Thursday, 5 December 2024

Bestprofit | Emas Turun Meski Dolar Melemah Usai Lonjakan Klaim Pengangguran AS

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-13.jpg

Bestprofit (6/12) – Pada perdagangan sore hari Kamis (5/12), harga emas mengalami penurunan meskipun dolar AS melemah. Meskipun ada pelemahan pada dolar, harga emas untuk pengiriman Februari tercatat turun sebesar US$28,10 menjadi US$2.648,10 per ons. Penurunan harga emas ini terjadi setelah data klaim pengangguran awal di Amerika Serikat (AS) menunjukkan lonjakan yang lebih tinggi dari yang diperkirakan. Data tersebut, yang menunjukkan adanya kenaikan klaim pengangguran di minggu lalu, telah memengaruhi pandangan pasar terhadap kondisi ekonomi AS dan prospek kebijakan moneter.

Klaim Pengangguran AS Meningkat Tak Terduga

Salah satu faktor utama yang memengaruhi pergerakan harga emas pada Kamis (5/12) adalah laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS yang menunjukkan adanya lonjakan klaim pengangguran awal. Sebanyak 224.000 klaim pengangguran diajukan pada minggu lalu, lebih tinggi dari estimasi konsensus pasar yang memperkirakan angka tersebut berada di kisaran 215.000 klaim. Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan klaim pada minggu sebelumnya yang tercatat sebanyak 215.000 klaim.
Kunjungi juga : bestprofit futures

Kenaikan klaim pengangguran ini menunjukkan adanya tekanan pada pasar tenaga kerja di AS, meskipun data tenaga kerja yang lebih luas tetap menunjukkan angka yang relatif positif dalam beberapa bulan terakhir. Kenaikan yang lebih rendah dari perkiraan dalam laporan ketenagakerjaan sektor swasta pada bulan November juga memperkuat spekulasi bahwa pasar tenaga kerja mungkin mulai melambat.

Imbal Hasil Obligasi AS Naik

Salah satu dampak dari lonjakan klaim pengangguran ini adalah pergerakan imbal hasil obligasi AS. Pasar obligasi bereaksi terhadap data klaim pengangguran ini dengan mengirimkan imbal hasil ke arah yang lebih tinggi. Imbal hasil obligasi 2 tahun AS, yang sering dianggap sebagai indikator dari sentimen pasar terkait kebijakan moneter, tercatat naik sebesar 3,3 basis poin menjadi 4,171%. Sementara itu, imbal hasil obligasi 10 tahun juga mencatatkan kenaikan sebesar 1,1 basis poin, menjadi 4,192%. Kenaikan imbal hasil obligasi ini mengindikasikan adanya harapan pasar bahwa Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed), akan tetap mempertahankan kebijakan moneter yang ketat meskipun ada tanda-tanda perlambatan dalam pasar tenaga kerja. Kenaikan imbal hasil obligasi, yang biasanya diikuti dengan penguatan dolar, justru tidak berhasil mendorong penguatan harga emas. Ini mengindikasikan bahwa pasar emas tidak terlalu sensitif terhadap fluktuasi imbal hasil obligasi AS dalam jangka pendek.

Dampak Pelemahan Dolar AS terhadap Harga Emas

Di sisi lain, dolar AS juga mengalami penurunan setelah data klaim pengangguran diumumkan. Indeks dolar ICE tercatat turun 0,35 poin menjadi 105,97. Penurunan ini mencerminkan adanya kekhawatiran di pasar terkait prospek pertumbuhan ekonomi AS, terutama setelah data klaim pengangguran yang lebih tinggi dari perkiraan tersebut. Meskipun dolar melemah, harga emas tetap mengalami koreksi, yang menimbulkan pertanyaan tentang kekuatan emas sebagai aset safe haven dalam situasi ketidakpastian ekonomi. Secara umum, emas cenderung bergerak seiring dengan pergerakan dolar. Ketika dolar melemah, emas biasanya mendapat dorongan karena menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Namun, dalam situasi ini, meskipun dolar melemah, emas justru bergerak turun. Ini bisa mencerminkan adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi pasar emas, seperti proyeksi kenaikan suku bunga The Fed atau ketidakpastian ekonomi yang lebih luas.

Laporan Ketenagakerjaan AS yang Akan Datang

Kendati harga emas mengalami koreksi pada Kamis (5/12), para pelaku pasar masih menunggu rilis laporan ketenagakerjaan AS untuk bulan November yang dijadwalkan pada hari Jumat (6/12). Laporan ini diharapkan menunjukkan adanya kenaikan 214.000 pekerjaan baru, meningkat signifikan dari hanya 12.000 pekerjaan yang tercatat pada bulan Oktober. Kenaikan yang signifikan ini diharapkan akan memberikan sinyal positif tentang kesehatan pasar tenaga kerja AS, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kebijakan moneter The Fed. Jika data ketenagakerjaan untuk bulan November menunjukkan angka yang lebih baik dari ekspektasi, maka hal ini bisa memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan melanjutkan kebijakan suku bunga tinggi mereka. Sementara itu, jika laporan tersebut menunjukkan angka yang lebih lemah, hal ini dapat meningkatkan ketidakpastian di pasar dan mendorong harga emas naik sebagai aset yang lebih aman.

Pergerakan Emas yang Terus Dipengaruhi oleh Kebijakan The Fed

Salah satu faktor utama yang terus memengaruhi harga emas adalah kebijakan moneter yang diambil oleh The Fed. Dalam beberapa bulan terakhir, kebijakan suku bunga tinggi yang diterapkan oleh The Fed telah menjadi faktor utama yang menekan harga emas. Tingginya suku bunga membuat biaya kesempatan untuk memegang emas yang tidak menghasilkan bunga menjadi lebih tinggi, sehingga menurunkan daya tarik emas sebagai aset investasi. Namun, di sisi lain, ketidakpastian ekonomi global, termasuk potensi resesi di beberapa negara besar, bisa memicu lonjakan permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven. Oleh karena itu, meskipun harga emas mengalami penurunan pada Kamis (5/12), para analis percaya bahwa emas masih memiliki potensi untuk kembali menguat, tergantung pada perkembangan kebijakan The Fed dan situasi ekonomi global.

Prospek Emas di Tahun 2024

Melihat ke depan, prospek harga emas pada tahun 2024 tetap dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kebijakan moneter The Fed, kondisi pasar tenaga kerja AS, dan situasi geopolitik global. Meskipun ada kemungkinan suku bunga tetap tinggi pada awal tahun 2024, ketidakpastian ekonomi yang sedang berkembang dapat memicu permintaan terhadap emas sebagai pelindung nilai. Selain itu, dinamika pasar tenaga kerja di AS juga akan terus menjadi perhatian utama. Jika ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda pelambatan yang lebih jelas, hal ini dapat meningkatkan permintaan terhadap emas, terutama jika investor mencari aset yang lebih aman. Di sisi lain, jika ekonomi AS tetap tumbuh kuat, hal ini mungkin akan membuat kebijakan suku bunga tetap ketat, yang bisa menekan harga emas.

Kesimpulan

Pada perdagangan Kamis (5/12), harga emas bergerak turun meskipun dolar AS melemah, setelah data klaim pengangguran AS menunjukkan lonjakan yang lebih besar dari yang diperkirakan. Meskipun ada faktor-faktor yang mendukung harga emas, seperti pelemahan dolar dan ketidakpastian ekonomi global, pasar emas tetap dipengaruhi oleh kebijakan moneter The Fed dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi. Para pelaku pasar kini akan fokus pada laporan ketenagakerjaan AS yang akan dirilis pada Jumat (6/12), yang bisa memberikan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan moneter dan kondisi ekonomi AS ke depan.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!