Sunday 7 October 2018

PT Bestprofit | Emas Minggu Lalu & Kedepannya

PT Bestprofit (8/10) - Harga emas naik sedikit pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Jumat minggu lalu dan hanya sedikit berubah dari level yang terlihat sebelum laporan ekonomi AS yang penting dirilis.

Emas berjangka Desember terakhir diperdagangkan naik $2.80 per ons pada $1,204.30. Perak Comex bulan Desember terakhir diperdagangkan naik $0.06 pada $14.645 per ons.

Laporan  “Labor Department Employment Situation” AS untuk bulan September menunjukkan angka kunci “non-farm payrolls” naik 134.000, yang meleset turun dari perkiraan konsensus sebesar 180.000.  Namun, laporan bulan Juli dan Agustus merevisi naik secara signifikan angka pekerjaan “non-farm” sebanyak 87.000.

Cuaca yang buruk – hurricane – di dalam periode laporan juga dipersalahkan sebagai penyebab turunnya angka pekerjaan. Tingkat pengangguran bulan September turun menjadi 3.7% – level terendah sejak tahun 1969. Angka pertumbuhan upah AS juga diperhatikan dengan ketat, dan angkanya muncul di 2.8% dibandingkan 2.9% pada laporan bulan Agustus. pt bestprofit

Revisi naik ini ditambah lagi dengan kenyataan bahwa tingkat pengangguran berada pada terendah selama 40 tahun memberikan dorongan naik bagi harga metal berharga kuning dan terus memberikan tekanan jual terhadap saham AS.

Walaupun laporan pekerjaan muncul dibawah daripada yang diperkirakan, banyak ekonom mengatakan bahwa badai Florence adalah penyebab utama dari turunnya angka pada bulan September.

Sebagaimana yang dilaporkan oleh MarketWatch, Thomas Simons, ekonom pasar uang senior mengatakan,”Payrolls” bulan September muncul jauh lebih rendah daripada yang diperkirakan, tetapi hal itu disebabkan karena efek dari Badai Florence. Kita telah melihat hal ini berkali-kali setelah badai yang besar terjadi. Jadi, abaikan kelemahan dari payrolls kali ini.”

Yang paling mengesankan adalah kenyataan bahwa terakhir tingkat pengangguran berada di posisi rendah 3.7% adalah pada bulan Desember 1969, hampir 50 tahun yang lalu. pt bestprofit

Pasar saham dunia kebanyakan turun semalam, masih tertekan dengan naiknya imbal hasil obligasi pemerintah dunia. Indeks saham AS mengarah naik sedikit pada pembukaan sesi New York.

Para investor metal berharga harus memperhatikan ketangguhan emas ditengah naiknya imbal hasil obligasi AS dan data makro AS yang impressive. Imbal hasil dari obligasi telah naik karena data ekonomi AS yang kuat, khususnya setelah indeks Non-Manufacturing ISM yang terbaru, yang naik ke dekat rekor tertinggi pada bulan September, kata Andrew Hunter, ekonom dari Capital Economics AS.

Namun, emas telah teguh berada diatas $1,200 per ons dan emas berjangka Comex bulan Desember  terakhir  diperdagangkan pada $1,205.40, naik 0.32% pada hari itu.

Ini adalah pergerakan yang penting untuk emas, analis Mitsubishi Jonathan Butler memberitahukan kitco news pada hari Jumat. pt bestprofit

Sumber : Vibiznews

Thursday 4 October 2018

PT Bestprofit | Wall Street Tergelincir Kenaikan Imbal Hasil Obligasi

PT Bestprofit (5/10) - Wall street ditutup melemah dipicu kenaikan imbal hasil obligasi (treasury) Amerika Serikat (AS) yang mencapai posisi tertinggi dalam beberapa tahun yang terdorong penguatan data ekonomi dan kekhawatiran tentang inflasi.

Dow mengalami penurunan pertama dalam enam sesi, sementara S & P dan Nasdaq mengalami hari terburuk sejak 25 Juni.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial turun 200,91 poin, atau 0,75 persen, menjadi 26.627,48. Sementara indeks S&P 500 melemah 23,9 poin, atau 0,82 persen, menjadi 2.901,61 dan Nasdaq Composite turun 145,58 poin, atau 1,81 persen, menjadi 7.879,51.

Pasar kali ini antara lain dipengaruhi kenaikan imbal hasil obligasi 10 tahunan AS yang tercatat naik ke posisi tertinggi dalam tujuh tahun mencapai 3,23 persen. Ini juga merupakan lompatan harian terbesar sejak pemilihan presiden AS tahun 2016.

Selain itu, data pengangguran dan pesanan pabrik terbaru menjadi bagian laporan ekonomi yang dilaporkan menguat minggu ini. pt bestprofit

Data Kamis, yang menunjukkan klaim pengangguran turun ke level terendah 49 tahun, menyusul komentar pekan ini dari beberapa pejabat Federal Reserve, termasuk Ketua The Fed Jerome Powell, yang menyoroti kekuatan ekonomi AS.

"Kenaikan tingkat obligasi hari ini, sebenarnya tindak lanjut dari kondisi di seluruh dunia pada treasuries," kata JJ Kinahan, Kepala Strategi Pasar TD Ameritrade di Chicago.

Ekuitas telah berjuang selama setahun terakhir ketika suku bunga naik lebih cepat daripada antisipasi investor.

Meskipun ada kemunduran, saham AS tetap mendekati level rekor, meningkatkan kekhawatiran tentang valuasi seiring musim pelaporan laba triwulanan yang akan segera dimulai. pt bestprofit

Sektor saham finansial merupakan salah satu dari beberapa yang menguat di Wall Street. Sektor ini naik 0,71 persen. Demikian pula sektor saham perbankan yang biasanya mendapat manfaat dari kenaikan suku bunga, naik 0,81 persen.

Adapun saham yang menjadi hambatan terbesar pada indeks S&P adalah kelompok saham FANG, yang berada di antara saham yang membantu mendorong Nasdaq ke rekor tertinggi baru-baru ini. Saham Google induk Alphabet Inc (GOOGL.O) melemah 2,8 persen dan Netflix Inc (NFLX.O) merosot 3,6 persen.
Saham Apple Inc turun 1,76 persen, dan Amazon.com Inc merosot 2,22 persen. Kedua perusahaan membantah laporan Bloomberg bahwa sistem mereka telah disusupi oleh chip komputer berbahaya yang dimasukkan intelijen China.

“Investor khawatir. Apakah ada lebih banyak bagian dari rantai pasokan teknologi global yang diretas?,” kata Michael O’Rourke, Kepala Strategi Pasar di JonesTrading di Greenwich, Connecticut.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street mampu menguat dengan indeks saham Dow Jones mencatat rekor pada hari kedua. Hal itu dipicu data ekonomi AS yang mendorong kenaikan imbal hasil surat berharga dan sektor saham keuangan. pt bestprofit

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 54,45 poin atau 0,2 persen ke posisi 26.828,39. Indeks saham S&P 500 menguat tipis 2,08 poin atau 0,07 persen ke posisi 2.925,51. Indeks saham Nasdaq bertambah 25,54 poin atau 0,32 persen ke posisi 8.025,09.

Rilis data ekonomi AS berdampak terhadap wall street. Laporan the ADP National Employment menunjukkan data tenaga kerja sektor swasta bertambah 230 ribu pada September, terbesar sejak Februari. Laporan dari the Institute for Supply Management menunjukkan aktivitas sektor jasa sentuh level tertinggi pada September.

Dengan data tersebut diharapkan bank sentral AS atau the Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan pada Desember. Imbal hasil surat berharga bertenor 10 tahun sentuh level tertinggi dalam tujuh tahun ke posisi 3,179 persen. Selain itu, imbal hasil surat berharga bertenor dua tahun sentuh level tertinggi lebih dari 10 tahun.

Kenaikan imbal hasil surat berharga mengangkat sektor saham keuangan di wall street. Sentimen positif lainnya terhadap sektor saham keuangan itu didorong dari sinyal Italia akan pangkas defisit anggaran dan utang. Sebelumnya sentimen tersebut menekan bursa saham global.

Sektor saham keuangan tercatat performanya kurang begitu baik pada 2018. Namun, pada Rabu waktu setempat, sektor saham keuangan naik 0,81 persen, yang merupakan penguatan terbesar harian sejak 19 September. pt bestprofit

Sumber : Liputan6

Wednesday 3 October 2018

PT Bestprofit | Investor Khawatir Pasokan Iran, Harga Minyak Brent Sentuh Level Tertinggi

PT Bestprofit (4/10) - Harga minyak dunia menguat dengan harga minyak Brent menguat hampir dua persen usai sentuh level tertinggi dalam empat tahun. Hal ini didorong pasar fokus terhadap sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Iran.

Sementara itu, pelaku pasar juga abaikan stok mingguan minyak mentah AS dan laporan produksi Arab Saudi dan Rusia yang lebih tinggi.

Harga minyak Brent naik USD 1,49 atau 1,8 persen ke posisi USD 86,29 per barel usai sentuh level tertinggi di posisi USD 86,74 sejak 30 Oktober 2018. Sementara itu, harga minyak AS menguat USD 1,18 atau 1,6 persen ke posisi USD 76,41 per barel, dan sentuh level tertinggi di kisaran USD 76,90.

"Tidak ada masalah saat ini dan 4 November (Waktu sanksi AS akan berdampak-red). Hanya sekarang produksi besar pada 2018, dan pasar reli melewatinya," ujar Direktur Mizuho, Bob Yawger, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (4/10/2018). pt bestprofit
 
Pasokan minyak AS naik 8 juta barel pada pekan lalu. Kenaikan pasokan terbesar sejak Maret 2017. Hal itu berdasarkan data the Energy Information Administration.


Adapun kedua harga minyak acuan itu usai pemerintah Amerika Serikat merilis angka investaris, kemudian kembali menguat. "Pelaku pasar terutama spekulan ambil kesempatan untuk membeli," kata Yawger.
Pada awal sesi perdagangan, harga minyak melemah didorong Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih menuturkan, pihaknya meningkatkan produksi menjadi 10,7 juta barel per hari pada Oktober.
Diperkirakan Arab Saudi menaikkan produksi minyak lebih besar pada November. Produksi minyak Arab Saudi capai rekor 10,72 juta barel pada November 2016. pt bestprofit

Rusia dan Arab Saudi mencapai kesepakatan pada September untuk meningkatkan produksi minyak. Hal ini menekan kenaikan harga dan memberitahukan kepada AS sebelum pertemuan di Aljazair dengan pertemuan lainnya. Hal itu berdasarkan sumber Reuters.

Iran menuding Arab Saudi dan Rusia melanggar kesepakatan OPEC mengenai pengurangan produksi dengan memproduksi lebih banyak minyak mentah. Hal lainnya juga menunjukkan kedua negara itu tidak akan mampu hasilkan minyak yang cukup untuk mengganti penurunan ekspor minyak Iran.

OPEC dan sekutunya telah membatasi pasokan sejak 2017 untuk menekan pasokan.OPEC mengurangi pemangkasan pada Juni di tengah tekanan dari Presiden AS Donald Trump untuk menekan harga. Analis menuturkan, rencana Arab Saudi memproduksi lebih banyak minyak tidak akan banyak berubah.
"Arab Saudi masih sangat pemalu. Pasar ingin melihat sesuatu lebih proaktif. Itu sebabnya pasar tidak banyak bereaksi terhadap berita utama yang berbeda," ujar Analis Petromatrix Olivier Jacob. pt bestprofit

Sumber : Liputan6

Tuesday 2 October 2018

PT Bestprofit | Usai Tertekan Dalam, Harga Emas Kembali Merangkak Naik

PT Bestprofit (3/10) - Harga emas naik pada perdagangan Selasa setelah mengalami penurunan yang cukup dalam pada sesi perdagangan sebelumnya. Penurunan tersebut terjadi karena tekanan dari nilai tukar dolar AS yang terus menguat setelah Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) mengkonfirmasi pertumbuhan ekonomi AS.

Mengutip Reuters, Rabu (3/10/2018), harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD 1.191,41 per ounce pada pukul 11.29 waktu New York, setelah jatuh ke level terendah lebih dari enam minggu di USD 1.180,34 pada 28 September.

Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,2 persen menjadi USD 1.194,10 per ounce.
Pada perdagangan Selasa, harga emas mengalami tekanan karena investor mulai berburu kembali aset-aset yang memiliki harga murah termasuk salah satunya adalah emas. pt bestprofit

Namun memang, kenaikan harga emas tidak tinggi karena tekanan dari nilai tukar dolar AS masih besar. Harga emas memang selalu berkebalikan dengan nilai tukar dolar AS.

“Tidak biasa emas diperdagangkan lebih tinggi dengan dolar AS yang lebih kuat. Namun, orang-orang membeli emas karena mereka percaya bahwa harga di bawah USD 1.200 memang menarik, ”kata analis Carsten Menke, Julius Baer.

Dolar AS yang lebih tinggi membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga membatasi permintaan.

Analis mengatakan bahwa pasar emas cenderung tetap relatif terbatas, tanpa katalis nyata untuk keluar di kedua sisi yang ada.

"Satu hal yang menguntungkan emas adalah minyak sekitar USD 85 per barel dan itu benar-benar akan membuat investor menggunakan emas sebagai lindung nilai terhadap risiko inflasi," kata analis Mitsubishi Jonathan Butler. pt bestprofit

Harga emas masih akan mendapat tekanan pada pekan ini karena Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) memberikan pandangan yang optimistis pada rapat yang berlangsung pekan lalu. Namun ada kemungkinan pelamahan harga emas tak dalam karena tekanan jual yang terjadi selama ini sudah terlalu besar.

Mengutip Kitco, Senin (1/10/2018), dalam risalahnya, the Fed mempertahankan pandangan yang optimistis mengenai pertumbuhan ekonomi AS. Selain itu, the Fed juga mengisyaratkan untuk terus menaikkan suku bunga sampai dengan 2020.

Prospek the Fed tersebut ditegaskan kembali karena data menunjukkan bahwa ekonomi AS tumbuh 4,2 persen pada kuartal II 2018.

Dengan adanya pernyataan dari teh the Fed tersebut, analis memperkirakan bahwa dolar AS masih akan menjadi aset yang menarik sehingga menekan harga emas. pt bestprofit

Analis Senior Pasar Uang Bank of New York Mellon Neil Mellor menjelaskan, bukan hanya dolar AS yang menguat, tetapi ketidakpastian pertumbuhan ekonomi dan geopolitik, yang dipicu oleh pengeluaran defisit besar yang diusulkan di Italia menyebabkan pelemahan signifikan dalam euro.

"Dalam lingkungan ini Anda masih harus melihat nilai dalam dolar AS," katanya.

Analis CMC Markets, David Madden, mengatakan bahwa dia juga melihat kekuatan lebih lanjut dolar AS yang akan membebani emas.

"Sebagai hasilnya, saya pikir kita harus berharap bahwa emas akan menguji kembali posisi terendah Agustus." kata dia. pt bestprofit

Sumber : Liputan6

Monday 1 October 2018

PT Bestprofit | Peretasan Data 50 Juta Akun Bikin Nilai Facebook Anjlok Rp 194 Triliun

PT Bestprofit (02/10) - 2018 kembali jadi tahun yang penuh tantangan bagi Facebook. Jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg ini mengungkap, 50 juta akun terdampak peretasan.

Gara-gara itu pula, nilai saham Facebook pun anjlok tiga persen. Demikian sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Fortune, Selasa (2/10/2018).

Dalam kasus terbaru ini, Facebook menyebut, tim engineer perusahaan telah menemukan adanya upaya peretas yang mengeksploitasi kerentanan lewat token akses.

Token adalah sebuah kunci digital yang memungkinkan pengguna tetap masuk ke Facebook tanpa harus memasukkan kata sandinya.

"Kami menganggap ini adalah masalah serius," kata Facebook dalam unggahan blog-nya. Perusahaan pun mengklaim telah memperbaiki kerentanan dan mengabarkan para penegak hukum tentang peretasan ini.
Kendati begitu, tanggapan cepat perusahaan tak membuat investor tenang. Mereka justru tidak merasa nyaman dengan serangkaian pelanggaran data yang dihadapi Facebook.

Gara-gara ini, saham Facebook sempat turun 5 persen menjadi US$ 162,57 per lembar saham. pt bestprofit

Pada penutupan saham Jumat lalu, nilai saham Facebook pun tidak membaik. Media setempat menyebut, nilai kapitalisasi pasar Facebook turun hingga US$ 13 miliar atau sekitar 194 triliun.

Facebook merupakan satu dari empat raksasa teknologi terkemuka di Wall Street. Namanya masuk dalam daftar perusahaan teknologi terkemuka bersama dengan Amazon, Netflix, dan Google (Alphabet).

Kini, gara-gara kejadian peretasan ini, nilai saham Facebook turun. Sementara sejauh ini sepanjang 2018, nilai saham Amazon naik 69 persen, Google naik 12 persen, dan Netflix naik 89 persen.
Sebaliknya, sepanjang 2018, nilai saham Facebook sudah turun 9 persen.

Padahal di tahun 2012, nilai saham Facebook melambung setelah perusahaan memperbaiki periklanan di platform mobile serta akuisisi WhatsApp dan Instagram.

Kedua kesepakatan bisnis tersebut memang tampaknya sangat mahal, namun terbukti menguntungkan untuk Facebook. pt bestprofit

Facebook merupakan satu dari empat raksasa teknologi terkemuka di Wall Street. Namanya masuk dalam daftar perusahaan teknologi terkemuka bersama dengan Amazon, Netflix, dan Google (Alphabet).

Kini, gara-gara kejadian peretasan ini, nilai saham Facebook turun. Sementara sejauh ini sepanjang 2018, nilai saham Amazon naik 69 persen, Google naik 12 persen, dan Netflix naik 89 persen.
Sebaliknya, sepanjang 2018, nilai saham Facebook sudah turun 9 persen.

Padahal di tahun 2012, nilai saham Facebook melambung setelah perusahaan memperbaiki periklanan di platform mobile serta akuisisi WhatsApp dan Instagram.

Kedua kesepakatan bisnis tersebut memang tampaknya sangat mahal, namun terbukti menguntungkan untuk Facebook. pt bestprofit

Sumber : Liputan6

Sunday 30 September 2018

PT Bestprofit | Emas Minggu Lalu dan Arah Kedepannya

PT Bestprofit (1/10) - Walaupun harga emas diperdagangkan naik lebih tinggi pada hari Jumat minggu lalu, secara mingguan harga emas turun pada minggu lalu. Secara bulanan harga emas juga turun. Emas berjangka diperdagangkan naik $7.90 dan berhenti pada $1,195.30 per ons.

Pertemuan FOMC pada bulan September menghasilkan antisipasi kenaikan tingkat bunga yang tinggi sebesar ¼ %. Lebih penting lagi, pertemuan itu meletakkan dasar untuk satu kali lagi kenaikan tingkat bunga pada tahun ini. Alat FedWatch CME memprediksi ada 79.2% probabilita kenaikan tingkat bunga yang terakhir pada bulan Desember.

Nada yang lebih “hawkish” dari Federal Reserve telah menyalakan kembali tekanan jual atas emas. Kuatnya dolar AS telah menjadi rintangan yang paling signifikan bagi naiknya harga emas. Kuatnya dolar AS adalah akibat langsung dari naiknya tingkat bunga yang lebih tinggi lagi, pasar saham AS yang membaik, dan ekonomi AS yang bertumbuh.

Ekonomi yang kokoh di Amerika Serikat telah menciptakan sentimen pasar yang “risk-on” dengan sangat kuat. Saham AS terus diperdagangkan ke rekor ketinggian yang baru, dan pasar yang “bullish” terus mendapatkan tenaga. Hal-hal ini terus membebani harga emas dengan berat. pt bestprofit

Menurut beberapa analis, emas mengalami kehilangan yang terburuk secara bulanan kehilangan berturut dalam dua dekade; tekanan jual yang baru ini muncul setelah Federal Reserve mempertahankan outlook yang optimis untuk ekonomi AS dan memberikan signal akan terus bergerak dengan kenaikan tingkat bunga sampai 2020. Outlook dari the Fed juga diteguhkan pada minggu lalu dengan data ekonomi menunjukkan ekonomi AS bertumbuh 4.2% pada kuartal kedua.

Harga emas menembus batas dan ditutup dibawah level “support” psikologis kunci pada $1,200 per ons di dalam perdagangan minggu lalu. Ini adalah kejadian pertama kalinya emas diperdagangkan dibawah $1,200 sejak minggu yang berakhir pada tanggal 13 Agustus. Sebelumnya, emas belum pernah diperdagangkan pada level ini sejak bulan Januari 2017.

Faktor fundamental yang telah membuat harga emas turun masih sedang bekerja. Emas menyentuh harga yang tertinggi dengan ketinggian tahun ini pada bulan April, ketika diperdagangkan pada $1,370 per ons. Sejak titik itu, emas telah mengalami penurunan harga secara konsisten dan metodologi. Sejak tren turun yang dimulai pada pertengahan bulan April, harga emas telah kehilangan hampir 12%. pt bestprofit

Sepanjang faktor-faktor fundamental ini terus berlangsung, harga emas akan terus diperdagangkan pada harga yang lebih rendah atau mengalami angin badai untuk mendapatkan keuntungan secara marginal.
Davis Madden, ahli strategi pasar di CMC Markets, berkata bahwa dia juga melihat kekuatan dolar AS lebih lanjut, yang akan membebani emas.

Dia berkata,” Saya tidak melihat adanya perpindahan di dalam tren naik dari dolar AS dan saya pikir bisa mengetes kembali ketinggian di bulan Agustus.  Sebagai akibatnya saya pikir kita harus memperkirakan  emas akan mengetes kembali kerendahan di bulan Agustus.

Secara tehnikal, ada “support” untuk harga emas pada pada $1,178 dan pada $1,164, kerendahan dimana emas diperdagangkan selama minggu pertama dari bulan Agustus. Sedangkan level “support” yang terdahulu pada $1,200 sekarang menjadi level “resistan” yang pertama dengan “resistan” utama pada $1,28. pt bestprofit

Sumber : Vibiznews

Thursday 27 September 2018

PT Bestprofit | Dolar Menguat, Harga Emas Lebih Murah 1 Persen

PT Bestprofit (28/9) – Harga emas turun 1 persen di bawah posisi harga baru-baru ini sebesar USD 1.190- USD 1.210 per ounce. Kenaikan harga dipicu penguatan Dolar Amerika Serikat (AS) yang membuat harga bullion lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.
Greenback berada di jalur kenaikan satu hari terbesarnya dalam lebih dari sebulan. Ini setelah data tentang kekuatan ekonomi AS dirilis dan gejolak politik Italia melemahkan euro.
Melansir laman Reuters, Jumat (27/9/2018), harga emas di pasar spot turun 0,8 persen menjadi USD 1.184,54 per ounce. Harga sempat mencapai titik terendah sejak 24 Agustus di posisi USD 1.186,78. Ini mendekati level terendah 19 bulan pada Agustus sebesar USD 1.159,96 per ounce.
Adapun harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun USD 11,70 per ounce, atau 1 persen pada USD 1.187,40 per ounce. pt bestprofit
Data ekonomi AS keluar sehari setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga. Bank Sentral berencana untuk kembali menaikkan suku bunga sebanyak empat kali pada akhir 2019 dan satu lagi pada 2020.
Tingkat kenaikan suku bunga AS cenderung meningkatkan dolar dan melemahkan harga emas. Mereka juga mendorong imbal hasil obligasi AS lebih tinggi, mengurangi daya tarik bullion yang tidak menghasilkan imbal hasil.
“Data menegaskan bahwa ekonomi AS tidak akan jatuh turun dan itu menambah kepercayaan ke titik bahwa suku bunga harus naik lebih tinggi,” kata analis Saxo Bank Ole Hansen.
Harga emas turun lebih dari 13 persen dari posisi tertinggi pada April. Sebagian besar karena dolar yang lebih kuat, yang telah didorong kondisi ekonomi AS yang dinamis dan kekhawatiran perang perdagangan global.
Investor telah memilih greenback dibandingkan emas sebagai investasi yang aman. “Tapi harga mungkin mendekati posisi ke bawah,” kata Analis Commerzbank, Carsten Menke. pt bestprofit
Adapun harga Palladium meningkat 1,1 persen menjadi USD 1.078,60 per ounce setelah menyentuh level tertinggi dalam delapan bulan sebesar USD 1.084,10.
Harga logam cenderung lebih tinggi seiring kenaikan permintaan industri, mengacu pada prospek ekonomi AS yang kuat, menurut Chris Gaffney, Presiden Pasar Dunia TIAA Bank.
“Perputaran positif pada ekonomi (dari Ketua Fed Jerome Powell) dan perasaan bahwa ketegangan perdagangan tidak berdampak pada ekonomi, tetapi pasti membantu,” kata Gaffney.
Sementara harga perak turun 0,2 persen menjadi USD 14,26 per ounce dan platinum turun 1,2 persen menjadi USD 811.
Harga emas turun setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menaikkan suku bunga AS seperti yang diharapkan dan memperkirakan ekonomi negeri Paman Sam terus tumbuh dalam tiga tahun ke depan
Dalam sebuah pernyataan yang menandai berakhirnya era kebijakan moneter “akomodatif”, the Fed menaikkan suku bunga 25 basis poin dan memastikan prospek kebijakan moneter untuk tahun-tahun mendatang sebagian besar tidak berubah. pt bestprofit
Dilansir dari Reuters, Kamis (27/9/2018), harga emas sensitif terhadap suku bunga yang lebih tinggi karena cenderung meningkatkan dolar AS, membuat emas lebih mahal untuk pembeli dengan mata uang lainnya. Tak hanya itu, kenaikan suku bunga The Fed juga mendorong imbal hasil obligasi AS, mengurangi daya tarik emas.
Harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.197,21 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun USD 6 atau 0,5 persen menjadi USD 1.199,10 per ounce.
“Emas sedang mencoba bergerak dengan dolar yang membuatnya lebih rendah, tetapi sulit untuk rally ketika ada risiko di pasar ekuitas,” Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Harga emas telah jatuh lebih dari 12 persen dari level tertinggi April seiring dengan membaiknya ekonomi AS, ekspektasi suku bunga AS yang lebih tinggi dan kekhawatiran perang perdagangan global telah menyebabkan dolar menguat.
Investor yang mencari tempat aman untuk memarkir aset lebih suka ke mata uang AS ketimbang ke logam mulia, merusak peran tradisional emas sebagai safe haven, sementara spekulan meningkatkan taruhan bahwa harga emas akan turun.
Analis Commerzbank mengatakan emas terjebak di bawah resistansi teknis pada rata-rata pergerakan 55 hari di sekitar USD 1,208 dan downtrend 4 bulan USD 1.220.
Sementara itu, perak turun 0,1 persen menjadi USD 14,41 per ounce setelah menyentuh tertinggi tiga minggu pada Selasa. Platinum naik 0,7 persen menjadi USD 828,6 per ounce dan paladium meningkat 0,7 persen menjadi USD 1.068.70 per ounce, sebelumnya mencapai level tertinggi baru dalam 8 bulan tertinggi USD 1.070,00. pt bestprofit
Sumber : Liputan6

Wednesday 26 September 2018

PT Bestprofit | Harga Minyak Turun, Brent Masih di Atas USD 80 per Barel

PT Bestprofit (27/9) – Harga minyak turun pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) dipicu meningkatnya persediaan minyak Amerika Serikat (AS). Meski turun, harga minyak Brent tetap bertahan di atas USD 80 per barel ditopang turunnya ekspor minyak Iran akibat sanksi AS.
Dilansir dari Reuters, Kamis (27/9/2018), harga minyak yang jadi patokan global, Brent turun USD 53 sen menjadi USD 81,34 per barel. Pada hari Selasa, Brent naik setinggi USD 82,55, tertinggi sejak November 2014.
Harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) turun USD 71 sen menjadi USD 71,57 per barel.
Stok mentah AS naik 1,9 juta barel dalam seminggu hingga 21 September, menurut data Administrasi Informasi Energi AS (EIA). Analis memperkirakan penurunan 1,3 juta barel. pt bestprofit
Investor terus mengawasi sanksi AS yang akan mempengaruhi sektor perminyakan Iran. Sanksi ini mulai berlaku pada November.
Pasar minyak bersiap untuk mendapatkan pasokan tambahan usai sanksi berlaku. Brent tetap di jalur kenaikan selama lima kuartal berturut-turut, bentangan terlama sejak awal 2007 ketika enam kuartal berjalan mengarah ke rekor harga tertinggi USD 147,50 per barel.
Beberapa pembeli besar, seperti sejumlah penyuling India, telah memberi isyarat bahwa mereka akan menghentikan pembelian minyak mentah Iran tetapi dampaknya terhadap pasar global belum jelas.
Pejabat AS, termasuk Presiden Donald Trump, sedang mencoba untuk meyakinkan konsumen dan investor bahwa pasokan yang cukup tersedia di pasar minyak dan telah mendorong Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk meningkatkan produksi. pt bestprofit
Dalam pidato di PBB pada Selasa lalu, Trump menegaskan kembali seruan OPEC untuk memompa lebih banyak minyak, menuduh Iran menyebarkan kekacauan dan menjanjikan sanksi lebih lanjut terhadap negara itu.
Kelompok “OPEC +”, yang termasuk anggota non-OPEC seperti Rusia, bertemu akhir pekan tetapi memutuskan untuk tidak meningkatkan produksi.
Commerzbank mengatakan dalam sebuah catatan bahwa “kenaikan harga minyak terbaru terutama disebabkan oleh Trump sendiri. Dia kembali memfokuskan perhatian pasar pada sanksi Iran, meskipun pasar cukup tersedia saat ini berkat peningkatan produksi OPEC dan Rusia.”
Seorang pejabat industri minyak Nigeria mengatakan OPEC akan bertindak untuk menyeimbangkan pasar setelah harga minyak mencapai tertinggi empat tahun, tetapi opsinya mungkin dibatasi oleh kapasitas cadangan yang tersedia. pt bestprofit
Sumber : Liputan6

Tuesday 25 September 2018

PT Bestprofit | Menunggu Keputusan The Fed, Harga Emas Melonjak

PT Bestprofit (26/9) – Harga emas naik padaa perdagangan Selasa karena dolar AS mengalami tekanan jelang pertemuan Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed). Namun, kenaikan harga emas dibayangi data ekonomi As yang membaik.
Mengutip Reuters, Rabu (26/9/2018), harga emas di pasar spot 0,2 persen ke level USD 1.200,60 per ounce pada pukul 1.39 siang waktu New York. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 70 sen, atau 0,1 persen ke level USD 1.205,10 per ounce.
The Fed dijadwalkan untuk menyelesaikan pertemuan kebijakan dua hari pada hari Rabu waktu setempat.
Dolar AS mengalami tekanan terhadap sekeranjang mata uang dengan adanya rencana kenaikan suku bunga The Fed.
“Skenario terbaik adalah the Fed tertekan lebih dovish tetapi tidak banyak ruang untuk itu saat ini,” jelas analis komoditas Macquarie, Matthew Turner.
“Secara umum sebenarnya harga emas akan tertekan nantinya,” tambah dia. pt bestprofit
Dolar AS yang menguat membuat harga emas lebih mahal untuk mereka yang bertransaksi dengan menggunakan mata uang di luar dolar AS.
Selain itu, kenaikan suku bunga juga membuat investor lebih menyukai instrumen investasi yang memberikan lmbal hasil lebih tinggi dibanding emas.
Harga emas pada Jumat kemarin sempat terdampak masalah Brexit antara Inggris dan Uni Eropa. Para investor pun menanti pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pada minggu ini, dan tersebut diperkirakan menaikkan suku bunga acuan.
Mengutip Kitco, Senin (24/9/2018), pihak Wall Street meyakini harga emas akan naik minggu depan. Keyakinan harga naik disebabkan Fed yang diperkirakan menaikkan suku bunga 25 basis poin. pt bestprofit
“Setelah rally yang kuat pada dolar AS, pasar membutuhkan hal lain daripada jalan stabil the Fed saat ini perihal suku bunga. Dari sudut pandang risiko/keuntungan, pasar emas tampak baik pada level ini,” ujar Jasper Lawler, kepala peneliti London Capital Group.
Sementara Andrew Hecth, pendiri Hecth Commodity Report, berkata bila pernyataan the Fed minggu ini cenderung hawkish, maka harga emas bisa menurun menjadi USD 1.180 per ounce. Sebaliknya, pernyataan dovish akan menaikkan harga emas menjadi USD 1.220 per ounce.
Harga emas pada Jumat kemarin jatuh lebih dari 1 persen karena dolar AS menguat terhadap mata uang Inggris dan Uni Eropa. Penyebabnya adalah keputusan soal Brexit yang menemui jalan buntu.
“Penjualan besar pound dan euro membuat dolar naik tajam. Dan emas, karena didominasi dolar, menjadi turun karena itu,” ucap analis FOREX.com Fawad Razaqzada seperti dilansir Reuters.
Harga emas spot kehilangan 0,8 persen menjadi USD 1.196,86 per ounce pada perdagangan pukul 1:35 siang pada, Jumat 23 September 2018. Sementara, harga emas pengiriman Desember turun USD 10 atau 0,8 percen menjadi USD 1.201,30 per ounce. pt bestprofit
Sumber : Liputan6

Monday 24 September 2018

PT Bestprofit | Harga Minyak Menguat ke Posisi Tertinggi dalam Empat Tahun

PT Bestprofit (25/9) – Harga minyak menguat terutama harga minyak Brent yang melonjak lebih dari tiga persen ke posisi tertinggi dalam empat tahun.
Kenaikan harga minyak itu didorong usai Arab Saudi dan Rusia mengesampingkan setiap peningkatan langsung dalam produksi meski Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta untuk menaikkan pasokan global.
The Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) atau Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan negara non-OPEC termasuk Rusia berkumpul di Aljazair pada Minggu. Dari hasil pertemuan tidak ada rekomendasi resmi untuk meningkatkan pasokan tambahan yang imbangi penurunan pasokan dari Iran.
“Pasar masih didorong kekhawatiran pasokan Iran dan Venezuela. Kegagalan produsen mengatasi hal itu menciptakan peluang membeli,” ujar Direktur Stamford, Gene McGillian, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (25/9/2018).
Harga minyak Brent naik USD 2,4 atau 3,1 persen ke posisi USD 81,20 per barel usai sentuh level tertinggi intraday di posisi USD 81,39, yang merupakan level tertinggi sejak November 2014. Kemudian harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat USD 1,3 atau 1,8 persen ke posisi USD 72,08. pt bestprofit
Pemimpin OPEC Arab Saudi dan produsen minyak terbesar lainnya di luar OPEC secara efektif menolak permintaan Trump untuk menenangkan pasar.
“Saya tidak pengaruhi harga,” ujar Menteri Energi Arab Saudi, Khalid al-Falih.
Pada pekan lalu, Trump menuturkan OPEC harus menurunkan harga minyak sekarang. Akan tetapi, Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh tidak menanggapi permintaan Trump secara positif.
“Sekarang semakin jelas, dalam hadapi produsen enggan untuk meningkatkan produksi. Pasar akan dihadapkan dengan kesenjangan pasokan dalam tiga hingga enam bulan ke depan yang perlu diselesaikan melalui harga minyak lebih tinggi,” ujar Analis BNP Paribas, Harry Tchillinguirian. pt bestprofit
Pelaku pasar Trafigura dan Mercuria menyatakan, harga minyak Brent bisa naik menjadi USD 90 per barel pada Natal dan tembus USD 100 pada awal 2019. Hal ini seiring pasar mengetat usai sanksi AS terhadap Iran sepenuhnya dilaksanakan pada November.
JP Morgan menyatakan, sanksi AS terhadap Iran dapat sebabkan hilangnya minyak 1,5 juta barel per hari. Sementara itu, Mercuria memperingatkan sebanyak 2 juta barel per hari akan keluar dari pasar.
Analis United-ICAP, Brian LaRose menuturkan, kekhawatiran kekurangan produksi mendorong pelaku pasar untuk menempatkan lebih banyak taruhan panjang dan meningkatkan harga minyak Brent.
“Ini adalah ketujuh kalinya, selama beberapa bulan terakhir, kami hadapi harga minyak tinggi mengacu pada kontrak individu dan lanjutan. Jika harga minyak Brent melewati USD 82 per barel, harga USD 90 akan jadi kemungkinan jangka pendek,” ujar LaRose.
Sejumlah kalangan mengatakan melemahnya permintaan imbas perang dagang antara AS dan China untuk imbangi hilangnya pasokan Iran. Namun, harga minyak akan melonjak seiring perang dagang mendorong permintaan China merosot. pt bestprofit
Sumber : Liputan6

Sunday 23 September 2018

PT Bestprofit | Harga Emas Bakal Makin Mahal Pekan Ini

PT Bestprofit (24/9) - Harga emas pada Jumat kemarin sempat terdampak masalah Brexit antara Inggris dan Uni Eropa. Para investor pun menanti pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pada minggu ini, dan tersebut diperkirakan menaikkan suku bunga acuan.

Mengutip Kitco, Senin (24/9/2018), pihak Wall Street meyakini harga emas akan naik minggu depan. Keyakinan harga naik disebabkan Fed yang diperkirakan menaikkan suku bunga 25 basis poin.

"Setelah rally yang kuat pada dolar AS, pasar membutuhkan hal lain daripada jalan stabil the Fed saat ini perihal suku bunga. Dari sudut pandang risiko/keuntungan, pasar emas tampak baik pada level ini," ujar Jasper Lawler, kepala peneliti London Capital Group. pt bestprofit

Sementara Andrew Hecth, pendiri Hecth Commodity Report, bila pernyataan the Fed minggu ini cenderung hawkish, maka harga emas bisa menurun menjadi USD 1.180 per ounce. Sebaliknya, pernyataan dovish akan menaikkan harga emas menjadi USD 1.220 per ounce.

Harga emas pada Jumat kemarin jatuh lebih dari 1 persen karena dolar AS menguat terhadap mata uang Inggris dan Uni Eropa. Penyebabnya adalah keputusan soal Brexit yang menemui jalan buntu.

"Penjualan besar pound dan euro membuat dolar naik tajam. Dan emas, karena didominasi dolar, menjadi turun karena itu," ucap analis FOREX.com Fawad Razaqzada seperti dilansir Reuters.

Harga emas spot kehilangan 0,8 persen menjadi USD 1.196,86 per ounce pada perdagangan pukul 1:35 siang pada, Jumat 23 September 2018. Sementara, harga emas pengiriman Desember turun USD 10 atau 0,8 percen menjadi USD 1.201,30 per ounce. pt bestprofit

Pejabat the Federal Reserve akan gelar pertemuan selama dua hari yang berakhir pada 26 September. Diperkirakan bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan sekitar 25 basis poin.

Sepanjang tahun ini, the Federal Reserve menaikkan suku bunga sebanyak empat kali. Suku bunga the Federal Reserve akan kembali naik pada Desember.

Diharapkan the Federal Reserve menaikkan suku bunga pada 2020 dan 2021 yang berdampak terhadap dolar AS dan harga emas.

"Saya pikir pesan dari komite menaikkan suku bunga acuan secara bertahap. Kurang lebih satu setiap kuartal kemungkinan berlanjut," ujar Chief Strategist ACLS Global, Marshall Gittler.

Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan berlanjut dan tingkat pengangguran sentuh posisi terendah, inflasi sesuai target akan mendorong the Federal Reserve menaikkan suku bunga pada 2021.

Hal tersebut dapat memaksa pasar menaikkan harapan suku bunga sehingga  dapat mendorong kenaikan dolar AS. Suku bunga tinggi mendorong kenaikan dolar AS. pt bestprofit

Sumber : Liputan6

PT Bestprofit | Harga Emas Bakal Makin Mahal Pekan Ini

PT Bestprofit (24/9) - Harga emas pada Jumat kemarin sempat terdampak masalah Brexit antara Inggris dan Uni Eropa. Para investor pun menanti pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pada minggu ini, dan tersebut diperkirakan menaikkan suku bunga acuan.
Mengutip Kitco, Senin (24/9/2018), pihak Wall Street meyakini harga emas akan naik minggu depan. Keyakinan harga naik disebabkan Fed yang diperkirakan menaikkan suku bunga 25 basis poin.

"Setelah rally yang kuat pada dolar AS, pasar membutuhkan hal lain daripada jalan stabil the Fed saat ini perihal suku bunga. Dari sudut pandang risiko/keuntungan, pasar emas tampak baik pada level ini," ujar Jasper Lawler, kepala peneliti London Capital Group.

Sementara Andrew Hecth, pendiri Hecth Commodity Report, bila pernyataan the Fed minggu ini cenderung hawkish, maka harga emas bisa menurun menjadi USD 1.180 per ounce. Sebaliknya, pernyataan dovish akan menaikkan harga emas menjadi USD 1.220 per ounce. pt bestprofit

Harga emas pada Jumat kemarin jatuh lebih dari 1 persen karena dolar AS menguat terhadap mata uang Inggris dan Uni Eropa. Penyebabnya adalah keputusan soal Brexit yang menemui jalan buntu.

"Penjualan besar pound dan euro membuat dolar naik tajam. Dan emas, karena didominasi dolar, menjadi turun karena itu," ucap analis FOREX.com Fawad Razaqzada seperti dilansir Reuters.

Harga emas spot kehilangan 0,8 persen menjadi USD 1.196,86 per ounce pada perdagangan pukul 1:35 siang pada, Jumat 23 September 2018. Sementara, harga emas pengiriman Desember turun USD 10 atau 0,8 percen menjadi USD 1.201,30 per ounce.

Pejabat the Federal Reserve akan gelar pertemuan selama dua hari yang berakhir pada 26 September. Diperkirakan bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan sekitar 25 basis poin. pt bestprofit

Sepanjang tahun ini, the Federal Reserve menaikkan suku bunga sebanyak empat kali. Suku bunga the Federal Reserve akan kembali naik pada Desember.

Diharapkan the Federal Reserve menaikkan suku bunga pada 2020 dan 2021 yang berdampak terhadap dolar AS dan harga emas.

"Saya pikir pesan dari komite menaikkan suku bunga acuan secara bertahap. Kurang lebih satu setiap kuartal kemungkinan berlanjut," ujar Chief Strategist ACLS Global, Marshall Gittler.

Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan berlanjut dan tingkat pengangguran sentuh posisi terendah, inflasi sesuai target akan mendorong the Federal Reserve menaikkan suku bunga pada 2021.

Hal tersebut dapat memaksa pasar menaikkan harapan suku bunga sehingga dapat mendorong kenaikan dolar AS. Suku bunga tinggi mendorong kenaikan dolar AS. pt bestprofit

Sumber : Liputan6

Thursday 20 September 2018

PT Bestprofit | Cuitan Donald Trump kepada OPEC Bikin Harga Minyak Turun

PT Bestprofit (21/9) - Harga minyak mentah dunia turun setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak OPEC untuk meningkatkan produksi pada pertemuan di Aljazair.

Harga juga dipengaruhi momentum bullish harga minyak yang melambat, yang sebelumnya sempat mendorong pasar menuju posisi tertinggi dalam empat tahun.

Melansir laman Reuters, Jumat (21/9/2018), harga minyak mentah brent, turun 78 sen menjadi USD 78,70 per barel. Sementara minyak mentah AS turun 32 sen menjadi USD 70,80 per barel setelah naik hampir 2 persen pada Rabu.

Patokan harga minyak global Brent telah diperdagangkan di bawah USD 80 per barel, mendekati level tertinggi dalam hampir empat tahun. Ini dipicu prediksi jika sanksi AS terhadap Iran, produsen terbesar ketiga OPEC, akan mengurangi pasokan global.

"Kami terjebak dalam kisaran di sini," kata Tariq Zahir, anggota Tyche Capital Advisors di New York. pt bestprofit

Dia mengatakan kenaikan harga yang didorong sanksi AS atas pasokan Iran juga ditekan potensi bahwa permintaan China yang berkurang.

Trump telah menerapkan sanksi dalam menanggapi program nuklir Iran yang akan berlaku penuh pada 4 November. Banyak pembeli telah menghentikan pembelian minyaknya dari Iran menjelang adanya peraturan baru ini.

Tidak jelas apakah produsen seperti Arab Saudi, Irak dan Rusia dapat mengkompensasi persediaan minyak dunia yang berkurang.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen lainnya, termasuk Rusia, bertemu pada hari Minggu di Aljazair untuk membahas bagaimana mengalokasikan peningkatan pasokan untuk mengimbangi hilangnya pasokan dari Iran.

Pertemuan tersebut kemungkinan tidak akan menyetujui tambahan dalam produksi minyak mentah, meskipun tekanan meningkat untuk mencegah lonjakan harga.

Trump bahkan melalui Twitter mengatakan, "Monopoli OPEC harus menurunkan harga sekarang!" pt bestprofit

“Kami melindungi negara-negara di Timur Tengah, mereka tidak akan aman untuk waktu yang lama tanpa kami, namun mereka terus mendorong harga minyak yang lebih tinggi dan lebih tinggi! Kami akan ingat, "Trump kembali menulis cuitannya.

Tyche's Zahir, memprediksi bahwa tweet seperti itu dari presiden mungkin akan berlanjut dengan waktu pemilihan AS yang mendekati.

"Hal terakhir yang ia ingin terjadi adalah harga solar dan harga minyak yang mencapai posisi tertinggi ketika orang-orang pergi ke bilik suara," kata Zahir.

Pemilihan yang berlangsung pada 6 November akan menentukan apakah Partai Republik mempertahankan kendali atas Senat dan Dewan Perwakilan di AS.

Namun, banyak pedagang dan analis memperkirakan Brent dalam waktu dekat akan bergerak di atas USD 80 per barel.

Pakar strategi minyak BNP Paribas Harry Tchilinguirian mengatakan, posisi Brent di USD 80 per barel adalah level psikologis.

"Dan ini tidak mengherankan, ketika kita mendekatinya, itu akan dijual karena beberapa pelaku pasar mengambil untung. Karena semakin banyak bukti yang dikumpulkan bahwa ekspor minyak Iran sedang menurun tajam," kata Tchilinguririan. pt bestprofit

Sumber : Liputan6

Wednesday 19 September 2018

PT Bestprofit | Sengketa Dagang AS dengan China Beri Tenaga Buat Harga Emas

PT Bestprofit (20/9) - Harga emas naik pada perdagangan rabu karena pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Investor mulai khawatir dampak perang dagang AS dengan China akan mempengaruhi perekonomian AS sehingga mendorong pelemagan dolar AS. Investor berbondong-bondong kembali berinvestasi ke logam mulia.

Mengutip Reuters, Kamis (20/9/2018), harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD 1.203,68 per ounce pada perdagangan pukul 1.33 siang waktu New York. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik USD 5,40 atau 0,5 persen ke level USD 1.208,30 per ounce.

Dolar AS melemah terhadap euro dan jatuh ke level terendah dalam hampir tiga minggu karena investor menahan pembelian dolar AS di tengah sengketa pemberian tarif baru antara AS dengan China.

"Tampaknya investor mulai melihat bahwa perang tarif akan berdampak negatif dan memberikan kerugian juga kepada AS," jelas ekonom National Australia Bank John Sharma.
Harga emas telah merosot sekitar 12 persen sejak April, terluka oleh perselisihan yang meningkat dan kenaikan suku bunga AS. Para investor yang membeli dolar AS dengan keyakinan bahwa Amerika Serikat memiliki lebih sedikit kerugian dari perselisihan tersebut. pt bestprofit

Pada perdagangan kemarin, harga emas melemah tetapi tetap berada di posisi di atas USD 1.200 per ounce. Gerak dolar Amerika Serikat dan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China pengaruhi harga emas.

Selain itu, logam untuk penggunaan industri terikat dengan kondisi ekonomi AS dan China yang kuat. Pergerakan harga logam ini sensitif dengan perkembangan sektor perdagangan.
Harga emas untuk pengiriman Desember turun USD 2,9 atau 0,2 persen ke posisi USD 1.202,90 per ounce. Harga untuk kontrak paling aktif kini berada di atas USD 1.200 untuk perdagangan enam sesi berturut-turut. pt bestprofit

"Ke depan, dolar AS dan perang dagang dapat menjadi pengaruh terpisah sebagai korelasi kebalikan antara dolar AS dan sentimen komoditas yang merosot pada pekan ini. Itu kemungkinan akan sebabkan sedikit korelasi antara logam mulia dan industri," ujar Tyler Richey co-Editor the Sevens Report, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Rabu (19/9/2018).

Dolar AS dan harga emas cenderung bergerak terbalik. Indeks dolar AS bergerak moderat. Indeks dolar AS naik 0,2 persen ke posisi 94,46. Sepanjang September, dolar AS sudah susut 0,5 persen.

Pada Senin waktu setempat, Presiden AS Donald Trump akan berlakukan tarif baru impor barang China senilai USD 200 miliar. Ia mengancam akan menambah besaran nilai impor barang China untuk menekan Beijing sehingga mengubah praktik perdagangannya.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS Larry Kudlow menuturkan, pemerintah AS siap berbicara dengan China mengenai sektor perdagangan ketika pemerintahan China “serius”. Sebelumya China mungkin akan menolak untuk mengadakan pembicaraan jika tarifnya diberlakukan.

"Pelaku pasar memiliki kekhawatiran lebih besar kalau AS dapat mengubah lebih banyak sanksi jika China kembali berjuang. Harga emas terus menunjukkan hampir tidak ada minat setiap perkembangannya. Pergerakan harganya sempit antara USD 1.189-USD 1.214," ujar Analis XM Broker, Markos Hadjikriacos. pt bestprofit

Sumber : Liputan6

Tuesday 18 September 2018

PT Bestprofit | Dolar AS Menguat, Harga Emas Tertekan

PT Bestprofit (19/9) - Harga emas melemah tetapi tetap berada di posisi di atas USD 1.200 per ounce. Gerak dolar Amerika Serikat dan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China pengaruhi harga emas.

Selain itu, logam untuk penggunaan industri terikat dengan kondisi ekonomi AS dan China yang kuat. Pergerakan harga logam ini sensitif dengan perkembangan sektor perdagangan.

Harga emas untuk pengiriman Desember turun USD 2,9 atau 0,2 persen ke posisi USD 1.202,90 per ounce. Harga untuk kontrak paling aktif kini berada di atas USD 1.200 untuk perdagangan enam sesi berturut-turut.

"Ke depan, dolar AS dan perang dagang dapat menjadi pengaruh terpisah sebagai korelasi kebalikan antara dolar AS dan sentimen komoditas yang merosot pada pekan ini. Itu kemungkinan akan sebabkan sedikit korelasi antara logam mulia dan industri," ujar Tyler Richey co-Editor the Sevens Report, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Rabu (19/9/2018). pt bestprofit

Dolar AS dan harga emas cenderung bergerak terbalik. Indeks dolar AS bergerak moderat. Indeks dolar AS naik 0,2 persen ke posisi 94,46. Sepanjang September, dolar AS sudah susut 0,5 persen.

Pada Senin waktu setempat, Presiden AS Donald Trump akan berlakukan tarif baru impor barang China senilai USD 200 miliar. Ia mengancam akan menambah besaran nilai impor barang China untuk menekan Beijing sehingga mengubah praktik perdagangannya.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS Larry Kudlow menuturkan, pemerintah AS siap berbicara dengan China mengenai sektor perdagangan ketika pemerintahan China “serius”. Sebelumya China mungkin akan menolak untuk mengadakan pembicaraan jika tarifnya diberlakukan. pt bestprofit

"Pelaku pasar memiliki kekhawatiran lebih besar kalau AS dapat mengubah lebih banyak sanksi jika China kembali berjuang. Harga emas terus menunjukkan hampir tidak ada minat setiap perkembangannya. Pergerakan harganya sempit antara USD 1.189-USD 1.214," ujar Analis XM Broker, Markos Hadjikriacos.

Harga emas melemah seiring bursa saham AS menguat. Hal itu mendorong permintaan terhadap minat investasi emas melempem.

Harga logam lainnya yang tertekan yaitu harga perak turun 0,3 persen ke posisi USD 14.815 per ounce. Sementara itu, harga tembaga bertambah tiga persen mendekati USD 2.731 per pound. Harga platinum naik 1,8 persen ke posisi USD 814,90 per ounce.

“Resolusi perang dagang antara AS dan China akan sangat positif untuk logam industri sebagai risiko penurunan terhadap prospek pertumbuhan dan permintaan harapan dari China akan logam berkurang. Ini tetap menjadi katalis terbesar untuk logam industri,” kata Richey. pt bestprofit

Sumber : Liputan6

Monday 17 September 2018

PT Bestprofit | Emas Naik Karena Turunnya USD & Data Survei Empire State Yang Lemah

PT Bestprofit (18/9) - Pasar emas mengalami keuntungan yang lumayan setelah survei manufaktur dari Empire State mengenai indeks kondisi bisnis secara umum jatuh ke angka 19 pada bulan September, turun dari 25.6 pada bulan Agustus, menurut laporan New York Federal Reserve.

Ekspektasi berdasarkan konsensus yang dikompilasikan oleh berbagai organisasi berita memberikan angka sekitar 23.2. Laporan itu mencatat bahwa sentimen di dalam sektor manufaktur berada pada titik terendah di dalam lima bulan.

Emas telah diperdagangkan di teritori yang lumayan positip selama sesi semalam dan hanya bergerak sedikit sebagai reaksi awal terhadap data dari Fed New York. Emas berjangka bulan Desember terakhir diperdagangkan pada $1,203.60 per ons, naik 0.22% pada hari itu.
Menurut sebagian ekonomis pasar tetap prihatin dengan pemerintah AS berusaha mengenakan lebih banyak tarif atas barang-barang impor Cina. pt bestprofit

Melihat kepada komponen dari indeks, laporan tersebut mengatakan bahwa order-order baru jatuh ke angka 16.5, turun dari level 17.1 di bulan Agustus. Pada saat yang bersamaan pengiriman jatuh ke angka 14.3, turun dari level sebelumnya 25.7.

Harga emas naik secara moderat dan diperdagangkan dekat ketinggian selama sesi pada hari Senin kemarin. Metal kuning terlihat lebih banyak minat beli dengan indeks dolar AS telah mengalami kerugian yang semakin bertambah cepat. Emas bulan Desember diperdagangkan naik $7.70 per ons pada $1,208.50

Indeks dolar AS (DXY) di perdagangkan dari 95.06 turun ke 94.38 sementara para investor memperkirakan bahwa Trump tidak akan memperlakukan Cina begitu keras dan secara potensi hanya akan mengenakan 10% dari tarif jikapun ada. pt bestprofit

Ada laporan yang bersirkulasi bahwa Trump akan hanya mengenakan 10% tarif saja, bukan 25% atas barang-barang Cina senilai $200 miliar. Resiko yang dihadapi adalah apakah Trump akan melawan Cina sedemikian sehingga menyebabkan pembalasan dan 10% dianggap sebagai pergerakan catur yang kecil-kecilan yang tidak akan menghancurkan semuanya.

Biar bagaimanaupun, pengenaan tarif yang baru, tidak peduli berapapun jumlahnya, tidak mungkin bisa membuat Cina duduk tenang. Cina telah bersumpah untuk membalas ketika tarif tambahan pertamakalinya di usulkan oleh Trump. Penasehat ekonomi Trump berkata bahwa Amerika Serikat mengingini pembicaraan yang serius dengan Cina. Trump kemungkinan akan mempermudah segala sesuatu agar dapat menggandeng Xi untuk mencoba menemukan solusi terhadap pertikaian yang berkelanjutan ini.

Meskipun bergerak naik, emas masih berada dalam rentang “sideways” antara 1214 dan 1182. Untuk bisa menjadi sungguh-sungguh “bullish” harga emas harus bisa menembus 1211 dan selanjutnya berhadapan dengan “resistan” di 1214 dan pada akhirnya 1233. Sebaliknya akan berhadapan dengan “support” pada 1146 dan 1122. pt bestprofit

Sumber : Vibiznews