Wednesday, 4 December 2024

Bestprofit | Emas Naik Tipis Usai Data Ketenagakerjaan AS Membaik

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-10.jpg

Bestprofit (5/12) – Harga emas mengalami kenaikan tipis pada hari Rabu, 4 Desember 2024, setelah data ekonomi menunjukkan kenaikan moderat dalam jumlah tenaga kerja swasta di Amerika Serikat. Sementara itu, para investor terus mencerna pernyataan dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan menantikan laporan data ketenagakerjaan nonpertanian yang akan dirilis pada hari Jumat. Dalam konteks ini, faktor ekonomi, kebijakan moneter, dan ketegangan geopolitik menjadi katalis utama yang memengaruhi harga emas.

Kenaikan Harga Emas: Dampak Data Ketenagakerjaan dan Komentar Powell

Harga emas spot tercatat naik 0,4% menjadi $2.654,03 per ons pada pukul 02:15 p.m. ET (1915 GMT), sementara harga emas berjangka AS ditutup naik 0,3% pada level $2.676,20 per ons. Meskipun terjadi kenaikan harga, perubahan tersebut terbilang tipis, mencerminkan ketidakpastian di pasar yang lebih besar. Kenaikan harga emas ini dipicu oleh pengumuman data ketenagakerjaan yang lebih rendah dari ekspektasi, serta pengaruh dari pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengenai prospek ekonomi dan kebijakan moneter AS.
Kunjungi juga : bestprofit futures

Berdasarkan laporan dari ADP, jumlah tenaga kerja swasta meningkat sebanyak 146.000 pada bulan November, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan ekonom yang mengharapkan tambahan 150.000 posisi. Laporan ini memberikan gambaran mengenai keadaan pasar tenaga kerja AS, yang bisa memengaruhi keputusan Federal Reserve terkait kebijakan suku bunga.

Pernyataan Powell: Dampak Kebijakan Suku Bunga terhadap Harga Emas

Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, menyatakan bahwa kinerja ekonomi AS saat ini memberi ruang bagi bank sentral untuk mengambil langkah yang lebih berhati-hati terkait kebijakan suku bunga di masa depan. Dalam konferensinya, Powell menekankan bahwa meskipun ekonomi masih menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang stabil, pihaknya akan tetap fokus pada inflasi yang mendekati target 2% dan dinamika pasar tenaga kerja yang berkembang. Pernyataan Powell ini memberikan petunjuk bahwa Federal Reserve mungkin akan lebih agresif dalam melakukan penurunan suku bunga pada pertemuan mendatang. Seiring dengan ekspektasi penurunan suku bunga, investor semakin optimis bahwa harga emas akan terus mengalami apresiasi. Emas, sebagai aset yang tidak membayar bunga, biasanya mendapat keuntungan saat suku bunga rendah atau di lingkungan suku bunga yang lebih longgar. Penurunan suku bunga ini dipandang sebagai dukungan bagi harga emas, yang berfungsi sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.

Pengaruh Laporan Penggajian Nonpertanian dan Data Inflasi AS

Sementara itu, investor kini fokus pada laporan penggajian nonpertanian AS yang akan diumumkan pada hari Jumat. Data ini menjadi salah satu indikator utama yang dapat memengaruhi arah kebijakan suku bunga Federal Reserve ke depannya. Selain laporan penggajian, data inflasi yang dijadwalkan dirilis minggu depan juga akan menjadi fokus perhatian para investor. Emas Sebagai Aset Safe Haven di Tengah Ketidakpastian Geopolitik Selain faktor ekonomi domestik AS, faktor geopolitik juga berperan dalam mendukung permintaan emas sebagai aset safe haven. Ketegangan yang terjadi di berbagai belahan dunia, seperti kekacauan politik di Korea Selatan, ketidakstabilan pemerintahan di Prancis, serangan pesawat nirawak Rusia di Ukraina, serta potensi perang antara Israel dan Lebanon, turut menambah kekhawatiran investor. Semua ketegangan ini membuat banyak investor mencari perlindungan dalam bentuk emas, yang dianggap lebih stabil dalam situasi ketidakpastian global. Kekhawatiran akan eskalasi ketegangan politik dan ekonomi global seringkali meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai aset yang relatif aman. Emas telah lama dikenal sebagai “safe haven” kecenderungan ini diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya ketidakpastian global.

Perkembangan Harga Logam Mulia Lainnya: Perak, Platinum, dan Paladium

Selain emas, harga logam mulia lainnya juga mengalami fluktuasi pada hari tersebut. Harga perak spot naik 1% menjadi $31,33 per ons, mencerminkan peningkatan minat terhadap logam mulia tersebut. Meskipun perak sering mengikuti pergerakan harga emas, harga perak lebih sensitif terhadap perubahan sentimen pasar dan kondisi ekonomi secara keseluruhan. Hal ini menjadikannya lebih volatile, tetapi tetap dianggap sebagai alternatif investasi yang menarik di tengah ketidakpastian ekonomi. Di sisi lain, harga platinum mengalami penurunan sebesar 1,3% menjadi $940,6 per ons. Penurunan harga platinum ini terjadi meskipun ada minat terhadap logam mulia, yang sering digunakan dalam industri otomotif dan perhiasan. Sementara itu, paladium, yang juga digunakan dalam industri otomotif, naik sebesar 0,5% menjadi $976,56 per ons.

Kesimpulan: Prospek Harga Emas ke Depan

Secara keseluruhan, meskipun harga emas mengalami kenaikan tipis pada hari Rabu, faktor-faktor ekonomi dan geopolitik tetap menjadi pengaruh utama terhadap pergerakan harga emas di masa mendatang. Data ketenagakerjaan AS, pernyataan Federal Reserve, serta laporan penggajian nonpertanian dan inflasi yang akan datang, diperkirakan akan memainkan peran penting dalam menentukan arah harga emas. Sementara itu, ketidakpastian geopolitik dan ketegangan internasional kemungkinan besar akan terus mendukung permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!