BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/7) - Pada perdagangan saham akhir pekan
lalu, saham PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) yang tergolong saham tidur
berakhir anjlok hingga 800 poin setelah terakhir diperdagangkan pada
tanggal 16 Juni 2015. Anjloknya saham ini disebabkan musibah yang
terjadi pada perusahaan tersebut ketika pabrik baru mereka meledak dan
merenggut korban jiwa.
Pada hari minggu (12/7) kemarin, dalam
jumpa pers yang dilakukan perusahaan, Presiden Direktur PT Mandom
Indonesia Tbk, Muhammad Makmun Arsyad menjelaskan peristiwa kebakaran
yang terjadi pada pabrik baru yang baru diresmikan oleh Menteri
Perdagangan Indonesia tanggal 12 Juni 2015 lalu. Dalam kebakaran
tersebut perusahaan belum bisa memastikan jumlah kerugian secara fisik
namun kebakaran tersebut menelan korban jiwa karyawan produksi sebanyak
6 orang meninggal dan 54 orang luka bakar.
Dalam penjelasannya kepada media,
Muhammad Makmun Arsyad jelaskan perusahaan akan kembali beroperasi
secara normal, namun tidak pada ruang produksi yang sudah terbakar.
Pimpinan perusahaan tersebut sampaikan masih ada pabrik yang bisa
beroperasi di blok yang berbeda.
Melihat pergerakan saham TCID yang
tidak liquid ini juga diperkuat oleh kurang mengesankannya fundamental
perusahaan, khususnya kinerja keuangannya pada periode kuartal pertama
tahun ini. Dalam laporan keuangan yang pernah disampaikan perusahaan ke
publik, sepanjang kuartal pertama TCID mengalami penurunan laba bersih
0,72% dari Rp 62,75 miliar menjadi Rp 62,3 miliar padahal penjualan
perseroan mencapai Rp653.8 miliar atau naik 10.9% dari periode yang sama
tahun lalu. Dengan perincian penjualan ekspor mencapai Rp217.7 miliar
atau naik 12% dari tahun lalu sedangkan penjualan domestik naik 10%
menjadi Rp437.9 miliar.
Pada perdagangan bursa saham akhir pekan
lalu, saham TCID ditutup anjlok 4% atau 800 poin dari akhir perdagangan
sebelumnya ke posisi 19000 yang bergerak dalam kisaran 17000 – 19025
dengan volume perdagangan mencapai 50ribu lot saham.
Untuk perdagangan selanjutnya, saham ini
tidak terlalu menarik untuk diperdagangkan terlebih dahulu menunggu
keputusan regulator bursa terhadap perdagangan saham yang berkode TCID
ini. Selain itu secara teknikal saham ini sering tidak bergerak.
Sumber : Liputan6