Showing posts with label Kaya. Show all posts
Showing posts with label Kaya. Show all posts

Thursday 22 June 2017

5 Rahasia Sukses Jack Ma, Orang Terkaya di China | PT Bestprofit

PT Bestprofit (23/6) - Orang terkaya di China sekaligus pemilik Alibaba.com Jack Ma sebelum mencapai sukses dengan perusahaan raksasa e-commerce yang didirikannya tersebut pernah beberapa kali melewati berbagai kegagalan dan kesulitan yang cukup lama.
Namun berkat ketekunan yang dimiliki, dia kini telah berubah menjadi orang yang sangat sukses dan berada di peringkat ketujuh sebagai orang terkaya sedunia di bidang teknologi versi majalah Forbes.
Pada tahun lalu, ia tercatat memiliki pendapatan sebesar sebesar US$ 23 miliar. Namanya juga tercatat sebagai orang terkaya di China.
Lalu apa saja rahasia sukses dari seorang Jack Ma hingga bisa membuatnya menjadi salah satu orang terkaya dunia? Berikut ini adalah lima kunci suksesnya seperti dilansir situs Inc:

1. Orang perlu mempercayaimu

Dari karyawan hingga investor, orang-orang menaruh banyak keinginan pada Anda, karenanya orang pun harus mempercayai Anda. Ma mengatakan bahwa kepercayaan merupakan bagian integral kesuksesan Alibaba.
“Kepercayaan ini yang membuat kita bersatu,” katanya “Sebanyak 18 investor mempercayai saya, dan karena mereka mempercayai saya, saya harus sangat setia kepada mereka dan setia terhadap misi yang dimiliki,” tambahnya.
Menurut dia, kepercayaan dan misi perusahaan yang diberikan padanya merupakan hal paling berharga yang harus dijaga.

2. Lupakan kompetisi, fokus pada pelanggan Anda

Ma tidak terlalu khawatir dengan kompetisi Alibaba. Semua yang Alibaba lakukan bergantung pada kebutuhan pelanggan. Alasannya sederhana, yaitu untuk mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang, kepuasan pelanggan harus sesuai dengan keputusan yang Anda buat.
Jika pelanggannya berkata 'Jack Anda harus membangun lebih banyak gudang,’ maka ia akan berusaha membangun gudang, hal itu dilakukan bukan karena ada uang, tapi semua yang dilakukannya tersebut memang diperlukan.
Ketika ditanya siapa yang dilihatnya sebagai pesaing Alibaba, Ma mengatakan bahwa dia tidak tahu. “Sebagai pengusaha, jangan memandang tetangga Anda sebagai pesaing, jangan juga memusatkan perhatian pada pesaing Anda, karena hal itu terlalu kecil, tapi fokuslah pada pelanggan Anda, karena membuat pelanggan bahagia itu penting,” jelasnya.

3. Pikirkan bisnis Anda secara global

Bagi Ma, masa depan bersifat global. Dia yakin usaha kecil harus beroperasi secara internasional agar bisa bertahan dalam jangka panjang. "Jika Anda tidak mencoba menglobalisasi bisnis Anda melalui Internet, Anda mungkin tidak memiliki peluang bisnis," kata Ma.
Dia berpendapat bahwa bisnis lokal akan semakin kompetitif. Karenanya dia akan terus mendorong usaha kecil untuk memikirkan bagaimana mereka bisa menjual produk di seluruh dunia.

Mempekerjakan anak muda

4. Mempekerjakan anak muda dan orang pintar

Saat masih muda, dia mengaku tidak ada yang memberinya kesempatan, oleh sebab itu, saat ini dia harus memberi kesempatan pada kaum muda. Kaum muda biasanya melakukan pekerjaan yang jauh lebih baik.
Dia berpendapat bahwa warisan pribadi kurang penting daripada membangun tim yang akan bertahan dan memberi mereka kesempatan untuk melakukannya. Ma juga mengatakan bahwa dia mempekerjakan orang yang lebih pintar darinya karena dia tahu itulah yang terbaik untuk perusahaannya.

5. Teruslah berjalan

Saran terakhir Ma untuk para pengusaha dengan cara mencerminkan perjalanannya sendiri di Alibaba, yakni teruslah berjalan dengan penuh ketekunan karena itu perlu. “Hari ini sangat sulit, besok sulit, tapi yakinlah bahwa lusa sangat indah,” jelasnya.
Sumber : Liputan6

Monday 10 August 2015

Orang Ini Lebih Kaya dari Warren Buffet dan Bill Gates

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/8) - Kekayaan miliarder Warren Buffett dan Bill Gates tidak ada artinya dibanding seorang pemodal asal Jerman pada era Renaissance (sekitar abad 14 sampai 17), Jacob Fugger.

Di puncak kariernya, pada abad ke-16, Fugger menjadi bankir para raja, meyakinkan Paus kala itu untuk melegalkan peminjaman uang yang berujung pada pasar surat utang saat ini. Fuger juga berhasil mengakumulasikan kekayaannya di tengah perekonomian Eropa dan memonopoli bisnis perak.

Seperti mengutip Reuters, Selasa (11/8/2015), sebuah buku soal Fugger berjudul "The Richest Man Who Ever Lived" bisa memberikan pelajaran berharga untuk para investor.

Penulisnya, Greg Steinmetz, mengatakan, Fugger berhasil mengubah persepsi umat Kristen. Kala itu, mereka tidak diperbolehkan menarik bunga atas uang yang dipinjamkan. Umat Kristen yang menarik fee atas uang pinjaman bakal terkena pinalti gereja. Hal ini menjadi celah bagi orang Yahudi untuk menjadi peminjam uang.

Fugger lalu mendekati Vatikan supaya peraturan ini berubah. Sampai akhirnya Paus mengatakan, kalau peminjam uang harus mendapat risiko, maka adil jika menarik bunga juga.

Investor, menurut Steinmentz, bisa belajar banyak dari Fugger. "Dia punya keberanian seperti baja. Nalurinya sangat besar karena didukung informasi yang unggul," katanya.

Fugger juga memakai akuntasi modern karena memiliki pemahaman kuat tentang angka. Dia bisa memiliki visi lebih baik dari pesaingnya. Di saat investor lain tidak melihat angka, hanya catatan pendapatan dan laba perusahaan, Fugger justru bisa melihat kesalahannya.

Tapi di balik kesuksesannya, ada pula kegagalan. Beberapa pengiriman barangnya tidak berhasil. Investasinya yang memakai kapal besar tidak pernah kembali.

Fugger juga punya kemampuan untuk meyakinkan para pemodal. Investasi terbesar pertamanya tidak hanya berasal dari uang pribadi dan keluarga, tapi juga teman-temannya.

Seperti Buffet, Fugger menyukai pekerjaannya. Ia menjadi pemodal, investor, dan banker hingga meninggal pada usia 66 tahun pada 1525.

Reporter: Elsa Analet

(Elsa/Gdn)


Sumber : Liputan6

Sunday 28 June 2015

Rahasia Orang Terkaya Dunia Mendulang Kesuksesan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/6) - Jadi orang kaya mungkin impian hampir semua orang. Namun perlu diketahui, orang terkaya di dunia tidak mendapat kekayaannya dari warisan. Mereka mengumpulkan kekayaan itu dari karir kewirausahaan yang panjang.

Itu juga termasuk di dalamnya dengan penemuan atau teknologi yang baru namun mengganggu pada awalnya seperti komputer dan ponsel.

Setiap tantangan mesti dilewati oleh orang-orang terkaya di dunia tersebut, lantas bagaimana orang-orang kaya itu melewatinya? Dikutip dari Fool.com, Senin (29/6/2015), berikut rahasia orang terkaya dunia dalam mengumpulkan pundi-pundi kekayaanya.

1. Bill Gates

Total kekayaan: US$ 79,2 miliar

Kekayaan Bill Gates dibangun dari Microsoft. Pada 1975, Gates bersama dengan sahabatnya Paul Allen menawarkan perangkat lunak (software) untuk PC, telah mengubah cara hidup masyarakat dunia hingga era modern seperti sekarang ini. Selama 40 tahun penjualan Microsoft untuk perangkat lunak membawanya menjadi orang terkaya di planet ini.

Antara 1978-1981, Microsoft berkembang pesat. Karyawannya bertambah dari 25 menjadi 128 orang. Pendapatannya melesat dari US$ 4 juta menjadi US$ 16 juta. Pertengahan 1981, Gates dan Allen mengukuhkan Microsoft sebagai perusahaan resmi. Gates ditunjuk sebagai presiden dan CEO sementara Allen menjadi wakil presiden eksekutif.

Dua tahun kemudian bisnisnya merambah pasar global seperti Inggris dan Jepang. Tak hanya itu lebih dari 30% komputer di dunia menjalankan software buatan Microsoft.

Namun, membangun bisnis itu bukan tanpa risiko. Banyak yang meragukan usaha yang dibangun Gates bakal langgeng. Sebut saja pionir bisnis server Digital Equipment Corporation di tahun 1970-an yang mengatakan 'tidak alasan individu untuk memiliki komputer di rumahnya'.

Tentu Gates selalu memperhatikan penantangnya di masa lalu dan keberanian bertaruh untuk sifat transformatif. Hal tersebut terbayar sudah atas kekayaannya yang diterima saat ini dan bisa dijadikan pelajaran setiap orang.

2. Carlos Slim

Total kekayaan: US$ 77,1 miliar

Slim memegang kendali konglomerasi bisnis Meksiko, termasuk di dalamnya perusahaan  ponsel terbesar America Movil.

Awalnya, dia hanya seorang insinyur, yang dengan pelatihan akhirnya dia menjadi pedagang saham di Meksiko awal 1960-an. Slim kemudian mendirikan perusahaan pialang sendiri dengan mengakuisisi perusaan pembotolan.

Seterusnya, dia mendirikan Grupo Carso yakni induk perusahaan untuk berbagai bisnis. Di mana perusahaan tersebut yang memperoleh keuntungan harga murah dari krisis peso pada tahun 1980.

Sekarang 220 bisnisnya mewakili 40 persen perusahaan yang tercatat di bursa. Lalu kekayaan bersihnya setara 7 persen dari PDB Meksiko.

Mencari keuntungan dari kelemahan tidak mudah. Dalam hal ini, Slim menunjukkan bahwa investasi dengan cara ini sangat sukses.

3. Warren Buffett

Total Kekayaan: US$ 72,7 miliar

Buffett terkenal dengan nasihat investasinya yang sederhana yaitu lebih baik menaruh perhatian pada berlian daripada memiliki semua berlian imitasi.

Dia menjalankan bisnis dari nol, mulai dari seorang penjual koran, penjaga mesin pinball dan broker. Namun pekerjaannya di Benjamin Graham membentuk disiplin investasinya.

Setelah kelaur dari Graham dia membangun perusahaan investasi sendiri. Buffett belajar dari kesalahan untuk membeli perusahaan kelas dua semata-mata karena murah.

Berkat kemauannya untuk mengubah cara pandang tersebut, dia berhasil membangun bisnis kelas pertama termasuk di dalamnya raksasa asuransi GEICO dan kereta api Burlington Northern.

Buffett tetap menjadi investor saham yang aktif dan bersedia mengambil perusahaan besar. (Amd/Ndw)


Sumber : Liputan6

Sunday 15 March 2015

Modal Nekat, Pria Ini Kini Masuk Jajaran Orang Terkaya Dunia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/3) - Pantang menyerah dan tekad yang kuat merupakan dua modal utama Christos Lazari untuk menjadi salah satu miliarder terkaya di dunia. Di usia 16 tahun, dia meninggalkan keluarganya di kota kecil di Siprus dan pindah ke London.

Saat itu, Lazari yang baru berusia 16 tahun hanya berbekal 20 pound sterling di sakunya.

"Saya merasa bahwa rumput di London selalu lebih hijau dari manapun. Saya tak perlu berpikir dua kali untuk pindah ke sana meski tanpa uang," ujarnya seperti dikutip dari laman Forbes, Senin (16/3/2015).

Kala itu, demi memenuhi keperluannya, Lazari mencuci piring kotor dan melayani pengunjung restoran. Semua itu dia lakukan untuk menabung demi pendidikannya.

Setelah uangnya cukup dia lantas mendaftar ke London Fashion Design. Dia lantas membuat label fashion sendiri, Drendie Girl.

Di awal, bisnisnya tentu tak lancar dan terhalang banyak hambatan. Tapi dia akhirnya mampu menjadi salah satu riteler di High Street London.

Tapi pada 1978, dia merasa itu waktu yang tepat untuk diversifikasi. Dia lantas megnambil untung dari penjualannya dan mulai menanam saham di bisnis properti.

Lazari, yang perusahaan investasinya kini memiliki properti seluas 2,64 juta kaki persegi telah menjadi salah satu miliarder terkaya di dunia. Dia menjadi salah satu dari 290 miliarder baru tahun ini. Sebagian besar propertinya terdiri dari ruang perkantoran. (Sis/Ndw)SiskS


Sumber : Liputan6

Monday 29 December 2014

Orang Kaya Afrika Kehilangan US$ 7 Miliar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/12) - Aliko Dangote, salah satu orang terkaya di Afrika harus menelan pil pahit. Bagaimana tidak, sampai penghujung tahun ini harus kehilangan sebagian besar kekayaannya yang mencapai US$ 7,8 miliar terhitung sejak Februari 2014.

Dikutip dari laman Forbes, Selasa (30/12/2014), kekayaan miliarder asal Nigeria ini menyusut karena imbas pelemahan Naira mata uang negara tersebut.

Dalam laporan tersebut, beberapa minggu lalu Bank Sentral Nigeria mengumumkan adanya depresiasi Naira terhadap dolar. Naira kini diperdagangkan pada N187 per dolar. Mata uang Naira sempat berada di level N165 per dolar AS pada November.

Depresiasi nilai tukar Naira digadang karena melemahnya harga minyak internasional. Selain itu, pelemahan nilai tukar Naira membuat kinerja sejumlah perusahaan di Nigeria memburuk yang kemudian berimbas pada harga saham.

Tengok saja saham Dangote Cement diperdagangkan pada N215 per saham pada awal November, kemudian terjun bebas sampai N165.

Nilai kepemilikan saham Dangote yang semula bernilai US$ 25 miliar turun menjadi US$ 17,2 miliar. Sebagian besar terjadi pada awal November dimana nilainya berada pada US$ 21,6 miliar terjun bebas sampai US$ 4,4 miliar.

"Ini dipicu sentimen negatif pasar karena investor asing dan institusi menghentikan dana, yang  memegang saham-saham di perusahaan sebagai besar telah melarikan diri dari posisi mereka," kata Analis Keuangan Ugrode Obi-Chukwu. (Amd/Ahm)


Sumber : Liputan6

Sunday 30 November 2014

Jadi Pengusaha Super Kaya, Pria Ini Malah Tak Bahagia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/12) - Ungkapan uang tak menjamin kebahagiaan kini tampak dibenarkan banyak orang kaya. Salah satunya adalah pengusaha super kaya Chamath Palihapitiya yang merasa kekayaan tak membuatnya hidup bahagia.

Mengutip laman Business Insider, Senin (1/12/2014), dulunya, pendiri Social+Capital Partnership ini merupakan imigran asal Kanada ini hidup jauh dari kekayaan dan tinggal bersama ayahnya yang tidak memiliki pekerjaan. Merasa diabaikan oleh teman-temannya yang kaya, sejak kecil Palihapitiya hanya mengejar satu impian.

Mimpinya hanya satu, mencoba sebisa mungkin untuk tidak hidup miskin. Dia juga pernah terobsesi untuk menjadi salah satu miliarder ternama di dunia.

"Saya hidup sangat miskin. Saya pernah sangat-sangat ingin menjadi kaya. Tapi itu dulu, saat saya ingin dunia berkembang seperti yang saya inginkan," kisahnya.

Mungkin karena obsesinya, Palihapitiya dengan cepat menjadi salah satu pengusaha teknologi paling sukses dalam usia sangat muda. Saat baru menginjak 26 tahun, dia menjadi Vice President termuda sepanjang sejarah AOL.

Dia juga pernah bekerja di Facebook pada 2007 dan menjadi eksekutif senior terlama yang bekerja di perusahaan tersebut.

Selama menjalani karirnya, dia benar-benar menjauh dari kemiskinan dengan harta hampir bernilai US$ 1 miliar.

Tapi saat dia berhasil menjadi kaya raya Palihapitiya justru merasa seluruh hartanya tak membuat dia bahagia. Padahal dulu dia berpikir, kekayaan dapat membuatnya merasa sangat bahagia.

Dia menjelaskan, jika dengan hartanya dia tidak bisa melakukan sesuatu yang lebih bermakna, maka dia tak akan pernah merasakan kebahagiaan sesungguhnya.

"Yang paling penting, saya sadar, bahwa saya perlu melakukan hal yang lebih berguna setelah menjadi kaya. Kaya hanyalah jembatan untuk melakukan sesuatu yang lebih besar dan dapat membantu orang lain," tandasnya.


Sumber : Liputan6