Thursday 30 June 2016

Yen Mendekati Kenaikan Bulanan Sejak 1998 Terkait Jajak Pendapat Brexit

BESTPROFIT FUTURES (1/7) - Yen Jepang mendekati kenaikan bulanan terbesarnya sejak 1998 terkait gejolak keuangan yang dipicu oleh keputusan Inggris untuk meninggalkan uni eropa sehingga memacu minat pasar global untuk aset heaven.
Mata uang Jepang menguat terkait permintaan aset lindung niali setelah Gubernur Bank of England Mark Carney mengatakan bahwa bank kemungkinan akan melonggarkan kebijakan moneter dalam beberapa bulan untuk meredakan potensi perlambatan ekonomi yang didorong oleh pemungutan suara di Inggris ini. Selama sesi Kamis, mata uang Jepang berayun antara kinerja terkuat bulanannya sejak kenaikan sebesar 7,8 persen pada Oktober 2008 dan kenaikan 8,2 persen pada bulan Desember 1998.
Mata uang Jepang naik 0,2 persen menjadi 102,60 per dolar pada 11:22 siang di New York. Mata uang ini menguat sebesar 0,3 persen ke  114,09 per euro.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Pembuat Kebijakan Sinyalir Langkah Kontra Brexit, Saham AS Berakhir Naik

BESTPROFIT FUTURES (1/7) - Saham AS naik, dengan indeks S & P 500 mencatatkan kenaikan kuartalan ketiga berturut-turut, karena pembuat kebijakan mengisyaratkan langkah lebih lanjut untuk menahan dampak dari keputusan Inggris yang meninggalkan Uni Eropa.
Ekuitas mengakhiri kuartal dengan reli terbesar tiga hari sejak Februari setelah jajak pendapat Brexit hampir memangkas keuntungan. Indeks acuan naik 1 persen dari level tertingginya sepanjang waktu menuju ke referendum di tengah tanda-tanda pertumbuhan global yang telah stabil dan dukungan bank sentral. Produsen energi memimpin terlebih dahulu pada periode ini, naik hampir 11 persen terkait minyak mentah yang mendapatkan kuartal terbaiknya sejak 2009. Kelompok-perawatan kesehatan naik 5,8 persen, membalikkan sebagian dari 5,9 persen pada kuartal pertama.
Indeks S & P 500 naik 1,4 persen menjadi 2,098.85 pada 16:00 sore di New York, menambah rebound 3,5 persen dalam dua sesi sebelumnya.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Naik Untuk Hari Ketiga Pada Sesi Break Terkait Rebound Pasca Brexit

BESTPROFIT FUTURES (1/7) - Saham AS menahan kenaikannya Kamis pagi, masih berusaha untuk melanjutkan rebound sesi ketiganya dari dua hari aksi jual tajam yang dipicu minggu lalu oleh pemungutan suara U.K. untuk meninggalkan Uni Eropa.
Indeks S & P 500 naik 7 poin, atau 0,3%, di 2073, dipimpin oleh kenaikan 1,5% pada saham konsumen-bahan baku. Saham bahan pokok dan saham kesehatan merupakan dua sektor yang berada di wilayah negatif, keduanya turun kurang dari 0,1%.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 66 poin, atau 0,4%, ke 17.761, dipimpin oleh lonjakan General Electric Co sebesar 1,3% tapi dibandingkan oleh penurunan sebesar 1,8% di VISA Inc V, -2,33%
Indeks Nasdaq Composite naik 13 poin, atau 0,3% pada 4791.(mrv)
Sumber: MarketWatch

Saham Eropa Ditutup Naik Seiring Stimulus Carney, Sentiment Brexit Mereda

BESTPROFIT FUTURES (1/7) - Saham Eropa menguat untuk hari ketiga seiring kekhawatiran investor atas dampak jangka panjang dari keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa mereda, dan Gubernur Mark Carney mengatakan Bank of England (BOE) bisa melonggarkan kebijakan dalam beberapa bulan kedepan.
Indeks Stoxx Europe 600 naik 1 % ke level 329,88 pada penutupan perdagangan. Indeks ekuitas turun sebanyak 0,9 % di awal perdagangan, sebelum rebound untuk sesi sedikit berubah, dan kemudian menguat seiring pembicaraan Carney. Sekarang telah diperoleh kembali lebih dari setengah dari kerugian pada Jumat lalu terkait pemilahan suara Inggris untuk memisahkan diri dari Uni Eropa. Volume perdagangan saham adalah 35 % lebih tinggi dari 30-hari rata-rata. Indeks FTSE 100, kemarin menghapus penurunan pasca Brexit, melonjak 2,3 % ke level tertinggi sejak Agustus 2015.
Dalam pidato televisi kedua sejak negara tersebut memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa, Carney mengatakan bank sentral tidak akan ragu-ragu untuk bertindak untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi atau sistem keuangan. BOE juga akan melanjutkan lelang likuiditas bagi bank pada mingguan, daripada bulanan, dasar dan mempertimbangkan "sejumlah langkah-langkah lain." (knc)
Sumber : Bloomberg

Wednesday 29 June 2016

Para Pemimpin Uni Eropa Rancang Masa Depan Tanpa Inggris

BESTPROFIT FUTURES (30/6) - Para pemimpin Uni Eropa, Rabu (29/6), berusaha merancang masa depan tanpa Inggris, sewaktu mereka merampungkan sebuah KTT di Brussels beberapa hari setelah rakyat Inggris memutuskan untuk meninggalkan blok itu.
Mereka menyerukan agar Inggris keluar dari Uni Eropa sesegera mungkin dan tidak mengharapkan manfaat keanggotaan tanpa menanggung resikonya.
KTT itu kemungkinan yang terakhir bagi PM Inggris David Cameron, yang akan segera mengundurkan diri setelah pemerintahnya gagal meyakinkan para pemilih untuk tetap bertahan di Uni Eropa. Berbicara setelah KTT, Cameron mengatakan, meski ada kesedihan dan penyesalan, pertemuan para pemimpin 28 negara anggotanya berlangsung konstruktif.
Ia mengatakan, Inggris dan Uni Eropa harus mengusahakan hubungan antara kedua pihak yang sedekat mungkin, di bidang perdagangan kerjasama, dan keamanan.
Namun para pemimpin lain, seperti Presiden Perancis Francois Hollande, menyampaikan pesan kepada Inggris bahwa Inggris tidak boleh mengharapkan adanya perlakukan khusus segera setelah keluar dari Uni Eropa, termasuk akses ke pasar tunggal Eropa.
Hollande mengatakan, untuk bisa mendapat akses itu, Inggris harus menerima kebijakan kebebasan bergerak warga sesama anggota negara-negara Uni Eropa, sesuatu yang ditentang mereka yang mengusahakan Inggris keluar dari Uni Eropa.
Kanselir Jerman Angela Merkel juga memperingatkan bahwa Inggris tidak akan memiliki hak-hak istimewa yang diberikan kepada anggota Uni Eropa tanpa memenuhi sejumlah kewajiban.
Sumber : VOA

Redanya Dampak dari Brexit Antarkan Saham AS Rally di Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES (30/6) - Saham AS menguat di tengah reli global, dengan Indeks S & P 500 membukukan lonjakan terbesar selama dua hari dalam empat bulan terakhir, seiring meredanya kekhawatiran atas dampak keluarnya U.K. dari Uni Eropa.
Kekhawatiran bahwa keluarnya Inggris dari Uni Eropa akan mengganggu pertumbuhan ekonomi global, mereda karena spekulasi pembuat kebijakan akan melawan dampak tersebut. Saham energi membatasi kenaikan terbesar selama dua hari sejak Maret karena lonjakan harga minyak mentah. Saham Goldman Sachs Group Inc yang lebih tinggi dapat mengangkat Indeks Russell 3000 terbesar sejak 2009, sementara Dow Jones Industrial Average memperluas rebound ke lebih dari 550 poin sejak penutupan hari Senin.
Indeks S & P 500 naik 1,7 % ke level 2,070.65 pada pukul 16:00 sore waktu New York, setelah mengalami reli terbesar dalam satu hari sejak Februari pada hari Selasa. Indeks tersebut telah menghapus kerugian untuk tahun ini setelah pekan lalu menghentikan kenaikan di tahun 2016 sebanyak 3,7 %. (knc)
Sumber : Bloomberg

Bursa AS Naik Seiring Meredanya Kekhawatiran dari Dampak Brexit

BESTPROFIT FUTURES (30/6) - Saham AS menguat di tengah reli global, dengan Indeks S & P 500 membukukan lonjakan terbesar selama dua hari dalam empat bulan terakhir, seiring meredanya kekhawatiran atas dampak keluarnya U.K. dari Uni Eropa.
Meredanya kekhawatiran atas penarikan Inggris dari Uni Eropa akan lebih menekan pertumbuhan global, terkait spekulasi pembuat kebijakan yang akan melawan dampaknya. Saham energi berada di laju kenaikan dua hari terbesar sejak Januari diikuti harga minyak mentah, dengan Chevron Corp naik 2,8 %. Saham Goldman Sachs Group Inc yang mengalami kenaikan tertinggi di Indeks Russell 3000 sejak 2011, sementara Dow Jones Industrial Average rebound sejak penutupan hari Senin menjadi 500 poin.
Indeks S & P 500 naik 1,4 % ke level 2,065.04 pada pukul 12:59 siang waktu New York, setelah kemarin alami rally terbesar sejak Februari. Indeks tersebut telah menghapus kerugian untuk tahun ini setelah pekan lalu menghentikan kenaikan di tahun 2016 sebanyak 3,7 %. Indeks Dow menguat 228,29 poin atau 1,3 %, ke level 17,638.01. Indeks Nasdaq Composite lebih tinggi 1,6 %. Volume perdagangan saham di Indeks S & P 500 sekitar 20 % di atas 30-hari rata-rata untuk hari ini. (knc)
Sumber : Bloomberg

Minyak Bergerak Naik Karena Penurunan Pasokan AS, Dolar Melemah

BESTPROFIT FUTURES (30/6) - Minyak menghentikan penurunan selama dua hari seiring warga Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa setelah persediaan minyak mentah AS turun untuk minggu keenam sementara dolar melemah terhadap mata uang lainnya.
Kontrak berjangka melonjak 4,2 % di New York, memperpanjang kenaikan 3,3 % dari hari Selasa. Persediaan minyak mentah turun 4,05 juta barel pekan lalu, menurut laporan dari Administrasi Informasi Energi. Dolar melemah di tengah spekulasi pembuat kebijakan yang akan mengambil tindakan untuk membatasi kemerosotan dari pemisahan diri U.K. dari Uni Eropa. Pelemahan dolar memicu peningkatan permintaan investor untuk sektor komoditas.
Harga minyak mentah telah naik lebih dari 80 % dari level terendah dalam 12 tahun terakhir di bulan Februari karena gangguan pasokan global dan penurunan output AS yang mengurangi surplus. Bahkan dunia menunggu untuk melihat bagaimana hasil referendum Brexit pada 23 Juni lalu, permintaan minyak diperkirakan akan terus tumbuh. Kontrak merosot sebesar 7,5 % dalam dua hari setelah pemungutan suara, yang merupakan penurunan terbesar sejak Februari.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik $ 2,03 menjadi ditutup pada level $ 49,88 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini kenaikan terbesar sejak 12 April lalu, total volume yang diperdagangkan adalah sekitar 5 % di bawah 100-hari rata-rata.
Brent untuk pengiriman Agustus menguat US $ 2.03 atau 4,2 %, ke level $ 50,61 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global ditutup dengan premi 73 sen dibandingkan minyak mentah WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg

Emas Berakhir Naik Terkait Spekulasi Investor Terhadap Bank Sentral

BESTPROFIT FUTURES (30/6) - Emas menguat terkait investor yang berspekulasi bahwa bank sentral harus terus mendukung ekonomi global di tengah pemungutan suara Inggris untuk keluar dari Uni Eropa.
Emas diperdagangkan mendekati level tertingginya dalam dua tahun dan sedang menuju level terbaiknya di babak pertama dalam lebih dari 35 tahun sementara investor meninggalkan aset berisiko dan beralih ke aset havens. Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan Selasa ini bahwa risiko global telah bergeser lebih jauh ke bawah pasca referendum, memperkenalkan ketidakpastian baru yang mungkin dapat berdampak baik untuk mengkaji kembali kebijakan moneter.
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus naik 0,7 persen untuk berakhir di $ 1,326.90 per ons pada 1:52 siang di Comex New York, menguat untuk ketiga kalinya dalam empat sesi dan pada kecepatan untuk kenaikan di kuartal kedua.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 28 June 2016

Aussie Market Update 29Juni2016

David Cameron Bertemu Pemimpin Uni Eropa Setelah Referendum

BESTPROFIT FUTURES (29/6) - Perdana Menteri Inggris David Cameron akan bertemu dengan para pemimpin Uni Eropa untuk pertama kalinya sejak Inggris memutuskan untuk keluar dari blok negara-negara Eropa itu.
Perdana menteri akan bertemu dengan para pemimpin negara-negara anggota Uni Eropa dalam KTT di Brussels pada Selasa (28/06).
Ia dijadwalkan menghadiri jamuan makan malam dengan mereka setelah bertemu dengan Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, dan Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker.
David Cameron direncanakan akan menyerukan kepada pemimpin dari 27 negara anggota dan lembaga-lembaga terkait di Uni Eropa untuk mengambil pendekatan 'konstruktif' dalam perundingan mengenai hubungan baru dengan Inggris.
Namun pemimpin-pemimpin Jerman, Prancis dan Italia telah mengatakan bahwa tidak akan ada perundingan 'tidak resmi' tentang masa depan hubungan Inggris dengan Uni Eropa sampai pemerintah Inggris memulai mekanisme formal untuk keluar dari blok itu.
Jean-Claude Juncker sudah menyerukan kepada Inggris untuk 'memperjelas posisinya' terkait dengan keluar dari Uni Eropa secepat mungkin.
Hasil referendum pada Kamis (23/06) yang memutuskan Inggris keluar dari Uni Eropa mengguncang stabilitas Inggris dan Uni Eropa serta berdampak pada ekonomi dunia.
Sumber : BBC

Selloff Brexit 2 Hari Angkat Saham AS di Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES (29/6) - Saham AS naik untuk pertama kalinya sejak Inggris meninggalkan Uni Eropa, dengan Indeks S & P 500 mengalami lonjakan terbesar dalam hampir empat bulan terakhir, di tengah optimisme bahwa para pembuat kebijakan berkomitmen untuk membatasi dampak dari keluarnya U.K.
Penyelesaian pertemuan di akhir hari Selasa, dengan Dow Jones Industrial Average menambahkan lebih dari 260 poin. Saham bank telah alami reli terkuatnya dalam enam minggu terakhir, setelah mencapai level terendahnya dua sesi dalam hampir lima tahun. Facebook Inc, Apple Inc dan Microsoft Corp naik setidaknya 1,6 % untuk mengangkat saham teknologi, sementara produsen energi menguat ke level tertinggi dalam 2 1/2 bulan diikuti lonjakan harga minyak mentah.
Indeks S & P 500 naik 1,8 % ke level 2,036.07 pada pukul 16:00 sore waktu New York, raih kenaikan terbesar sejak 1 Maret lalu. Rebound dari penurunan dua hari terbesar sejak Agustus. Keuntungan diperluas pada sore hari setelah indeks tersebut didorong di atas harga rata-rata selama masa 200 hari. Rally dekati 100-hari rata-rata. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Eropa Raih Gain Terbesar dalam Seminggu Terakhir

BESTPROFIT FUTURES (29/6) - Saham di Eropa mengalami kenaikan terbesar dalam seminggu terakhir pada hari Selasa, mendapat istirahat setelah dua aksi jual back-to-back dipicu oleh Brexit di U.K.
Indeks Stoxx Europe 600 melonjak 2,6 % ke level 316,70, kinerja terbaiknya sejak tanggal 20 Juni, menurut data dari FactSet, karena semua sektor berada di zona hijau.
Pada kelompok keuangan saham bank Italia naik setelah laporan bahwa pemerintah Italia menambahkan dana senilai € 40 miliar ($ 44 miliar) untuk sistem keuangan negara. Pejabat negara sedang mencari cara untuk melindungi sistem terkait pemilihan suara di U.K. untuk meninggalkan Uni Eropa pekan lalu.
Saham Unione di Banche Italiane SpA menguat 9 %, saham Mediobanca SpA naik 5,8 %, saham Banca Popolare di Milano menambahkan 5,6 % dan saham Intesa Sanpaolo SpA lebih tinggi 4,8 %.
Indeks Stoxx 600 pada hari Senin anjlok 4,1 % ke level empat bulan terendah, penurunan kedua berturut-turut setelah Kamis lalu terjadi referendum Brexit. (knc)
Sumber : Market Watch

Minyak Menguat Lebih dari 3% Setelah Hasil Brexit

BESTPROFIT FUTURES (29/6) - Harga minyak berakhir lebih tinggi untuk pertama kalinya dalam tiga sesi terakhir pada hari Selasa, rebound dari aksi jual Brexit berbahan bakar yang mengirim minyak mentah berjangka untuk tujuh minggu terendah di tengah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global.
Ancaman pemogokan serikat pekerja minyak dan gas di Norwegia dan melemahnya dolar AS juga memberikan dukungan untuk harga minyak.
Sementara itu, harga gas alam mendapat dorongan yang berhubungan dengan cuaca, dengan volatilitas terikat atas berakhirnya kontrak berjangka pada bulan July, rally lebih dari 7 %, yang dapat menambahkan tekanan.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Agustus naik $ 1,52 atau 3,3 %, untuk menetap di level $ 47,85 per barel di New York Mercantile Exchange, sementara minyak Brent untuk bulan Agustus menguat $ 1.42 atau 3 %, ke level $ 48,58 per barel.
Pada hari Senin, minyak mentah WTI menetap pada level terendahnya dalam lebih dari seminggu terakhir, sementara Brent selesai pada tingkat terburuk dalam tujuh minggu seiring para investor melakukan aksi jual global yang lebih luas karena dampak dari pemilihan suara di Inggris yang secara tak terduga untuk meninggalkan Uni Eropa pada pekan lalu, yang disebut Brexit. (knc)
Sumber : Market Watch

Emas Catatkan Penurunan Pertama Dalam 3 Sesi Pasca Brexit

BESTPROFIT FUTURES (29/6) - Emas berjangka berakhir turun pasca kenaikan selama dua hari berturut-turut terkait investasi haven kehilangan daya tark mengikuti kembalinya minat untuk aset berisiko untuk sementara, tiga hari setelah keluarnya Inggris dari dari Uni Eropa.
Pada hari Selasa, emas Agustus turun $ 6,80, atau 0,5%, untuk berakhir di $ 1,317.90 per ons setelah ditutup pada $ 1,324.70 per ons Senin kemarin, level penutupan tertinggi sejak 11 Juli 2014.
Di antara dana yang diperdagangkan di bursa, SPDR Gold Trust turun 0,8% pada saat harga emas ditutup. Sementara VanEck Vectors Gold Miners ETF  turun 1,8%.(mrv)
Sumber: MarketWatch

Monday 27 June 2016

HSI Update 28JUN2016

Isu Brexit Warnai Pemilihan Presiden AS

BESTPROFIT FUTURES (28/6) - Keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa atau dikenal sebagai Brexit ˜mewarnai™ pemilihan presiden Amerika.
Calon pasti presiden dari Partai Republik, Donald Trump, melihat langkah Inggris itu sebagai penegasan atas inti pesan kampanyenya, sedangkan calon pasti presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, melihat hal ini sebagai bukti yang semakin memperkuat bahwa Trump tidak layak untuk menjadi presiden.
Kemenangan Brexit yang mengejutkan membuat pemerintahan Obama tidak siap menerimanya karena tidak sesuai harapan.
Sebaliknya, Donald Trump tampak menyambut baik hasil tersebut, ketika berbicara di Skotlandia sehari setelah hasil referendum Brexit.
Sedangkan Hillary Clinton menerkam pernyataan Trump dengan mengatakan gejolak moneter Inggris yang terjadi akibat Brexit, mungkin menguntungkan bisnis Trump di Skotlandia.
Jajak pendapat baru menunjukkan Clinton unggul 12 poin atas Trump, tetapi umumnya pemilih menginginkan arah baru bagi Amerika. Demokrat menegaskan pemilih tidak dibutakan oleh kegelisahan dan ketidakpuasan.
Gejolak di Inggris, yang mengguncang pemulihan ekonomi Amerika, bisa menjadi penentu dalam pemilu Amerika. Pemerintahan Obama menekankan perlunya meminimalkan gangguan yang muncul akibat Brexit.
Sumber : VOA

Serangan Bom Bunuh Diri di Libanon, lima tewas

BESTPROFIT FUTURES (28/6) - Setidaknya lima orang tewas dan 15 lainnya cedera akibat serangkaian serangan bom bunuh diri di Libanon bagian timur laut, seperti dinyatakan pihak berwenang dan petugas medis.
Empat pelaku meledakkan diri di luar sebuah rumah di desa Qaa, yang berpenduduk mayoritas Kristen, di dekat dengan perbatasan Suriah.
Belum jelas siapa targetnya atau alasan pelaku melancarkan serangan itu.
Stasiun TV Al-Manar -milik kelompok milisi Syiah Hizbullah- menyalahkan kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.
ISIS sebelumnya melancarkan serangan bom bunuh diri yang menewaskan sejumlah orang di Libanon, tapi belum jelas apakah mereka berada di balik ledakan terbaru pada Senin (27/06).
Ledakan susulan
Kantor berita nasional resmi Libanon, NNA, melaporkan pelaku pertama meledakkan diri di depan sebuah rumah pada pukul 04:20 pagi waktu setempat, sementara tiga pelaku lainnya meledakkan rompi bom satu per satu ketika warga berdatangan di jalan dekat lokasi.
Empat tentara terluka karena datang ke tempat kejadian untuk menyelidiki ledakan pertama.
"Qaa adalah gerbang ke wilayah Libanon lain dan di sini kami menggagalkan rencana serangan yang lebih besar lagi," kata wali kota Bashir Matar kepada kantor berita AFP.
"Kami mengejar salah seorang pelaku dan menembaknya, lalu dia meledakkan diri," katanya sambil menambahkan ada lima penduduk desa terbunuh dalam serangan tersebut.
Mayoritas penduduk Qaa adalah Kristen walau salah satu wilayahnya, Masharia Qaa, memiliki penduduk mayoritas penganut Suni.
Sejumlah besar pengungsi Suriah juga mendirikan perkemahan tak resmi di dekat desa itu, menurut laporan AFP.
Libanon mengalami serangan berkali-kali terkait konflik selama lima tahun di Suriah dan kelompok Hizbullah dari Libanon mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad, dalam melawan kelompok pemberontak di sana, termasuk ISIS.
Sumber : BBC

Emas Lanjutkan Reli Terbesarnya Dalam Tujuh Tahun Terkait Brexit

BESTPROFIT FUTURES (28/6) - Emas naik untuk hari kedua, menambahkan lonjakan terbesarnya dalam tujuh tahun terakhir pada Jumat, karena dampak dari keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa mendorong permintaan haven.
Bullion meningkat seiring pound memperpanjang rekor aksi jualnya dan ekuitas Eropa jatuh ke level terendah sejak Februari. Emas melonjak 4,7 persen pada hari Jumat karena hasil referendum yang menyebabkan gejolak di pasar global, memacu lonjakan sebesar $ 4.3 miliar dalam kepemilikan dana yang didukung oleh bullion, kenaikan terbesar dalam empat tahun.
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus naik 0,2 persen untuk berakhir di $ 1,324.70 per ons pada 1:44 siang di Comex di New York, gain dua hari terbesar sejak Agustus 2011.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Dolar Catat Gain Terbesar Dua Hari Sejak 2011 Imbas dari Hasil Brexit

BESTPROFIT FUTURES (28/6) - Dolar mengalami kenaikan terbesar selama dua hari sejak November 2011 seiring para investor mencari perlindungan dari keputusan U.K. untuk keluar dari Uni Eropa, yang memperluas kekhawatiran di pasar keuangan.
Indeks greenback naik 2,7 % selama dua hari terakhir karena para pedagang membeli aset yang aman di tengah pertanyaan tentang masa depan ekonomi U.K. dan dampak yang lebih luas di Eropa. Sementara Yen menguat terhadap semua mata uang lainnya dari 31 mata uang utama lainnya selama dua hari terakhir antara 4 sampai 15 %.
Mata uang AS telah pangkas penurunan setelah keputusan warga Inggris, yang mengirim pound jatuh ke level terendah dalam tiga dekade terakhir. Efek dari kelumpuhan politik Inggris meluas, dan berdampak bagi Eropa, mendorong investor untuk menjual pound dan euro dan mencari keamanan dalam dolar dan yen.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang melacak mata uang terhadap 10 mata uang utama, naik 0,8 % pada pukul 12:49 siang waktu New York. Greenback menguat 0,8 % ke level $ 1,1028 per euro dan melemah 0,4 % ke level 101,79 ¥. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham AS Lanjutkan Selloff Terkait Tekanan dari Hasil Brexit


BESTPROFIT FUTURES (28/6) - Saham AS memperpanjang penurunan dipicu oleh gejolak pada warga Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa, dengan Indeks Dow Jones Industrial Average melemah lebih dari 250 poin setelah ekuitas pada Jumat lalu anjlok tajam dalam 10 bulan terakhir.
Saham bank tetap menurun, dengan adanya tanda-tanda tekanan seiring pemberi pinjaman menandai penurunan terbesar selama dua hari dalam hampir lima tahun. Saham industri bahan baku catat penurunan tertajam back-to-back sejak 2011. Sentimen tertekan setelah Penilaian S & P global saat pangkas kredit U.K. dua tingkat.
Indeks S & P 500 turun 1,8 % ke level 2,000.61 pada pukul 16:00 sore waktu New York, menyentuh level terendahnya sejak 10 Maret. Indeks acuan melemah di bawah harga rata-rata selama masa 100 dan 200 hari. (knc)
Sumber : Bloomberg

GOLD MARKET UPDATE - 27JUNI2016

Sunday 26 June 2016

Menguatnya Saham Batu Bara dan Baja Angkat Bursa China

BESTPROFIT FUTURES (27/6) - Bursa saham China daratan menguat tajam di antara pasar saham negara berkembang di Asia, dengan perusahaan energi dan material naik-turun keuntungan setelah pembuat kebijakan mengatakan mereka akan mengurangi kelebihan kapasitas dalam industri batubara dan baja.
Indeks Shanghai Composite naik 0,7 persen. China Shenhua Energy Co. naik ke tujuh minggu tertinggi setelah kepala Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional mengatakan negara akan mengurangi kapasitas batu bara tahun ini sekitar 7,5 persen untuk membatasi polusi dan menghilangkan apa yang dinamakan dengan perusahaan "zombie" dalam pergumulan sektor industri. Saham Angang Steel Co. naik tajam dalam hampir empat bulan gterakhir setelah NDRC mengatakan, pihaknya juga berencana untuk melepaskkan 45 juta ton kapasitas baja tahun ini. Indeks ChiNext untuk saham-saham perusahaan kecil naik 1,5 persen.
Kenaikan dalam ekuitas daratan kontras dengan penurunan di sebagian besar pasar saham Asia lainnya setelah pemungutan suara Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa meningkat kecemasan di kalangan investor di seluruh dunia. Pasar saham telah bereaksi terlalu berlebihan untuk apa yang disebut dengan Brexit dan perlu untuk menenang diri, Menteri Keuangan China Lou Jiwei mengatakan di Beijing selama akhir pekan.
Indeks Shanghai Composite diperdagangkan di level 2,874.92 pada pukul 11:11 siang waktu setempat. Indeks CSI 300 naik 0,7 persen, dengan indeks dari perusahaan consumer-staples dan energi naik setidaknya 1,6 persen di antara kelompok industri. Indeks MSCI Emerging Markets turun 0,8 persen, sedangkan Indeks Hang Seng China Enterprises dari perusahaan china daratan yang diperdagangkan di Hong Kong kehilangan 0,7 persen.(frk)
Sumber: Bloomberg

Bursa Asia di Luar Jepang Lanjutkan Selloff; Topix Rebound

BESTPROFIT FUTURES (27/6) - Bursa saham Asia di luar Jepang turun karena pemilu Inggris terus mengacaukan pasar keuangan global. Saham-saham Jepang naik karena yen stabil setelah lonjakan terbesar sejak tahun 1998.
Indeks MSCI Asia Pacific kecuali Jepang turun 0,3 persen, memperpanjang penurunan setelah saham-saham global melemah pada hari Jumat. Topix Jepang naik 0,8 persen, rebound dari penurunan terburuk sejak gempa Maret 2011. Pound Inggris merosot ke level terendah 31-tahun karena investor bergulat dengan pertanyaan yang belum terjawab tentang rincian keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Investor mengawasi langkah kebijakan oleh bank sentral global untuk mengurangi gejolak pasar dan mengucurkan likuiditas ke pasar keuangan.
Kemenangan untuk kubu Brexit mengguncang pasar global pada hari Jumat karena lebih dari $ 2,5 triliun dihapus dari nilai ekuitas. Perdana Menteri David Cameron mengundurkan diri tanpa menguraikan ketika Inggris bermaksud untuk meninggalkan Uni Eropa dan delapan anggota tim pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn berhenti di tengah seruan untuk kejatuhannya. Sekretaris Luar Negeri AS John Kerry berkunjung ke Brussels dan kemudian London pada hari Senin karena Nicola Sturgeon, menteri pertama Skotlandia yang telah memilih untuk tetap di Uni Eropa, mengatakan ada kemungkinan untuk referendum kedua terkait kemerdekaan dari Inggris.(frk)
Sumber: Bloomberg

Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Anjlok 5 Persen; Negatifkan Hasil Mingguan

BESTPROFIT FUTURES (27/6) - Harga minyak mentah berakhir anjlok 5 persen pada akhir perdagangan akhir pekan pada hari Jumat di AS setelah hasil referendum menetapkan Inggris keluar dari Uni Eropa.
Pasar keuangan telah khawatir selama bulan ini tentang kemungkinan keluarnya Inggris dari Uni Eropa, dijuluki luas sebagai ‘Brexit,’.
Indeks dolar AS naik sekitar 2 persen, yang terbesar sejak 2008, sementara sterling jatuh ke level terendah 31-tahun setelah Perdana Menteri Inggris David Cameron, yang berkampanye untuk tetap di Uni Eropa, mengatakan ia akan mundur pada bulan Oktober.
Dolar AS menguat membuat minyak dan komoditas lainnya dalam mata uang dolar AS menjadi mahal bagi pemegang euro dan mata uang lainnya.
Harga minyak mentah berjangka AS berakhir turun 5 persen, atau $ 2,47, untuk menetap di $ 47,64, penurunan satu hari terbesar sejak Februari.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent berakhir turun  4,9 persen, atau $ 2,50, pada $ 48,41 per barel. Itu telah jatuh 6 persen sebelumnya menjadi $ 47,54.
Hasil ini menghapuskan hasil positif minyak mentah pada hari-hari sebelumnya pada minggu ini. Kerugian yang jauh lebih kecil pada minggu ini, dengan harga minyak mentah Brent turun 1,5 persen dan minyak mentah AS turun 0,7 persen.
Analis di pasar minyak berusaha untuk menempatkan krisis Brexit dalam perspektif menghapus $ 2 triliun dari bursa ekuitas di seluruh dunia, dan uang dituangkan ke dalam safe haven seperti obligasi emas dan pemerintah.
Meskipun mundur, harga minyak bertahan di atas level terendah satu bulan minggu lalu ketika kekhawatiran keluar Inggris dari Uni Eropa melonjak dan Brent mencapai penurunan pada $ 46,94 sementara minyak mentah AS anjlok ke $ 45,83. Beberapa analis mengatakan minyak bisa menghadapi tekanan lebih lanjut.
Investor sedikit mengindahkan data pada hari Jumat menunjukkan jumlah kilang minyak AS turun tujuh minggu ini, penurunan mingguan pertama dalam empat minggu.

Sumber : Vibiznews

Poundsterling Jatuh Terendah 30 Tahun Akibat Brexit

BESTPROFIT FUTURES (27/6) - Poundsterling jatuh ke level terendah lebih-dari-30-tahun terhadap dolar pada hari Jumat dan safe-haven yen melonjak karena hasil referendum menetapkan U.K berpisah dari Uni Eropa (UE).
Keputusan Brexit menjadi kenyataan pada hari Jumat setelah Inggris telah memilih untuk meninggalkan blok perdagangan Eropa, setelah kubu Brexit memperoleh 51,9 persen suara dengan 17,4 juta orang pemilih.
Mata uang Inggris ini jatuh ke level terendah setidaknya sejak tahun 1985, dan datang hanya beberapa jam setelah pound memperoleh tertinggi tahunan dari $ 1,5018, sebagai sesi yang mungkin paling stabil mata uang itu setidaknya sejak 1986. Pada 03:29 pm ET, pound itu mengambil $ 1,364, penurunan lebih dari 8 persen selama sesi sebelumnya.
Sementara itu, pasangan dolar / yen turun tajam, perdagangan terakhir lebih dari 3,6 persen.
Jatuhnya pound terhadap yen juga mencolok. Mata uang U.K. diambil dekat 139,64 ¥ sekitar 03:30 ET, turun dari tingkat sekitar ¥ 160 di awal sesi Asia.
Euro juga jatuh, jatuh serendah $ 1,0909, terendah sejak Mei, dengan mata uang umum dari sesi tinggi $ 1,1432.
Hasil awal sempat menunjukkan kubu Brexit memiliki sebanyak hampir 53 persen suara. Pound terpukul dari hasil awal dari Sunderland, yang menunjukkan kota sebagai 61,3 persen mendukung Brexit, lebih kuat dari hasil yang diperkirakan.
Sunderland telah dipandang sebagai barometer apakah kampanye Leave berhasil menggoyangkan demografi, menurut think tank Open Europe.
Pound bisa jatuh lebih jauh, dengan beberapa analis telah memperkirakan sebelum pemungutan suara bahwa itu akan turun ke level $ 1,20 dalam skenario Brexit.
Kekuatiran Brexit telah menggerakkan perdagangan mata uang baru-baru ini. Beberapa pedagang valuta asing mencatat bahwa selama seminggu terakhir atau lebih, pelanggan yang “panik membeli” euro dan dolar untuk melindungi diri apabila kubu Brexit memenangkan referendum.

Sumber : Vibiznews

Keputusan Brexit Catatkan Kerugian $ 2 Triliun, Termahal Sepanjang Krisis Keuangan

BESTPROFIT FUTURES (27/6) - Referendum U.K yang memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa adalah keputusan termahal dimana terjadi kerugian lebih dari $ 2 triliun hanya satu hari pada hari Jumat, demikian menurut data dari S & P Global, dan ini merupakan yang terburuk dalam sejarah. Kerugian terparah sebelumnya adalah krisis keuangan 2008, namun  dikalahkan oleh dampak dari Brexit, menurut analis S & P, Howard Silverblatt.

Sebelumnya kerugian harian tercatat $ 1.9 triliun pada September 2008, Silverblatt mencatat. Menurut S & P Index Market Luas, dikombinasikan kapitalisasi maket saat ini bernilai hampir $ 42 triliun.

Bahkan, Bloomberg Billionaires Index mencatat bahwa 400 investor terkaya di dunia alami kerugian gabungan $ 127 miliar di penurunan pasar Jumat.

“Brexit adalah kejutan moneter global terbesar sejak 2008,” kata David Beckworth, seorang sarjana di Mercatus Center di George Mason University, dalam sebuah posting blog pada hari Jumat. “Ini bisa menjadi titik kritis yang mengubah perlambatan global yang ada dari 2016 ke dalam resesi global.”

Beckworth juga mencatat bahwa risiko yang berasal dari keputusan U.K. adalah “mempercepat perlombaan untuk menggunakan aset safe haven.” Safe haven harga obligasi pemerintah melonjak di seluruh dunia, mendorong imbal hasil ke posisi terendah dekat-sejarah. Imbal hasil obligasi bergerak terbalik dari harga.

Permintaan besar untuk aset safe-haven yang melebihi pasokan, lanjutnya, yang berarti mata uang seperti yen dan dolar AS, serta obligasi pemerintah dan emas, cenderung terus booming.

Sejak Brexit bergaung di pasar, risiko investor telah menghancurkan sejumlah besar kekayaan karena ketakutan gelombang tekanan yang menekan ekonomi global. Meskipun analis mengatakan sebuah keputusan suara U.K. tetap, pasar tampaknya mempersiapkan diri untuk ancaman lebih banyak kerugian semua tapi terbatas.

Pada hari Minggu, ekonom Nouriel Roubini mengatakan terpisahnya U.K. dari Eropa dapat menyebabkan pecahnya perdagangan seluruh blok 28 negara ini. Komentarnya sejalan dengan investor miliarder George Soros, yang menulis bahwa pembubaran Uni Eropa adalah “praktis tidak dapat diubah.”

Sumber : Vibiznews

Thursday 23 June 2016

GOLD MARKET UPDATE - 24JUNI2016

HSI Update 24JUN2016

Saham Hong Kong Berfluktuasi terkait Hasil Awal Voting Brexit; HSBC Jatuh

BESTPROFIT FUTURES (24/6) - Saham Hong Kong berayun di antara keuntungan dan kerugian seiring hasil awal jajak pendapat untuk referendum pada Inggris di keanggotaan Uni Eropa diumumkan. HSBC Holdings Plc dan Standard Chartered Plc jatuh seiring merosotnya pound Inggris mengancam pendapatan bagi perusahaan dengan yang berhubungan ke negara.
Indeks Hang Seng naik 0,2 persen pada pukul 09:53 waktu setempat, setelah jatuh 1,8 persen dan memperoleh gain 0,8 persen. HSBC berbasis di London, yang memiliki bobot terbesar kedua di indeks, turun 1 persen dan Standard Chartered merosot 2,3 persen, sedangkan perusahaan utilitas meraih kenaikan. Sterling mengalami pelemahan tertajam sejak 2008 menyusul hasil awal mengindikasikan pemilih condong untuk ke arah meninggalkan Uni Eropa.
Indeks Hang Seng naik ke level 20,881.01, menambah kenaikan lima hari nya menjadi 4,1 persen. Hong Kong telah membuat persiapan dan memiliki likuiditas yang cukup untuk menghadapi hasil apa pun dalam referendum Brexit,
Hang Seng China Enterprises Index, indeks perusahaan daratan diperdagangkan di Hong Kong, kehilangan 0,5 persen. Shanghai Composite Index, indeks berkinerja terburuk secara global tahun ini, melemah 0,1 persen. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Saham Jepang Naik Jelang Pengumuman Hasil Voting Brexit

BESTPROFIT FUTURES (24/6) - Saham Jepang naik seiring hasil awal dari referendum Inggris pada keanggotaan nya Uni Eropa mulai dihitung.
Indeks Topix naik 0,7 persen ke level 1,307.12 pada pukul 09:00 pagi waktu Tokyo. Hasil dari Newcastle-Upon-Tyne dan Sunderland di timur laut Inggris menunjukkan dukungan yang lebih besar untuk Inggris meninggalkan blok dari yang akademisi telah memperkirakan. Sementara survei nasional YouGov Plc yang dilakukan pada hari pemungutan suara memperkirakan perolehan 52 persen untuk Inggris bertahan di Uni Eropa. Nikkei 225 Stock Average naik 0,6 persen ke level 16,328.06. Yen melonjak 1,2 persen ke level 104,89 per dolar.
Kekhawatiran Brexit memberikan dampak negative ke saham Jepang lebih dari pasar negara maju lainnya, menyusul kekhawatiran bahwa rakyat Inggris dapat memilih untuk meninggalkan Uni Eropa sudah mengirim yen meraih salah satu reli terpanjangnya di bawah pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe. Indeks Topix kehilangan 5,9 persen pada Juni sampai Kamis, setelah jatuh sebanyak 10 persen, sedangkan S & P 500 Index dan FTSE 100 Index U.K. naik untuk bulanan.
Kontrak pada Indeks S & P 500 tergelincir 0,5 persen setelah indeks dasar ini bertambah 1,3 persen pada hari Kamis. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Minyak Naik di atas $ 50 Ditengah Voting U.K. Apakah akan Tetap di Uni Eropa

BESTPROFIT FUTURES (24/6) - Minyak bergerak naik di atas $ 50 per barel dan diiringi pelemahan dolar terhadap mata uang lainnya seiring para investor menunggu hasil dari pemungutan suara di U.K. apakah akan tetap berada di Uni Eropa.
Kontrak berjangka naik 2 % di New York karena dolar jatuh ke level dua pekan terendah terhadap euro dengan pemungutan suara di Inggris yang sedang berlangsung. Pelemahan dolar dapat meningkatkan daya tarik komoditas bagi investor. Jajak pendapat terakhir menunjukkan referendum Inggris, yang dikenal sebagai Brexit, bisa berjalan dengan baik. Produksi minyak mentah AS menurun ke level terendahnya sejak September 2014 dan stok minyak merosot sebesar 917.000 barel pada pekan lalu, menurut data dari Administrasi Informasi Energi.
Harga minyak telah berfluktuasi dalam seminggu terakhir karena ketidakpastian tentang hasil suara U.K. melaju volatilitas di pasar global. Minyak mentah di New York telah melonjak sekitar 90 % dari level terendah dalam 12 tahun di bulan Februari terkait meredanya gangguan dari Nigeria ke Kanada dan penurunan output di AS memicu pengurangan surplus global.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik 98 sen untuk menetap di level $ 50,11 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini adalah penutupan tertinggi sejak 9 Juni, total volume yang diperdagangkan adalah 30 % di bawah 100-hari rata-rata pada pukul 02:48 waktu setempat.
Brent untuk pengiriman Agustus menguat $ 1,03 atau 2,1 %, ke level $ 50,91 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Ini juga penutupan tertinggi sejak 9 Juni. Minyak acuan global mengakhiri sesi pada premi 80 sen dibandingkan WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg

Emas Melemah Sebelum Rilis Hasil dari Jajak Pendapat di Inggris

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/6) - Volatilitas historis 30 hari logam berada di dekat level terendah sejak bulan Desember dengan para pemilih Inggris menuju ke tempat pemungutan suara untuk memutuskan apakah akan meninggalkan Uni Eropa.
Bullion berjangka naik ke level tertinggi dalam hampir dua tahun pada minggu lalu setelah gubernur bank sentral global membunyikan alarm bahwa keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa bisa mengganggu ekonomi global. Permintaan untuk aset haven telah berkurang dalam pekan ini, dengan harga emas melemah untuk sesi kelima pada hari Kamis.
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus tergelincir 0,5 persen untuk menetap di $ 1,263.10 per ons pada pukul 1:40 siang di Comex New York. Volatilitas historis 30 hari berada di 13,36 pada hari Kamis, setelah mencapai 12,624 pada tanggal 20 Juni, yang merupakan terendah sejak 15 Desember.(frk)
Sumber: Bloomberg

Ditengah Referendum U.K di EU Jadikan Saham AS Berakhir di Zona Hijau

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/6) - Saham AS naik, menggambarkan ekuitas di seluruh dunia dan mengirim Indeks S & P 500 untuk kenaikan terbesar dalam sebulan terakhir, di tengah referendum U.K. pada keanggotaan di Uni Eropa.
Saham bank mengakhiri hari terbaik dalam lima minggu, dengan JPMorgan Chase & Co dan Citigroup Inc naik lebih dari 2 %. Produsen material menguat untuk keenam kalinya dalam tujuh sesi sementara perusahaan energi rebound diikuti harga minyak mentah setelah pada hari Rabu melemah untuk pertama kalinya dalam empat hari. Saham Caterpillar Inc dan Boeing Co melonjak lebih dari 1,3 %, sementara saham Microsoft Corp lebih tinggi 1,8 %.
Indeks S & P 500 naik 1,3 % ke level 2,113.11 pada pukul 16:00 sore waktu New York, setelah dua jajak pendapat yang dilakukan sebelum hari Kamis menunjukkan memimpin untuk kampanye guna menjaga Inggris bertahan di Uni Eropa. Indeks bergerak sebesar 1 % dari semua waktu tertinggi. (knc)
Sumber : Bloomberg

Wednesday 22 June 2016

BUKA PUASA BERSAMA BPF MALANG JUNI 2016





Rusia Tuduh NATO Bersikap Agresif

BESTPROFIT FUTURES (23/6) - Berbicara di hadapan majelis rendah parlemen Rusia, Rabu (22/6), Presiden Rusia Vladimir Putin menambahkan bahwa Rusia siap berdialog namun tidak mendapat tanggapan positif, seolah seperti menjelang Perang Dunia Kedua.
Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh NATO meningkatkan retorika, serta memperluas dan memajukan infrastruktur militernya yang terletak dekat perbatasan negaranya.
Putin menuduh NATO mengabaikan seruan Rusia untuk menjalin kerjasama yang lebih erat, dan mengatakan perlunya sebuah sistem keamanan kolektif modern di luar NATO yang setara bagi semua negara.
Berbicara di hadapan majelis rendah parlemen Rusia, Rabu, ia menambahkan bahwa Rusia siap berdialog namun tidak mendapat tanggapan positif, seolah seperti menjelang Perang Dunia Kedua.
Putin mendesak para legislator untuk mendukung tanggapan Rusia terhadap aksi NATO, termasuk memperkokoh kapasitas pertahanan Rusia. Dalam kesempatan yang sama, sewaktu menegaskan sikap Moskow dalam aneksasi Krimea, Putin memuji lembaga legislatif itu.
AS dan pemerintah-pemerintah lain di Eropa barat dan timur semakin mengkhawatirkan tindakan militer Rusia sejak 2014 ketika Kremlin menganeksasi wilayah Krimea dari Ukraina, yang kemudian diikuti dukungan Moskow atas pergolakan separatis di Ukraina timur.
Estonia, Latvia, Lithuania dan Polandia khususnya was-was atas apa yang mereka anggap sebagai langkah-langkah agresif Rusia, dan meminta NATO memperluas keberadaannya di negara mereka untuk mencegah kemungkinan Rusia mengambil tindakan yang tidak mereka inginkan.
NATO mengumumkan sebelumnya akan mengerahkan empat batalion ke Estonia, Latvia, Lithuania dan Polandia untuk mengonter Rusia yang semakin agresif, menjelang KTT Warsawa bulan depan.
Pada bulan Mei, Rusia mengatakan akan mengerahkan tiga divisi pasukannya di sepanjang perbatasan tenggaranya untuk mengonter keberadaan militer NATO yang meningkat di Eropa timur.
Sumber : VOA

Dolar Turun Karena Berkurangnya Kekhawatiran Akan Brexit

BESTPROFIT FUTURES (23/6) - Dolar melemah ke tujuh minggu terendah selama sehari karena kemungkinan berkurangnya pemilih Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa mengembalikan fokus kekhawatiran para pembuat kebijakan Federal Reserve tentang permasalahan ekonomi dan laju kenaikan suku bunga secara bertahap.
Mata uang AS turun terhadap semua mata uang utama karena komentar Ketua The Fed Janet Yellen dalam kesaksian kongresnya yang menegaskan pandangan kehati-hatian dan ketidak pastian ekonomi. Dolar melemah terhadap euro dan pound karena para pedagang mengambil isyarat dari taruhan peluang yang mengarah ke referendum Inggris untuk tetap berada di Uni Eropa.
Mata uang AS telah jatuh 2,6 persen dalam bulan ini terhadap ekspektasi bahwa The Fed tidak akan mampu untuk menaikkan suku bunga, berbeda dengan rekan-rekan di Eropa dan Jepang, yang melakukan stimulus moneter.
Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang melacak mata uang terhadap 10 mata uang utama, turun 0,4 persen pada pukul 05:00 sore di New York, level terlemah sejak 4 Mei. Dolar melemah 0,5 persen menjadi $ 1,1296 per euro dan turun 0,3 persen menjadi 104,41 yen.(frk)
Sumber: Bloomberg

Minyak Turun Setelah Stok AS Merosot Lebih dari yang Diperkirakan

BESTPROFIT FUTURES (23/6) - Minyak turun untuk hari kedua di New York setelah data pemerintah AS menunjukkan stok minyak mentah merosot lebih dari yang diperkirakan pekan lalu di tengah lonjakan impor.
Kontrak berjangka turun 1,4 % di New York setelah sebelumnya naik di atas $ 50 per barel. Impor minyak mentah AS naik ke level tertinggi sejak Desember 2012, dan persediaan minyak mentah nasional menyusut sebanyak 917.000 barel pekan lalu, menurut Administrasi Informasi Energi AS. Sebuah pemilihan suara untuk menentukan keanggotaan U.K. di Uni Eropa akan berlangsung pada hari Kamis dengan dua jajak pendapat terbaru menunjukkan memimpin untuk "Tinggalkan."
Stok minyak mentah merosot 530.6 juta barel dalam pekan yang berakhir 17 Juni, menurut laporan dari EIA. Analis yang disurvei oleh Bloomberg menjelang rilis memperkirakan penurunan 1,5 juta barel, sedangkan American Petroleum Institute melaporkan hasil imbang dari 5,2 juta barel. Impor minyak mentah AS meningkat sebesar 817.000 barel per hari menjadi 8.44 juta pekan lalu. Pengiriman dari Arab Saudi melonjak 59 % dari minggu sebelumnya menjadi 1,49 juta barel per hari, data awal menunjukkan.
Stok bensin naik 627.000 barel menjadi 237.600.000 barel, meskipun imbang 1,47 juta barel yang dilaporkan oleh API. Konsumsi bahan bakar motor menguat menuju rekornya sebesar 9.72 juta barel per hari rata-rata selama empat minggu yang berakhir 17 Juni.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus turun 72 sen untuk menetap di level $ 49,13 di New York Mercantile Exchange, setelah sebelumnya naik sampai ke level tertinggi $ 50,54 per barel. Kontrak untuk pengiriman Juli yang berakhir Selasa setelah jatuh 52 sen menjadi $ 48,85 per barel.
Brent untuk pengiriman Agustus turun 74 sen atau 1,5 %, untuk mengakhiri sesi di level $ 49,88 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, setelah sebelumnya mendapatkan sebanyak 1,2 % menjelang laporan oleh EIA. (knc)
Sumber : Bloomberg

Emas Melayang di 2-Minggu Terendah Jelang Referendum Inggris

BESTPROFIT FUTURES (23/6) - Emas berjangka menuju lebih rendah untuk sesi keempat pada hari Rabu, diperdagangkan pada level terendah dalam dua minggu menjelang referendum yang sangat diantisipasi terkait keanggotaan Inggris  di Uni Eropa.
Emas untuk pengiriman Agustus tergelincir $ 3,70, atau 0,3%, menjadi $ 1,268.80 per ons, dengan harga siap untuk settlement terendah sejak 8 Juni. SPDR Gold Trust naik 0,1% pada hari Rabu.
Sementara itu, perak untuk bulan Juli, naik 3 sen, atau 0,1%, ke $ 17,29 per ons, namun iShares Silver Trust naik 0,2%.(frk)
Sumber: MarketWatch

Saham AS Melemah Ditengah Rapuhnya Sentimen Jelang Referendum U.K.

BESTPROFIT FUTURES (23/6) - Saham AS melemah di tengah sentimen yang rapuh, karena pedagang mengkaji kemungkinan pemungutan suara U.K. untuk tetap di Uni Eropa pada hari sebelum referendum.
Indeks S & P 500 turun 0,2 % ke level 2,085.42 pada pukul 16:00 sore waktu New York, setelah menghapus keuntungan sebesar 0,5 %.
Indeks S & P 500 jatuh dari level tertinggi sejak 10 Juni lalu, penutupan pada hari Rabu sebesar 2,1 % di bawah rekor 13 bulan yang lalu. Setelah kekhawatiran bahwa U.K. akan memisahkan diri yang didorong pada penurunan mingguan terburuk indeks acuan sejak bulan April, jajak pendapat menunjukkan "Tetap" di Uni Eropa guna mendorong saham di dua hari sebelumnya. Namun, itu terlihat terlalu dekat untuk menelepon. Sementara data dari Oddschecker menunjukkan perusahaan spekulasi hanya melihat kira-kira satu dari-empat peluang Inggris meninggalkan Uni Eropa, jajak pendapat telah dipecah pada hasilnya. (knc)
Sumber : Bloomberg

Tuesday 21 June 2016

Mesir Batalkan Penyerahan Pulau Kepada Arab Saudi

BESTPROFIT FUTURES (22/6) - Seorang hakim Mesir membatalkan keputusan pemerintah terkait penyerahan dua pulau di Laut Merah kepada Arab Saudi.
Presiden Mesir, Abdul Fattah al-Sisi, mengumumkan kembalinya pulau Tiran dan Sanafir ke pemerintah Arab Saudi pada bulan April, saat dikunjungi Raja Salman.
Keputusan hari Selasa (22/06) belum final dan masih bisa ditolak pengadilan yang lebih tinggi. Tiran dan Sanafir adalah pulau yang tidak dihuni manusia di Teluk Aqaba.
Keputusan Presidan Sisi pada bulan April untuk menyerahkan kekuasaan pulau-pulau tersebut memicu unjuk rasa meluas dan kecaman.
Lebih 150 orang dipenjara dalam kaitannya dengan unjuk rasa menentang kesepakatan tersebut, meskipun sebagian dari mereka kemudian dibebaskan atau hukuman mereka dikurangi setelah mengajukan banding.
Dia terpaksa membela keputusannya dengan mengatakan tempat tersebut memang milik Arab Saudi. Pasukan Mesir ditempatkan di pulau tersebut sejak tahun 1950 atas permintaan Arab Saudi.
Tetapi para pengecamnya menolak cara Sisi mengembalikannya karena dipandang melanggar konstitusi.
Sumber : BBC

Minyak Turun dari Satu Minggu Tertinggi Menjelang Pemilihan Brexit

BESTPROFIT FUTURES (22/6) - Minyak turun dari penutupan tertinggi dalam lebih dari seminggu terakhir karena pasar menunggu data persediaan AS, sementara referendum U.K. pada keanggotaan Uni Eropa semakin mendekat.
Kontrak berjangka turun 1,1 % di New York setelah menetap pada level tertinggi sejak 9 Juni lalu pada hari Senin. Persediaan minyak mentah AS kemungkinan merosot 1,5 juta barel pekan lalu, menurut survei Bloomberg sebelum laporan Energy Information Administration yang dirilis hari Rabu. Namun, stok AS tetap tinggi di lebih dari 100 juta barel di atas rata-rata lima tahun. Jajak pendapat terpisah menunjukkan prospek untuk kedua sisi referendum U.K. sebelum pemungutan suara pada hari Kamis.
Harga minyak telah melonjak lebih dari 80 % dari level terendah dalam 12 tahun terakhir seiring gangguan dari Nigeria ke Kanada dan penurunan output di AS memicu pengurangan surplus global. Pemerintah dan investor di seluruh dunia yang melihat referendum U.K. di tengah kekhawatiran bahwa apa yang disebut Brexit akan memicu gejolak di pasar global. Minyak mentah berjangka AS telah memperoleh 6,8 % dalam dua sesi perdagangan sebelumnya di tengah meningkatnya harapan negara yang akan memilih untuk bertahan di Uni Eropa.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, yang berakhir hari Selasa, turun 52 sen untuk menetap di level $ 48,85 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume perdagangan sekitar 20 % di bawah 100-hari rata-rata. Kontrak teraktif untuk bulan  Agustus melemah 11 sen menjadi mengakhiri sesi di level $ 49,85 per barel.
Brent untuk pengiriman Agustus merosot 3 sen untuk menetap di level $ 50,62 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global diperdagangkan pada premium dari 77 sen dibandingkan minyak mentah WTI untuk bulan Agustus. (knc)
Sumber : Bloomberg