Bestprofit
(19/11) – Harga emas mencatatkan penurunan yang signifikan setelah
keputusan Bank Sentral AS, Federal Reserve (Fed), untuk memangkas suku
bunga. Keputusan ini membuat XAU/USD (harga emas dalam dolar AS)
diperdagangkan di kisaran $2.600-$2.610, mendekati batas bawah
sebelumnya. Penurunan harga emas ini berkaitan langsung dengan sikap
Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang memberikan sinyal bahwa Fed
mungkin akan mengambil pendekatan yang lebih hati-hati dalam kebijakan
moneternya ke depan. Artikel ini akan membahas penyebab anjloknya harga
emas, proyeksi ekonomi Fed, serta data ekonomi yang mempengaruhi
permintaan emas dalam jangka pendek.
Pasar reaksi negatif terhadap keputusan ini, dan harga emas pun jatuh tajam. Harga emas yang sebelumnya diperdagangkan lebih tinggi, kini merosot dalam beberapa sesi perdagangan terakhir. Salah satu alasan di balik penurunan harga emas ini adalah bahwa meskipun suku bunga dipangkas, proyeksi Fed menunjukkan bahwa mereka tidak berniat untuk melakukan pelonggaran moneter yang signifikan dalam waktu dekat. Hal ini menandakan bahwa inflasi dan ketidakpastian ekonomi masih menjadi perhatian utama.
Pemangkasan Suku Bunga oleh Federal Reserve
Pada rapat kebijakan terbaru, Federal Reserve memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,25%-4,50%. Keputusan ini diambil meskipun tidak bulat, karena Presiden Fed Cleveland, Beth Hammack, memilih untuk tidak mengubah suku bunga. Meskipun ada penurunan suku bunga, banyak pedagang yang menilai langkah ini sebagai kebijakan yang hawkish—sesuatu yang lebih ketat daripada yang diharapkan.Kunjungi juga : bestprofit futures
Pasar reaksi negatif terhadap keputusan ini, dan harga emas pun jatuh tajam. Harga emas yang sebelumnya diperdagangkan lebih tinggi, kini merosot dalam beberapa sesi perdagangan terakhir. Salah satu alasan di balik penurunan harga emas ini adalah bahwa meskipun suku bunga dipangkas, proyeksi Fed menunjukkan bahwa mereka tidak berniat untuk melakukan pelonggaran moneter yang signifikan dalam waktu dekat. Hal ini menandakan bahwa inflasi dan ketidakpastian ekonomi masih menjadi perhatian utama.