Thursday 31 August 2023

Best Profit | Inflasi AS Mendorong The Fed ke Tindakan Agresif

Best Profit (1/9) – Dalam dunia keuangan, sedikit komoditas yang seikonik dan dihormati seperti emas. Pesona berkilauannya telah menangkap imajinasi generasi, berfungsi sebagai simbol kekayaan, stabilitas, dan keamanan. Namun, beberapa hari terakhir telah menyaksikan perubahan dramatis dalam kisah logam berharga ini. Harga emas mengalami penurunan tajam, meninggalkan para investor dan analis dalam kebingungan. Apa yang telah menyebabkan penurunan tiba-tiba dalam harga emas, dan peran apa yang dimainkan oleh inflasi AS yang melonjak?

Lari Emas Berhenti

Emas, sering dianggap sebagai tempat berlindung dalam masa ketidakpastian ekonomi, telah menghadapi kendala. Harga komoditas yang berkilauan ini telah mengalami reli selama tiga sesi yang sukses, tetapi nasibnya berubah drastis setelah rilis data inflasi tinggi di Amerika Serikat. Lonjakan inflasi AS ini telah memicu ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve, memicu reaksi berantai yang mengguncang pasar emas. best profit

Angka-angka ini menandai eskalasi dari bulan sebelumnya yang sudah mencapai 3,0%, yang sudah merupakan level tertinggi dalam dua tahun.


Baca Juga : Mengapa Harga Emas Melonjak di Tengah Data Ekonomi AS yang Lemah

Baca Juga : Harga Emas Menguat Seiring Data Ekonomi AS Merosotkan Dolar dan Imbal Hasil Obligasi


Langkah Agresif The Fed

Penguatan dolar ini memiliki dampak penekan pada harga emas, karena harga emas dikutip dalam dolar AS.

Selain data inflasi, berbagai indikator ekonomi lain yang dirilis pada Kamis, 31 Agustus 2023, memberikan gambaran campuran. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan penurunan klaim awal tunjangan pengangguran sebesar 4.000 menjadi 228.000, musiman disesuaikan, untuk minggu yang berakhir pada 26 Agustus, menandai level terendah dalam empat minggu. best profit

Sementara itu, Chicago Business Barometer yang dirilis oleh Institute of Supply Management-Chicago mengalami kenaikan sebesar 5,9 poin menjadi 48,7 pada bulan Agustus. Ini menandai kenaikan bulanan ketiga berturut-turut dan level tertinggi sejak Agustus 2022.

Menunggu Laporan Pekerjaan Agustus

Investor sekarang dengan cemas menanti rilis laporan pekerjaan Agustus, yang akan memberikan gambaran lebih lanjut tentang keadaan ekonomi AS dan memberikan wawasan penting tentang tindakan potensial Federal Reserve. best profit

Sebuah Tindakan Berhati-hati

Sebagai kesimpulan, penurunan tajam dalam harga emas akhir-akhir ini dapat diatributkan pada interaksi kompleks dari faktor-faktor, dengan inflasi AS yang melonjak menjadi pusat perhatian. Saat data inflasi mengguncang pasar dan mendorong Indeks Dolar AS ke puncak baru, kilau emas redup sesaat. Namun, cerita ini belum berakhir, karena laporan pekerjaan Agustus mengintai di cakrawala, membawa beban ekspektasi investor dan membentuk arah masa depan pasar emas.

Dunia terus memperhatikan, dengan napas tertahan, ketika drama menggeliat dalam ranah berkilau emas ini. best profit

Wednesday 30 August 2023

Best Profit | Mengapa Harga Emas Melonjak di Tengah Data Ekonomi AS yang Lemah

Best Profit (31/8) – Dalam dunia keuangan, sedikit komoditas yang bersinar secerah emas. Ini adalah logam yang telah memikat umat manusia selama berabad-abad, melambangkan kekayaan, stabilitas, dan tempat aman bagi para investor. Baru-baru ini, dunia menyaksikan lonjakan luar biasa dalam harga emas, mencapai level yang belum pernah terlihat dalam hampir sebulan.

Lonjakan Gemerlap

Pada hari Rabu, pasar emas dunia menyaksikan lonjakan spektakuler ketika harga mencapai titik tertinggi dalam hampir sebulan. Lonjakan ini terutama dikaitkan dengan serangkaian data ekonomi yang kurang memuaskan yang muncul dari Amerika Serikat. Seperti yang dilaporkan oleh CNBC pada 31 Agustus 2023, harga emas spot dunia naik 0,5%, mencapai $1,945.81 per ons, hanya beberapa langkah dari puncaknya sejak 2 Agustus 2023. Secara bersamaan, kontrak berjangka emas AS juga naik 0,5%, mencapai $1,974.00. best profit

Baca Juga : Harga Emas Menguat Seiring Data Ekonomi AS Merosotkan Dolar dan Imbal Hasil Obligasi

Arah Ekonomi yang Sulit dan Terbangnya Emas

Daya dorong di balik lonjakan gemerlap ini dapat ditelusuri pada rilis laporan-laporan ekonomi. Laporan ADP dan angka revisi PDB keduanya di bawah ekspektasi, lebih memperkuat tren indikator ekonomi yang melemah dari yang diharapkan. Tren ini pada gilirannya telah memicu spekulasi bahwa Federal Reserve Amerika Serikat, yang sering disebut sebagai “The Fed,” mungkin akan menghentikan sementara kenaikan suku bunganya.

Selain laporan-laporan ini, hasil obligasi Amerika Serikat dengan tenor 10 tahun sebagai patokan mencapai titik terendah sejak 11 Agustus, sementara dolar AS turun ke level terendah dalam dua minggu setelah rilis data PDB yang mengindikasikan perlambatan ekonomi pada kuartal kedua. Penurunan jumlah pekerjaan di Amerika Serikat juga menambah sentimen negatif. best profit

Daya Tarik Tempat Aman Emas

Emas batangan, yang dihargai dalam dolar dan tidak memberikan bunga, cenderung mendapatkan dukungan ketika imbal hasil obligasi turun. Jim Wyckoff, Analis Pasar Senior di Kitco, mencatat, “Rally cerdas dalam seminggu terakhir ini menunjukkan bahwa para pedagang sedikit kekurangan. Pasar akan konsolidasi menjelang data utama inflasi dan gaji; langkah mundur ke atas tahun 1980 diperlukan untuk membangkitkan semangat hewani yang bullish.”

Ricardo Evangelista, Analis Senior di ActivTrades, menambahkan, “Kabar buruk bagi ekonomi adalah kabar baik bagi emas.” best profit

Baca Juga : Wall Street Terus Menguat

Kilauan Emas Terus Berlanjut

Lonjakan harga emas juga telah menimbulkan pergerakan positif dalam SPDR Gold Trust, dana perdagangan yang didukung emas terbesar di dunia. Ini melaporkan peningkatan kepemilikan sebesar 0,3% pada hari Senin, menunjukkan penurunan tekanan penjualan dari investor keuangan spekulatif.

Sebagai kesimpulan, lonjakan emas baru-baru ini adalah bukti dari statusnya yang langgeng sebagai aset tempat aman, terutama selama masa ketidakpastian ekonomi. Sementara para investor terus memantau indikator ekonomi utama, emas siap untuk mempertahankan kilauannya sebagai pilihan investasi yang berharga.

Lonjakan dalam harga emas bukan hanya headline keuangan; ini adalah refleksi narasi ekonomi yang sedang berlangsung. Saat dunia menyaksikan dan menunggu data ekonomi lebih lanjut, emas terus bersinar sebagai penanda stabilitas dan keamanan di tengah gejolak pasar keuangan.

Dalam iklim ekonomi yang penuh gejolak ini, daya tarik emas tetap kuat, memanggil para investor dengan janji keamanan dan kemakmuran. Saat kita melangkah lebih jauh, tetap perhatikan emas – logam berharga yang tidak pernah kehilangan kilauannya. best profit

Tuesday 29 August 2023

Best Profit | Harga Emas Menguat Seiring Data Ekonomi AS Merosotkan Dolar dan Imbal Hasil Obligasi

Best Profit (30/8) – Dalam perkembangan yang mengejutkan, harga emas melonjak tajam, mencapai level tertinggi dalam tiga minggu pada penutupan sesi perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Kenaikan luar biasa ini menandai sesi kedua berturut-turut dengan keuntungan bagi logam mulia ini. Peningkatan harga emas dipicu oleh melemahnya dolar AS dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah, kedua-duanya dipengaruhi oleh data ekonomi AS yang tidak memuaskan.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember di Bursa Komoditi New York mengalami lonjakan impresif sebesar $18.30 USD atau 0.94%, ditutup pada $1,965.10 USD per ons. Selama sesi perdagangan, harga emas mencapai puncaknya di $1,966.50 USD dan terendah di $1,941.70 USD. Peningkatan ini mengikuti tren di mana harga emas berjangka naik sebesar $6.90 USD atau 0.36% menjadi $1,946.80 USD pada hari Senin (28 Agustus 2023) setelah turun sebesar $7.20 USD atau 0.37% menjadi $1,939.90 USD pada hari Jumat (25 Agustus 2023). Kamis (24 Agustus 2023) juga menyaksikan penurunan ringan, dengan harga emas berjangka melorot sebesar $1.00 USD atau 0.05% menjadi $1,947.10 USD. best profit

Baca Juga : Best Profit | Wall Street Terus Menguat

Apa yang Mendorong Lonjakan Ini?

Angka-angka ini, lebih lemah dari yang diperkirakan, mengakibatkan penurunan indeks dolar AS dan imbal hasil Treasury. Imbal hasil obligasi 10 tahun turun menjadi 4.122% pada Selasa (29 Agustus 2023), menandai penurunan yang signifikan. Pada pekan sebelumnya, harga obligasi mencapai level tertinggi sejak tahun 2007, menurut data FactSet, dengan mencapai hanya sebesar 4.37%. Sementara itu, dolar AS turun di bawah level tertinggi sejak Maret. Indeks dolar AS yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang utama lainnya diperdagangkan pada 103.516 pada Selasa (29 Agustus 2023). best profit

Apa yang Harus Dilakukan Investor?

Data ekonomi AS tetap menjadi fokus, karena diperkirakan angka-angka ini akan memengaruhi indeks dolar.

Selain lonjakan harga emas, logam mulia lainnya juga mengalami kenaikan. Perak untuk pengiriman bulan September naik sebesar 53.60 sen atau 2.21%, ditutup pada $24.788 USD per ons. Sementara itu, platinum untuk pengiriman bulan Oktober mengalami kenaikan sebesar $13.90 USD atau 1.43%, menetap pada $986.10 USD per ons. Lonjakan harga emas baru-baru ini adalah bukti dari permainan yang rumit antara data ekonomi, pasar valuta asing, dan sentimen investor.

Baca Juga : Menganalisis Divergensi Harga Emas Dunia: Lonjakan Pekan Lalu Terlalu Tinggi

Data ekonomi AS menjadi fokus utama karena angka-angka tersebut akan memiliki dampak besar terhadap indeks dolar.

Meskipun demikian, bagi para pedagang emas, yang paling penting adalah kebijakan moneter Federal Reserve. Aslam menjelaskan dalam komentarnya bahwa para pelaku pasar akan terus memantau perkembangan ini dengan cermat.

Sementara emas mendominasi berita, logam mulia lainnya juga mengalami perubahan. Perak untuk pengiriman September menguat sebesar 53,60 sen atau 2,21 persen, ditutup pada $24,788 USD per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober juga naik sebesar $13,90 USD atau 1,43 persen, menetap pada $986,10 USD per ons. best profit

Monday 28 August 2023

Best Profit | Wall Street Terus Menguat

Best Profit (29/8) – Dalam dunia keuangan yang bergerak cepat, Wall Street tetap menjadi kekuatan yang tak tergoyahkan. Pada tanggal 28 Agustus 2023, pasar saham ini melonjak, meninggalkan jejak optimisme di belakangnya. Peningkatan ini dalam ranah keuangan dipicu oleh Jerome Powell, kepala Federal Reserve, dan pernyataan pentingnya dalam pertemuan tahunan bank sentral yang diadakan di Jackson Hole, Wyoming.

Reli Impresif Wall Street

Momentum Wall Street: Wall Street menunjukkan kekuatan yang tak tergoyahkan saat membangun kenaikan dari sesi sebelumnya. Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York melihat peningkatan impresif sebesar 213,08 poin, setara dengan sekitar 0,62 persen, mencapai 34.559,98. Sementara itu, S&P 500 naik 27,60 poin, sekitar 0,63 persen, dan berada pada 4.433,31. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 114,48 poin, atau sekitar 0,84 persen, ditutup pada 13.705,13.

Wawasan Powell: Pernyataan Jerome Powell dalam pertemuan Jackson Hole memainkan peran kunci dalam menghidupkan kenaikan ini. Powell mengakui tingkat inflasi yang terus tinggi dan menekankan perlunya langkah-langkah untuk menstabilkan harga. Di masa ekonomi yang tidak pasti ini, keputusan kebijakan moneter yang hati-hati sangat penting, dan Federal Reserve berjalan dengan hati-hati dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya. best profit

Baca Juga : Momentum Kedatangan Pidato Fed: Bagaimana Nasib Emas?

Teknologi Unggulan: Perlu dicatat bahwa perusahaan teknologi raksasa Nvidia mengalami lonjakan signifikan sebesar 1,78 persen, memperkuat posisinya sebagai saham yang paling banyak diperdagangkan dengan nilai sebesar $31 miliar. Sementara itu, saham raksasa industri Apple dan Alphabet mengalami peningkatan sebesar 0,9 persen.

Melonjaknya 3M: Konglomerat 3M mengalami lonjakan luar biasa sebesar 5,2 persen setelah mengumumkan kesepakatan tentatif untuk membayar $5,5 miliar untuk menyelesaikan 300.000 tuntutan hukum terkait penjualan earplug cacat kepada militer AS.

Emas Bersinar Terang: Emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange mencatat peningkatan seiring melemahnya dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Oktober 2023 naik sebesar 0,4 persen menjadi $1.946,90 per ons, sementara indeks dolar AS turun sebesar 0,1 persen.

Pasar Eropa Bergabung dalam Reli

Indeks STOXX 600 Eropa melihat kenaikan yang kuat sebesar 0,9 persen, didorong oleh lonjakan dalam sektor teknologi.

London Beristirahat: Penting untuk dicatat bahwa Bursa Efek London di Inggris tutup karena libur bank musim panas. Sementara itu, indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, naik sebanyak 160,79 poin, sekitar 1,03 persen, mencapai 15.792,61. Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, mengalami lonjakan sebesar 180 poin, atau sekitar 1,93 persen, ditutup pada 9.518,90. Di Perancis, indeks Cac 40 di Euronext naik sebanyak 95,11 poin, atau sekitar 1,32 persen, hingga mencapai 7.324,71. best profit

Baca Juga : Harga Minyak Terkendala oleh Penguatan Dolar AS

Pergerakan Mata Uang: Di pasar mata uang, nilai tukar poundsterling terhadap dolar AS berada di kisaran $1,2599 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound melemah sedikit sebesar 0,1 persen menjadi 1,1652 euro per pound.

Jalur Ke Depan

Dengan momentum Wall Street yang terus berkembang, para investor dan penggemar pasar dengan antusias menanti kebijakan Federal Reserve yang cermat sebagai tanggapan terhadap ketidakpastian ekonomi saat ini dan inflasi yang persisten.

Rally impresif di pasar saham, yang dipimpin oleh raksasa teknologi dan indikator positif di pasar emas, menegaskan ketahanan dan adaptabilitas dunia keuangan dalam menghadapi masa-masa sulit.

Manfaatkan Peluang

Saat lanskap keuangan terus berubah, penting bagi para investor untuk tetap terinformasi dan fleksibel. Dunia keuangan selalu berubah, dan peluang selalu ada bagi mereka yang siap dan bersedia menavigasi lika-liku pasar.

Baik Anda seorang investor berpengalaman atau baru memulai perjalanan keuangan Anda, perkembangan terbaru di Wall Street menjadi pengingat bahwa peluang selalu ada, bahkan di saat-saat sulit. Tetap waspada, diversifikasi portofolio, dan pertimbangkan untuk mencari nasihat dari ahli keuangan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lanskap keuangan yang terus berkembang. best profit

Sebagai kesimpulan, reli terbaru di Wall Street dan sentimen positif di pasar Eropa menunjukkan ketahanan sistem keuangan global. Dengan pendekatan hati-hati dari Federal Reserve dan sektor teknologi yang memimpin, para investor memiliki alasan untuk tetap optimis. Di masa-masa dinamis seperti ini, tetap terinformasi dan fleksibel adalah kunci untuk mengejar peluang yang ditawarkan oleh dunia keuangan.

Sunday 27 August 2023

Best Profit | Menganalisis Divergensi Harga Emas Dunia: Lonjakan Pekan Lalu Terlalu Tinggi

Best Profit (28/8) – Harga emas mengalami lonjakan signifikan pekan lalu akibat pernyataan dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Di dunia komoditas, emas selalu menjadi subjek yang menarik perhatian dan spekulasi. Saat kita memasuki minggu baru, sentimen di kalangan investor emas ritel tampak bullish, dengan banyak yang mengantisipasi kelanjutan dari lonjakan harga baru-baru ini. Namun, situasinya jelas berbeda di kalangan analis Wall Street, di mana pendapat mereka sangat beragam.

Apa yang Memicu Kenaikan Harga Emas?

Pekan lalu menyaksikan kenaikan harga emas dunia yang mencolok. Lonjakan ini sebagian besar dikaitkan dengan pernyataan yang dibuat oleh Jerome Powell, Ketua Federal Reserve. Powell mengonfirmasi bahwa Federal Reserve akan menjaga target inflasi sebesar 2% dan menyatakan ketidaknyamanannya untuk menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat. best profit

Baca Juga : Harga Minyak Terkendala oleh Penguatan Dolar AS

Menurut survei mingguan yang dilakukan oleh KitcoNews, sebagian besar investor ritel di pasar komoditas emas memperkirakan harga akan terus naik pekan ini. Mereka yakin bahwa momentum baru-baru ini akan berlanjut. Namun, situasinya jauh lebih rumit di Wall Street, karena para analis memiliki pandangan yang beragam terhadap prediksi mereka.

Pandangan Beragam dari Para Analis

Adrian Day, Presiden Asset Management di Adrian Day, menawarkan perspektif kontrarian. Dia berpendapat bahwa lonjakan harga emas baru-baru ini kemungkinan akan berbalik dalam minggu mendatang. Day mengaitkan potensi pembalikan ini dengan kekecewaan di kalangan investor emas yang berasal dari pernyataan Jerome Powell, serta pernyataan dari gubernur bank sentral lainnya. Dia mencatat, “Investor emas kemungkinan akan kecewa dengan pidato Jerome Powell, serta pidato para gubernur bank sentral lainnya, dan mungkin akan melepaskan keuntungan minggu lalu. Mereka merasa lelah.” Day menambahkan bahwa kekecewaan ini mungkin tidak berlangsung lama, terutama karena Amerika Serikat semakin mendekati resesi dan Federal Reserve mempertahankan pendiriannya.

Baca Juga : Momentum Kedatangan Pidato Fed: Bagaimana Nasib Emas?

Sebaliknya, James Stanley, seorang analis senior di Forex.com, memiliki pandangan yang lebih optimis terhadap harga emas. Dia menunjukkan bahwa emas telah menunjukkan ketahanan yang mengejutkan, bahkan di tengah penguatan dolar AS, dengan mengaitkannya dengan pelemahan euro. Stanley mencatat, “Keperkasaan Dolar AS sangat mengejutkan mengingat respons terhadap uji dukungan, namun emas terus menguat bahkan dalam kondisi seperti itu.” Dia juga menekankan bahwa indikator teknis untuk harga emas terlihat bullish, dengan menekankan pentingnya bagaimana pembeli bereaksi di level resistensi USD 1.925-USD 1.932. best profit

Sentimen dan Harapan Investor

Dalam survei terbaru yang dilakukan oleh Kitco News, 12 analis Wall Street berpartisipasi, mengungkapkan sentimen yang terbagi-bagi mengenai arah harga emas minggu ini. Menariknya, 42% dari analis memperkirakan harga emas akan lebih tinggi, sementara persentase yang sama mengantisipasi penurunan. Sisanya, sekitar 17%, mengambil sikap netral terhadap emas dalam minggu mendatang.

Dengan perspektif ritel, 559 peserta pasar ikut serta dalam jajak pendapat online. Di antara mereka, 69% (388 responden) memprediksi peningkatan harga emas, sementara 20% (114 responden) mengharapkan penurunan. Kelompok yang lebih kecil, sekitar 10% (57 pemilih), mengambil sikap netral dalam jangka pendek.

Berdasarkan data ini, investor ritel mengharapkan emas diperdagangkan sekitar USD 1.941 per ons minggu ini. best profit

Apa yang Menanti di Depan?

Marc Chandler, Managing Director di Bannockburn Global Forex, optimis tentang harga emas minggu ini. Chandler juga melihat tanda-tanda teknis yang positif, mengatakan, “Saya berpikir ada potensi untuk kembali ke kisaran USD 1.930. Indikator momentum telah muncul dan pola pembelian terlihat ketika rata-rata pergerakan 5 hari melintasi rata-rata pergerakan 20 hari. Tampilan teknis terlihat konstruktif.”

Saat investor menjelajahi dunia yang rumit dari pasar emas, jelas bahwa jalur ke depan tidak pasti. Saat data ekonomi terungkap, dan pasar mencerna perkembangan baru-baru ini, daya tarik best profit

Thursday 24 August 2023

Best Profit | Harga Minyak Terkendala oleh Penguatan Dolar AS


Best Profit | Dalam dunia komoditas yang dinamis, harga minyak mentah saat ini terpengaruh oleh penguatan dolar AS yang kembali menguat. Para pedagang dengan cermat memantau sinyal dari Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell, untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang kebijakan moneter AS. Gabungan faktor-faktor ini menciptakan rasa ketidakpastian dalam pasar minyak dunia.

Penguasaan Dolar Terhadap Harga Minyak

Data terbaru dari Investing.com, tanggal Jumat, 25 Agustus 2023, menunjukkan bahwa meskipun harga minyak tampak relatif stabil dalam sesi perdagangan sebelumnya, mereka terus berada dalam zona merah untuk minggu kedua berturut-turut. Penurunan ini utamanya disebabkan oleh kekhawatiran atas perlambatan permintaan China dan peningkatan pasokan dari Amerika Serikat. Kontrak berjangka minyak Brent berhasil bertahan pada $83,27 per barel, sementara kontrak berjangka minyak West Texas Intermediate (WTI) mengalami sedikit penurunan menjadi $79 per barel. Dua kontrak minyak tersebut diperkirakan akan mengalami penurunan antara 1,9 persen hingga tiga persen untuk minggu ini.

Baca Juga : Best Profit | Momentum Kedatangan Pidato Fed: Bagaimana Nasib Emas?

Pidato Powell dan Lonjakan Dolar

Semua mata tertuju pada pidato yang akan datang dari Jerome Powell, karena hal ini membuat dolar AS melonjak ke level tertinggi dalam 2,5 bulan. Penguatan dolar ini memberikan tekanan berat pada pasar minyak. Powell diperkirakan akan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai rencana bank sentral terkait suku bunga AS untuk sisa tahun ini. Kekhawatiran atas potensi sinyal hawkish dari Ketua Federal Reserve mendorong lebih banyak posisi mendukung dolar, hal ini mencolok mengingat inflasi AS yang stagnan dan pasar tenaga kerja yang kokoh. Para analis memberi peringatan bahwa Powell mungkin akan menguraikan jalur menuju suku bunga yang lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang. Penguatan dolar AS mencapai puncaknya pada hari Jumat, menandai posisi terkuatnya sejak awal Juni. Kekuatan dolar ini membuat minyak mentah lebih mahal bagi pembeli internasional. best profit

Baca Juga : Aktivitas Bisnis AS yang Belum Stabil dan Pelemahan USD

Prospek Penurunan Harga Minyak

Prospek penurunan harga minyak semakin menjadi perhatian utama. Meskipun terjadi peningkatan yang cukup dalam perdagangan hari Kamis, harga minyak masih menuju penurunan mingguan kedua berturut-turut. Reli yang teramati selama dua bulan terakhir tampaknya mulai mereda. Pasar sedang menghadapi kekhawatiran yang semakin besar terkait perlambatan permintaan di China, menyusul pemangkasan suku bunga yang lebih kecil dari perkiraan oleh Bank Sentral China awal minggu ini. Tanda-tanda melemahnya permintaan bahan bakar di AS juga turut menekan harga minyak. Data persediaan mengungkapkan peningkatan yang tidak terduga dan signifikan dalam stok bensin dan produk sulingan. Di sisi pasokan, produksi dan ekspor AS telah melonjak mendekati level sebelum pandemi COVID-19 dalam satu minggu terakhir, menunjukkan pasar tidak seketat yang diperkirakan sebelumnya. Meskipun demikian, harga minyak mentah tetap diperdagangkan sedikit lebih tinggi sepanjang tahun ini, mengikuti pemangkasan pasokan yang signifikan oleh Arab Saudi dan Rusia. best profit

Siap Menghadapi Perjalanan Berliku Minyak

Sebagai penutup, dalam dunia minyak mentah saat ini, pergerakan harga dipengaruhi oleh penguatan dolar AS yang kembali menguat. Para pedagang dan investor sama-sama harus bersiap menghadapi fluktuasi potensial karena pidato Jerome Powell semakin mendekat. Situasi saat ini menghadirkan tantangan dan peluang bagi mereka yang terlibat dalam industri minyak. Saat pasar menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter AS, nasib harga minyak mentah berada dalam keseimbangan yang rapuh. Saatnya untuk berwaspada dan merencanakan strategi dalam lanskap komoditas global yang selalu berubah. best profit

Best Profit | Momentum Kedatangan Pidato Fed: Bagaimana Nasib Emas?

Best Profit (25/8) – Mata uang kripto bisa membuat kita merasa gugup, saham bisa membuat kita bahagia, tetapi emas? Itu selalu menjadi aset yang menarik perhatian dalam momen ekonomi yang penuh gejolak. Hari ini, harga emas masih berada dalam pusaran pergerakan yang tak terduga, menjelang pidato Chairman Federal Reserve Amerika Serikat (AS), Jerome Powell. Apa yang harus diharapkan oleh para pemilik emas? Apakah mereka akan merayakan atau menangis?

Harga Emas Menguat Menjelang Pidato Powell

Hari Kamis (24/8/2023) menjadi hari yang dinanti-nantikan oleh pemegang emas. Harga emas di pasar spot berada di posisi US$ 1.917,44 per troy ons. Ini menandai kenaikan sebesar 0,16%. Harga penutupan pada hari sebelumnya mencapai level tertinggi sejak 8 Agustus 2023, dengan pergerakan positif selama 13 hari perdagangan terakhir. Ini adalah tanda positif bagi para pemilik emas.

Pergerakan positif ini telah memperpanjang tren keempat hari berturut-turut, dengan kenaikan sebesar 1,55% selama periode tersebut. Namun, seperti dalam cerita pasar yang selalu berubah, harga emas mengalami pelemahan pada hari ini, Jumat (25/8/2023), dengan harga mencapai US$ 1.915,47 per troy ons, mengalami penurunan sebesar 0,10%. best profit

Baca Juga : Aktivitas Bisnis AS yang Belum Stabil dan Pelemahan USD

Apakah The Fed akan Tetap Hawkish?

Para analis dari High Ridge Futures, seperti David Meger, berpendapat bahwa para pelaku pasar mulai merasa khawatir. Mereka menduga bahwa Federal Reserve (The Fed) kemungkinan akan tetap mempertahankan sikap hawkishnya ke depan. Meger menjelaskan bahwa Jerome Powell, Ketua The Fed, mungkin akan menegaskan kembali pentingnya memerangi inflasi atau bahkan menaikkan suku bunga ke depan.

Meger menyatakan, “Pasar memiliki harapan bahwa The Fed akan terus memprioritaskan perang melawan inflasi. Terlebih lagi, data ketenagakerjaan masih kuat.” Data terbaru dari AS mencatat penurunan jumlah pengangguran sebesar 10 ribu, menjadi 230.000 pada pekan yang berakhir pada 19 Agustus 2023. Angka ini lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 240 ribu. Penurunan pengangguran menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS masih panas, dan ini meningkatkan potensi untuk kenaikan inflasi. Dalam situasi seperti ini, The Fed akan kesulitan untuk mengubah sikapnya menjadi dovish. best profit

Perspektif Pasar Menunggu Pidato Powell

Momen krusial akan terjadi ketika Jerome Powell menyampaikan pidatonya di Simposium Ekonomi Jackson Hole, di Wyoming, selama tiga hari ke depan. Acara ini merupakan wadah di mana para gubernur bank sentral, menteri keuangan, ekonom, dan akademisi dari seluruh dunia berkumpul untuk membahas masalah ekonomi yang mendesak.

Baca Juga : Pergerakan Harga Emas sebagai Respons Terhadap Melemahnya Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS

Pada tahun sebelumnya, pidato Powell di Jackson Hole pada Agustus 2022 telah menciptakan gejolak di pasar keuangan dan komoditas. Powell secara tegas menyatakan bahwa The Fed akan tetap mengambil sikap hawkish, yang mengakibatkan harga emas langsung merosot sebesar 1,23% hanya dalam satu hari setelah pidato tersebut. Di sisi lain, indeks dolar AS menguat sebesar 0,31%.

Menanti Pidato Powell

Sekarang, pertanyaannya adalah, bagaimana pidato Powell hari ini akan memengaruhi harga emas? Jika Powell kembali menegaskan sikap hawkish, maka kemungkinan besar emas akan mengalami penurunan. Namun, jika pidatonya lebih dovish, kita bisa melihat emas menguat.

Analis Daniel Ghali dari TD Securities mengatakan, “Publik mengantisipasi bahwa Powell akan tetap mengambil sikap yang hawkish. Saat ini, pasar lebih menantikan tanda-tanda berapa lama suku bunga akan tetap tinggi, bukan lagi apakah suku bunga akan naik.” best profit

Wednesday 23 August 2023

Best Profit | Aktivitas Bisnis AS yang Belum Stabil dan Pelemahan USD

Best Profit (24/8) – Dunia perdagangan mata uang telah relatif tenang menjelang pembukaan simposium Jackson Hole. Namun, USD/JPY mengalami penurunan tak terduga sebesar lebih dari 0,8% hingga kisaran 144,60 menyusul rilis data ekonomi yang mengecewakan dalam sesi New York awal pada 23 Agustus. Indeks dolar AS (DXY) terus berada dalam kisaran yang telah ditempatinya sejak awal pekan.

Data Ekonomi AS yang Mengecewakan

DXY sempat melonjak ke level 104,00 selama sesi Eropa. Rilis hasil survei PMI untuk Eurozone dan Inggris yang sangat negatif, sesaat meningkatkan greenback. Sayangnya, data PMI untuk Amerika Serikat yang dirilis beberapa jam kemudian juga tidak memenuhi harapan.

S&P Global melaporkan bahwa PMI Manufaktur AS turun dari 49,0 menjadi 47,0 pada Agustus 2023, sementara PMI Jasa turun dari 52,3 menjadi 51,0. Keduaangka tersebut di bawah perkiraan pasar. PMI Komposit turun menjadi 50,4 dari 52,0, meskipun ekspektasi konsensus sebelumnya adalah tetap stabil. Biasanya, data PMI dibaca dengan ambang batas 50,0, yang membedakan antara ekspansi (>50,0) dan kontraksi (<50,0). Angka PMI Komposit ini mengindikasikan aktivitas bisnis yang hampir stagnan. best profit

“Perlambatan aktivitas bisnis pada bulan Agustus menimbulkan keraguan tentang kekuatan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga,” kata Chris Williamson, Kepala Ekonom Bisnis di S&P Global Market Intelligence. “Survei menunjukkan bahwa percepatan pertumbuhan yang didorong oleh sektor jasa pada kuartal kedua telah meredup, didampingi dengan penurunan lebih lanjut dalam produksi pabrik.”

Fokus Pasar pada Simposium Jackson Hole

Meskipun demikian, perhatian pasar tetap terpusat pada simposium Jackson Hole yang dijadwalkan pada 24-26 Agustus. Acara ini menjadi tempat pertemuan para pemimpin bank sentral paling berpengaruh di dunia. Pidato Ketua Federal Reserve dan pemimpin bank sentral lainnya dalam acara ini dapat memiliki dampak signifikan pada pasar keuangan. Oleh karena itu, pergerakan sebagian besarpasangan mata uang utama kemungkinan akan tetap terbatas hingga katalis berikutnya muncul.

Menavigasi Lanskap Forex Saat Ini

Bagi para trader dan investor, lanskap yang tidak pasti ini memerlukan pendekatan yang bijaksana. Berikut beberapa strategi kunci yang perlu dipertimbangkan:

Manajemen Risiko: Dengan kondisi pasar yang fluktuatif, penting memiliki manajemen risiko yang kuat. Tetapkan stop-loss order untuk melindungi posisi Anda dan pertimbangkan untuk mengurangi ukuran posisi Anda untuk mengelola risiko.

Tetap Terinformasi: Pantau dengan cermat peristiwa ekonomi dan pidato bank sentral. Ini dapat memberikan wawasan penting tentang arah pasar. best profit

Diversifikasi: Pertimbangkan untuk mendiversifikasi portofolio Anda di berbagai pasangan mata uang. Ini dapat membantu menyebar risiko dan mengurangi eksposur Anda terhadap volatilitas mata uang tunggal.

Sabar: Dalam situasi yang tidak pasti, seringkali yang terbaik adalah bersabar dan menghindari keputusan impulsif. Tunggu sinyal yang lebih jelas sebelum memasuki perdagangan.

Persiapan untuk Simposium Jackson Hole

Saat dunia keuangan menantikan Simposium Jackson Hole, para trader dan investor harus bersiap menghadapi potensi volatilitas pasar. Tetap terinformasi, berhati-hati, dan pastikan strategi perdagangan Anda terdefinisikan dengan baik. Hasil dari acara bergengsi ini bisa memiliki dampak signifikan pada pasar mata uang.

Sebagai kesimpulan, data ekonomi AS yang mengecewakan baru-baru ini dan Simposium Jackson Hole yang akan datang membuat para trader tetap waspada. Kinerja dolar AS kemungkinan akan erat terkait dengan hasil acara ini. Ingatlah bahwa dalam situasi ketidakpastian, strategi perdagangan yang hati-hati dan terpikirkan dengan baik adalah sahabat terbaik Anda. Tetap waspada dan berdagang dengan bijak. best profit

Baca Juga : Pergerakan Harga Emas sebagai Respons Terhadap Melemahnya Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS

Tuesday 22 August 2023

Best Profit | Pergerakan Harga Emas sebagai Respons Terhadap Melemahnya Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS

Best Profit (23/8) – Kontrak emas berjangka mengalami kenaikan sebesar $3.00 USD, menandai kenaikan sesi ketiga berturut-turut, dalam apa yang merupakan kenaikan harian terpanjang sejak pertengahan Juli. Apa yang menjadi pendorong di balik lonjakan ini? Imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih lemah. Saat imbal hasil tersebut mundur sedikit dari level tertinggi sejak tahun 2007, harga emas memberikan respons positif dengan lonjakan yang kuat.

Pawai Kenaikan Berlanjut

Pada hari Selasa, 22 Agustus 2023, harga emas kembali menguat, menarik perhatian investor dan analis. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di bursa Comex New York Exchange naik sebesar $3.00 USD atau 0.16%, ditutup pada $1,926.00 USD per ons. Selama sesi ini, harga emas mencapai titik tertinggi sebesar $1,933.20 USD dan titik terendah sebesar $1,917.50 USD. Pergerakan ini terjadi setelah harga emas naik sebesar $6.50 USD atau 0.34% pada hari Senin, 21 Agustus 2023, mengikuti kenaikan sebesar $1.30 USD atau 0.07% pada Jumat, 18 Agustus 2023. Sehari sebelumnya, pada Kamis, 17 Agustus 2023, harga emas mengalami penurunan tajam sebesar $13.10 USD atau 0.68%.

Lonjakan harga emas ini erat terkait dengan kinerja dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah. Para investor dengan cermat menanti pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang dijadwalkan pada Jumat, 25 Agustus 2023, dalam Simposium Kebijakan Ekonomi Jackson Hole di Wyoming. best profit

Pengaruh Obligasi Pemerintah dan Dolar AS

Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS telah menjadi faktor penting dalam pawai kenaikan harga emas belakangan ini. Pada Selasa, 22 Agustus 2023, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun turun sebesar 2.3 basis poin, mencapai 4.313%. Penurunan ini mengikuti level 4.339% yang tercatat pada Senin, 21 Agustus 2023, level tertinggi sejak 6 November 2007, menurut data FactSet.

Sementara itu, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama, naik sebesar 0.2% menjadi 103.539. Para analis mencatat bahwa harga emas menunjukkan tanda-tanda stabilitas menjelang pidato Jerome Powell. Wael Makarem, Analis Strategi Pasar Senior untuk MENA di Exness, menekankan, “Intervensi Powell bisa menciptakan beberapa volatilitas karena para pedagang memperhatikan setiap petunjuk tentang perkembangan kebijakan moneter, terutama setelah rilis risalah Federal Reserve yang menciptakan ketidakpastian.”

Selain pidato Powell, data ekonomi mendatang tentang pasar tenaga kerja dan inflasi AS diharapkan memainkan peran penting dalam menentukan kebijakan moneter masa depan dan memengaruhi kinerja emas. Kombinasi faktor-faktor ini menciptakan iklim antisipasi dan volatilitas di pasar emas. best profit

Peran Indikator Ekonomi

Kenaikan harga emas juga didukung oleh indikator ekonomi terbaru. Ini merupakan level terendah sejak Januari, turun dari 4.16 juta unit yang tidak direvisi pada Juni. Selain itu, Tom Barkin, Presiden Federal Reserve Bank of Richmond, mengulangi pernyataannya pada Selasa, 22 Agustus 2023. Barkin juga memperingatkan bahwa Federal Reserve bisa kehilangan kredibilitas jika mempertimbangkan untuk mengubah target inflasi 2.0% sebelum mencapai tujuan tersebut.

Gambaran Lebih Luas tentang Logam Mulia

Sementara emas menjadi sorotan, logam mulia lainnya juga mengalami pergerakan yang signifikan. Kontrak perak untuk pengiriman September naik sebesar 11.00 sen atau 0.47%, ditutup pada $23.45 USD per ons. Kontrak platinum untuk pengiriman Oktober naik sebesar $12.00 USD atau 1.31%, ditutup pada $925.50 USD per ons. best profit

Kenaikan ini menggarisbawahi sifat dinamis pasar logam mulia, di mana campuran faktor ekonomi, keuangan, dan geopolitik dapat memicu perubahan harga.

Baca Juga : Mengapa Dolar AS Melemah saat Investor Menanti Sinyal Baru

Monday 21 August 2023

Best Profit | Mengapa Dolar AS Melemah saat Investor Menanti Sinyal Baru

Best Profit (22/8) – Dolar AS mengalami penurunan tipis, ditutup pada 103,3100 dalam sesi perdagangan terbaru, meninggalkan para investor berspekulasi tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Saat lanskap keuangan global terus berkembang, penting untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan ini dan apa yang sedang diantisipasi oleh para investor untuk membuat langkah berikutnya.

Kinerja Dolar Baru-baru Ini

Dalam sesi perdagangan terkini, Dolar AS menunjukkan tanda-tanda pelemahan terhadap sekelompok mata uang utama lainnya. Pada hari Senin, 21 Agustus 2023, greenback mengalami penurunan sedikit dibandingkan dengan mata uang utama lainnya. Perubahan ini menarik perhatian para investor, memicu diskusi dan analisis di pasar keuangan di seluruh dunia.

Para investor dengan cermat memantau indikator ekonomi yang akan memberikan wawasan berharga tentang tren masa depan Dolar AS. Dua peristiwa penting sedang di depan mata: rilis data PMI S&P pada Rabu, 23 Agustus 2023, dan Simposium Ekonomi Jackson Hole dari 24 hingga 26 Agustus. best profit

Para investor dengan penuh antusiasmen menantikan acara ini karena mereka mengantisipasi wawasan penting tentang masa depan kebijakan moneter. Powell dan Lagarde diharapkan akan memberikan panduan tentang pendekatan bank sentral mereka terhadap tantangan ekonomi, termasuk inflasi dan tingkat suku bunga.

Outlook Inflasi AS

Para ahli meyakini bahwa inflasi di Amerika Serikat kemungkinan akan melandai lebih cepat dibandingkan dengan daerah lain, terutama zona euro. Ekspektasi ini didasarkan pada berbagai faktor, termasuk valuasi dolar AS yang tinggi, defisit fiskal, defisit ganda dalam transaksi berjalan, prospek peringkat, dan alokasi dana yang besar di dalam Amerika Serikat. best profit

Apa yang Menanti di Masa Depan

Apa yang Menanti di Masa Depan
Laporan Bulanan dari Buba Jerman menunjukkan bahwa inflasi mungkin akan tetap di atas target bank sentral untuk jangka waktu yang lebih lama. Kemungkinan ini telah mendorong para investor untuk lebih mengantisipasi tindakan ketat dari Bank Sentral Eropa.

Saat para investor terus menguraikan data ekonomi dan mengantisipasi tindakan bank sentral, lanskap keuangan global tetap dinamis dan tidak pasti.

Sebagai kesimpulan, penurunan nilai Dolar AS baru-baru ini telah memancing minat para investor di seluruh dunia. Hasil dari peristiwa-peristiwa ini tanpa ragu akan membentuk arah masa depan Dolar AS dan berdampak pada pasar keuangan global. best profit

Baca Juga : Emas Meningkat sementara Tembaga Tetap Stabil setelah China Memangkas Suku Bunga

Sunday 20 August 2023

Best Profit | Emas Meningkat sementara Tembaga Tetap Stabil setelah China Memangkas Suku Bunga

Best Profit (21/8) – Dalam dunia komoditas yang selalu berubah, panggungnya sudah siap untuk kejadian menarik. Emas, setelah mengalami penurunan selama empat minggu, akhirnya menunjukkan tanda-tanda kehidupan dengan kenaikan yang sederhana. Sementara itu, tembaga berhasil mempertahankan stabilitasnya setelah penyesuaian suku bunga yang tidak terduga dari China.

Sekilas tentang Pasar

Ketika kita memulai minggu ini, semua mata tertuju pada Simposium Jackson Hole yang akan datang pada hari Kamis dan Jumat, di mana Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, diharapkan akan memberikan wawasan penting tentang lintasan suku bunga AS.

Emas telah melalui periode yang bergejolak belakangan ini, turun di bawah level penting $1.900 per ons. Penurunan ini menyaksikan lonjakan permintaan akan aset tempat berlindung ini, sebagian dipicu oleh kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi China. Langkah baru-baru ini dari People’s Bank of China, di mana perubahan pada tingkat pinjaman primer (LPR) tidak memenuhi ekspektasi pasar, semakin menambah ketidakpastian. best profit

Pada pukul 11:16 WIB, harga emas spot untuk pengiriman Desember naik 0,2%, mencapai $1.892,68 per ons, sementara kontrak berjangka Desember meningkat 0,3%, mencapai $1.921,95 per ons. Meskipun ada kenaikan ini, kedua instrumen masih berada di dekat level terendah dalam lima bulan.

Tembaga Tetap Stabil, tetapi Pemotongan Suku Bunga China Mengecewakan

Dalam ranah logam industri, tembaga menunjukkan pergerakan yang relatif datar pada hari Senin meskipun China, salah satu pengimpor utama logam ini, mengecewakan pasar dengan menyesuaikan suku bunganya.

Tembaga tetap relatif datar di level $3,7207 per pon. People’s Bank of China (PBOC) memangkas LPR satu tahun sebesar 10 basis poin menjadi 3,45%, sementara LPR lima tahun tetap tidak berubah pada 4,20%. Para analis sebelumnya memperkirakan pemotongan sebesar setidaknya 15 basis poin untuk setiap tingkat suku bunga tersebut.

Impor tembaga ke China mengalami penurunan tajam pada bulan Juli ketika pemulihan ekonomi pasca-COVID di negara tersebut mulai melambat. Hal ini telah memberikan tekanan besar pada harga tembaga selama tiga minggu terakhir. best profit

Menavigasi Pasar yang Berubah-ubah

Saat kita menavigasi perairan yang bergejolak ini, jelas bahwa emas dan tembaga merespons interaksi yang kompleks dari berbagai faktor. Sementara itu, stabilitas tembaga akan diuji saat China berhadapan dengan tantangan ekonomi dan keputusan kebijakan.

Para investor harus tetap waspada dan memantau perkembangan ini dengan cermat. Sementara kita menantikan kebijaksanaan dari Jackson Hole, penting untuk tetap fleksibel dan adaptif dalam lanskap ekonomi yang terus berubah ini.

Sebagai kesimpulan, dunia komoditas sedang berubah, dengan emas dan tembaga menjadi pusat perhatian. Panggung sudah siap, para pemain sudah dalam posisi, dan naskah masih dalam proses penulisan. Hanya waktu yang akan memberikan bagaimana drama menarik ini akan berkembang. Tetap terhubung untuk mendapatkan pembaruan saat kita menavigasi perjalanan yang menarik ini melalui dunia komoditas. best profit

Baca Juga : Harga Minyak Mentah Menguat 1%, Namun Khawatir Ekonomi China Menyurutkan Minat Dunia pada Minyak

Best Profit | Harga Minyak Mentah Menguat 1%, Namun Khawatir Ekonomi China Menyurutkan Minat Dunia pada Minyak

Best Profit (21/8) – Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan lebih dari 1% dalam perdagangan terakhir pekan ini. Namun, mereka tidak mampu menyelamatkan pekan yang berakhir di zona merah.

Pada Jumat, 18 Agustus 2023, minyak mentah WTI naik sebesar 1,07% menjadi $81,25 per barel, dan minyak brent juga mengalami peningkatan sebesar 0,81%, ditutup pada $84,80 per barel.

Meskipun ada semangat pada akhir pekan, kedua patokan harga minyak global ini mengalami penurunan mingguan sebesar 2,3%.

Pemicu kenaikan harga minyak adalah data yang menunjukkan bahwa jumlah rig minyak dan gas alam AS, indikator awal produksi masa depan, telah turun selama enam minggu berturut-turut. Penurunan produksi AS dapat memperburuk ketatnya pasokan yang diperkirakan akan terjadi sepanjang tahun ini.

Kekhawatiran ini, yang dipicu oleh penurunan produksi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, telah membantu harga minyak naik selama tujuh minggu berturut-turut sejak Juni. Minyak brent telah naik sekitar 18%, sedangkan WTI melonjak 20% selama tujuh minggu yang berakhir pada 11 Agustus. best profit

Namun, pekan ini, harga minyak mengalami penurunan sebesar 2% dibandingkan pekan sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh krisis properti yang memburuk di China, yang meningkatkan kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi yang lamban di negara tersebut dan mengurangi minat investor terhadap risiko di pasar global.

“Investor tetap khawatir tentang ketegangan antara pertumbuhan ekonomi global yang melambat dan pasokan global yang masih ketat,” kata Rob Haworth, Manajer Portofolio Senior di US Bank Asset Management. Dia menambahkan, “Harga kemungkinan akan tetap berada dalam kisaran saat ini,” sambil mencatat bahwa permintaan dipertanyakan karena data lemah dari China.

Ada juga kekhawatiran yang semakin meningkat bahwa Federal Reserve AS belum selesai menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi. Biaya pinjaman yang lebih tinggi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan, pada gilirannya, mengurangi permintaan minyak secara keseluruhan. best profit

Patokan harga minyak semakin tertekan oleh melemahnya permintaan musiman menjelang musim gugur, kata Jay Hatfield, CEO Manajemen Modal Infrastruktur.

Dengan kekhawatiran tentang dinamika pasokan dan permintaan, pasar tampaknya akan tetap dalam kisaran perdagangan yang sempit untuk masa mendatang.

Harga Minyak Mentah Menunjukkan Tanda Kehidupan

Saat kita menutup pekan perdagangan ini, pasar minyak mentah global telah menyaksikan kenaikan yang cukup signifikan, lebih dari 1%. Namun, jangan terburu-buru merayakannya. Kenaikan ini mungkin hanya bersifat sementara, mengingat kekhawatiran yang melingkupi ekonomi China yang sedang berjuang. best profit

Pekan yang Penuh Dinamika bagi Minyak

Pekan ini dimulai dengan optimisme, didorong oleh penurunan terus-menerus dalam jumlah rig minyak dan gas alam di Amerika Serikat. Namun, seiring berjalannya waktu, muncul kekhawatiran tentang krisis properti di China dan potensi dampaknya pada permintaan minyak global.

Apa yang Menanti di Depan?

Para investor dengan cemas mengamati ketegangan antara pertumbuhan ekonomi global yang melambat dan pasokan minyak global yang terus terjaga. Pertanyaan belum terjawab mengenai kenaikan suku bunga di Amerika Serikat semakin menambah ketidakpastian.

Baca Juga : Harga Emas Dunia Menyentuh Terendah 5 Bulan dalam Pemandangan Ekonomi yang Berubah

Thursday 17 August 2023

Best Profit | Harga Emas Dunia Menyentuh Terendah 5 Bulan dalam Pemandangan Ekonomi yang Berubah

Best profit (18/8) – Dalam peristiwa yang mengejutkan, pasar emas global baru-baru ini mengalami penurunan tajam, mencapai titik terendah dalam lima bulan terakhir. Penurunan signifikan dalam harga emas ini dapat disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor, termasuk kenaikan imbal hasil obligasi, penguatan dolar, dan sikap hawkish terhadap suku bunga dari pejabat Federal Reserve, yang secara bersama-sama telah melemparkan bayang-bayang pada sentimen investor.

Seperti dilaporkan oleh CNBC pada Jumat, 18 Agustus 2023, pasar spot menyaksikan penurunan sebesar 0,17% dalam harga emas, stabil di USD 1.888,50 per ons. Ini menandai level terendah sejak 15 Maret. Demikian pula, emas berjangka di Amerika Serikat anjlok 0,51%, mencapai USD 1.918,40.

David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, memberikan pandangan tentang tren penurunan harga emas yang sedang berlangsung: “Penurunan harga emas selama beberapa sesi terakhir dapat diatribusikan kepada kenaikan suku bunga dan imbal hasil obligasi.” Dia juga menjelaskan lebih lanjut, “Respon pasar terhadap risalah FOMC kemarin mengindikasikan bahwa pasar memperkirakan Federal Reserve mungkin perlu lebih agresif dari yang sebelumnya diperkirakan dalam hal kenaikan suku bunga yang berkelanjutan.” best profit

Risalah pertemuan Federal Reserve pada 25-26 Juli mengungkapkan bahwa sebagian besar pembuat kebijakan tetap teguh dalam komitmennya untuk memerangi inflasi. Namun, beberapa peserta menyoroti risiko ekonomi jika suku bunga dinaikkan terlalu tinggi.

Harapan bahwa suku bunga AS mungkin akan tetap tinggi dalam jangka waktu lebih lama telah mendorong kenaikan imbal hasil obligasi AS dengan tenor 10 tahun ke level tertinggi sejak Oktober. Hal ini telah mengurangi daya tarik bullion yang tidak memberikan imbal hasil bagi para investor. Selain itu, kekuatan yang masih terus ada pada Dolar Amerika Serikat, yang berada dekat puncaknya selama dua bulan terakhir, juga berperan dalam mempengaruhi harga emas global.

Saat pasar emas berlayar melalui pergeseran dinamis ini, semakin jelas bahwa daya tarik tradisionalnya sebagai investasi pelarian aman mulai dipertanyakan. best profit

Mengungkap Implikasi

Dampak perubahan ini terlihat dalam fluktuasi logam mulia lainnya juga. Harga perak mengalami kenaikan sebesar 1,3%, mencapai USD 22,66 per ons, menandai kenaikan harian terbesar sejak 31 Juli. Begitu pula, harga platinum naik sebesar 1,2% menjadi USD 893,01, dan harga paladium mengalami kenaikan sebesar 0,3%, mencapai USD 1.212,09.

Baca Juga : Penurunan Harga Emas Menghadapi Rilis Risalah FOMC