BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/7) - Bursa saham Jepang
jatuh pasca gejolak di pasar Cina yang membawa ekuitas global menuju
level lebih rendah, meredam permintaan investor kepada
perusahaan-perusahaan yang mengandalkan Cina dalam sektor penjualan.
Indeks Topix turun 1 persen menjadi 1,621.82 pada 09:01 pagi di Tokyo, dengan semua kecuali dua dari 33 kelompok industri menurun.
Indeks Nikkei 225 Average turun 0,8 persen menjadi 20,179.93. Yen
mengalami kenaikan tertingginya dalam hampir tiga minggu setelah indeks Shanghai Composite turun sebesar 8,5 persen.
Gejolak terbesar di saham China dalam delapan tahun
memimpin penurunan ekuitas di seluruh dunia sehingga berimbas ke mata
uang dolar karena gejolak tersebut didukung spekulasi bahwa Federal
Reserve akan mempertahankan suku bunga AS lebih rendah dalam jangka
waktu yang lebih lama. Yen diperdagangkan 123,28 per dolar setelah
menguat pada Senin kemarin terhadap greenback sejak 8 Juli lalu, ketika
gejolak sebelumnya di pasar Cina mereda.
Penurunan saham Cina didukung kekhawatiran bahwa permintaan bahan baku akan menurun dalam perekonomian terbesar kedua di dunia. Indeks Bloomberg Commodity turun ke level terendahnya dalame 13 tahun pada Senin
kemarin, sementara minyak memperpanjang penurunan di bear market.
Meningkatnya ekspor Irak dan rebound dalam pengeboran AS juga menekan
sentimen.
Indeks berjangka Standard & Poor 500 naik
kurang dari 0,1 persen setelah ukuran indeks saham US kehilangan 0,6
persen pada Senin. Sementara indeks Stoxx Europe 600 turun sebesar 2,2 persen.(mrv)
Sumber: Bloomberg