Showing posts with label Berita Market. Show all posts
Showing posts with label Berita Market. Show all posts

Thursday 2 October 2014

Indeks Hang Seng Terkoreksi Terkait Gejolak Aksi Protes

BESTPROFIT FUTURES (3/10) - Saham-saham Hong Kong jatuh, dengan indeks acuan bersiap untuk memasuki koreksi, karena investor melihat ada akhir periode terbesar kota ini dari kerusuhan politik sejak 1960-an.
Indeks Hang Seng turun 1,2% ke level 22,666.24 pada 9:32 pagi di Hong Kong karena pasar saham dibuka kembali dari libur dua hari, memperpanjang kemerosotan dari puncaknya pada 3 September sampai lebih dari 10% dan memenuhi definisi umum dari koreksi. Langkah ini menuju penurunan sebesar 4,3% pekan ini. Indeks MSCI Hong Kong turun 1,5% hari ini, sementara Indeks Hang Seng China Enterprises, atau Indeks H-share, turun 1%. Indeks volatilitas melonjak 7,7%.
Indeks Hang Seng pada bulan September ditutup penurunan bulanan tertajam sejak Mei 2012 ditengah kekhawatiran atas kemungkinan Federal Reserve akan mengakhiri program pembelian obligasi bulan ini, menyeret Indeks valuasi untuk 10,5 kali estimasi laba pada 30 September, dibandingkan dengan 16.1 untuk Standard dan Poor 500 kemarin. Saham Hong Kong turun pasca terjadinya demonstrasi selama akhir pekan untuk pertama kalinya sejak tahun 2005 silam.(yds)
Sumber: Bloomberg

Bursa Jepang Berfluktuasi, Yen Melemah

BESTPROFIT FUTURES (3/10) - Saham-saham Jepang berayun antara keuntungan dan kerugian, setelah yen melemah dari level tertinggi dua minggu. Perusahaan migas memimpin penurunan dalam indeks dan maskapai penerbangan naik tajam.
indeks Topix sedikit berubah di level 1,280.48 pada pukul 09:08 pagi di Tokyo, setelah berayun antara keuntungan sebesar 0,1 % dan kehilangan 0,4 %. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,1 % ke level 15,671.07. Yen, yang naik 1,1 % selama dua hari terakhir, melemah 0,2 % hari ini ke 108,65 per dolar.
Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan bank sentral akan membeli aset setidaknya selama dua tahun untuk meningkatkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Eropa. Klaim pengangguran AS tak terduga turun pada minggu lalu. Laporan tentang payroll Amerika dijadwalkan akan dirilis hari ini.
Investor menilai kesehatan perekonomian AS, analis memprediksi akan kembali mengalami gain lebih dari 200.000 dalam nonfarm payrolls. Federal Reserve, yang diprediksi akan mengumumkan akhir dari program pembelian obligasi bulan ini, menilai apakah pemulihan di ekonomi terbesar dunia tersebut cukup kuat untuk menahan suku bunga yang lebih tinggi.
Pemimpin pro-demokrasi di Hong Kong mengatakan mereka akan memperbesar aksi protes jika tuntutan mereka tidak didengarkan.(frk)
Sumber : Bloomberg

Wednesday 1 October 2014

Saham Jepang Jatuh Hari Ketiga Pasca Penguatan Yen VS Dolar

BESTPROFIT FUTURES (2/10) - Saham Jepang jatuh, menyeret indeks Topix turun untuk hari ketiga setelah yen menguat terhadap dolar, serta melemahnya prospek pendapatan perusahaan eksportir.
Indeks Topix turun 1,5% ke level 1,298.93 pada 09:06 pagi di Tokyo. Indeks tersebut turun 3% di bawah level tertinggi enam tahun yang dicapai bulan lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average merosot 1,3% menjadi 15,876.57 hari ini. Yen tergelincir kurang dari 0,1% ke level 108,96 terhadap dolar. Kemarin mencatat  rebound setelah melemah ke level terendah sejak 2008.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 flat setelah kemarin Indeks AS turun 1,3%  ke terendah tujuh pekan. Indeks Russell 2000 perusahaan lapis kedua telah jatuh lebih dari 10% dari rekor di Maret. Pabrik zona euro menurunkan harga lebih dari setahun terakhir dan manufaktur Jerman menyusut, menegaskan tantangan yang dihadapi para otoritas jelang pertemuan bank sentral hari ini.
Sementara presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi yang berjanji akan memulai program pembelian aset bulan ini seiring pihaknnya yang berusaha untuk menangkal deflasi dan memicu stagnansi perekonomian.(yds)
Sumber: Bloomberg

Sentimen Suku Bunga The Fed Tekan Bursa Asia

BESTPROFIT FUTURES (2/10) - Saham-saham Asia turun, dengan indeks acuan menuju penurunan hari kelima, di tengah keprihatinan atas berakhirnya program stimulasi pembelian obligasi oleh Federal Reserve dan tanda-tanda pelemahan dalam perekonomian di kawasan euro.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1 % ke level 139,64 pada pukul 09:02 pagi di Tokyo setelah kemarin terkoreksi ke level terendah dalam empat bulan. Indeks tersebut mencatatkan penurunan bulanan terbesar dalam lebih dari dua tahun pada bulan September di tengah kekhawatiran melambatnya pertumbuhan China dan bahwa Federal Reserve AS dapat meningkatkan suku bunga lebih cepat setelah mengakhiri pembelian aset. Saham AS jatuh kemarin, menghantarkan Indeks Russell 2000 terkoreksi.
Indeks Topix Jepang turun 1,3 %, penurunan terbesar dalam hampir dua bulan. Indeks Kospi Korea Selatan kehilangan 0,5 %. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,4 %, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,3 %. Pasar saham di Hong Kong tetap ditutup hari ini, sementara pasar saham China daratan ditutup sampai 7 Oktober mendatang.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah. Indeks tersebut kehilangan 1,3 % kemarin ke penutupan terendah sejak 12 Agustus. Russell 2000 turun 1,5 %, memperpanjang penurunan lebih dari 10 % dari rekor yang dicapai pada bulan Maret, memenuhi definisi koreksi.
Lebih dari $ 200 miliar aset dihapus dari pasar ekuitas AS selama tiga bulan terakhir, setelah data penguatan ekonomi memicu kekhawatiran The Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diantisipasi. Perekrutan tenaga kerja di AS dipercepat untuk pertama kalinya dalam tiga bulan, menurut sebuah laporan swasta jelang rilis angka payrolls bulanan yang jatuh tempo besok.
Sumber : Bloomberg

Tuesday 30 September 2014

Data Kepercayaan Konsumen AS & Situasi Hong Kong Tekan Bursa Asia

BESTPROFIT FUTURES (1/10) - Saham Asia jatuh, dengan indeks acuan menuju penurunan untuk hari keempat, setelah data consumer confidence di AS secara tak terduga melemah dan Hong Kong bersiap untuk menghadapi protes yang lebih besar bersamaan dengan dimulainya hari libur China.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1 % ke level 140,20 pada pukul 09:02 pagi di Jepang setelah kemarin terkoreksi ke level terendah dalam empat bulan. Indeks tersebut mencatatkanpenurunan bulanan terbesar dalam lebih dari dua tahun pada bulan September di tengah kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi China dan bahwa Federal Reserve dapat meningkatkan biaya pinjaman di AS lebih cepat setelah mengakhiri program pembelian aset.
Pimpinan Eksekutif di Hong Kong, Leung Chun-ying menghadapi tenggat waktu untuk merespon tuntutan pengunduran dirinya dan untuk melakukan pemilihan umum yang bebas di kota setelah pengunjuk rasa pro-demokrasi memasuki hari keenam. Memasuki pagi hari, puluhan ribu pengunjuk rasa memadati area utama, tidak terpengaruh oleh hujan lebat semalam. Ratusan demonstran telah pindah ke area di kawasan Wan Chai di mana Leung menghadiri upacara pada pukul 8:00 pagi untuk menandai ulang tahun ke-65 berdirinya Republik Rakyat Cina.
Indeks Topix Jepang tergelincir 0,2 % setelah para investor mengkaji survei sentimen bisnis kuartalan oleh Tankan. Indeks Kospi Korea Selatan tenggelam 0,5 % setelah adanya laporan yang menunjukkan bahwa ekspor naik kurang dari yang diharapkan pada bulan lalu. Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,1 %. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,3 %. Bursa Hong Kong ditutup hari ini dan besok untuk libur nasional, sementara bursa China daratan ditutup sampai 7 Oktober mendatang.(frk)
Sumber : Bloomberg

Saham AS Ditutup Melemah Seiring Saham Global Turun Pada Kuartalan

BESTPROFIT FUTURES (1/10) - Saham-saham AS jatuh, dengan indeks ekuitas global memangkas penurunan pada kuartalan terburuknya sejak 2012 lalu, seiring saham produsen energi dan minyak menurun. Dolar memperpanjang level tertingginya dalam 4 tahun terakhir, sementara perak mengalami penurunan.
Indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,2 persen pada pukul 04:00 waktu New York, memangkas kenaikan pada kuartalan ketujuh. Indeks Spot Dolar Bloomberg yang berakhir pada kuartal terbaiknya terjadi kenaikan pada 8 hari berturut-turut dalam 6 tahun terakhir, dan euro melemah dalam 3 bulan terakhir sejak 2010 lalu. Saham Eropa menguat untuk membatasi reli terpanjangnya sejak 2006 lalu pada kuartalan. Sementara perak jatuh ke level terendahnya hari ini, emas merosot sebesar 8,4 persen yang merupakan level terendahnya dalam 3 bulan terakhir. Obligasi pemerintah mengalahkan utang perusahaan dalam tiga tahun terakhir pada kuartal ini.
Produsen energi di Indeks S & P 500 turun sebesar 1,2 persen hari ini seiring minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) dan minyak mentah Brent menutup penurunan pada kuartalan terbesar dalam lebih dari dua tahun terakhir di tengah cadangan minyak yang cukup. Indeks Russell 2000 merosot sebesar 1,5 persen, sementara saham EBay Inc rally setelah mengatakan akan memisahkan diri unit cara pembayarannya. Inflasi di zona euro naik pada bulan September dengan laju kurang dari seperempat dari target Bank Sentral Eropa, memicu spekulasi pejabat akan meningkatkan stimulus ketika mereka bertemu pada 2 Oktober mendatang. (knc)
Sumber : Bloomberg

Monday 29 September 2014

Saham Hong Kong Menuju Penurunan Tertajam 2 Hari Sejak Februari

BESTPROFIT FUTURES (30/9) - Saham-saham Hong Kong jatuh, dengan indeks acuan menuju penurunan dua hari tertajam sejak Februari lalu, karena jalan-jalan utama di pusat kota tersebut masih dibarekade oleh para pengunjuk rasa untuk hari ketiga.
Indeks Hang Seng turun 0,7% ke level 23,060.83 pada 9:30 pagi di Hong Kong, setelah merosot 1,9% kemarin. Indeks MSCI Hong Kong turun 0,8%, mencatat penurunan dari 20 Agustus lalu sebesar 10%. Indeks saham volatilitas tergelincir 0,1% setelah melonjak ke level tertinggi dalam tiga tahun terakhir kemarin. Sementara pasar saham di kota tersebut akan ditutup untuk liburan mulai besok, dan akan dibuka kembali pada 3 Oktober.
HSBC Holdings Plc dan Markit Economics akan melaporkan pembacaan akhir pada Indeks manufaktur China daratan hari ini. Laporan dalam beberapa bulan terakhir menandakan penurunan dalam perekonomian China, dengan data selama akhir pekan menunjukkan keuntungan perusahaan industri mengalami penurunan di bulan lalu untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir.
Perusahaan ritel jatuh kemarin ditengah protes demokrasi yang akan menghalangi pengunjung ke Hong Kong dan membatasi pendapatan. Sebuah laporan yang diterbitkan setelah penutupan kemarin menunjukkan nilai penjualan ritel tak terduga naik pada bulan Agustus dari tahun sebelumnya, meningkat sebesar 3,4%.
Indeks Volatilitas HIS tergelincir 0,1% menjadi 19,03 hari ini setelah melonjak tajam sejak Agustus 2011 kemarin.(yds)
Sumber: Bloomberg

Sunday 28 September 2014

Mayoritas Saham Asia Naik Terkait Reli Saham Jepang Serta Data Ekonomi AS

BESTPROFIT FUTURES (29/9) - Mayoritas saham Asia menguat, pasca indeks regional ditutup turun di level terendahnya pada pekan ketiga sejak Mei lalu, karena pelemahan yen yang menopang saham Jepang dan data menunjukan bahwa ekonomi AS sedang mendapatkan momentumnya.
Dengan tiga saham naik untuk setiap satu saham yang jatuh pada Indeks MSCI Asia Pacific, yang mengalami stagnansi pada level 142,01 pada 09:06 pagi di Tokyo, sebelum pasar saham di Hong Kong dan China dibuka. Indeks saham terkoreksi 1,7% pekan lalu ke level terendah sejak 30 Mei di tengah kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi China serta spekulasi Federal Reserve yang dapat meningkatkan suku bunga AS lebih cepat dari perkiraan para investor. Investor Hong Kong bersiap untuk mencatat penurunan di pasar saham ditengah tindakan keras polisi terhadap para demonstran di Hong Kong pasca kota tersebut kembali ke pemerintahan China.
Indeks Topix Jepang naik 0,6% karena yen melemah 0,1% menjadi 109,36 per dolar, melanjutkan penurunan 0,5% pada 26 September kemarin.  Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,4% dan indeks S & P / ASX 200 Australia melemah 0,1%.(yds)

Sumber: Bloomberg

Bursa Saham Jepang Menguat, Yen Tertekan Data Pertumbuhan AS

BESTPROFIT FUTURES (29/9) - Saham-saham Jepang naik, dengan indeks Topix mengalami reli dari penurunan terbesar dalam tujuh minggu, setelah eksportir menguat terhadap pelemahan yen akibat penguatan data ekonomi AS.
Indeks Topix naik 0,6 % ke level 1,339.79 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo, dengan semua kecuali tiga saham dari 33 kelompok industri yang menguat. Indeks tersebut turun 1,1 % pada 26 September yang lalu, yang merupakan penurunan terbesar sejak 8 Agustus yang lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,7 % ke level 16,339.48 hari ini. Yen melemah 0,1 % ke level 109,36 per dolar setelah  pada 26 September turun 0,5 %.
Ekonomi AS tahunan tumbuh 4,6 % yang pada kuartal kedua, memicu spekulasi atas timeline Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga dengan data payrolls bulanan akan di rilis dalam minggu ini.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 kehilangan 0,2 % hari ini. Indeks tersebut mengalami kenaikan tajam dalam lima minggu pada 26 September pasca laporan data perusahaan yang melampaui perkiraan dan rilis data produk domestik bruto.(frk)
Sumber : Bloomberg

Thursday 25 September 2014

Topix Jepang Turun Dari Enam Tahun Tertinggi; Yen Menguat

BESTPROFIT FUTURES (26/9) - Indeks Topix Jepang jatuh dari level tetertinggi enam tahun karena penguatan yen membebani eksportir dan sebagian besar Indeks perusahaan yang diperdagangkan tanpa hak atas pembayaran dividen berikutnya.
Indeks Topix merosot 1,6% ke level 1,324.61 pada 09:02 pagi di Tokyo, dengan semua 33 kelompok industri menurun, mendorong indeks saham menuju penurunan 0,5% selama sepekan. Indeks saham melonjak 1,5% kemarin ke level tertinggi sejak Juni 2008 silam. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1,5% ke level 16,124.22 hari ini. Sementara itu yen naik sebanyak 0,2& ke level 108,57 per dolar setelah kemarin naik sebanyak 0,3%.
Lebih dari 1.000 dari 1.814 perusahaan di Topix menjadi ex-dividend hari ini, termasuk SoftBank Corp, Mitsubishi UFJ Financial Group Inc dan Japan Tobacco Inc
Inflasi Jepang melambat lebih dari perkiraan pada bulan Agustus, menekankan adanya resiko yang dihadapi Gubernur BOJ (Bank of Japan) Haruhiko Kuroda yang menargetkan inflasi sebesar 2%.
Harga konsumen diluar makanan segar naik 3,1% dari tahun sebelumnya, ungkap biro statistik hari ini di Tokyo. I Angka itu lebih rendah dari proyeksi rata-rata yang menyatakan naik sebesar 3.2% pada survei Bloomberg News dari 31 ekonom. Tidak terpengaruh dari kenaikan pajak penjualan April lalu, inflasi sebesar 1.1%, menurut perkiraan BOJ.(yds)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham AS Di Tutup Turun 1,6 %

BESTPROFIT FUTURES (26/9) - Saham-saham AS mengalami penurunan terbesar dalam delapan minggu terakhir setelah saham Apple Inc. anjlok dan tumbuhnya kekhawatiran atas ketegangan di luar negeri. Dolar memperpanjang level tertinggi empat tahun setelah membaiknya data ekonomi memicu spekulasi bahwa Federal Reserve bergerak lebih dekat untuk menaikkan suku bunga.
Indeks Standard & Poor 500 kehilangan 1,6 % pada pukul 04:00 sore di New York, jatuh di bawah harga rata-rata selama 50 hari terakhir untuk pertama kalinya sejak bulan Agustus. Indeks Nasdaq 100 turun 2,1 %, penurunan terbesar sejak April, Apple turun 3,8 %. Indeks MSCI Emerging Markets turun 1 %. Indeks Bloomberg Dollar Spot naik untuk hari kelima dan euro menyentuh level terendah 22-bulan. Yield Treasury dengan tenor 10-tahun turun 6 basis poin menjadi 2,51 % untuk penurunan terbesar dalam tiga minggu. Emas menguat, menghentikan penurunan.
Ekuitas jatuh dan dolar melonjak pada pagi hari setelah data pesanan peralatan dan klaim pengangguran mingguan AS membantu mendukung argumen bahwa membaiknya ekonomi mungkin cukup bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan. Saham-saham memperpanjang penurunan terhadap adanya laporan bahwa anggota parlemen Rusia sedang menyusun undang-undang yang akan memungkinkan pemerintah untuk menyita aset asing dalam menanggapi sanksi yang diberikan.(frk)
Sumber : Bloomberg

Wednesday 24 September 2014

Saham Jepang Naik, Investor Beli Untuk Dapatkan Dividen, Yen Turun

BESTPROFIT FUTURES (25/9) - 25 September - Indeks Topix Jepang naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir, dengan investor yang banyak membeli saham untuk mendapatkan hak dividen seiring pelemahan yen setelah data menunjukkan bahwa penjualan rumah baru di Amerika mengalami lonjakan.
Inpex Corp, perusahaan explorasi minyak yang mendapat lebih dari 90-persen pendapatan di luar negeri, melonjak 3,2 persen. Minebea Co melonjak 4 persen setelah sebuah laporan mengatakan bahwa laba usaha dari perusahaan itu kemungkinan akan mengalahkan perkiraan. Perusahaan otomotif Fuji Heavy Industries Ltd, yang akan melakukan ex-dividend besok, melonjak sebesar 2,7 persen.
Index Topix naik 0,8 persen menjadi 1,337.13 pada pukul 09:27 pagi di Tokyo, dengan 30 dari 33 kelompok industri pada index tersebut yang meningkat. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,9 persen menjadi 16,314.23. Yen melemah 0,2 persen menjadi 109,24 per dolar, pemelemahan untuk hari ketiga. Lebih dari 1.000 perusahaan di Topix akan melakukan ex-dividend besok yang berarti bahwa para investor tidak bisa mengklaim hak atas pembayaran dividen berikutnya setelah berlakunya masa ex-dividen.
Data kemarin menunjukkan penjualan rumah baru AS melonjak 18 persen ke 504.000 pada laju tahunan, terkuat sejak Mei 2008. Perkiraan median dari 74 ekonom yang disurvei Bloomberg  adalah untuk kenaikan sebesar 430.000. Kenaikan satu bulan ini adalah yang terbesar sejak Januari 1992.
Kontrak pada indeks berjangka Standard & Poor 500 sedikit berubah hari ini setelah indeks yang mendasarinya (Index S&P 500) reli 0,8 persen kemarin. Index tersebut telah turun 1,4 persen selama tiga hari sebelumnya setelah mencatat rekor harga penutupan pada 18 September lalu. (brc)
Sumber: Bloomberg

Indeks Saham Berjangka Asian Menguat Merespon Reli Dalam Bursa AS

BESTPROFIT FUTURES (25/9) - Indeks saham berjangka Jepang, Korea Selatan dan Australia naik setelah rebound dalam ekuitas AS setelah penjualan rumah baru naik dan saham-kesehatan mengalami reli. Euro menghentikan penurunan terhadap dolar.
Indeks berjangka Nikkei 225 Stock Average menguat 1,4% pada sesi perdagangan terakhir di Chicago dan 0,9% di Osaka. Kontrak pada indeks Kospi dan indeks S&P/ASX 200 naik 0,4%. Indeks S&P 500 sedikit berubah pada pukul 07:01 pagi di Tokyo setelah indeks yang mendasarinya menghentikan penurunan tiga hari. Euro bertahan di level $ 1,2780 setelah kemarin turun di bawah $ 1,28 untuk pertama kalinya dalam 14 bulan terakhir.
Data kemarin menunjukkan penjualan rumah baru AS melonjak 18% ke 504.000 laju tahunan, terbesar sejak Mei 2008. Perkiraan rata-rata dari 74 ekonom yang disurvei Bloomberg menyerukan kenaikan menjadi 430.000. Kenaikan satu bulan yang terbesar sejak Januari 1992.(frk)
Sumber : Bloomberg

Penjualan Rumah Baru Naik, Angkat Bursa Saham AS Ditutup Menguat 0.8%

BESTPROFIT FUTURES (25/9) - Bursa Saham AS rebound setelah Indeks Standard & Poor 500 menderita 3 hari penurunan, penguatan hari ini akibat penjualan rumah baru naik ke level 6 tahun tertingginya dan saham-saham alat kesehatan reli.

Indeks S&P 500 menguat sebesar 0.8% ke level 1,998.49 pukul 4 sore waktu New York, kenaikan tajam sejak 18 Agustus lalu. Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average naik 155.60 poin atau 0.9% ke level 17,211.47.

Indeks S&P 500 mengalami penurunan sebesar 1.4% selama 3 hari menderita pelemahan secara berturut-turut, penurunan ke-6 sepanjang tahun 2014 ini, setelah sebelumnya ditutup pada rekornya di tanggal 18 September lalu. Acuan saham tersebut belum pernah melemah dalam 4 hari secara berturut-turut sejak Desember tahun lalu dan sepanjang tahun 2014 ini telah mengalami kenaikan sebesar 8.1%.

Rilis data hari ini menunjukkan penjualan rumah baru di AS bulan Agustus lalu naik ke level tertingginya dalam lebih dari 6 tahun terakhir, sebuah pertanda bahwa pemulihan pada pasar perumahan sedang mengalami progresifitas. Harga penjualan rata-rata turun sebesar 1.6% pada Agustus lalu dari Juli, menurut Departemen Perdagangan AS hari ini. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Tuesday 23 September 2014

Nikkei Bergerak Melemah Akibat Kenaikan Yen, Turunnya Saham Retailer

Pada perdagangan di bursa saham Jepang hari Rabu pagi ini kembali terjadi penurunan yang cukup signifikan (24/9). Melemahnya bursa saham Jepang terjadi sekembalinya dari liburan hari Selasa kemarin, mengikuti sentiment negative yang berkembang pada perdagangan di bursa saham Eropa dan Amerika Serikat malam tadi.
Tadi malam indeks S&P 500 dan Nasdaq di bursa Wall Street melemah untuk tiga sesi berturut-turut dan ditutup pada level terendah dalam lima minggu. Indeks-indeks benchmark di bursa Eropa melemah lebih dari 1 persen setelah aktivitas bisnis di kawasan Euro mengalami penurunan ke level terendah dalam Sembilan bulan pada bulan September lalu.
Nikkei tampak melemah juga disebabkan oleh yen yang masih bergerak rebound terhadap dollar AS. Saham Aeon, perusahaan retailer terbesar di Jepang, pagi ini kehilangan lebih dari 1 persen di tengah laporan bahwa perusahaan ini berencana untuk membeli jaringan pasar swalayan Daiei yang belum dimilikinya. Saham Daiei sendiri tampak melejit 17 persen di tengah kabar tersebut.
Sementara itu saham Starbucks Coffee Japang mengalami lonjakan lebih dari 4 persen setelah perusahaan induknya di Amerika Serikat menyatakan rencana untuk membeli 60.5 persen sisa saham yang belum dimilikinya.
Hari ini indeks spot Nikkei tampak melemah dengan lumayan. Indeks spot tersebut alami penurunan sebesar 42.69 poin atau 0.26 persen dan berada pada posisi 16163.79 poin.
Indeks berjangka Nikkei pagi ini dibuka pada posisi 16020 poin. Indeks berjangka turun tipis 45 poin dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Saat ini indeks berjangka Nikkei tampak makin menguat hingga mencapai ke posisi 16130 poin.
Analyst Vibiz Research Centre memperkirakan bahwa pergerakan indeks berjangka di bursa saham pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami kenaikan terbatas. Indeks berjangka berpotensi untuk mengalami pergerakan pada kisaran 16000 – 16300 poin.

Sumber : Vibiznews

Bursa Asia Menuju Ke Level Penutupan Terendah Sejak Juni

BESTPROFIT FUTURES (24/9) - Saham Asia turun untuk hari ketiga, dengan indeks acuan regional menuju pada penutupan terendahnya dalam lebih dari tiga bulan terakhir, menyusul penurunan ekuitas AS dan karena mata uang yen menguat.
Indeks MSCI Asia Pacific turun sebesar 0,1 persen ke level 142,99 pukul 09:01 di Tokyo, bersiap untuk penutupan terendahnya sejak 4 Juni lalu. Indeks Standard & Poor 500 turun untuk hari ketiga kemarin pasca tindakan tegas pemerintah pada penggabungan penghematan pajak, perlambatan pertumbuhan manufaktur di zona euro dan terkait konflik di Timur Tengah yang meningkat. Saham Asia turun sebesar  4,2 persen kemarin dan merumakan level tertinggi dalam enam tahun terakhir pada bulan Juli lalu di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi China yang melambat.
Indeks Topix Jepang turun sebesar 0,7 persen diperdagangkan kembali dari liburan kemarin. Mata uang yen menguat sebesar 0,3 persen ke level 108,58 per dolar.
Indeks Kospi Korea Selatan turun sebesar 0,1 persen. Indeks Australia S&P / ASX 200 turun sebesar 0,3 persen dan Indeks NZX 50 Selandia Baru menguat sebesar 0,5 persen. (vck)
Sumber: Bloomberg

Kekhawatiran Geopolitik Pukul Bursa Saham AS Ditutup Melemah 0.6%

BESTPROFIT FUTURES (24/9) - Bursa Saham AS melemah, Indeks Standard & Poor mencatat penurunan pada hari ke-3, penurunan ersebut akibat saham-saham peralatan kesehatan tergelincir ditengah upaya pemerintah terkait penghematan pajak dan meningkatnya konflik Timur Tengah.

Indeks S&P 500 melemah 0.6% ke level 1,982.81 pukul 4 sore waktu New York. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 114.18 poin atau 0.7% ke level 17,058.50. Indeks Russell 2000 melemah 0.9%, penurunan pada hari ke-3 secara berturut-turut.

Kemarin Indeks S&P 500 melemah sebesar 0.8% dan hari ini turun 1.4% sejak ditutup pada rekornya tanggal 18 September lalu. Sementara Indeks Russell 2000 telah mengalami penurunan sebesar 3.5% selama penurunan 3 harinya, penurunan tajam sejak April lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Monday 22 September 2014

Saham Asia Turun Pada Hari Kedua Jelang Rilis Data Manufaktur China

BESTPROFIT FUTURES (23/9) - Saham Asia turun untuk hari kedua karena investor menunggu data yang diperkirakan melambatnya pertumbuhan manufaktur China untuk bulan kedua.
Indeks MSCI Asia Pasifik kecuali Jepang turun sebesar 0,2 persen ke level 486,05 pukul 10:01 pagi di Sydney, jelang bursa dibuka di Hong Kong dan Cina. Bursa Jepang ditutup untuk libur nasional. Indeks acuan daerah telah turun dari level tertingginya sebesar 5,5 persen dalam enam tahun terakhir pada bulan ini di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi China yang sedang melambat lebih dari yang diharapkan.
Perekonomian China masih melambat pada kuartal ini, sektor ritel dan industri perumahan real estate sedang melakukan perbaikan di bidang manufaktur dan transportasi, menurut survei swasta. Menteri Keuangan China Lou Jiwei selama akhir pekan ini telah meredam spekulasi bahwa pemerintah akan meningkatkan stimulus ekonomi.
Sementara itu Indeks Kospi Korea Selatan turun sebesar 0,5 persen. Indeks Australia S&P / ASX 200 turun sebesar 0,1 persen dan Indeks NZX 50 Selandia Baru turun sebesar 0,2 persen. (vck)
Sumber: Bloomberg

Penurunan Di Saham Small-Caps Tekan Bursa AS

BESTPROFIT FUTURES (23/9) - Saham-saham AS mengalami pelemahan, dipimpin oleh saham small-caps, dan komoditas anjlok ke posisi terendah lima tahun akibat menteri keuangan China meredam harapan akan stimulus dan penjualan rumah AS secara tak terduga turun. Obligasi menguat.
Indeks S&P 500 turun 0,7% pada pukul 12:55 siang di New York, setelah mencapai rekor pada minggu lalu. Indeks MSCI All-Country World turun 0,8% dan Indeks MSCI Emerging Markets anjlok 1,5% ke level terendah sejak bulan Juni. Indeks Russell 200 untuk perusahaan kecil turun 1,4%, penurunan terbesar sejak bulan Juli. Yield Treasury dengan tenor 10-tahun turun 2 basis poin menjadi 2,56%. Dolar Australia memimpin mata uang dari negara-negara penghasil komoditas menjadi lebih rendah. Tembaga turun 1,6%.
Data pembelian rumah AS yang sebelumnya dimiliki mengalami penurunan pada bulan Agustus untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir. Menteri Keuangan China Lou Jiwei mengatakan pertumbuhan menghadapi tekanan ke bawah dan menegaskan bahwa tidak akan ada perubahan kebijakan yang besar besar dalam menanggapi indikator ekonomi individu. Pejabat G-20 mengatakan tingkat suku bunga rendah dapat menyebabkan potensi peningkatan risiko pasar keuangan, karena negara ekonomi utama mengandalkan stimulus moneter untuk mendorong pertumbuhan yang tidak merata.(frk)
Sumber : Bloomberg

Sunday 21 September 2014

Indeks Topix Jepang Menguat Ke Level 6 Thn Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES (22/9) - Indeks Topix Jepang naik, dengan indeks saham acuan memperpanjang kenaikan ke level tertinggi enam tahun, karena perusahaan energi dan pengembang real estate memimpin gain.
Indeks Topix naik 0,2% ke level 1,334.70 pada 09:02 di Tokyo, dengan sekitar tiga saham menguat untuk setiap dua saham yang jatuh. Indeks tersebut naik ke level tertinggi sejak Juli 2008 silam pada 19 September. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,2% ke level 16,284.30 hari ini. Sementara yen naik 0,1% ke level 108,92 per dolar hari ini setelah melemah selama tiga hari terakhir.
Para Mentri keuangan dan gubernur bank sentral Kelompok G-20 kemarin mengatakan bahwa tingkat suku bunga rendah dapat menyebabkan potensi peningkatan risiko pasar keuangan, karena negara besar bergantung pada stimulus moneter untuk mendorong pertumbuhan yang tidak merata.(yds)
Sumber: Bloomberg