Wednesday 27 December 2023

Best Profit | Emas Mencapai Level Tertinggi dalam Tiga Minggu: Faktor-Faktor yang Mendorong Kenaikan Harga

Best Profit (28/12) – Pada hari Rabu (27/12), pasar emas mencatat lonjakan yang signifikan saat harga emas mencapai level tertingginya dalam tiga minggu terakhir. Kenaikan ini dipicu oleh serangkaian faktor yang mempengaruhi dinamika pasar, termasuk keputusan pedagang untuk membeli emas batangan dengan imbal hasil nol, antisipasi terhadap potensi penurunan suku bunga AS tahun depan, serta pergerakan dolar dan imbal hasil obligasi yang mendukung peningkatan harga.

Kenaikan Harga Emas

Harga emas di pasar spot menunjukkan kenaikan sebesar 0,5%, mencapai $2,077.01 per ounce. Ini merupakan level harga tertinggi sejak 4 Desember, dan jika tren kenaikan ini berlanjut, emas berpotensi untuk mencatat kenaikan hampir 14% sepanjang tahun 2023. Sementara itu, emas berjangka AS juga mengalami kenaikan sebesar 1,1%, mencapai $2,093.10.

Baca Juga : Emas Mencapai Level Tertinggi dalam Tiga Minggu: Faktor-Faktor yang Mendorong Kenaikan Harga

Baca Juga : Dinamika Pasar Minyak: Turun Hampir 2% pada Hari Rabu

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Emas

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi lonjakan harga emas adalah penurunan indeks dolar. Indeks dolar mencapai level terendah dalam lima bulan, dan ini merupakan penurunan tahunan pertama sejak tahun 2020. Hal ini membuat emas batangan menjadi lebih menarik bagi pembeli luar negeri, mendukung lonjakan harga emas.

Selain itu, imbal hasil Treasury 10-tahun yang menjadi acuan juga turut memainkan peran penting. Imbal hasil ini turut menyentuh level terendah sejak 24 Juli, memberikan dorongan tambahan pada harga emas.

Rekor Tertinggi Emas London

Acuan harga emas London naik ke level tertinggi sepanjang masa, mencapai $2,069.40 per troy ounce. Pencapaian ini melampaui rekor sebelumnya yang tercatat pada Agustus 2020, menunjukkan tren yang kuat dalam pasar emas. best profit

Dampak pada Logam Mulia Lainnya

Tidak hanya emas, namun perak dan platinum juga mengalami pergerakan harga yang signifikan. Perak naik 0,1% menjadi $24,225 per ounce, sementara platinum mengalami kenaikan sebesar 1,7% ke level tertinggi dalam enam bulan, mencapai $994,91. Namun, paladium mengalami penurunan sebesar 2,1%, turun menjadi $1,149.30. Paladium bahkan bersiap untuk mengalami tahun terburuk sejak 2008 jika tren kerugian ini terus berlanjut.

Proyeksi dan Tren Pasar

Peningkatan harga emas dalam beberapa minggu terakhir ini mencerminkan antusiasme pedagang terhadap logam mulia sebagai investasi yang menguntungkan dalam kondisi pasar yang terus berubah. Proyeksi untuk tahun mendatang akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga AS serta dinamika geopolitik dan ekonomi global.

Dalam konteks ini, para pelaku pasar dan investor terus memantau perkembangan imbal hasil obligasi, pergerakan dolar, dan kebijakan bank sentral AS untuk menentukan arah harga emas dalam jangka panjang.

Kesimpulan

Kenaikan harga emas yang mencapai level tertinggi dalam tiga minggu terakhir ini menjadi sorotan dalam dinamika pasar keuangan global. Faktor-faktor seperti penurunan dolar, imbal hasil obligasi yang rendah, serta antisipasi terhadap kebijakan suku bunga AS tahun depan menjadi pendorong utama di balik kenaikan harga emas.

Namun, selain emas, pergerakan harga logam mulia lainnya juga memberikan gambaran kompleksitas dalam pasar ini. Bagi investor, pemahaman yang mendalam terhadap faktor-faktor fundamental ini sangat penting dalam membuat keputusan investasi yang cerdas di pasar logam mulia yang dinamis ini. best profit

Wednesday 20 December 2023

Best Profit | Emas Menutup Lebih Rendah Meski Imbal Hasil Treasury Turun: Analisis Pasar

Best Profit (21/12) – Emas mengakhiri perdagangan pada hari Rabu (20/12) dengan penurunan nilainya, dipengaruhi oleh penguatan dolar yang mengimbangi imbal hasil treasury yang menurun. Investor, setelah memperoleh keuntungan selama dua hari, tampaknya mengambil sikap berhati-hati.

Pergerakan Harga Emas

Harga emas untuk penyerahan Februari mengalami penurunan sebesar US$4,40, berakhir pada angka US$2.047,70 per ons. Ini merupakan turun dari rekor tertinggi yang mencapai US$2.809,70 pada awal bulan, dimana sebelumnya sempat merosot di bawah angka US$2.000 pada pekan lalu. Salah satu pemicu penurunan tersebut adalah pernyataan Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, yang mengindikasikan kemungkinan penurunan suku bunga tahun depan.

Baca Juga : Emas Menutup Lebih Rendah Meski Imbal Hasil Treasury Turun: Analisis Pasar

Baca Juga : Menilik Kenaikan Pasar Saham Eropa: Data Inflasi dan Dampaknya

Faktor Pendorong Penurunan

Penurunan harga emas ini sejalan dengan penguatan dolar, yang membuat emas menjadi lebih mahal bagi pembeli internasional. Indeks dolar ICE tercatat naik sebesar 0,11 poin menjadi 102,27, memberikan tekanan tambahan pada harga emas. Selain itu, imbal hasil Treasury yang lebih rendah seharusnya memberikan dukungan bagi emas, karena menandakan ketidakmampuan dalam menawarkan bunga kepada investor. Imbal hasil surat utang AS bertenor dua tahun turun 6,0 basis poin menjadi 4,382%, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun juga turun 5,0 basis poin menjadi 3,883%. best profit

Dampak Sentimen Pasar

Tren ini mencerminkan pergeseran dalam sentimen pasar terhadap logam mulia. Meskipun imbal hasil treasury menurun, dorongan ini terkompensasi oleh kekuatan dolar yang lebih tinggi. Investor, setelah mengalami lonjakan harga yang signifikan sebelumnya, kemungkinan besar mengambil keuntungan, menghasilkan penurunan harga yang diamati pada perdagangan terakhir.

Prospek dan Tantangan di Masa Depan

Ketidakpastian terkait kebijakan bank sentral, terutama terkait dengan suku bunga, kemungkinan akan tetap menjadi faktor utama yang memengaruhi harga emas dalam beberapa waktu ke depan. Selain itu, pergerakan dolar AS juga akan terus menjadi pertimbangan penting bagi para investor. best profit

Monday 18 December 2023

Best Profit | Saham Tokyo Membuka Hari dengan Sentimen Rendah Menjelang Keputusan Kebijakan BOJ

Best Profit (19/12) – Pasar saham Tokyo membuka perdagangan pada hari Selasa (19/12) dengan sentimen negatif karena para investor menantikan keputusan kebijakan Bank of Japan yang dijadwalkan akan dirilis hari ini. Indeks utama Nikkei 225 tercatat turun sebesar 0,09%, atau 30,65 poin, pada awal perdagangan, sementara indeks Topix yang lebih luas juga mengalami penurunan sebesar 0,15%, atau 3,49 poin.

Tunggu Keputusan Kebijakan Bank of Japan

Antisipasi para pelaku pasar akan keputusan yang akan diambil oleh Bank of Japan (BOJ) menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi arah perdagangan hari ini. Keputusan terkait kebijakan moneter BOJ dapat memiliki dampak signifikan terhadap dinamika pasar, terutama terkait kebijakan suku bunga negatif dan langkah-langkah stimulus ekonomi yang akan diambil untuk mendukung pertumbuhan.

Baca Juga : Emas Memperlihatkan Kekuatan di Atas Angka $2.000 Meski Terjadi Fluktuasi

Baca Juga : Saham Tokyo Membuka Hari dengan Sentimen Rendah Menjelang Keputusan Kebijakan BOJ

Nikkei 225 dan Indeks Topix: Analisis Awal Perdagangan

Pergerakan awal indeks saham utama, Nikkei 225 dan Topix, menunjukkan sentimen yang sedikit berbeda. Nikkei 225, yang mencerminkan performa 225 saham unggulan di Bursa Efek Tokyo, mengalami penurunan sebesar 0,09%. Analisis awal ini memberikan gambaran awal tentang bagaimana pasar Tokyo merespons situasi saat ini. best profit

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perdagangan

Sejumlah faktor potensial telah memengaruhi sentimen pasar saham Tokyo. Kedekatan pengumuman kebijakan BOJ telah menciptakan ketidakpastian dan kehati-hatian di antara investor. Selain itu, dinamika ekonomi global dan pergerakan indeks saham internasional juga dapat berperan dalam arah perdagangan hari ini.

Implikasi Pergerakan Saham Terhadap Pasar Keuangan

Pengaruh dari kebijakan BOJ dan reaksi pasar terhadapnya akan menjadi fokus utama bagi para analis dan investor. best profit

Thursday 14 December 2023

Best Profit | Lonjakan Harga Emas Berjangka Mendekati Rekor Tertinggi

Best Profit (15/12) – Harga komoditas logam mulia seperti emas dan perak mengalami lonjakan signifikan pada hari Kamis (14/12), setelah Federal Reserve memberikan sinyal dovish dengan rencana potensial untuk tiga kali penurunan suku bunga tahun depan. Kenaikan harga emas dan perak mencatat pertumbuhan yang mengesankan, dengan perak bahkan melonjak lebih dari 6% dalam satu hari, menandai tren yang kuat di pasar logam.

Lonjakan Emas: Mendekati Rekor Tertinggi dalam Satu Kali Kejadian

Emas berjangka mencatat kenaikan sebesar 2,4%, atau $47,60, menuju nilai $2,044.90 per ons di Comex. Kenaikan signifikan ini menjadi lonjakan sehari terbesar sejak Oktober, menurut data FactSet. Penguatan ini membawa harga emas mendekati rekor tertinggi yang dicapai pada awal Desember, di mana harga emas berjangka mencapai $2,089.70. Lonjakan ini mencerminkan respons positif dari pasar terhadap sinyal penurunan suku bunga yang diisyaratkan oleh Federal Reserve.

Baca Juga : Lonjakan Harga Emas Berjangka Mendekati Rekor Tertinggi

Baca Juga : Minyak Bersiap untuk Kenaikan Mingguan Pertama dalam Hampir Dua Bulan

Rekor Tertinggi dan Implikasinya

Pada awal Desember, harga emas mencapai rekor intraday sebesar $2,152.30, menggambarkan ketertarikan investor terhadap aset safe-haven dalam situasi ketidakpastian ekonomi. Rekor ini menyoroti kepercayaan yang terus tumbuh terhadap logam mulia sebagai salah satu investasi yang aman di tengah gejolak pasar global.

Perak Mencatat Kenaikan Signifikan

Selain emas, perak juga mengalami kenaikan yang luar biasa, dengan kontrak berjangka bulan Maret melonjak $1,47 atau 6,4% menjadi $24,39 per ons. Kenaikan harian sebesar itu merupakan yang terbesar sejak Maret 2023. Bahkan, perak berjangka telah menunjukkan pertumbuhan sepanjang tahun ini, dengan lonjakan 1,4% setelah kenaikan pada hari tersebut. best profit

Prospek Pasar Logam Mulia

Dengan pasar global yang masih dipenuhi ketidakpastian terkait kebijakan moneter, keadaan geopolitik, dan dinamika ekonomi global yang terus berubah, prospek untuk harga emas dan perak tetap menjadi fokus utama bagi para investor. Lonjakan yang signifikan pada hari Kamis menunjukkan bahwa minat terhadap logam mulia sebagai instrumen investasi yang stabil masih sangat tinggi. best profit

Tuesday 12 December 2023

Best Profit | Emas Merosot Meski Dolar Melemah Pasca Data Inflasi AS Turun

Best Profit (13/12) – Emas mengalami penurunan tipis pada hari Selasa (12/12), bertahan di bawah level $2.000 meski dolar melemah setelah AS melaporkan penurunan inflasi utama pada bulan November. Penyerahan emas untuk Februari menutup perdagangan dengan penurunan sebesar $0,50, bertengger di level $1.993,20 per ons.

Inflasi AS dan Dampaknya pada Pasar Emas

Penurunan ini beriringan dengan laporan Amerika Serikat yang mencatatkan inflasi umum turun menjadi 3,1% secara tahunan di bulan November, dari 3,2% di bulan Oktober. Meskipun begitu, inflasi inti, yang tidak memasukkan bahan pangan dan energi, tidak mengalami perubahan dan tetap pada angka 4%. Kedua pembacaan tersebut sesuai dengan perkiraan yang telah diantisipasi oleh Marketwatch.

Baca Juga : Emas Merosot Meski Dolar Melemah Pasca Data Inflasi AS Turun

Baca Juga : Melihat Penurunan Drastis Minyak Mentah: Faktor Permintaan, Geopolitik, dan Inflasi AS

Antisipasi Pertemuan Kebijakan Federal Reserve

Sementara itu, Komite kebijakan Federal Reserve dijadwalkan untuk memulai pertemuan dua hari pada hari Selasa. Proyeksi besarannya, pertemuan ini diprediksi tidak akan menghasilkan perubahan suku bunga. Namun, para investor akan memperhatikan sinyal-sinyal dari bank sentral terkait proyeksi mereka kapan akan mulai menurunkan suku bunga, seiring terus menurunnya tingkat inflasi yang mendekati target 2%.

Pergerakan Dolar dan Imbal Hasil Treasury

Dampak dari data inflasi AS juga tercermin pada pergerakan dolar. Indeks dolar ICE terakhir menunjukkan pelemahan sebesar 0,24 poin, mencapai angka 103,85.

Imbal hasil Treasury pun mengalami variasi. Obligasi dua tahun AS terakhir terlihat membayar 4,714%, naik sebesar 0,8 basis poin. Sementara itu, imbal hasil obligasi 10 tahun turun sebesar 3,3 basis poin menjadi 4,204%. best profit

Analisis Dampak Inflasi Terhadap Emas dan Pasar Keuangan

Inflasi yang melandai di AS pada bulan November telah memberikan pengaruh yang berbeda terhadap berbagai aset, termasuk emas dan nilai tukar mata uang. Meski emas mengalami penurunan tipis, penurunan inflasi cenderung memberikan dorongan bagi nilai aset lindung tersebut.

Dampak Pada Investasi Emas

Meskipun terjadi penurunan pada harga emas dalam sesi perdagangan yang berlangsung, investor cenderung tetap mempertahankan ketertarikan pada logam mulia ini. Emas sering dianggap sebagai tempat perlindungan terhadap inflasi yang meluas dan fluktuasi mata uang.

Prospek Kebijakan Federal Reserve

Sinyal dari Federal Reserve yang menunjukkan kesediaan untuk menyesuaikan suku bunga dapat memberikan dorongan positif bagi pasar emas. Namun, prospek kebijakan ini masih menjadi pusat perhatian bagi para pelaku pasar keuangan, karena kebijakan suku bunga yang diketahui dapat mempengaruhi pergerakan emas.

Kesimpulan

Meski emas mengalami penurunan tipis dalam sesi perdagangan pada hari Selasa setelah AS melaporkan penurunan inflasi, logam mulia ini tetap bertahan di bawah level $2.000. Antisipasi kebijakan Federal Reserve dan reaksi pasar terhadap data inflasi AS menjadi fokus utama dalam menentukan arah pergerakan emas dan pasar keuangan secara keseluruhan dalam periode mendatang. best profit

Sunday 10 December 2023

Best Profit | Stabilnya Harga Minyak: Tinjauan Pasca Penurunan Terpanjang dalam Lima Tahun

Best Profit (11/12) – Minyak, sebagai sumber energi utama dunia, telah menjadi pusat perhatian dalam beberapa pekan terakhir. Pasar minyak dunia mengalami penurunan mingguan terpanjang dalam lima tahun, memicu tanda-tanda kekhawatiran dan ketidakpastian di antara pelaku pasar global.

Upaya OPEC+ vs Lonjakan Produksi AS

Penurunan ini dipicu oleh kombinasi faktor yang kompleks. Upaya ini tampaknya tidak cukup efektif untuk mengimbangi lonjakan produksi minyak di luar aliansi, terutama dari Amerika Serikat.

Baca Juga : Stabilnya Harga Minyak: Tinjauan Pasca Penurunan Terpanjang dalam Lima Tahun

Baca juga : Optimisme AS Mendorong Bursa Tokyo: Nikkei 225 dan Topix Membuka Lebih Tinggi

Peningkatan produksi minyak dari AS telah menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga. Sementara itu, tanda-tanda perlambatan permintaan dari Tiongkok untuk tahun mendatang juga menambah tekanan terhadap harga minyak. Selain itu, ketidakpastian mengenai kemungkinan resesi di Amerika Serikat telah menciptakan kekhawatiran akan dampaknya terhadap permintaan energi.

Pasar Menanti Peristiwa Penting Minggu Ini

Namun, dalam tengah-tengah semua keragu-raguan ini, pasar minyak menunjukkan tanda-tanda stabilisasi. Pada hari Jumat, harga minyak mentah global naik 2,4%, mengakhiri penurunan enam hari berturut-turut. Penentuan kebijakan AS untuk mengisi kembali Cadangan Minyak Strategis telah memberikan dorongan pada harga minyak mentah, menyebabkan kenaikan pada patokan global.

Pelaku pasar sedang menanti serangkaian peristiwa penting minggu ini yang dapat mempengaruhi arah pergerakan harga minyak. Laporan pasar bulanan dari Badan Energi Internasional dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menjadi sorotan, bersama dengan keputusan suku bunga terakhir dari Federal Reserve AS tahun ini. best profit

Pada saat ini, Brent untuk penyelesaian Februari menunjukkan sedikit kenaikan sebesar 0,1%, mencapai $75,91 per barel, sementara WTI untuk pengiriman Januari stabil di sekitar $71,02 per barel.

Tantangan dan Dinamika Pasar Minyak Global

Perlu dicatat bahwa kondisi pasar minyak sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang terus berubah, termasuk kebijakan produsen minyak utama, dinamika permintaan global, dan faktor-faktor ekonomi makro. Kedepannya, stabilitas harga minyak mungkin akan terus dipantau dengan cermat oleh pelaku pasar dan pemangku kepentingan di seluruh dunia.

Pasar minyak, sebagai bagian integral dari ekonomi global, terus menghadapi tantangan dan dinamika yang kompleks. Stabilitas harga saat ini memberikan sedikit kelegaan, tetapi keberlanjutan tren ini masih menjadi pertanyaan besar bagi semua yang terlibat dalam industri energi. best profit

Wednesday 6 December 2023

Best Profit | Kenaikan Emas dengan Dolar Stabil di Tengah Fluktuasi Imbal Hasil Treasury

Best Profit (7/12) – Dalam dunia perdagangan berjangka yang dinamis, menjaga diri tetap terinformasi adalah kunci untuk membuat keputusan investasi yang strategis. Bestprofit Futures Portal adalah pintu gerbang Anda ke berbagai wawasan penting yang meliputi pasar, komoditas, tren global, dan lebih banyak lagi. Di sebuah lanskap di mana setiap langkah penting, dibekali dengan informasi terkini sangatlah penting.

Resilience Emas dan Stabilitas Dolar

Iklim ekonomi saat ini tetap menjadi gambaran yang rumit dengan gerakan pasar, kebijakan fiskal, dan tren global. Pada tanggal 7 Desember 2023, pasar menyaksikan interaksi nuansa antara berbagai faktor. Meskipun Dow dan S&P 500 mengalami penurunan hari ketiga berturut-turut karena reli-reli terbaru terhenti, harga emas menunjukkan ketahanan, naik ketika dolar menemukan stabilitas di tengah imbal hasil treasury yang bervariasi.

Baca Juga : Kenaikan Emas dengan Dolar Stabil di Tengah Fluktuasi Imbal Hasil Treasury

Baca Juga : Penurunan Harga Minyak: Dampak dan Tantangan Bagi Pasar Global

Interplay Emas dan Dolar: Indikator Rebound Pasca Puncak

Perbandingan antara kenaikan harga emas dengan latar belakang dolar yang stabil adalah narasi yang dipantau secara ketat oleh investor. Indeks dolar ICE tetap tidak berubah di 104.05 poin sementara imbal hasil Treasury menunjukkan variasi, dengan obligasi dua tahun AS naik menjadi 4.599% dan imbal hasil obligasi sepuluh tahun turun menjadi 4.111%. best profit

Fluktuasi seperti itu, yang terkait erat dengan pergeseran ekonomi global, menjadi dasar untuk keputusan investasi yang terinformasi.

Konektivitas Strategis dengan Bestprofit Futures Portal

Di tengah arus ekonomi yang terus berubah, tetap terhubung dengan Bestprofit Futures Portal bukanlah hanya sebuah pilihan, tetapi langkah strategis.

Saat hari bergulir dan pasar global melanjutkan ritme mereka, Bestprofit Futures Portal tetap menjadi teman setia Anda, menawarkan pandangan holistik terhadap tren pasar, pergeseran ekonomi, dan wawasan tak ternilai ke dalam dunia perdagangan berjangka. Tetap terinformasi, tetap unggul. best profit

Monday 4 December 2023

Best Profit | Penurunan Emas dari Puncak Tertinggi Terjadi karena Penguatan Dolar dan Imbal Hasil Treasury

Best Profit (5/12) – Pada hari Senin (4/12), pasar logam mulia menyaksikan emas merosot dari posisi rekor tertingginya, dipengaruhi oleh pergerakan dolar yang menguat dan kenaikan imbal hasil treasury. Emas untuk penyerahan bulan Februari menutup perdagangan dengan penurunan sebesar US$47,50, berakhir di angka US$2.042,20 per ons.

Puncak Emas oleh Lemahnya Data Manufaktur AS

Sebelumnya, harga emas telah mencapai puncak tertinggi pada hari Jumat. Kenaikan ini dipicu oleh laporan data manufaktur AS yang menunjukkan pertumbuhan yang melambat, menimbulkan ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve dan kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter. Ini berdampak pada melemahnya dolar dan turunnya tingkat suku bunga.

Baca Juga : Penurunan Emas dari Puncak Tertinggi Terjadi karena Penguatan Dolar dan Imbal Hasil Treasury

Baca Juga : Penurunan Harga Minyak dan Kondisi Pasar Global

Saxo Bank dalam tulisannya menyatakan, “Harga emas melonjak karena pasar menduga adanya peninjauan ulang kebijakan Federal Reserve yang cenderung mendukung pelonggaran hingga tahun 2024, serta pernyataan Powell yang menolak penurunan suku bunga yang signifikan.”

Dolar Kuat dan Naiknya Imbal Hasil Treasury

Namun, pada Senin, terjadi perubahan dinamika. Dolar kembali menguat, tercermin dari kenaikan indeks dolar ICE sebesar 0,53 poin menjadi 103,8. Sementara itu, imbal hasil Treasury juga naik, mengakibatkan biaya kepemilikan emas meningkat. Surat utang AS dengan tenor dua tahun mengalami kenaikan sebesar 11,2 basis poin, mencapai 4,658%. Di sisi lain, obligasi dengan tenor 10 tahun juga mengalami kenaikan sebesar 8,6 basis poin, membayar sebesar 4,287%.

Faktor Federal Reserve dan Dolar Kuat

Faktor yang mempengaruhi harga emas saat ini tampaknya terkait dengan ekspektasi terhadap kebijakan Federal Reserve terkait suku bunga dan kondisi ekonomi AS. Meskipun lemahnya data manufaktur menjadi salah satu pemicu kenaikan emas sebelumnya, kembalinya kekuatan dolar dan kenaikan imbal hasil Treasury membawa perubahan dalam dinamika pasar. best profit

Waspada terhadap Dinamika Pasar

Pasar logam, termasuk emas, selalu menjadi tempat di mana sentimen investor dan berbagai faktor fundamental ekonomi global berinteraksi. Perubahan harga emas tidak hanya tercermin dari faktor internal logam mulia itu sendiri, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor eksternal yang luas, menjadikannya salah satu aset yang paling sensitif terhadap fluktuasi pasar. best profit