Tuesday, 3 December 2024

Bestprofit | Emas Menguat Saat Dolar Melemah

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-12.jpeg

Bestprofit (4/12) – Emas kembali menunjukkan tren positif pada pertengahan sore hari Selasa (3/12), didorong oleh pelemahan dolar AS yang membuat logam mulia ini mengalami kenaikan harga. Kontrak emas untuk pengiriman Februari tercatat naik sebesar US$8,50, mencapai US$2.667,00 per ons. Kenaikan ini terjadi setelah sebelumnya harga emas mengalami penurunan yang cukup signifikan setelah mencapai rekor tertinggi pada akhir Oktober lalu. Dalam artikel ini, kita akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga emas, terutama terkait dengan dolar AS dan imbal hasil obligasi.

Kenaikan Emas Dipicu Pelemahan Dolar

Pada Selasa pagi, harga emas bergerak naik seiring dengan pelemahan dolar AS. Indeks dolar ICE yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama, terakhir tercatat turun 0,35 poin menjadi 106,1. Pelemahan dolar ini memberikan angin segar bagi emas karena logam mulia cenderung bergerak seiring dengan tren nilai tukar dolar. Ketika dolar melemah, emas menjadi lebih terjangkau bagi pembeli yang menggunakan mata uang selain dolar, yang dapat meningkatkan permintaan untuk emas.
Kunjungi juga : bestprofit futures

Kenaikan harga emas pada hari tersebut juga didorong oleh data ekonomi dan sentimen pasar yang lebih luas. Meskipun inflasi masih menjadi masalah utama di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, penurunan nilai dolar memberi dorongan bagi harga emas yang sempat terkoreksi setelah mencatatkan rekor tertinggi pada akhir Oktober.

Harga Emas Turun Setelah Mencapai Rekor Tertinggi

Sebelum mengalami kenaikan pada Selasa (3/12), harga emas sempat terkoreksi setelah mencapai harga tertinggi dalam sejarah, yakni US$2.800,80 per ons pada 30 Oktober. Harga emas yang melambung tinggi pada saat itu didorong oleh beberapa faktor, termasuk ketidakpastian politik di AS pasca pemilihan umum dan kekhawatiran inflasi yang terus meningkat. Namun, setelah mencapai level tertinggi tersebut, harga emas mengalami penurunan yang cukup tajam, seiring dengan penguatan dolar AS yang terjadi setelah pemilu. Dolar AS yang menguat pada waktu itu disebabkan oleh ekspektasi pasar bahwa kebijakan moneter Federal Reserve akan terus mengarah pada kenaikan suku bunga untuk mengatasi inflasi yang masih jauh dari target. Hal ini membuat investor lebih memilih aset-aset yang dianggap lebih aman dan menghasilkan imbal hasil lebih tinggi, seperti obligasi dan dolar, yang pada gilirannya menekan permintaan terhadap emas. Namun, dengan pelemahan dolar pada awal Desember, pasar kembali melihat emas sebagai aset yang menarik, terutama bagi investor yang ingin menghindari ketidakpastian ekonomi global.

Peran Inflasi dan Kebijakan The Fed

Salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan harga emas adalah kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed). Inflasi yang terus berada di atas target 2% yang ditetapkan oleh The Fed menjadi perhatian utama pasar. Meski The Fed telah menaikkan suku bunga beberapa kali untuk menanggulangi inflasi, namun angka inflasi yang masih tinggi mengindikasikan bahwa ketegangan ekonomi global belum sepenuhnya mereda. Kebijakan suku bunga yang lebih tinggi dari The Fed pada awal tahun ini sempat mempengaruhi minat investor terhadap emas. Dengan suku bunga yang lebih tinggi, imbal hasil obligasi menjadi lebih menarik, sehingga investor mulai beralih dari emas yang tidak memberikan imbal hasil langsung. Meskipun demikian, dengan tren pelemahan dolar dan pergerakan pasar yang lebih fluktuatif, emas tetap dilihat sebagai aset yang dapat melindungi nilai kekayaan dalam situasi ketidakpastian ekonomi.

Imbal Hasil Obligasi Beragam

Selain dolar, pergerakan imbal hasil obligasi juga turut mempengaruhi harga emas. Pada hari yang sama, imbal hasil obligasi pemerintah AS menunjukkan tren yang beragam. Imbal hasil obligasi dua tahun AS tercatat turun 3,3 basis poin menjadi 4,159%, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun naik sedikit 0,4 poin menjadi 4,202%. Meskipun pergerakan imbal hasil ini tidak terlalu signifikan, namun hal ini menunjukkan bahwa pasar obligasi dan pasar emas saling berhubungan. Secara historis, emas sering kali dianggap sebagai pelindung nilai ketika imbal hasil obligasi rendah atau ketika pasar khawatir tentang inflasi. Ketika imbal hasil obligasi naik, investor cenderung lebih memilih obligasi karena memberikan pengembalian yang lebih tinggi, yang dapat menurunkan permintaan terhadap emas. Namun, ketika imbal hasil obligasi menurun atau stagnan, emas menjadi pilihan yang lebih menarik karena tidak terpengaruh oleh perubahan suku bunga dan dapat menjadi instrumen investasi yang lebih aman dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.

Prospek Emas di Masa Mendatang

Melihat tren saat ini, prospek harga emas tetap menunjukkan potensi kenaikan, meskipun harga sempat terkoreksi setelah mencapai level tertinggi pada akhir Oktober. Dengan melemahnya dolar dan ketidakpastian global yang masih ada, banyak analis percaya bahwa harga emas akan terus berada dalam kisaran yang tinggi sepanjang sisa tahun 2024. Namun, risiko utama yang dapat mempengaruhi harga emas ke depan adalah kebijakan moneter dari The Fed, terutama jika inflasi tetap sulit dikendalikan dan suku bunga lebih lanjut dinaikkan. Selain itu, pasar obligasi yang fluktuatif dan ketidakpastian ekonomi global juga akan terus memainkan peran penting dalam pergerakan harga emas.

Kesimpulan

Harga emas menunjukkan kenaikan yang signifikan pada Selasa (3/12) berkat melemahnya dolar AS. Kenaikan harga emas ini menjadi indikasi bahwa pasar masih mempertimbangkan emas sebagai aset yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi global. Meskipun harga emas sempat terkoreksi setelah mencapai rekor tertinggi pada akhir Oktober, namun dengan pelemahan dolar dan pergerakan imbal hasil obligasi yang beragam, prospek emas tetap terlihat positif. Investor yang ingin melindungi kekayaan mereka dari inflasi dan fluktuasi pasar bisa mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam emas sebagai instrumen yang relatif stabil di tengah ketidakpastian global.  
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!