Wednesday 31 January 2024

Best Profit | Emas Menutup Pada Puncak 4 Minggu Terakhir Pasca Melemahnya Dolar dan Penurunan Imbal Hasil

Best Profit (1/2) – Pada hari Rabu (31/1), pasar emas mencatat lonjakan signifikan, mencapai level tertinggi dalam empat minggu. Ini terjadi di tengah pelemahan dolar menjelang keputusan suku bunga dari Federal Reserve setelah pertemuan dua hari.

Emas untuk pengiriman April menutup perdagangan dengan kenaikan sebesar US$16,50, mencapai US$2,067.40 per ounce, mencatatkan level tertinggi sejak 2 Januari.

Baca Juga : Emas Menutup Pada Puncak 4 Minggu Terakhir Pasca Melemahnya Dolar dan Penurunan Imbal Hasil

Baca Juga : Penurunan Minyak Mentah WTI dalam Konteks Data Ekonomi Tiongkok yang Kurang Memuaskan dan Peningkatan Persediaan AS

Fokus pada Keputusan Suku Bunga Federal Reserve

Kenaikan harga emas ini terjadi menjelang keputusan suku bunga dari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu sore. Meskipun pasar memprediksi bahwa komite akan mempertahankan suku bunga tidak berubah, perhatian utama tetap tertuju pada indikasi waktu potensialnya penurunan suku bunga oleh kelompok tersebut.

Tinjauan dari Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank

Menanggapi situasi ini, Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, memberikan pandangan bahwa pasar mungkin bereaksi terlalu cepat terhadap pemotongan suku bunga pertama. Hansen menggarisbawahi bahwa dalam proses membangun ekspektasi penurunan suku bunga, harga emas menjadi rentan terhadap koreksi. best profit

Pelemahan Dolar dan Imbal Hasil Treasury

Dolar melemah menjelang keputusan tersebut, dengan indeks dolar ICE terakhir turun 0,16 poin menjadi 103,24. Selain itu, imbal hasil Treasury juga mengalami penurunan, di mana obligasi dua tahun AS terakhir membayar 4,266%, turun 6,6 basis poin, dan imbal hasil obligasi 10 tahun turun 4,0 basis poin menjadi 3,994%.

Implikasi Terhadap Pasar dan Investor

Kenaikan harga emas dan pelemahan dolar serta imbal hasil Treasury menimbulkan implikasi yang signifikan bagi pasar keuangan dan investor. Investor cenderung mencari perlindungan di aset safe haven seperti emas ketika ketidakpastian meningkat, terutama menjelang keputusan suku bunga dari Federal Reserve.

Kesimpulan

Dalam konteks volatilitas pasar yang meningkat, emas telah menjadi tempat perlindungan yang menarik bagi investor. Kenaikan harga emas pada hari Rabu mencerminkan reaksi pasar terhadap ekspektasi potensial dari Federal Reserve. Namun, seperti yang diungkapkan oleh Hansen, kehati-hatian tetap diperlukan karena pasar bisa bereaksi secara berlebihan terhadap isyarat kebijakan. Dengan dolar yang melemah dan imbal hasil Treasury yang turun, perubahan dalam pasar keuangan global tampaknya akan terus memengaruhi pergerakan harga emas ke depannya. best profit

Monday 29 January 2024

Best Profit | Logam Mulia Berkembang Meskipun Kekuatannya Dolar, Sambil Tegang di Timur Tengah Meningkat

Best Profit (30/1) – Pada hari Senin (29/1), pasar emas berjangka mengalami kenaikan yang signifikan, menunjukkan reaksi investor terhadap meningkatnya ketegangan geopolitik, khususnya di Timur Tengah. Meskipun dolar menguat, emas tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari perlindungan dalam aset safe haven di tengah-tengah perang kata-kata dan tindakan yang menegangkan antara Amerika Serikat dan para aktor regional, terutama Iran.

Konteks Geopolitik: Peran Kenaikan Emas

Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dipicu oleh serangkaian peristiwa yang memicu kekhawatiran global. Serangan pesawat tak berawak oleh militan yang didukung Iran ke pangkalan militer AS di Yordania, yang menewaskan tiga orang, menjadi pemicu terbaru dalam eskalasi konflik. Pernyataan Presiden AS Joe Biden, yang menegaskan bahwa AS akan meminta pertanggungjawaban atas tindakan tersebut, semakin meningkatkan ketegangan.

Baca Juga : Logam Mulia Berkembang Meskipun Kekuatannya Dolar, Sambil Tegang di Timur Tengah Meningkat

Baca Juga : Penutupan Minyak WTI Merosot di Tengah Ketegangan di Timur Tengah dan Keprihatinan terhadap Ekonomi China

Menurut analis dari RBC Capital Markets, kematian tiga anggota militer AS di Yordania menandai titik perubahan kritis dalam konflik di Timur Tengah. Hal ini juga meningkatkan kekhawatiran akan keterlibatan AS yang lebih besar dalam konflik tersebut. Pemerintahan Biden telah terlibat lebih dalam dalam konflik regional akibat serangan yang semakin berani dari milisi yang didukung Iran terhadap kepentingan AS, baik personel maupun komersial.

Emas: Pilihan Aset Safe Haven

Meskipun dolar menguat, emas tetap menjadi primadona di pasar. Emas untuk pengiriman April mengalami kenaikan sebesar US$8,50 dan ditutup pada angka US$2.044,60 per ounce. Fenomena ini menunjukkan bahwa investor lebih memilih mengalokasikan dana mereka ke dalam logam mulia yang dianggap sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian geopolitik. best profit

Pergerakan Dolar dan Imbal Hasil Treasury

Meskipun emas menguat, dolar juga tercatat mengalami kenaikan. Indeks dolar ICE menunjukkan kenaikan sebesar 0,25 poin menjadi 103,68. Ini menunjukkan bahwa, meskipun dolar menguat, permintaan terhadap emas tetap tinggi sebagai respons terhadap ketegangan geopolitik yang meningkat.

Di sisi lain, imbal hasil Treasury mengalami pelemahan. Pergerakan ini mencerminkan kecenderungan investor untuk mencari aset yang dianggap lebih aman dan menghindari risiko yang terkait dengan pasar obligasi.

Kesimpulan: Ketegangan Geopolitik Mendorong Kenaikan Emas

Kenaikan harga emas pada hari Senin merupakan hasil dari reaksi pasar terhadap meningkatnya ketegangan geopolitik, khususnya di Timur Tengah. Dalam konteks ini, emas tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari keamanan dan stabilitas dalam investasi mereka. best profit

Thursday 25 January 2024

Best Profit | Kenaikan Emas Berkat Penurunan Imbal Hasil Setelah Rilis PDB AS

Best Profit (26/1)  Emas mengalami kenaikan tipis pada Kamis (25/1) menyusul penurunan imbal hasil Treasury setelah data Produk Domestik Bruto (PDB) AS dirilis. Laju inflasi yang melambat menjadi sorotan utama, sementara perhatian pasar beralih ke data inflasi untuk petunjuk lebih lanjut mengenai strategi penurunan suku bunga Federal Reserve.

Kondisi Terkini Emas di Pasar Spot dan Berjangka AS

Harga emas di pasar spot menunjukkan kenaikan sebesar 0,2%, mencapai $2,015.56 per ons pada pukul 13.49 waktu timur AS (1849 GMT). Sementara itu, emas berjangka AS berhasil ditutup 0,1% lebih tinggi, mencapai $2,017.8. Peningkatan ini terjadi seiring dengan penurunan imbal hasil Treasury 10-tahun yang menjadi acuan, yang dipicu oleh rilis data PDB AS.

Baca Juga : Kenaikan Emas Berkat Penurunan Imbal Hasil Setelah Rilis PDB AS

Baca Juga : Minyak Melangkah ke Pekan Paling Positif Sejak Oktober di Tengah Kenaikan Risiko Geopolitik

Dampak Pertumbuhan Ekonomi AS Terhadap Harga Emas

Perekonomian AS tercatat tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal keempat, didukung oleh kuatnya belanja konsumen. Pertumbuhan setahun penuh mencapai 2,5%, melampaui ekspektasi awal. Data PDB juga mencerminkan penurunan tekanan inflasi pada kuartal keempat, memberikan dampak positif pada harga emas. Investor dan pelaku pasar kini memperhatikan kebijakan Federal Reserve, khususnya potensi penurunan suku bunga.

Imbal Hasil Treasury dan Keterkaitannya dengan Emas

Penurunan imbal hasil Treasury 10-tahun memainkan peran kunci dalam pergerakan harga emas. Imbal hasil yang lebih rendah membuat emas lebih menarik bagi investor karena alternatif investasi yang relatif lebih aman. PDB AS yang lebih baik dari perkiraan telah menyebabkan imbal hasil Treasury turun, memberikan dorongan positif pada harga emas.

Fokus Pasar pada Data Inflasi dan Kebijakan Federal Reserve

Meskipun data PDB memberikan gambaran umum tentang kesehatan ekonomi AS, pasar kini lebih fokus pada data inflasi. Para investor mencari petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan Federal Reserve terkait suku bunga. Dengan inflasi yang melambat, pertanyaan muncul apakah bank sentral akan melonggarkan kebijakan moneter guna mendorong pertumbuhan ekonomi. best profit

Dinamika Harga Logam Mulia Lainnya

Selain emas, harga perak di pasar spot juga mengalami kenaikan sebesar 0,7%, mencapai $22,81 per ons. Namun, logam mulia lainnya mengalami pergerakan yang beragam. Platinum turun 1,2% menjadi $888,59, sementara paladium merosot 2,5% menjadi $938,39.

Analisis dan Outlook Ke Depan

Dengan kondisi ekonomi AS yang terus membaik, namun inflasi yang menunjukkan perlambatan, pasar emas diperkirakan akan tetap berada di bawah sorotan. Investor akan mengamati dengan cermat langkah-langkah Federal Reserve dan perkembangan data inflasi untuk membentuk strategi investasi mereka.

Ketidakpastian global yang masih ada, terutama terkait pandemi dan ketegangan geopolitik, juga dapat mempengaruhi pergerakan harga emas dalam beberapa bulan mendatang. Dalam situasi ini, emas tetap menjadi salah satu aset safe haven yang dicari oleh investor untuk melindungi portofolio mereka dari ketidakpastian pasar.

Penutup: Emas dalam Konteks Ekonomi Global yang Dinamis

Dalam konteks ekonomi global yang terus berubah dan dinamis, emas terus menjadi magnet bagi investor yang mencari keamanan dan perlindungan dari fluktuasi pasar. Kenaikan tipis pada Kamis ini memperkuat peran emas sebagai aset yang responsif terhadap perubahan kondisi ekonomi dan kebijakan moneter. Dengan memahami dinamika pasar dan faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas, para investor dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan responsif terhadap perubahan yang terjadi di panggung ekonomi global. best profit

Tuesday 23 January 2024

Best Profit | Kenaikan Harga Emas Menyambut Serangkaian Data AS pada Pekan Ini

Best Profit (24/1) – Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi $2,025.09 per ons pada pukul 14:00 waktu timur AS (19.00 GMT). Emas berjangka juga mengalami kenaikan sebesar 0,2%, ditutup pada $2025,8. Meskipun kenaikan tersebut terbilang tipis, hal ini menunjukkan bahwa emas masih menjadi pilihan investasi yang menarik bagi sebagian investor.

Pertimbangan Terkait Kebijakan Federal Reserve

Fokus pasar saat ini terpusat pada sejumlah data ekonomi AS yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan. Laporan awal PMI AS pada hari Rabu, perkiraan PDB pendahuluan kuartal keempat pada hari Kamis, dan data pengeluaran konsumsi pribadi pada hari Jumat menjadi sorotan utama. Para investor berharap data ini dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan suku bunga Federal Reserve.

Baca Juga : Kenaikan Harga Emas Menyambut Serangkaian Data AS pada Pekan Ini

Baca Juga : Harga Minyak Stabil Setelah Produksi Libya Dilanjutkan

Posisi Federal Reserve dan Ekspektasi Pasar

Pekan lalu, para pejabat Federal Reserve menyatakan bahwa bank sentral AS memerlukan lebih banyak data inflasi sebelum membuat keputusan terkait penurunan suku bunga. Mereka juga menegaskan bahwa dasar pengurangan suku bunga dimulai pada kuartal ketiga. Meskipun pasar memprediksi bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan kebijakan akhir Januari, waktu untuk penurunan suku bunga pertama telah dipangkas, demikian menurut FedWatch Tool dari CME.

Pengaruh Terhadap Pasar Emas

Rebound harga emas baru-baru ini tampaknya mengalami kelemahan, terutama jika Federal Reserve terus menekan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga. Michael Hewson, kepala analis pasar di CMC Markets, menyampaikan bahwa prospek pelemahan lebih lanjut bisa terjadi jika bank sentral terus meredam harapan pasar terhadap penurunan suku bunga. Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan. best profit

Pertemuan Bank Sentral Eropa dan Kebijakan Moneter

Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) akan mengadakan pertemuan pada hari Kamis. Meskipun diperkirakan ECB akan mempertahankan kebijakan moneternya stabil, para investor akan tetap memantau perkembangan tersebut. Keputusan ECB juga dapat memberikan dampak terhadap harga emas dan pasar logam mulia secara keseluruhan.

Dampak Kebijakan India Terhadap Harga Perak, Platinum, dan Paladium

Dari sisi fisik, India memutuskan untuk menaikkan bea masuk atas tembaga emas dan perak yang digunakan dalam pembuatan perhiasan. Hal ini dapat memengaruhi harga perak, platinum, dan paladium. Pada pasar spot, harga perak naik 1,2% menjadi $22,35 per ons, platinum mengalami kenaikan sebesar 0,7% menjadi $898,41, dan paladium naik 0,9% menjadi $944,42. best profit

Sunday 21 January 2024

Best Profit | Saham Tokyo Membuka dengan Peningkatan

Best Profit (22/1) – Pasar keuangan global memulai pekan ini dengan penuh optimisme, terutama di Tokyo, ketika saham dibuka lebih tinggi pada hari Senin (22/1). Sentimen positif ini disokong oleh reli di Wall Street serta kenaikan sektor teknologi yang terjadi sebelumnya. Indeks acuan Nikkei 225 dan indeks Topix yang lebih luas mencatat kenaikan yang signifikan, menciptakan harapan positif di antara para pelaku pasar.

Kinerja Nikkei 225: Kenaikan 0,79 Persen pada Awal Perdagangan

Saham Tokyo memulai hari perdagangan dengan langkah mantap, dengan indeks acuan Nikkei 225 mengalami kenaikan sebesar 0,79 persen. Peningkatan sebesar 284,97 poin membawa Nikkei 225 mencapai 36.248,24 pada awal perdagangan. Peningkatan yang signifikan ini mencerminkan kepercayaan pelaku pasar terhadap prospek ekonomi Jepang dan dampak positif dari pergerakan saham global.

Baca Juga : Saham Tokyo Membuka dengan Peningkatan

Baca Juga : Penurunan Ringan Harga Minyak Saat Libya Kembali Produksi di Wilayah Terbesarnya

Perkembangan Positif pada Indeks Topix

Tak hanya Nikkei 225 yang mengalami kenaikan, tetapi juga indeks Topix yang lebih luas. Pada pembukaan hari Senin, indeks Topix mencatat peningkatan sebesar 0,65 persen atau 16,24 poin, mencapai level 2.526,27. Kenaikan ini mencerminkan kinerja positif dari berbagai sektor saham, menunjukkan bahwa optimisme pasar melibatkan seluruh lapisan ekonomi.

Dorongan dari Reli di Wall Street

Pendorong utama di balik kenaikan saham Tokyo pada hari Senin adalah sentimen positif yang berasal dari Wall Street. Reli yang terjadi di pasar saham Amerika sebelumnya memberikan dorongan signifikan bagi pasar global, termasuk Tokyo. Para investor di Jepang merespons positif terhadap kinerja saham di AS, menciptakan atmosfer positif yang mendominasi awal pekan ini.

Sektor Teknologi Menjadi Pendorong Utama Kenaikan

Selain pengaruh dari Wall Street, sektor teknologi juga menjadi pendorong utama kenaikan saham Tokyo. Kinerja positif dari perusahaan-perusahaan teknologi ternama menciptakan kepercayaan tambahan di kalangan investor. Perusahaan-perusahaan inovatif di sektor ini terus menunjukkan potensi pertumbuhan yang kuat, memberikan kontribusi positif terhadap keseimbangan pasar saham. best profit

Implikasi Positif Terhadap Ekonomi Jepang

Kenaikan saham pada awal pekan ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi pasar keuangan, tetapi juga memiliki implikasi lebih luas terhadap ekonomi Jepang secara keseluruhan. Dengan meningkatnya kepercayaan pelaku pasar, ada potensi peningkatan investasi dan aktivitas ekonomi. Hal ini dapat membantu pemulihan ekonomi Jepang yang telah menghadapi tantangan selama beberapa tahun terakhir.

Faktor-faktor Penentu Kenaikan Saham

Beberapa faktor menjadi penentu kenaikan saham Tokyo pada awal pekan ini. Pertama, optimisme global yang diperkuat oleh kinerja positif di Wall Street menciptakan efek domino yang menguntungkan bagi pasar saham di seluruh dunia. Kedua, sektor teknologi yang terus menunjukkan pertumbuhan positif menjadi magnet bagi para investor yang mencari peluang investasi yang menjanjikan.

Tantangan dan Risiko yang Perlu Diwaspadai

Meskipun optimisme saat ini mendominasi pasar, pelaku pasar tetap diingatkan untuk tetap berhati-hati terhadap tantangan dan risiko yang mungkin muncul. Fluktuasi pasar yang cepat dan potensi perubahan sentimen investor adalah faktor-faktor yang perlu diwaspadai. Oleh karena itu, manajemen risiko yang efektif tetap menjadi kunci untuk menjaga stabilitas pasar.

Proyeksi dan Harapan untuk Pekan Ini

Dengan pembukaan yang positif pada hari Senin, para analis dan investor akan memperhatikan perkembangan selanjutnya sepanjang pekan ini. Proyeksi dan harapan untuk kinerja saham Tokyo akan menjadi fokus, sementara pelaku pasar mencari petunjuk terkait arah pasar ke depan. Pemantauan terhadap berita ekonomi dan pergerakan pasar global akan tetap menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan investasi.

Sentimen Positif Mewarnai Awal Pekan di Pasar Saham Tokyo

Dengan kenaikan yang signifikan pada awal pekan ini, pasar saham Tokyo memulai minggu dengan sentimen positif yang kuat. Dorongan dari Wall Street dan sektor teknologi memberikan daya dorong tambahan, menciptakan harapan positif terkait pemulihan ekonomi Jepang. Meskipun tantangan dan risiko tetap ada, para pelaku pasar bersiap untuk menghadapi pekan ini dengan optimisme, menantikan perkembangan lebih lanjut di dunia keuangan global. best profit

Wednesday 17 January 2024

Best Profit | Kontrak Emas Ditutup pada Titik Terendah dalam Lebih dari Sebulan

Best Profit (18/1) – Pada Rabu (17/1), harga emas mencapai level terendahnya dalam lebih dari satu bulan. Pemicu utama penurunan ini adalah penguatan dolar, yang terjadi seiring memudarnya prospek penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve. Data yang menunjukkan peningkatan penjualan ritel AS pada bulan Desember yang melebihi perkiraan turut berkontribusi terhadap situasi ini.

Penguatan Dolar dan Dampaknya Terhadap Harga Emas

Indeks dolar, yang mencatat lonjakan ke 103,69, sekarang berada di 103,57, menunjukkan kenaikan sekitar 0,21%. Fenomena ini memberikan tekanan signifikan pada harga emas. Emas berjangka untuk bulan Februari mengalami penurunan sekitar 1,2%, atau setara dengan $23,70, dan ditutup pada $2,006.50 per ons.

Baca Juga : Kontrak Emas Ditutup pada Titik Terendah dalam Lebih dari Sebulan

Baca Juga : Harga Minyak WTI Meningkat Sementara OPEC Tetapkan Proyeksi Permintaan 2024 Tanpa Perubahan

Sementara itu, perak berjangka untuk bulan Maret juga merasakan efek negatif, mengalami penurunan sebesar $0,424 menjadi $22,669 per ons. Begitu pula dengan tembaga berjangka untuk bulan Maret, yang turun $0,3335 dari penutupan sebelumnya dan ditutup pada $3,7330 per pon.

Penjualan Ritel AS dan Produksi Industri

Data yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan peningkatan penjualan ritel sebesar 0,6% di bulan Desember, mengikuti kenaikan 0,3% pada bulan November. Para ekonom sebelumnya memperkirakan penjualan ritel hanya akan naik sekitar 0,4%. Peningkatan ini memberikan gambaran positif tentang kondisi ekonomi AS, namun, secara paradoksal, berdampak negatif pada harga emas.

Sementara itu, laporan dari Federal Reserve menunjukkan bahwa produksi industri di AS naik tipis sebesar 0,1% pada bulan Desember. Meskipun angka ini terbilang kecil, tetapi menunjukkan bahwa sektor industri masih bertahan di tengah berbagai ketidakpastian ekonomi global.

Implikasi dari Sinyal Hawkish Federal Reserve dan ECB

Selain data ekonomi, pasar juga dipengaruhi oleh sinyal hawkish yang datang dari pejabat Federal Reserve (Fed) dan Bank Sentral Eropa (ECB). Sinyal tersebut telah menimbulkan keraguan di kalangan pelaku pasar mengenai prospek penurunan suku bunga lebih awal.

Sinyal hawkish ini menandakan kecenderungan bank sentral untuk mengambil langkah-langkah yang lebih konservatif dalam kebijakan moneter. Ketidakpastian terkait kebijakan suku bunga dapat menciptakan volatilitas di pasar keuangan, mempengaruhi tidak hanya harga emas tetapi juga aset keuangan lainnya. best profit

Dampak Terhadap Investor Emas dan Strategi Mendatang

Para investor emas sekarang dihadapkan pada keputusan sulit. Penguatan dolar dan potensi peningkatan suku bunga dapat membuat emas kurang menarik sebagai aset safe haven. Namun, sebaliknya, kondisi ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian bisa mendorong investor untuk mencari perlindungan di emas.

Dalam menghadapi dinamika pasar yang kompleks ini, para investor perlu mempertimbangkan strategi yang matang. Diversifikasi portofolio, pemahaman terhadap faktor-faktor makroekonomi, dan pemantauan secara cermat terhadap perkembangan global dapat menjadi kunci untuk mengelola risiko dan mencapai hasil investasi yang optimal.

Kesimpulan

Harga emas yang turun ke level terendahnya dalam lebih dari sebulan menyoroti ketidakpastian yang terus menerus dalam pasar keuangan global. Penguatan dolar dan sinyal hawkish dari bank sentral utama menjadi faktor utama di balik penurunan ini. Meskipun data ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda kekuatan, tetapi pasar masih berusaha mencerna implikasi dari potensi perubahan kebijakan moneter.

Para investor harus tetap waspada dan mengikuti perkembangan pasar dengan cermat. Dalam menghadapi perubahan kondisi ekonomi dan kebijakan, fleksibilitas dan kebijaksanaan dalam mengelola portofolio investasi akan menjadi kunci untuk mencapai kesuksesan jangka panjang. best profit

Monday 15 January 2024

Best Profit | Kenaikan Harga Emas pada Hari Libur Perdagangan AS Meski Dolar Bergerak Lebih Tinggi

Best Profit (16/1) – Pada hari Senin (15/1), ketika pasar perdagangan AS libur merayakan Hari Martin Luther King, harga emas memberikan kejutan dengan menunjukkan kenaikan yang signifikan. Meskipun dolar menguat dalam perdagangan elektronik, emas pengiriman Februari terakhir tercatat naik sebesar US$6,80 menjadi mencapai US$2.058,40 per ounce.

Dolar Menguat Meski Hari Libur

Meskipun hari tersebut merupakan hari libur perdagangan AS, dolar tetap aktif dan menguat dalam perdagangan elektronik. Indeks dolar ICE, yang mengukur kekuatan dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, tercatat naik sebanyak 0,25 poin menjadi 102,66. Kejadian ini menimbulkan kebingungan di kalangan analis keuangan, karena biasanya, kenaikan dolar akan menyebabkan penurunan harga emas. Namun, kali ini, emas justru menunjukkan performa yang berlawanan.

Baca Juga : Kenaikan Harga Emas pada Hari Libur Perdagangan AS Meski Dolar Bergerak Lebih Tinggi

Baca Juga : Harga Minyak Menguat Meski Adanya Ketegangan di Timur Tengah

Dukungan dari Ekspektasi Penurunan Suku Bunga

Salah satu faktor yang diyakini mendorong kenaikan harga emas adalah ekspektasi terhadap kebijakan bank sentral. Ekspektasi pasar mencerminkan keyakinan bahwa bank sentral akan memulai penurunan suku bunga dalam tahun ini. Penurunan suku bunga ini dianggap sebagai dukungan terhadap harga emas, karena logam mulia tersebut tidak memberikan imbal hasil seperti investasi keuangan lainnya. National Bank Financial mengemukakan pandangannya terkait hal ini, menyatakan, “Dengan antisipasi perubahan menuju kebijakan moneter yang tidak terlalu ketat pada tahun 2024, kami melihat latar belakang yang lebih mendukung harga emas.”

Pertimbangan Kebijakan Moneter Tahun 2024

Pernyataan dari National Bank Financial memberikan gambaran bahwa kebijakan moneter yang lebih longgar atau tidak terlalu ketat diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kenaikan harga emas. Investor dan pelaku pasar mulai menilai peluang investasi di emas sebagai alternatif yang menarik, terutama dengan prospek penurunan suku bunga yang potensial. best profit

Implikasi Libur Hari Martin Luther King

Kenaikan harga emas yang terjadi pada hari libur perdagangan AS, khususnya pada Hari Martin Luther King, memberikan kesan bahwa faktor-faktor lain juga dapat berpengaruh signifikan terhadap pergerakan harga emas. Liburnya pasar dapat menciptakan kondisi di mana perubahan sentimen dan aksi beli tiba-tiba muncul tanpa adanya tekanan jual yang sebanding. Ini menggambarkan bahwa pergerakan harga emas tidak selalu bergantung pada kondisi pasar utama dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yang muncul selama periode libur.

Tantangan dan Peluang di Tahun 2024

Ketidakpastian terkait kebijakan moneter, perubahan global, dan faktor-faktor lainnya dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap harga emas. Investor perlu mempertimbangkan dengan cermat berbagai faktor ini untuk membuat keputusan investasi yang bijaksana.

Kesimpulan

Harga emas yang naik pada hari libur perdagangan AS, terutama saat dolar bergerak lebih tinggi, mengejutkan banyak pihak. Ekspektasi terhadap penurunan suku bunga dan perubahan kebijakan moneter tampaknya menjadi pendorong utama di balik kenaikan tersebut. best profit

Thursday 11 January 2024

Best Profit | Emas Melemah Seiring Penguatan Dolar Setelah Data Inflasi AS

Best Profit (12/1) – Emas ditutup lebih rendah pada hari Kamis (11/1), melepaskan kenaikan sebelumnya karena dolar menguat setelah Amerika Serikat melaporkan inflasi lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Desember. Emas untuk pengiriman Februari ditutup turun US$8,60 menjadi menetap di US$2.019,20 per ons, setelah sebelumnya menyentuh US$2.056,10.

Kenaikan Inflasi AS dan Dampaknya pada Harga Emas

Inflasi inti AS, yang tidak termasuk bahan pangan dan energi yang bergejolak, naik 3,9% pada bulan lalu. Meskipun turun dari 4% pada bulan November, angka ini tetap di atas ekspektasi kenaikan sebesar 3,8%, seperti yang dilaporkan oleh Marketwatch. Indeks harga konsumen utama juga naik 0,3%, melebihi ekspektasi kenaikan sebesar 0,2%.

Baca Juga : Emas Melemah Seiring Penguatan Dolar Setelah Data Inflasi AS

Baca Juga : Kenaikan Harga Minyak WTI Pasca Iran Mengambil Alih Kapal Tanker di Laut Oman

Kenaikan inflasi tersebut menciptakan tekanan pada harga emas, yang sering dianggap sebagai perlindungan nilai terhadap inflasi. Emas, yang sebelumnya menyentuh puncak US$2.056,10, mengalami penurunan setelah laporan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dirilis. Kondisi ini menciptakan ketidakpastian di pasar keuangan, karena investor mulai mencari alternatif investasi yang lebih menguntungkan dalam menghadapi tekanan inflasi yang meningkat.

Kekhawatiran Federal Reserve dan Penguatan Dolar

Dolar menguat menyusul laporan kekhawatiran Federal Reserve yang akan menunda perkiraan penurunan suku bunga karena inflasi masih di atas target 2%. Indeks dolar ICE terakhir terlihat naik 0,14 poin menjadi 102,49. Kekhawatiran ini membuat investor beralih ke aset dolar yang dianggap lebih aman dan menguntungkan dalam menghadapi lingkungan inflasi yang tinggi.

Penguatan dolar memiliki dampak langsung pada harga emas, karena emas biasanya memiliki korelasi terbalik dengan dolar. Ketika dolar menguat, harga emas cenderung turun, dan sebaliknya. Peningkatan daya beli dolar membuat emas yang dihargai dalam mata uang tersebut menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya. best profit

Imbal Hasil Treasury dan Pergerakan Obligasi

Imbal hasil Treasury juga naik setelah rilis Consumer Price Index (CPI), dengan obligasi dua tahun AS terakhir terlihat membayar 4,308%, turun 5,4 basis poin. Sementara itu, imbal hasil obligasi 10 tahun turun 1,7 basis poin menjadi 4,017%. Pergerakan ini mencerminkan respons pasar terhadap laporan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan.

Kenaikan imbal hasil obligasi menunjukkan bahwa investor mengharapkan peningkatan suku bunga untuk mengatasi tekanan inflasi. Ini juga dapat menjadi indikasi bahwa pasar obligasi melihat potensi risiko inflasi yang lebih tinggi dalam jangka panjang. Pergeseran ini dapat memengaruhi keputusan investasi, terutama bagi mereka yang berfokus pada obligasi sebagai bagian dari portofolio mereka.

Tantangan dan Peluang Bagi Investor

Kondisi pasar yang dipengaruhi oleh kenaikan inflasi, penguatan dolar, dan pergerakan imbal hasil obligasi menciptakan tantangan dan peluang bagi investor. Di satu sisi, investor perlu mempertimbangkan diversifikasi portofolio mereka untuk melindungi nilai investasi mereka dari potensi penurunan harga emas dan dampak inflasi. Di sisi lain, peluang investasi dalam aset dolar atau instrumen keuangan lainnya yang dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam lingkungan inflasi yang meningkat juga perlu dipertimbangkan.

Kesimpulan

Harga emas, yang sebelumnya menunjukkan kenaikan, mengalami penurunan sebagai respons terhadap penguatan dolar dan kekhawatiran terkait kebijakan Federal Reserve. Peningkatan imbal hasil Treasury juga mencerminkan kecemasan pasar terhadap potensi risiko inflasi yang lebih tinggi.

Investor dihadapkan pada tantangan untuk mengelola risiko dan mencari peluang dalam kondisi pasar yang dinamis ini. best profit

Tuesday 9 January 2024

Best Profit | Penurunan Emas Beriringan dengan Penguatan Dolar Menyongsong Data Inflasi Minggu Ini

Best Profit (10/1) – Pada hari Selasa (9/1), pasar emas ditutup dengan pergerakan menurun, mencatat penurunan sebesar US$0,50 untuk penyerahan Februari dan berakhir di angka US$2.033,00 per ons.

Imbal Hasil Treasury dan Antisipasi Data Inflasi

Sebelum rilis data inflasi, imbal hasil treasury menjadi pusat perhatian karena fluktuasi yang terjadi. Hal ini terjadi menjelang pengumuman data inflasi bulan lalu di Amerika Serikat yang diperkirakan akan menunjukkan penurunan menjadi 3,8% dari 4% pada bulan sebelumnya. Prospek ini menguatkan harapan bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga dalam tahun ini.

Baca Juga : Penurunan Emas Beriringan dengan Penguatan Dolar Menyongsong Data Inflasi Minggu Ini

Baca Juga : Kenaikan 2% Harga Minyak Terkait Krisis Timur Tengah, Perhatian Terpusat pada Dampak Inflasi

Dinamika Surat Utang Amerika Serikat

Surat utang AS menjadi indikator yang signifikan dalam mengukur sentimen pasar terkait kebijakan suku bunga. Surat utang bertenor dua tahun terakhir mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 4,392%, naik sebanyak 0,8 basis poin, sementara obligasi bertenor 10 tahun mengalami penurunan sebanyak 1,0 basis poin menjadi 4,021%.

Penguatan Dolar dan Indeks Dolar ICE

Penguatan dolar menjadi faktor utama dalam dinamika pasar emas pada hari Selasa. Setelah mengalami kerugian pada hari sebelumnya, dolar pulih dan indeks dolar ICE terakhir tercatat naik sebesar 0,37 poin menjadi 102,58. Kondisi ini memberikan tekanan pada harga emas, seiring dengan korelasi yang kuat antara pergerakan dolar dan harga komoditas emas. best profit

Implikasi Terhadap Pasar Emas

Pergerakan turun pada harga emas pada hari Selasa juga tercermin dari sentimen pasar terhadap kebijakan moneter dan ekspektasi inflasi di Amerika Serikat. Diperkirakan bahwa jika data inflasi memang menunjukkan penurunan, langkah-langkah kebijakan moneter yang lebih longgar bisa diantisipasi. Ini dapat mempengaruhi nilai tukar dolar dan harga komoditas emas dalam jangka panjang.

Proyeksi Kedepan

Melihat pergerakan pasar pada hari Selasa yang dipengaruhi oleh ekspektasi data inflasi yang akan dirilis, para pelaku pasar akan tetap waspada terhadap perkembangan kebijakan moneter dan fluktuasi nilai tukar dolar. Kondisi ini akan menjadi faktor penting yang akan memengaruhi pergerakan harga emas ke depannya.

Kesimpulan

Pasar emas pada hari Selasa (9/1) ditutup dengan catatan kerugian kecil seiring dengan penguatan dolar yang memengaruhi dinamika imbal hasil treasury dan ekspektasi data inflasi di Amerika Serikat. Sentimen pasar terhadap kebijakan moneter Federal Reserve juga turut memengaruhi pergerakan harga emas. best profit

Sunday 7 January 2024

Best Profit | Emas Merosot dengan Peningkatan Dolar dan Imbal Hasil Usai Berita Pekerjaan AS

Best Profit (8/1) – Emas, salah satu komoditas yang selalu menarik perhatian pasar keuangan, menutup hari Jumat dengan kerugian kecil setelah mengalami pergerakan volatil. Meskipun terjadi penurunan kecil, pergerakan harga emas mencerminkan dinamika kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pergerakan dolar dan imbal hasil Treasury.

Kenaikan Lapangan Kerja AS dan Dampaknya Terhadap Emas

Pada tanggal 5 Januari, emas untuk pengiriman Februari ditutup dengan penurunan sebesar US$0,20, menetap di US$2,049.80 per ons. Perdagangan emas selama sesi tersebut berada dalam kisaran luas antara US$2,030.80 dan US$2,071.10, menunjukkan volatilitas yang cukup tinggi.

Baca Juga : Emas Merosot dengan Peningkatan Dolar dan Imbal Hasil Usai Berita Pekerjaan AS

Baca Juga : Greenback Menghentikan Seri Kenaikan Usai Publikasi Data Pekerjaan AS

Laporan tentang penambahan lapangan kerja baru di Amerika Serikat menjadi salah satu pemicu pergerakan ini. Menurut laporan Marketwatch, nonfarm payrolls AS meningkat sebanyak 216.000 pekerjaan pada bulan Desember, melampaui ekspektasi sebesar 170.000. Hal ini mengindikasikan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari yang diperkirakan sebelumnya.

Namun, konsekuensi dari pertumbuhan lapangan kerja yang lebih tinggi dari perkiraan adalah potensi pengurangan harapan akan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve. Harapan akan suku bunga yang tetap atau bahkan kenaikan suku bunga di masa mendatang dapat memiliki dampak langsung terhadap harga emas.

Pergerakan Dolar dan Imbal Hasil Treasury

Reaksi pasar tidak hanya terbatas pada data lapangan kerja AS. Pergerakan dolar juga menjadi sorotan. Meskipun dolar naik tajam setelah laporan lapangan kerja, kenaikan tersebut tidak bertahan lama. Indeks dolar ICE mengalami penurunan 0,07 poin menjadi 102,36 setelah sempat menyentuh 103,10. best profit

Imbal hasil Treasury juga menjadi faktor penting yang memengaruhi harga emas.

Implikasi Kondisi Pasar Terhadap Emas ke Depan

Pergerakan harga emas pada akhir pekan lalu mencerminkan ketidakpastian di pasar keuangan. Dinamika yang dipengaruhi oleh data fundamental ekonomi seperti lapangan kerja, pergerakan mata uang, dan imbal hasil Treasury akan terus memengaruhi harga emas ke depannya. Pasar akan terus memantau tindakan Federal Reserve terkait kebijakan suku bunga mereka berdasarkan data ekonomi terbaru. best profit

Wednesday 3 January 2024

Best Profit | Emas Menahan Kerugian: Refleksi Kebijakan Federal Reserve

Best Profit (4/1) – Emas, sebagai salah satu aset berharga terkemuka, telah menjadi sorotan dalam pandangan para pedagang dan analis keuangan. Hal ini terkait erat dengan kebijakan suku bunga Federal Reserve AS yang telah mempengaruhi pergerakan harga emas dalam beberapa waktu terakhir.

Menguak Keterkaitan Emas dan Suku Bunga

Emas, yang biasanya menunjukkan relasi terbalik dengan suku bunga, tengah menghadapi penurunan harga beruntun terpanjang sejak Oktober. Pada awal Desember, logam mulia ini mencatat rekor tertingginya, menggugah spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan melonggarkan kebijakan moneternya sebagai respons terhadap meredanya inflasi dan pasar tenaga kerja yang melemah.

Baca Juga : Emas Menahan Kerugian: Refleksi Kebijakan Federal Reserve

Baca juga : Dolar AS Meningkat ke Level Tertinggi Dalam Dua Minggu Saat Ada Keraguan Terhadap Penurunan Suku Bunga

Namun, pandangan ini berubah setelah risalah pertemuan bank sentral bulan Desember diumumkan. Para pengambil kebijakan The Fed menyatakan kecenderungan untuk mempertahankan sikap pembatasan untuk sementara waktu, sambil memberikan sinyal bahwa pemotongan suku bunga bisa dimulai pada tahun 2024. Keputusan ini mengirim sinyal kepada para pedagang bahwa kebijakan moneter mungkin sudah mendekati puncaknya.

Fluktuasi Pasar dan Proyeksi Kebijakan

Fluktuasi pasar obligasi AS belakangan ini mencerminkan pergeseran sentimen pedagang terkait prospek penurunan suku bunga. Meskipun masih ada ekspektasi enam pemotongan suku bunga pada tahun 2024, peluang pemotongan pada bulan Maret diperkirakan lebih rendah dari sebelumnya, menurut penilaian sekitar 70% para pedagang. best profit

Perspektif Bank Sentral dan Proyeksi Emas

Presiden Bank Sentral Richmond, Thomas Barkin, menyampaikan pandangannya terkait kemungkinan perlambatan pertumbuhan ekonomi AS, meskipun belum sepenuhnya pasti. Beliau juga menegaskan potensi adanya pengetatan kebijakan lebih lanjut.

Ini mencerminkan pergeseran sentimen pasar yang dipengaruhi oleh ekspektasi terbaru terkait kebijakan Federal Reserve.

Kesimpulan: Ketidakpastian dan Sentimen Pasar

Ketidakpastian yang melingkupi kebijakan Federal Reserve AS menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi harga emas dalam beberapa waktu terakhir. Fluktuasi pasar dan respons terhadap data ekonomi terkini turut memainkan peran penting dalam penilaian para pedagang terhadap prospek emas.

Meskipun pandangan awal mengindikasikan arah kebijakan moneter yang lebih longgar, risalah pertemuan terbaru menunjukkan sikap yang lebih hati-hati. best profit

Monday 1 January 2024

Best Profit | Emas Menerangi Tahun 2023 Meski Tantangan Menumpuk

Best Profit (2/1) – Di akhir 2022, para investor menghadapi situasi yang membingungkan: sejumlah analis meramalkan kenaikan harga emas pada tahun 2023, namun kondisi geopolitik dan kenaikan suku bunga mengguncang pasar. Harga emas pada September 2022 terpaut jauh, berada di kisaran USD 1.640 per ounce, menciptakan ketidakpastian yang besar.

Tantangan Berat yang Menguji Harga Emas

Banyak faktor yang menjadi ujian bagi harga emas di penghujung 2022. Perang antara Rusia dan Ukraina serta kenaikan suku bunga di beberapa negara menimbulkan kekhawatiran. Suku bunga yang tinggi terbukti sebagai tantangan serius bagi logam mulia, menimbulkan spekulasi tentang arah harga emas ke depan.

Baca Juga : Emas Menerangi Tahun 2023 Meski Tantangan Menumpuk

Baca Juga : Dinamika Perdagangan Minyak Mentah: Antara Kenaikan dan Penurunan

Namun, kejadian tak terduga terjadi. Meskipun suku bunga mengalami lonjakan yang signifikan sepanjang 2023, harga emas di pasar spot berhasil menutup tahun dengan baik, mencapai angka USD 2.063,45 per ounce. Hal ini mengejutkan banyak pihak yang mengamati pasar.

Prediksi Analis Terbukti Tepat

Banyak analis yang sebelumnya memperkirakan penguatan harga emas pada tahun 2023 merasa terbukti benar. CEO Technician, seorang trader berpengalaman, mencatat kenaikan yang signifikan dalam harga emas sepanjang tahun tersebut. Kevin Wadsworth dari NorthStarCharts, yang sebelumnya yakin akan tren bullish emas di 2023, merasa keyakinannya terbukti tepat.

Dalam postingan media sosial, para analis ini membagikan grafik-garafik yang menunjukkan kenaikan harga emas yang konsisten sepanjang tahun 2023. “Ini akan menjadi penutupan tahunan emas tertinggi yang pernah ada,” tulisnya yang dikutip dalam Kitco pada Senin, 1 Januari 2024. best profit

Optimisme Menuju Tahun Baru

Semua penguatan ini terjadi menjelang pergantian tahun, menciptakan harapan baru di antara para investor. Kemajuan yang dibuat oleh emas pada tahun sebelumnya menciptakan momentum positif menuju awal tahun 2024. Banyak yang berharap bahwa kinerja emas yang solid ini akan melanjutkan tren positifnya.

Para analis dan investor telah menyaksikan bagaimana harga emas mampu bertahan dan bahkan berkembang di tengah-tengah tantangan yang tidak mudah. Sejarah menunjukkan bahwa emas telah menjadi tempat berlindung di masa ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, dan kisah kesuksesannya pada tahun 2023 memberikan optimisme bagi para pelaku pasar di awal tahun yang baru.

Penutupan

Meskipun banyak tantangan yang dihadapi, harga emas berhasil menorehkan kisah keberhasilan di tahun 2023. Prediksi analis terbukti tepat, dan kinerja yang solid memberikan harapan baru bagi para investor saat memasuki tahun yang baru. Dengan kisaran harga yang meningkat secara signifikan dari USD 1.640 per ounce di September 2022 menjadi USD 2.063,45 per ounce di akhir 2023, emas telah menunjukkan potensi dan daya tahannya yang luar biasa di pasar global. best profit