Tuesday, 17 December 2024

Bestprofit | Emas Terkoreksi karena Spekulasi Pemotongan Suku Bunga

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-3.jpeg

Bestprofit (18/12) – Harga emas mengalami penurunan signifikan pada awal minggu ini setelah rilis data ekonomi AS yang lebih baik dari yang diharapkan. Pada hari Selasa, harga emas turun ke level terendah dalam minggu ini, yaitu $2.633, menyusul laporan Penjualan Ritel yang kuat di Amerika Serikat. Data ini memberikan gambaran positif tentang perekonomian AS, yang pada gilirannya membebani ekspektasi investor terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar dari Federal Reserve (Fed) di tahun 2025. Pada saat penulisan, harga emas (XAU/USD) diperdagangkan pada $2.637, turun sebesar 0,57%. Namun, di tengah penurunan harga emas, pasar masih menantikan keputusan penting dari Fed yang akan diambil pada hari Rabu. The Fed tengah mengadakan pertemuan dua hari di Washington, DC, dan diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps). Selain itu, investor juga menunggu Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP) dan Dot Plot, yang akan memberikan petunjuk mengenai jalur suku bunga Fed untuk tahun 2025. Lalu, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan harga emas tertekan dan bagaimana prospek harga emas ke depan?
Kunjungi juga : bestprofit futures

1. Dampak Data Ekonomi AS yang Positif terhadap Harga Emas

Rilis data Penjualan Ritel AS untuk bulan November menunjukkan hasil yang lebih baik dari ekspektasi pasar, yang memberikan sinyal bahwa perekonomian AS masih cukup kuat. Penjualan ritel yang lebih tinggi dapat menunjukkan ketahanan konsumen, yang merupakan indikator utama dari pertumbuhan ekonomi yang stabil. Ketika ekonomi tumbuh, permintaan untuk aset safe haven seperti emas cenderung menurun, karena investor lebih memilih untuk berinvestasi dalam instrumen yang menawarkan potensi imbal hasil lebih tinggi, seperti saham atau obligasi. Hal ini menjadi salah satu alasan utama penurunan harga emas yang kita lihat pada hari Selasa. Dengan prospek ekonomi AS yang menguat, ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi atau bahkan mengurangi upaya pelonggaran moneter pada tahun 2025 semakin menguat, yang mengurangi daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.

2. Peran Federal Reserve dalam Menentukan Arah Harga Emas

Federal Reserve memegang peranan penting dalam pergerakan harga emas. Selama beberapa bulan terakhir, Fed telah mengadopsi kebijakan suku bunga tinggi sebagai langkah untuk menanggulangi inflasi. Namun, dengan data ekonomi yang semakin menunjukkan tanda-tanda pelemahan, termasuk data Produksi Industri yang lebih buruk dari perkiraan, pasar mulai memperkirakan bahwa Fed mungkin akan melonggarkan kebijakan moneternya pada tahun 2025. Suku bunga yang lebih rendah cenderung mendorong harga emas naik, karena emas tidak memberikan imbal hasil, dan dengan suku bunga yang lebih rendah, imbal hasil dari aset lain juga menurun. Oleh karena itu, spekulasi mengenai penurunan suku bunga oleh Fed telah memberikan harapan bagi investor emas. Namun, keputusan Fed yang lebih berhati-hati terkait dengan suku bunga juga menunjukkan bahwa meskipun ada harapan akan penurunan suku bunga, pasar tidak dapat terlalu optimistis. Hal ini menyebabkan tekanan pada harga emas meskipun ada penurunan imbal hasil obligasi dan obligasi Treasury AS.

3. Penurunan Imbal Hasil Obligasi dan Pengaruhnya terhadap Emas

Harga emas biasanya memiliki hubungan terbalik dengan imbal hasil obligasi. Ketika imbal hasil obligasi naik, emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik bagi investor. Sebaliknya, ketika imbal hasil obligasi turun, emas menjadi lebih menarik sebagai aset safe haven. Baru-baru ini, imbal hasil obligasi Treasury AS dan imbal hasil riil mengalami penurunan, yang seharusnya memberikan dorongan positif bagi harga emas. Namun, meskipun imbal hasil obligasi menurun, Dolar AS yang stabil justru menahan potensi kenaikan harga emas. Dolar AS yang kuat sering kali membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, sehingga mengurangi permintaan. Selain itu, ketidakpastian mengenai kebijakan moneter di masa depan juga menambah tekanan bagi pergerakan harga emas.

4. Pengaruh Kebijakan Fiskal Ekspansif pada Tahun 2025

Selain kebijakan moneter yang diambil oleh Fed, faktor lain yang turut mempengaruhi harga emas adalah spekulasi mengenai kebijakan fiskal yang akan diterapkan oleh pemerintahan mendatang, termasuk potensi kebijakan fiskal ekspansif dari pemerintahan Trump jika terpilih kembali. Spekulasi mengenai kebijakan fiskal yang lebih longgar dapat memberikan tekanan inflasi, yang cenderung mendorong permintaan akan emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Kebijakan fiskal ekspansif, yang biasanya melibatkan peningkatan belanja pemerintah dan pengurangan pajak, dapat meningkatkan inflasi dalam jangka panjang, dan dalam situasi ini, emas sebagai aset yang sering digunakan untuk melawan inflasi bisa mengalami permintaan yang lebih tinggi. Namun, kebijakan tersebut juga dapat mempengaruhi keputusan suku bunga Fed, yang pada gilirannya memengaruhi harga emas.

5. Prospek Harga Emas Ke Depan

Melihat berbagai faktor yang mempengaruhi harga emas saat ini, termasuk kebijakan suku bunga Fed, data ekonomi AS, dan prospek kebijakan fiskal, harga emas kemungkinan akan terus bergerak dalam rentang yang volatil. Meskipun ada beberapa tekanan jangka pendek yang datang dari data ekonomi yang lebih baik dan stabilitas Dolar AS, faktor-faktor seperti penurunan suku bunga Fed di masa depan dan spekulasi mengenai inflasi dapat menjadi pendorong bagi harga emas untuk kembali naik. Dalam jangka pendek, para investor akan terus memantau hasil pertemuan Fed dan proyeksi ekonomi yang akan dirilis pada hari Rabu. Proyeksi tersebut dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang arah kebijakan suku bunga dan dampaknya terhadap harga emas. Jika Fed menunjukkan kebijakan yang lebih dovish (pelonggaran moneter) untuk tahun 2025, ini dapat memberikan sentimen positif bagi harga emas.

Kesimpulan

Harga emas telah tertekan akibat rilis data ekonomi AS yang kuat dan ekspektasi kebijakan moneter dari Fed yang lebih ketat. Namun, meskipun ada tekanan jangka pendek, harga emas tetap dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti proyeksi suku bunga Fed, kebijakan fiskal pemerintah AS, serta stabilitas atau fluktuasi Dolar AS. Oleh karena itu, prospek harga emas ke depan tetap tergantung pada perkembangan kebijakan ekonomi dan moneter yang dapat memberikan kejutan-kejutan di pasar global. Investor perlu terus mengikuti perkembangan ini dengan cermat untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!