Wednesday 23 April 2014

Produksi Minyak di Irak Capai Level Tertinggi Sejak Saddam Husein Belum Berkuasa

BESTPROFIT FUTURES (24/04)Produksi minyak Irak berhasil meningkat tahun ini dibandingkan sejak sebelum Saddam Hussein berkuasa. Meskipun begitu, kenaikan ini tidak akan banyak mempengaruhi ketersediaan minyak di Irak, karena sebagian besar minyak itu akan disalurkan ke luar negeri.
Ladang minyak Irak rata-rata mampu memompa 3,6 juta barel minyak mentah per hari pada bulan Februari, 50 persen lebih banyak dari empat tahun yang lalu. Jumlah itu mengalahkan output tahunan Irak yang terjadi pada tahun 1979 yang sebesar 3,5 juta barel per hari.
Perusahaan-perusahaan seperti BP, Royal Dutch Shell, dan ExxonMobil telah menginvestasikan dana sebesar miliaran dolar untuk menghidupkan kembali ladang minyak Irak yang oleh perang, sanksi, dan penelantaran.
Namun pemerintah Irak dianggap terlambat untuk memodernisasi infrastruktur minyak negaranya untuk memindahkan minyak dari sumur ke kapal tanker.
Dengan pipa yang sudah kuno dan penyimpanan yang kecil, sangat sulit untuk berinvestasi di sektor minyak Irak. Di samping itu, sering terjadinya serangan teroris terhadap infrastruktur dan pegawai masih terus menghambat bisnis minya di Irak.
Seakan belum cukup, kacaunya birokrasi dan parahnya korupsi juga ikut memperlambat pengembangan proyek minyak di sana.
Menurut Badan Energi Internasional (IEA), produksi minyak Irak jatuh 340.000 barel per hari di bulan lalu, turun lebih dari 9 persen dari bulan Februari.
IEA memperkirakan bahwa Irak akan menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan produksi minyak global selama 20 tahun ke depan. Badan ini memprediksi negara itu akan menghasilkan sekitar delapan juta barel per hari pada tahun 2035.
Insinyur minyak AS dan Irak sendiri sudah berjuang untuk meningkatkan produksi minyak di Irak di tengah perang. Sebelumnya, BP dan China National Petroleum Corp menandatangani kontrak 20 tahun untuk meningkatkan produksi di Rumaila, salah satu ladang minyak terbesar Irak.
Setelah kedua perusahaan itu, dua perusahaan minyak raksasa yaitu Shell dan Petronas mengatakan bekerjasama untuk menghidupkan kembali dan memperluas produksi minyak di Majnoon.
Hingga saat ini, Shell mampu memproduksi minyak di Majnoon sekitar 200.000 barel per hari. Perusahaan minyak Rusia, OAO Lukoil mampu memproduksi minyak di laut Qurna Barat II sebesar 120.000 barel per hari. Sementara BP mampu memompa minyaj 1,4 juta barel per hari di Rumaila.
Namun, seperti yang sudah disebutkan di atas, banyaknya minyak yang bisa dipompa di Irak seakan sulit memberikan banyak keuntungan sebab banyaknya masalah yang ada ketika berinvestasi di negara ini.
Sumber : vibiznews

Kurs Dollar AS Bergerak Retreat

BESTPROFIT FUTURES (24/04) Pada pergerakan forex dini hari ini ( 24 April ), Dollar AS secara umum menunjukkan pergerakan turun terhadap Franc Swiss setelah dibuka pada 0.8848 di awal perdagangan (00.00 GMT). NIlai mata uang tersebut telah turun sekitar -15 pips atau sekitar -0.17 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada 0.8833.
Sentimen negatif terhadap Dollar AS nampak menguat setelah Census Bureau melaporkan kepada publik bahwa terjadi kinerja melemah pada sektor perumahan di Amerika Serikat, dan lebih buruk dari harapan.
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya penurunan pada indikator fundamental New Home Sales yang melemah ke angka 384K dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 449K. Adanya laporan yang kurang menguntungkan tersebut menunjukkan kinerja yang lebih rendah dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan dapat naik ke angka 455K. Pair USDCHF terpantau bergerak turun merespon perkembangan tersebut.
Sumber : vibiznews

Gold Rises From 10 Week Low as U.S. Home Sales Spur Haven Demand

BESTPROFIT FUTURES (24/04) - Gold futures rebounded from a 10-week low as falling U.S. home sales triggered concern that the economy still faces challenges, boosting demand for haven assets.
Sales of new homes dropped to the lowest in eight months, Commerce Department data showed today. Gold has rebounded 6.8 percent this year on concern that U.S. growth was faltering and as tension escalated in Eastern Europe. Ukraine resumed operations to oust militants from eastern cities as the U.S. said 600 troops will be sent for exercises in four countries bordering Russia.
Bullion futures for June delivery rose 0.3 percent to settle at $1,284.60 an ounce at 1:47 p.m. on the Comex in New York, the first gain in four sessions. Prices touched $1,275.80 yesterday, the lowest for a most-active contract since Feb. 11.

Copy Source: Bloomberg

Monday 21 April 2014

Emas Diperdagangkan Mendekati Level Terendah 2 Pekan

BESTPROFIT FUTURES (22/04) -  Emas diperdagangkan mendekati level terendah dalam lebih dari dua pekan karena investor menimbang tanda-tanda perbaikan dalam perekonomian Amerika terhadap permintaan yang lebih tinggi di China. Aset bullion pada produk yang diperdagangkan di bursa merosot ke posisi terendah  12 pekan.

Bullion untuk pengiriman segera berada di US$ 1,287.81 per ons pada pukul 8:56 di Singapura dari US$ 1,289.77 kemarin, ketika logam itu turun ke US$ 1.282, level terendah sejak 3 April, menurut Bloomberg generic pricing. Kepemilikan di SPDR Gold Trust terkontraksi untuk hari ketiga pada sesi kemarin menjadi 792,14 metrik ton, terkecil sejak 28 Januari lalu, menurut data dari website tersebut.

Emas mengakhiri 12 tahun reli bullish hingga tahun 2013 ditengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mengurangi stimulus moneternya seiring pemulihan ekonomi terbesar dunia tersebut. Data yang akan dirilis pada hari ini mungkin akan menunjukkan indeks manufaktur AS mengalami ekspansi mengikuti laporan kemarin yang menunjukan bahwa leading indikator dari  Conference Board mencatat kenaikan terbesar dalam empat bulan terakhir. Di China, volume untuk kontrak acuan spot emas di Shanghai naik ke empat pekan tertinggi pada sesi kemarin.

Emas untuk pengiriman Juni diperdagangkan pada posisi US$ 1,288.40 per ons di Comex New York dari posisi kemarin di level US$ 1,288.50. Pada minggu 15 April lalu, sebagian manajer keuangan memangkas posisi net-long mereka untuk minggu keempat menjadi 90.137 untuk kontrak berjangka dan opsi. Ini merupakan periode terpanjang penurunan untuk tahun ini dan yang terendah sejak pertengahan Februari, menurut data dari Commodity Futures Trading Commission di Amerika.(frk)

Sumber : Bloomberg

Thursday 17 April 2014

Emas Stabil di Level $1.300 Pasca Mengkaji Ekonomi AS dengan Ukraina

BESTPROFIT FUTURES (17/04)Emas ditransaksikan mendekati level US$1.300 per ons, ditetapkan sebagai penurunan mingguannya, karena para investor menimbang tanda-tanda pemulihan AS terhadap ketegangan di Ukraina. Aset di SPDR Gold Trust, produk yang diperdagangkan di bursa terbesar di dunia berbasis emas turun tajam tahun ini.
Bullion untuk pengiriman segera ditransaksikan pada level $1,301.55 per ons pada pukul 14:20 di Singapura dari level $1,302.53 kemarin, ketika harga membalikkan kerugian pasca Ukraina menuduh Rusia memicu terorisme di provinsi-provinsi timur ukraina. Logam turun 1,3 persen ke level terendahnya pekan ini, bersiap menghentikan keuntungan dalam dua minggu terakhir, menurut harga generik dari Bloomberg.
Sementara emas mengakhiri fase bullish selama 12 tahun terakhir pada tahun 2013 lalu akibat ekspektasi Federal Reserve yang akan mengurangi stimulus karena pulihnya ekonomi terbesar dunia tersebut, harga emas telah rebound sebesar 8,3 persen tahun ini karena kerusuhan di Ukraina yang mendorong permintaan asset safe haven. Rilis Data hari ini mungkin akan menunjukkan indeks manufaktur AS dipercepat pasca laporan kemarin menunjukkan produksi industri AS mengalahkan perkiraan ekonom.
Emas untuk pengiriman Juni ditransaksikan pada level $ 1,301.60 per ons di Comex New York dari level $1,303.50 kemarin. Kepemilikan emas (ETF), Aset di SPDR Gold Trust turun 1 persen kemarin, terendah sejak 16 Desember lalu, menjadi 798,43 metrik ton, terendah sejak 21 Februari lalu. (izr)
Sumber : Bloomberg

Wednesday 16 April 2014

Saham AS berakhir reli hari Rabu, dan pasar mendapat dorongan dari data pertumbuhan ekonomi yang optimis di AS.

BESTPROFIT FUTURES (17/04)The S & P 500 SPX berakhir hari 19,33 poin atau lebih tinggi pada 1,862.31. Indeks Dow Jones Industrial Average DJIA 1,00 % melonjak 162,29 poin atau 1 % ke 16,424.85.
The Nasdaq Composite COMP 1,29 % menambahkan 52,06 poin , atau 1,3 % , ke 4,086.23 , menutup beberapa kerugian berat dari minggu lalu .
Ketua Gubernur Federal Reserve Janet Yellen, dalam pidatonya menegaskan bahwa keputusan tentang suku bunga akan didasarkan pada kerja dan inflasi , dan juga sentimen.
Data perumahan tidak begitu optimis. Laporan Departemen Perdagangan AS di bulan Maret datang di bawah ekspektasi meskipun pembangunan rumah baru AS Maret memukul laju tercepat dalam tiga bulan .
Bank of America Corp melaporkan kerugian kuartal pertama sebesar 5 sen per saham , mengirimkan saham 1,6 % lebih rendah . Bank tercatat $ 6 miliar pada biaya litigasi selama periode tersebut.
Setelah laporan The Wall Street Journal Posting Holdings Inc POST 5,66 % saham reli 5,7 % saham mereka mengalahkan berapa pesaing lainnya, termasuk Tyson Foods Inc TSN 0,73 %.
Sumber : Financeroll

KURS RUPIAH/US$: Dipengaruhi Strategi Partai Usung Capres-Cawapres

BESTPROFIT FUTURES (17/04) Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi pelemahan rupiah atas dolar Amerika Serikat masih berpeluang terjadi.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta  mengatakan bahkan ketika hampir seluruh mata uang Asia menguat terhadap dolar, Rupiah melemah tipis, dan bertahan di kisaran 11.400—11.450.
“Ruang pelemahan rupiah masih ada,” kata Rangga dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (17/4/2014).
Rangga mengatakan belum adanya data ekonomi domestik yang penting, membuat arah rupiah dalam jangka pendek masih akan dipengaruhi perekembangan pasar global.
Selain itu, tambahnya, rupiah juga akan dipengaruhi strategi dari partai politik dalam menyambut pemilihan presiden.
Pergerakan rupiah/US$         
Tanggal
Rp/US$
Buka (17/4)
11.425
16/4
11.436
15/4
11.428
14/4
11.438





Sumber:Bloomberg 

Emas naik setelah pidato Yellen; Data China angkat tembaga

BESTPROFIT FUTURES (17/04)Emas berjangka diselesaikan dengan keuntungan pada Rabu setelah para pedagang menilai pidato dari Ketua Federal Reserve Janet Yellen, sementara harga tembaga naik menyusul data yang menunjukkan ekonomi China melambat agak kurang dari yang dikhawatirkan.

Emas untuk pengiriman Juni berada di US$ 3,20, atau 0,3 %, untuk menetap di US$ 1,303.50 per ons pada divisi Comex New York Mercantile Exchange setelah menyentuh harga terendah US$ 1,293.50 pada perdagangan elektronik. Perak Mei naik 14,5 sen, atau 0,7%, menjadi US$ 19,63 per ons.

Komentar Yellen " konsisten dengan pendekatannya dalam melanjutkan pemangkasan tingkat suku bunga, " mengurangi pembelian aset sebesar US$ 10 miliar setiap bulan, " dan reaksi di pasar emas agak diredam, " kata Jeffrey Wright, managing director di HC Wainwright.

Untuk saat ini, emas " diperdagangkan pada kisaran US$ 1259 - US$ 1350 didasarkan pada krisis Ukraina bersama dengan berita ekonomi lebih lanjut, tetapi diragukan banyak akan menggeser rencana the Fed untuk melanjutkan tapering dan bergerak menuju tingkat suku bunga yang lebih tinggi pada pertengahan tahun 2015, " katanya.

Dalam pidatonya pada Economic Club of New York pada Rabu, Yellen mengatakan bahwa bank sentral dan banyak ekonom melihat kembali ke pekerjaan penuh dan harga yang stabil pada akhir 2016. Itu merupakan dasar yang " cukup masuk akal, " katanya , tapi masih dua tahun lagi.

Kecuali sesuatu yang besar terjadi di Ukraina atau the Fed mengubah pandangannya terhadap tapering langkah-langkah pelonggaran kuantitatif dan suku bunga yang cukup untuk memindahkan dolar AS, kisaran perdagangan emas di US$ 1.275 dan US$ 1.325 mungkin berlaku untuk sementara waktu, kata Colin Cieszynski, analis pasar senior dari CMC Markets.(frk)

Sumber : MarketWatch

Harga Emas Berakhir Mixed; Emas Berjangka Terangkat Krisis Crimea

BESTPROFIT FUTURES (17/04)Harga emas di akhir sesi perdagangan dini hari tadi tampak bergerak mixed (17/4). Harga logam mulia berjangka mengalami rebound setelah pada perdagangan sebelumnya mengalami penurunan terbesar dalam 16 minggu belakangan. Kemelut di Ukraina rupanya telah mengembalikan minat para pelaku pasar terhadap asset safe haven. Sedangkan harga emas spot LLG tampak bergerak nyaris flat, membukukan penurunan tipis.
Ukraina menuduh Rusia menjadi dalang terorisme di kawasan timur negaranya setelah langkah untuk mencegah kaum separatis di Kramatorsk dihentikan. Amerika Serikat dan Uni Eropa menekan Rusia untuk mengatasi krisis yang berkembang di Ukraina yang sebagian disebabkan oleh negara tersebut. Rusia juga diancam dengan sanksi yang lebih berat apabila nekat melakukan pencaplokan terhadap kawasan lain di Ukraina setelah Crimea.
Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Juni mengalami peningkatan sebesar 0.2 persen dan ditutup pada posisi 1303.50 dollar per troy ons dini hari tadi. Penurunan harian ini merupakan yang terbesar sejak tanggal 19 Desember.
Harga emas spot LLG ditutup pada posisi 1302.50 dollar per troy ons. Harga emas spot tersebut membukukan penurunan tipis sebesar 15 sen dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di level 1302.65 dollar per troy ons.
Sumber : Vibiznews

Dollar AS Bergerak Menguat Terhadap

BESTPROFIT FUTURES (17/04)Dollar AS pada dini hari ini ( 17 April ) menguat terhadap Dollar Kanada. Dibuka pada 1.0984 di awal perdagangan (00.00 GMT), mata uang tersebut telah mendesak Dollar Kanada sekitar 29 pips atau sekitar 0.27 % dan nilai bergulir tampak berada di kisaran 1.1014.
Sentimen positif terhadap Dollar AS nampak menguat setelah Census Bureau mengumumkan kepada publik bahwa terjadi kenaikan sektor perumahan di Amerika Serikat.
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada indikator fundamental ekonomi Housing Starts yang naik ke angka 0.95M dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 0.92M. Kenaikan tersebut menunjukkan performa yang lebih rendah dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan dapat naik ke angka 0.97M. Dollar AS terpantau bergerak naik merespon perkembangan tersebut.
Sumber : Vibiznews

S&P 500 Catat Gain Tiga Hari Terkait Data Pendapatan Yahoo

BESTPROFIT FUTURES (17/04) Saham AS ditutup naik, mengirim indeks Standard & Poor 500 mencatat reli terbaik tiga harinya dalam dua bulan terakhir, seiring pendapatan Yahoo! Inc melampaui estimasi dan produksi industri meningkat lebih dari perkiraan sebelumnya.
Saham Yahoo reli sebanyak 6,3 persen pasca angka penjualan Alibaba Group Holding Ltd melonjak. Southwest Airlines Co naik setelah mengatakan akan membekukan ukuran armada jet sampai tahun 2015 mendatang. Bank of America Corp turun sebanyak 1,6 persen setelah melaporkan penurunan kuartalan.
Indeks Standard & Poor 500 naik 1 persen ke level 1,862.21 pada pukul 4 sore di New York, mencatat kenikan tiga harinya sebanyak 2,6 persen.
Kemarin Indeks S&P 500 catat gain 0.7 persen akibat rilis laba perusahaan Coca-Cola Co. dan Johnson & Johnson meredam kekhawatiran meningkatnya ketegangan di Ukraina. Indeks tersebut turun sebesar 2.5 persen dari rekornya tanggal 2 April lalu hingga kemarin setelah para investor menjual saham Internet dan bioteknologi, yang merupakan saham dengan performa terbaik selama situasi pasar naik (bullish).(yds)
Sumber: Bloomberg

The Fed Siapkan Regulasi Modal dan Likuiditas Baru Bagi Bank Besar di AS

BESTPROFIT FUTURES (16/04)The Fed sedang mempertimbangkan mengadopsi langkah-langkah lebih banyak untuk mengatasi sisa – risiko stabilitas keuangan  di pasar pendanaan jangka pendek, seperti yang disampaikan Gubernur Janet Yellen dalam pidato videonya dari kantor The Fed Atlanta .
Dalam pidato video tersebut, Yellen memuji standar likuiditas baru bagi perusahaan-perusahaan perbankan global , tetapi memperingatkan bahwa mereka bukan sebagai  bank bayangan atau sistem keuangan secara keseluruhan.
Karenanya Janet Yellen akan pertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut untuk mewajibkan bank-bank besar untuk menahan modal lebih banyak dan mengambil langkah-langkah stabilitas lainnya untuk meningkatkan pasar perdagangan Wall Street.
The Fed mendorong bank untuk memperkuat neraca mereka sejak krisis keuangan 2007-2009, dan minggu lalu bersama dengan regulator lainnya mengharuskan 8 bank terbesar di AS untuk meningkatkan modal mereka menjadi USD 68 milyar secara keseluruhan.
Adanya kemungkinan untuk dana yang lebih kuat dan standard likuiditas untuk bank-bank besar yang sudah diterapkan selama ini. Ia mengutip sebuah studi tahun 2010 oleh Basel Committee, sebuah badan internasional yang menganjurkan standard yang lebih ketat yang akan memberikan manfaat ekonomi.
AS  sedang dalam proses untuk menerapkan standard pemberian modal terbaru dan likuiditas yang dikenal sebagai Basel III di mana akan diterapkan secara bertahap antara tahun 2015 hingga awal 2019. Peraturan-peraturan ini untuk membantu bank menangani  krisis pendanaan dalam jangka waktu yang pendek.
Yellen mengatakan Bank Sentral AS  terus aktif mempertimbangkan apakah hal ini perlu dilakukan untuk mengatasi resiko pendanaan secara jangka pendek, merupakan sumber signifikan dari dana perusahaan.
Perusahaan dapat saja berperan protagonist dalam situasi krisis ini yaitu ketika investor melarikan diri seperti Lehman Brothers atau saat reksadana pasar uang bergejolak padahal sebelumnya dinyatakan sangat aman.
Standar Bassel Internasional memang membutuhkan pemberi pinjaman untuk menahan buffer secara terpisah dari dana tunai and obligasi namun Yellen berpendapat bahwa hal ini tidak sepenuhnya mengatasi masalah stabilitas keuangan yang terkait dengan pendanaan jangka pendek.
Ia menambahkan bahwa penerapan peraturan untuk modal dan likuiditas ini kemungkinan hanya akan berlaku untuk bank terbesar. Namunlangkah-langkah lain, seperti aturan pada seberapa banyak perusahaan bisa mengandalkan pinjaman dalam transaksi efek, bisa memperpanjang perluasan pasar.
Setelah pidato gubernur the Fed ini analis menilai The Fed berusaha meyakinkan pasar akan stabilitas keuangan di AS namun pidato ini tidak memberikan pergerakan apapun di pasar seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Sumber : Vibiznews

KURS RUPIAH (16/4): Menguat Tipis ke Rp11.426/US$ Jelang Penutupan

BESTPROFIT FUTURES (16/04)Menjelang penutupan perdagangan Rabu (16/4/2014), nilai tukar rupiah berbalik arah dan menguat terhadap dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah menguat tipis 0,01% ke level Rp11.426 per dolar AS pada pukul 14.04 WIB.
Pada awal perdagangan, kurs rupiah dibuka melemah 0,04% ke Rp11.433 per dolar AS dibandingkan dengan penutupan sebelumnya Rp11.428 per dolar AS.
Selanjutnya, rupiah terpantau melemah 0,05% ke Rp11.432 pada pukul 09.40 WIB. Dan pada pukul 11.25 WIB, rupiah melemah 0,06% pada level Rp11.433 per dolar AS.
Penguatan rupiah terjadi saat dolar AS ditransaksikan melemah hampir terhadap seluruh mata uang Asia.
Nilai tukar dolar AS terhadap mata uang Asia Rabu, 16 April 2014
Kurs
Nilai
Perubahan
WIB
Yen
102,18
+0,26%
14:09:09
$Hong Kong
7,75
0,00%
14:09:16
$Singapura
1,25
-0,02%
14:08:48
$Taiwan
30,15
-0,08%
14:09:14
Won
1.037,75
-0,28%
12:59:58
Peso
44,46
-0,04%
14:07:28
Rupiah
11.426
-0,01%
14:04:46
Rupee
60,23
0,00%
14:08:29
Yuan
6,22
+0,04%
14:08:53
Ringgit
3,24
-0,08%
14:09:15
Baht
32,2850
-0,11%
14:09:28
Sumber: Bloomberg.