Sunday, 15 December 2024

Bestprofit | Emas Turun, Tapi Siap Catat Kenaikan Mingguan

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-4.jpg

Bestprofit (16/12) – Harga emas mengalami penurunan pada hari Jumat, 13 Desember 2024, setelah mencatatkan lonjakan signifikan pada sesi sebelumnya. Pergerakan ini terjadi di tengah penguatan dolar AS yang mendekati titik tertingginya dalam lebih dari dua minggu, meskipun emas tetap berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan mingguan. Ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada minggu depan menjadi salah satu faktor yang mendorong permintaan logam mulia ini.

Emas Batangan Mencapai Puncaknya, Tetapi Tertekan oleh Dolar AS

Pada hari Kamis, harga emas batangan mencatatkan level tertinggi dalam lebih dari lima minggu. Emas spot, yang menjadi patokan harga emas internasional, diperdagangkan pada $2.658,89 per ons, turun 0,8% pada sesi hari Jumat. Kekuatan dolar AS menjadi penyebab utama penurunan harga emas pada hari tersebut, karena pergerakan mata uang greenback yang mendekati titik tertingginya dalam lebih dari dua minggu.
Kunjungi juga : bestprofit futures

Dolar yang lebih kuat cenderung memberikan tekanan pada harga emas, karena logam mulia tersebut sering diperdagangkan dalam dolar AS. Ketika dolar menguat, emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang asing, yang mengurangi permintaan. Namun, meskipun terjadi penurunan pada hari Jumat, harga emas tetap berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan mingguan yang signifikan. Dalam seminggu terakhir, harga emas telah naik hampir 1%, mencerminkan sentimen positif yang masih ada di pasar terkait dengan potensi pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral AS, Federal Reserve.

Fokus pada Pemangkasan Suku Bunga oleh Federal Reserve

Salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan harga emas adalah ekspektasi pasar mengenai kebijakan moneter yang akan diambil oleh Federal Reserve dalam pertemuan mereka pada 17-18 Desember 2024. Saat ini, para pedagang memperkirakan dengan peluang 97% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan tersebut. Pemangkasan suku bunga ini akan menjadi respons terhadap penurunan inflasi dan gejolak ekonomi yang mungkin terjadi di tengah kondisi global yang tidak menentu. Pemangkasan suku bunga cenderung menjadi katalis positif bagi harga emas, karena suku bunga yang lebih rendah membuat biaya peluang untuk memegang emas menjadi lebih murah. Selain itu, penurunan suku bunga sering kali diikuti dengan kebijakan pelonggaran moneter lainnya, yang dapat meningkatkan permintaan terhadap aset-aset safe haven seperti emas. Dengan latar belakang ini, harga emas telah menunjukkan tren bullish sepanjang tahun 2024, didorong oleh kebijakan moneter yang lebih longgar, pembelian kuat dari bank sentral, dan permintaan safe haven yang terus meningkat. Tahun ini, emas bahkan berhasil memecahkan beberapa rekor harga tertinggi sepanjang masa, mencerminkan optimisme pasar terhadap aset ini.

Dampak dari Kebijakan Suku Bunga dan Inflasi Global

Selain faktor kebijakan moneter AS, faktor global juga turut mempengaruhi pergerakan harga emas. Banyak ekonom yang memprediksi bahwa kebijakan fiskal yang diusung oleh Presiden terpilih Donald Trump, terutama yang berkaitan dengan tarif perdagangan, akan memicu inflasi lebih lanjut. Dalam kondisi seperti ini, emas sering dipandang sebagai pelindung nilai terhadap inflasi, karena nilainya cenderung stabil bahkan meningkat saat inflasi merangkak naik. Kebijakan fiskal Trump yang berpotensi meningkatkan tarif impor dan membebani sektor-sektor tertentu dapat menambah ketidakpastian ekonomi global. Ketidakpastian ini akan semakin mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven yang dapat melindungi nilai kekayaan dari gejolak ekonomi dan fluktuasi pasar saham.

Pembelian Bank Sentral yang Kuat Mendorong Harga Emas

Selain faktor kebijakan suku bunga dan inflasi, pembelian emas oleh bank sentral global juga memberikan kontribusi besar terhadap lonjakan harga emas tahun ini. Banyak bank sentral di berbagai negara, terutama di pasar negara berkembang, telah memperkuat cadangan emas mereka sebagai langkah diversifikasi dan perlindungan terhadap ketidakpastian ekonomi global. Pada tahun 2024, sejumlah bank sentral besar, seperti Bank of China dan Bank Sentral Rusia, telah meningkatkan pembelian emas dalam jumlah besar. Pembelian bank sentral ini memberikan sinyal bahwa permintaan terhadap emas akan tetap kuat meskipun ada fluktuasi harga jangka pendek.

Potensi Kenaikan Harga Emas Jangka Panjang

Dengan semua faktor ini, prospek harga emas jangka panjang tetap positif. Meskipun terjadi koreksi harga dalam jangka pendek, para analis memperkirakan bahwa tren bullish emas akan terus berlanjut dalam beberapa tahun mendatang. Salah satu alasan utamanya adalah ketidakpastian ekonomi global yang tidak kunjung surut. Faktor-faktor seperti potensi penurunan suku bunga lebih lanjut, ketegangan geopolitik, dan kebijakan moneter yang lebih longgar di berbagai negara besar kemungkinan akan terus mendukung permintaan terhadap emas sebagai aset pelindung nilai.

Peran Emas sebagai Aset Safe Haven

Di tengah berbagai ketidakpastian ekonomi, baik di AS maupun global, emas tetap menjadi salah satu aset paling dicari oleh investor yang ingin melindungi kekayaan mereka dari potensi risiko inflasi, resesi, atau gejolak pasar finansial. Seperti yang terlihat selama krisis ekonomi sebelumnya, emas sering kali menguat ketika pasar saham dan aset berisiko lainnya mengalami penurunan tajam. Ketika pasar saham mengalami volatilitas yang tinggi atau ketegangan geopolitik meningkat, emas cenderung menarik minat investor karena dianggap lebih aman dibandingkan aset lainnya yang lebih berisiko. Hal ini membuatnya menjadi pilihan utama dalam portofolio investasi, terutama di masa-masa ketidakpastian ekonomi yang semakin meningkat.

Menyongsong Suku Bunga dan Dampaknya Terhadap Harga Emas

Pada akhirnya, pertemuan Federal Reserve pada 17-18 Desember akan menjadi momen penting bagi pasar emas. Banyak yang mengharapkan bahwa penurunan suku bunga yang direncanakan akan memberikan dukungan lebih lanjut terhadap harga emas, mendorong permintaan lebih tinggi dan potensi kenaikan harga dalam jangka pendek. Namun, perhatian juga akan tertuju pada pernyataan Ketua Jerome Powell, yang dapat memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter AS untuk tahun 2025 dan seterusnya. Kebijakan suku bunga yang lebih rendah atau bahkan pembicaraan tentang kebijakan moneter yang lebih longgar dapat meningkatkan daya tarik emas sebagai aset yang aman dan menguntungkan di masa depan.

Kesimpulan

Meskipun harga emas mengalami penurunan pada hari Jumat, 13 Desember 2024, tren jangka panjang masih menunjukkan prospek positif. Pemangkasan suku bunga yang diantisipasi oleh Federal Reserve, kebijakan fiskal yang dapat memicu inflasi, serta pembelian kuat dari bank sentral akan terus mendukung harga emas ke depannya. Dalam konteks ketidakpastian ekonomi global yang terus berlanjut, emas tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari perlindungan nilai.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!