Thursday, 19 December 2024

Bestprofit | Emas Turun Setelah Data AS Perkuat Sikap Agresif Fed

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-13.jpg

Bestprofit (20/12) – Pada hari Kamis, harga emas diperdagangkan hampir datar setelah sempat mengalami kenaikan yang signifikan, seiring dengan rilis data ekonomi AS yang memperkuat ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve (Fed) akan mengadopsi pendekatan hati-hati terhadap pelonggaran kebijakan di tahun mendatang. Data ekonomi tersebut menunjukkan bahwa ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal ketiga, sementara klaim pengangguran juga tercatat lebih rendah dari perkiraan. Namun, meskipun sempat menguat, harga emas akhirnya kembali melandai, mencerminkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh kebijakan moneter dan faktor-faktor global.

Kenaikan Harga Emas yang Sementara

Harga emas spot naik tipis sebesar 0,1% menjadi $2.589,43 per ons pada Kamis. Sementara itu, harga emas berjangka AS mengalami penurunan lebih dalam, yakni sebesar 1,9%, menjadi $2.603,60 per ons. Kenaikan harga emas spot tersebut terjadi setelah pasar bereaksi terhadap data ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan yang lebih cepat dari ekspektasi pada kuartal ketiga ekonomi AS. Meskipun terjadi kenaikan harga pada awal sesi, pasar kembali diselimuti ketidakpastian seiring dengan pengumuman dari pejabat Federal Reserve yang meredakan ekspektasi pasar terhadap kebijakan pelonggaran.
Kunjungi juga : bestprofit futures

Data Ekonomi AS dan Dampaknya terhadap Kebijakan Fed

Salah satu faktor utama yang memengaruhi pergerakan harga emas adalah data ekonomi AS yang baru dirilis. Angka PDB yang lebih baik dari perkiraan menunjukkan bahwa ekonomi AS masih tumbuh cukup kuat meskipun ada tantangan inflasi. Selain itu, klaim pengangguran yang turun lebih dari yang diperkirakan menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja juga berada dalam kondisi yang lebih baik dari ekspektasi sebelumnya. Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, berkomentar bahwa dengan data ekonomi yang cukup solid ini, Fed tidak memiliki banyak alasan untuk bersikap agresif terhadap kebijakan moneternya, yang biasanya berisiko menekan harga emas. “Dengan data PDB dan klaim pengangguran ini, ini menunjukkan bahwa datanya cukup kuat. Ekonomi yang solid dan risiko inflasi, termasuk tarif dan pemotongan belanja, menegaskan kembali bahwa Fed tidak punya banyak alasan untuk bersikap agresif, yang secara historis tidak baik untuk emas yang tidak memberikan imbal hasil,” ujar Melek.

Penurunan Awal Harga Emas dan Minat Investor

Harga emas sempat merosot lebih dari 2% ke level terendah dalam satu bulan pada awal sesi perdagangan setelah pejabat Federal Reserve mengurangi proyeksi pelonggaran kebijakan di masa mendatang. Pengumuman tersebut terkait dengan inflasi yang masih tinggi dan kondisi ekonomi yang cukup kuat, sehingga pasar mulai merespons dengan penurunan harga emas yang tajam. Meski demikian, penurunan tersebut justru menarik minat investor untuk kembali membeli emas, yang kemudian mendorong harga naik hingga 1,5% di awal sesi. “Penurunan jangka pendek pada emas menghadirkan peluang pembelian yang bagus bagi para penumpuk jangka panjang. Anda memiliki masalah utang yang membayangi, potensi penutupan pemerintah, dan kita sudah melihat sikap pemerintahan baru dalam hal mencoba memangkas pengeluaran dan meminimalkan defisit,” kata Alex Ebkarian, kepala operasi di Allegiance Gold. Pernyataan ini menggambarkan bahwa meskipun harga emas turun sementara, situasi global dan ekonomi domestik yang tidak menentu tetap memicu permintaan terhadap emas sebagai aset yang dianggap aman.

Ketidakpastian Politik dan Geopolitik Meningkatkan Daya Tarik Emas

Ketidakpastian politik di AS juga turut mendorong permintaan terhadap emas. Salah satu faktor yang memengaruhi ketidakpastian politik adalah dorongan pra-pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump untuk memengaruhi Kongres, yang berpotensi mempersulit upaya untuk menghindari penutupan pemerintah. Penutupan pemerintah yang dihindari ini dapat mengganggu berbagai layanan penting, termasuk transportasi udara dan penegakan hukum, yang dapat mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan.

Emas sebagai Pilihan Investasi di Tengah Suku Bunga Rendah

Emas dikenal sebagai pilihan investasi yang aman selama masa-masa ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, karena nilai emas cenderung stabil atau bahkan meningkat ketika kondisi pasar sedang tidak menentu. Salah satu faktor penting yang memengaruhi harga emas adalah tingkat suku bunga. Selama suku bunga rendah, emas menjadi pilihan yang menarik bagi investor karena tidak memberikan imbal hasil, namun tetap dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman. Kebijakan suku bunga rendah yang diterapkan oleh Federal Reserve dalam beberapa tahun terakhir berkontribusi pada kenaikan harga emas, karena investor lebih memilih untuk berinvestasi di emas daripada instrumen keuangan lain yang mungkin memberikan hasil lebih rendah atau lebih berisiko. Suku bunga yang rendah mengurangi daya tarik investasi pada aset-aset lain, seperti obligasi atau deposito bank, yang memberikan imbal hasil lebih rendah dibandingkan dengan sebelumnya.

Menunggu Data Inflasi untuk Petunjuk Selanjutnya

Investor juga menunggu rilis data inflasi inti PCE (Personal Consumption Expenditures) yang dijadwalkan pada hari Jumat. PCE adalah ukuran inflasi yang menjadi acuan utama bagi Federal Reserve dalam merumuskan kebijakan moneternya. Data inflasi ini dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang prospek ekonomi AS dan apakah inflasi akan tetap tinggi, yang bisa memengaruhi keputusan Fed terkait suku bunga. Jika inflasi tetap tinggi, Fed mungkin akan mengubah kebijakannya dan mendorong harga emas untuk naik lebih lanjut.

Pergerakan Harga Logam Mulia Lainnya

Sementara itu, harga perak mengalami penurunan signifikan sebesar 1,9%, turun menjadi $28,80 per ons. Perak, yang sering bergerak seiring dengan harga emas, cenderung lebih volatil dan dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi yang lebih luas. Di sisi lain, harga platinum naik 0,2% menjadi $921,45 per ons, dan paladium juga mengalami kenaikan sebesar 0,2% menjadi $905,10 per ons. Meskipun harga emas menunjukkan pergerakan yang cenderung datar, harga logam mulia lainnya masih dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi yang sedang berlangsung.

Kesimpulan

Perdagangan emas pada Kamis mencerminkan dinamika yang sangat dipengaruhi oleh data ekonomi AS dan kebijakan Federal Reserve. Meskipun harga emas sempat menguat pada awal sesi, penurunan harga yang terjadi pada awal perdagangan menunjukkan bagaimana pasar merespons pernyataan dari pejabat Fed yang mengurangi proyeksi pelonggaran di masa depan. Meskipun demikian, ketidakpastian politik dan ekonomi yang lebih luas, termasuk masalah utang dan potensi penutupan pemerintah, terus mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset yang aman. Para investor akan terus memantau data inflasi yang akan dirilis dalam waktu dekat, yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang prospek ekonomi dan arah kebijakan moneter di masa mendatang.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!