Showing posts with label Energi. Show all posts
Showing posts with label Energi. Show all posts

Thursday 9 April 2015

Saham AS Menguat Setelah Saham Energi Mengalami Reli

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/4) - Saham-saham AS naik setelah perusahaan energi menguat di tengah rebound dalam minyak mentah, mengimbangi hasil kuartalan dari perusahaan Alcoa Inc. dan Bed Bath & Beyond Inc. yang mengecewakan investor.
Indeks S&P 500 menguat 0,4% ke level 2,091.09 pada pukul 04:00 sore di New York, sebelumnya indeks tersebut diperdagangkan di sekitar harga rata-rata selama 50 hari terakhir.
Pada hari Rabu kemarin, indeks S&P 500 naik setelah risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve menunjukkan para pejabat terbagi mengenai apakah mereka akan menaikkan suku bunga pada bulan Juni mendatang. Indeks acuan telah turun 1,3% dari rekor yang dicapai pada 2 Maret yang lalu di tengah kekhawatiran penguatan dolar dan penurunan harga minyak akan menurunkan keuntungan.(frk)
Sumber: Bloomberg

Monday 6 April 2015

Saham Perusahaan Energi Angkat Saham AS Di Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/4) - Saham AS ditutup naik karena saham energi menguat setelah minyak mentah melonjak tajam dalam dua bulan terakhir. Emas menyentuh level tertinggi tujuh minggu pada spekulasi Federal Reserve akan menahan suku bunga pinjaman yang lebih rendah lebih lama.

Indeks Standard & Poor 500 naik 0,7% pada 16:00 sore di New York. Saham energi naik sebanyak 1,8%. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 6,1% dikarenakan pihak Arab Saudi menaikkan harga untuk pengiriman ke Asia, yang merupakan pasar regional terbesarnya.

Indeks Spot Dollar Bloomberg naik 0,3%, sedangkan Imbal hasil obligasi dengan tenor 10-tahun menambahkan tujuh basis poin setelah menyentuh level terendah dua bulan. Emas naik sebanyak 1,5%.

Sementara bursa AS ditutup untuk libur Jumat Agung, Indeks berjangka jatuh 1% setelah rilis laporan ketenagakerjaan dalam perdagangan yang singkat pada 3 April lalu. Perdagangan pada Indeks S&P 500 adalah 1,7% di bawah level sepanjang masa terbarunya yang ditetapkan pada tanggal 2 Maret, setelah pekan lalu membukukan kenaikan kuartalan kesembilan secara beruntun.(yds)

Sumber: Bloomberg

Thursday 26 February 2015

Pelemahan Saham Energi Akibatkan Saham AS Berfluktuasi Pada Sesi Siang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/2) - Saham AS berfluktuasi, pasca indeks acuan ditutup kemarin mendekati level tertinggi sepanjang masa, karena pelemahan saham energi sementara saham perusahaan teknologi mengalami reli sehingga mendorong Indeks Nasdaq Composite mendekati rekornya.
Saham Salesforce.com Inc menguat 11 % setelah meningkatkan proyeksi pendapatannya. Chevron Corp. dan Exxon Mobil Corp. turun lebih dari 1 % karena mayoritas saham perusahaan energi turun 1,5 %.
Indeks Standard & Poor 500 turun 0,1 % ke level 2,111.28 pukul 12:02 siang di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 17,25 poin, atau 0,1 %, ke level 18,207.32. Sementara Indeks Nasdaq Composite naik 0,3 %, melanjutkan kenaikan tertingginya sepanjang masa yang dicapai selama era dot-com pada tahun 2000 lalu.
Indeks S&P 500 naik 5,9 % pada bulan ini, merupakan kinerja bulanan terbaik sejak Oktober 2011 lalu, sedangkan Indeks Dow menguat 6,1 %. Indeks Nasdaq Composite telah reli 7,5 %, yang didukung oleh keuntungan pada saham Apple Inc., yang memiliki bobot terbesar dalam indeks tersebut. %. Indeks Nasdaq Composite naik selama 10 hari secara berturut-turut sampai 24 Februari kemarin, dan naik sampai 1,3 % dari rekor terendahnya pada Maret 2000 silam. (vck)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 3 February 2015

Bursa Asia Rebound Seiring Saham Material & Energi Memimpin Kenaikan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/2) - Saham Asia rebound dari level hampir 2 pekan terendah, dipimpin oleh perusahaan-perusahaan material dan energi, setelah sebelumnya di ekuitas AS minyak memasuki pasar bull.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,8 % ke level 140,97 pukul 09:01 pagi waktu Tokyo setelah penutupan kemarin di level terendahnya sejak 22 Januari lalu. Minyak mentah Brent, acuan untuk lebih dari setengah minyak dunia, pada penutupan kemarin lebih dari 20 % pelunasannya pada tanggal 13 Januari karena spekulasi bahwa penurunan investasi akan membatasi produksi minyak mentah. Indeks Standard & Poor 500 naik untuk hari kedua seiring produsen energi rally.
Indeks Australia S & P / ASX 200 naik 1,3 %, menuju penutupan tertingginya sejak Mei 2008 lalu. Reserve Bank of Australia (RBA) kemarin pangkas suku bunga ke rekor terendahnya, mengikuti dengan puluhan mata uang global dalam pelonggaran kebijakan pada tahun ini.
Indeks Topix Jepang melonjak 1,1 %. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,6 %. Indeks NZX 50 Selandia Baru menguat 0,3 %. Pasar perdagangan di China dan Hong Kong belum dibuka. (knc)
Sumber : Bloomberg

Wednesday 28 January 2015

Bursa AS Ditutup Melemah Seiring Penurunan Saham Energi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/1) - Saham AS turun, mengirim Indeks Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan 2 hari terbesarnya dalam setahun terakhir, seiring penurunan saham energi dan Federal Reserve mengutip risiko internasional untuk perekonomian Amerika di tengah kekhawatiran tentang melemahnya laba multinasional.
Perusahaan energi turun 3,9 % diikuti suatu kelompok pasca anjloknya harga minyak. Saham Apple Inc. melonjak 5,7 % setelah melaporkan laba kuartalan pada rekornya sebesar $ 18 miliar, yang merupakan laba kuartalan terbesar dalam sejarah perusahaan. Saham Boeing Co menguat 5,4 % seiring catat laba kuartalan yang melebihi perkiraan analis.
Indeks Standard & Poor 500 turun 1,4 % ke level 2,002.24 pukul 16:00 sore waktu New York. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 192,88 poin, atau 1,1 %, ke level 17,194.33. Indeks tersebut turun 2,8 % selama 2 hari terakhir. Indeks Nasdaq 100 merosot 0,6 %, pangkas reli sebelumnya sebesar 1,7 %. Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange, yang dikenal sebagai VIX, menguat 17 % ke level 19,09, kenaikan terbesarnya pada tahun ini.
The Fed juga mendorong penilaian terhadap ekonomi dan pasar tenaga kerja, bahkan ketika memperkirakan inflasi mengalami penurunan.
Pejabat The Fed menghadapi kekuatan ekonomi yang berbeda karena mereka mempertimbangkan waktu kenaikan suku bunga pertama sejak 2006 lalu. Sementara itu, anjloknya harga minyak dapat menekan inflasi dan pertumbuhan ekonomi global yang menjadi alasan untuk menunda untuk menaikan suku bunga. (knc)
Sumber : Bloomberg

Monday 12 January 2015

Saham Energi Tekan Bursa AS Pada Sesi Siang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/1) - Saham AS jatuh, pasca Standard & Poor 500 menbukukan penurunan mingguan back-to-back pertama sejak Oktober tahun lalu, dikarenakan berlanjutnya aksi jual pada minyak mentah sehingga menyeret saham energi jelang data laba perusahaan.
Saham-saham energi turun sebanyak 2,7%, yang tertajam diantara 10 perusahaan di S&P 500, karena minyak mentah turun sebanyak 4%. Tiffany & Co turun 12% setelah peritel perhiasan menurunkan proyeksi tahunan pasca penjualannya mengalami penurunan selama liburan. SanDisk Corp mengalami penurunan tertajam hampir dalam enam bulan terakhir pasca melaporkan hasil awal dibawah perkiraan sendiri.
Indeks S&P 500 turun 0,6% menjadi 2,032.30 pada 12:10 siang di New York. Penurunan dipercepat pasca pasar saham dibuka seiring Indeks acuan jatuh rata-rata selama 50 hari terakhir. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 67,18 poin, atau 0,4 persen, ke 17,670.19. Perdagangan di S & P 500 perusahaan adalah 4,8% di atas rata-rata 30 hari.
Indeks saham turun 0,7% pekan lalu, menyusul penurunan 1,5% di pekan sebelumnya, ditengah kekhawatiran atas melemahnya harga minyak, penurnan upah di AS serta rencana pembelian obligasi ECB tidak akan cukup untuk melawan deflasi.
Investor whipsawed selama seminggu pasca S&P 500 telah naik dan turun lebih dari 1% selama tiga hari yang berbeda, dengan laju harian rata-rata 1,3% untuk seminggu penuh. Volatilitas berlawanan dengan 2014, ketika Indeks saham berfluktuasi 0,53% rata-rata setiap hari pada tahun paling tenang di pasar saham AS sejak tahun 2006 silam.(yds)
Sumber: Bloomberg

Monday 5 January 2015

Bursa AS Turun Seiring Saham Industri Energi Dorong Mayoritas Bursa Saham Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/1) - Minyak mentah turun di bawah level $ 50 sehingga mengirim indeks Standard & Poor 500 turun ke ke level terendahnya sejak Oktober lalu, karena selisih dari penjualan industri energi di tengah kekhawatiran bahwa pemangkasan pengeluaran modal akan merugikan pendapatan.
Saham energi di S&P 500 turun 4 % karena West Texas Intermediate melemah ke level terendah sejak April 2009 lalu. Saham Exxon Mobil Corp turun 2,7 % dan Chevron Corp. melemah 3,9 %. Caterpillar Inc turun 5,3 % dan indeks saham kereta api kehilangan 3,2 % karena kekhawatiran bahwa pelemahan saham energi dapat merugikan belanja modal peralatan dan transportasi minyak mentah.
Indeks S&P 500 turun 1,8 % ke level 2,020.90 pukul 04:00 sore di New York, selama empat hari pertama secara  beruntun sejak 2013 lalu. Penurunan indeks tersebut di bawah harga rata-rata selama 50 hari terakhir. Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average turun 327,49 poin, atau 1,8 %, ke level  17,505.50.
Sementara ke-10 industri utama di S&P 500 turun hari ini, dengan saham produsen bahan industrials masing-masing turun lebih dari 2 %, saham energi berayun untuk memperpanjang aksi jual yang dimulai Juni lalu. Sementara saham Denbury Resources Inc melemah 8 % dan Noble Energy Inc anjlok 9,6 % yang merupakan penurunan terbesar di S&P 500. (vck)
Sumber: Bloomberg

S&P 500 Menuju 4-Hari Penurunan Seiring Pelemahan Saham Energi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/1) - Saham AS catat penurunan, sehingga mengirimkan Indeks 500 Standard & Poor menuju empat hari penurunan pertama dalam 13 bulan terakhir, karena melemahnya saham energi meluas ke seluruh pasar.
Semua dari 10 kelompok utama dalam S&P 500 turun, dengan mayoritas perusahaan energi turun sebesar 4,2 %, merupakan level tertingginya sejak November lalu. Sementara saham Exxon Mobil Corp turun 3 % dan Chevron Corp. melemah 4 %. Sedangkan Transocean Ltd turun 8,4 %. Caterpillar Inc melemah 4,5 %.
Indeks S&P 500 turun 1,6 % ke level 2,024.65 pukul 12:40 siang di New York, sehingga turun di bawah harga rata-rata selama 50 hari terakhir untuk pertama kalinya sejak 17 Desember lalu. Indeks Dow Jones Industrial Average turun sebesar 295,78 poin, atau 1,7 %, ke level 17,537.21. Sementara perdagangan saham perusahaan di S&P 500 sebesar 16 % di atas RSI 30-hari untuk hari ini.
Indeks S&P 500 turun 1,5 % pekan lalu, ditutup sebesar 1,6 % mencapai level tertinggi 29 Desember lalu, karena para pedagang menjual saham yang naik pada 2014 lalu setelah tiga tahun sebelumnya menambah nilai-nilai ekuitas sebesar $ 94 triliun. Indeks acuan mencatat penurunan pada awal Desember sejak 2007, sehingga memangkas kenaikan tahunan sebesar 11 %. (vck)
Sumber: Bloomberg

Sunday 21 December 2014

Minyak Berayun Setelah Gain Terbesarnya dalam 2 Tahun Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/12) - Minyak berfluktuasi setelah kenaikan terbesarnya dalam lebih dari 2 tahun terakhir seiring Arab Saudi mengatakan bahwa harga minyak akan rebound atas pertumbuhan ekonomi global yang diikuti meningkatkan permintaan.
Brent di London berayun antara keuntungan dan kerugian setelah naik 3,6 % pada 19 Desember, kenaikan tertingginya sejak Oktober 2012 lalu. Pertumbuhan ekonomi global yang telah mendorong harga yang lebih rendah diciptakan oleh kurangnya kerjasama dari produsen luar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, menurut menteri Perminyakan Arab Saudi, Ali Al-Naimi. Pasar kelebihan pasokan sebesar 2 juta barel per hari, kata Mohammed Al Sada, Menteri Energi Qatar.
Minyak telah anjlok lebih dari 20 % sejak OPEC memutuskan untuk mempertahankan kuota kolektif pada pertemuan bulan lalu sementara AS meningkatkan minyak mentah pada tingkat rekornya. Produsen luar kelompok 12-anggota "tidak bertanggung jawab" mengurangi output terkait kelebihan pasokan yang dapat merugikan pasar, menurut Suhail Al Mazrouei, menteri energi Uni Emirat Arab.
Brent untuk pengiriman bulan Februari sebesar 19 sen lebih tinggi pada level $ 61,57 pada berbasis di London ICE Futures Europe exchange pukul 11:00 pagi di Sydney. Harga minyak merosot sebesar 45 % tahun ini. Minyak mentah acuan Eropa dengan premi sebesar $ 4,16 dibandingkan West Texas Intermediate (WTI).
WTI untuk pengiriman bulan Februari berada di level $ 57,42 per barel di New York Mercantile Exchange, menguat 29 sen. Kontrak bulan Januari yang berakhir pada 19 Desember lalu setelah naik dari level $ 2,41 ke level $ 56,52. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 51 % di atas rata-rata 100-hari. Bulan depan harga minyak telah turun 42 % tahun ini. (knc)
Sumber : Bloomberg

Wednesday 10 December 2014

Selloff dalam Saham-saham Energi Tekan Bursa AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Saham-saham AS melemah, memperpanjang penurunan mingguan untuk indeks Standard & Poor 500, akibat saham-saham energi memperpanjang aksi jual atau selloff setelah OPEC memangkas proyeksi permintaan minyak mentah pada tahun 2015.
Saham ConocoPhillips, Exxon Mobil Corp. dan Chevron Corp. kehilangan lebih dari 2,2%. Lima pemain terburuk dalam indeks S&P 500 adalah perusahaan energi. Saham Yum! Brands Inc. tenggelam 4,8% setelah memotong proyeksi laba tahun 2014 di tengah ketakutan kesehatan di China. Saham American Airlines Group Inc. dan United Continental Holdings Inc. naik setidaknya 2,9% setelah sebuah kelompok industri mengatakan perusahaan penerbangan global akan membuat rekor laba pada tahun depan.
Indeks S&P 500 kehilangan 0,8% menjadi 2,044.06 pada pukul 12:58 siang di New York. Indeks acuan telah merosot 1,5% selama tiga hari terakhir, setelah mencapai rekor pada 5 Desember yang lalu. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 151,59 poin, atau 0,9%, ke 17,649.61. Perdagangan perusahaan dalam indeks S&P 500 adalah 5,8% di atas rata-rata 30-hari hari ini.
Indeks S&P 500 ditutup sedikit berubah kemarin setelah membalikkan kerugian sebanyak 1,3%. Indeks tersebut telah melonjak sebesar 11% pada tahun 2014, menuju gain untuk tahun ketiga, yang didorong oleh membaiknya perkiraan data ekonomi dan pendapatan perusahaan.(frk)
Sumber : Bloomberg

Tuesday 2 December 2014

Saham AS Ditutup Menguat Seiring Saham Perusahaan Bioteknologi & Energi Rally

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/12) - Saham AS naik, mengirimkan Indeks Standard & Poor 500 menguat kembali sejak bulan Oktober lalu mengalami penurunan , penguatan ini akibatkan saham perusahaan bioteknologi dan energi rally dan rilis data terkait belanja konstruksi mendorong kepercayaan pada perekonomian.
Saham Biogen Idec Inc memimpin kenaikan pasca obat yang Alzheimer menunjukkan menjanjikan hasil awal. Saham energi naik 1,3 % seiring minyak kembali naik. Saham Genworth Financial Inc anjlok sebesar 5,8 % terkait JPMorgan Chase & Co memangkas target harga pada saham.
Indeks S & P 500 naik 0,6 % ke level 2,066.50 pada pukul 04:00 sore waktu New York. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 100,95 poin, atau 0,6 %, ke semua waktu tertinggi dari level 17,877.75. Indeks Russell 2000 pada perusahaan kecil melonjak 1,3 %, setelah kemarin merosot 1,6 %.
Indeks S & P 500 kemarin turun 0,7 %, penurunan terbesarnya sejak 22 Oktober lalu, seiring data menunjukan melemahnya penjualan Black Friday dan manufaktur China dibayangi rebound harga minyak dan perluasan di pabrik-pabrik Amerika. (knc)
Sumber : Bloomberg

Thursday 20 November 2014

Perusahaan Energi Angkat Saham AS Di Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/11) - Saham AS ditutup naik dipimpin oleh perusahaan energi dan saham small-cap, karena data menunjukkan perbaikan dalam ekonomi Amerika dibayangi kekhawatiran atas melemahanya pertumbuhan ekonomi di luar negeri.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,2% menjadi 2,052.68 pada pukul 4 sore di New York, menghapus penurunan sebelumnya. Indeks Russell 2000 perusahaan kecil naik sebesar 1%.
Pembelian rumah AS yang sebelumnya dimiliki tak terduga naik pada bulan Oktober ke level tertinggi satu tahun karena biaya pinjaman yang rendah membantu mempertahankan pemulihan di sektor perumahan real estate. Data lain menunjukkan makin sedikit warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran pada pekan lalu seiring kebutuhan untuk mempertahankan para staf pekerja membuat tingkat PHK turun ke level terendahnya dalam lebih dari satu dekade terakhir.(yds)
Copy Sumber: Bloomberg

Thursday 13 November 2014

S&P 500 Hapus Keuntungan Seiring Melemahnya Saham Energi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/11) - Saham AS hapus penguatan pada awal sesi seiring melemahnya saham lapis kedua dan saham energi dibayangi penawaran perusahaan dan laporan laba Wal-Mart Stores Inc yang lebih baik dari estimasi.
Indeks Standard & Poor 500 tergelincir sebesar 0,1 persen ke level 2,036.00 pukul 11:43 pagi di New York pasca menguat sebesar 0,4 persen. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 18,4 poin atau sebesar 0,1 persen ke level 17,630.6. Indeks Nasdaq 100 naik sebesar 0,2 persen ke level tertinggi dalam 14-tahun terakhir sementara indeks saham Russell 2000 yang lebih kecil jatuh sebesar 0,7 persen. Perdagangan saham di S & P 500 sebesar 11 persen di bawah level moving average 30-hari hari ini.
Indeks S&P 500 melemah sebesar 0,1 persen kemarin untuk menghentikan reli selamam lima hariterakhir. Indeks telah melonjak sebesar 9,7 persen dari level terendah dalam enam bulan terakhir pada bulan Oktober lalu. Laporan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan dan rilis data ekonomi telah ditopang keyakinan bahwa ekonomi AS mampu bertahan dari perlambatan ekonomi global bahkan seiring dihentikannya program pembelian obligasi oleh Federal Reserve. (izr)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 12 November 2014

Saham Energi Hapus Penurunan Kirim Saham AS Pangkas Kerugian

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/11) - Saham AS kupas penurunan karena saham energi pangkas kerugian bersama dengan harga minyak mentah, mengimbangi penurunan di antara saham keuangan dan utilitas.
Indeks Standard & Poor 500 (SPX) turun sebesar 0,1 persen ke level 2,037.32 pukul 11:41 di New York, pemangkasan kerugian sebanyak 0,4 persen. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 26,94 poin, atau sebesar 0,2 persen, ke level 17,587.96. Kedua indeks ditutup pada level tertinggi sepanjang masa kemarin. Perdagangan saham di S & P 500 sebesar 21 persen di bawah level moving average 30-hari pada hari ini.
Indeks S & P 500 telah naik selama lima sesi berturut-turut, membawa meningkat dari level terendahnya dalam enam bulan terakhir pada bulan Oktober sebesar 9,5 persen, karena laporan pendapatan perusahaan yang lebih baik dari estimasi dan rilis data ekonomi mendorong kepercayaan ekonomi AS dari perlambatan ekonomi global. (izr)
Sumber: Bloomberg

Monday 27 October 2014

Sektor Saham Energi Tertekan Picu Bursa Saham AS Mendatar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/10) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) cenderung mendatar di awal pekan setelah indeks saham S&P 500 mencatatkan kenaikan mingguan terbesar sejak Januari 2013. Harga sektor saham energi tertekan karena harga minyak jatuh juga mempengaruhi indeks saham.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 12,53 poin atau 0,07 persen ke level 16.817,94. Indeks saham S&P 500 melemah tipis 2,95 poin atau 0,15 persen ke level 1.961,63. Sementara itu, indeks saham Nasdaq menguat 2,22 poin atau 0,05 persen ke level 4.485,93.
Volume perdagangan saham tercatat sekitar 6,1 miliar saham di bursa saham AS. Angka ini di bawah rata-rata bulanan sekitar 8 miliar saham.
Harga minyak melemah menyeret sektor saham energi turun 2 persen. Goldman Sachs memangkas perkiraan harga minyak mentah seiring pasokan berlimpah dan permintaan meningkat sehingga membuat harga minyak di bawah US$ 80 per barel.
Selain itu, indeks saham S&P 500 turun tipis setelah menutup minggu terbaik sejak awal Januari 2013. Indeks saham S&P naik 5,3 persen dari level terendah pada 15 Oktober.
"Setelah hampir koreksi 10 persen pada indeks saham S&P, tanda bullish kembali muncul. Sekarang indeks saham berada di jalur untuk menutup di atas level resistance, dan ini merupakan pertanda bullish. Namun kebijakan bank sentral global mesti akomodatif untuk saham," ujar Adam Sarhan, CEO Sarhan Capital, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (28/10/2014).
Di antara saham mencatatkan kenaikan besar, saham Gilead Sciences naik 1,7 persen menjadi US$ 112,59 seiring rencana rilis laporan keuangan. Saham Micro Technology melonjak 4 persen menjadi US$ 32,30 setelah mengumumkan rencana buyback saham sebesar US$ 1 miliar.
Sementara itu, saham Twitter Inc turun 9,6 persen ke level US$ 43,88 setelah melaporkan perkiraan penjualan yang mungkin kehilangan target. Sedangkan di S&P 500, saham turun tajam yaitu saham Nabors Industries melemah 6,7 persen menjadi US$ 17,48. Di bursa saham Nasdaq, saham Tesla Motors melemah 5,8 persen.
Terkait rilis kinerja, mayoritas perusahaan di AS mengalahkan harapan pelaku pasar. Dari 213 perusahaan yang sudah melaporkan kinerja, sekitar 71,4 persen mengalahkan perkiraan analis.

Sumber : Liputan6