Tuesday 30 November 2021

Best Profit | Harga Emas Merosot, Investor Spekulasi Pernyataan The Fed

 


Best Profit (1/12) – Harga emas merosot pada hari Selasa karena investor terpaku pada pernyataan yang tampaknya hawkish dari ketua Federal Reserve AS. Pelemahan ini sekaligus menghapus kenaikan dari reli lebih dari 1 persen yang dipicu oleh kekhawatiran atas varian virus corona Omicron.

Dikutip dari CNBC, Rabu (1/12/2021), harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi USD 1.773,21 per ons pada 14:14. ET (1914 GMT). Emas berjangka AS turun 0,5 persen pada USD 1,776,5. best profit

Harga sebelumnya naik sebanyak 1,3 persen di awal sesi setelah peringatan dari CEO Moderna bahwa vaksin COVID-19 cenderung kurang efektif terhadap varian baru.

Dalam sebuah kesaksian di hadapan Komite Perbankan Senat AS, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan The Fed kemungkinan akan membahas percepatan pengurangan pembelian obligasi skala besar pada pertemuan berikutnya. best profit

Komentar Powell mendorong sedikit rebound dalam dolar AS, yang telah stabil sejak saat itu.

“Semua orang mendapat sedikit kejutan karena Powell bergerak lebih dekat ke sisi hawkish,” kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA, menambahkan The Fed kemungkinan akan menerapkan kenaikan suku bunga pada kecepatan yang lebih cepat. best profit

Emas digunakan untuk lindung nilai terhadap inflasi, tetapi kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang memegang emas.

Tetapi dalam jangka panjang, emas akan didukung oleh kekhawatiran atas varian virus, tambah Moya.

Penurunan emas datang bersamaan dengan penurunan di Wall Street setelah komentar Powell mengisyaratkan pergeseran yang lebih cepat ke kebijakan pengetatan melukai sentimen risiko yang sudah terbebani oleh kekhawatiran atas Omicron. best profit

Harga sebelumnya naik sebanyak 1,3 persen di awal sesi setelah peringatan dari CEO Moderna bahwa vaksin COVID-19 cenderung kurang efektif terhadap varian baru.

Dalam sebuah kesaksian di hadapan Komite Perbankan Senat AS, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan The Fed kemungkinan akan membahas percepatan pengurangan pembelian obligasi skala besar pada pertemuan berikutnya.best profit

Sumber : Liputan6

Monday 29 November 2021

Best Profit | Harga Emas Anjlok, Investor Tengah Menilai Dampak Varian Omicron

 


Best Profit (30/11) – Harga emas melemah pada perdagangan hari Senin, melanjutkan kejatuhan yang telah ditorehkan pada pekan sebelumnya. Pelemahan harga emas ini terjadi karena dolar AS menguat dan sentimen risiko dampak penyebaran virus Covid-19 varian Omicron.

Mengutip CNBC, Selasa (30/11/2021), harga emas di pasar Spot turun 0,4 persen menjadi USD 1.784,41 per ounce pada pukul 11.17 ET, setelah pada minggu lalu juga tertekan 2,9 persen yang merupakan penurunan mingguan terbesar sejak Juni.

Sedangkan harga emas berjangka AS tetap tidak berubah di USD 1.786,30 per ounce. best profit

Kepanikan yang terjadi ke pasar dunia mulai kembali tenang setelah aksi jual minggu lalu yang didorong oleh penemuan varian baru yang mendorong beberapa negara untuk memperketat kontrol perbatasan.

Saat ini pelaku pasar tengah mencoba mencerna berita tentang varian COVID-19 yang baru.

“kenyataannya saat ini pelaku pasar sudah kembali mengoleksi aset-aset berisiko. Pasar saham mulai kembali dan harga emas bergerak flat,” kata analis senior RJO Futures, Bob Haberkorn.

Prospek suku bunga yang lebih tinggi juga ikut membebani harga emas dunia. Saat ini pelaku pasar tengah melihat garis waktu yang akan dijalankan oleh Federal Reserve AS untuk memperketat kebijakan moneter. best profit

Mengutip Kitco, kepala analis SIA Wealth Management Colin Cieszynski mengatakan, harga emas akan bergerak lebih tinggi minggu ini karena pasar terus bereaksi terhadap varian baru virus COVID-19 dari Afrika Selatan yaitu omicron.

“Munculnya varian COVID baru telah mengguncang investor, memicu pelarian modal ke tempat berlindung tradisional seperti emas. Minyak mentah dan tembaga semakin terpukul, sehingga inflasi komoditas dapat mereda,” katanya. best profit

Kepala analis komoditas Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, dirinya tetap netral terhadap emas dan harga tidak bisa kembali di atas USD 1.835 per ounce. Dia menambahkan bahwa pelemahan harga perak dan platinum bukan pertanda baik untuk harga emas di minggu ini.

Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex Marc Chandler mengatakan, ketakutan COVID-19 telah membantu pasar emas memangkas kerugiannya.

“Pemantulan emas berhenti di angka USD 1.816 per punce sebagai target retracement utama,” kata dia. best profit

Sumber : Liputan6

Sunday 28 November 2021

Best Profit | Muncul Varian Omicron, Harga Emas Diprediksi Bakal Naik

 


Best Profit (29/11) – Harga emas diperkirakan akan mengalami volatilitas yang sangat tinggi pada pekan ini. Harga emas diprediksi bisa melambung di atas USD 1.800 per ounce seperti yang telah dicetak minggu lalu.

Dikutip dari Kitco, Senin (29/11/2021), dalam survei yang dijalankan oleh Kitco, porsi analis di Wall Street yang menyatakan harga emas akan naik, turun dan tetap seimbang atau sama besar. Namun para pelaku pasar atau investor yakin harga emas bakal melambung.

Di Minggu ini, 15 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Untuk kedua kalinya dalam catatan, survei menunjukkan porsi yang sama dalam tiga arah. best profit

Analis yang memperkirakan harga emas bakal naik sebanyak 5 orang. Sedangkan yang memperkirakan harga emas bakal turun dan tetap juga 5 orang.

Sementara itu, Sebanyak 1.527 suara ikut ambil bagian dalam jajak pendapat online Kitco. Dari jumlah tersebut, 1.024 responden atau 67 persen melihat harga emas akan naik minggu ini.

Sedangkan 304 responden lainnya atau 20 persen mengatakan harga emas akan turun. Sementara 199 pemilih atau 13 persen menyatakan netral.

Jumlah partisipan dalam survei minggu ini merupakan yang tertinggi sejak pertangahan Juni lalu ketika pasar emas tengah anjlok dan dilihat sebagai peluang untuk aksi beli. best profit

Sentimen yang beragam ini tidak mengejutkan karena pasar emas pada pekan lalu juga sangat bergejolak. Harga emas sempat turun tajam di bawah USD 1.800 per ounce di awal minggu setelah Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden Joe Biden menominasikan Jerome Powell untuk tetap sebagai Ketua Federal Reserve.

Pasar menganggap itu sebagai sinyal hawkish dan harga emas turun ke level terendah tiga minggu.

Namun, menjelang akhir pekan, kekhawatiran baru akan pandemi COVID-19 karena adanya varian omicron telah menciptakan sentimen safe-haven di logam mulia, mendorong harga kembali ke harga resistance pada USD 1.800 per ounce.

Kepala analis SIA Wealth Management Colin Cieszynski mengatakan, harga emas akan bergerak lebih tinggi minggu depan karena pasar terus bereaksi terhadap varian baru virus COVID-19 dari Afrika Selatan yaitu omicron. best profit

“Munculnya varian COVID baru telah mengguncang investor, memicu pelarian modal ke tempat berlindung tradisional seperti emas. Minyak mentah dan tembaga semakin terpukul, sehingga inflasi komoditas dapat mereda,” katanya.

Kepala analis komoditas Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, dirinya tetap netral terhadap emas dan harga tidak bisa kembali di atas USD 1.835 per ounce. Dia menambahkan bahwa pelemahan harga perak dan platinum bukan pertanda baik untuk harga emas di minggu ini.

Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex Marc Chandler mengatakan, ketakutan COVID-19 telah membantu pasar emas memangkas kerugiannya.

“Pemantulan emas berhenti di angka USD 1.816 per punce sebagai target retracement utama,” kata dia. best profit

Sumber : Liputan6

Thursday 25 November 2021

Best Profit | Harga Emas Tergelincir Jelang Pengumuman Risalah Pertemuan The Fed

 


Best Profit (26/11) – Harga emas tergelincir pada perdagangan Rabu. Turunnya harga emas ini dipengaruhi oleh data ekonomi AS yang kuat mengangkat dolar dan imbal hasil Treasury menjelang risalah dari pertemuan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) pada November yang dapat memberikan isyarat tentang kenaikan suku bunga di masa depan.

Dikutip dari CNBC, Kamis (25/11/2021), harga emas di pasar spot gold turun 0,4 persen menjadi USD 1.782,81 per ons pada 10:31 ET (1531 GMT). Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,1 persen pada USD 1.781,70.

Harga emas turun di bawah angka kunci USD 1.800 awal pekan ini karena pencalonan ulang Ketua Fed Jerome Powell mendukung taruhan pengetatan kebijakan moneter yang lebih cepat, mendorong dolar dan pada gilirannya membuat emas batangan lebih mahal bagi pembeli luar negeri. best profit

Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, David Meger mengatakan, pasar emas sedang tertekan oleh kekhawatiran bahwaThe Fed mungkin mulai meningkatkan pengurangan atau membawa kenaikan suku bunga ke dalam gambaran pada kecepatan yang lebih cepat daripada yang diantisipasi sebelumnya.

Sementara itu, Analis ED&F Man Capital Markets Edward Meir menyatakan risalah The Fed menunjukkan sikap yang jauh lebih hawkish karena pada saat itu semuanya bergerak jauh lebih tinggi. Jadi menitnya mungkin sedikit lebih mengkhawatirkan dari biasanya.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. best profit

“Investor emas juga tampaknya mengabaikan kemungkinan inflasi moderat, mengingat penurunan harga energi baru-baru ini,” kata dia.

Tekanan menumpuk pada emas seperti penurunan klaim pengangguran awal AS ke level terendah sejak 1969 dan laporan terpisah menunjukkan pertumbuhan ekonomi meningkat pada tingkat tahunan 2,1 persen. best profit

Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan dia akan terbuka untuk mempercepat laju pengurangan pembelian aset bank sentral jika inflasi tetap tinggi dan pertumbuhan lapangan kerja tetap kuat.

Beberapa analis mengatakan volume yang lebih tipis menuju liburan Thanksgiving dapat berkontribusi pada perubahan harga emas yang lebih besar.

Di tempat lain, harga platinum turun 0,1 persen menjadi USD 968,55 per ounce. Sementara paladium turun 1 persen menjadi USD 1,849,19. Sedangkan perak turun 0,8 persen menjadi USD 23,46. best profit

Sumber : Liputan6

Wednesday 24 November 2021

Best Profit | Harga Emas Tergelincir Dekati Level Terendah 3 Minggu

 


Best Profit (25/11) – Harga emas turun sekitar 1 persen ke level terendah hampir tiga minggu pada hari Selasa. Ini karena pencalonan kembali Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell memicu taruhan kenaikan suku bunga yang lebih cepat, memperkuat dolar dan imbal hasil Treasury.

Dikuti[ dari CNBC, Rabu (24/11/2921), harga emas di pasar spot turun 0,9 persen menjadi USD 1.788,51 per ons pada 14:13. ET. Harga emas berjangka AS turun 1,3 persen pada USD 1.783,80.

“Emas telah mengalami aksi jual panik selama 48 jam terakhir dan saya akan menyalahkan sebagian besar dari kenaikan imbal hasil Treasury 10-tahun. Karena kurva imbal hasil semakin curam, emas berjangka tidak merespons dengan baik,” kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago. best profit

Investor bertaruh Powell akan meningkatkan kecepatan di mana bank sentral menormalkan kebijakan moneter untuk mengatasi lonjakan harga konsumen dengan lebih baik.

Powell dan Menteri Keuangan Janet Yellen akan muncul di hadapan Komite Perbankan Senat minggu depan.

Harga emas telah jatuh hampir USD 100 sejak mencapai puncak lima bulan di USD 1.876,90 per ounce minggu lalu. best profit

Namun, Ross Norman, seorang analis independen, mengatakan “terlalu dini untuk menghapus emas”.

Inflasi masih harus berjalan, dan ada pembatasan COVID-19 di Eropa sekali lagi. Tetapi tanggung jawab ada di pundak untuk membuktikan kasus mereka dan mengumpulkan dukungan, jika gagal, logam bisa melayang lebih rendah lagi,” tambah Norman.

Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi kenaikan imbal hasil Treasury telah menantang status itu karena mereka diterjemahkan ke dalam biaya peluang yang lebih tinggi untuk memegang emas. best profit

Sumber : Liputan6

Tuesday 23 November 2021

Best Profit | Harga Emas Turun 2 Persen Usai Jerome Powell Ditunjuk Kembali Jadi Gubernur The Fed

 


Best Profit (24/11) – Harga emas turun lebih dari 2 persen pada perdagangan Senin karena lonjakan nilai tukar dolar AS. Penurunan harga emas dan lonjakan nilai tukar rupiah terjadi usai Gubernur Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dicalonkan kembali menjabat untuk periode kedua.

Dengan pencalonan kembali Jerome Powell ini maka mendorong ekspektasi pelaku pasar bahwa bank Sentral AS akan tetap berada di jalur pengurangan dukungan likuiditas untuk ekonomi atau tapering.

Mengutip CNBC, Selasa (23/11/2021), harga emas di pasar spot tergelincir 2,1 perse menjadi USD 1.805,30 per ounce, terendah sejak 5 November. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 2,4 ke level USD 1.806,30 per ounce.

“Pelaku pasar menjual emas karena gagasan bahwa mungkin The Fed akan mempertahankan jalur kebijakan moneter saat ini sebagai lawan dari nominasi Lael Brainard,” jelas analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff. best profit

Lael Brainard adalah sosok yang dipilih oleh Presiden Joe Biden untuk menduduki posisi Wakil Gubernur The Fed. Ia mendorong kebijakan yang lebih dovish.

Nilai tukar dolar AS yang lebih kuat membuat emas batangan menjadi mahal bagi pembeli dengan mata uang di luar dolar AS. Sementara suku bunga yang lebih tinggi menjadi lawan yang lebih perkasa terhadap emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Pelaku pasar uang sekarang mengharapkan The Fed untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Juni mendatang.

“Pergerakan yang lebih tinggi dengan hasil nyata telah mempercepat beberapa kelemahan emas, tetapi terlalu dini bagi investor yang berpikir ini adalah awal dari tren yang berkelanjutan,” kata analis pasar senior OANDA, Edward Moya. best profit

Pembuat kebijakan The Fed sedang memperdebatkan apakah akan menarik dukungan lebih cepat untuk menangani inflasi, setelah salah satu pejabatnya yang paling berpengaruh mengisyaratkan bahwa gagasan itu akan dibahas pada pertemuan Desember.

Harga emas menunggu katalis untuk kembali ke level USD 1.900 per ounce. Pasar tengah mengincar volatilitas akhir tahun.

Harga emas berjangka Comex Desember diperdagangkan terakhir di USD 1,848.60, turun 0,69 persen hari ini. best profit

Rintangan yang berpotensi menghalangi kenaikan harga emas pada pekan ini adalah libur perdagangan, dengan pasar mereda untuk merayakan liburan Thanksgiving AS.

“Aktivitas perdagangan akan tipis, dan kita bisa memiliki beberapa pergerakan berlebihan di sini. Kita tidak akan melihat tren baru muncul minggu depan kecuali kita mendapatkan kejutan Brainard. Jika tidak, emas bisa terjebak dalam pola konsolidasi itu,” kata Moya dikutip dari Kitco, Senin (22/11/2021).

Menurut dia, harga emas akan berada dalam perdagangan bergejolak karena pasar mencoba untuk menentukan seberapa dovish The Fed akan berakhir tahun depan karena tekanan inflasi meningkat.

“Tindakan harga cukup banyak dijamin akan berombak apakah kita menunggu untuk melihat apakah The Fed harus tunduk pada tekanan inflasi atau tidak. Menunggu beberapa bulan ke depan dari laporan harga untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik,” kata Moya. best profit

Sumber : Liputan6

Monday 22 November 2021

Best Profit | Wall Street Bervariasi Setelah Pengumuman Jerome Powell Kembali Jadi Ketua The Fed

 


Best Profit (23/11) – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Senin, 22 November 2021. Hal ini terjadi setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan akan mencalonkan Ketua bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell untuk kembali pimpin the Fed.

Biden mengesampingkan mencalonkan Gubernur The Fed Lael Brainard untuk jabatan itu. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones hanya naik 17,27 poin menjadi 35.619,25.

Indeks S&P 500 turun 0,32 persen menjadi 4.682,94. Indeks Nasdaq susut 1,26 persen menjadi 15.854,76 setelah mencapai rekor tertinggi intraday.

Saham bank dan imbal hasil obligasi bergerak lebih tinggi setelah Gedung Putih mengumumkan keputusan the Fed. Saham JPMorgan naik 2,1 persen, sementara Morgan Stanley naik hampir 2,5 persen. best profit

Pergerakan imbal hasil obligasi lebih tinggi menekan sejumlah saham teknologi. Laba perusahaan teknologi kurang menarik bagi investor ketika imbal hasil obligasi lebih tinggi.

“Saya pikir pendorong tindakan hari ini lebih teknis, minggu pendek, rotasi, kekuatan dolar AS dan imbal hasil sedikit naik. Saya tidak tahu seberapa banyak reaksi hari ini yang spesifik untuk Powell, tetapi saya pikir Powell keseluruhan positif,” ujar Chief Investment Strategist Waddell and Associates, David Waddell dilansir dari CNBC, Selasa (23/11/2021).

Powell memangkas suku bunga mendekati nol dan menerapkan pembelian aset darurat pada Maret 2020 untuk membantu mendukung pasar selama gelombang pertama pandemi COVID-19. Selain itu, membantu sistem keuangan tetap beroperasi selama penurunan tajam dalam aktivitas ekonomi.

Ia juga memimpin evaluasi ulang penting dari kerangka target inflasi the Fed selama krisis COVID-19. Langkah untuk menunjuk kembali Jerome Powell meredakan kekhawatiran investor tentang pergantian kepala bank sentral.

Sementara itu, AS berusaha untuk keluar dari pandemi COVID-19 dan memerangi tingkat inflasi yang tidak terlihat dalam tiga dekade. best profit

“Kesinambungan akan menjadi kunci selama fase pemulihan yang berpotensi rumit ini di mana inflasi meningkat dan permintaan pertumbuhan kuat tetapi mendingin dan pasokan modal, tenaga kerja secara bertahap rebound,” ujar Chief US Economist Oxford Economics, Greg Daco.

Pencalonan kembali Powell datang karena inflasi telah melampaui harapan dalam beberapa bulan terakhir, membuat the Fed menarik kembali prediksinya soal kenaikan harga yang menyertai pembukaan kembali ekonomi akan bersifat sementara.

Beberapa kritikus mengatakan the Fed menanti terlalu untuk mengetatkan kebijakan moneter. Bank sentral mengatakan akan mulai memperlambat pembelian asetnya pada November, pengurangan besar pertama dari program daruratnya pada 2020. The Fed juga mengindikasikan dapat mempercepat proses tersebut awal 2022.

Brainard yang dipandang sebagai pesaing utama Powell, dan disukai oleh kaum progresif di Washington karena sikapnya terhadap peraturan bank dan perubahan iklim, dinominasikan untuk posisi wakil ketua di bank sentral tetapi tidak untuk peran pengatur utama yang diharapkan banyak orang. best profit

Powell seorang Republikan pertama kali dinominasikan ke Dewan Gubernur the Fed satu dekade lalu oleh Presiden AS Barack Obama. Ia menduduki posisi tertinggi di bawah Presiden AS Donald Trump.

Hubungannya dengan Partai Republik dan konfirmasi sebelumnya untuk jabatan tertinggi the Fed dilihat sejumlah pihak sebagai alasan dia dapat lebih mudah dikonfirmasi saat Senat terpecah ketimbang kandidat lain.

“Saya pikir ini adalah kombinasi 1-2 yang layak. Saya pikir itulah yang ingin mereka dapatkan, tidak ada gangguan. Saya pikir reaksi pasar yang Anda lihat adalah pasar senang tanpa gangguan,” ujar Direktur UBS Art Cashin.

Di luar saham bank, Moderna adalah titik terang lainnya untuk pasar. Saham perusahaan biotech melanjutkan momentum kenaikannya 7,1 persen. Hal ini setelah FDA pekan lalu setuju booster untuk semua orang dewasa AS.

Pada sisi negatifnya, Nasdaq dirugikan oleh penurunan saham antara lain Netflix dan Etsy yang melonjak selama dua tahun terakhir karena tren tinggal di rumah mempercepat pertumbuhannya. Saham Netflix turun hampir 2,9 persen dan Etsy 5,1 persen. Saham Shopify susut 5,6 persen. best profit

Berita COVID-19 juga bebani pasar karena Kanselir Jerman Angela Merkel mengingatkan negara tersebut melihat lonjakan virus.

Pekan terakhir pada 2021 menjadi periode musiman yang kuat untuk wall street. Saham memiliki rekam jejak membukukan kenaikan pada pekan Thanksgiving yang berpotensi mengatur panggung untuk reli santa pada akhir 2021.

Sejak 1950, lima hari perdagangan terakhir pada November secara tradisional positif, menurut Chief Investment Strategist CFRA, Sam Stovall. Sementara itu, ada kemungkinan dua pertiga pasar naik pada hari sebelum Hari Thanksgiving dan peluang 57 persen setelah liburan.

Wall street akan ditutup pada Kamis pekan ini seiring Hari Thanksgiving. Pasar saham ditutup lebih awal pada Jumat siang. best profit

Sumber : Liputan6

Sunday 21 November 2021

Best Profit | Harga Emas Dunia Terpeleset Data Pengangguran

 


Best Profit (22/11) – Harga emas dunia tergelincir dipicu data klaim pengangguran mingguan AS yang memperkuat prediksi jika akan ada kenaikan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve. Hal ini menyusul menguatnya data inflasi dari Amerika Serikat baru-baru ini.

Melansir laman businesstime, harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi USD 1.858,76 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,5 persen ke posisi USD 1.861,4.
BACA JUGA: Harga Emas Turun ke Level Terendah Seminggu, Imbas Rencana The Fed

Meskipun terjadi penurunan harga, emas batangan bertahan di dekat level tertinggi dalam 5 bulan yang disentuh pada 16 November lalu. best profit

“Salah satu alasan utama lonjakan emas ini adalah bahwa suku bunga turun cukup keras. Tapi kemudian, mereka bangkit kembali, sehingga menjaga sisi atas emas terbatas,” kata Daniel Pavilonis, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures.

Berdasarkan data AS, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun mendekati level pra-pandemi pekan lalu. Tanda-tanda pemulihan ekonomi mengurangi permintaan untuk logam safe-haven. best profit

“Itu hanya berkorelasi dengan probabilitas yang lebih tinggi dari The Fed yang benar-benar harus menaikkan suku bunga,” kata Pavilonis.

Di sisi lain, imbal hasil Treasury AS bertahan di dekat tertinggi 3 minggu baru-baru ini, sementara dolar AS berhenti sejenak, tergelincir kembali dari puncak 16 bulan.

Dolar yang lebih lemah membuat emas lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Bullion, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, telah naik karena melonjaknya harga konsumen di AS dan Eropa. best profit

Tapi itu juga telah meningkatkan taruhan untuk kenaikan suku bunga awal, yang akan meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

“Saat ini, sulit bagi emas untuk menemukan arah karena ketidakpastian terkait kinerja dolar, dan kemungkinan respons The Fed dan bank sentral lainnya terhadap inflasi,” kata analis senior ActivTrades, Ricardo Evangelista.

Di tempat lain, harga platinum turun 0,8 persen menjadi USD 1.048,77 per ounce, sementara paladium turun 2,7 persen menjadi USD 2.129,28. Adapun harga perak tergelincir 0,9 persen menjadi US$24,82. best profit

Sumber : Liputan6

Thursday 18 November 2021

Best Profit | Harga Emas Makin Mahal Akibat Kekhawatiran Investor akan Inflasi

 


Best Profit (19/11) – Harga emas melambung pada perdagangan Rabu karena kekhawatiran inflasi mendorong investor ke logam safe-haven. Harga emas tidak terpengaruh oleh kekuatan dolar yang didorong oleh taruhan untuk kenaikan suku bunga awal oleh bank sentra Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve AS (The Fed).

Harga emas di pasar spot naik 0,9 persen menjadi USD 1.866,83 per ons , setelah turun di dua sesi sebelumnya usai reli dalam tujuh sesi.

Demikian juga dengan harga emas berjangka AS naik 0,9 persen menjadi USD 1,868,80.

“Dukungan mendasar untuk emas dan perak tetap menjadi tekanan inflasi yang terus kami lihat di pasar,” kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures. best profit

Dolar AS, yang juga bersaing dengan emas sebagai penyimpan nilai yang aman, menyentuh level tertinggi sejak Juli 2020, didukung oleh data ritel AS yang lebih baik dari perkiraan.

Meger menyatakan, jika pembicara Fed, dalam waktu dekat, sinyal pengurangan pembelian aset dapat dipercepat untuk melawan inflasi atau jika pasar percaya suku bunga akan naik lebih cepat dari yang diantisipasi, emas bisa berada di bawah beberapa tekanan ringan.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas tanpa bunga. best profit

The Fed mulai menghentikan pembelian obligasi bulan ini dan berharap untuk mengakhiri pembelian sama sekali pada pertengahan 2022. Pertemuan penetapan kebijakan berikutnya adalah pada pertengahan Desember.

Analis Eksternal di Kinesis Money, Carlo Alberto De Casa mengatakan, kenaikan suku bunga tetap menjadi risiko potensial untuk harga emas dan hanya penembusan yang jelas di atas USD 1.875 dapat mendorong kenaikan lebih lanjut,. best profit

Kenaikan harga, sebagian besar didorong oleh melonjaknya biaya energi, tetap menjadi perhatian di negara lain juga.

Inflasi Inggris mencapai level tertinggi 10 tahun, memperkuat ekspektasi Bank of England akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember, sementara tingkat tahunan Kanada dipercepat lagi pada bulan Oktober untuk menyamai level tertinggi Februari 2003.

Di tempat lain, harga perak melonjak 1,1 persen menjadi USD 25,07 per ounce. Harga platinum naik 0,1 persen menjadi USD 1.062,17, dan harga paladium naik 1,2 persen menjadi USD 2,185,44. best profit

Sumber : Liputan6

Wednesday 17 November 2021

Best Profit | Wall Street Melemah Imbas Kekhawatiran Inflasi

 


Best Profit (18/11) – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 17 November 2021. Hal ini seiring investor mempertimbangkan kelanjutan laporan laba yang kuat dari ritel besar dan kekhawatiran inflasi masih ada.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 211,17 poin atau 0,5 persen , Indeks Dow Jones melemah didorong saham Visa yang anjlok 4,7 persen. Indeks S&P 500 tergelincir 0,2 persen menjadi 4.668,67. Indeks Nasdaq merosot 0,3 persen 0,3 persen menjadi 15.921,57.

Pergerakan indeks acuan di wall street datang dari kondisi bursa saham yang positif dengan rata-rata indeks acuan menguat setelah data ekonomi dan laba perusahaan isyaratkan konsumen AS meningkatkan pengeluaran meski ada kenaikan harga. Indeks S&P 500 dan Nasdaq menguat pada pekan ini, sementara Dow Jones tertinggal. best profit

“Pasar tampaknya mempertimbangkan inflasi, pertumbuhan, dan margin karena beberapa ritel terbesar di negara itu telah melaporkan hasil kuartalan Oktober pekan ini masih bagus,” ujar Jeff Currie dari Golman Sachs, dilansir dari CNBC, Kamis (18/11/2021).

Ia menuturkan, hasil kuartalan tersebut mengungkapkan peningkatan tekanan margin setelah masalah rantai pasokan dan kekurangan tenaga kerja.

Raksasa ritel Target membukukan kinerja keuangan baik pendapatan dan laba yang kalahkan perkiraan. Akan tetapi, CEO Target mencatat kenaikan biaya mungkin berdampak pada perusahaan ke depan karena berencana serap biaya tersebut dari pada meneruskannya ke pelanggan. Saham Target turun sekitar 4,7 persen. best profit

Saham raksasa ritel Lowe naik hampir 0,4 persen setelah perusahaan tidak hanya melampaui perkiraan dari Street tetapi juga menaikkan perkiraan penjualan setahun penuh. Saham TJX melonjak 5,8 persen setelah perusahaan melaporkan pendapatan kuartalan mengalahkan laba dan pendapatan.

“Konsumen membelanjakan dan terlibat dalam ekonomi ini pada tingkat yang melampaui ekspektasi,” ujar Portfolio Manager Globalt Investments, Keith Buchanan, dilansir dari CNBC, Kamis (18/11/2021).

Ia menuturkan, apa yang memukul pasar untuk Target dan Walmart, dua ritel terbesar di AS, biaya menjalankan bisnis itu melampaui konsumen yang kuat.

Walmart melaporkan kinerja lebih baik dari perkirana meski sahamnya turun. SDPR S&P Retail ETF susut hampir 2,3 persen pada Rabu, 17 November 2021. best profit

Namun, ritel telah didorong kenaikan penjualan di toko yang sebagian besar didorong lalu lintas lebih tinggi dan pertumbuhan digital yang solid di tengah permintaan terpendam dari konsumen selama musim panas.

Namun, investor mengantisipasi dorongan belanja liburan pada akhir tahun. Buchanan menambahkan, investor bergulat dengan berapa lama waktu yang baik dapat bertahan dan seperti apa 2022.

“Kali ini tahun lalu kita melihat 2021 sebagai tahun rebound, tahun kembali normal,” ujar dia.

Ia menambahkan, 2021 yang berakhir dengan catatan kuat ada lebih banyak optimisme yang dibangun pada 2022 bisa lebih baik dari yang diharapkan. Namun, menimbulkan pertanyaan apa konsekuensi yang tidak diinginkan. Ia menuturkan, ketidakpastian yang terus berlanjut mengenai inflasi yang tinggi dan kebijakan moneter the Fed. best profit

Di sisi lain, saham Tesla naik 3,2 persen. Hal ini terjadi setelah saham Tesla koreksi 15,4 persen pada pekan lalu seiring CEO Elon Musk mulai aksi jual saham Tesla.

Saham Microsoft sedikit naik untuk mencapai rekor intraday baru karena investor keluar dari value saham dan keuangan sebagian besar turun. Saham energi termasuk di antara penghambat indeks S&P 500 dan bertaruh pada saham teknologi memasuki akhir tahun. Saham Amazon naik 0,2 persen dan Apple menguat 1,6 persen.

Indeks Nasdaq yang memimpin indeks acuan untuk kuartal tersebut. Saham Nasdaq bertambah 10,1 persen.

Sementara itu, saham Visa turun setelah Amazon mengatakan akan berhenti menerima pembayaran yang dilakukan dengan kartu kredit Visa yang diterbitkan di Inggris mulai 2022.

Perubahan itu terjadi tak lama setelah Visa menaikkan biaya pertukaran untuk transaksi Inggris dan Uni Eropa.

Saham Mastercard yang juga telah meningkatkan biaya pertukaraan Uni Eropa-Inggris juga turun 2,8 persen. Saham produsen cho Nvidia melemah 3,1 persen jelang laporan pendapatan. best profit

Sumber : Liputan6

Tuesday 16 November 2021

Best Profit | Wall Street Menguat Berkat Data Penjualan Ritel AS Oktober 2021

 


Best Profit (17/11) – Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Selasa, 16 November 2021. Wall street naik setelah laporan penjualan ritel Oktober 2021 yang kuat dan hasil kuartal III 2021 dari Home Depot dan Walmart yang lebih baik.

Hal tersebut mengisyaratkan konsumen AS masih meningkatkan pengeluaran bahkan hadapi kenaikan harga. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 54,77 poin atau 0,15 persen menjadi 36.142,22. Indeks S&P 500 menanjak 0,39 persen menjadi 4.700,90. Indeks Nasdaq bertambah 0,76 persen menjadi 15.973,86.

Penjualan ritel terbaru pada Oktober 2021 menunjukkan konsumen meningkatkan pengeluarannya dengan penjualan naik 1,7 persen. Realisasi penjualan ritel itu naik dibandingkan bulan sebelumnya naik 0,8 persen. best profit

Laporan tersebut menunjukkan kekuatan yang luas dalam kategori mulai dari mobil hingga barang olahraga. Penjualan online naik 10,2 persen dari tahun lalu. Keuntungan datang bahkan ketika harga konsumen melonjak 6,2 persen year over year (yoy) pada bulan lalu. Inflasi mencatat kenaikan terbesar sejak 1990-an.

Home Depot mencatat performa terbaik di Dow Jones pada perdagangan Selasa, 16 November 2021. Saham Home Depot menguat setelah rilis laporan keuangan melebihi perkiraan.

Penjualan melonjak 9,8 persen pada kuartal terakhir. Perusahaan ritel ini juga mengatakan penjualan fiskal pada kuartal IV sudah lebih tinggi dari kuartal lalu menunjukkan kemungkinan akhir tahun yang kuat. best profit

Sebagai tanda kekuatan konsumen lainnya, Walmart melaporkan laba dan laba per saham kuartal III jauh di atas perkiraan dan penjualan toko di Amerika Serikat naik 9,2 persen, tidak termasuk bahan bakar. Saham Walmart turun 2,5 persen dan merupakan penurunan besar di Dow Jones.

“Dengan pembacaan ritel yang kuat dan awal yang solid untuk pendapatan ritel, sangat jelas inflasi tidak halangi konsumen,” ujar Mike Loewengart dari E-Trade dilansir dari CNBC, Rabu (17/11/2021).

Ia menuturkan, meski pun ada beberapa kendala di pasar tenaga kerja dan inflasi, ini bisa berfungsi sebagai mosi percaya yang dibutuhkan investor yang menandakan ekonomi masih berjalan baik.

“Saat kita mempersempit pada musim liburan dan belanja, pertanyaannya apakah tetap angka lebih baik dari yang diharapkan dari ritel pada kuartal III 2021 dapat berlanjut pada akhir 2021,” kata dia. best profit

Chief Investment CFRA Research, Sam Stovall menuturkan, pada tingkat tertentu, investor berharap pendapatan ritel yang kuat.

“Pada awal November, consumer discreationary kembali ke empat sektor saham teratas dalam S&P,” ujar dia.

Ia menambahkan, investor memiliki harapan tinggi untuk laba yang dilaporkan Home Depot dan Walmart serta data penjualan ritel itu. “Dalam arti tertentu, mereka memperkirakan ini akan terjadi, kita akan melihat kekuatan yang berkelanjutan, pemulihan yang berkelanjutan dalam penjualan ritel,” kata dia. best profit

Saham ritel raksasa Lowe juga naik 4,2 persen. Saham Target menguat 1,1 persen. Lowe dan Target akan merilis hasil kuartalan pada Rabu.

Goldman Sachs menuturkan, laba dapat mengalahkan perkiraan dan berlanjut pada 2022. Chief US Equity Strategist David Kostin berharap pertumbuhan laba berkelanjutan sehingga mendorong indeks S&P 500 ke 5.100 pada akhir 2022.

“Pertumbuhan laba telah menyumbang seluruh pengembalian S&P 500 pada 2021, dan akan terus mendorong kenaikan pada 2022,” kata dia.

Ia menambahkan, EPS S&P 500 akan tumbuh 8 persen menjadi USD 226 pada 2022, dan 4 persen menjadi USD 236 pada 2023. “Perkiraan EPS kami 2 persen di atas konsensus 2022. Perusahaan secara konsisten memperluas margin keuntungan meskipun ada tekanan biaya input dan tantangan rantai pasokan,” kata dia. best profit

Sumber : Liputan6

Monday 15 November 2021

Best Profit | Wall Street Mendatar, Investor Menanti Laporan Keuangan Emiten Ritel

 


Best Profit (16/11) – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street mendatar pada perdagangan Senin, 15 November 2021. Wall street yang mendatar itu seiring imbal hasil obligasi AS berbalik dan naik lebih tinggi.

Sentimen lain yang bayangi wall street yaitu investor juga menanti laporan keuangan kuartalan dari emiten ritel besar pada akhir pekan ini. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones turun 12,86 poin atau 0,04 persen menjadi 36.087,45.

Indeks S&P 500 tidak berubah sehingga akhiri sesi di 4.682,80. Indeks Nasdaq susut 0,04 persen ke posisi 15.853,85 seiring imbal hasil obligasi yang naik.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun di atas 1,6 persen, dan bertenor 30 tahun menyentuh 2 persen. Saham teknologi cenderung melemah seiring kenaikan imbal hasil obligasi AS. best profit

“Harga di pasar obligasi hari ini merupakan indikator seberapa cair cerita inflasi sebenarnya,” ujar Senior Investment Strategist Allianz Investment Management, Charlie Ripley dilansir dari CNBC, Selasa (16/11/2021).

Ia menambahkan, meski the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) belum sepenuhnya memberi sinyal kemana kebijakan ke depan, pasar terus menyesuaikan ke tempat yang mereka harapkan dari kebijakan the Fed.

Kenaikan imbal hasil obligasi tercermin dalam Tesla. Harga saham Tesla turun 1,9 persen dan melanjutkan penurunannya dari pekan lalu ketika CEO Tesla Elon Musk menjual saham Tesla hampir USD 7 miliar atau sekitar Rp 99,45 triliun (asumsi kurs rupiah 14.207 terhadap dolar AS).

Saham teknologi lainnya Nvidia juga susut 1,2 persen seiring investor kembali menarik posisinya jelang rilis kuartalan perseroan pekan ini. best profit

Sejumlah pihak mengatakan, produsen chip ini overextended dengan basis kekuatan yang relatif. Pekan lalu, Wedbush Securities menurunkan peringkat saham Nvidia menjadi netral dari outperform.

Akan tetapi, fokus utama investor adalah laporan laba kuartalan dari sejumlah ritel besar pada pekan ini. Saham Target naik 1,6 persen, sementara Lowe susut 0,5 persen. Target dan Lowe akan rilis kinerja pada Rabu pekan ini. Selain itu, saham Walmart dan Home Depot juga turun. Dua ritel ini akan laporkan kinerja pada Selasa waktu setempat.

Head of Investment Strategy SoFi, Liz Young mencatat, dalam sebulan terakhir, saham pilihan konsumen telah menaikkan kinerja bahan pokok konsumen. Ia menambahkan, ketika ritel melaporkan kinerja pada pekan ini, mereka ingin laba sesuai dengan kekuatan konsumsi.

“Jika laba datang lebih lambat dari yang diharapkan, Anda mungkin melihat sedikit kemunduran pada sektor konsumsi. Akan tetapi, jika itu seperti sisa kuartal III, sepertinya pendapatan harus solid,” tutur dia. best profit

Ia menambahkan, inflasi akan menjadi hambatan, itu mungkin tidak akan memukul hingga mendengar rilis laba kuartal IV dan kuartal I 2022.
Sementara itu, saham Dollar Tree melonjak 14,2 persen seiring laporan investor aktivis Mantle Ridge mengambi saham Dollar Tree senilai USD 1,8 miliar atau sekitar Rp 25,57 triliun. Hal ini akan mendorongnya untuk berbuat lebih banyak untuk menambah nilai pemegang saham.

Di sisi lain, saham Boeing naik hampir 5,5 persen seiring Saudi Arabian Airlines sedang dalam pembicaraan dengan Airbus dan Boeing untuk pesanan jet berbadan lebar. Pada saat yang sama, Emirates mengumumkan pesanan untuk dua Boeing 777 Freighter di Dubai AirShow 2021. best profit

Rilis inflasi Oktober yang mendorong kenaikan tahunan terbesar dalam lebih dari tiga dekade telah menekan bursa saham. Rata-rata indeks utama menghentikan kemenangan beruntun dalam lima minggu.

Namun, rata-rata indeks utama tidak jauh dari rekor tertingginya. Indeks Dow Jones turun 1,3 persen dari level tertinggi sepanjang masa. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing 0,7 dan 1,2 persen, jauh dari rekornya.

Pekan lalu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan rekor 4,4 juta pekerja meninggalkan pekerjaannya pada September 2021. Umumnya hal itu menandakan mereka mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Akan tetap, indeks kepercayaan konsumen turun ke level terendah dalam 10 tahun pada November 2021 karena konsumen yang tampaknya dibanjiri uang tunai semakin khawatir dengan inflasi.

Inflasi Oktober 2021 melonjak 6,2 persen dari tahun lalu. Realisasi inflasi itu jauh di atas perkiraan 5,9 persen dari ekonom yang disurvei oleh Dow Jones. best profit

Sumber : Liputan6

Sunday 14 November 2021

Best Profit | Usai Tembus Level Psikologis, Harga Emas Diramal Melambung Pekan Ini

 


Best Profit (15/11) – Harga emas diperkirakan bakal terus menguat pada perdagangan Pekan ini. keyakinan ini usai melihat realisasi harga emas di pekan kemarin yang mampu membukukan kenaikan mingguan terbaik dalam enam pekan terakhir.

Pada pekan kemarin, harga emas mampu mendobrak level downtrend dan mampu mencetak angka tertinggi dalam lima bulan. Hal ini dipengaruhi oleh ketakutan akan angka inflasi yang diperkirakan akan menguat.

Para analis dan investor melihat bahwa harga konsumen di AS menunjukkan kenaikan tahunan sebesar 6,2 persen. Angka ini merupakan angka tertinggi dalam lebih dari 30 tahun. best profit

“Banyak investor telah menunggu saat seperti ini. Emas melakukan persis apa yang seharusnya dilakukan, yaitu melindungi investor dari kenaikan angka inflasi,” kata kepala analis Blue Line Futures, Philip Streible dikutip dari Kitco, Senin (14/11/2021).

Harga emas untuk pengiriman Desember diperdagangkan pada USD 1.865,80 per ounce, naik hampir 2,7 persen sepanjang pekan lalu.

Minggu ini 18 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Di antara jumlah tersebut sebanyak 15 analis atau 83 persen menyerukan harga emas naik minggu ini. best profit

Pada saat yang sama, dua analis, atau 11 persen memperkirakan akan bearish pada emas dalam waktu dekat dan satu analis atau 6 persen netral pada harga.

Sementara itu, Sebanyak 1.018 suara diberikan dalam jajak pendapat Main Street online. Dari jumlah tersebut, 722 responden atau 71 persen mengincar emas untuk naik minggu ini.

Sebanyak 165 lainnya atau 16 persen mengatakan harga emas dunia akan lebih rendah. Sementara 131 pemilih atau 13 persen mengatakan harga emas akan mendatar. best profit

Sentimen akan harga emas di kalangan investor titel berada di level tertinggi sejak awal Mei. Partisipasi dalam survei Kitco pun tertinggi dalam sebulan.

Tidak hanya masalah inflasi yang mendukung harga emas, tetapi para analis melihat bahwa kebijakan Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) juga akan mendorong kenaikan harga emas.

“Jin inflasi keluar dari botol dan tidak akan kembali untuk beberapa waktu ke depan. Investor pun beralih ke emas untuk mengambil alokasi kecil, langkah itu bisa dramatis,” kata Presiden Adrian Day Manajemen aset, Adrian Day. best profit

Kepala analis SIA Wealth Management Colin Cieszynski mengatakan, harga emas diperkirakan terus bergerak lebih tinggi dan mampu penembusan di atas USD 1.835 per ounce.

Dia menambahkan bahwa reli di perak dan platinum juga harus memperkuat uptrend baru harga emas.

“Prospek peningkatan inflasi yang memicu reli logam mulia minggu kemarin dapat berlanjut hingga minggu ini dengan Kanada dan Inggris melaporkan angka inflasi,” katanya. best profit

Sumber : Liputan6

Thursday 11 November 2021

Best Profit | Wall Street Bervariasi, Saham Disney Bebani Indeks Dow Jones

 


Best Profit (12/11) – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Kamis, 11 November 2021. Indeks Nasdaq menguat usai data inflasi yang panas dan lonjakan imbal hasil obligasi memicu aksi jual saham teknologi pada sesi sebelumnya.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq naik 0,5 persen ke posisi 15.704,28. Indeks S&P 500 menguat ke posisi 4.649,27. Indeks Dow Jones merosot 158,71 poin atau 0,4 persen menjadi 35.921,23. Hal ini setelah saham Disney turun 7 persen.

“Tarik menarik di mana kami mendapatkan angka-angka utama yang sedikit mengejutkan pasar, seperti inflasi kemarin,” ujar Chief Investment Strategist BMO Wealth Management, Yung-Yu Ma dilansir dari CNBC, Jumat (12/11/2021). best profit

Sejumlah saham teknologi menguat setelah inflasi Oktober 2021 mendorong kenaikan imbal hasil obligasi AS. Kenaikan suku bunga dan imbal hasil obligasi menekan pasar saham. Saham Nvidia naik 3,2 persen dan AMD bertambah 4,4 persen.

Saham produsen komoditas di S&P 500 naik seiring investor bertaruh pada inflasi yang berkelanjutan. The Materials Select Sector SDPR Fund mencapai level tertinggi sepanjang masa. Saham tambang Freeport-McMoran naik 9 persen dan produsen baja Nucor naik 2,7 persen. best profit

Di sisi lain, saham Disney anjlok setelah raksasa media itu gagal mencapai laba dan pendapatan sesuai harapan. Pelanggan Disney + juga jauh dari perkiraan. Sedangkan pasar obligasi ditutup pada Kamis untuk peringati Hari Veteran.

Laporan inflasi pada Rabu 10 November 2021 menunjukkan indeks harga konsumen naik 6,2 persen pada Oktober 2021 mencapai level tertinggi dalam tiga dekade. Adapun inflasi ini memperhitungkan biaya bensin, perawatan kesehatan, bahan makanan hingga sewa. best profit

“Inflasi tetap tinggi mengejutkan banyak orang yang memperkirakan harga akan kembali turun lebih cepat,” ujar Chief Market Strategist LPL Financial Ryan Detrick.

Ia menuturkan, yang benar tidak dapat menutup ekonomi USD 20 triliun dan tidak merasakan guncangan saat kembali dimulai ekonomi.

“Tetapi kami berharap masalah rantai pasokan akan teratasi selama kuartal mendatang dan inflasi juga akan tenang,” ujar dia.

Mengikuti data CPI, traders menaikkan ekspektasi tentang kapan kenaikan suku bunga the Fed pertama akan terjadi. The Fed Funds Futures Market melihat peluang lebih besar dari kenaikan suku bunga penuh pertama bank sentral AS pada Juli 2022. best profit

Sumber : Liputan6

Wednesday 10 November 2021

Best Profit | Wall Street Merosot Tersengat Kenaikan Inflasi AS

 


Best Profit (11/11) – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 10 November 2021. Wall street tergelincir setelah indeks harga konsumen atau consumer price index (inflasi) pada Oktober 2021 menunjukkan lompatan tahunan terbesar lebih dari 30 tahun sehingga memicu lonjakan imbal hasil obligasi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 240,04 poin atau sekitar 0,7 persen menjadi 36.079,94. Indeks S&P 500 melemah 0,8 persen menjadi 4.646,71. Indeks Nasdaq susut hampir 1,7 persen menjadi 15.622,71.

Imbal hasil acuan obligasi bertenor 10 tahun melonjak sekitar 11 basis poin setelah pengumuman inflasi. Lelang yang buruk untuk obligasi bertenor 30 tahun menambah kekuatan pada lonjakan imbal hasil obligasi AS.

Ketika imbal hasil obligasi melonjak investor membuang saham teknologi dan menawar saham bank. Investor juga cari emas dan bitcoin. best profit

“Laporan CPI hari ini berkontribusi pada pelemahan. Sampai tingkat tertentu, pasar saham menjadi kunci pasar obligasi yang telah terjadi hampir sepanjang 2021,” ujar Chief Investment Strategist Charles Schwab, Liz Ann Sonder, dilansir dari CNBC, Kamis (11/11/2021).

The consumer price index atau indeks harga konsumen melonjak 6,2 persen dari tahun lalu, jauh di atas perkiraan 5,9 persen dari ekonom yang disurvei oleh Dow Jones. Hasil indeks harga konsumen itu juga alami kenaikan tahunan terbesar sejak 1990.

Secara bulanan, CPI meningkat 0,9 persen terhadap perkiraan 0,6 persen. CPI memperhitungkan produk mulai dari bensin, perawatan kesehatan hingga bahan makanan dan sewa.

“Consumer price index atau indeks harga konsumen yang diumumkan pada Rabu pekan ini menunjukkan satu bulan lagi data inlfasi jauh di atas target inflasi the Federal Reserve terutama karena masalah rantai pasokan yang berkelanjutan dan tenaga kerja,” ujar Pendiri Quadratic Capital Management, Nancy Davis. best profit

Ia menambahkan, jika inflasi tidak mereda, the Federal Reserve akan mengurangi stimulus dan menaikkan suku bunga. Ini dapat memukul saham dan obligasi.

Seiring data inflasi, trader menaikkan harapan tentang kapan kenaikan suku bunga the Federal Reserve pertama akan terjadi. The Fed fund futures market sekarang melihat peluang lebih besar untuk kenaikan suku bunga pertama pada Juli 2022.

Saham teknologi berada di bawah tekanan pada perdagangan Rabu waktu setempat karena kenaikan suku bunga dapat memangkas laba dan memukup pertumbuhan. Saham Advanced Micro Devices merosot 6,1 persen, saham Nvidia susut 3,9 persen dan indeks Google Alphabet tergelincir 2 persen. best profit

Sementara itu, saham bank mendapat dorongan dari lonjakan imbal hasil obligasi, membatasi kerugian untuk pasar secara keseluruhan.

Suku bunga yang lebih tinggi berarti bank membebankan bunga lebih besar atas pinjaman, yang dapat meningkatkan keuntungan.

Saham Bank of America naik 0,8 persen dan Wells Fargo bertambah 0,9 persen. Investor juga melihat di luar saham dan obligasi untuk lindung nilai inflasi. Emas dan bitcoin naik karena investor mencari aset yang bisa bertahan lebih baik karena harga naik. best profit

Sumber : Liputan6

Tuesday 9 November 2021

Best Profit | Wall Street Tergelincir Imbas Aksi Ambil Untung Investor

 


Best Profit (10/11) – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak melemah pada perdagangan Selasa, 9 November 2021 usai cetak rekor sejak pekan lalu. Indeks S&P 500 merosot untuk pertama kali dalam sembilan sesi seiring investor merealisasikan keuntungan setelah reli pada Oktober dan menanti rilis data inflasi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 susut hampir 0,4 persen menjadi 4.685,25. Indeks Dow Jones tergelincir 112,24 poin atau 0,3 persen menjadi 36.319,98. Indeks Nasdaq tergelincir 0,6 persen menjadi 15.886,54.

Tiga indeks utama acuan di wall street turun dari posisi rekor tertinggi. Indeks S&P 500 mencatat 64 kali rekor pada 2021, dan delapan kali positif, ini merupakan penguatan terpanjang sejak April 2019. best profit

Indeks harga produsen Oktober 2021 naik 0,6 persen month over month (mom), demikian pernyataan Departemen Tenaga Kerja. Hal itu sesuai dengan perkiraan konsensus Dow Jones.

Namun, harga grosir melonjak 8,6 persen pada Oktober dari tahun lalu, ini rekor tahunan terpanas dalam hampir 11 tahun.

Di sisi lain, investor sedang menunggu rilis data inflasi penting lainnya pada Rabu pekan ini. Indeks harga konsumen pada Oktober diperkirakan melonjak 0,6 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

“Intinya, sementara data hari ini seperti yang diharapkan, angka-angka tersebut tentu membuka mata dalam hal laju kenaikan,” ujar Chief Investment Officer Bleakley Advisory Group, Peter Boockvar, dilansir dari CNBC, Rabu (10/11/2021). best profit

Pada Selasa, PayPal menjadi penghambat utama di indeks S&P 500 dan Nasdaq. Saham PayPal melemah 10,5 persen. Perusahaan pembayaran digital gagal memenuhi harapan pendapatan kuartalan dan mengeluarkan panduan kuartal IV 2021 dan setahun penuh yang lebih lemah dari perkiraan.

Saham Tesla turun hampir 12 persen juga membebani indeks S&P 500 dan Nasdaq. Saham Tesla terus tertekan setelah CEO Tesla Elon Musk bertanya dalam jajak pendapat di Twitter, apakah dia harus menjual 10 persen sahamnya dengan hampir 58 persen responden menjawab ya. Meski saham Tesla tertekan, saham produsen mobil listrik ini sudah naik 45 persen sepanjang 2021. best profit

Di sisi lain, saham GE bertambah sekitar 2,7 persen setelah raksasa industri itu mengumumkan akan pecah menjadi tiga perusahaan publik yang fokus pada penerbangan, perawatan kesehatan dan energi. Saham GE memimpin kenaikan pada indeks S&P 500.

Adapun indeks S&P 500 telah naik lebih dari 24 persen pada 2021. Hasil laba yang kuat telah mendorong saham ke level tertinggi baru.

Hingga penutupan perdagangan Selasa, 9 November 2021, 460 perusahaan di indeks S&P 500 telah melaporkan hasil kuartalan dengan 81 persen mengalahkan perkiraan laba, berdasarkan FactSet.

“Dengan musim pendapatan kuartal III 2021 mereda, data ekonomi dan kemajuan dalam pembukaan kembali ekonomi akan menjadi penting untuk fokus investor hingga akhir 2021,” ujar Chief Investment Strategist Oppenheimer Asset Management, John Stoltzfus. best profit

Sumber : Liputan6

Sunday 7 November 2021

Best Profit | Harga Emas Dunia Diramal Terus Naik Jika Bisa Tembus Harga Segini

 


Best Profit (8/11) – Harga emas dunia yang berkilau pada pekan lalu imbas kebijakan Bank Sentral diprediksi bisa melanjutkan laju reli berikutnya jika harga menembus batas USD 1.835 per ons.

Harga emas naik pada minggu lalu meskipun terjadi pengurangan pembelian obligasi dan laporan melemahnya data pekerjaan AS karena bank sentral mengabaikan kenaikan inflasi dan pengetatan pasar kerja.

Melansir laman khaleejtimes.com, harga emas di pasar spot ditutup pada posisi USD 1.817,81 per ounce, naik 1,47 persen. best profit

“Langkah dari Bank of England sedikit mengejutkan karena bank sentral memberikan petunjuk yang jelas tentang kenaikan suku bunga pada bulan November. Tapi mereka mundur di saat-saat terakhir. Akibatnya, imbal hasil global turun, dan emas, yang sensitif terhadap suku bunga, menguat. Namun demikian, sulit untuk mengatakan apakah reli logam kuning akan berlanjut. Investor tentu tidak berpikir demikian,” kata Vijay Valecha, Kepala Investasi di Century Financial.

Kepemilikan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) emas pekan lalu juga turun sebesar 268.934 ons menjadi 98,028 juta ons, terendah dalam setahun. best profit

“Di pasar spot internasional, emas akan berubah bullish pada penembusan di atas USD 1.835 per ounce sementara memiliki support di dekat $1.800,” tambah Valecha.

Kepala Strategi komoditas di Saxo Bank, Ole S. Hansen, mengatakan pasar sangat kekurangan momentum untuk mendorong emas keluar dari kisaran yang telah berlaku selama berbulan-bulan sekarang. best profit

Dia mengatakan jika hasil riil sepuluh tahun AS turun kembali di bawah -1 persen membantu mengimbangi dolar yang lebih kuat dan volatilitas pasar saham yang rendah. Hal terakhir adalah salah satu alasan mengapa kepemilikan ETF turun ke level terendah 18 bulan dengan investor uang riil menghindari emas karena kurangnya kebutuhan untuk mendiversifikasi portofolio.

“Fokus pada hari Jumat beralih ke laporan pekerjaan bulanan AS yang terus menunjukkan kekuatan, sehingga berpotensi mengubah pandangan tentang kebijakan moneter sekali lagi,” kata Hansen. best profit

Sumber : Liputan6

Thursday 4 November 2021

Best Profit | Wall Street Beragam, Indeks Nasdaq dan S&P 500 Kembali Cetak Rekor

 


Best Profit (5/11) – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Kamis, 4 November 2021. Indeks S&P 500 menguat untuk hari keenam berturut-turut seiring investor menyambut positif sikap sabar the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga.

Data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan juga mendorong sentimen wall street. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,4 persen ke posisi 4.680,06, dan sentuh rekor lagi. Indeks Nasdaq bertambah 0,8 persen ke posisi tertinggi sepanjang masa di 15.940,31.

Sementara itu, indeks Dow Jones melemah 33,35 poin atau hampir 0,1 persen ke posisi 36.124,23. Hal ini dibayangi pergerakan saham Goldman Sachs dan JPMorgan. best profit

Bank sentral AS mengatakan akan mulai memperlambat program pembelian obligasi akhir bulan ini menandakan ekonomi sekarang dapat menangani pelonggaran stimulus selama pandemi COVID-19.

Investor telah lama mengantisipasi langkah tersebut dna menyukai the Fed tidak memberi sinyal akan lebih agresif dari yang diperlukan dalam menaikkan suku bunga setelah pengurangan obligasi selesai 2022.

“Pengumuman tapering the Fed menghilangkan kekhawatiran kecil tetapi menggantung di seluruh pasar, karena investor telah menunggu momen ini selama berbulan-bulan, dan itu memperkuat pandangan pemulihan ekonomi memiliki landasan yang panjang, meskipun dengan tingkat pertumbuhan yang rendah,” ujar Chairman of Sanders Morris Harris, George Ball dilansir dari CNBC, Jumat (5/11/2021). best profit

Ia menambahkan, ini adalah sinyal kekuatan ekonomi yang baik untuk laba dan pasar perusahaan. Di sisi lain, indeks S&P 500 naik 1,6 persen pada pekan ini sehingga mendorong imbal hasil year to date hingga 24,6 persen seiring indeks acuan memasuki bagian musiman yang kuat untuk pasar pada 2021.

Sementara itu, klaim pengangguran Amerika Serikat mencapai 269.000 untuk pekan yang berakhir 30 Oktober 2021. Realisasi klaim pengangguran ini, mencapai posisi terendah dan lebih baik dari prediksi ekonom yang disurvei oleh Dow Jones di posisi 275.000.

“Ini bisa menjadi bukti lain dari keuntungan yang solid dalam hal pemulihan ekonomi kita,” ujar Managing Director of Investment Strategy E-Trade Financial, Mike Lowengart. best profit

Ia menambahkan, ketua the Fed Jerome Powell mencatat ingin melihat kemajuan pekerjaan yang lebih kuat. Hal ini membuat semua mata tertuju pada gambaran ketenagakerjaan yang penuh. Selain itu, bagaimana hal tersebut diterjemahkan ke dalam tindakan the Fed ke depan.

Laporan pekerjaan yang ditunggu-tunggu pada Oktober 2021 akan dirilis Jumat pekan ini. Berdasarkan Dow Jones, perkirana konsensus ada tambahan tenaga kerja 450.000. Nonfarm payrolls naik 194.000 pada September 2021, ini jauh dari perkiraan 500.000.

Saham Qualcomm menguat 12,7 persen pada Kamis pekan ini seiring penurunan pendapatan yang didorong oleh lonjakan penjualan chip smartphone 56 persen. Perusahaan juga memberikan panduan yang kuat pada kuartal IV 2021.

Saham Moderna melemah 17,8 persen setelah produsen obat itu memangkas prospek pendapatan vaksin COVID-19. Di sisi lain, Roku berada di bawah tekanan, jauh lebih dari 7 persen setelah platform streaming melaporkan pendapatan kuartal III 2021. best profit

Sumber : Liputan6

Wednesday 3 November 2021

Best Profit | Harga Emas Terjun ke Level Terendah dalam 3 Pekan


 

Best Profit (4/11) – Harga emas bertahan di dekat level terendah sejak pertengahan Oktober pada perdagangan Rabu. Harga emas turun setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) mengumumkan pengurangan langkah-langkah stimulus era pandemi dalam langkah yang diperkirakan secara luas.

The Fed akan mulai memangkas pembelian obligasi bulanan pada November dengan rencana untuk mengakhirinya pada 2022, katanya dalam sebuah pernyataan di akhir pertemuan dua hari.

Dikutip dari CNBC, Kamis (4/11/2021), harga emas di pasar spot turun 0,9 persen pada USD 1.770,61 per ounce pada 14:51 EDT, sedikit mengurangi kerugian setelah keputusan The Fed tersebut. Harga emas sebelumnya mencapai level terendah sejak 13 Oktober di USD 1.757,63. best profit

Sedangkan harga emas berjangka AS turun 1,4 persen pada USD 1.763,9.

“Harga emas telah bersiap turun ke level terburuk akibat pertemuan (The Fed) tersebut dan itulah mengapa (harga emas) turun di sekitar USD 1.758 sejak saat itu,” kata Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures di Chicago, Phillip Streible.

“Kami akan menunggu sebelum kami menetapkan posisi apa pun pada harga emas, baik di jangka panjang atau pendek, dan jangan berharap terlalu banyak pergerakan karena kami memiliki angka pekerjaan (data tenaga kerja AS) berikutnya (minggu ini),” lanjut dia. best profit

Laporan ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikatuntuk Oktober akan dirilis pada hari Jumat. Data sebelumnya pada hari Rabu menunjukkan gaji swasta AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Oktober.

The Fed juga menunjukkan pemulihan dalam kegiatan ekonomi dan lapangan kerja dalam pernyataannya sambil berpegang pada keyakinannya bahwa inflasi yang tinggi akan terbukti “sementara” dan kemungkinan tidak memerlukan kenaikan suku bunga yang cepat. best profit

“Sementara kebijakan suku bunga mungkin nomor satu di benak semua orang, yang kedua sangat, sangat dekat adalah tekanan inflasi yang kita miliki di pasar saat ini,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Kebijakan moneter AS yang sangat longgar telah membantu mendorong harga emas naik tajam sejak krisis keuangan akhir 2000-an, dengan suku bunga rendah memangkas biaya peluang memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil dan kekhawatiran inflasi memicu permintaan untuk lindung nilai.

Di tempat lain, harga perak turun 0,4 persen menjadi USD 23,43 per ounce, harga platinum turun 0,7 persen menjadi USD 1.030,94 dan harga paladium turun 0,6 persen menjadi USD 1,999,77. best profit

Sumber : Liputan6

Tuesday 2 November 2021

Best Profit | Wall Street Perkasa, Indeks S&P 500 Cetak Rekor Berkat Laporan Keuangan yang Kuat

 


Best Profit (11/3) – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Selasa, 2 November 2021. Indeks S&P 500 naik ke rekor tertinggi jelang keputusan the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS karena laba perusahaan yang kuat memberi kepercayaan investor.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 138,79 poin menjadi 36.052,63. Indeks S&P 500 bertambah 0,3 persen menjadi 4.630,65, dan ditutup ke level tertinggi sepanjang masa. Indeks Nasdaq bertambah 0,3 persen menjadi 15.649,60. Rata-rata indeks utama ditutup ke posisi rekor.

Indeks kapitalisasi kecil Russell 2000 menguat tipis ke posisi tertinggi sepanjang masa. “Fundamental mungkin menjadi pusat mengapa pasar saham terus meningkat,” ujar Chief Investment Strategist the Leuthold Group dilansir dari CNBC, Rabu (3/11/2021). best profit

Ia menambahkan, musim laporan keuangan dengan laba secara keseluruhan ternyata jauh lebih kuat dari yang diantisipasi. Di sisi lain, banyak perusahaan memperingatkan pembatasan pasokan adalah masalah.

“Sebagian besar tetap mampu menaikkan harga, mempertahankan margin keuntungan yang kuat, dan memanfaatkan sepenuhnya permintaan yang sehat dengan hasil penjualan lebih besar. Kekhawatiran akan kikis margin keuntungan yang luar biasa tidak terjadi,” tutur dia.

Saham Pfizer naik 4,1 persen setelah laba kuartal ketiga produsen obat itu melampaui harapan. Itu juga meningkatkan pendapatan dan prospek earning per share (EPS) pada 2021. best profit

Saham Under Armour melonjak 16,4 persen setelah produsen atletik tersebut menaikkan prospek tahunannya. Ini mengungkapkan perusahaan melihat kemajuan dalam meningkatkan citra mereknya di bawah CEO Patrik Frisk.

Saham DuPont de Nemours reli 8,7 persen setelah mengalahkan prediksi pendapatan dan laba bersih dari hasil kuartalan. Estee Lauder menguat 4,1 persen pada laba bersih dan pendapatan yang melebihi harapan.

Hasil laba perusahaan yang lebih baik dari perusahaan mendorong rata-rata wall street menguat ke rekor tertinggi pada Oktober 2021. Indeks S&P 500 dan Nasdaq membukukan bulan terbaiknya sejak November 2020.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 2 November 2021, berdasarkan FactSet, 83 persen dari perusahaan S&P 500 telah melaporkan laba melampaui harapan analis. best profit

Sementara itu, saham Tesla turun tiga persen pada Selasa, 2 November 2021. Saham Tesla telah menguat lebih dari 50 persen selama sebulan terakhir.

Harga saham Tesla turun seiring laporan perseroan menarik kembali 11.700 kendaraannya karena kesalahan komunikasi. Ditambah tweet Elon Musk yang unggah kalau Tesla belum teken kontrak dengan Hertz.

Serangkaian rekor tertinggi terjadi di bursa saham AS seiring investor terus bertaruh pada reli akhir tahun meski pun masalah rantai pasokan, risiko COVID-19, dan the Federal Reserve yang akan mengindikasikan akan kembali menarik beberapa stimulus.

Adapun pertemuan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) dilakukan dalam dua hari yang dimulai pada Selasa pekan ini. best profit

Pertemuan the Fed akan mengumumkan mulai melepas pengurangan stimulus dengan kurangi pembelian obligasi bulanan yang diterapkan selama pandemi COVID-19. Di sisi lain laporan tenaga kerja AS pada Oktober 2021 akan rilis Jumat pekan ini.

Rata-rata indeks S&P 500 naik 1,1 persen pada November dan 2,3 persen pada Desember sejak 1936, berdasarkan catatan Bank of America. Bank of America berhati-hati seiring sudah mencatatkan pergerakan di zona hijau dalam 79 persen.

“Kami terus melihat risiko penurunan ke depan,” ujar Head of US Equity and Quantative Strategy Bank of America, Savita Subramanian.

Ia menambahkan, meski mengalahkan 7 persen, sebagian besar EPS 2021-2022 tidak berubah.”Menujukkan siklus revisi ke atas kemungkinan telah mencapai puncaknya,” tutur dia. best profit

Sumber : Liputan6

Monday 1 November 2021

Best Profit | Wall Street Kembali Cetak Rekor Tertinggi, Investor Fokus Pertemuan The Fed

 


Best Profit (2/11) – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan pertama November 2021, tepatnya Senin, 1 November 2021. Wall street naik ke rekor baru setelah pasar berhasil bangkit dari periode musiman yang sulit secara historis.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 94,28 poin menjadi 35.913,84. Indeks Dow Jones menguat didorong kenaikan saham Boeing dan Dow Inc.

Indeks S&P 500 naik hampir 0,2 persen menjadi 4.613,67, level tertinggi sepanjang masa. Saham Tesla menguat 8,5 persen. Indeks Nasdaq mendaki 0,6 persen menjadi 15.595,92 dan juga tembus rekor. best profit

Indeks kapitalisasi kecil Russell 2000 menguat 2,6 persen, dan catat performa terbaik sejak 27 Agustus 2021.

Akan tetapi, indeks saham acuan juga menutup pada rekor tertinggi pada akhir Oktober 2021. Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat bulan terbaik sejak November 2000.

Sepanjang Oktober 2021, indeks Dow Jones naik 5,8 persen. Indeks S&P 500 menanjak 6,9 persen dan indeks Nasdaq bertambah hampir 7,3 persen. Sepanjang 2021, indeks S&P 500 naik lebih dari 22 persen.

Dalam beberapa tahun terakhir, indeks S&P 500 naik lebih dari 20 persen dalam 10 bulan pertama 2021. Pada sisa 2021 selalu positif, berdasarkan Bespoke Investment Group. best profit

Musim pendapatan perusahaan mendominasi sentimen pada Oktober di tengah hasil laba yang solid bahkan dengan kekhawatiran rantai pasokan global.

Sekitar setengah dari perusahaan S&P 500 telah melaporkan hasil kuartalan dan lebih dari 80 persen dari perseroan mengalahkan perkiraan pendapatan dan analis Wall Street, menurut Refinitiv.

Pelaku pasar bersiap pada pekan ini untuk rilis kinerja keuangan, pertemuan penting the Federal Reserve (the Fed) dan laporan pekerjaan pada Oktober 2021.

Investor juga akan memantau pertemuan dua hari the Federal Reseve pada Selasa dan Rabu. Bank sentral akan mengumumkan rencana mulai kurangi pembelian obligasi dan akhiri program sepenuhnya pada pertengahan tahun depan. best profit

Investor juga akan mencermati komentar the Federal Reserve tentang kenaikan harga karena inflasi yang telah mencapai level tertinggi dalam 30 tahun.

“The Fed adalah bagian dari langkah global untuk hapus akomodasi, dan pasar bergerak melewati itu,” ujar Bleakley Advsiory Group CIO Peter Bookckvar, dilansir dari CNBC Selasa (2/11/2021).

Ia menambahkan, satu sisi, pasar saham dipengaruhi dengan pergerakan inflasi, suku bunga dan respons dari bank sentral. best profit

Di sisi lain, indeks Manufaktur Institute for Suppy Management (ISM) pada Oktober turun menjadi 60,8 dari 61,1. Ekonom memperkirakan indeks ke posisi 60,3. Setiap angka di atas 50 dinilai ekspansi.

Selain itu hal lainnya yang akan pengaruhi pasar yaitu laporan tenaga kerja pada Oktober 2021 pada Jumat pekan ini yang dapat menunjukkan sejumlah peningkatan dalam perekrurtan karena kasus COVID-19 yang terus menurun.

“Kunci dari laporan itu berapa banyak kenaikan inflasi upah dan apakah tingkat partisipasi angkatan kerja akhirnya meningkat setelah begitu banyak tunjangan pengangguran baru ini datang,” ujar Chief Investment Strategis for the Leuthold Group, Jim Paulsen. best profit

Sumber : Liputan6