perak dan paladium mengalami penurunan.
Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengatakan ia mengharapkan untuk menaikkan suku bunga pada tahun ini jika pertumbuhan ekonomi sesuai dengan perkiraan nya. Inflasi bergerak menuju target The Fed sebesar 2 %, dengan laporan pada hari Jumat kemarin menunjukkan bahwa harga konsumen naik 0,3 % pada bulan April, yang merupakan kenaikan terbesarnya dalam lebih dari 2 tahun terakhir. Sementara kenaikan inflasi dapat meningkatkan permintaan pada emas batangan sebagai lindung nilai, biaya pinjaman yang lebih tinggi dapat mengurangi daya tarik logam, yang umumnya memberikan hasil hanya melalui kenaikan harga.
Bullion untuk pengiriman segera naik kurang dari 0,1 % menjadi ditutup pada level $ 1,206.60 per ons pada pukul 5 sore waktu New York, menurut harga dari Bloomberg. Sedangkan logam turun 1,5 % pada pekan lalu, penurunan terbesarnya sejak periode 24 April lalu.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan Agustus naik 0,2 % ke level $ 1,207.60 per ons di Comex New York. Perdagangan agregat sebesar 70 % di bawah rata-rata 100-hari untuk saat ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang mengukur penguatan mata uang dolar terhadap 10 mata uang utama, naik 0,2 % ke level tertingginya sejak 27 April. Indeks tersebut menguat 2,6 % pada pekan lalu, kenaikan terbesarnya sejak September 2011 silam.
Perak untuk pengiriman segera naik 0,4 % ke level $ 17,1775 per ons. Platinum menguat 0,5 % ke level $ 1,151.75 per ons, sedangkan spot paladium turun 0,2 % ke level $ 788,70 per ons. (knc)
Sumber : Bloomberg

Euro Tertekan Terkait Bailout Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/5) - Mata uang Euro melemah pasca Yunani mengatakan kepada negara kreditur untuk menurunkan tuntutannya mengenai dana bailout. Saham emerging-market mengalami koreksi seiring meningkatnya spekulasi Bank Sentral AS akan menaikan suku bunga dalam waktu dekat, sementara ekuitas Polandia anjlok tajam dalam empat bulan terakhir dan bursa saham Spanyol turun.
Euro terkoreksi sebesar 0,4 persen ke level $1,0974 pukul 12:46 di New York. Indeks MSCI saham Emerging Markets turun sebesar 0,6 persen. Saham Polandia turun pasca calon oposisi memenangkan kursi kepresidenan, sementara saham Spanyol turun seiring pemilu lokal menunjukkan dukungan bagi partai-partai yang ingin membatalkan status quo. Ekuitas China melonjak ke level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. INdeks Standard & Poor 500 berjangka mendatar. Indeks Bloomberg Dollar Spot naik ke level tertinggi dalam satu bulan terakhir. Pasar finansial di AS dan Inggris termasuk di antara mereka ditutup pada hari Senin ini.
Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengatakan pada akhir pekan lalu Yunani tidak dapat menerima untuk mencabut kebijakan penghematan, sementara Menteri Dalam Negeri Nikos Voutsis, mengatakan pemerintah Yunani tidak bisa dan tidak akan mampu membayar hutang ke Internasional Dana Moneter (IMF) pada bulan Juni kecuali tercapai kesepakatan. Ketua Federal Reserve Janet Yellen, Jumat ia diperkirakan akan menaikkan suku bunga tahun ini pasca laporan menunjukkan laju inflasi inti naik lebih dari perkiraan pada bulan April. (izr)
Sumber : Bloomberg

Saham Jepang Menguat Untuk Hari Ke-8 Akibat Naiknya Saham Perminyakan & Utilitas

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/5) - Bursa saham Jepang dibuka menguat untuk hari kedelapan setelah penutupan Senin kemarin berada di level tertinggi sejak 2007, dengan produsen minyak dan utilitas memimpin kenaikan.
Indeks Topix naik 0,1% ke level 1,661.21 pada pukul 09:02 pagi di Tokyo. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,2% ke level 20,454.46, memperpanjang penguatan dalam 15 tahun. Pasar ekuitas AS ditutup Senin kemarin untuk liburan Memorial Day. Yen tergelincir 0,1% ke level 121,69 per dolar.
Ekspor Jepang naik lebih dari perkiraan pada bulan April, menurut laporan hari Senin, setelah data pekan lalu menunjukkan produk domestik bruto diperluas untuk kuartal kedua. Indeks Topix, yang telah naik 18% dalam tahun ini, diperdagangkan 16,1 kali estimasi laba, dibandingkan dengan 18 kali untuk Indeks Standard & Poor 500.
Saham Suntory Beverage & Food Ltd, yang menjual minuman PepsiCo Inc. di Asia, naik 1,4% setelah mengatakan akan membeli saham mesin penjual otomatis, Japan Tobacco Inc. sekitar 150 miliar yen ($ 1,2 milyar), untuk mendekatkan gap distribusi dengan Coca-Cola Co. di negara tersebut.(frk)
Sumber: Bloomberg

Sunday 24 May 2015

6 Fakta Terbaru Facebook yang Wajib Diketahui

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Meski kini telah banyak bermunculan media sosial populer lainnya, namun Facebook patut diakui masih menjadi yang terbesar.

Buktinya, menurut data yang dilansir laman Business Insider, Senin (25/5/2015), media sosial yang didirikan oleh Mark Zuckerberg itu hingga kini masih memiliki sekitar 1,5 miliar pengguna aktif per bulannya di seluruh dunia.

Ya, Facebook memang masih sangat digemari. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, banyak hal yang berubah di Facebook.
Apa saja? Berikut fakta-fakta terbaru terkait Facebook menurut hasil penelitian perusahaan pemasaran Wishpond. 

1. Facebook terbukti mulai ditinggal oleh para pengguna remaja. Bahkan data dari Wishpond menunjukkan bahwa 87% pengguna lulusan tahun 2014 (SMA) sudah tidak menggunakan Facebook. Selain itu, lebih dari 70% pengguna remaja, orangtuanya juga memiliki akun Facebook.
2. Aksi bullying juga marak terjadi di Facebook. 66% gadis remaja mengaku pernah diintimidasi di Facebook.
3. Facebook menjadi alat pamer status percintaan yang paling digandrungi. Wishpond mencatat ada peningkatan sebesar 225% interaksi ketika seorang pengguna meng-update status percintaan mereka. 
4. Negara paling aktif ber-Facebook ria adalah Kanada. Bila digabungkan dengan pengguna AS, keduanya menyumbang 157 juta pengguna aktif harian.
5. Facebook memiliki 235 juta pengguna aktif harian di Asia. Angka yang sangat besar mengingat Facebook dilarang diakses di China.
6. Shakira adalah selebritis paling populer di Facebook dengan memiliki lebih dari 1 juta fans. Di peringkat kedua dan ketiga ada Eminem dan Rihanna. Masing-masing memiliki jumlah fans mencapai 91 juta dan 81 juta.
(dhi/isk)

Sumber : Liputan6

Harga Emas Masih Tertekan Pekan Ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Harga emas berakhir turun pada akhir pekan kemarin jika dibandingkan dengan awal pekan. Penyebab penurunan harga emas pada minggu kemarin karena penguatan dolar AS sehingga terjadi aksi jual.

Mengutip Kitco.com, Senin (25/5/2015) pada minggu kemarin harga emas tak mampu berada di level positif setelah dua minggu sebelumnya secara berturut-turut mampu terus berada di zona positif. Namun memang, meskipun pengalami penurunan, harga emas mampu bertahan di atas level US$ 1.200 per ounce.

Pada pekan ini, harga emas diperkirakan masih akan tertekan melanjutkan penurunan pada minggu kemarin dengan sentimen yang hampir sama yaitu penguatan dolar AS.

Berdasarkan survei online yang dilakukan oleh Kitco kepada 256 pelaku pasar komoditas menghasilkan bahwa sebagian dari analis tersebut melihat bahwa harga emas akan bullish.

Perinciannya, 104 orang atau 41 persen melihat bahwa harga emas akan mengalami penguatan pada pekan ini. Selanjutnya, 117 orang atau 46 persen melihat bahwa harga emas akan terus berada di zona merah pada perdagangan pekan ini. Sedangkan sisanya atau 35 orang atau 14 persen netral.

Pasar emas akan berlangsung lambat pada minggu ini karena pasar di AS akan ditutup cukup panjang memperingati Memorial Day. Sebagian besar pasar di Eropa juga akan tutup. Namun para pelaku pasar terlebih analis memperkirakan bahwa volatilitas harga emas akan cukup besar mengingat gerak dolar AS juga cukup kuat.

Selain itu akan ada beberapa sentimen lain yang bisa mempengaruhi pergerakan harga emas pada pekan ini selain nilai tukar dolar AS yaitu data ekonomi AS dan juga estimasi kenaikan suku bunga yang akan dilakukan oleh Bank Sentral AS.

"Sekarang ini semua akan melihat dolar AS sebagai raja karena akan mempengaruhi banyak harga komoditas," jelas Broker Komoditas Senior di iiTrader.com, Bill Baruch. Dalam survei yang dilakukan oleh Kitco, Bill mengambil posisi netral.

Ada potensi dolar AS akan bergerak menguat pada minggu ini karena orang terlalu pesimistis menanggapi pertumbuhan ekonomi AS. Kenaikan Produk Domestik Bruto pada kuartal I 2015 ini bisa menjadi katalis yang mendorong penguatan dolar AS dan mendorong harga emas ke level yang lebih rendah lagi.

Secara teknikal, jika nilai tukar dolar AS tidak menembus angka resistance maka akan membuat pelaku pasar mengambil aksi jual sehingga berdampak positif kepada harga emas. (Pew/Gdn)


Sumber : Liputan6

IHSG Berpotensi Menguat di Awal Pekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai masih dalam fase konsolidasi dengan kecenderungan menguat pada perdagangan saham awal pekan ini.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih melanjutkan kenaikan menuju level resistance 5.369 dan support level 5.271.

"Pergerakan IHSG masih akan berada di area positif pada Mei 2015 ini. Dalam jangka pendek IHSG masih berada dalam jalur menguat," kata William dalam ulasannya, Senin (25/5/2015).

Sementara itu, Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, IHSG akan berada di rentang support 5.280-5.305 dan resistance 5.350 pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Menurut Reza, sebelumnya laju IHSG masih berada di area sekitar target resistance 5.325-5.350, namun sempat tertahan di atas area target support 5.270-5.288. "Adanya potensi penurunan mampu ditahan dengan masih adanya aksi beli yang memanfaatkan berita positif yang memicu aksi beli meski tipis," kata Reza.

Dengan melihat kondisi itu, Reza menilai, ada kemungkinan IHSG juga melemah dengan utang gap di level 5.273-5.278 yang berpeluang untuk diuji. "Untuk itu tetap mewaspadai potensi pembalikan arah melemah jika ada," tutur Reza.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan bergerak variatif di kisaran 5.285-5.342. Sejumlah sentimen yang akan pengaruhi IHSG antara lain dari Amerika Serikat akan merilis data inflasi yang diperkirakan stagnan ke level 0,2 persen Month on Month (MoM). Sedangkan dari Jepang akan merilis data neraca perdagangan yang diperkirakan ke 192,6 miliar Yen dibandingkan sebelumnya 229,3 miliar.

Untuk rekomendasi saham, William memilih saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar yaitu saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Indosat Tbk (ISAT).

Sedangkan Reza memilih saham JSMR, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) untuk diperhatikan pelaku pasar. (Ahm/)


Sumber : Liputan6

Laju IHSG Masih Diwarnai Aksi Ambil Untung

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak variatif dengan kecederungan menguat pada perdagangan saham selama sepekan.

Analis PT Waterfront Securities Oktavianus Marbun mengatakan, saat ini pelaku pasar masih memperhatikan sentimen dari penyematan prospek peringkat utang Indonesia dari stabil menjadi positif oleh lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P).

"Outlook BB+ dari peringkat S&P, baru itu tapi efek itu belum dahsyat," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin (25/5/2015).

Dia menambahkan, kalau pun terjadi kenaikan yang merespons berdampak ke saham-saham dari sektor perbankan. Lantaran, pada pekan lalu kenaikan sektor perbankan belum naik terlalu tinggi.

Namun demikian, dia bilang sekarang ini belum ada sentimen yang benar-benar positif mendorong laju IHSG. Jadi, dia berkata indeks saham juga akan diwarnai oleh aksi ambil untung.

"Kalau aksi ambil untung dulu tidak apa-apa, belum indikasi melemah, melemah paling koreksi sedikit. Belum ada indikasi fundamental tiba-tiba turun tajam," tutur dia.

Pada pekan ini, dia memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.280-5.269. Kemudian resistance ada level 5.354-5.365.

Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, IHSG diperkirakan bergerak pada rentan support 5.212-5.295 dan resistance pada level 5.340-5.355 selama sepekan. Dia menuturkan, IHSG masih mempertahankan tren kenaikan mesti akan diselingi oleh aksi jual.

"Masih adanya pelaku pasar yang memiliki anggapan masih rendahnya harga saham dibandingkan sebelum kejatuhan IHSG dapat mengimbangi aksi profit taking yang terjadi," ujar Reza.

Reza berharap, aksi jual dapat berkurang sehingga indeks saham dapat melanjutkan kenaikan dan membentuk tren kenaikan jangka menengah. "Kita harapkan adanya rilis data-data global yang positif setidaknya dapat membuat pelemahan jadi tertahan," tandasnya.

Pada pekan ini, Oktavianus merekomendasikan akumulasi saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). (Amd/Ahm)


Sumber : Liputan6

Rayakan Ultah, Miliarder Ini Bagi-bagi Duit ke 8.000 Pegawai

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Leonardo Del Vecchio, yang merupakan penemu perusahaan kacamata ternama Italia, Luxoticca merayakan ulang tahunnya yang ke-80 pada tanggal 22 Mei 2015. 
Merayakan hari jadinya itu, ia membagi-bagikan uang berupa saham senilai US$ 10 juta setara Rp 131,6 miliar (kurs: Rp 13.158 per dolar AS) ke 8.000 karyawan di Luxottica.
“Saya berterimakasih dengan tulus pada para karyawan Luxoticca di Italia, semua yang merupakan jantung dari kesuksesan Luxottica”, ungkap Del Vecchio dilansir dari abs-cbnnews.com, Senin (25/5/ 2015).
Del Vecchio merupakan orang terkaya kedua di Italia dari uang yang dicetak perusahaannya Luxxotica. Kini perusahaan tersebut memproduksi kacamata untuk merek-merek ternama di seluruh dunia seperti Burberry, Bulgari, Chanel, Coach, DKNY, Dolce & Gabbana, Armani, Prada, Ralph Lauren, Tiffany dan Versace.
Luxottica mencatat rekor keuntungan pata tahun 2014 dan membuka tahun ini dengan mencetak kenaikan laba pada kuartal I 2015 hampir 34 persen berkat pertumbuhan penjualan di Amerika Utara.
“Dengan kado sederhana, saya ingin menunjukkan pentingnya karyawan bagi saya. Saya sungguh merasa kita adalah keluarga, lanjut dia.”

Mayoritas orang terkaya di dunia harus bekerja keras untuk mencapai tingkat kesuksesan tertingginya. Di antara ratusan miliarder yang hanya menikmati harta warisan keluarga, banyak orang kaya yang harus banting tulang untuk mendapatkan seluruh kekayaannya sekarang.
Salah satunya adalah Leonardo Del Vecchio. Menilik kehidupan masa kanak-kanaknya, tak ada satu orang pun yang akan menyangka, Leonardo dapat menjadi salah satu orang terkaya dunia sekarang.
Leonardo lahir tanpa ayah dari keluarga tak berada pada Mei 1935 di Italia. Saat baru berusia 7 tahun, ibu Leonardo mengirimnya ke panti asuhan Milan lantaran sudah tak punya biaya lagi untuk membesarkannya.
Tapi Leonardo yang kini memiliki harta US$ 20 miliar tak pernah menyerah begitu saja pada hidupnya. Di usia remaja saat anak lain masih senang bermain, Leonardo sudah menjadi buruh di perusahaan peralatan di Milan. 
Di sana, dia mulai belajar desain industrial di malam hari setelah bekerja seharian. Leonardo akhirnya mulai tertarik dengan bingkai kacamata dan memutuskan pindah ke Agordo, tempat yang fokus pada industri kacamata.
Enam tahun kemudian, berbekal pengalaman kerja, Leondardo memutuskan untuk memulai bisnis sendiri. Dengan visi fusturistiknya, Leonardo berhasil mengambil berbagai keputusan penting yang membuatnya unggul di bidang tersebut. (Ikr/Ndw)
Sumber : Liputan6

Thursday 21 May 2015

Emas Melemah Setelah Klaim Pengangguran AS Penurunan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/5) - Emas berjangka turun ke level terendah dalam satu minggu setelah jumlah rata-rata orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran dalam empat minggu terakhir turun ke 15-tahun terendah, menghidupkan kembali kekhawatiran bahwa suku bunga akan naik.
Rata-rata turun menjadi 266.250 pada periode yang berakhir pada 16 Mei dari 271.750, berdasarkan angka pemerintah pada hari Kamis. Pada hari Rabu, kepemilikan dalam ETP berbasis emas turun ke level terendah sejak bulan Januari, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Emas menguat pada hari Rabu setelah risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve menunjukkan bahwa para pejabat pada pertemuan bulan April tidak berharap untuk menaikkan suku bunga acuan di pertemuan berikutnya di bulan Juni. Biaya pinjaman yang lebih tinggi mendorong investor untuk mendukung aset yang berbunga, termasuk obligasi baru, membatasi daya tarik logam, yang umumnya menawarkan pengembalian hanya melalui kenaikan harga.
Emas berjangka untuk pengiriman Juni turun 0,4% untuk menetap di level $ 1,204.10 per ons pada pukul 2:13 siang di Comex New York. Harga emas menyentuh level $ 1,200.80, yang merupakan terendah untuk kontrak teraktif sejak 13 Mei.
Perak untuk pengiriman Juli naik 0,1% ke level $ 17,132 per ons.(frk)
Sumber: Bloomberg

Saham Jepang Berfluktuasi Menjelang Keputusan Kebijakan Bank Sentral

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/5) - Saham Jepang berayun antara naik dan turun seiring menguatnya saham produsen energi dan perusahaan asuransi melemah menjelang keputusan kebijakan moneter Bank of Japan.
Topix turun 0,1% menjadi 1,645.28 pada 09:07 pagi di Tokyo setelah naik sebanyak 0,1 persen. Indeks tersebut memimpin kenaikan mingguan sebesar 2,3, yang merupakan kinerja terbaik dalam tiga bulan terakhir. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,1% menjadi 20,185.86. Yen diperdagangkan pada 121,06 per dolar setelah naik 0,3% pada Kamis. Bank sentral akan menjaga rencana pembelian aset tidak berubah pada pertemuan yang berakhir pada Jumat pekan ini, menurut semua dari 36 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. Sebuah laporan minggu ini menunjukkan ekonomi Jepang tumbuh pada laju tercepat dalam satu tahun di kuartal terakhir.
E-mini berjangka pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah setelah Indeks saham AS naik 0,2% pada hari Kamis di New York.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Menguat Mengikuti Ekuitas AS Ditengah Serangkaian Data Yang Bervariasi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/5) - Saham Asia menguat, dengan indeks acuan memangkas penurunan mingguannya, setelah saham AS naik ke rekornya ditengah data ekonomi yang bervariasi sehingga memicu spekulasi bahwa Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunganya lebih cepat.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2% menjadi 153,09 pada 09:01 pagi di Tokyo, berada pda laju penurunan 0,1% pekan ini. Indeks Standard & Poor 500 menguat 0,2% pada hari Kamis setelah data klaim pengangguran turun sementara pembelian rumah tiba-tiba jatuh. Bank of Japan diperkirakan untuk menjaga kebijakan utnuk tetap stabil ketika pertemuan kebijakan selama dua hari pada hari ini.
Indeks Topix Jepang sedikit berubah. Indeks Australia S & P / ASX 200 naik 0,2% dan indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,4%. Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,2%.
Kontrak pada indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,2% dan kontrak pada Hang Seng China Enterprises menguat 0,4%.
E-mini berjangka pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Naik Menuju Rekor Di tengah Mixed Data

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/5) - Bursa saham AS menguat, dengan indeks Standard & Poor 500 naik menuju rekor, di tengah hasil yang lebih baik dari perkiraan dari Salesforce.com Inc. dan Best Buy Co .sementara indeks untuk kekuatan pertumbuhan ekonomi bergerak mixed.
Indeks S&P 500 naik 0,2% ke level 2,131.03 pada pukul 4 sore di New York, keempat tertinggi dalam enam sesi terakhir.
Setelah para pembuat kebijakan Federal Reserve berdebat mengenai waktu kenaikan suku bunga pertama mereka sejak tahun 2006.(frk)
Sumber: Bloomberg

Pertumbuhan Ekonomi Yang Tak Merata Angkat Saham AS & Treasuries

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/5) - Bursa saham AS naik menuju rekor sementara Treasuri naik untuk hari kedua setelah data ekonomi menunjukkan pertumbuhan yang tidak merata menambahkan spekulasi bahwa Federal Reserve tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga. Minyak mentah menguat.

Indeks Standard & Poor 500 menguat 0,3% menuju rekor pada pukul 12:36 siang di New York. Indeks Nasdaq Composite melonjak 0,4% ke semua waktu penutupan tertinggi. Imbal hasil Treasuri dengan tenor 10-tahun turun empat basis poin menjadi 2,21%, sedangkan Indeks Bloomberg Dollar Spot menghapus penurunan. Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,4%. Sementara minyak mentah naik 3,1%.

Pembelian rumah yang sebelumnya dimiliki tak terduga turun pada bulan April, menandai pemulihan industri tetap tidak merata, sementara klaim pengangguran AS selama empat pekan terakhir turun ke level terendah dalam 15-tahun. Risalah Federal Reserve pada hari Rabu mengisyaratkan bahwa para pejabat tidak mungkin akan menaikkan suku pada bulan Juni, sementara menjaga tetap terbukanya opsi untuk melakukan pengetatan dalam tahun ini.

Pejabat The Fed bulan lalu tidak mengharapkan untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan mereka bulan Juni mendatang bahkan saat mereka menyimpulkan bahwa perlambatan ekonomi kuartal pertama tidak mungkin untuk bertahan, menurut hasil risalah. Ketua The Fed Janet Yellen dijadwalkan memberikan pidato terkait prospek ekonomi pada hari Jumat.(frk)

Sumber: Bloomberg

Wednesday 20 May 2015

Pasca Pertemuan The Fed Jadikan Emas Berada Di Level $ 1,210

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/5) - Emas berjangka menetap di level tertingginya pada Rabu ini, bergerak di atas level $ 1.210 per ons pasca rilis dari pertemuan FOMC bulan April menunjukkan bahwa hanya beberapa pejabat yang mengharapkan kenaikan suku bunga pada bulan Juni.

Emas untuk pengiriman bulan Juni, berada di level $ 1,211.10 per ons di perdagangan elektronik di Globex, setelah menetap di level $ 1,208.70 per ons, naik sebesar $ 2 atau 0,2 %, di Comex.

Risalah pertemuan bulan April menetapkan kebijakan FOMC yang dirilis tak lama setelah penutupan perdagangan logam mulia tersebut di Comex. Hanya "beberapa" pejabat The Fed berpikir data ekonomi akan meningkat untuk memicu kenaikan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada bulan Juni mendatang.

Suku bunga yang lebih tinggi dapat mendukung mata uang dolar, bearish pada emas diikuti dengan mata uang dolar.

Emas pada hari Senin naik ke level tertingginya dalam lebih dari 3 bulan, kenaikan terjadi sampai akhir Selasa kemarin di level terendahnya dalam seminggu terakhir. Emas diperdagangkan antara resistance di level $ 1.225 per ons dan di level $ 1.180. (knc)

Sumber : MarketWatch