Bestprofit
(23/12) – Pada hari Jumat, harga emas (XAU/USD) diperdagangkan dengan
nada positif yang moderat, meskipun sempat mengalami aksi jual tajam
pada awal minggu ini. Data terbaru mengenai Indeks Harga Pengeluaran
Konsumsi Pribadi (PCE) AS yang lebih dingin dari perkiraan memberikan
beberapa angin segar bagi logam mulia ini, meskipun harga emas masih
kesulitan untuk beranjak jauh dari level terendah satu bulan yang
tercatat sebelumnya.
Pada intinya, pergerakan harga emas minggu ini dipengaruhi oleh
kombinasi dari data ekonomi AS yang lebih kuat dari ekspektasi,
keputusan kebijakan The Federal Reserve (Fed), serta perkembangan
inflasi yang lebih terkendali. Dalam artikel ini, kita akan menggali
lebih dalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas saat
ini, termasuk data inflasi PCE, revisi PDB AS, dan keputusan kebijakan
suku bunga oleh The Federal Reserve.
Bagi pasar emas, data inflasi yang lebih rendah ini memberikan dampak yang cukup signifikan, karena memberikan harapan bahwa The Federal Reserve mungkin tidak perlu terlalu agresif dalam menaikkan suku bunga. Mengingat bahwa emas tidak memberikan imbal hasil seperti instrumen investasi lainnya, suku bunga yang lebih tinggi biasanya berkontribusi pada penurunan permintaan terhadap emas. Oleh karena itu, angka inflasi yang lebih rendah cenderung mendorong para investor untuk kembali memperhatikan aset-aset yang lebih aman, seperti emas, sebagai pelindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi. Namun, meskipun data PCE yang lebih dingin memberikan dukungan bagi emas, logam mulia ini masih berjuang untuk bergerak jauh dari level terendahnya dalam sebulan terakhir. Ini mencerminkan ketidakpastian yang ada di pasar terkait dengan kebijakan moneter jangka panjang dan faktor-faktor eksternal lainnya, seperti ketegangan geopolitik dan prospek pertumbuhan global.
Dampak Data Inflasi PCE AS terhadap Emas
Pada hari Jumat, rilis data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS menunjukkan hasil yang lebih rendah dari ekspektasi pasar. Inflasi PCE bulan November tercatat meningkat 0,1%, lebih rendah dari perkiraan kenaikan 0,2%. Ini memberikan petunjuk bahwa tekanan inflasi mungkin mulai mereda, setidaknya dalam jangka pendek. Meskipun demikian, tingkat inflasi tahunan tetap berada pada level 2,4%, sedikit lebih tinggi dari 2,3% pada bulan Oktober.Kunjungi juga : bestprofit futures
Bagi pasar emas, data inflasi yang lebih rendah ini memberikan dampak yang cukup signifikan, karena memberikan harapan bahwa The Federal Reserve mungkin tidak perlu terlalu agresif dalam menaikkan suku bunga. Mengingat bahwa emas tidak memberikan imbal hasil seperti instrumen investasi lainnya, suku bunga yang lebih tinggi biasanya berkontribusi pada penurunan permintaan terhadap emas. Oleh karena itu, angka inflasi yang lebih rendah cenderung mendorong para investor untuk kembali memperhatikan aset-aset yang lebih aman, seperti emas, sebagai pelindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi. Namun, meskipun data PCE yang lebih dingin memberikan dukungan bagi emas, logam mulia ini masih berjuang untuk bergerak jauh dari level terendahnya dalam sebulan terakhir. Ini mencerminkan ketidakpastian yang ada di pasar terkait dengan kebijakan moneter jangka panjang dan faktor-faktor eksternal lainnya, seperti ketegangan geopolitik dan prospek pertumbuhan global.