BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/7) Indeks
S&P 500 turun ke level terendahnya dalam empat bulan terakhir
ditengah kekhawatiran penurunan tajam saham China dapat menghambat
pertumbuhan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut dan rilis
risalah pertemuan the Fed menunjukan bahwa para pejabat otoritas
mengakuai potensi resiko dari krisis luar negeri.
Indeks
S&P 500 anjlok sebesar 1.7 persen ke level 2,046.88 pukul 4 sore di
New York, level penutupan terendah sejak 11 Maret lalu.
Anggota
FOMC (Federal Open Market Committee) menyebutkan Å“ketidakpastian Yunani
dan kreditur akan mencapai kesepatakan bailout dan laju kemungkinan
pertumbuhan ekonomi di luar negeri terutama di China dan negara emerging
market lainnya. Menurut risalah pertemuan FOMC tanggal 16-17 Juni
lalu.
Pejabat
otoritas the Fed pada bulan Juni lalu memperkirakan mereka akan
menaikkan suku bunga sebanyak dua kali tahun ini, sambil menurunkan
pandangan mereka untuk kenaikan berikutnya. Sejak itu, pasar global
telah terguncang oleh risiko meningkatnya keluarnya Yunani dari zona
euro dan penurunan tajam saham Cina.
Penurunan
tajam saham China telah menyulut keprihatinan tentang dampak yang lebih
luas pada pertumbuhan ekonomi global. China telah meluncurkan
langkah-langkah untuk meningkatkan pasar baru hampir setiap malam selama
10 hari terakhir seiring pihak otoritas berusaha untuk menjaga
kepercayaan dalam kepemimpinan bangsa dan mencegah kecelakaan dari
membebani ekspansi ekonomi.
Pemerintah
Presiden Xi Jinping berupaya untuk memerangi kekacaun seiring pembuat
kebijakan berusaha untuk menjaga tingkat kepercayaan dalam kepemimpinan
bangsa dan mencegah kecelakaan dari membebani ekspansi ekonomi terlemah
sejak 1990. (izr)
Sumber: Bloomberg