Wednesday 22 April 2015

Emas Berjangka Turun Seiring Penjualan Rumah Lama di AS Meningkat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/4) - Emas berjangka mengalami penurunan terbesarnya dalam 6 minggu terakhir seiring tanda-tanda pemulihan pertumbuhan ekonomi AS mengurangi permintaan untuk logam mulia tersebut sebagai aset alternatif. Sementara itu, perak melemah ke level terendahnya sejak pertengahan Maret lalu.
Penjualan rumah lama di AS meningkat pada bulan Maret ke level tertinggi sejak September 2013 silam, menurut data National Association of Realtors pada hari Rabu. Mata uang dolar memangkas penurunan terhadap 10 mata uang utama, sedangkan emas turun ke level sepekan terendah. Logam merosot sebesar 2,5 % pada bulan Maret seiring mata uang dolar AS menguat pada bulan kesembilan.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan Juni turun 1,3 % untuk menetap di level $ 1,186.90 per ons pada pukul 1:50 di Comex New York, yang merupakan penurunan terbesarnya untuk kontrak teraktif sejak 6 Maret lalu. Sebelumnya, logam mulia tersebut menyentuh level $ 1.185, level terendahnya sejak 14 April. (knc)
Sumber : Bloomberg

Bursa AS Ditutup Menguat Ditengah Rally Saham Coke & McDonald

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/4) - Saham AS naik menuju rekornya, diikuti Indeks Nasdaq Composite pada level penutupan tertingginya sejak tahun 2000 silam, seiring dengan saham teknologi, Coca-Cola Co dan McDonald Corp mengalami kenaikan setelah melaporkan laba perusahaan.
Saham Coca-Cola naik 1,3 % karena meningkatnya pembelian konsumen selama kuartal tersebut. Saham McDonald melonjak sebesar 3,1 % terkait Chief Executive Officer Steve Easterbrook berjanji untuk memberikan rincian perencanaan perubahan pada bulan depan. Visa Inc dan MasterCard Inc, perusahaan pembayaran jaringan terbesar di dunia, mengalami lonjakan terbesarnya sejak Oktober lalu pada prospek untuk bisnis di China.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,5 % ke level 2,107.93, kurang dari 10 poin dari rekornya, pada pukul 4 sore waktu New York. Indeks Nasdaq Composite melonjak 0,4 %. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 88,01 poin atau 0,5 %, ke level 18,037.60.
Sementara para analis memprediksikan penurunan laba perusahaan hingga bulan September mendatang. Para analis memperkirakan laba perusahaan kuartal pertama pada Indeks S&P 500 akan turun sebesar 4,3 %, lebih baik dari perkiraan tanggal 10 April sebesar 5,6 %. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham AS Melonjak Menuju Rekor Tertinggi Ditengah Laporan Laba

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/4) - Saham AS naik di tengah serentetan laporan laba perusahaan dari Coca-Cola Co hingga McDonald corp. Saham energi menguat pasca minyak hapus penurunan terkait data persediaan, sementara Treasuries turun terkait spekulasi suku bunga akan ditingkatkan pada tahun ini.

Indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 0,3 persen pukul 12:47 siang di New York. Saham Visa Inc melonjak tajam sejak Oktober lalu pasca China mengindikasikan perusahaan dapat memasuki pasar. Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup di atas level 20.000 untuk pertama kalinya sejak tahun 2000 lalu. Treasury tenor 10-tahun naik enam basis poin menjadi 1,97 persen. Obligasi imbal hasil tenor lima tahun Yunani merosot 189 basis poin menjadi 18,94 persen. Minyak naik 0,2 persen menjadi $ 56,74 per barel.

Investor menilai kekuatan perusahaan Amerika, sekitar 80 persen perusahaan yang terdaftar pada indeks S&P 500 telah melaporkan labar kuartalan yang mengalahkan proyeksi, sementara hanya 48 persen telah melampaui perkiraan penjualan. Data penjualan rumah yang tangan kedua menunjukkan peningkatan yang lebih baik dari perkiraan mendorong meningkatnya spekulasi Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga tahun ini. Yunani telah memenangkan akses ke dana darurat bagi bank kreditur. (izr)

Sumber: Bloomberg

Tuesday 21 April 2015

Harga Minyak Jatuh Akibat Penghentian Operasi Militer di Yaman

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/4) - Harga minyak turun pada perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) akibat koalisi yang dipimpin Arab Saudi memutuskan untuk mengakhiri operasi militer yang berlangsung hampir sebulan di Yaman. Hal ini mengurangi kekhawatiran bahwa kekerasan di Timur Tengah dapat mempengaruhi produksi minyak di wilayah tersebut.

Meskipun Yaman memiliki produksi minyak kecil, konflik telah memicu kekhawatiran kalau kekerasan bisa menyebar ke negara-negara pengekspor minyak lain di kawasan Timur Tengah dan mengganggu kegiatan produksi minyak.

"Saya tidak berpikir siapa pun mengharapkan operasi militer ini berakhir begitu cepat," kata analis di Price Futures Group Phil Flynn di Chicago seperti
dilansir dari Wall Street Journal, Rabu (22/4/2015).

Harga minyak mentah jenis  West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun US$ 1,12 atau 2 persen menjadi US$ 55,26 per barel di New York Mercantile Exchange, terendah dalam satu minggu. Harga minyak jenis Brent, patokan global, turun US$ 1,37 atau 2,2 persen menjadi US$ 62,08 per barel di ICE Futures Europe.

Pelaku pasar menunggu data pasokan energi Amerika Serikat (AS) terbaru. Persediaan minyak mentah AS berada pada level tertinggi dalam lebih dari 80 tahun. Analis yang disurvei oleh The Wall Street Journal mengharapkan laporan untuk menunjukkan bahwa stok minyak naik 2,8 juta barel pada pekan lalu, sementara persediaan bensin turun 800 ribu barel.

Laporan American Petroleum Institute, sebuah kelompok industri, menunjukkan adanya adanya peningkatan 5,5 juta barel dalam stok minyak mentah  pada  pekan yang sama, menurut pengamat pasar. Kelompok ini juga melaporkan persediaan bensin naik 1,1 juta barel, dan persediaan distilat naik 1,7 juta barel. Harga jatuh di perdagangan elektronik setelah laporan tersebut.

EIA melaporkan penurunan produksi mingguan dalam dua dari tiga laporan terakhir, dan banyak pengamat pasar juga menunggu untuk melihat apakah tren tersebut akan terus berlanjut. Namun, data mingguan dianggap kurang dapat diandalkan dibandingkan data bulanan, yang hanya tersedia hingga Januari. (Ndw)


Sumber : Liputan6

Wall Street Ditutup Mixed, Dow Jones Terpukul

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/4) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup mixed pada perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dengan indeks Dow Jones berakhir lebih rendah tertekan laporan kinerja keuangan emiten. Sementara Nasdaq ditutup mendekati rekor tinggi setelah aksi merger saham bioteknologi, Mylan.
Dilansir dari Reuters, Rabu (22/4/2015),  saham Travelers, DuPont and IBM  membebani indeks Dow Jones. DuPont melaporkan penjualan yang lebih rendah di semua lini bisnis dan penguatan dolar akan berpengaruh pada laba setahun penuh.
IBM juga menyebutkan efek mata uang ketika melaporkan penurunan pendapatan. DuPont mengakhiri sesi dengan turun 2,95 persen menjadi US$ 70,69 persaham dan IBM turun 1,14 persen menjadi US$ 164,26 per saham.

Investor tengah berjuang untuk mengukur dampak dari penguatan dolar AS terhadap kinerja  perusahaan multinasional AS, termasuk perusahaan teknologi seperti Facebook, Google, Qualcomm, dan Microsoft yang menjual berbagai produk dan layanan mereka di luar negeri dan diharapkan untuk melaporkan pendapatan mereka pekan ini.

Dolar telah menguat hampir 9 persen terhadap sekeranjang mata uang utama dunia sejak awal tahun. Hal ini menekan perusahaan besar yang beroperasi di luar negeri.

Travelers melaporkan penurunan laba bersih kuartalan dan sahamnya berakhir turun 4,01 persen.

Dow Jones Industrial Average turun 85,34 poin atau 0,47 persen menjadi 17.949,59. Indeks S&P 500 kehilangan 3,11 poin atau 0,15 persen ke 2.097,29 dan Nasdaq Composite menambahkan 19,5 poin atau 0,39 persen menjadi 5.014,10.

Saham Mylan naik 8,85 persen menjadi  US$ 74,07 setelah produsen obat Israel Teva mengajukan tawaran US$ 82 per saham. Transaksi ini akan menjadi pengambilalihan terbesar dalam industri obat pada tahun ini. Saham Teva naik 1,37 persen. Indeks Nasdaq Biotek berakhir 1,87 persen.

Sementara saham Chipotle Mexican Grill dan Yahoo yang merilis laporan kuartalan, sahamnya jatuh masing-masing 4,5 persen dan 1,19 persen.(Ndw)


Sumber : Liputan6

Euro Berada dilevel Terendah 12 Tahun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/4) - Euro ditransaksikan pada level terendahnya hampir dalam 12 tahun terakhir terhadap dolar karena meningkatnya kekhawatiran investor tentang masa depan pendanaan Yunani, dengan Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan akan mempelajari cara-cara untuk mengendalikan pembiayaan darurat kepada negara kreditur.
Euro bergerak fluktuatif pasca staf ECB mengusulkan untuk meningkatkan kendala pada bank-bak yang akan meminjam dari Bank of Greece. Sementara itu, tingkat kepercayaan investor Jerman secara tak terduga jatuh untuk pertama kalinya dalam enam bulan terakhir pada bulan April, menunjukkan sentimen negative terhadap perekonomian terbesar di Eropa tersebut.
Euro stagnan pada level $1,0737 pukul 03:33 di New York, menyusul penurunan sebesar 0,6 persen pada Senin kemarin. Sebelumnya pada awal sesi perdagangan hari Selasa terkoreksi sebesar 0,7 persen. Euro naik sebesar 0,4 persen ke level 128,47 yen.
Euro ditransaksikan mendekati level terendah dalam 12-tahun terakhir di level $1,0458 pada 16 Maret lalu dan berada di jalur penurunan untuk bulan ke-10 terhadap dolar. Beberapa analis memperkirakan dua mata uang dapat mencapai harga paritas tahun ini. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Naik Terkait Meningkatnya Kekhawatiran Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/4) - Emas berjangka naik ke level tertingginya dalam lebih dari seminggu terakhir seiring meningkatnya kekhawatiran bahwa Yunani akan terhalang dalam upaya untuk menghindari default, meningkatnya permintaan untuk logam mulia tersebut sebagai aset safe haven.
Bank Sentral Eropa sedang mempelajari langkah-langkah untuk mengendalikan dana darurat bagi bank-bank Yunani sebagai perlawanan terhadap bantuan lebih lanjut untuk pemberi pinjaman, menurut orang-orang yang berada dalam diskusi tersebut. Sebuah serangan udara di Saudi dekat ibukota Yaman menambah permintaan asset. Pada hari Senin, kepemilikan dalam produk yang diperdagangkan di bursa didukung oleh kenaikan harga emas ke level 1,621.7 ton, yang merupakan level tertingginya sejak 25 Maret lalu, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan Juni naik 0,8 % untuk menetap di level $ 1,203.10 per ons pada pukul 1:43 siang di Comex New York, kenaikan terbesarnya untuk kontrak teraktif sejak 10 April. Harga emas telah naik sebesar 1,6 % sepanjang tahun ini di tengah spekulasi bahwa AS akan menaikkan suku bunga secara bertahap.
Per tanggal 1 April, bank sentral Rusia menambah cadangan sekitar 30 ton, penambahan tertingginya dalam 6 bulan terakhir, dibandingkan dengan awal Maret lalu.
Sementara itu, perak untuk pengiriman bulan Mei menguat 0,7 % ke level $ 16,008 per ons di Comex.
Di New York Mercantile Exchange, platinum berjangka untuk pengiriman bulan Juli naik 0,3 % ke level $ 1,152.50 per ons. Sedangkan palladium berjangka untuk pengiriman bulan Juni menguat 0,3 % ke level $ 774,55 per ons. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham AS Bergerak Bervariasi Ditengah Penawaran Mylan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/4) - Indeks saham AS bervariasi, seiring indeks Nasdaq 100 naik terkait penawaran akuisisi Mylan NV, sementara indeks Dow Jones Industrial Average merosot pasca Travelers Cos. Dan DuPont Co melaporkan laba yang mengecewakan. Saham-saham emerging market kembali menguat dan emas naik.

Indeks Nasdaq 100 naik sebesar 0,4 persen pukul 16:00 di New York, sedangkan indeks Dow Jones merosot sebesar 0,5 persen. Indeks Stoxx Europe Index melonjak sebesar 0,6 persen, dan saham emerging market naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir. Emas naik terkait meningkatnya permintaan atas aset safe haven, sementara obligasi imbal hasil tenor 10-tahun Yunani jatuh untuk hari ketujuh seiring meningkatnya kekhawatiran tentang kemungkinan Yunani mengalami default (gagal bayar).

Saham Mylan rally pasca Teva Pharmaceutical Industries Ltd mengajukan penawaran akuisisi sekitar $40.1 miliar, ini merupakan penawaran akuisisi terbesar industri obat tahun ini. Investor menilai pendapatan yang berfariasi dari Under Armour Inc hingga United Technologies Corp menunjukan peningkatan neraca perusahaan. Indeks Standard & Poor 500 kurang 1 persen dari rekor baru tertingginya yang dicapai pada 2 Maret lalu, pada hari yang sama indeks Nasdaq Composite menembus level 5.000 untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir. (izr)

Sumber: Bloomberg

Monday 20 April 2015

Emas Meredup Seiring Rally Ekuitas & Dollar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/4) - Emas berjangka mengalami penurunan terbesarnya dalam seminggu terakhir seiring aksi dari pergerakan ekuitas dan mata uang dolar dapat mengurangi permintaan pada logam mulia sebagai investasi alternatif.
Saham AS dan Eropa menguat setelah bank sentral China memangkas persyaratan cadangan pemberi pinjaman terbesar sejak krisis keuangan global. Sementara itu, Dolar naik untuk pertama kalinya dalam sepekan terakhir terhadap 10 mata uang utama. Emas turun 2,5 % selama bulan Maret terkait mata uang dolar menguat pada bulan kesembilan. Sedangkan perak, platinum dan paladium melemah pada hari Senin.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan Juni turun 0,8 % untuk menetap di level $ 1,193.70 per ons pada pukul 1:48 siang di Comex New York, yang merupakan penurunan terbesarnya untuk kontrak teraktif sejak 9 April lalu. Logam melemah selama tiga kuartal berturut-turut di tengah kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga.
Kebijakan moneter AS akan tetap akomodatif setelah bank sentral menaikkan suku bunga, yang kemungkinan terjadi pada tahun 2015 mendatang, Presiden Federal Reserve New York William C. Dudley mengatakan dalam sebuah pidato hari Senin di Bloomberg Amerika Moneter Summit.
Perak untuk pengiriman bulan Mei turun 2,1 % ke level $ 15,889 per ons di Comex. Sebelumnya, harga perak menyentuh level $ 15,82, yang merupakan level terendahnya sejak 19 Maret lalu.
Di New York Mercantile Exchange, platinum berjangka untuk pengiriman bulan Juli melemah 1,6 % ke level $ 1,148.80 per ons, penurunan terbesarnya sejak 30 Maret.
Palladium berjangka untuk pengiriman bulan Juni turun 1,3 % ke level $ 772,40 per ons, penurunan terbesarnya sejak 8 April lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg

Euro Akhiri Penguatan Terbaiknya Tahun ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/4) - Euro turun, mengakhiri rally selama empat hari terakhir terhadap dolar, seiring selisih pendapat antara pemimpin Eropa dengan Yunani yang menantang tentang bagaimana untuk menghindari default dan pembiayaan aman.
Mata uang tunggal (Euro) jatuh terhadap sebagian besar mata uang utama akibat Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras memerintahkan pemerintah daerah untuk memindahkan dananya ke bank sentral berdasarkan kebutuhan uang tunai untuk gaji, pensiun dan pembayaran kepada Dana Moneter Internasional. Ketua Federal Reserve Bank of New York Presiden William C. Dudley mengatakan ia relatif optimis bahwa rebound pertumbuhan ekonomi AS akan didukung oleh keputusan kenaikan suku bunga akhir tahun ini, mendorong permintaan untuk mata uang AS.
Euro melemah sebesar 0,7 persen ke level $1,0732 pukul 13:39 di New York, mengikuti penguatan sebesar 2,3 persen selama empat hari terakhir, mencetak penguatan terpanjang sejak April tahun lalu. Euro turun sebesar 0,3 persen ke level 128,15 yen.
Euro telah turun sebesar 7,9 persen tahun ini, menurut the Bloomberg Correlation-Weighted Index. Yen naik sebesar 5,5 persen, sementara dolar telah menguat sebesar 5,1 persen. (izr)
Sumber: Bloomberg

Pelemahan Yen & Rebound dalam Saham AS Angkat Saham Asia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/4) - Saham-saham Asia menguat pagi ini, menyusul rebound dalam bursa saham AS, setelah penurunan pertama yen dalam tujuh hari didukung para eksportir Jepang. Saham material dan kesehatan memimpin kenaikan dalam indeks.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2% ke level 152,57 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo. Kemarin, indeks tersebut melemah 0,9%, yang terbesar dalam hampir sebulan, setelah pembatasan China dalam perdagangan spekulatif sebanding dengan pemangkasan terbesar oleh bank sentral untuk persyaratan cadangan sejak tahun 2008. Ekuitas berjangka China mengarah ke rebound pada hari Selasa, dengan kontrak pada Indeks Hang Seng China Enterprises untuk saham mainland di Hong Kong naik 0,9%.
Indeks Topix Jepang menguat 0,4% setelah pada Senin kemarin yen melemah 0,2%. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,3%. Indeks S&P/ASX 200 Australia dan Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,2%.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,9% kemarin, rebound dari penurunan terburuk dalam tiga minggu terakhir setelah IBM Corp. memimpin reli dalam saham teknologi. E-mini futures pada indeks ekuitas naik 0,1% pada hari Selasa.
Presiden Federal Reserve Bank of New York, William C. Dudley mengatakan ia relatif optimis rebound pertumbuhan akan menjamin menaikkan suku bunga pada tahun 2015, meskipun dia "tidak cukup percaya diri sekarang" bahwa inflasi akan naik.
Para otoritas The Fed pada bulan lalu terbagi mengenai apakah mereka akan menaikkan suku bunga pada bulan Juni atau tidak, perdebatan yang terjadi sebelum rilis angka payroll yang mengecewakan untuk bulan Maret, menurut risalah dari pertemuan kebijakan terbaru mereka.(frk)
Sumber: Bloomberg

Wallstreet Ditutup Menguat Terkait Stimulus China

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/4) Saham AS ditutup menguat pada perdagangan hari Senin, membalikkan banyak penurunan tajam pada sesi sebelumnya, pasca langkah-langkah stimulus China untuk merangsang pertumbuhan ekonomi yang melambat dan optimisme sekitar laba perusahaan AS memikat investor ke saham teknologi.
Berdasarkan data terbaru yang tersedia, Indeks Dow Jones naik 209,4 poin, atau sebesar 1,17 persen, ke level 18,035.7, indeks S&P 500 naik sebesar 19,14 poin, atau 0,92 persen, ke level 2,100.32 dan indeks Nasdaq Composite melonjak 62,79 poin, atau sebesar 1,27 persen, ke level 4,994.60. (izr)
Sumber: Reuters

Stimulus China Angkat Saham Wall St pada Sesi 1

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/4) - Saham AS naik pada hari Senin ini, membalikkan penurunan tajam pada sesi sebelumnya, seiring langkah-langkah China untuk mendorong perlambatan ekonomi dan terkait laba uang kembali ke ekuitas.
Pada sektor industri kedua memangkas perluasan dalam 2 bulan terakhir, bank sentral China pada hari Minggu kemarin mengurangi jumlah uang terkait cadangan uang yang memicu pinjaman bank dan mengatasi perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Saham Morgan Stanley (MS.N) naik 1,2 % ke level $ 37,19 setelah bank investasi Wall Street catat kenaikan sebesar 60 % laba kuartalan dan meningkatkan dividen sebesar 50 % menjadi 15 sen per saham.
Saham Hasbro (HAS.O) melonjak sebesar 9,5 % ke level $ 72,16 setelah perusahaan pembuat mainan yang melaporkan peningkatan laba yang mengejutkan. Saham Royal Caribbean (RCL.N) anjlok sebesar 7,8 % ke level $ 72,85 setelah melaporkan penurunan laba, sementara itu mata uang dolar menguat, diiringi dengan meningkatnya belanja konsumen dari luar Amerika Serikat.
Pada pukul 11:30 waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 241,7 poin atau 1,36 %, ke level 18.068, Indeks S&P 500 naik 21,39 poin atau 1,03 %, ke level 2,102.57 dan Indeks Nasdaq Composite melonjak 59,37 poin atau 1,2 %, ke level 4,991.19.
Hampir 76 % dari Indeks S&P 500 yang telah melaporkan labanya melebihi dari ekspektasi analis, melampaui rata-rata 70 % dalam 4 kuartal terakhir. Namun, hanya sebanyak 47 % yang melebihi pendapatan, dibandingkan dengan rata-rata sebesar 58 % dalam setahun terakhir. (knc)
Sumber : Reuters

Sunday 19 April 2015

Miliarder Ini Beli Mobil BMW Pakai Duit Receh

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/4) - China selalu mencatatkan banyak kisah unik dan berbagai aksi tak terduga. Salah satunya datang dari miliarder asal China yang membuat gebrakan dengan membeli mobil BMW menggunakan tumpukan uang kembalian yang dikumpulkannya selama ini.

Mengutip laman shanghaiist.com, Senin (20/4/2015), uang kembalian dari berbagai pembeliannya itu dikumpulkan dalam beberapa kardus seberat 100 kilogram (kg). Menurut Xiaodongshuoche, sebuah grup yang didedikasikan untuk pasar otomotif China mengungkapkan, pembeli BMW 7 Series itu membawa beberapa dus uang kembalian yang terdiri dari uang kertas dan koin.

Selama ini kisah orang-orang yang menggunakan uang kembalian untuk melakukan pembelian besar atau membayar utang bukan hal baru di China. Bahkan hal tersebut sudah biasa terjadi, apalagi jikq seseorang ingin mempermalukan lawannya.

Tapi biasanya, pembelian tidak lebih dari 10 ribu atau 20 ribu yuan. Jauh berbeda dengan pembelian yang dilakukan sang miliarder.

Kumpulan uang kembalian yang dibawanya bernilai satu juta yuan lebih, setara dengan harga mobil BMW yang dibelinya.

Membutuhkan lebih dari 20 pegawai di perusahaan mobil tersebut untuk menghitung uang yang dibawa sang miliarder. Tak hanya itu, puluhan karyawan tersebut menghabiskan total waktu lebih dari enam jam untuk menghitung seluruh uang sang miliarder.

"Pembelian mobil ini tak hanya mewujudkan mimpinya, tapi juga menyelesaikan persoalan uang kembalian yang kian menumpuk," pungkas miliarder yang enggan menyebutkan identitasnya tersebut. (Sis/Ndw)


 Sumber : Liputan6

Harga Emas Bakal Naik Lagi Pekan Ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/4) - Sepanjang pekan lalu, harga emas untuk pengiriman Juni turun 0,3 persen dan ditutup di harga US$ 1.203,1 per ounce. Meski begitu, harga emas diprediksi naik pekan depan, mengambil keuntungan dari pelemahan nilai tukar dolar AS.

Mengutip laman International Business Times, Senin (20/1/2015), dari 22 profesional di bidang penjualan emas yang disurvei Kitco News survey pekan ini, sebanyak 13 responden memprediksi harga logam mulia itu akan naik. Sementara tiga lainnya menilai harga emas akan turun, dan enam lagi melihat harga komoditas tambang itu tak banyak bergerak.

Sementara dari 421 suara yang diperoleh pada survei Kitco secara online, sebanyak 45 persen memprediksi harga emas akan naik. Sedangkan 40 persen lain melihat harga emas akan turun dan sisa 15 persen lain melihat harga emas bergerak stagnan.

Pekan ini, pergerakan nilai tukar dolar AS mencatatkan pergerakan terparah setelah rilis inflasi AS ternyata tak mampu meredakan kekhawatiran para investor. Pasalnya, data-data ekonomi AS dapat menjadi salah satu cara untuk membuat Bank Sentral AS (The Fed) menunda keputusannya menaikkan suku bunga.

"Jika dolar berhasil memanfaatkan.momentum penguatannya, harga emas dapat terdorong ke kisaran US$ 1.221 dan US$ 1.225 per ounce," ujar ahli strategi pasar senior iiTrader, Teddy Sloup.

Dia terbilang yakin bahwa harga emas akan terus naik.

Sloup menjelaskan, penguatan positif pada emas saat ini bertumpu pada dolar AS yang menunjukkan sinyal bahwa penguatannya telah berakhir. Menurutnya, agar dolar kembali meraih momentum penguatannya, harga emas harus menyentuh level US$ 1.221 dan US$ 1.225 per ounce dengan sokongan pelemahan dolar.

Head of Commodity Strategy Saxo Bank, Ole Hansen mengatakan, lemahnya dolar dapat mengakhiri momentum pasar modal dan meningkatkan harga emas.

"Yield obligasi negatif di Eropa terus meningkatkan status emas sebagai nilai lindung investasi," katanya. (Sis/Ndw)


Sumber : Liputan6

Sambut Awal Pekan, Gerak IHSG Bakal Bervariasi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/4) - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat secara teknikal pada perdagangan saham awal pekan ini. Hal itu asal ditopang dari aksi beli investor asing dan dolar Amerika Serikat (AS) melemah.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran resistance 5.485 selama support 5.401 masih terjaga kuat di awal pekan ini. Sentimen yang pengaruhi IHSG antara lain peluang dolar AS dapat jadi sentimen positif terhadap pergerakan IHSG dalam beberapa waktu mendatang.

"Kondisi saat ini merupakan momen baik bagi investor jangka panjang untuk melakukan akumulasi pembelian," ujar William dalam ulasannya, Senin (20/4/2015).

Sementara itu, Analis PT NH Korindo Securities, Reza Priyambada mengatakan, bila aksi jual masih berlanjut di bursa saham maka IHSG dikhawatirkan dapat mendekati level 5.342-5.372.

IHSG diperkirakan bergerak variatif dengan kecenderungan melemah masih dimungkinkan jika sentimen yang ada kurang cukup kuat membuat laju IHSG terbalik naik. "IHSG akan berada di rentang support 5.376-5.389 dan resistance 5.425-5.435 pada perdagangan saham Senin pekan ini," ujar Reza.

Dalam riset PT Bahana Securities menyebutkan, IHSG bakal variatif dengan kecenderungan melemah di kisaran 5.400-5.450 pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Saham-saham yang dapat dicermati oleh pelaku pasar, Reza memilih saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).

Sedangkan William memilih saham PGAS, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Pada penutupan perdagangan saham Jumat 17 April 2015, IHSG turun 10 poin (0,19 persen) ke level 5.410,64. Nilai transaksi saham mencapa Rp 4,4 triliun setelah terjadi aksi jual di saham properti dan perbankan, dan aksi ambil untung di saham konsumsi. Sementara itu, aksi jual investor asing mencapai Rp 415,3 miliar. (Ahm)


Sumber : Liputan6

Waspadai Sentimen Global, IHSG Bakal Mendatar Pekan Ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/4) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi mendatar dengan kecenderungan tertekan pada pekan ini. Lantaran sentimen positif indeks saham  masih minim.

Analis PT MNC Securities Reza Nugraha mengatakan, sentimen dari regional mewarnai kinerja IHSG pekan ini. Meski pun, sentimennya tak begitu kuat.

"Kami melihat masih side way, dengan kecenderungan posisi masih tertekan. Karena kondisi asing yang net sell, di tengah tidak banyak berita. Dari regional, datanya lebih ringan. Hanya melihat kinerja triwulan I emiten di Amerika Serikat," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (20/4/2015).

Kemudian pasar juga mengantisipasi penyelesaian utang Yunani. Meski bukan isu baru, hal tersebut menyita perhatian pasar. "Itu mungkin memberikan dampak. Sebenarnya berita lama tapi muncul lagi," lanjutnya.

Pada pekan ini, Reza memperkirakan IHSG bergerak pada level support 5.380 sedangkan level resistance 5.490. "Karena tidak ada sentimen. Apalagi, kalau mikir Pertamina mau menghilangkan Premium, daya beli sudah lemah," ujar dia.

Untuk saham, dia merekomendasikan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) untuk diakumulasi pemodal.

Dalam ulasannya, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, IHSG berada pada rentang support 5.370-5.389 dan resistance 5.455-5.488.

Dia bilang, laju indeks saham cenderung melemah pada pekan ini. Laju IHSG masuk dalam tren pelemahan karena turut terimbas oleh pelemahan bursa Amerika pada pekan lalu.

Bursa Amerika melemah karena imbas dari kurang baiknya data perdagangan China. Kemudian kembali menguatnya laju dolar AS yang dibarengi rendahnya harga minyak dunia. Hal itu memicu kekhawatiran akan turunnya kinerja emiten sehingga menghambat peluang kenaikan.

"Tampaknya, perkiraan kami akan terjadi terjadinya penguatan tipis IHSG tidak terjadi dan membuat peluang tren pelemahan," tandas dia.

Adapun sejumlah rilis data ekonomi pada pekan ini antara lain dari China akan keluarkan house price index, HSBC manufacturing PMI, Australia Meeting Minutes, sedangkan Korea Selatan akan rilis data pertumbuhan ekonomi dan PPI. (Amd/Ahm)


Sumber : Liputan6

Ekonomi Tiongkok Panik, Rasio Cadangan Minimum Perbankan Dipangkas Lagi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/4) - Ekonomi Tiongkok bertumbuh dengan laju yang paling lambat dalam 24 tahun, dan kecenderungan masih akan terus mendingin di sepanjang tahun 2015 ini. Harga properti masih terus membebani kinerja ekonomi Tiongkok hingga saat ini meskipun berbagai upaya kebijakan moneter dan fiskal telah diupayakan. Melihat kondisi ini. beberapa ekonom menilai siklus deflasi akan memperlamban permintaan di berbagai perindustrian dalam-negeri Tiongkok.
Bank sentral China (PBOC) pada hari Minggu (19/4/2015) kembali memangkas jumlah uang cadangan yang harus dimiliki perbankan. Keputusan inidiambil oleh PBOC untuk menambah likuiditas perekonomian Tiongkok sebagai negara terbesar kedua di dunia ini untuk memacu pinjaman bank dan memerangi perlambatan pertumbuhan yang masih terjadi hingga saat ini.
PBOC dilaporkan kembali menurunkan rasio persyaratan cadangan untuk semua bank sebesar 100 basis poin menjadi 18,5 persen. Pengurangan ini akan mulai diberlakukan pada Senin 20/4/2015. Pemangkasan rasio cadangan ini menunjukkan bagaimana upaya bank sentral untuk menangkal penurunan tajam yang tengah terjadi pada perekonomian Tingkok yang telah terbebani oleh penurunan di sektor properti, kelebihan kapasitas pabrik dan utang lokal.
Karena beberapa faktor negatif diatas, pertumbuhan Tiongkok diperkirakan akan melambat ke level terendahnya dalam seperempat abad menjadi sekitar 7 persen di tahun 2015 ini dari sebesar 7,4 persen di tahun 2014 lalu. Sekedar mengingatkan PBOC telah memotong rasio persyaratan cadangan bagi seluruh bank umum sebesar 50 basis poin pada tanggal 4 Februari lalu. Tidak hanya itu PBOC juga telah menurunkan suku bunganya sebanyak dua kali sejak November 2014 lalu dalam upaya untuk menurunkan biaya pinjaman dan mendorong permintaan.

Sumber : Liputan6

China memotong cadangan bank lagi untuk melawan perlambatan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/4) - Bank sentral China pada hari Minggu kemarin memotong jumlah uang yang seharusnya bank pertahankan sebagai cadangan, pemotongan industri terbesar kedua dalam dua bulan terakhir, menambahkan lebih banyak likuiditas ke dalam perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut untuk membantu memacu pinjaman bank dan menghentikan perlambatan pertumbuhan.

Bank Rakyat China (PBOC) menurunkan rasio persyaratan cadangan untuk semua bank sebesar 100 basis poin menjadi 18,5%.

Pengurangan ini mulai berlaku dari tanggal 20 April, kata bank sentral dalam sebuah pernyataan di situsnya www.pbc.gov.cn.

Pemotongan persyaratan cadangan terbaru menunjukkan bagaimana bank sentral meningkatkan upayanya untuk menangkal penurunan tajam dalam perekonomian.

Terbebani oleh penurunan sektor properti, kelebihan kapasitas pabrik dan utang lokal, pertumbuhan ekonomi China diperkirakan akan melambat ke level terendah dalam seperempat abad dari sekitar 7% tahun ini dari 7,4% pada tahun 2014, bahkan dengan tambahan langkah-langkah stimulus yang diharapkan.

Pemotong rasio persyaratan cadangan oleh PBOC sebelumnya ditujukan bagi seluruh bank umum sebesar 50 basis poin pada tanggal 4 Februari yang lalu, pemotongan industri terbesar pertama sejak Mei 2012.

Bank sentral juga telah dua kali menurunkan suku bunga sejak bulan November tahun lalu dalam upaya untuk menurunkan biaya pinjaman dan meningkatkan permintaan.(frk)

Sumber: CNBC

Thursday 16 April 2015

Dolar Turun Tajam Terkait Kekhawatiran Ekonomi Kehilangan Momentum

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/4) - Dolar turun tajam dalam lebih dari tiga minggu terakhir terhadap kekhawatiran ekonomi AS, salah satu yang terkuat di antara negara-negara maju, telah kehilangan traksi dalam tahun ini.
Greenback melemah terhadap semua mata uang utama setelah laporan pembangunan rumah dan klaim pengangguran yang lebih lemah dari yang diproyeksikan, menambahkan pembacaan dibawah perkiraan untuk pabrik-pabrik, payroll dan penjualan ritel di Amerika.
Bloomberg Dollar Spot Index, yang melacak mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, turun 0,8% ke level 1,184.93 pada pukul 3:22 sore waktu New York. Penurunan ini merupakan yang terbesar untuk penutupan sejak 23 Maret yang lalu. Indeks tersebut dalam tahun ini telah menguat 4,8%, setelah pada tahun 2014 naik 11%.(frk)
Sumber: Bloomberg