Bestprofit
(11/12) – Pada hari Selasa (10 Desember 2024), harga emas mengalami
lonjakan signifikan selama sesi perdagangan Amerika Utara, dengan
pembeli mengejar angka $2.700 per ounce untuk pertama kalinya sejak 25
November 2024. Pada saat penulisan, emas (XAU/USD) diperdagangkan pada
harga $2.694, mencatatkan kenaikan sebesar 1,32%. Kenaikan harga logam
kuning ini menarik perhatian banyak investor dan pelaku pasar, yang
semakin meyakini bahwa ada kemungkinan besar Federal Reserve (Fed) akan
memangkas suku bunga pada pertemuan bulan Desember mendatang.
Ketika suku bunga diturunkan, biaya pinjaman menjadi lebih murah, yang dapat meningkatkan konsumsi dan investasi. Namun, pemangkasan suku bunga juga berpotensi menurunkan nilai mata uang domestik, yang pada gilirannya dapat mendukung harga emas. Emas sendiri tidak terpengaruh oleh suku bunga langsung, tetapi logam kuning cenderung menguat dalam kondisi suku bunga rendah karena investor mencari alternatif investasi yang lebih aman dan bernilai. Futures pasar, yang dipantau oleh banyak analis dan pelaku pasar, menunjukkan bahwa ada peluang 86% bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan mendatang. Data ini, yang diperoleh melalui CME FedWatch Tool, memberikan keyakinan lebih bagi investor emas, yang merasa bahwa penurunan suku bunga dapat membawa lebih banyak likuiditas ke pasar dan mendorong harga emas lebih tinggi.
Pengaruh Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga terhadap Harga Emas
Salah satu faktor utama yang mendorong harga emas naik adalah ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan mereka pada 17-18 Desember 2024. Pemangkasan suku bunga oleh bank sentral dapat membuat instrumen investasi dengan hasil tetap, seperti obligasi pemerintah, kurang menarik, sementara emas sebagai aset safe-haven menjadi lebih menarik.Kunjungi juga : bestprofit futures
Ketika suku bunga diturunkan, biaya pinjaman menjadi lebih murah, yang dapat meningkatkan konsumsi dan investasi. Namun, pemangkasan suku bunga juga berpotensi menurunkan nilai mata uang domestik, yang pada gilirannya dapat mendukung harga emas. Emas sendiri tidak terpengaruh oleh suku bunga langsung, tetapi logam kuning cenderung menguat dalam kondisi suku bunga rendah karena investor mencari alternatif investasi yang lebih aman dan bernilai. Futures pasar, yang dipantau oleh banyak analis dan pelaku pasar, menunjukkan bahwa ada peluang 86% bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan mendatang. Data ini, yang diperoleh melalui CME FedWatch Tool, memberikan keyakinan lebih bagi investor emas, yang merasa bahwa penurunan suku bunga dapat membawa lebih banyak likuiditas ke pasar dan mendorong harga emas lebih tinggi.