Tuesday 11 April 2017

Harga Emas Melonjak 1,5 Persen Terpicu Peningkatan Ketegangan Politik dan Keamanan | Best Profit

Best Profit (12/4) - Harga Emas melonjak pada akhir perdagangan Rabu dinihari (12/04) dengan meningkatnya permintaan aset safe haven terpicu ketegangan politik dan keamanan di Korea Utara dan Timur Tengah, serta pemilihan umum Perancis yang mendekat.
Harga emas spot naik 1,50 persen menjadi $ 1,273.06 per ons, sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni naik $ 20,30 untuk menetap di $ 1,274.20. Emas berjangka naik 10 persen secara tahunan.
Ketegangan global meningkat pada Selasa ketika negara-negara Barat bergabung dengan sekutu Timur Tengah untuk mengisolasi Presiden Suriah Bashar al-Assad menyusul serangan kimia di negara itu pekan lalu.
Hal ini dikombinasikan dengan ketidakpastian tentang hasil pemilihan presiden Perancis mendatang untuk meningkatkan permintaan aset safe haven di kalangan investor yang gelisah.
Investor juga membeli yen Jepang dan Treasury AS, sementara indeks dolar jatuh dan pasar saham melemah.
Sementara itu, Federal Reserve berencana untuk menaikkan suku bunga AS secara bertahap sehingga dapat mempertahankan pertumbuhan yang sehat tanpa membiarkan ekonomi terlalu panas, Ketua Fed Janet Yellen mengatakan pada hari Senin. Kenaikan suku bunga mengangkat biaya kesempatan memegang emas.
Kepemilikan SPDR Gold Trust, emas terbesar di dunia yang didukung exchange-traded fund, naik 0,21 persen menjadi 838,26 ton pada hari Senin dari 836,49 ton pada hari Jumat.
Harga perak spot naik 2 persen menjadi $ 18,27 per ons.
Harga platinum naik 3,26 persen menjadi $ 966,50 per ons, setelah mencapai terlemah dalam lebih dari tiga minggu di $ 931,85 pada hari Senin.
Harga palladium naik 2,09 persen menjadi $ 804,75, setelah menyentuh terlemah di lebih dari seminggu di $ 784,72 di sesi sebelumnya.
Sumber : Vibiznews

Monday 10 April 2017

Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga The Fed Picu Harga Emas Naik | PT Bestprofit

PT Bestprofit (11/4) – Harga emas berakhir sedikit berubah terpicu ekspektasi jika Federal Reserve (The Fed) akan kembali meningkatkan suku bunga acuannya demi mengimbangi kekhawatiran atas ketegangan politik di Korea Utara dan Timur Tengah.
Di akhir sesi perdagangan, harga emas terdorong pernyataan Ketua The Fed Janet Yellen, bahwa ini saat tepat untuk secara bertahap menaikkan suku bunga acuan jika ekonomi negaranya terus menguat.
Melansir laman Reuters, Selasa (11/4/2017), harga emas di pasar spot naik 0,04 persen ke posisi US$ 1.254,06 per ounce. Sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Juni menetap 0,3 persen lebih rendah ke posisi US$ 1.253,90 per ounce.
Pada Jumat pekan lalu, harga logam naik di atas US$ 1.270 untuk pertama kalinya sejak awal November. Ini setelah data pekerjaan AS tercatat lebih rendah dari harapan.
“Tampaknya terjadi beberapa aksi profit taking setelah pergerakan 200 hari rata-rata (harga emas) pada hari Jumat,” kata analis Mitsubishi Jonathan Butler.
Harga emas juga terdorong langkah Amerika Serikat yang meluncurkan serangan rudal ke sebuah pangkalan udara di Suriah.
Pembantu Presiden AS Donald Trump mengeluarkan pernyataan terkait ini. Sekretaris Negara AS Rex Tillerson menegaskan bahwa serangan itu merupakan peringatan bagi negara-negara lain, termasuk Korea Utara.
“Emas kini terjebak di antara ketegangan politik yang bisa memicu arus safe haven, dan pasar melihat risiko geopolitik untuk kenaikan suku bunga AS berikutnya,” menurut catatan Standard Chartered.
Harapan bahwa laju suku bunga AS meningkat tahun ini, mengangkat biaya bagi memegang bullion non-unggul, yang terbukt menjadii tarik utama pada emas.
Di pasar berharga lainnya, harga perak tergelincir. Harga perak turun 0,2 persen menjadi US$ 17,93 per ounce, setelah mencapai posisi tertinggi sejak 27 Februari di level US$ 18,47 pada Jumat.
Sedangkan harga Platinum 1,2 persen lebih rendah ke posisi US$ 939,9, sedangkan paladium turun 1,6 persen menjadi US$ 788,20.
Sumber : Liputan6

Sunday 9 April 2017

Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Naik Tertinggi 1 Bulan; Mingguan Melonjak 4 Persen | Bestprofit

Bestprofit (10/4) - Harga minyak mentah diperdagangkan mendekati level tertinggi satu bulan pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (08/04) setelah Amerika Serikat menembakkan rudal ke sebuah pangkalan udara pemerintah Suriah, meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik bisa menyebar di wilayah yang kaya minyak.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) berakhir naik naik 52 sen atau 1,04 persen, ke $ 52,24 per barel, setelah mencapai intraday tertinggi $ 52,94.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 29 sen menjadi $ 55,17 per barel setelah mencapai puncak intraday $ 56,08, tertinggi sejak 7 Maret, tak lama setelah serangan rudal AS diumumkan.
Minyak, emas, valuta asing dan obligasi awalnya bereaksi keras terhadap serangan tetapi membalik beberapa gerakan tajam kemudian di sesi setelah rilis lebih lemah dari yang diharapkan angka tenaga kerja AS bulanan.
Kilang minyak AS naik untuk pekan yang berakhir April 7 dengan 10, menjadi 672 kilang, demikian data dari Baker Hughes mengungkapkan pada hari Jumat. Ini menandai minggu kedua belas berturut-turut pengebor menambahkan kilang lebih banyak.
Meskipun Suriah telah membatasi produksi minyak, lokasi dan aliansi dengan produsen minyak besar di wilayah tersebut berarti setiap eskalasi konflik memiliki potensi untuk meningkatkan kekhawatiran sisi penawaran.
Minyak mengurangi beberapa keuntungan kemudian di sesi karena kekhawatiran tentang eskalasi memudar dan data ekonomi AS membebani pasar global.
Analis lain mengatakan konflik di Suriah telah menghambat fundamental minyak dan premi risiko politik bisa jatuh secepat itu muncul.
Namun demikian, kontrak berjangka minyak telah meningkat di sesi sebelumnya pada tanda-tanda permintaan AS lebih tinggi dan persediaan produk yang lebih rendah.
Pedagang mengamati berita dari Kanada, di mana dua produsen minyak telah mengurangi produksi karena kekurangan minyak mentah sintetis menyusul kebakaran pabrik.
Dalam berita bearish, produsen non-OPEC Kazakhstan, yang merupakan bagian dari sepekatan pemotongan produksi minyak global, meningkatkan produksi bulan lalu meskipun janjinya untuk memotong 20.000 barel per hari pada semester pertama tahun ini.
Lonjakan harga minyak mentah akhir pekan ini semakin membawa harga minyak mentah melonjak sekitar 4 persen, ditambah dengan penguatan yang terdorong ekspektasi penurunan persediaan dan produksi minyak mentah AS.
Sumber : Vibiznews

Lihat Bestprofit

Thursday 6 April 2017

Bursa Wall Street Terangkat Lonjakan Minyak Mentah dan Penurunan Klaim Pengangguran | Best Profit

Best Profit (7/4) - Bursa saham AS ditutup di sesi tertinggi pada akhir perdagangan Jumat dinihari (07/04) terdukung kenaikan minyak mentah dan menurunnya klaim pengangguran.
Harga minyak mentah naik 1 persen pada akhir perdagangan Jumat dinihari (07/04), di jalur untuk empat hari berturut-turut keuntungan, tetapi analis tetap berhati-hati tentang rekor tinggi persediaan minyak mentah AS.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik 1,08 persen, atau 55 sen per barel menjadi $ 51,70. Harga minyak mentah berjangka Brent naik 58 sen, atau 1,07 persen, ke $ 54,94 per barel.
Dalam data ekonomi, klaim pengangguran mingguan turun menjadi 234.000, jauh di bawah ekspektasi dari 250.000.
Kenaikan bursa juga didorong pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengatakan bersedia untuk bertindak sendirian di Korea Utara jika Tiongkok tidak mendukung upaya mengekang senjata nuklir Korea Utara.
Trump dan Menteri luar negeri Rex Tillerson juga mengisyaratkan berusaha untuk menghapus Bashar Assad dari kekuasaan di Suriah, menyusul serangan kimia, dimana Gedung Putih telah menduga dilakukan pemerintah Suriah.
Indeks Dow Jones industrial average ditutup sekitar 15 poin lebih tinggi, dengan saham Caterpillar memberikan kontribusi paling besar dalam keuntungan.
Indeks S & P 500 naik 0,2 persen lebih tinggi, dengan sektor energi memimpin kenaikan.
Indeks Nasdaq berakhir 0,25 persen lebih tinggi.
Tiga indeks utama diperdagangkan sekitar 0,3 persen lebih tinggi sebelum komentar Trump, sebelum pertemuan kunci dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Pertemuan dua hari itu akan dimulai Kamis di Mar-a-Lago dan kedua pemimpin memperkirakan akan membahas serangkaian masalah, termasuk perdagangan dan Korea Utara.
Treasury AS mixed, dengan imbal hasil obligasi 10-tahun dekat 2,34 persen dan imbal hasil obligasi dua tahun maju ke 1,24 persen.
Dolar naik 0,1 persen terhadap sekeranjang mata uang, dengan euro dekat $ 1,064 dan yen sekitar 110,8.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 14,80 poin, atau 0,07 persen, menjadi ditutup pada 20,662.95, dengan kenaikan tertinggi saham Caterpillar dan saham Procter & Gamble yang tertinggal.
Indeks S & P 500 naik 4,54 poin, atau 0,19 persen, menjadi berakhir pada 2,357.49, dengan energi memimpin tujuh sektor yang lebih tinggi dan sektor telekomunikasi tertinggal.
Indeks Nasdaq naik 14,47 poin, atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 5,878.95.
Malam nanti akan dirilis data kunci Non Farm Payrolls AS yang diindikasikan menurun.
Sumber : Vibiznews

Wednesday 5 April 2017

Harga Minyak Mentah Mundur Terganjal Kejutan Peningkatan Pasokan AS | PT Bestprofit

PT Bestprofit (6/4) - Harga minyak mentah mundur dari tertinggi satu bulan pada akhir perdagangan Kamis dinihari (06/04), terganjal peningkatan mengejutkan dalam persediaan minyak mentah AS ke rekor tinggi diimbangi dukungan dari pemadaman di ladang minyak Inggris terbesar North Sea.
Harga minyak mentah AS berakhir naik 12 sen atau 0,24 persen, pada $ 51,15, setelah mencapai puncak sesi dari $ 51,88.
Harga minyak mentah Brent naik 22 sen menjadi $ 54,39 per barel pada 02:34 ET (1834 GMT), setelah sebelumnya naik ke $ 55,09, level tertinggi sejak Maret 8.
Harga naik pada awalnya, kemudian berbalik mundur setelah pemerintah AS melaporkan kenaikan mingguan persediaan minyak mentah 1,6 juta barel. Analis telah memperkirakan penurunan 435.000 barel, dan kenaikan yang dilaporkan oleh Administrasi Informasi Energi datang sebagai kejutan ganda setelah sebuah kelompok industri telah melaporkan hasil penurunan.
Harga bensin AS dan minyak pemanas berjangka jatuh ke wilayah negatif mengurangi keuntungan setelah EIA melaporkan kurang dari yang diperkirakan penurunan persediaan minyak gas dan bahan bakar distilasi.
Harga minyak telah meningkat pada awalnya setelah American Petroleum Institute melaporkan pada Selasa bahwa persediaan mingguan turun lebih dari yang diperkirakan pada 1,8 juta barel terakhir.
Harga juga mendapat dukungan dari pemadaman di bidang Buzzard 180.000-barel per hari di Laut Utara.
Pemotongan produksi dari 1 Januari yang dipimpin oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak telah membantu Brent pulih dari rendah 12 tahun mendekati US $ 27 tahun lalu, meskipun produksi AS naik dan persediaan tetap tinggi telah membatasi rally.
Arab Saudi memotong resmi harga jual Mei (OSP) untuk minyak mentah light untuk pelanggan Asia, sesuai dengan harapan, tetapi menaikkan harga untuk penjualan minyak ke Amerika Serikat.
OPEC dan produsen non-OPEC, termasuk Rusia, bersama-sama memotong pasokan sekitar 1,8 juta barel per hari selama enam bulan sampai Juni, dan sedang mempertimbangkan apakah akan memperpanjang perjanjian.
Sumber : Vibiznews

Tuesday 4 April 2017

Remaja Anggap Google Merek yang Keren | Bestprofit

Bestprofit (5/4) - Google mendanai sebuah studi generasi Z bertajuk "It’s Lit: A guide to what teens think is cool". Salah satu hasilnya yaitu para remaja berumur 13 sampai 17 tahun sepakat bahwa Google dan sejumlah merek perusahaan tersebut termasuk hal yang keren bagi mereka.
Sebanyak 1.100 remaja dalam penelitian ini yakin dan bergantung pada sejumlah merek untuk membentuk dunia mereka. Google dan dua merek miliknya, YouTube dan Chrome, menempati posisi 10 besar dalam daftar merek keren versi generasi Z.
Daftar 10 merek keren itu secara berurutan adalah YouTube, Netflix, Google, Xbox, Oreo, GoPro, PlayStation, Doritos, Nike, dan Chrome. Penilaian keren didefinisikan oleh para peneliti sebagai "unik, mengesankan, menarik, menakjubkan atau mengagumkan".
Google mempublikasikan hasil riset ini dalam bentuk majalah digital. "Tujuan majalah ini adalah untuk memberikan pandangan sekilas ke dalam dunia remaja di Amerika Serikat (AS) melalui lensa apa yang mereka anggap keren. Tidak seperti milenial, kelompok ini ambisius, terhubung dan merasa bahwa mereka bisa mengubah dunia," tulis Google dalam laporannya.
Lebih lanjut, responden memiliki pendapat yang sepakat mengenai Google. Milenial menggambarkan Google sebagai sesuatu yang serius dan fungsional, sedangkan bagi generasi Z adalah sesuatu yang menyenangkan dan juga fungsional.
"Google tidak hanya mesin pencari yang kuat, tapi juga hebat dalam segala hal mulai dari email hingga dokumen," ujar salah satu responden berumur 17 tahun asal Florida.
Google mengungkapkan 42,2 persen responden generasi Z menggunakan Google+, lebih tinggi daripada Twitter dengan persentase 35,4 persen dan Pinterest 26,6 persen. Jejaring sosial yang paling banyak digunakan adalah Instagram (59,6%), Snapchat 56,4%), dan Facebook di posisi ketiga (52,8%).
Namun Google mendapat kritik atas penelitiannya mengenai jejaring sosial tersebut. Sejumlah pihak meragukan kebenarannya. "Studi ini adalah iklan native untuk berbagai layanan Google," tulis seorang komentator teknologi di Twiter, Maya Kosoff. Demikian seperti dilansir The Guardian, Rabu (5/4/2017).
Sumber : Liputan6

Lihat Bestprofit

Monday 3 April 2017

Data Ekonomi AS Bikin Harga Emas Susut | Best Profit

Best Profit (4/4) - Harga emas sedikit berubah setelah mencapai kuartal terbaiknya dalam setahun di akhir Maret. Ini didukung data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan dan komentar pejabat Federal Reserve pada Jumat pekan lalu.
Melansir laman Reuters, Selasa (4/4/2017), harga emas di pasar spot emas beringsut lebih rendah 0,1 persen menjadi US$ 1.246,87 per
ons. Sementara emas berjangka AS tergelincir 0,2 persen menjadi US$ 1.248,8.
Harga emas turun setelah data belanja konsumen AS tercatat hampir tidak naik pada Februari di tengah penundaan pembayaran restitusi pajak penghasilan.
Namun pengaruh terbesar adalah dari kenaikan inflasi tahunan dalam hampir lima tahun didukung ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini.
"The Fed bisa menghentikan kenaikan suku bunga saat kepemilikan obligasi mulai shedding, sebuah langkah yang akan berpengaruh kecil di pasar keuangan," ujar Presiden the Fed St. Louis Fed James Bullard pada Jumat pekan lalu.
Menurut Mark To, Kepala Penelitian Wing Fung Financial Group di Hong Kong, siklus kenaikan suku bunga telah membuat harga emas mungkin tetap di posisi US$ 1.200 sampai US$ 1.250 dan ini menjadi kesempatan memiliki emas.
"Tapi, masih ada beberapa ketidakpastian dalam iklim politik. Dua kekuatan menetralkan akan menentukan konsolidasi dalam kisaran itu, yang sangat mungkin bertahan," jelas dia.
Adapun harga emas membukukan kenaikan kuartalan sekitar 8,4 persen pada Jumat, menandai kuartal terbaik dalam setahun. Sebagian besar didorong ketidakpastian seputar kebijakan Presiden AS Donald Trump dan Pemilu di Eropa.
Sementara untuk logam mulia lainnya, harga perak turun 0,1 persen menjadi US$ 18,20 per ounce. Harga Platinum naik 0,7 persen menjadi US$ 952,30, sedangkan paladium naik 0,5 persen menjadi $ 799,25 per ounce.
Sumber : Liputan6

Lihat : Best Profit

Sunday 2 April 2017

OPEC: Dampak Pengendalian Produksi Minyak Sudah Terlihat | PT Bestprofit

PT Bestprofit (1/4) - Tanda-tanda pemotongan produksi yang dijalankan oleh organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dan beberapa negara produsen minyak di luar OPEC mulai terlihat. Stok minyak mentah mulai terlihat menurun.
Sekretaris Jendral OPEC Mohammad Barkindo menjelaskan, kelebihan cadangan minyak mentah yang disimpan di kilang hingga mencapai 285 juta barel telah menyeret harga minyak jatuh cukup dalam dalam dua tahun ini.
Untuk menghindari kejatuhan yang lebih dalam, OPEC dan 11 negara produsen minyak di luar OPEC pun berinisiatif untuk mengendalikan atau menahan produksi. Sejauh ini, pengendalian produksi tersebut membuahkan hasil. Harga minyak terangkat kembali.
Bahkan, dalam sepekan terakhir harga minyak mengalami peningkatan mingguan terbesar di tengah spekulasi OPEC akan memperpanjang pengendalikan produksi dari kesepakatan awal.
Semula OPEC dan beberapa negara lain berkomitmen untuk mengurangi produksi mulai dari Januari hingga Juni ini. Sejauh ini, enam anggota OPEC menyatakan kesediaan untuk memperpanjang waktu pengendalian produksi tersebut.
"Saya tetap optimistis bahwa harga minyak sudah mulai mencapai titik kesembangan baru." jelas Barkindo seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (3/4/2017). "Kami telah melihat bahwa stok minyak di dunia telah mengalami penurunan," tambah dia.
Irak yang semula menyatakan sulit untuk memangkas produksi ternyata mampu menjalankan kesepakatan tersebut dengan baik.
Menteri Perminyakan Irak Jabbar Al-Luaibi mengatakan bahwa pada Maret kemarin, produksi minyak mereka berada di kisaran 4,46 juta barel per hari.
Menurut OPEC, Irak sepakat untuk mengurangi produksi 210 ribu barel per hari menjadi 4,35 juta barel per hari. "Kami mampu meyakinkan mereka untuk mematuhi kesepakatan ini," jelas Barkindo. (Gdn/ndw)
Sumber : Liputan6

Thursday 30 March 2017

Data Pertumbuhan Ekonomi AS Angkat Wall Street | Bestprofit

Bestprofit (31/3) - Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat waktu Jakarta) dipimpin sektor saham keuangan, setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS lebih kuat dari laporan sebelumnya di kuartal terakhir terdorong belanja konsumen.
Tercatat, sektor teknologi juga membawa Nasdaq mencetak rekor penutupan tertinggi.
Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 69,17 poin atau 0,33 persen ke posisi 20.728,49. Sementara indeks S&P 500 naik 6,93 poin atau 0,29 persen menjadi 2.368,06 dan Nasdaq Composite bertambah 16,80 poin atau 0,28 persen ke levpoinel 5.914,34 .
Departemen Perdagangan AS melaporkan jika pertumbuhan ekonomi melambat kurang dari laporan sebelumnya pada kuartal keempat terdorong penguatan belanja konsumen. Produk domestik bruto pada tingkat tahunan meningkat 2,1 persen dari sebelumnya sebesar 1,9 persen.
Sektor energi naik untuk hari ketiga berturut-turut, didukung peningkatan harga minyak dan keuntungan yang diraih ConocoPhillips sebesar 8,8 persen. Ini merupakan persentase terbesar pada indeks S&P 500, setelah perusahaan sepakat untuk menjual aset minyak dan gas.
Alhasil, indeks S&P 500 naik untuk hari ketiga berturut-turut, rebound dari minggu terburuk di tahun ini pada pekan lalu.
Namun laju wall street yang sempat mencapai rekor usai Pemilu Presiden AS pada November agak terhenti pada bulan ini. Investor melihat adanya risiko terkait janji Donald Trump, seperti reformasi pajak setelah sesama Partai Republik gagal untuk meloloskan RUU Kesehatan.
"Laporan GDP pada dasarnya merupakan penegasan bahwa hei Washington akan melakukan dan mengatakan apa pun yang mereka akan lakukan, tapi ekonomi sedang berjalan," kata Karyn Cavanaugh, Ahli Strategi Pasar Senior di Voya Investment Management di New York.
Dia menambahkan, hal ini bukan hanya terkait ekonomi AS, tapi perbaikan di seluruh dunia.
Nasdaq ditutup pada rekor tinggi setelah naik untuk sesi kelima. Saham keuangan melonjak 1,2 persen, dengan Bank of America (BAC.N) dan Citigroup (C.N) menopang indeks S&P 500.
Sekitar 6 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di bawah 6,8 miliar rata-rata harian selama 20 sesi terakhir.
Sumber : Liputan6

Lihat Bestprofit

Wednesday 29 March 2017

Ini 'Matahari' Buatan Manusia dengan Panas 3.000 Derajat Celsius | Best Profit

Best Profit (30/3) - Ilmuwan Pusat Antariksa Jerman tengah menciptakan 'matahari' buatan yang ukurannya diklaim paling besar di dunia. Mesin raksasa bernama "Synlight" tersebut kelak berfungsi bisa menyediakan cahaya cadangan dengan tenaga solar, yang fungsinya sama dengan Matahari di Tata Surya.
Matahari buatan diciptakan dari 149 lampu sorot dengan teknologi energi kimia Xenon. Lampu ini biasanya digunakan di bioskop-bisokop untuk menciptakan cahaya alami yang menghangatkan.
Dilansir Mirror, Kamis (29/3/2017), matahari tersebut dibangun di fasilitas German Aerospace Centre. Bernhard Hoffschmidt, pimpinan proyek mengatakan matahari ini bisa memendarkan cahaya yang intensitasnya 10 ribu kali sama dengan Matahari sungguhan.
Ia mengungkap, suhu cahayanya bisa mencapai 3.000 derajat Celsius, di mana lampu akan dinyalakan pada satu titik dengan ukuran 20 cm x 20 cm.
Selain bisa menyediakan cahaya, Hoffschmidt juga mengutarakan bahwa tujuan perangkat ini adalah untuk memproduksi gas hidrogen. Diketahui, hidrogen adalah salah satu unsur bahan bakar yang potensial karena dapat menciptakan emisi non karbon ketika dibakar.
Artinya, gas tersebut tidak membawa dampak sama sekali untuk pemanasan global. Hidrogen juga dapat digunakan sebagai bahan bakar mobil atau pesawat terbang.
Ilmuwan pun sudah menguji coba dengan menggunakan cermin untuk memfokuskan cahaya Matahari sungguhan, agar bisa 'ditembakkan' ke air. Dengan begitu, ia dapat memproduksi uap hidrogen yang bisa dimanfaatkan untuk memutar turbin pembangkit listrik tenaga air.
"Hidrogen adalah elemen prioritas di alam semesta ini. Meski mudah didapatkan, kami belum bisa menemukan gas hidrogen murni di Bumi ini. Salah satu cara untuk memanufaktur gas hidrogen murni adalah memilah elemen air ke dalam dua komponen dengan menggunakan teknik bernama 'Electrolysis'," kata Hoffschmidt.
"Teknik tersebut, akan diakali dengan menggunakan energi yang bisa berasal dari Bumi, energi ini akan berasal dari cahaya matahari buatan itu," ia melanjutkan.
Hoffschmidt menerangkan, matahari buatannya saat ini masih dalam tahap ujicoba. Ia tidak dapat merampungkan proyek besar ini dalam waktu singkat, mengingat Synlight sangat boros energi.
Saat matahari buatan ini menyala selama 4 jam, listrik yang digunakan bisa setara dengan jumlah listrik yang dikonsumsi oleh satu rumah dengan 4 orang selama satu tahun.
"Kami mungkin butuh waktu satu dekade agar bisa menyalakan matahari ini. Tidak sekarang, tidak juga dalam waktu dekat," pungkasnya.
(Jek/Cas)
Sumber : Liputan6

Tuesday 28 March 2017

Aksi Ambil Untung Investor Bikin Harga Emas Terjatuh | PT Bestprofit

PT Bestprofit (29/3) - Harga emas melemah pada perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta) setelah pada perdagangan sebelumnya sempat menguat tajam. Penurunan harga emas terjadi karena tekanan dari penguatan dolar AS.
Mengutip Reuters, Rabu (29/3/2017), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen ke angka US$ 1.249,56 per ounce. Pada perdagangan Senin, harga emas di pasar spot sempat menyentuh level tertinggi di US$ 1.261,03 per ounce. Sedangkan untuk harga emas berjangka naik 0,01 persen dan menetap di level US$ 1.256,60 per ounce.
"Kami melihat siklus investor telah beralih dari emas ke pasar saham," jelas broker komoditas senior RJO Futures, Chicago, AS, Phillip Streible.
Ia melanjutkan, aksi ambil untung dari investor di logam mulia ini juga menambah tekanan sehingga harga jatuh. "Indeks dolar AS dan pasar ekuitas memainkan peranan penting kepada harga emas saat ini," lanjut dia.
Penguatan dolar AS membuat harga emas lebih mahal bagi para pelaku pasar atau investor yang bertransaksi menggunakan mata uang di luar dolar AS. Dengan mahalnya harga emas tersebut membuat permintaan turun.
Dolar AS memang menguat pada perdagangan Selasa ini setelah sehari sebelumnya mengalami tekanan hingga ke level terendah dalam empat bulan.
Penguatan dolar AS tersebut dipicu oleh komentar dari Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) dari Kansas Esther George yang menyatakan bahwa ia membutuhkan rincian dari proposal reformasi fiskal yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump.
Pada perdagangan sehari sebelumnya atau pada Senin, harga emas mampu reli hingga 1 persen pada perdagangan Senin setelah kegagalan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mendorong paket reformasi kesehatan pada Jumat kemarin. Para investor mempertanyakan kemampuan dari Trump untuk mewujudkan janji-janji kampanye.
"Kenaikan harga emas ini sepenuhnya karena pelemahan dolar AS," jelas analis Commerzbank, Carsten Fritsc. "Terjadi Trumpflation setelah kegagalan dia untuk mencabut Obamacare," lanjut dia. (Gdn/Ndw)
Sumber : Liputan6

Monday 27 March 2017

Janji Kampanye Trump Belum Terwujud, Wall Street Tertekan | Bestprofit

Bestprofit (28/3) - Wall Street melanjutkan pelemahan pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Kekhawatiran investor akan keberlanjutan rencana ekonomi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump masih menjadi pemberat gerak Wall Street.
Mengutip Reuters, Selasa (28/3/2017), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 45,74 poin atau 0,22 persen ke angka 20.550,98. S&P 500 kehilangan 2,39 poin atau 0,10 persen ke level 2.341,59. Berbeda, Nasdaq Composite mampu menguat 11,64 poin atau 0,2 persen ke level 5.840,37. Dow Jones telah melemah dalam delapan kali perdagangan dan merupakan pelemahan terpanjang dalam hampir enam tahun.
Sesaat setelah Donald Trump terpilih sebagai presiden AS, Wall Street langsung melonjak cukup besar dan mencetak beberapa rekor baru. Lonjakan bursa saham di AS tersebut karena pelaku pasar optimistis dengan beberapa langkah reformasi ekonomi yang dijanjikan oleh Trump semasa kampanye.
Namun dalam beberapa minggu terakhir ini, pelaku pasar sepertinya khawatir dengan rencana kerja dari Trump. Belum ada janji-janji kampanye di sektor ekonomi yang benar-benar terwujud, termasuk reformasi pajak dan juga pembangunan infrastruktur.
Bahkan untuk rencana reformasi tunjangan kesehatan dengan mengubah Obamacare, Trump tidak mendapat dukungan dari partainya sendiri yaitu Partai Republik sehingga gagal mengumpulkan cukup suara pada Jumat lalu.
Kegagalan ini membuat pelaku pasar kecewa dan melakukan aksi jual sehingga mendorong Wall Street ke level yang lebih rendah.
Namun, beberapa analis dan investor melihat bahwa kegagalan reformasi Undang-Undang Kesehatan ini akan membuka lebih cepat kepada rencana reformasi yang lain yaitu pemotongan pajak.
"Jadi Trump harus melanjutkan langkah reformasi pajak dengan cepat untuk kembali mengambil simpati pasar," jelas Peter Tuz, president Chase Investment Counsel, Charlottesville, Virginia, AS.
Jika reformasi perpajakan berhasil maka pelaku pasar tidak akan terlalu mempermasalahkan kegagalan reformasi tunjangan kesehatan dan mendorong orang untuk kembali melakukan aksi beli. "Ada alasan bagi pelaku pasar untuk memborong saham," tambah dia. (Gdn/Ndw)
Sumber : Liputan6

Lihat Bestprofit

Sunday 26 March 2017

Harga Emas Akhir Pekan dan Mingguan Naik Terbantu Pelemahan Dollar AS | Best Profit

Best Profit (27/3) - Harga Emas berada di jalur untuk kenaikan mingguan kedua pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (25/03) terpicu pelemahan dollar AS ke dekat posisi terendah 7 minggu, karena kekhawatiran RUU perawatan kesehatan AS tidak dapat lolos di perlemen AS.
Harga emas spot LLG naik 0,29 persen pada $ 1,248.36 per ons. Pada hari Kamis, menyentuh terkuat sejak 28 Februari di $ 1,253.12. Logam mulia berada di jalur untuk kenaikan mingguan kedua berturut-turut, naik sekitar 1 persen, sebagian besar tergerus pelemahan dollar AS.
Harga emas berjangka AS naik $ 1,30 untuk menetap di $ 1,248.50.
Emas yang dianggap sebagai aset safe-haven, telah mendapatkan manfaat dari jatuhnya dolar, imbal hasil obligasi AS dan pasar saham sebagai kesulitan Presiden Trump dalam meloloskan reformasi perawatan kesehatan yang telah menekan kepercayaan bahwa Trump dapat meloloskan janji-janji dari pemotongan pajak dan investasi.
Analis mengatakan kegagalan untuk meloloskan RUU perawatan kesehatan bisa mendorong emas menembus resistance teknis di sekitar $ 1.250.
Harga emas juga telah didukung oleh harapan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga lebih lambat daripada beberapa yang dikuatirkan.
Suku bunga yang lebih tinggi cenderung menekan emas dengan mengangkat biaya kesempatan memegang emas dan meningkatkan dolar.
Pejabat Fed Bullard mengatakan pada hari Jumat bahwa hanya satu kenaikan suku bunga lebih tahun ini akan sesuai menyusul kenaikan awal bulan ini, tetapi dia tidak akan menentang kedua. Sedangkan Dudley mengatakan bahwa sedikit perubahan kebijakan yang diperlukan.
Harga perak spot naik 0,74 persen menjadi $ 17,67 per ons, sementara platinum naik 0,44 persen menjadi $ 962,75.
Sementara harga Palladium naik 1.44 persen menjadi $ 810. Logam yang digunakan dalam catalytic converter yang mengekang polusi dari knalpot kendaraan ini telah meningkat lebih dari 4 persen minggu ini berkat data ekonomi yang kuat dan permintaan dari sektor otomotif.
Sumber : Vibiznews

Thursday 23 March 2017

Harga Emas Merosot Terbebani Penguatan Dollar AS | PT Bestprofit

PT Bestprofit (24/3) - Harga Emas beringsut lebih rendah pada akhir perdagangan Jumat dinihari (24/03), terbebani oleh dolar AS yang lebih kuat.
Harga emas spot LLG turun 0,29 persen menjadi $ 1,245.29 per ons, mundur dari puncak intraday $ 1,253.12, tertinggi sejak 28 Februari.
Harga emas berjangka AS untuk pengiriman April berada $ 2,50 lebih rendah untuk menetap di $ 1,247.20.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang, naik 0,11 persen pada 99,78. Dolar jatuh ke dekat tujuh minggu rendah 99,547 pada hari Rabu.
Dolar sebentar tergelincir pada hari Kamis setelah klaim pengangguran AS naik tak terduga, mengirimkan emas sementara lebih tinggi.
Namun dengan tingkat pengangguran masih di bawah tingkat yang terkait dengan penguatan pasar tenaga kerja, dan data kemudian menunjukkan penjualan rumah baru AS mencapai tertinggi tujuh bulan, dolar dan emas sebagian besar kembali ke tingkat sebelumnya.
Fokus pasar segera adalah apakah Presiden AS Donald Trump dapat mengumpulkan dukungan yang cukup untuk meloloskan RUU untuk menggantikan Obamacare, mewakili ujian besar kemampuan legislatif dan apakah Trump bisa menepati janji untuk agenda ekonomi.
Penolakan untuk RUU perawatan kesehatan dapat mempengaruhi upaya Trump untuk memotong pajak dan meningkatkan infrastruktur, dengan potensi untuk mendorong lebih banyak investor untuk emas sebagai safe haven jika pasar saham jatuh, analis dan pedagang mengatakan.
Sementara itu, Palladium naik ke puncak $ 808,70, tertinggi sejak 10 Maret, 2015, sebelum mengurangi keuntungan untuk $ 802 untuk kenaikan 1,97 persen. Kenaikan palladium didukung positifnya data ekonomi.
Bank Sentral Eropa mengatakan pada hari Kamis bahwa pemulihan ekonomi di zona euro telah mendapatkan momentum sedangkan data pekan lalu menunjukkan produksi pabrik AS yang kuat, rebound dalam sentimen konsumen AS dan kenaikan penjualan mobil Eropa pada bulan Februari.
Palladium terutama digunakan dalam catalytic converter yang mengekang polusi dari knalpot kendaraan.
Sedangkan perak spot naik 0,54 persen menjadi $ 17,59 per ons, sementara platinum adalah 0,14 persen lebih rendah pada $ 957,70 per ons.
Sumber : Vibiznews

Wednesday 22 March 2017

RI-AS Dorong Kerja Sama di Industri Tekstil | Bestprofit

Bestprofit (23/3) - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Joseph R Donovan, JR mendorong peningkatan kerja sama industri AS dan Indonesia. Fokus yang diutamakan adalah industri tekstil di mana AS merupakan pemasok utama kapas.
Hal tersebut dikatakan Joseph dalam pertemuan dengan sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API).
"Pertemuan kali ini akan ada masukan-masukan dari kalangan pengusaha tekstil di Indonesia untuk nantinya dituangkan melalui perjanjian kerja sama antara pemerintah kedua negara," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (22/3/2017).
Dia menjelaskan, nilai ekspor kapas AS ke Indonesia sebesar US$ 350 juta di 2016. Angka tersebut merupakan yang terbesar dibanding negara lain.
"Hal ini tentunya memberikan dampak positif bagi Indonesia dengan terciptanya lapangan kerja lebih luas," kata Joseph.
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Achmad Sigit Dwiwahjono menyatakan pemerintah berencana mempercepat adanya kesepakatan kedua negara. Pasalnya Indonesia memiliki penyedia bahan baku produk industri.
"Tujuannya untuk mempermudah pelaku industri kecil dan menengah (IKM) mendapatkan bahan baku dengan harga yang terjangkau," kata Sigit.
Sedangkan Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat mengungkapkan, industri tekstil saat ini menghadapi persoalan di sisi eksternal. Dalam hal ini dari segi geografis Indonesia lokasinya paling jauh dibandingkan negara-negara pesaing, membuat biaya logistik menjadi lebih tinggi.
"Solusinya harus ada perbaikan di sisi internal dalam hal ini asosiasi telah meminta agar biaya energi dapat ditekan seperti harga gas di bawah US$ 6, serta listrik di bawah harga pesaing," ungkap Ade.
Dia uga mengatakan, salah satu yang menjadi kendala untuk efisiensi adalah masih ada 87 persen mesin industri tekstil belum direstrukturisasi. "Kalau semuanya sudah direstrukturisasi akan membuat daya saing industri tekstil menjadi lebih baik," tandas dia.
Sumber : Liputan6

Lihat Bestprofit

Tuesday 21 March 2017

Harga Minyak Mentah Merosot Mengabaikan Perpanjangan Pemotongan Produksi OPEC | Best Profit

Best Profit (22/3) - Harga minyak mentah AS pada akhir perdagangan Rabu dinihari (22/03) ditutup pada titik terendah sejak November mengabaikan upaya OPEC yang akan memperpanjang penurunan produksi setelah Juni. Penurunan datang menjelang rilis data persediaan minyak mentah mingguan AS yang diperkirakan menunjukkan kenaikan persediaan minyak mentah.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) ditutup turun 88 sen, atau 1,8 persen, pada $ 47,34, menetap terendah sejak 29 November Kontrak sebelumnya naik ke $ 49,48.
Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional untuk minyak, turun 60 sen, atau 1,2 persen, pada $ 51,02 per barel pada 14:36 ET (1836 GMT), turun dari sesi tinggi $ 52,22.
Sumber dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak telah menunjukkan bahwa anggotanya semakin mendukung perpanjangan pengurangan produksi tetapi ingin dukungan dari produsen non-OPEC minyak, seperti Rusia, yang belum melakukan pengurangan sepenuhnya.
Kelompok dan beberapa produsen non-OPEC sepakat untuk membatasi produksi dari 1 Januari sebesar 1,8 juta barel per hari (bph) selama enam bulan untuk mengurangi rekor persediaan minyak mentah. Namun, persediaan tetap membengkak.
Commerzbank mengatakan bahwa pemotongan OPEC akan perlu untuk bertahan dalam kuartal keempat untuk mencapai tujuan kelompok mengurangi persediaan tinggi minyak mentah di negara-negara industri untuk rata-rata lima tahun.
Persediaan di Cushing naik dalam seminggu hingga 10 Maret membantu memperluas premium untuk Brent melebihi WTI. Gap yang sekarang berdiri di sekitar $ 2,82 untuk pengiriman Mei, tertinggi sejak akhir Januari.
Jika pembatasan pasokan tidak berjalan, analis mengatakan permintaan global yang solid secara bertahap bisa membantu menyeimbangkan pasar, bahkan dengan memperluas produksi minyak serpih AS.
Dinihari tadi setelah pasar AS tutup, data persediaan mingguan terbaru American Petroleum Institute (API) untuk pekan yang berakhir 17 Maret melaporkan kenaikan 4,53 juta barel. Angka ini menyusul penurunan relatif kecil 0,53 juta barel minggu lalu dan di atas perkiraan konsensus untuk kenaiakn sekitar 2,5 juta barel pada pekan ini. Ini juga merupakan kenaikan kesembilan dalam sebelas minggu terakhir yang dilaporkan API.
Persediaan bensin mencatat hasil penurunan 4,93 juta barel setelah turun 3,88 juta barel pekan lalu, sementara distilat tercatat turun 0,88 juta barel setelah penurunan 4,07 juta barel sebelumnya.
Sumber : Vibiznews

Monday 20 March 2017

Kekhawatiran Stok dari AS Membanjir Bikin Harga Minyak Tertekan | PT Bestprofit

PT BESTPROFIT (21/3) - Harga minyak tergelincir di tengah kabar jika OPEC mendorong perpanjangan kontrak enam bulan untuk memangkas produksi karena investor terus bergulat dengan kekhawatiran tentang pertumbuhan produksi minyak AS dan persediaan yang tinggi di pasar.
Melansir laman Reuters, Selasa (21/3/2017), harga minyak Brent berada di US$ 51,67 per barel, turun 9 sen dari sebelumnya. Sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) rebound dari kerugian, tapi turun 43 sen ke posisi US$ 48,35 per barel.
Harga patokan minyak Brent sempat melonjak ke wilayah positif, tetapi beringsut kembali turun setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) diketahui sedang mempertimbangkan perpanjangan pemotongan produksi berlanjut ke paruh kedua 2017.
Lonjakan singkat ini mengulangi pola yang muncul dalam 10 hari terakhir setelah pasar sempat kalah akibat langkah spekulan besar yang melihat angka persediaan minyak yang tetap tinggi.
Harga minyak mentah telah membuat beberapa upaya untuk rebound setelah turun 10 persen pada pekan lalu, namun lonjakan yang terjadi umumnya hanya berlangsung singkat. 
Analis mengatakan investor spekulatif cenderung terus mengurangi posisi bullish, berkat optimisme jika produsen AS meningkatkan aktivitas pengeboran, yang sebagian akan mengimbangi upaya OPEC mengurangi pasokan.
"Saya pikir minyak bereaksi masih dengan kenaikan dalam hitungan rig AS dan kesadaran bahwa momentum membangun ke downside dari reposisi kepentingan spekulatif di pasar," kata John Kilduff, rekanan Again Capital di New York.
Sumber : Liputan6

Lihat >> PT Bestprofit

Sunday 19 March 2017

Lebih Ngebut, WiFi di Masa Depan Bakal Gunakan Infrared | Bestprofit

Bestprofit (20/3) - Seorang mahasiswa PhD di Belanda menciptakan terobosan teknologi WiFi terbaru, yang mana koneksinya akan menggunakan sinar infrared (inframerah). Dengan menggunakan infrared, koneksi WiFi diklaim dapat berjalan lebih cepat dari yang biasanya.
Dikutip Tekno Liputan6.com dari Engadget, Senin (20/3/2017), WiFi buatan mahasiswa Eindhoven University of Technology tersebut bisa berjalan dalam kecepatan 40 gigabita per detik dalam cakupan sinar infrared. Bahkan, WiFi berbasis infrared ini juga bisa digunakan sejumlah perangkat berat, seperti laptop dan komputer.
Tim pengembang teknologi WiFi berbasis infrared telah menguji kecepatan unduh dan unggah. Hasilnya cukup menakjubkan. Namun, uji coba masih dilakukan dalam jarak dekat.
Sayangnya, pengembangan teknologi tersebut masih memiliki sejumlah masalah. Salah satunya adalah kendala sinar infrared yang tidak bisa menembus dinding seperti sinyal WiFi biasa. Jadi, harus ada perangkat antena di setiap ruangan untuk bisa menghubungkan sinar infrared yang terpancar.
Inovasi WiFi berbasis infrared bukanlah yang pertama di dunia teknologi. Sebelumnya, ada juga teknologi WiFi berbasis lampu yang disebut LiFi.
LiFi merupakan teknologi nirkabel yang konon akan menjadi alternatif selain WiFi. Teknologi ini tengah diuji untuk mengirim data. Bedanya, jika WiFi berbasis infrared dapat berjalan dalam kecepatan 40 gigabita per detik, LiFi hanya mampu 16 gigabita (maksimal) per detik.
LiFi diprediksi akan menjadi perangkat rumahan yang ramah lingkungan dan efisien. Selain berfungsi sebagai bohlam lampu LED, LiFi dipastikan bisa menciptakan koneksi antar-perangkat rumahan, mengingat teknologi ini diusung untuk era IoT (Internet of Things).
Sumber : Liputan6

Lihat >> Bestprofit

Thursday 16 March 2017

Daphnis, Bulan Saturnus yang Anggun nan Misterius | Best Profit

Best Profit (17/3) - Selain meneliti Pan, bulan mini milik Saturnus yang mirip makanan khas Italia, NASA juga menggali informasi Daphnis. Ia adalah bulan terkecil Saturnus yang terletak di antara cincin planet.
Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut belum pernah menguak informasi seputar Daphnis. Pada kesempatan kali inilah, mereka akhirnya baru bisa mengambil foto Daphnis dari dekat, via pesawat luar angkasa Cassini.
Dilansir Space, Jumat (17/3/2017), Daphnis terletak di wilayah cincin Saturnus yang disebut “Keeler Gap”. Karena bulan ini memiliki pengaruh gravitasi yang besar, pergerakannya mengakibatkan gelombang di wilayah ‘Ring A’ Saturnus.
Daphnis yang selama ini dikenal sebagai bulan misterius Saturnus, perlahan mulai dipelajari tim ilmuwan NASA. Terungkap, dia hanya memiliki luas sekitar 5 mil (8 kilometer).
Meski tergolong kecil, gaya gravitasi Daphnis dinilai cukup besar akibat posisinya berada di antara partikel cincin Saturnus.
“Karena posisinya diapit garis cincin, Daphnis mengakibatkan gelombang yang bergesek dengan partikel cincin. Sehingga jika dilihat dari dekat, garis cincin wilayah Ring A tidak lurus dan bentuknya bergelombang,” kata NASA dalam keterangan resminya.
Foto Daphnis tersebut diambil dari kamera Cassini dengan teknologi visible light dari ketinggian 17.000 mil (28.000 kilometer) di atas Saturnus.
Misi NASA untuk mengkaji Saturnus telah dilakukan sejak lama. Cassini diketahui sudah 'melanglang buana' di planet cincin selama lebih dari satu dekade. Pada tahun ini, Cassini memasuki masa terakhir beroperasi.
Dalam fase terakhirnya, Cassini akan menghadapi risiko cukup berbahaya. Pasalnya, ia harus 'bergerak' cepat di antara atmosfer cincin dan Saturnus, demi mengumpulkan data penting terkait berapa usia cincin dan komposisi dari atmosfer planet. Nanti, ia akan 'meledakkan' dirinya di dalam atmosfer planet.
"Meski ini merupakan tugas terakhir Cassini, kami anggap ini sebagai misi baru," kata kepala ilmuwan Cassini di NASA Jet Propulsion Laboratory, Linda Spilker.
"Kami menerbangkan sebuah pesawat eksplorasi ke tempat yang belum pernah dijamah. Ketika ia terbang ke tempat yang baru, sudah jadi kewajiban baginya untuk menemukan hal yang menakjubkan," ia melanjutkan.
Puncak eksplorasi Cassini telah terjadi pada 29 November 2016, ia mengorbit sebuah wilayah yang disebut "F-Ring" usai mengorbit Saturnus sebanyak 22 kali.
Sumber : Liputan6

Lihat >> Best Profit

Wednesday 15 March 2017

Wall Street Menguat Usai The Fed Naikkan Suku Bunga | PT Bestprofit

PT Bestprofit (16/3) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street naik usai the Federal Reserve atau bank sentral AS menaikkan suku bunga untuk kedua kalinya dalam 3 bulan.
The Federal Reserve menaikkan suku bunga 25 basis poin (bps) atau 0,25 persen menjadi 0,75 persen-1 persen. Pihaknya juga belum berencana untuk mempercepat laju pengetatan moneter. Hal ini telah menjadi perhatian pelaku pasar.
"Pelaku pasar berpikir the Federal Reserve mungkin lebih agresif. Namun faktanya mereka tidak, dan tentu akan berlanjut," ujar Eric Schoenstein, Manajer Portofolio Jensen Quality Growth Fund, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (16/3/2017).
Sentimen kenaikan suku bunga the Federal Reserve telah mengangkat wall street. Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 112,73 poin atau 0,54 persen menjadi 20.950,1. Indeks saham S&P 500 menguat 19,81 poin atau 0,84 persen menjadi 2.385,26. Sedangkan indeks saham Nasdaq bertambah 43,23 poin atau 0,74 persen menjadi 5.900,05.
Indeks saham S&P 500 sektor keuangan mencatatkan performa buruk. Saham energi telah mendorong kenaikan indeks saham S&P usai kenaikan harga minyak. Sedangkan indeks saham Russell 2000 yang berisi saham-saham berkapitalisasi kecil naik 1,5 persen.
Ada pun penjualan ritel AS mencatatkan kenaikan tipis dalam enam bulan pada Februari ini. Hal ini mendorong produk domestik bruto (PDB) tumbuh 0,8 persen sesuai target.
Saham-saham yang pengaruhi wall street antara lain saham Exxon naik 1,2 persen. Saham Chevron mendaki 1,4 persen. Selain itu, saham Apple melonjak 1,1 persen ke level US$ 140,46. Saham Twitter merosot 1,9 persen menjadi US$ 15,03. Ada pun volume perdagangan saham sekitar 6,98 miliar saham.
Sumber : Liputan6

Lihat >> PT Bestprofit

Tuesday 14 March 2017

Harga Emas Naik Tipis Terpicu Ketidakpastian Politik Eropa | Bestprofit

Bestprofit (15/3) - Harga emas naik tipis pada akhir perdagangan hari Rabu dinihari (15/03) terpicu ketidakpastian politik di Eropa, yang diimbangi oleh ekspektasi kenaikan suku bunga AS.
Harga emas spot LLG naik tipis sebesar 0,1 persen menjadi $ 1.204,53 per ons dengan investor menunggu dan melihat pendekatan menjelang pertemuan Fed.
Harga emas berjangka AS naik 0,1 persen pada $ 1,204.30 per ons.
Investor fokus pada pemilihan umum Belanda Rabu, yang meningkatkan daya tarik safe haven emas. Partai untuk Kebebasan yang anti Islam dipandang sebagai memiliki sedikit kesempatan untuk berkuasa, namun kinerja pemilu yang kuat untuk koalisi akan memicu kekhawatiran atas hasil mengejutkan dalam pemilihan presiden Perancis pada bulan April dan Mei.
Di Inggris, kekhawatiran telah meningkat selama referendum kemerdekaan Skotlandia kedua dan pelaksanaan Pasal 50, yang secara resmi akan memulai negosiasi Inggris meninggalkan Uni Eropa.
Indeks dolar naik sekitar 0,3 persen, membuat emas lebih mahal yang dihargakan dalam dolar untuk investor non-AS. Dengan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve dipandang sebagai kesepakatan yang pasti dilakukan, fokus investor bergeser ke pesan apakah bank sentral AS akan memberikan sinyal berapa banyak kenaikan tahun ini pada pertemuan hari Rabu. Pada bulan Desember, Fed mdmperkirakan tiga kenaikan suku bungatahun ini.
Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga, yang meningkatkan biaya kesempatan memegang emas sementara dolar AS meningkat.
Emas mencapai lima pekan rendah pada hari Jumat tetapi pulih dengan cepat setelah laporan non-farm payrolls AS gagal memenuhi harapan tinggi, membebani dolar AS. Pemulihan cepat emas pada Jumat menggarisbawahi ketahanan.
Kepemilikan SPDR Gold Trust, emas terbesar di dunia yang didukung exchange-traded fund, naik 0,83 persen pada Senin.
Perak naik tipis 0,2 persen menjadi $ 16,98 per ons, platinum turun 0,1 persen menjadi $ 939,40 dan paladium turun 0,2 persen pada $ 747,75.

Sumber : Vibiznews
Lihat Bestprofit

Monday 13 March 2017

Lucu, Bentuk Bulan Saturnus Mirip Makanan Khas Italia | Best Profit

Best Profit (14/3) - Selain Enceladus, NASA juga meneliti sejumlah bulan lain milik planet Saturnus. Dari puluhan bulan yang dipelajari, Badan Antariksa Amerika Serikat ini memilih Pan, salah satu bulan terdekat Saturnus.
Tak butuh waktu lama, NASA pun merilis sejumlah gambar Pan dari dekat. Menariknya, bulan ke-53 Saturnus itu memiliki bentuk unik, seperti Ravioli, yakni cemilan khas italia yang terbuat dari pasta.
Dilansir Space, Selasa (14/3/2017), gambar Pan yang seolah 'mengambang' di ruang hampa udara itu diambil oleh Cassini, pesawat luar angkasa NASA untuk misi Saturnus. Seperti yang diterangkan NASA, Pan diambil dalam jarak 83.000 mil dari Saturnus.
"Ia terletak di dalam koridor Encke Gap A, yaitu cincin planet. Pan mengorbit Saturnus dalam waktu 13,8 jam sekali," tulis salah satu peneliti NASA.
Misi NASA untuk mengkaji Saturnus telah dilakukan sejak lama. Cassini diketahui sudah 'melanglang buana' di planet cincin selama lebih dari satu dekade. Pada tahun ini, Cassini memasuki masa terakhir beroperasi.
Dalam fase terakhirnya, Cassini akan menghadapi risiko cukup berbahaya. Pasalnya, ia harus 'bergerak' cepat di antara atmosfer cincin dan Saturnus, demi mengumpulkan data penting terkait berapa usia cincin dan komposisi dari atmosfer planet. Nanti, ia akan 'meledakkan' dirinya di dalam atmosfer planet.
"Meski ini merupakan tugas terakhir Cassini, kami anggap ini sebagai misi baru," kata kepala ilmuwan Cassini di NASA Jet Propulsion Laboratory, Linda Spilker.
"Kami menerbangkan sebuah pesawat eksplorasi ke tempat yang belum pernah dijamah. Ketika ia terbang ke tempat yang baru, sudah jadi kewajiban baginya untuk menemukan hal yang menakjubkan," ia melanjutkan.
Puncak eksplorasi Cassini telah terjadi pada 29 November 2016, ia mengorbit sebuah wilayah yang disebut "F-Ring" usai mengorbit Saturnus sebanyak 22 kali.
(Jek/Cas)
Sumber : Liputan6