Thursday 30 September 2021

Best Profit | Harga Emas Melonjak 2 Persen karena Dolar AS Tergelincir

 


Best Profit (1/10) – Harga emas naik lebih dari 2 persen pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta), setelah nilai tukar dolar AS jatuh karena angka mingguan pekerjaan AS yang suram.

Namun, kenaikan ini belum bisa mengimbangi pelemahan yang telah dibukukan sebelumnya karena ekspektasi pengurangan dukungan ekonomi dari Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

Jika dihitung secara kuartalan, harga emas mengalami pelemahan di kuartal III 2021. best profit

Mengutip CNBC, Jumat (1/10/2021), harga emas di pasar spot naik 1,7 persen ke level USD 1.755,56 per ounce pada pukul 13.32 ET, setelah di awal sesi naik 2,2 persen ke level tertinggi dalam satu minggu.

Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 2 persen ke level USD 1.757 per ounce.

Data pada kamis menunjukkan bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat pada pekan lalu. Hal ini dapat meningkatkan kekhawatiran pasar tenaga kerja melemah.

“Ini juga menyebabkan ketidakpastian tentang tapering off the Fed karena mereka ingin pasar tenaga kerja yang kuat sebelum melakukan pengurangan,” kata konsultan independen Robin Bhar. best profit

Ia melanjutkan, penundaan rencana tapering ini bisa memberikan dampak positif untuk emas.

Harga emas juga naik karena ada pembelian fisik baru, dengan beberapa investor mencari lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi.

Tetapi, kepala analis pasar Exinity Han Tan menjelaskan, tapering ini diperkirakan akan dimulai pada November 2021, dan berpeluang meningkatkan imbal hasil Treasury. Ha ini diperkirakan akan menambah lebih banyak tekanan pada emas. best profit

Pengurangan stimulus bank sentral dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah lebih tinggi, meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

“Dolar AS yang lebih kuat dan hasil yang lebih tinggi adalah kombinasi beracun untuk emas,” tulis Commerzbank dalam sebuah catatan.

“Dalam jangka pendek, risiko penurunan harga lebih lanjut mendominasi, artinya angka USD 1.700 bisa segera dicapai,” tulis Commerzbank.

“Selama emas tetap berada di bawah tekanan, perak juga kemungkinan akan kesulitan untuk keluar dari pertahanan.” best profit

Sumber : Liputan6

Wednesday 29 September 2021

Best Profit | Harga Emas Anjlok Akibat Penguatan Dolar AS

 


Best Profit (30/9) – Harga emas jatuh pada perdagangan Rabu karena nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) naik dan meningkatnya kepercayaan bahwa Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) akan segera mulai mengurangi kebijakan yang mendukung terhadap ekonomi.

Dikutip dari CNBC, Kamis (30/9/2021), harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi USD 1.722,50 per ons, setelah mencapai level terendah sejak 10 Agustus di USD 1.720,49.

Sedangkan harga emas berjangka AS menetap 0,8 persen lebih rendah pada USD 1.722,9. best profit

Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff mengatakan, Penguatan dolar AS telah membatasi kenaikan emas, membuat logam mulia tersebut lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

“(Jika) pasar saham menjadi tidak stabil lagi, emas dapat melihat permintaan safe-haven yang lebih baik memasuki bulan Oktober yang bergejolak secara historis,” tambah Wyckoff. best profit

Dolar, sebagai safe haven alternatif, menguat ke level tertinggi satu tahun terhadap mata uang lain, meskipun kebuntuan di Washington atas plafon utang AS mengancam akan menjerumuskan pemerintah ke dalam penutupan.

Memberikan sedikit kelonggaran untuk harga emas yaitu berkurangnya imbal hasil Treasury AS 10-tahun meskipun tetap bertahan di atas 1,5 persen. Ini menjadi level yang tidak terlihat sejak akhir Juni, masih menjadi tantangan bagi emas. best profit

Analis FXTM Lukman Otunuga mengatakan imbal hasil telah meningkat di tengah ekspektasi untuk kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan oleh The Fed, yang dapat diterjemahkan menjadi lebih banyak kerugian untuk emas.

Di logam lain, harga perak turun 4,3 persen menjadi USD 21,47 per ounce dan platinum turun 2,3 persen menjadi USD 944,88. Sedangkan Palladium turun 1,4 persen menjadi USD 1.850,00. best profit

Sumber : liputan6

Tuesday 28 September 2021

Best Profit | Harga Emas Jatuh, Sentuh Level Terendah 7 Minggu

 


Best Profit (29/9) – Harga emas turun lebih dari 1 persen mencapai level terendah tujuh minggu pada hari Selasa. Penurunan ini karena dolar menguat dan imbal hasil Treasury AS melonjak di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan oleh Federal Reserve.

Dikutip dari CNBC, Rabu (29/9/2021), harga emas di pasar spot turun 0,8 persen pada USD 1.736,81 per ons pada 13:43. EDT, setelah jatuh ke level terendah sejak 11 Agustus ke USD 1.726,19 di awal sesi.

Harge emas berjangka AS 0,8 persen lebih rendah pada USD 1,737,5 per ounce. best profit

“Plot titik yang ditetapkan oleh anggota FOMC menandakan kenaikan suku bunga Fed yang lebih awal dari perkiraan, dan pergerakan yang lebih tinggi melintasi kurva imbal hasil terus berdampak negatif pada emas,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di Efek TD.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. best profit

Benchmark Imbal hasil Treasury AS naik kembali di atas 1,5 persen ke level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan, dengan pasar mulai memperhitungkan inflasi masa depan yang lebih tinggi.

Beberapa investor memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang dapat mengikuti langkah-langkah stimulus. Akan tetapi imbal hasil Treasury yang lebih tinggi menumpulkan beberapa daya tarik komoditas yang tidak menghasilkan.

Indikasi sentimen, kepemilikan SPDR Gold Trust turun 0,3 persen menjadi 990,32 pada hari Senin. best profit

Sementara itu, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada hari Selasa bahwa ekonomi AS masih jauh dari mencapai pekerjaan maksimum, komponen kunci dari persyaratan bank sentral untuk menaikkan suku bunga.

Indeks dolar naik 0,3 persen, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

“USD telah terapresiasi lebih lanjut selama beberapa hari terakhir, yang menambah tekanan pada harga emas. Pelaku pasar tampaknya mengharapkan kenaikan suku bunga sebelumnya akan dilaksanakan oleh The Fed,” kata analis Commerzbank dalam sebuah catatan. best profit

Sumber : Liputan6

Monday 27 September 2021

Best Profit | Harga Emas Stabil, Investor Menunggu Pidato Gubernur The Fed

 


Best Profit (28/9) - Harga emas bergerak stabil pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Kenaikan harga emas dibatasi oleh penguatan dolar AS dan juga imbal hasil obligasi AS.

Saat ini investor tengah menunggu pidato dari Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) untuk melihat petunjuk yang lebih terang mengenai strategi tapering.

Mengutip CNBC, Selasa (28/9/2021), harga emas di pasar spot hanya sedikit berubah dan berakhir di posisi USD 1.752,19 per ounce. pada pukul 13.35 EDT. Sedangkan harga emas berjangka AS sebagian besar tetap atau tidak berubah di angka USD 1,752 per ounce.

“Masih ada beberapa kekhawatiran yang mampu mendorong orang untuk mengoleksi instrumen safe haven. Namun kami juga melihat dolar AS terus menguat sehingga menekan harga komoditas terutama emas,” kata Direktur Perdagangan Logam Mulia High Ridge Futures David Meger. best profit

Nilai tukar dolar AS naik 0,1 persen terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara benchmark imbal hasil obligasi AS untuk jangka wkatu 10 tahun naik ke level tertinggi dalam tiga bulan.

Fokus pelaku pasar sekarang akan tertuju pada pidato pejabat Fed minggu ini termasuk Ketua Jerome Powell, yang akan berpidato di depan Kongres tentang respons kebijakan bank sentral terhadap pandemi.

“Setiap kali pejabat the Fed berbicara, kami mencari lebih banyak informasi. Pada titik ini, harapannya adalah pada pertemuan berikutnya mereka (Fed) akan mengumumkan beberapa jenis tapering, ”kata Meger. best profit

Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi, tetapi kenaikan suku bunga the Fed akan meningkatkan biaya memegang emas.

Investor juga mengawasi perkembangan seputar kasus Evergrande yang sarat utang di China. Raksasa properti China itu melewatkan tenggat waktu pembayaran bunga obligasi pekan lalu.

"Dengan momentum penurunan yang tampaknya melambat, emas bisa melihat beberapa penangguhan hukuman dalam waktu dekat tetapi prospek yang lebih luas tidak bagus," kata analis OANDA Craig Erlam dalam sebuah catatan.

Untuk logam mulia lain, harga perak naik 1,1 persen menjadi USD 22,66 per ounce. Harga platinum turun 0,2 persen menjadi USD 979,82 per ounce, dan paladium turun 0,1 persen menjadi USD 1.970 per ounce. best profit

Sumber : Liputan6

Sunday 26 September 2021

Best Profit | Intip Dulu Prediksi Harga Emas Pekan Ini Jelang Pengetatan Kebijakan Moneter AS

 


Best Profit (27/9) - Pasar emas mungkin menghadapi ujian nyata pada pekan ini sehingga diperkirakan harga emas masih bertahan di level USD 1.700 per ons (sekitar Rp 24,2 juta).

"Posisi ini sangat penting bagi logam mulia, yang sebagian besar berada pada level itu selama 2021," menurut analis dari pasar senior OANDA, Edward Moya.

Bahkan dengan kekhawatiran krisis utang perusahaan Evergrande di China, yang dikhawatirkan pasar, harga emas tidak akan bergerak secara berkelanjutan di atas Rp 24 juta.

"Harga USD 1.700 bertahan sepanjang tahun ini, kecuali untuk sesaat ketika turun ke USD 1.680 beberapa kali tetapi berhasil pulih dengan cepat," kata Moya seperti dikutip dari Kitco, Senin (27/9/2021).

Emas selalu dapat menemukan pembeli di bawah level ini. Namun apakah pasar akan melihat itu terjadi lagi? best profit

"Investor sekarang sedang mempersiapkan The Fed (pemerintah Federal Amerika Serikat) untuk memulai pengetatan kebijakan moneter (tapering) pada November 2021 dan selesai pada tahun depan," beber Moya.

Pekan depan, Pemerintah AS akan menyoroti dampak plafon utang, dengan Menteri Keuangan Janet Yellen dan Ketua Federal Reserve, Jerome Powell yang terus menekankan urgensi masalah ini.

Hambatan apa pun di sekitar dua peristiwa itu dapat membantu mendukung harga emas pekan depan, kata Moya.

"Ada kekhawatiran tidak bisa selesai tepat waktu. Tapi, ujung-ujungnya harus ada kesepakatan plafon utang," ujarnya.

"Jika hasilnya terus bergerak lebih tinggi, itu adalah kryptonite untuk emas," sebutnya. best profit

Pada saat yang sama, menurut Moya, jika ada resolusi yang mudah untuk plafon utang, penutupan dapat dihindari, tagihan infrastruktur disahkan, dan saham AS reli kembali ke wilayah rekor tertinggi, maka emas bisa melihat aksi jual yang lebih signifikan di bawah Rp 24 juta.

Saat ini, ada pendekatan yang sedang dinantikan di ruang emas, dengan beberapa pedagang mengamati dampak jangka panjang dari hambatan pasokan.

"Kami mendengar dari beberapa perusahaan seperti Nike dan FedEx. Baik itu masalah rantai pasokan atau kekurangan tenaga kerja. Semuanya menjerit tekanan inflasi," kata Moya.

"Ini bisa memicu pergerakan lebih tinggi dalam imbal hasil. Tapi pada akhirnya, akan ada titik balik, di mana emas akan mulai bertindak sebagai lindung nilai inflasi," bebernya. best profit

Sampai emas dapat mulai berperilaku seperti pelindung nilai terhadap kenaikan harga, kemungkinan akan tetap rentan, tambah Moya.

Sementara itu, dengan dimulainya pengetatan kebijakan moneter di AS pada November 2021, risiko emas bisa turun. Ini dikatakan Kepala Strategi Global TD Securities Bart Melek.

Tapi di luar itu, lingkungan yang masih bagus untuk emas dan aksi jual yang signifikan tidak mungkin terjadi, kata Kepala Strategi Global TD Securities, Melek kepada Kitco News.

"Dengan tingkat pertumbuhan global yang melambat, akan semakin sulit bagi ekonomi AS untuk mencatat tingkat pertumbuhan yang mereka miliki. Dan mengingat tujuan kebijakan pemerintah Federal tentang lapangan kerja penuh, mereka akan baik-baik saja dengan inflasi di atas target. mungkin perlu bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga itu untuk jangka waktu yang lama," kata Melek. best profit

Sumber : Liputan6

Thursday 23 September 2021

Best Profit | Harga Emas Meredup, Laporan Data Ekonomi Tak Mampu Angkat

 


Best Profit (24/9) - Harga emas diperdagangkan tak jauh dari posisi terendah dalam sesi perdagangan. Usai tidak mendapati faktor bullish menyusul sentimen awal yang beragam di sektor manufaktur dan jasa AS.

Melansir laman kitco, Jumat (24/9/2021), data ekonomi terbaru tidak berdampak banyak pada emas karena pasar menguji level support.

Harga emas berjangka Desember terakhir diperdagangkan pada posisi USD 1.752.70 per ounce, turun hampir 1,5 persen.

Memang, Indeks Manajer Pembelian manufaktur AS untuk September turun menjadi 60,5, turun dari Agustus di 61,1. Namun, penurunan tersebut sejalan dengan ekspektasi ekonom. best profit

Sementara itu, laporan tersebut mencatat momentum pertumbuhan yang lemah di sektor jasa karena PMI-nya turun ke angka 54,4, turun dari Agustus di 55,1. Ekonom mengharapkan untuk melihat pembacaan yang tidak berubah.

"Laju pertumbuhan ekonomi AS mendingin lebih lanjut pada bulan September, setelah melonjak pada kuartal kedua, mencerminkan kombinasi dari puncak permintaan, penundaan rantai pasokan dan kekurangan tenaga kerja," kata Chris Williamson, Kepala Ekonom Bisnis di IHS Markit. best profit

Dia mengatakan jika perlambatan ini dipimpin oleh pendinginan permintaan di sektor jasa, sebagian terkait dengan penyebaran varian Delta.

Namun, sementara produsen telah melihat permintaan yang jauh lebih tangguh, pabrik menghadapi masalah yang berkembang dalam mendapatkan pasokan dan tenaga kerja yang cukup untuk memenuhi pesanan.

"Penundaan rantai pasokan tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, dengan perpanjangan waktu pengiriman yang hampir mencapai rekor pada bulan September," jelas dia.

Emas bahkan tidak dapat menemukan daya tarik karena tekanan inflasi terus meningkat. Laporan tersebut mencatat bahwa biaya naik pada laju tercepat dalam empat bulan pada bulan September adalah kenaikan tertinggi kedua dalam catatan. best profit

Sumber : Liputan6

Wednesday 22 September 2021

Best Profit | Harga Emas Turun Usai Sinyal Kenaikan Suku Bunga The Fed Lebih Cepat

 


Best Profit (23/9) - Harga emas tergelincir pada perdagangan Rabu setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih cepat dari perkiraan dan pelonggaran pembelian obligasi pada pertengahan tahun depan.

Dikutip dari CNBC, Kamis (23/9/2021), harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi USD 1.767,38 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS naik 0,03 persen menjadi USD 1.778,80.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan tapering pembelian obligasi dapat dilakukan pada pertengahan 2022 menyusul pernyataan dari bank sentral yang juga mengisyaratkan kenaikan suku bunga mungkin mengikuti lebih cepat dari yang diharapkan. best profit

"Itu cukup kabur sebelum Powell menguraikan timeline untuk pengurangan dan kejelasan yang dia berikan membebani emas," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi, tetapi kenaikan suku bunga The Fed akan menumpulkan daya tarik emas karena hal itu akan meningkatkan biaya peluang untuk menahan logam yang tidak memberikan imbal hasil.

Menyusul pernyataan tersebut, dolar juga bergerak naik terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya. best profit

Di tempat lain, harga paladium melonjak 5,9 persen menjadi USD 2.017,94 per ounce, menjadi harga terbaik sejak Mei 2020. Sementara platinum melonjak 4,4 persen menjadi USD 995,27.

“Ada keyakinan bahwa platinum dan paladium menjadi over-sold, dan kekhawatiran bahwa cerita perlambatan China yang disebabkan oleh krisis Evergrande sudah berlebihan,” dan aksi jual mungkin telah berjalan dengan sendirinya, kata Ed Moya, analis pasar senior di broker OANDA.

Tetapi semakin lama kekurangan chip membuat produksi kendaraan terpincang-pincang, pemulihan paladium mungkin lebih lemah, kata para analis.

Perak juga mengikuti, naik 0,9 persen menjadi USD 22,67 per ounce. best profit

Sumber : Liputan6

Tuesday 21 September 2021

Best Profit | Harga Emas Naik Imbas Evergrande China Bangkrut

 


Best Profit (22/9) - Harga emas naik pada hari Selasa karena kegelisahan atas kebangkrutan Evergrande China mendorong pembelian safe-haven. Selain itu, menjelang pertemuan Federal Reserve yang dapat memberikan petunjuk tentang jadwal bank sentral untuk memotong stimulusnya terhadap ekonomi AS.

Aset safe-haven emas telah naik di tengah kekhawatiran baru-baru ini tentang pertumbuhan ekonomi global, atau lebih khusus lagi, perlambatan ekonomi China, yang cukup untuk melebihi pemulihan ekuitas, kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Dikutip dari CNBC, Rabu (22/9/2021), harga emas di pasar spot naik 0,7 persen pada USD 1.776,09 per ounce pada pukul 13:59. ET, sementara emas berjangka AS menetap 0,8 persen lebih tinggi pada USD 1.778,20. best profit

Namun, gambaran teknis untuk emas "tetap bearish jangka pendek," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

"Kami mungkin melihat pedagang berjangka jangka pendek mungkin malam hari dan melakukan beberapa short covering menjelang FOMC," tambahnya.

Pengaruh positif dari tergelincirnya dolar AS dan kenaikan harga minyak mentah juga mengangkat emas, kata Wyckoff. best profit

Komite Pasar Terbuka Federal akan merilis pernyataan kebijakan dan proyeksi ekonomi baru pada akhir pertemuannya pada hari Rabu. Beberapa analis percaya itu bisa mengumumkan dimulainya pengurangan pembelian aset pada kuartal keempat, yang bisa mendorong emas lebih rendah.

Pengurangan stimulus bank sentral dan kenaikan suku bunga cenderung mengangkat imbal hasil obligasi, meningkatkan biaya peluang memegang emas tanpa bunga.

"Pertanyaan besar yang perlu dijawab adalah apakah ketidakpastian pasar saat ini akan mengubah garis waktu prospektif yang mungkin dimiliki The Fed ketika mengumumkan pengurangan pembelian aset," kata Michael Hewson, kepala analis pasar di CMC Markets UK. best profit

Sumber : Liputan6

Monday 20 September 2021

Best Profit | Wall Street Anjlok Imbas Aksi Jual Investor

 


Best Profit (21/9) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada perdagangan Senin, 20 September 2021. Hal ini seiring investor terus berbondong-bondong melakukan aksi jual pada September 2021 di tengah beberapa risiko yang muncul untuk pasar.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 turun 1,7 persen menjadi 4.357,73, dan membukukan kinerja harian terburuk sejak 12 Mei 2021. Aksi jual terjadi pada awal pekan seiring 11 sektor saham utama melemah.

Indeks Dow Jones susut 614,41 poin atau 1,8 persen menjadi 33.970,47, dan alami penurunan terbesar dalam satu hari sejak 19 Juli 2021. Indeks Nasdaq tergelincir 2,2 persen menjadi 14.713,90.

Terdapat sejumlah faktor yang mendorong aksi jual di wall street pada awal pekan ini. Pertama, investor khawatir penularan yang menyapu pasar keuangan dari pasar properti China yang bermasalah. Saham di Hong Kong mengalami aksi jual besar selama sesi perdagangan di Asia pada Senin, 20 September 2021. best profit

Indeks Hang Seng anjlok 4 persen dengan kabar pengembang properti China Evergrande Group diambang gagal bayar.

Kedua, the Federal Reserve (the Fed) memulai pertemuan pada Selasa-Rabu tepatnya 21-22 September 2021. Investor khawatir bank sentral akan memberikan sinyal bersiap untuk kembali menarik pelonggaran kebijakan moneter yang dorong kenaikan inflasi dan peningkatan data tenaga kerja.

Ketiga, kasus COVID-19 karena varian delta kembali seperti pada posisi Januari seiring cuaca dingin mendekati Amerika Utara.

Keempat, September tercatat merupakan bulan buruk untuk bursa saham, dengan rata-rata turun 0,4 persen, berdasarkan the Stock Trader’s Almanac. Sejarah menunjukkan terjadi kenaikan aksi jual.

Kelima, investor juga khawatir di Washington DC sebagai batas waktu untuk menaikkan pagu utang yang mendekat. Kongres kembali ke Washington dari reses untuk meloloskan tagihan pendanana untuk menghindari penutupan pemerintah. best profit

Aksi jual yang terjadi pada awal pekan ini juga mendorong indeks S&P 500 berada lima persen di bawah rekor terakhirnya dalam basis intraday. Sudah lama sejak pasar hadapi aksi jual sebesar ini karena investor terus membeli saat terjadi tekanan besar dengan harapan stimulus fiskal dan moneter mendukung pasar. Indeks tutup turun 4,1 persen di bawah rekor tertinggi dari 2 September.

Saham terkait dengan pertumbuhan global memimpin aksi jual pada Senin,20 September 2021. Saham Ford turun lebih dari lima persen. Saham General Motors dan Boeing masing-masing turun 3,8 persen dan 1,8 persen Saham produsen baja Nucor merosot 7,6 persen.

Saham energi tumbang karena minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun hampir dua persen di tengah kekhawatiran tentang ekonomi global. Sektor energi susut tiga persen dan mencatat kinerja terburuk di antara 11 sektor saham. Saham Occidental Petroleum dan Devon Energy merosot lebih dari lima persen.

Harga obligasi naik seiring investor mencari aman. Langkah ini mendorong imbal hasil treasury 10 tahun turun enam basis poin menjadi 1,31 persen. best profit

Di sisi lain, saham bank besar terpukul karena penurunan suku bunga dapat mengurangi keuntungan. Saham Bank of America dan JPMorgan Chase masing-masing turun 3,4 persen dan 3 persen.

“Kami pikir transisi pertengahan siklus akan berakhir dengan koreksi yang bergulir yang akhirnya mencapai S&P 500,” tulis Chief US Equity Strategist Morgan Stanley, Mike Wilson.

Ia menunjukkan risiko penurunan pada revisi pendapatan, kepercayaan konsumen dan PMI. Pada Jumat pekan lalu menunjukkan, indeks sentimen konsumen Universitas Michigan pada September berada di 71, hanya sedikit berada di atas level Agustus 2021 yang merupakan terendah dalam 9 tahun. best profit

Indeks volatilitas Cboe, yang mengukur ketakutan wall street, melonjak di atas level 28 pada awal pekan ini, tertinggi sejak Mei 2021. “Kami berada dalam kekosongan informasi saat ini,” ujar Managing Partner Harris Financial Group Jamie Cox.

Ia menambahkan, kebuntuan di Kongres tentang plafon utang, kekhawatiran tentang perubahan kebijakan dan kesalahan dalam kebijakan moneter, dan serangkaian kenaikan pajak yang diusulkan telah mengurangi suasana hati investor. “Ketika ini terjadi, koreksi ada,” kata dia.

Bursa saham AS telah berjuang sepanjang September 2021. Indeks Dow Jones turun 3,9 persen. Indeks S7P 500 susut 3,7 persen dan indeks Nasdaq anjlok 3,6 persen. best profit

Sumber : Liputan6

Sunday 19 September 2021

Best Profit | Harga Emas Diperkirakan Tertekan sepanjang Pekan Ini, Simak Alasannya

 


Best Profit (20/9) - Harga emas diperkirakan mengalami tekanan sepanjang pekan ini. Hal tersebut akibat peningkatan imbal hasil obligasi AS dan juga penguatan dolar AS.

Investor terlihat sangat apatis dengan kenaikan harga emas sehingga meningkatkan sentimen bearish. Para analis di Wall Street pun sependapat dengan investor.

Co-Director Lindung Nilai Walsh Trading Sean Lusk menjelaskan, harga emas terjebak di sentimen bearish karena kurangnya keyakinan pelaku pasar.

"Secara jangka panjang kami perkirakan harga emas akan bullish karena tingkat utang AS tumbuh di luar kendali. Namun dalam jangka pendek, akan ada reli jual emas," katanya dikutip dari Kitco, Senin (20/9/2021). best profit

Lusk menambahkan bahwa harga emas perlu kembali di atas USD 1.830 per ounce sebelum mulai menarik minat investor baru.

Dia juga mencatat bahwa seiring dengan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi dan penguatan dolar AS, emas terus bersaing dengan valuasi rekor di pasar saham.

Minggu ini 15 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Sentimen bearish dan netral seimbang, masing-masing mengumpulkan tujuh suara atau 47 persen. Pada saat yang sama, satu analis atau 7 persen bullish pada emas.

Minggu ini, partisipasi dalam survei online Kitco News meningkat dibandingkan dengan level terendah dua tahun minggu lalu. Namun masih berada di bawah rata-rata tingkat partisipasi. best profit

Sebanyak 757 suara diberikan dalam jajak pendapat online. Dari jumlah tersebut, 339 responden, atau 45 persen memperkirakan harga emas naik.

Sedangkan 294 lainnya, atau 39 persen mengatakan harga emas lebih rendah. Sementara 124 pemilih atau 16 persen memilih untuk netral.

Analis melihat, harga emas menghadapi beberapa tantangan sulit minggu ini karena The Federal Reserve (the Fed) atau Bank Sentral AS mengadakan pertemuan kebijakan moneter.

Ada ketidakpastian yang berkembang seputar kebijakan moneter AS karena beberapa ekonom telah mencatat bahwa data ekonomi baru-baru ini dapat mendukung the Fed merilis rencananya untuk mengurangi pembelian obligasi. best profit

Namun, beberapa analis juga memperkirakan harga emas bearish. Hal ini terlihat dari lompatan singkat lebih tinggi jika bank sentral AS menunda rencana tersebut.

"Saya suka emas tetap lembut di paruh pertama minggu ini. Saya melihat harga emas di USD 1.780 sebagai angka resistensi," kata Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex, Marc Chandler.

"Ketika pertemuan FOMC berakhir, kita bisa melihat beberapa rumor jual dari fed hawkish dan emas mungkin akan dibeli." jelas dia.

Kepala analis SIA Wealth Management Colin Cieszynski melihat harga emas akan lebih tinggi minggu ini karena Fed menunda rencana tapering.

Adrian Day, presiden Adrian Day Asset Management, adalah satu-satunya suara bullish dalam survei minggu ini. Dia mencatat bahwa logam mulia tampaknya akan oversold dalam waktu dekat. best profit

Sumber : Liputan6

Thursday 16 September 2021

Best Profit | Wall Street Beragam Setelah Rilis Data Ekonomi AS

 


Best Profit | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Kamis, 16 September 2021. Indeks Dow Jones kembali naik dari posisi terendah intraday tetapi ditutup melemah jelang periode perdagangan yang lemah secara musiman pada September 2021.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 63,07 poin atau 0,2 persen ke posisi 34.751,32. Sebelumnya indeks Dow Jones susut 274 poin pada awal sesi perdagangan. Indeks S&P 500 turun hampir 0,2 persen menjadi 4.473,75. Indeks Nasdaq naik 0,1 persen menjadi 15.181,92.

Investor mencerna rilis data ekonomi AS yang beragam pada Kamis pekan ini. Penjualan ritel Agustus 2021 mengejutkan pasar dan naik 0,7 persen dari bulan sebelumnya, berdasarkan biro sensus. Ekonom yang disurvei Dow Jones memperkirakan penurunan 0,8 persen dari bulan ke bulan. best profit

Sementara itu, data mingguan asuransi pengangguran terbaru menunjukkan 332.000 klaim pengangguran AS pertama kali pekan lalu.

"Orang-orang mulai melihat beberapa data ekonomi yang kami terima akhir-akhir ini telah dipengaruhi oleh delta dan mungkin beberapa efek dari itu bergulir," ujar Chief Market Strategist Crossmark Global Investments, Victoria Fernandez dilansir dari CNBC, Jumat (17/9/2021).

Ia melihat bakal ada sedikit langkah maju kemudian langkah mundur di pasar selama beberapa minggu ke depan.best profit

Di sisi lain, saham Freeport-McMoran dan Newmont menjadi penghambat terbesar di indeks S&P 500 pada Kamis pekan ini. Saham Freeport-McMoran dan Newmont masing-masing turun 6,6 persen dan hampir 4 persen. ETF SDPR sektor energi juga turun sekitar satu persen.

Pada sisi positifnya, saham Moderna naik 1,4 persen setelah perusahaan merilis lebih banyak data tentang terobosan kasus COVID-19 yang mendukung dorongan untuk penggunaan vaksin booster secara luas.

Tiga indeks utama AS berada di zona merah untuk September 2021. Setelah kenaikan tujuh bulan berturut-turut untuk S&P 500 dan reli mendekati 20 persen ke rekor pada 2021. Banyak pihak di wall street memprediksi perdagangan yang lebih bergejolak dan pengembalian lebih rendah pada sisa akhir 2021.

Adapun Jumat menandai tanggal penting bagi pasar karena September secara historis melihat kinerja terburuk. Indeks S&P 500 biasanya menapai puncak sekitar 17 September sebelum aksi jual hingga akhir September 2021.

Hari ini juga bertepatan dengan berakhirnya opsi saham, opsi indeks, saham berjangka dan indeks berjangka, peristiwa triwulanan yang dikenal sebagai quadruple witching atau triple witching yang dapat menyebabkan volume perdagangan tinggi. best profit

Sumber : Liputan6

Wednesday 15 September 2021

Best Profit | Harga Emas Turun dari Level Tertingginya

 


Best Profit (16/9) - Harga emas berjangka turun mencatat kerugian pertama dalam tiga sesi, mengembalikan hampir semua kenaikan yang terjadi sebelumnya yang sempat mengangkat harga ke posisi tertinggi dalam hampir dua minggu.

Harga emas untuk Desember turun USD 12,30, atau 0,7 persen menjadi USD 1.794,80 per ounce. Harga logam kuning ini sempat naik USD 12,70, atau 0,7 persen menjadi USD 1,807.10, posisi tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 3 September, data FactSet menunjukkan.

Adapun harga perak untuk pengiriman Desember yang sempat mencatatkan kenaikan moderat , turun 8 sen, atau sekitar 0,4 persen menjadi USD 23,80 per ounce. best profit

Data inflasi AS sebelumnya terbukti mendukung harga logam mulia, mengangkat emas berjangka ke level tertinggi sejak awal September karena dolar AS tergelincir.

Indeks harga konsumen naik lagi 0,3 persen pada Agustus, dibandingkan dengan kenaikan 0,5 persen pada Juli.

"Harga emas kemungkinan akan tetap berada di zona konsolidasi," ujar Kepala Analis Pasar di AvaTrade, mengatakan kepada MarketWatch, Kamis (16/9/2021).

Melihat data ekonomi, sangat jelas bahwa Federal Reserve “tidak memiliki terlalu banyak tekanan untuk menunjukkan sikap agresif” dalam pertemuan mereka minggu depan. best profit

Namun, “pedagang masih percaya bahwa pengurangan [pembelian obligasi bulanan] ada di meja untuk tahun ini.”

Jadi “satu-satunya peristiwa terpenting untuk harga emas sekarang adalah pertemuan minggu depan dan sampai saat itu, harga emas kemungkinan akan melanjutkan pergerakan tipuannya,” kata Aslam.

"Kenaikan inflasi pada 2021 berada jauh dari level tahun 1970-an, tetapi itu menjadi global karena harga energi melonjak, namun emas tidak merespons,” kata Adrian Ash, Direktur Penelitian di BullionVault. best profit

Dia mengatakan jika jelas bahwa untuk saat ini, pasar logam mulia masih setuju dengan para bankir sentral bahwa lonjakan inflasi ini bersifat sementara.

Namun, jika perebutan energi ini berlanjut dan krisis bahan bakar musim dingin membawa inflasi lebih tinggi lagi, emas di level USD 1.800 hari ini bisa terlihat murah di belakang.

Di antara logam Comex lainnya, harga tembaga untuk Desember naik 2 persen menjadi USD 4,41 per pon.

Harga Platinum untuk Oktober turun 0,9 persen menjadi USD 930,50 per ounce, tetapi paladium naik 0,8 persen menjadi USD 1.991,60 per ounce setelah menderita kerugian 5 persen sebelumnya. best profit

Sumber : Liputan6

Tuesday 14 September 2021

Best Profit | Wall Street Melemah Usai Rilis Data Inflasi AS

 


Best Profit (15/9) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Selasa, 14 September 2021. Wall street tertekan setelah rilis data inflasi lebih baik dari yang dikhawatirkan dan kembali lesu pada September 2021.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 292,06 poin atau 0,8 persen menjadi 34.577,57. Indeks Nasdaq susut hampir 0,6 persen menjadi 4.443 dan indeks Nasdaq turun sekitar 0,5 persen menjadi 15.037,76.

Saham sempat naik setelah rilis indeks harga konsumen pada Agustus 2021. Sementara, data ekonomi itu menunjukkan lonjakan yang signifikan. Akan tetapi, rata-rata saham berubah melemah sekitar setengah jam. best profit

Saham terkait dengan pemulihan ekonomi turun. Saham Bank of America turun 2,6 persen. Saham General Electric membawa saham industri ke zona merah dengan ditutup merosot 3,9 persen.

"Apa yang perlu kita lihat agar pasar secara fundamental mendukung adalah pelonggaran inflasi yang berkelanjutan tanpa memburuknya prospek ekonomi,” ujar Chief Investment Strategis Charles Schwab, Liz Ann Sonders dilansir dari CNBC, Rabu (15/9/2021).

Saham Apple ditutup hampir satu persen lebih rendah setelah perusahaan meluncurkan iPhone 13 baru pada acara musim gugur tahunannya, pergerakan sahamnya sejalan dengan pola historis.

Sementara itu, investor masuk ke sejumlah saham teknologi favoritnya. Saham Microsoft naik 0,9 persen. Saham telah berada di bawah tekanan sejak laporan pekerjaan Agustus yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja pada 3 September 2021 meleset dari harapan. best profit

"Beberapa minggu ke depan, poin data ekonomi menjadi lebih penting untuk melihat apakah itu mengkonfirmasi kelemahan yang kita lihat pada laporan pekerjaan Agustus atau mulai menunjukkan mungkin kita melihat peningkatan,” ujar Sonders.

Indeks Nasdaq dan S&P 500 turun lebih dari 1 persen pada September 2021. Sedangkan indeks Dow Jones turun 2,2 persen. Selama dua hari terakhir, indeks saham melemah dari level tertinggi intraday di awal sesi.

Berdasarkan data CFRA, September secara historis merupakan bulan terburuk untuk pasar dengan rata-rata penurunan 0,56 persen yang dimulai pada 1945. best profit

Selain itu, the Federal Reserve memulai pertemuan kebijakan dua hari pada 21 September 2021. Bank sentral memantau indikator ekonomi utama seperti inflasi saat memutuskan kapan harus mengurangi pelonggaran kebijakan moneter pada era pandemi COVID-19.

“Saya percaya the Fed akan berbicara tentang pengurangan pada September, dan tidak mengumumkannya sampai pertemuan November dan kemudian menerapkannya sebelum akhir tahun,” ujar Chief Market Strategist National Securities, Art Hogan.

Di sisi lain, di Washington, partai Demokrat mengusulkan kenaikan pajak baru pada perusahaan dan orang kaya untuk mendanai jarring pengaman sosial USD 3,5 triliun dan tagihan kebijakan iklim.

"Saya pikir pasar mulai memahami gagasan akan data kenaikan pajak dan putaran stimulus berikutnya sebenarnya adalah pengetatan kebijakan fiskal, bukan stimulus, bukan melalui lensa investor saham,” ujar Ironsides Macroeconomics Managing Partner Barry Knapp. best profit

Sumber : Liputan6

Monday 13 September 2021

Best Profit | Harga Emas Berkilau Menanti Laporan Data Ekonomi AS

 


Best Profit (14/9) - Harga emas dunia naik pada hari Senin menjelang rilis data ekonomi utama AS termasuk laporan inflasi yang dapat menentukan arah kebijakan moneter Federal Reserve.

Melansir laman financialpost, harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD 1.792,05 per ons. Sementara harga emas berjangka AS ditutup naik 0,1 persen menjadi USD 1.794,4.

Fokus investor akan berada pada indeks harga konsumen bulanan AS, ukuran inflasi pilihan Fed, yang akan dirilis pada hari Selasa. Angka penjualan dan produksi ritel Agustus juga akan dirilis minggu ini.

"Penekanan The Fed adalah pada lapangan kerja. Namun untuk inflasi tidak terlalu dikhawatirkan, mengandaikan sikap akomodatif yang positif untuk emas," kata Bart Melek, Kepala Komoditas Strategi di TD Securities. best profit

Melek, mengatakan, bagaimanapun akan "sulit bagi emas untuk lepas landas" karena dolar yang menguat, menjaga perhatian pasar pada apa yang akan dilakukan Fed pada pertemuan berikutnya dari 21 hingga 22 September.

Indeks dolar mencapai nilai tertinggi multi-mingguan seiring meningkatkan biaya emas batangan bagi pemegang mata uang lainnya.

Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang tetapi juga bersaing dengan greenback untuk status safe-haven.

Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan jika dia masih ingin bank sentral mulai mengurangi pembelian aset tahun ini. best profit

Dia mendukung pembuat kebijakan yang menyatakan rencana untuk mulai mengurangi dukungan meskipun pertumbuhan pekerjaan melemah pada Agustus.

Citi Research mengatakan dalam sebuah catatan bahwa pihaknya mempertahankan bias yang sedikit hawkish menjelang pertemuan 21 September, tetapi kejutan dovish dapat memungkinkan emas menembus lebih tinggi menuju USD 1.900.

Untuk logam lainnya, harga perak stabil di posisi USD 23,71 per ounce dan platinum naik 0,5 persen menjadi USD 960,18.

Sementara paladium turun 2,6 persen menjadi USD 2.083,46, setelah mencapai level terendah sejak Agustus 2020. best profit

Sumber : Liputan6

Sunday 12 September 2021

Best Profit | Harga Emas Sedang Menunggu Keputusan dan Ini Mungkin Hasilnya

 


Best Profit (13/9) - Sekali lagi, emas gagal menembus harga di atas level USD 1.800 per ons, tetapi menurut analis, sebuah dorongan besar dapat membawa harga logam mulia keluar dari kisaran perdagangannya.

Banyak ahli memperingatkan investor tentang kemungkinan adanya aksi jual di ekuitas Amerika Serikat.

Dikutip dari Kitco, Senin (13/9/2021) bank-bank investasi seperti Goldman Sachs Group, Morgan Stanley, Citigroup Inc., dan Bank of America Corp khawatir akan pasar saham di AS, dan mereka menyatakan bahwa valuasinya semakin ekstrem.

Di pekan ini, Deutsche Bank AG bergabung dengan bank lainnya, dan berpesan bahwa adanya risiko koreksi pasar, mengutip valuasi saham yang telah meningkat menjadi sekitar 21 kali pendapatan. best profit

Bloomberg Intelligence senior commodity strategist, Mike McGlone mengatakan bahwa volatilitas di ruang ekuitas mungkin menjadi kebutuhan emas saat ini.

Bahkan menurut McGlone, sedikit kerisauan di pasar ekuitas AS mampu untuk membuat harga logam mulia bergerak.

BMO Capital Markets managing director of commodities research, Colin Hamilton, mengatakan bahwa mengingat potensi volatilitas pada pasar dan pertimbangan akan tingkat perdagangan emas saat ini, agak tidak mungkin bagi logam mulia untuk melihat lebih banyak aksi jual.

"Ini masih merupakan harga emas yang sangat bagus," sebutnya. best profit

Meskipun turun 6,5 persen tahun ini, harga emas telah stabil di sekitar USD 1.800/oz, di tengah pertumbuhan ekonomi China yang melambat, pembatasan terkait COVID-19 Varian Delta yang sedang berlangsung dan pidato Jackson Hole terbaru serta penggajian nonpertanian pada bulan Agustus yang gagal meredakan kekhawatiran akan penurunan Fed awal," kata Hamilton.

Sementara itu, bagaimanapun, harga emas terus mengalami serangkaian kekecewaan, termasuk kemunduran dari level USD 1.830 per ounce di minggu ini, kata kepala strategi logam MKS PAMP GROUP, Nicky Shiels.

"Emas hanyalah perdagangan korelasi dengan suku bunga dan tren FX, yang merupakan akibat dari lajur USD/suku bunga yang paling tidak resistan karena keduanya lebih tinggi menjadi lancip Fed," catat Shiels.

Banyaknya analis yang tetap netral dalam jangka pendek, hal itu menunjukkan bahwa harga emas akan tetap pada kisarannya kecuali terjadi kenaikan di atas USD 1.830 per ounce atau penurunan di bawah USD 1.800 per ounce. best profit

RJO Futures senior market strategist, Frank Cholly, menyebutkan bahwa saat ini, terdapat batasan di pasar emas, sebagian diakibatkan adanya ekspektasi penurunan Federal Reserve.

"Kita masih pada kisaran. Pasar belum dapat bergerak di atas $1.825-$1.830. Saat ini, para pedagang emas tidak menyukai gagasan Fed tapering yang lebih cepat. Pada titik tertentu, Fed perlu mulai menormalkan suku bunganya. Tetapi pasar ekuitas dan emas telah menjadi tergantung pada keberadaan Fed. Itu adalah yang terjadi. Namun, Ketika kita mulai mundur dan melakukan taper, kedua pasar awalnya tidak akan menyukainya," kata Frank Cholly.

Ditambah, setiap kali indeks dolar AS naik di atas 93, emas akan kesulitan, bebernya Menurut Frank, Ketika pasar menyadari bahwa inflasi akan tetap ada, emas akan memiliki peluang lagi untuk menjadi USD 2,00 per ounce. best profit

Sumber : Liputan6

Thursday 9 September 2021

Best Profit | Wall Street Merosot Setelah Rilis Data Klaim Pengangguran AS Sentuh Level Terendah

 


Best Profit (10/9) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Kamis, 9 September 2021. Indeks Dow Jones turun lebih dari 150 poin, dan catat penurunan empat hari berturut-turut.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 151,69 poin ke posisi 34.879,38 yang didorong saham Amgen dan Merck. Indeks S&P 500 tergelincir 0,46 persen ke posisi 4.493,28, dan turun dalam empat hari.

Indeks Nasdaq tergelincir 0,25 persen menjadi 15.248,25. Tiga indeks acuan utama hadapi penurunan pada pekan ini.

Investor tetap berhati-hati ketika mereka mencoba untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya dengan varian delta, pembukaan kembali ekonomi dan the Federal Reserve. best profit

Sejumlah maskapai menurunkan perkiraan pada Kamis, 9 September 2021 seiring lonjakan kasus COVID-19.  United Airlines, American Airlines dan Southwest Airlines masing-masing memberikan komentar hati-hati.

Bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan menggelar pertemuan pada 21-22 September 2021. Investor khawatir bank sentral AS akan menunjukkan langkah untuk memperlambat pembelian obligasi bulanan senilai USD 120 miliar, yang telah mempertahankan suku bunga rendah dan mendorong pemulihan dari pandemi COVID-19.

“Ini mungkin tidak berakhir sekarang. Tetapi ketika berakhir, itu bisa berakhir buruk. Jika tapering berarti tidak ada keuntungan bagi S&P 500, pengetatan bisa lebih buruk,” ujar Head of Equity and Quantative Strategy Bank of America, Savita Subramanian, dilansir dari CNBC, Jumat (10/9/2021).

Subramianian menargetkan indeks S&P 500 mencapai 4.600 pada akhir 2021. Adapun sentimen yang membantu adalah pembacaan mingguan yang lebih baik dari perkiraan pada klaim pengangguran. Klaim pengangguran awal mencapai 310.000 yang berada di bawah ekspektasi 335.000 klaim. Ini menandai titik terendah baru pada pandemi COVID-19. best profit

Saham Moderna naik lebih dari 7,8 persen setelah produsen obat itu sedang mengembangkan vaksin dosis tunggal yang menggabungkan booster melawan COVID-19 dan flu.

Saham meme favorit GameStop menguat setelah turun 10,5 persen. Ritel video game membukukan kerugian lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya tetapi tidak memberikan pandangan atau rencana perubahan haluan yang lebih besar.

Saham Boston Beer turun 3,8 persen setelah menarik panduan pendapatannya di tengah melambatnya pertumbuhan merek hard seltzer. Di sisi lain, bank sentral Eropa mengatakan akan memperlambat laju pembelian obligasi. best profit

“Berdasarkan penilaian bersama terhadap kondisi pembiayaan dan prospek inflasi, the Governing Council menilai kondisi pembiayaan yang menguntungkan dapat dipertahankan dengan laju pembelian aset bersih yang lebih rendah di bawah (PEPP) dari pada dua kuartal sebelumnya,” kata ECB dalam sebuah pernyataan.

Indeks Dow Jones turun lebih dari satu persen pada September. Bulan ini dinilai menjadi bulan yang kurang baik untuk saham secara historis. Pasar masih belum bisa mendapatkan kembali pijakannya sejak laporan pekerjaan Agustus 2021 yang dirilis pada Jumat jauh lebih buruk dari yang diharapkan.

Meskipun terjadi pelemahan baru-baru ini, tolok ukur utama masih naik besar pada 2021, dan dalam jarak sangat dekat dari level tertinggi sepanjang masa. Indeks S&P 500 naik sekitar 20 persen pada 2021. Sekitar 1,2 persen dari level tertinggi sepanjang masa. Indeks Dow Jones naik 14 persen pada 2021. best profit

Sumber : Liputan6

Wednesday 8 September 2021

Best Profit | Wall Street Tertekan Imbas Investor Hati-Hati Hadapi Gejolak Pasar

 


Best Profit (9/9) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 8 September 2021. Indeks Dow Jones dan S&P 500 merosot selama tiga hari berturut-turut karena investor menilai kembali prospek pertumbuhan ekonomi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 68,93 poin ke posisi 35.031,07. Indeks S&P 500 susut 0,1 persen menjadi 4.514,07. Indeks Nasdaq tergelincir hampir 0,6 persen menjadi 15.286,64.

Rata-rata indeks saham ditutup di zona merah selama tiga hari berturut-turut. Indeks Dow Jones turun lebih dari 260 poin, menambah tekanan sejak Jumat pekan lalu setelah laporan data kerja AS yang mengecewakan. Prospek pada September juga tetap dibayangi oleh varian delta COVID-19.

Di sisi lain, saham Coinbase turun 3,2 persen setelah bursa kripto mengungkapkan menerima pemberitahuan tentang kemungkinan tindakan penegakan hukum dari the Securities and Exchange Commission. Saham Coupa Software turun 4,2 persen meski pun laporan kinerja kuartalannya lebih baik dari perkiraan. best profit

Banyak investor bersiap untuk volatilitas pada September, salah satu bulan terlemah pada 2021. Perubahan harga bisa kembali, terutama indeks S&P 500 naik lebih dari 20 persen, dan tanpa kemunduran lima persen.

"Kami melihat September-Oktober bergejolak sebagai tahap akhir dari transisi pertengahan siklus. Dua bulan ke depan membawa risiko besar terhadap pertumbuhan, kebijakan dan agenda legislatif,” tulis Morgan Stanley Chief Cross Asset Strategist Andrew Sheets, dilansir dari CNBC, Kamis (9/9/2021).

Pada September 2021, indeks S&P 500 melemah. Indeks Dow Jones tergelincir 0,90 persen dan indeks Nasdaq naik hampir 0,2 persen.

Salah satu katalis untuk aksi jual adalah the Federal Reserve dan potensinya untuk kembali menarik stimulus moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mendukung ekonomi selama pandemi COVID-19. best profit

Ketua the Fed Jerome Powell telah mengindikasikan bank sentral akan mulai menarik beberapa kebijakan pelonggaran moneter sebelum akhir tahun, meski ia masih melihat kenaikan suku bunga belum akan dilakukan.

“Reli musim panas mendorong indeks S&P 500 ke posisi baru dengan potensi hambatan seperti kenaikan suku bunga telah membuat investor memperdebatkan apakah ekuitas Amerika Serikat dapat membuat keuntungan baru yang berarti sisa tahun ini dan tahun depan,” tulis UBS kepada kliennya.

Dalam catatan UBS juga disebutkan bursa saham AS sedang mengalami kemunduran didorong imbal hasil lebih tinggi. Akan tetapi, ada katalis yang dapat mengangkat indeks S&P 500 pada akhir tahun. UBS menaikkan target indeks S&P 500 menjadi 4.650 pada akhir 2021 dan 4.850 pada 2022. best profit

Pada Rabu, Departemen Tenaga Kerja AS juga merilis survei pembukaan dan perputaran tenaga kerja yang menunjukkan tenaga kerja AS naik menjadi 10,9 juta pada Juli 2021. Lowongan tenaga kerja AS melebihi jumlah pengangguran lebih dari 2 juta pada Juli karena perusahaan berjuang untuk mengisi rekor jumlah lowongan.

Selain itu, dalam Beige Book berkala the Federal Reserve, bank sentral mengatakan bisnis AS mengalami kenaikan inflasi yang diintensifkan oleh kekurangan barang dan kemungkinan akan berlanjut ke konsumen di banyak daerah.

The Fed juga melaporkan pertumbuhan secara keseluruhan telah sedikit bergeser ke kecepatan sedang di tengah meningkatnya kekhawatiran kesehatan masyarakat selama Juli-Agustus 2021.

“Perlambatan dalam kegiatan ekonomi sebagian besar disebabkan oleh mundurnya makan di luar, perjalanan dan pariwisata di sebagian besar distrik yang mencerminkan masalah keamanan karena munculnya varian delta dan dalam beberapa kasus, pembatasan perjalanan internasional,” tulis the Fed. best profit

Sumber : Liputan6

Tuesday 7 September 2021

Best Profit | Wall Street Beragam, Indeks Dow Jones Anjlok Imbas Kekhawatiran Varian Delta COVID-19

 


Best Profit (8/9) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Selasa, 7 September 2021. Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran investor terhadap dampak varian delta COVID-19 pada pembukaan kembali ekonomi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones tergelincir 269,09 poin menjadi 35.100, terdorong saham Boeing yang turun 1,8 persen. Indeks S&P 500 melemah 0,3 persen menjadi 4.520,03. Indeks Nasdaq naik kurang dari 0,1 persen menjadi 15.374,33.

Goldman Sachs menurunkan prospek ekonominya seiring varian delta COVID-19 dan memudarnya stimulus fiskal. Goldman sekarang melihat pertumbuhan tahunan 5,7 persen pada 2021 di bawah konsensus 6,2 persen. Perusahaan memangkas prospek produk domestik bruto (PDB) pada kuartal IV 2021 menjadi 5,5 persen, turun dari 6,5 persen. best profit

“Hambatan untuk pertumbuhan konsumsi yang kuat ke depan tampak jauh lebih tinggi, varian delta sudah membebani pertumbuhan kuartal III, dan stimulus fiskal yang memudar, pemulihan sektor jasa yang lebih lambat akan menjadi hambatan dalam jangka menengah,” tulis Goldman, dikutip dari CNBC, Rabu (8/9/2021).

Di sisi lain, Morgan Stanley menurunkan peringkat saham AS menjadi underweight pada Selasa pekan ini.

"Kami melihat September-Oktober bergelombang sebagai tahap akhir dari transisi pertengahan siklus,” tulis Strategist Andrew Sheet.

“Kami terus berpikir ini adalah siklus “normal”, hanya lebih panas dan lebih cepat, model siklus kami tetap dalam ekspansi. Akan tetapi, dua bulan ke depan membawa risiko sangat besar terhadap pertumbuhan, kebijakan, dan agenda legislatif,”. best profit

Saham Boeing turun setelah Wall Street Journal melaporkan pengiriman untuk 787 Dreamliner kemungkinan akan tertunda. PPG Industries, produsen cat memperingatkan penjualan mungkin gagal pada kuartal ini karena masalah logistik dan biaya komoditas yang lebih tinggi. Saham PPG Industries turun hampir 3,4 persen.

Saham obat termasuk Johnson and Johnson, Merck dan Amgen melemah setelah Morgan Stanley menurunkan peringkat ketiga saham tersebut.

Indeks S&P 500 turun 0,06 persen pada September, bulan yang secara historis menantang pasar. Rata-rata bulan ini turun 0,6 persen. Dalam perdagangan regular Jumat ini, indeks Dow Jones dan S&P 500 susut setelah laporan pekerjaan Agustus di bawah harapan, menyoroti berlanjutnya kekhawatiran tentang penyebaran COVID-19 dan varian delta. best profit

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan,tambahan pekerjaan nonsektor pertanian 235.000 pada Agustus 2021, tetapi ekonom yang disurvei Dow Jones memperkirakan 720.000 pekerjaan.

Pada 2021, indeks Dow Jones naik sekitar 14,7 persen. Sementara itu, indeks S&P 500 telah naik 20,3 persen. Indeks Nasdaq naik 19,3 persen. Investor dan analis masih waspadai koreksi besar pada September 2021.

“Diakui, investor pasif belum merasakan sakit. 2021 mewakili satu tahun lagi di mana (S&P 500) telah menghancurkannya, tetapi beberapa tanda menunjukkan mungkin sudah waktunya untuk memulai. Semakin pilih-pilih dalam hal saham,” tulis Bank of America dalam sebuah catatan Jumat pekan lalu. best profit

Sumber : Liputan6

Monday 6 September 2021

Best Profit | Harga Emas Dekati Level Tertinggi di Tengah Prospek Tapering The Fed

 


Best Profit (7/9) - Harga emas melayang mendekati level puncak dalam dua setengah bulan pada perdagangan Senin. Kenaikan ini terjadi setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) mengecewakan pelaku pasar.

Dengan data tenaga kerja yang tidak sesuai dengan prediksi ini maka mengisyaratkan bahwa Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan menahan langkah pengurangan stimulus yang telah dijalankan.

Dengan ekspektasi ini maka akan memperkuat daya tarik emas sebagai lindung nilai dari inflasi dan kemudian akan mendorong kenaikan harga. best profit

Mengutip CNBC, Selasa (7/9/2021), harga emas di pasar spot stabil di USD 1.826,65 per ounce, pada pukul 00. 48 GMT. Di sesi sebelumnya, harga emas sempat mencapai puncak sejak 16 Juni di level USD 1.833,80 per ounce.

Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,3 persen menjadi USD 1.828,60 per ounce.

Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa pada Jumat angka nonfarm payrolls AS meningkat 235 ribu pekerjaan pada bulan lalu. Jumlah ini di bawah ekspektasi ekonom yang ada di angka 728 ribu.

Prediksi para analis dan ekonom meleset karena perekrutan tenaga kerja di sektor rekreasi dan perhotelan terhenti di tengah kebangkitan infeksi Covid-19. best profit

Data tenaga kerja pada hari Jumat mendorong indeks dolar AS ke level terendah sejak 4 Agustus.

Gubernur The Fed Jerome Powell telah mengisyaratkan pada bulan lalu jika angka tenaga kerja berjalan sesuai dengan estimasi maka bank sentral mulai mengurangi kebijakan moneter pembelian asetnya.

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, yang disebabkan oleh sejumlah besar langkah-langkah stimulus.

Aktivitas bisnis zona euro tetap kuat bulan lalu, meskipun ada kekhawatiran tentang varian delta virus corona dan masalah rantai pasokan yang meluas. best profit

Survei IHS Markit menunjukkan, ekonomi blok itu dapat kembali ke level sebelum Covid-19 pada akhir tahun.

Permintaan emas fisik di pusat-pusat utama Asia sebagian besar diredam pekan lalu karena rebound harga domestik membuat pembeli menjauh.

Sementara dealer di India menggantungkan harapan mereka pada musim festival yang akan datang untuk mendatangkan lebih banyak pelanggan. best profit

Sumber : Liputan6

Sunday 5 September 2021

Best Profit | Harga Emas Diprediksi Melambung Pekan Ini karena Ekspektasi Tapering The Fed Mundur

 


Best Profit (6/9) - Setelah mengalami tekanan yang berat dalam beberapa pekan terakhir, harga emas diperkirakan akan masuk ke momen bullish atau penguatan. Analis di Wall Street dan investor komoditas melihat bahwa harga emas bakal bergerak menguat pada pekan ini.

Analis mengatakan bahwa emas bisa saja memulai kenaikan baru dengan kemungkinan bisa menembus target USD 1.900 per ounce. Hal ini karena terjadi karena investor melihat bahwa Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan melakukan menunda tapering ke tahun depan.

Langkah pergeseran prediksi dari kebijakan moneter yang sangat dramatis ini tentu saja mendorong kenaikan harga emas. Sebelumnya sebagian besar investor memang sangat yakin bahwa the Fed akan mengurangi nilai pembelian obligasi atau tapering pada tahun ini. best profit

Pergeseran perkiraan ini terjadi setelah Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa hanya 235 ribu pekerjaan yang diciptakan pada Agustus 2021. Data secara signifikan meleset dari ekspektasi karena para ekonom memperkirakan kenaikan pekerjaan sebesar 720 ribu. Angka kenaikan pekerjaan ini jauh di bawah perkiraan yang paling bearish sekalipun.

"The Fed tidak akan mengisyaratkan penurunan pembelian obligasi pada September, dan mereka hanya akan mendapatkan satu laporan pekerjaan lagi sebelum FOMC November," kata kepala analis mata uang Forexlive.com Adam Button, seperti dikutip dari Kitco, Senin (5/9/2021).

"Tambahkan tanda-tanda lain adalah pertumbuhan ekonomi AS yang lemah dan peluang untuk terus turun karena pertumbuhan mengecewakan di kuartal III diperkirakan akan berlanjut ke kuartal IV. Emas akan menembus resistensi di USD 1.834 dalam waktu dekat dan terus lebih tinggi." tambah dia.

Di pekan ini, 15 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Di antara para peserta, 10 analis atau 67 persen menyerukan harga emas naik. best profit

Pada saat yang sama dua analis atau 13 persen menyerukan harga emas akan bergerak melemah pada pekan ini. Tiga analis atau 20 persen menyatakan netral terhadap harga emas dalam waktu dekat.

Sementara itu, Sebanyak 637 pelaku pasar ikut berpartisipasi dalam poling online. Dari jumlah tersebut, 416 responden atau 65 persen memperkirakan harga emas naik minggu depan.

Sedangkan 118 responden lainnya atau 19 persen mengatakan harga emas lebih rendah. Sementara 103 pemilih atau 16 persen menyatakan netral.

Sentimen bullish yang terjadi pada pekan ini sebenarnya sudah terlihat dari pekan sebelumnya karena Wall Street sudah mengharapkan harga emas bisa melambung.

Harga emas pada Jumat lalu diperdagangkan pada USD 1.832,30 per ounce, naik 0,7 persen dari pekan sebelumnya. Sebagian besar kenaikan itu terjadi pada Jumat menyusul data ekonomi yang mengecewakan. best profit

Analis pasar Equiti Capital David Madden mengatakan, dia terus mengawasi nilai tukar dolar AS. Jika indeks dolar AS menembus di bawah 91,75 maka emas akan naik jauh lebih tinggi.

Namun, dia menambahkan, bahwa dia ingin melihat harga emas bergerak di atas USD 1.835 per ounce yang merupakan titik resistensi jangka pendek. Dia mengatakan, emas telah diuji dan gagal menembus level resistance tiga kali tahun ini.

"Saya bullish pada emas tapi masih sedikit berhati-hati," katanya.

"Saya pikir tapering tidak akan dilakukan pada September dan tidak mungkin pada Desember, jadi kemungkinan besar akan terjadi pada Maret dan itu dapat membatasi kenaikan emas," katanya.

Analis teknis senior Kitco.com Jim Wyckoff mengatakan, emas memiliki keunggulan teknis yang jelas, dan dia melihat harga yang lebih tinggi dalam waktu dekat. best profit

Sumber : Liputan6

Thursday 2 September 2021

Best Profit | Harga Emas Kehilangan Kemilau Jelang Rilis Data Gaji

 


Best Profit (9/3) Harga emas dunia susut dipicu investor mengabaikan dolar yang lemah dan fokus pada data penggajian non-pertanian yang dapat menentukan strategi pengurangan stimulus dari Federal Reserve AS.

Tercatat jika harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1.809,60 per ounce. Adapun harga emas berjangka AS turun 0,3 persen menjadi USD 1.811,5.

"Pasar emas saat ini sedang berkonsolidasi dan tidak peduli tentang hal lain sampai jumlah pekerjaan muncul," kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures di Chicago melansir CNBC.

Tetapi "jika ada penurunan yang lebih besar dalam dolar, emas mungkin memiliki beberapa jenis tawaran di bawahnya," tambah Streible. best profit

Investor emas tampaknya tidak terlalu memperhatikan penurunan dolar. Harga bullion biasanya naik bila dolar melemah karena membuat harga emas lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.

Pelaku pasar juga memantau stok data yang menunjukkan lebih sedikit orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran minggu lalu, meskipun ada lonjakan infeksi Covid-19 baru.

Data tersebut muncul setelah Simposium Kebijakan Ekonomi tahunan Jackson Hole, di mana Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pemulihan di pasar tenaga kerja akan menentukan kapan bank sentral mulai memperlambat pembelian asetnya. best profit

Emas sangat sensitif terhadap penurunan suku bunga, yang menurunkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

"Harga emas perlu mencoba dan mendorong ke arah tertinggi yang kita lihat pada bulan Agustus, sekitar USD 1.830, tetapi untuk saat ini, mungkin tidak akan melihat banyak pergerakan menjelang angka gaji," kata Michael Hewson, kepala analis pasar di CMC Markets UK. .

Laporan penggajian non-pertanian Departemen Tenaga Kerja untuk Agustus diperkirakan menunjukkan 728.000 pekerjaan diciptakan, menurut jajak pendapat Reuters.

Di tempat lain, harga perak turun 1,2 persen menjadi USD 23,88 per ounce, paladium turun 1,8 persen menjadi USD 2,398,58, dan platinum turun 0,5 persen menjadi USD 996.23. best profit

Sumber : Liputan6

Wednesday 1 September 2021

Best Profit | Wall Street Bervariasi pada Awal September 2021, Indeks Nasdaq Kembali Cetak Rekor

 


Best Profit (2/9) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Selasa, 1 September 2021.Indeks S&P 500 menutup perdagangan pada awal September cenderung mendatar seiring saham teknologi memudar.

Di sisi lain, investor mencerna laporan ketenagakerjaan yang mengecewakan. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 1,41 poin menjadi 4.524,09. Hal itu lantaran sektor saham energi yang melemah tetapi diimbangi kenaikan sektor utilitas dan real estate.

Indeks Nasdaq naik 0,3 persen menjadi 15.309,38. Saham Apple melonjak dua persen ke level tertinggi sepanjang masa, tetapi ditutup hanya naik sekitar 0,5 persen. Indeks Dow Jones susut 48,20 poin atau 0,1 persen menjadi 35.312,53. best profit

Perusahaan AS menciptakan pekerjaan jauh lebih sedikit dari yang diharapkan pada Agustus dengan gaji karyawan swasta hanya naik 374.000. Hal itu berdasarkan laporan perusahaan layanan jasa ADP. Realisasi itu jauh di bawah perkiraan Dow Jones sebesar 600.000.

“Dengan begitu banyak tekanan pada perbaikan di pasar tenaga kerja yang datang dari the Fed, ini bisa mengirim sinyal pertumbuhan pekerjaan yang stagnan,” uajr Direktur E-Trade, Mike Lowengart, dilansir dari CNBC, Kamis (2/9/2021).

Ia menambahkan, hal itu mungkin baik untuk pasar karena berarti kebijakan pelonggaran moneter berlanjut.

Laporan ADP adalah pendahulu dari data resmi non-farm payrolls AS pada Agustus yang akan dirilis Jumat. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan 720.000 pekerjaan diciptakan pada Agustus 2021. Tingkat pengangguran turun menjadi 5,2 persen.

Di antara saham individu, saham solar Sunrun melonjak lebih dari enam persen setelah JPMorgan memperkirakan saham itu akan naik lebih tinggi 90 persen. best profit

Saham Zoom Video sedikit naik menyusul penurunan 16 persen pada Selasa, 1 September 2021 setelah Cathie Wood mengungkapkan pihkanya membeli hampir 200.000 saham saat penurunan.

Adapun rata-rata indeks saham acuan menguat pada akhir Agustus 2021. Sepanjang Agustus 2021, indeks S&P 500 naik 2,9 persen, dan membukukan kenaikan berturut-turut selama tujuh bulan dan kemenangan beruntun sejak 2017.

Indeks Nasdaq menguat sekitar 4 persen untuk bulan ketiga secara positif. Indeks Dow Jones bertambah 1,2 persen.

Indeks S&P 500 sepanjang 2021 telah menguat lebih dari 20 persen. Indeks S&P 500 telah ditutup di atas rata-rata pergerakan 200 hari, ukuran tren jangka panjang, selama 296 hari berturut-turut.

Sejumlah ahli strategi sedang mencari koreksi pada September mengingat saham belum mencatat hal signifikan sejak Oktober 2020. Adapun pertemuan the Federal Reserve atau bank sentral AS yang sangat dinanti pada September dan kekhawatiran yang terus berlanjut tentang varian delta COVID-19. best profit

“Meskipun pasar bullish ini telah menghilangkan hampir semua tanda kekhawatiran pada 2021, jangan lupa September secara historis adalah bulan terburuk paada 2021 untuk saham,” ujar LPL Financial Chief Market Strategis Ryan Detrik.

Ia menuturkan, bahkan tahun lalu, dalam menghadapi reli besar dari posisi terendah Maret 2020, pihaknya melihat koreksi hampir 10 persen pada pertengahan Desember.

Ia menambahkan, koreksi apa pun bisa bersifat jangka pendek dan ada kemungkinan 5-8 persen. “Pasar bull ini hidup dan sehat, kami akan melihat potensi kelemahan sebagai peluang,” tutur dia. best profit

Sumber : Liputan6