BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/7) -Harga minyak dunia melemah sekitar 3 persen seiring harapan
peningkatan ekspor minyak dari Iran akan menambah pasokan minyak global.
Ditambah ada kenaikan persediaan minyak di Cushing, Oklahoma sehingga
menekan harga minyak.
Kesepakatan program nuklir antara Iran dan negara barat akan mencabut
sanksi atas ekspor minyak Iran. Dengan penjualan minyak Iran yang
sebelumnya terbatas, maka ekspor minyak Iran menambah pasokan pasar
global pada awal 2016.
Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus turun US$ 1,46
(2,5 persen) menjadi US$ 57,05 per barel. Harga minyak mentah acuan AS
melemah US$ 1,63 (3 persen) ke level US$ 51,41.
Berdasarkan data informasi energi, harga minyak merosot di tengah
persediaan minyak mentah AS turun 4,3 juta barel pada pekan lalu.
Sedangkan analis memperkirakan, ada penurunan pasokan sekitar 1,2 juta
barel. Meski demikian, persediaan minyak mentah AS meningkat di Cushing,
Oklahoma.
"Persediaan minyak di Cushing meningkat, dan memberikan tekanan untuk
minyak mentah AS," tutur Tariq Zahir, Analis Tyche Capital Advisors
seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (16/7/2015).
Analis Goldman Sachs memperkirakan tambahan pasokan minyak dari Iran
dapat mencapai 200 ribu-400 ribu barel per hari (bph) pada 2016.
Roknoldin Javadi, Direktur National Iranian Oil Company
memperkirakan, produksi minyak Iran dapat meningkat 500 ribu-600 ribu
bph, dan mencapai tingkat 4 juta barel bpd dalam waktu enam hingga 12
bulan jika ada permintaan cukup.
Rilis data pertumbuhan ekonomi China sekitar 7 persen pada kuartal II
juga menjadi fokus perhatian pelaku pasar. Bank Prancis Natixis
menyatakan, risiko harga minyak jatuh berlanjut jika ekonomi China
melambat sedangkan produksi minyak dunia tetap mencatatkan rekor.
(Ahm/Igw)
Sumber : Liputan6