BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/7) - Wall Street melonjak untuk sesi keempat pada hari Selasa (Rabu pagi WIB) didukung penguatan sektor energi karena harga minyak rebound dari penurunan awal. Kenaikan secara beruntun ini merupakan terpanjang sejak Januari 2015.
Dilansir dari Reuters,
Rabu (15/7/2015), sektor energi S&P 500 menguat 0,8 persen topang
kenaikan Exxon Mobil Corp menjadi US$ 83,11 per saham. Harga minyak
Brent ditutup naik 1,1 persen menjadi US$ 58,51 dan harga minyak West
Texas Intermediate (WTI) ditutup naik US$ 84 sen menjadi US$ 53,04 per
barel.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 75,9 poin atau
0,42 persen ke 18.053,58, indeks S&P 500 naik 9,35 poin atau 0,45
persen menjadi 2.108,95 dan indeks Nasdaq Composite menguat 33,38 poin
atau 0,66 persen ke 5.104,89.
Harga minyak pada awalnya lebih
rendah di tengah kekhawatiran kesepakatan antara Iran dan enam kekuatan
global yang bisa memicu semakin melimpahnya pasokan minyak. Namun, harga
minyak rebound merepons keputusan sanksi terhadap ekspor minyak Iran belum akan dicabut.
Investor kini telah mengalihkan fokus pada kinerja keuangan
perusahaan secara kuartalan, mengalihkan perhatian dari krisis utang di
Yunani dan aksi jual besar-besaran di pasar saham China.
Perusahaan-perusahaan
AS diperkirakan akan melaporkan penurunan penjualan terburuk selama
hampir enam tahun saat mereka merilis hasil kuartal II 2015, sementara
pendapatan diperkirakan telah jatuh 2,8 persen, menurut perkiraan Thomson Reuters.
JPMorgan
(JPM.N) dan Wells Fargo (WFC.N) membantu mengangkat saham sektor
keuangan S&P sebesar 0,4 persen setelah membukukan hasil kuartalan.
Saham JPMorgan naik 1,4 persen menjadi US$ 69,04 dan Wells Fargo naik
0,9 persen menjadi US$ 57,25.
Saham Twitter (TWTR.N) melonjak
sebanyak 8,5 persen setelah laporan palsu yang menyebutkan perusahaan
media sosial itu menerima tawaran untuk diakuisisi sebesar US$ 31
miliar. Bloomberg dan Twitter mengatakan laporan itu palsu dan saham
mengakhiri sesi naik 0,9 persen menjadi US$ 36,72. (Ndw/Gdn)
Sumber : Liputan6