BESTPROFIT FUTURES (21/8) - Bursa Saham AS catat gain pada hari ke-3,
Indeks Standard & Poor 500 ditutup dengan poin rekor penutupan, hal
tersebut akibat hasil pertemuan Federal Reserve mengindikasikan bahwa
bank sentral akan melanjutkan untuk mendukung ekonomi ditengah belum
stabilnya pemulihan pada bursa tenaga kerja.
Indeks S&P 500
menguat 0.3% ke level 1,986.50 pukul 4 sore waktu New York. Indeks acuan
saham tersebut menyentuh level 1,988.57, sebelumnya sempat melampaui
dari penutupan tertingginya kemarin sebesar 1,987.98. Dow Jones
Industrial Average naik sebesar 60.11 poin atau 0.4% ke level 16,979.70.
Perdagangan saham pada Indeks S&P 500 sebesar 17% dibawah 30 hari
rata-rata untuk saat ini.
The Fed meningkatkan kemungkinan bahwa
berakhirnya stimulus yang agresif diperkirakan lebih cepat dari yang
diperkirakan, sementara masih adanya pengakuan berlanjutnya penurunan
pada bursa tenaga kerja. The Fed berada pada laju guna menurunkan
pembelian obligasi bulanannya pada Oktober mendatang dan berupaya
mempertahankan acuan suku bunga rendah untuk œwaktu yang cukup lama
setelah itu.
Hasil pertemuan menyatakan bahwa œbanyak anggota
memperingatkan bahwa jika data pekerjaan bergerak ke arah target The Fed
lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, œhal tersebut
diperkirakan akan tercapai guna mengawali menghapus kebijakan moneter
lebih cepat dari yang mereka perkirakan sebelumnya. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Wednesday, 20 August 2014
Tuesday, 19 August 2014
Kesiapan Pasar Modal Indonesia Jelang MEA 2015
Hanya dalam hitungan yang kurang dari 6
bulan, Indonesia akan berada pada zona Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di
tahun 2015. Memasuki zona ini jika Indonesia masih ingin tetap bisa
bersaing, maka Indonesia harus berbenah khususnya dalam pasar modalnya.
Pasalnya, daya saing beberapa sektor industri utama di Negara kita masih
kalah jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.
Karenanya kesiapan emiten dan regulator
pasar modal pun juga akan ditantang, agar tidak kalah saing pada
terbukanya perdagangan lintas negara-negara ASEAN. Karenanya beberapa
emiten saat ini diwajibkan memerhatikan praktek good corporate governance nya
agar emiten Indonesia nantinya dapat menarik kepercayaan investor asing
dengan mudah, sehingga kerjasama antar emiten pun akan lebih gampang
terjalin.
Dalam peta jalan atau road map
MEA 2015 yang disusun ASEAN, pasar modal merupakan salah satu sektor
yang masuk prioritas integrasi. Integrasi pasar modal negara-negara
ASEAN adalah syarat utama terciptanya kelancaran arus modal dan
investasi.
Dengan integrasi pasar modal maka akan
terjadi peningkatan aliran modal antarnegara ASEAN, sinkronisasi harga
aset di tiap yurisdiksi, pendalaman pasar, stabilitas pasar keuangan,
dan alokasi sumberdaya kapital yang lebih baik. Yang tidak kalah penting
adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.
Namun sebaliknya jika berada pada posisi
investor pasar modal Indonesia, kebanyakan para investor justru tidak
khawatir dengan pemberlakuan MEA tahun depan. Ketua Masyarakat Investor
Sekuritas Indonesia, Sanusi mengatakan, Investor sesungguhnya akan
sangat diuntungkan dengan integrasi pasar modal di ASEAN.
Sumber : Vibiznews
Rilis BPS Agustus, Ekspor Nonmigas Tujuan Jerman Meningkat
Perkembangan ekspor nonmigas ke negara
tujuan Jerman menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkini
menunjukkan peningkatan. Hal itu ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada
nilai ekspor nonmigas ke negara tersebut dimana nilai pada bulan Juni
dilaporkan dapat mencapai nilai 259.9 juta Dollar AS .
Sementara itu pada bulan sebelumnya
ekspor nonmigas ke negara tersebut hanya mencapai nilai 251.1 juta
Dollar AS. Dengan demikian kinerja ekspor nonmigas pada periode tersebut
mengalami penambahan sebesar + 8.79 juta Dollar AS, atau meningkat
sebesar + 3.50 %.
Data terkini dari BPS juga menunjukkan
bahwa ekspor nonmigas dari awal tahun ini sampai bulan Juni secara total
mencapai angka 1428.4 juta Dollar AS. Nilai tersebut menunjukkan adanya
penurunan sebesar -22.09 juta Dollar AS atau sekitar -1.52 %, dimana
pada periode yang sama tahun lalu hanya mencapai nilai 1450.5 juta
Dollar AS.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Euro
terpantau bergerak turun sekitar -2.19 % terhadap mata uang Rupiah pada
perdagangan valas dari awal Juni hingga pekan ini.
Sumber : Vibiznews
Ketidakpastian Situasi Ekonomi Membuat RBA Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Australia
Bank sentral Australia hingga saat ini
masih menyampaikan bahwa prospek ekonomi negaranya masih belum jelas
karena suku bunga acuan rendah yang masih tetap dipertahankan hingga
hari ini. Hingga saat ini suku bunga tidak berubah pada rekor rendah 2,5
persen. Selain itu pertumbuhan PDB cenderung melambat ke kecepatan yang
lebih moderat pada kuartal kedua tahun lalu.
Gubernur RBA, Glenn Stevens, saat ini
sedang berusaha mendongkrak permintaan domestik untuk mengimbangi
perlambatan dari sisi investasi pertambangani.
Ditengah ketidakpastian kondisi
Australia saat ini, Glenn memangkas proyeksi pertumbuhan dan inflasi
serta memprediksi pertumbuhan upah akan cenderung stagnan.
Tingkat pengangguran Australia tercatat
naik menjadi 6,4 persen pada Juli lalu dari level 6 persen pada bulan
Juni. Tingkat pengangguran Australia saat ini memang tercatat lebih
tinggi daripada tingkat pegangguran AS untuk pertama kalinya sejak tahun
2007 lalu.
Kebijakan moneter yang longgar (ease monetary policy) yang
diberlakukan saat ini di Australia telah mendorong pasar properti.
Harga rumah di Australia naik 1,8 persen pada kuartal kedua jika
dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dan naik 10,1 persen jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Meski demikian, berdasarkan laporan yang dimiliki, tingkat kepercayaan bisnis dan konsumen di Negeri Kanguru justru berhasil meningkat ke level tertingginya sejak September lalu. Saat ini, nilai tukar mata uang yang tinggi menjadi salah satu hambatan dalam menyeimbangkan lesunya investasi pertambangan.
Sumber : Vibiznews
Emas Ditutup Jatuh Untuk Sesi Ketiga Inflasi AS
BESTPROFIT FUTURES (20/8) - Emas
berjangka jatuh untuk sesi ketiga berturut-turut seiring ukuran inflasi
AS menunjukkan tekanan harga masih terbatas dan pembangunan perumahan
mulai meningkat, menempatkan permintaan untuk logam mulia sebagai
investasi alternatif.
Pada
bulan Juli lalu, biaya hidup naik di laju paling lambat dalam lima
bulan terakhir, dan pembangunan rumah mulai melonjak sebesar 16 persen,
yang merupakan level tertingginya dalam delapan bulan terakhir, pada
laporan terpisah menunjukkan hari ini. Tahun lalu, emas merosot tajam
dalam tiga dekade terakhir di tengah reli ekuitas dan tingkat inflasi
diredam.
Logam
melemah sebesar 3 persen pada bulan lalu terkait spekulasi bahwa
Federal Reserve akan menaikkan tingkat suku bunga sebagai daya tarik
keuntungan perekonomian. Bank sentral besok akan merilis tambahan dari
pertemuan kebijakan pada tanggal 29-30 Juli lalu, dan Ketua Janet Yellen
akan menyampaikan pidatonya pada 22 Agustus mendatang di sebuah
simposium tahunan di Jackson Hole, Wyoming.
Emas
berjangka untuk pengiriman bulan Desember turun sebesar 0,2 persen
untuk menetap di level $ 1,296.70 per ons pada pukul 1:46 di Comex New
York. Pada 15 Agustus kemarin, harga emas menyentuh ke level $ 1,293,
yang merupakan level terendahnya untuk sebuah kontrak yang aktif sejak 6
Agustus kemarin. Perdagangan emas sebesar 41 persen di bawah rata-rata
untuk 100 hari terakhir untuk hari ini, menurut data yang disurvei oleh
Bloomberg. (knc)
Sumber : Bloomberg
Sentimen Suku Bunga The Fed, Antarkan Bursa Saham AS Ditutup Menguat
BESTPROFIT FUTURES (20/8) - Bursa Saham AS menguat, Indeks Standard
& Poor 500 mencapai level tertingginya, akibat ritel reli terkait
rilis laba perusahaan yang naik dari perkiraan sebelumnya, sementara
data menunjukkan bahwa tekanan inflasi masih ada dan pembangunan
perumahan melonjak.
Indeks S&P 500 menguat 0.5% ke level 1,981.53 pukul 4 sore waktu New York, mengantarkan indeks tersebut berada pada 0.3% dari rekornya. Indeks Nasdaq Composite menguat sebesar 0.4% ke level tertingginya sejak 2000 silam. Sementara itu, saham Apple Inc. ditutup pada rekornya sebesar $100.53.
Kemarin Indeks S&P 500 menguat sebesar 0.9% setelah meredanya kekhawatiran mengenai konflik Ukraina. Indeks acuan saham tersebut rebound setelah sebelumnya menurun sebesar 3.9% dari rekornya yang tercatat 24 Juli lalu ditengah berkembangnya kekhawatiran mengenai konflik global seperti Ukraina, Gaza dan Irak. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks S&P 500 menguat 0.5% ke level 1,981.53 pukul 4 sore waktu New York, mengantarkan indeks tersebut berada pada 0.3% dari rekornya. Indeks Nasdaq Composite menguat sebesar 0.4% ke level tertingginya sejak 2000 silam. Sementara itu, saham Apple Inc. ditutup pada rekornya sebesar $100.53.
Kemarin Indeks S&P 500 menguat sebesar 0.9% setelah meredanya kekhawatiran mengenai konflik Ukraina. Indeks acuan saham tersebut rebound setelah sebelumnya menurun sebesar 3.9% dari rekornya yang tercatat 24 Juli lalu ditengah berkembangnya kekhawatiran mengenai konflik global seperti Ukraina, Gaza dan Irak. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Monday, 18 August 2014
Dolar Menguat Terkait Kebijakan The Fed; Kiwi Catat Pelemahan
BESTPROFIT FUTURES (19/8) - Dolar
tahan gain terhadap mata uang utama karena tanda-tanda pemulihan
ekonomi yang didukung permaslahan The Fed untuk menormalkan kebijakan.
kiwi Selandia Baru turun setelah harga produsen catat penurunan.
Indeks
Spot Dollar Bloomberg rebound dari level terendah dua pekan jelang
Departemen Tenaga Kerja merilis data harga konsumen hari ini dan Ketua
The Fed Janet Yellen dan para gubernur bank sentral mempersiapkan untuk
pertemuan pada konferensi tahunan di Jackson Hole, Wyoming. Euro tahan
penurunan tajamnya hampir dalam dua pekan terakhir jelang laporan pekan
ini bahwa para ekonom memperkirakan akan menunjukkan melambatnya
aktivitas manufaktur di wilayah tersebut dan di tengah spekulasi Bank
Sentral Eropa (ECB) yang akan meningkatkan stimulus moneter.
Dolar
stagnan pada level $ 1,3362 per euro pada 8:38 pagi di Tokyo dari
kemarin, ketika harga menguat sebesar 0,3%, merupakan yang terbesar
sejak 5 Agustus diperdagangkan di level ¥ 102,63 dari level 102,57 pada
penutupan perdagangan di New York, ketika naik sebanyak 0,2%. kemarin
Euro 18 negara dibeli sebesar ¥ 137,13 dari level 137,07.
Indeks
Spot Dollar Bloomberg, yang menelusuri greenback terhadap 10 mata uang
utama, ditransaksikan di level 1,020.57 dari level 1,020.21 kemarin,
ketika menyentuh level 1,018.70, merupakan yang terendah sejak 1 Agustus
lalu.(yds)
Sumber: Bloomberg
Redanya Konflik Ukraina, Antarkan Emas Turun Dibawah Level $1,300
BESTPROFIT FUTURES (19/8) - Emas turun di hari Senin ini akibat
ancaman eskalasi konflik Ukraina yang tampaknya mereda untuk saat ini
dan reli pada pasar ekuitas global dan menguatnya dollar telah
mengantarkan harga emas bullion dibawah level $1,300 per ounce.
Russia menyatakan bahwa semua isu yang berhubungan dengan konvoi kemanusiannya ke Ukraina telah diselesaikan, akan tetapi belum ada kepastian yang mengarah kepada gencatan senjata atau solusi politik untuk konflik di timur Ukraina setelah pembicaraan antara Russia, Jerman, Perancis dan Ukraina pada hari minggu lalu.
Namun demikian eskalasi ketegangan masih tinggi setelah Ukraina menduga pasukan pemberontak pro-Russia pada hari Senin ini menyerang konvoi dengan tembakan roket di dekat timur kota Luhansk, tetapi para separatis menyangkal guna bertanggung jawab akan hal tersebut.
Para analis menyatakan bahwa kegagalan emas guna melanjutkan reli safe-haven dapat mempengaruhi kenaikannya.
Spot emas turun sebesar 0.4% ke level $1,299.34 pukul 2:17 siang waktu New York , sementara emas berjangka U.S. COMEX untuk pengiriman bulan Desember ditutup turun sebesar $6.90 per ounce pada level $1,299.30.
Sementara dollar catat gain sebesar 0.2% terhadap mayoritas mata uang lainnya setelah sebelumnya mengalami penurunan mingguan ke-6 secara berturut-turut. Emas sering bergerak berlawanan terhadap mata uang AS tersebut.
Penurunan tajam pada harga minyak mentah Brent juga memberikan tekanan kepada emas.
Pasar sedang menunggu pertemuan tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, pada hariu Kamis mendatang, seperti juga pidato Ketua Federal Reserve Janet Yellen pada hari Jumat mendatang, yang akan memberikan isyarat mengenai waktu akan kenaikan suku bunga AS.
Ketegangan di Ukraina dan Timur Tengah telah memberikan kontribusi kepada kenaikan emas sebesar 8% sepanjang tahun 2014 ini, sehingga memicu permintaan.
Emas juga kembali gagal mendapatkan dukungan dari permintaan fisik pada mayoritas konsumen China dan India. (bgs)
Sumber : Reuters
Russia menyatakan bahwa semua isu yang berhubungan dengan konvoi kemanusiannya ke Ukraina telah diselesaikan, akan tetapi belum ada kepastian yang mengarah kepada gencatan senjata atau solusi politik untuk konflik di timur Ukraina setelah pembicaraan antara Russia, Jerman, Perancis dan Ukraina pada hari minggu lalu.
Namun demikian eskalasi ketegangan masih tinggi setelah Ukraina menduga pasukan pemberontak pro-Russia pada hari Senin ini menyerang konvoi dengan tembakan roket di dekat timur kota Luhansk, tetapi para separatis menyangkal guna bertanggung jawab akan hal tersebut.
Para analis menyatakan bahwa kegagalan emas guna melanjutkan reli safe-haven dapat mempengaruhi kenaikannya.
Spot emas turun sebesar 0.4% ke level $1,299.34 pukul 2:17 siang waktu New York , sementara emas berjangka U.S. COMEX untuk pengiriman bulan Desember ditutup turun sebesar $6.90 per ounce pada level $1,299.30.
Sementara dollar catat gain sebesar 0.2% terhadap mayoritas mata uang lainnya setelah sebelumnya mengalami penurunan mingguan ke-6 secara berturut-turut. Emas sering bergerak berlawanan terhadap mata uang AS tersebut.
Penurunan tajam pada harga minyak mentah Brent juga memberikan tekanan kepada emas.
Pasar sedang menunggu pertemuan tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, pada hariu Kamis mendatang, seperti juga pidato Ketua Federal Reserve Janet Yellen pada hari Jumat mendatang, yang akan memberikan isyarat mengenai waktu akan kenaikan suku bunga AS.
Ketegangan di Ukraina dan Timur Tengah telah memberikan kontribusi kepada kenaikan emas sebesar 8% sepanjang tahun 2014 ini, sehingga memicu permintaan.
Emas juga kembali gagal mendapatkan dukungan dari permintaan fisik pada mayoritas konsumen China dan India. (bgs)
Sumber : Reuters
Gejolak Geopolitik Mereda, Topix Jepang Naik Hari Ke-7
BESTPROFIT FUTURES (19/8) - Saham
Jepang naik, dengan indeks Topix menguat untuk hari ketujuh, karena
pelemahan yen ditengah tanda-tanda berkurangnya gejolak geopolitik.
Indeks
Topix naik 0,6% ke level 1,279.40 pada 09:01 pagi di Tokyo, menuju
level penutupan tertinggi sejak Agustus 1. Dengan semua kecuali satu
dari 33 kelompok industri meningkat. Indeks Nikkei 225 Stock Average
naik 0,8% ke level 15,447.43. Mata uang yen tergelincir 0,1% ke level
102,63 per dolar setelah jatuh 0,2% kemarin.
Hari
ini kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,1%. Indeks saham
melonjak 0,9% kemarin karena meredanya ketegangan atas konflik global
dan Dollar General Corp naik terkait aktivitas merger.
National Association of Home Builders / Wells Fargo Indeks sentimen naik ke level 55 bulan ini dari level 53 pada bulan Juli, merupakan level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.
Indeks
Topix rebound 12% dari level terendah tahun ini pada tanggal 14 April
sampai kemarin ditengah optimisme mengenai ekonomi global dan spekulasi
Dana Investasi Pensiun Pemerintah Jepang senilai $ 1.2 triliun akan
membeli lebih banyak saham domestik.
Indeks
Topix diperdagangkan pada 1,2 kali nilai buku pada penutupan terakhir,
dibandingkan dengan 2,7 untuk S&P 500 dan 1,8 untuk Indeks Stoxx
Europe 600.(yds)
Sumber: Bloomberg
Indeks Saham Berjangka Asia Naik Terkait Reli Minyak
BESTPROFIT FUTURES (19/8) - Indeks
saham berjangka Asia naik mengirim saham AS setelah yen dan emas
mengalami penurunan, sementara obligasi Selandia Baru terkoreksi di
tengah berjurangnya tanda-tanda kekhawatiran geopolitik. Harga minyak
mentah naik pasca penurunan kemarin.
Indeks
Nikkei 225 Stock Average berjangka naik di Chicago dan Osaka, dengan
kontrak berjangka pada indeks dari Australia sampai Korea Selatan catat
gain setidaknya sebesar 0,1 persen. Indeks Standard & Poor 500
berjangka naik sebesar 0,1 persen pada pukul 07:26 pagi di Tokyo setelah
indeks acuan saham melonjak sebesar 0,9 persen. Mata uang Jepang berada
di level 102,56 per dolar setelah melemah sebesar 0,2 persen kemarin,
sementara emas stabil setelah penurunan dua hari berturut-turut.
Obligasi Selandia Baru dengan tenor sepuluh tahun mengikuti Treasuries lebih rendah. Minyak di perdagangan New York menambahkan 0,3 persen.
Israel
dan militan Palestina setuju untuk memperpanjang gencatan senjata
selama lima hari berturut-turut, sementara di Irak, pasukan Kurdi dan
pemerintah merebut kembali bendungan terbesar di negara tersebut dari
pemberontak. The Reserve Bank of Australia akan merilis risalah dari
pertemuan terakhir mereka hari ini, dengan rilis dari Federal Reserve
besok. Para Gubernur bank sentral akan bertemu di Jackson Hole, Wyoming,
pekan ini. (knc)
Sumber : Bloomberg
Saham AS Ditutup Menguat Diikuti Dollar General Rally
BESTPROFIT FUTURES (19/08) - Saham-saham
AS naik mengirim Indeks Standard & Poor 500 memperpanjang kenaikan
mingguan terbesarnya sejak Juli lalu, seiring ketegangan mereda atas
konflik global dan Dollar General Corp rally pada aktivitas merger.
Dollar General
melonjak sebesar 12 persen setelah menawarkan $ 9.7 miliar untuk
pasangan Dollar, yang mengalami rally sebesar 4,9 persen. Saham Delta
Air Lines Inc dan saham Southwest Airlines Co memimpin kenaikan di
antara perusahaan-perusahaan industri lainnya diikuti harga minyak
jatuh. Saham Homebuilders naik terkait kepercayaan dalam industri naik
ke level tertingginya dalam tujuh bulan terakhir. Saham Internet dan
bioteknologi mengalami rally, melanjutkan memangkas kerugiannya dari
awal tahun ini.
Indeks S & P 500
naik sebesar 0,8 persen ke level 1,971.54 pukul 04:00 di New York,
kenaikan yang merupakan sepanjang level tertingginya. Indeks Dow Jones
Industrial Average menguat sebesar 175,06 poin, atau 1,1 persen, ke
level 16,837.97. Indeks Nasdaq Composite melonjak sebesar 1 persen ke
level tertingginya sejak tahun 2000 lalu. Perdagangan perusahaan di
Indeks S & P 500 sebesar 12 persen di bawah rata-rata 30-hari untuk
hari ini.
Menteri Luar Negeri
Ukraina Pavlo Klimkin bertemu Presiden Rusia Sergei Lavrov selama lebih
dari lima jam melakukan pembicaraan di Berlin, karena mereka berusaha
untuk meredakan ketegangan setelah para pejabat di Kiev mengatakan bahwa
pasukannya merusak sebagian konvoi bersenjata dari Rusia. Klimkin
mengatakan pembicaraan telah membawa "kemajuan moderat," meskipun ia
meminta Rusia untuk mengikuti perkataan dengan tindakannya. (knc)
Sumber : Bloomberg
Sunday, 17 August 2014
Indeks Dolar Dekati 2 Minggu Terendah Jelang Rilis Data Inflasi
BESTPROFIT FUTURES (18/8) - Dolar
berada di dekat dua minggu terendah terhadap mitra dagang utamanya
jelang rilis data yang diperkirakan akan menunjukkan perlambatan inflasi
dan jelang pertemuan bank sentral dalam konferensi tahunannya di
Jackson Hole, Wyoming.
Indeks
Bloomberg US Dollar, yang melacak greenback terhadap 10 mata uang
utama, menyelesaikan penurunan mingguan pertama dalam sebulan pada
Agustus 15 lalu. Ketua Federal Reserve, Janet Yellen akan menyampaikan
pidato pada 22 Agustus mendatang. Perdagangan berjangka memangkas
spekulasi bullish terbesar
dolar terhadap yen sejak bulan April. Permintaan yen berkurang setelah
Menteri Luar Negeri Rusia bertemu dengan rekanannya dari Ukraina di
Berlin.
Indeks
Bloomberg Dollar Spot sedikit berubah di level 1,019.56 pada pukul
09:01 pagi di Tokyo dari 15 Agustus lalu, ketika menyentuh 1,019.32,
level terendah sejak 1 Agustus. Indeks tersebut turun 0,2 persen pada
pekan lalu.
Terhadap
yen, dolar diperdagangkan di level 102,43 yen dari 102,36 yen di New
York dan mencapai $ 1,3390 per euro dari $ 1,3401 pada 15 Agustus,
ketika melemah 0,3 persen. Yen sedikit berubah di level 137,13 per euro
dari 137,16.
Acauan
catatan yield AS dengan tenor 10-tahun tergelincir ke level 2,30 persen
pada pekan lalu, level terendah sejak Juni 2013.(frk)
Sumber : Bloomberg
Topix Berfluktuasi Setelah Memangkas Gain Mingguan Terbesar Sejak April
BESTPROFIT FUTURES (18/8) - Indeks
Topix Jepang berfluktuasi pagi ini, setelah memangkas kenaikan mingguan
terbesar dalam empat bulan terakhir, setelah para investor menimbang
ketegangan geopolitik dan lonjakan harga minyak yang ditopang oleh
produsen energi.
Indeks
Topix turun 0,1 persen menjadi 1,269.66 pada pukul 09:07 pagi di Tokyo,
setelah naik sebanyak 0,1 persen. Inpex Corp. merupakan salah satu
pendongkrak terbesar dalam indeks, sementara perusahaan telekomunikasi
menyeret indeks lebih rendah. Topix mencatat kenaikan 3,5 persen pada
pekan lalu, yang merupakan kenaikan terbesar sejak periode yang berakhir
pada 18 April yang lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,1
persen pada hari ini ke level 15,307.31.
Konflik,
Ukraina dan sekutunya yang mengatakan sedang didorong oleh dukungan
Rusia bagi para pemberontak, juga telah memicu sanksi yang telah menekan
perdagangan dan ancaman yang akan mengirim ekonomi Presiden Vladimir
Putin ke dalam resesi sebesar $ 2 triliun. Harga minyak naik tajam dalam
sebulan pada 15 Agustus lalu.
Di
Irak, AS memperluas serangan udaranya selama akhir pekan dan
menggunakan pesawat pembom untuk pertama kalinya sejak serangan dimulai
pada 8 Agustus untuk membantu mengamankan bendungan di dekat Mosul, kota
terbesar di bagian utara negara tersebut, yang telah diduduki oleh para
pemberontak.
Kontrak
pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,3 persen. Indeks tersebut
ditutup sedikit berubah pada 15 Agustus pasca produsen energi mengalami
reli.(frk)
Sumber : Bloomberg
Harga Emas Melemah, Efek Putin di Akhir Pekan Tekan Harga Signifikan
Harga emas LLG pada perdagangan pekan
lalu, 11-15 Agustus 2014, terpantau ditutup melemah secara agregat
sepekan. Pelemahan harga emas LLG dipicu oleh dorongan faktor geopolitik
global yang membaik meskipun perekonomian global sempat memberikan
dorongan penguatan.
Pergerakan harga emas pada pekan lalu,
terpantau gagal melanjutkan penguatan pada pekan sebelumnya. Dorongan
bursa saham global yang menguat akibat pelemahan geopolitik menjadi
momok pada pergerakan harga emas pekan lalu. Meskipun demikian,
data-data perekonomian global yang cenderung negatif, masih membuat
pergerakan melemah emas relatif terbatas pekan lalu.
Pola investasi para investor terhadap
risiko dari kondisi global yang masih belum stabil masih menjadi trend
penggerak harga emas di awal pekan lalu. Isu dari kelanjutan konflik
Ukraina-Rusia yang relatif mereda membuat pergerakan bursa saham
mengalami penguatan yang berimbas pada melemahnya harga emas akibat
penurunan investasi safe haven.
Namun, rilis data sentimen perekonomian
Jerman oleh ZEW yang jatuh hingga ke level 8,6 dari 27,2 serta jauh dari
ekspektasi di 18,2, berhasil memicu harga emas pada perdagangan hari
ke-2 pekan lalu. Hal tersebut disebabkan oleh indikasi melemahnya
pengaruh negara dengan perekonomian terkuat Eropa tersebut akibat
kuatnya perhatian pasar ke konflik Ukraina-Rusia.
Setelah terdorong oleh kekhawatiran akan
perekonomian Eropa, harga emas kembali terdorong menguat pada
perdagangan selanjutnya akibat sentimen perekonomian AS. Sejalan dengan
pelemahan sentimen perekonomian Jerman, sektor ritel AS yang melemah,
memberikan dorongan penguatan pada harga emas. Berdasarkan data yang
rilis pekan lali. Produktivitas sektor retail AS jatuh ke level 3,7%
dari 4,3% dan melenceng jauh dari ekspektasi di 4,58%.
Walaupun terdorong positif oleh lesunya
sektor retail AS, pergerakan pada perdagangan hari ke-3 tersebut
tertahan oleh data perekonomian Inggris. Data pekerja Inggris yang
dilaporkan membaik pada pekan lalu memicu pelemahan demand safe haven di
kawasan Eropa. Berdasarkan laporan pekan lalu, pengangguran Inggris
membaik sebsar 0,1% dari level 6,5% ke 6,4% dan sesuai ekspektasi.
Penguatan terhadap harga emas pun
berlanjut pada perdagangan hari ke-4 pekan lalu meskipun runtuhnya
fondasi dorongan geopolitik mulai terjadi pada perdagangan di hari
tersebut. Pergerakan harga emas pada perdagangan Kamis, terdorong
positif kuat akibat data-data perekonomian Eropa dan AS yag berjalan
searah dalam keadaan negatif.
Berdasarkan rilis data-data GDP Jerman
dan Uni Eropa serta pekerja AS pada pekan lalu, ketiga data berada dalam
posisi negatif. Pada pekan lalu, data GDP Jerman YoY dilaporkan anjlok
dari 2,5% ke 0,8%, GDP Uni Eropa yang turun dari 0,2% ke 0%, sementara
initial jobless claims AS kembali berada di posisi negatif kuat dengan
lonjakan dari level 290.000 ke level 311. Dampak dari rentetan data
negatif tersebut, harga emas pun terdorong menguat cukup kokoh.
Namun, pernyataan Putin pada hari
perdagangan tersebut, sempat membuat goyah pergerakan menguat harga emas
meskipun masih dapat ditutup menguat. Pernyataan Putin yang ingin untuk
segera mengakhiri konflik Rusia-Ukraina, langsung berdampak pada
pelemahan harga emas meskipun belum dapat membuat harga emas ditutup
menguat pada perdagangan Kamis pekan lalu.
Walaupun masih belum dapat membuat
pergerakan emas melemah pada perdagangan Kamis, efek Putin mulai
terlihat pada perdagangan di hari terakhir pekan lalu. Runtuhnya fondasi
dari geopolitik global terpantau sangat kuat mempengaruhi harga emas.
Meskipundata perkiraan GDP Inggris melemah dari 3,2% ke 3,0%, lesunya
geopolitik global membuat investor lari dari aset safe haven. Dampak
dari hal tersebut pun terlihat dari harga emas yang langsung merosot
tajam hingga menutup pergerakan menguat dalam 3 hari perdagangan
sebelumnya.
Pada rentang perdagangan pekan lalu,
11-15 Agustus 2014, harga emas LLG ditutup melemah secara agregat
sepekan. Harga emas LLG turun 0,57% ke tingkat harga $1.304,30/t oz atau
melemah $7,45/t oz.
Sementara pada perdagangan emas berjangka
di Bursa Comex, harga emas berjangka juga ditutup melemah secara
agregat sepekan. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2014
turun 0,37% ke tingkat harga $1.306,2/t oz atau melemah $4,8/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi harga emas berpotensi untuk kembali melemah pada
perdagangan hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh pudarnya fondasi
penguatan dari konflik Ukraina-Rusia. Terkait pergerakan harga, range
normal pada pekan ini diprediksi akan berada di kisaran $1.281-$1.323
pada emas LLG dan $1.281-$1.326 pada emas berjangka Comex untuk kontrak
Desember 2014.
Sumber : Vibiznews
Ekspor Nonmigas Ke ASEAN Lainnya Dilaporkan Naik
BESTPROFIT FUTURES (18/8) - Perkembangan ekspor nonmigas ke ASEAN
Lainnya menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkini menunjukkan
peningkatan. Hal itu ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada nilai
ekspor nonmigas ke negara tersebut dimana nilai pada bulan Juni
dilaporkan dapat mencapai nilai 598.2 juta Dollar AS .
Sementara itu pada bulan sebelumnya
ekspor nonmigas ke negara tersebut hanya mencapai nilai 590.6 juta
Dollar AS. Dengan demikian kinerja ekspor nonmigas pada periode tersebut
mengalami penambahan sebesar + 7.60 juta Dollar AS, atau meningkat
sebesar + 1.28 %.
Data terkini dari BPS juga menunjukkan
bahwa ekspor nonmigas dari awal tahun ini sampai bulan Juni secara total
mencapai angka 3462.7 juta Dollar AS. Nilai tersebut menunjukkan adanya
penurunan sebesar -72.40 juta Dollar AS atau meningkat sekitar -2.04 %,
dimana pada periode yang sama tahun lalu hanya mencapai nilai 3535.1
juta Dollar AS.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Dollar
Amerika Serikat terpantau bergerak melemah sekitar -0.40 % terhadap mata
uang Rupiah pada perdagangan valas dari awal Juni hingga pekan ini.
Saham Asia Menuju Kenaikan Beruntun Dlm 4 Bulan Terakhir
BESTPROFIT FUTURES (18/8) - Saham
Asia naik untuk hari keenam, dengan indeks acuan menuju kenaikan secara
beruntun terpanjang dalam empat bulan terakhir, karena saham konsumen
dan teknologi menguat.
Indeks
MSCI Asia Pacific naik 0,1% ke level148,19 pada 09:03 pagi di Tokyo,
sebelum pasar saham di Hong Kong dan China dibuka. Indeks saham reli
2,7% pekan lalu karena para investor mengkaji, laba Ukraina properti dan
data ekonomi yang memicu spekulasi bank sentral yang akan
mempertahankan stimulus.
Indeks
Topix Jepang naik 0,1% dan indeks S & P / ASX 200 Australia
stagnan. Indeks NZX 50 Selandia Baru tergelincir 0,1% dan indeks Kospi
Korea Selatan naik 0,4%.
Kontrak
pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,3% hari ini. Pekan lalu
Indeks saham AS ekuitas naik sebesar 1,2%, untuk gain pekan kedua.
Kontrak berjangka pada Indeks Hang Seng di Hong Kong turun sebanyak 0,2
dan kontrak pada indeks Hang Seng China Enterprises turun 0,3% di
sebagian besar perdagangan terakhir. Indeks Bloomberg China-US Equity
dari saham China yang diperdagangkan di New York stagnan pada 15
Agustus, naik 2,1% pada pekan ini.
Indeks
Asia Pasifik diperdagangkan pada 13,6 kali perkiraan laba pada sesi
penutupan terakhir dibandingkan dengan 16,4 untuk S&P 500 dan 14,9
untuk indeks Stoxx Europe 600, menurut data yang dihimpun oleh
Bloomberg.(yds)
Sumber: Bloomberg
Thursday, 14 August 2014
Harga Minyak Mentah WTI Terjun di Nymex, Demand Global Mengkhawatirkan
Harga minyak mentah WTI di Bursa Nymex
pada penutupan perdagangan Kamis 14 Agustus 2014 terpantau ditutup
melemah signifikan. Pelemahan harga minyak mentah WTI di Bursa Nymex
dipicu oleh indikasi melemahnya demand global serta ekspektasi
peningkatan output minyak mentah Amerika Serikat.
Keluarnya beberapa laporan perkiraan GDP
di kawasan Eropa serta data pekerja AS yang berada dalam kondisi
negatif, menjadi determinan kuat yang menggerus harga minyak mentah di
Nymex. Data GDP Jerman dan Uni Eropa yang masing-masing turun dari 2,5%
ke 0,8% dan 0,2% ke 0%, mengindikasikan akan adanya pelemahan demand
dari pasar Eropa. Sementara data initial jobless claims AS yang kembali
meningkat dari 290.000 ke 311.000 juga turut berdampak pada indikasi
pelemahan demand dari pasar domestik AS.
Selain faktor dari sentimen sisi demand
yang negatif kuat, sentimen sisi supply pun juga turut mendorong harga
minyak mentah WTI dan Brent untuk bergerakn melemah. Data persediaan
minyak mentah AS yang dinyatakan naik hingga 1.401.000 barrel pada akhir
pekan lalu dan prediksi akan terjadinya peningkatan output minyak
mentah AS ke level 8,5 juta bpd membuat minyak WTI tertekan dari sisi
supply. Diluar produksi AS, harga minyak mentah pun juga terdorong
melemah akibat sentimen negatif dari peningkatan output Libia.
Pada perdagangan Kamis 14 Agustus 2014 di
Bursa Nymex, harga minyak mentah WTI terpantau ditutup melemah
signifikan. Harga minyak mentah WTI berjangka Nymex untuk kontrak
September 2014 anjlok 2,06% ke tingkat harga terendah hampir 7 bulan di
$95,58/barrel atau melemah $2,01/barrel.
Sementara pada perdagangan minyak mentah
jenis Brent, pergerakan harga yang ditutup dini hari tadi juga
menunjukan adanya pelemahan signifikan pada harga minyak mentah Brent.
Harga minyak mentah Brent berjangka Nymex untuk kontrak Desember 2014
anjlok 2,72% ke tingkat harga $103,16/barrel atau melemah $2,88/barrel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi harga minyak mentah berpotensi bergerak menguat
terbatas pada hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh jenuhnya indikator
teknikal pada pergerakan harga minyak mentah akibat anjloknya harga pada
hari Kamis. Namun, penguatan dari indikator teknikal diprediksi akan
tertahan oleh faktor fundamental yang dapat membuat penguatan akibat
koreksi akan terbatas. Terkait pergerakan harga minyak mentah, range
normal diprediksi akan berada di kisaran $93-$98,1 pada WTI dan
$101-$107 pada Brent.
Sumber : Vibiznews
Naiknya Klaim Pengangguran AS Mendongkrak Harga Emas untuk Hari Ke-3
BESTPROFIT FUTURES (15/8) - Emas
berjangka naik untuk sesi ketiga beruntun setelah klaim pengangguran AS
naik lebih dari perkiraan, membatasi optimisme pada pasar tenaga kerja
dan memacu spekulasi bahwa tingkat suku bunga akan tetap rendah.
Klaim
pengangguran AS naik sebesar 21.000 orang menjadi 311.000 orang dalam
pekan yang berakhir pada 9 Agustus lalu, level tertinggi dalam enam
minggu terakhir, menurut data pemerintah hari ini. Perkiraan rata-rata
dari 48 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg menyerukan angka 295.000.
Tahun ini, emas telah menguat 9,4 karena konflik di Timur Tengah dan Ukraina mendorong permintaan untuk logam sebagai safe haven. Harga emas juga mengalami kenaikan di tengah tanda-tanda pemulihan yang tidak merata dalam perekonomian AS.
Emas
berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,1 persen untuk menetap di $
1,315.70 per ons pada pukul 1:33 siang di Comex New York. Sebelumnya,
harga emas naik sebanyak 0,6 persen. Pada 8 Agustus, logam kuning
tersebut mencapai $ 1,324.30, level tertinggi sejak 18 Juli.
Tahun
lalu, emas turun 28 persen, terbesar dalam tiga dekade terakhir, karena
ekuitas AS reli ke rekor dan inflasi tetap diredam di tengah spekulasi
bahwa Federal Reserve akan memangkas laju stimulus moneter.
Perak berjangka untuk pengiriman September naik 0,3 persen untuk ditutup pada level $ 19,906 per ons di Comex.(frk)
Sumber : Bloomberg
Saham Asia Menuju Kenaikan Mingguan Terbesar Sejak Maret
BESTPROFIT FUTURES (15/8) - Saham
Asia stagnan, dengan indeks acuan menuju reli mingguan terbesarnya
sejak Maret lalu, di tengah meredanya ketegangan di Ukraina dan data
ekonomi yang melemah memicu spekulasi bahwa bank sentral akan
mempertahankan stimulus.
Indeks
MSCI Asia Pacific ditransaksikan di level 147,78 pukul 09:02 pagi di
Tokyo. Menuju reli sebesar 2,5 persen pekan ini, pekan terbesar sejak
periode yang berakhir pada 28 Maret kemarin. Presiden Vladimir Putin
mengatakan Rusia akan menghentikan konflik di timur Ukraina.
Indeks
Topix Jepang naik kurang dari 0,1 persen. Indeks S&P/ASX 200
Australia turun sebesar 0,1 persen, sementara Indeks NZX 50 Selandia
Baru naik sebesar 0,1 persen. Pasar belum dibuka di Hong Kong dan Cina.
Rusia
mengusulkan gencatan senjata dalam pengiriman bantuan kemanusiaan ke
bdaerah yang dilanda perang di tenggara Ukraina terkait konvoi truk
bantuan dari Moskow menunggu di dekat wilayah perbatasan yang dikuasai
oleh pemberontak. (vck)
Sumber: Bloomberg
Topix Jepang Menuju Kenaikan Mingguan Tertajam Sejak April
BESTPROFIT FUTURES (15/8) - Indeks
Topix Jepang jatuh setelah gain empat harinya, memangkas kenaikan
mingguan tertajam dalam hampir empat bulan tertajam, karena para
investor mengkaji ketegangan geopolitik.
Indeks
Topix turun 0,2% ke level 1,268.54 pada 09:11 pagi di Tokyo, siap untuk
kenaikan 3,3% pekan ini, yang akan menjadi terbesar sejak periode yang
berakhir 18 April. Indeks Nikkei 225 Stock Average merosot 0,1 persen
menjadi 15,293.75. Mata uang yen tergelincir 0,1% ke level 102.50 per dollar. Indeks Indeks Standard & Poor 500 naik 0,4% ke level tertinggi dua pekan kemarin.
Presiden
Vladimir Putin berjanji kemarin untuk mencoba menghentikan konflik
dengan Ukraina. Bahkan saat Rusia merencanakanl catatan damai, wartawan
di news outlet seperti Novoye Vremya dan Hromadske TV melaporkan melihat
personil kendaraan lapis baja menyeberang ke Ukraina.
Perdana
Menteri Irak Nouri al-Maliki mengundurkan diri untuk mengakhiri
kebuntuan politik di tengah pemberontakan di bagian utara Negara
tersebut. (yds)
Sumber: Bloomberg
Bursa Saham AS Ditutup Menguat Terkait Spekulasi Redanya Konflik Ukraina
BESTPROFIT FUTURES (15/8) - Bursa Saham AS menguat, Indeks Standard
& Poor 500 mencatat level 2 pekan tertingginya, akibat spekulasi
bahwa krisis di Ukraina telah mereda yang membayangi rilis data ekonomi
yang menyatakan bahwa jumlah tenaga kerja turun dari perkiraan
sebelumnya.
Indeks S&P 500 menguat 0.4% ke level 1,953.49 pukul 4 sore waktu New York, level tertinggi sejak 30 Juli lalu. Pekan ini indeks tersebut telah mengalami kenaikan sebesar 1.2%. Dow Jones Industrial Average naik 61.46 poin atau 0.4% ke level 16,713.26.
Saham berjangka dan Bursa Saham Eropa mengahpus penurunan sebelumnya setelah Presiden Vladimir Putin menyatakan bahwa Russia akan melakukan apapun guna menghentikan konflik di timur Ukraina. Saham-saham telah mengalami penurunan setelah rilis data menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi zona Eropa kuartal ke-2 secara mengejutkan melambat.
Prospek ekonomi zona Eropa kembali tergelincir ke dalam resesi telah memicu spekulasi bahwa ECB (European Central Bank) diperkirakan akan melaukan stimulus, sementara naiknya ekonomi AS telah menciptakan kekhawatiran bahwa Federal Reserve dipekrirakan akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Bank sentral AS maish berada pada laju pengurangan pembelian obligasi bulanannya pada Oktober mendatang. Ketua The Fed Janet Yellen telah menyatakan bahwa bank sentral akan mempertahankan acuan suku bunga rendah œpada waktu yang cukup lama setelah berakhirnya pembelian obligasi. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks S&P 500 menguat 0.4% ke level 1,953.49 pukul 4 sore waktu New York, level tertinggi sejak 30 Juli lalu. Pekan ini indeks tersebut telah mengalami kenaikan sebesar 1.2%. Dow Jones Industrial Average naik 61.46 poin atau 0.4% ke level 16,713.26.
Saham berjangka dan Bursa Saham Eropa mengahpus penurunan sebelumnya setelah Presiden Vladimir Putin menyatakan bahwa Russia akan melakukan apapun guna menghentikan konflik di timur Ukraina. Saham-saham telah mengalami penurunan setelah rilis data menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi zona Eropa kuartal ke-2 secara mengejutkan melambat.
Prospek ekonomi zona Eropa kembali tergelincir ke dalam resesi telah memicu spekulasi bahwa ECB (European Central Bank) diperkirakan akan melaukan stimulus, sementara naiknya ekonomi AS telah menciptakan kekhawatiran bahwa Federal Reserve dipekrirakan akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Bank sentral AS maish berada pada laju pengurangan pembelian obligasi bulanannya pada Oktober mendatang. Ketua The Fed Janet Yellen telah menyatakan bahwa bank sentral akan mempertahankan acuan suku bunga rendah œpada waktu yang cukup lama setelah berakhirnya pembelian obligasi. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Wednesday, 13 August 2014
Harga Perumahan Di Australia Melampaui Ekspektasi, 7 Kota Menjadi Kontributor Lonjakan Terbesar
Harga rumah di Australia naik 1,8 persen
di sepanjang kuartal kedua tahun ini. Pencapaian ini melampaui
perkiraan para ekonom yang sebelumnya hanya memprediksi kenaikan
sebesar 1,0 persen. Pada basis tahunan, harga rumah di negeri ini
melonjak 10,1 persen, pencapaian ini juga melampaui ekspektasi awal
yaitu sebesar 9,3 persen.
Kenaikan harga rumah kali ini telah
memberikan kontribusi terhadap kenaikan terhadap nilai total penjualan
sektor perumahan menjadi sekitrar $ 5,2 triliun pada kuartal kedua tahun
ini. Peningkatan ini hampir mencapai setengah triliun dolar sejak Juni
2013 lalu.
Peningkatan triwulanan terutama
disebabkan oleh peningkatan di Sydney (3,1 persen), Melbourne (1,3
persen), Brisbane (1,8 persen), Adelaide (1,0 persen), Canberra (0,8
persen), Darwin (0,7 persen) dan Hobart (0,3 persen). Perth adalah
satu-satunya kota yang justru mencatta penurunan (-0.2 persen).
Setiap tahun, harga properti residensial
naik, seperti di Sydney (15,6 persen), Melbourne (9,3 persen),
Brisbane (6,8 persen), Adelaide (5,6 persen), Hobart (4,3 persen), Perth
(3,6), Darwin (3,4 persen), dan Canberra (2,2 persen).
Sedangkan untuk total penjualan sektor
perumahan di Australia pada kuartal kedua tahun ini adalah sebesar A $
5,196,355.9 juta atau naik sebesar A $ 112,598.5 juta.
Sumber : Vibiznews
Emas Diperdagangan Relatif Lebih Tinggi Terhadap WTI
BESTPROFIT FUTURES (14/8) - Emas
diperdagangkan pada harga tertinggi relatif terhadap minyak mentah
lebih dari empat bulan di tengah kekhawatiran ekonomi global.
Satu
ons emas dibeli sebanyak 13,58 barel minyak pada hari ini, tertinggi
sejak 18 Maret. Penjualan ritel AS pada bulan Juli merupakan yang paling
lemah dalam enam bulan terakhir, sementara output industri di China
tiba-tiba melambat, menurut laporan terpisah hari ini. Emas berjangka
menguat di New York.
Logam
mulia telah naik 9,3 persen dalam tahun ini akibat meningkatnya
kekerasan di Timur Tengah dan Ukraina ditambah dengan tanda-tanda
perlambatan pertumbuhan ekonomi mendorong daya tarik haven assets.
Sementara itu, West Texas Intermediate tergelincir 0,8 persen. Amerika
Serikat pemompa minyak paling banyak dalam 27 tahun terakhir setelah
ekspansi di China diredam, mengindikasikan permintaan bahan bakar yang
lebih sedikit.
Emas
berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,3 persen untuk menetap di $
1,314.50 per ons pada pukul 1:36 siang di Comex. Pada 8 Agustus, harga
emas mencapai $ 1,324.30, level tertinggi untuk kontrak teraktif sejak
18 Juli.
Perdagangan adalah 25 persen di bawah rata-rata 100-hari untuk saat ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Berjangka
WTI untuk pengiriman September naik 0,2 persen menjadi $ 97,59 per
barel di New York Mercantile Exchange. Sebelumnya, harga WTI sempat
turun sebanyak 0,6 persen menjadi $ 96,75.
Perak berjangka untuk pengiriman September turun 0,3 persen untuk ditutup di level $ 19,845 per ons di Comex.(frk)
Sumber : Bloomberg
Topix Jepang Naik Hari Ke-4 Terkait Pelemahan Yen Meningkatkan Eksportir
BESTPROFIT FUTURES (14/8) - Indeks
Topix Jepang mengikuti saham AS berada pada level lebih tinggi dan
menuju gain hari ke 4 setelah saham eksportir menguat karena yen yang
masing mengalami pelemahan
Indeks Topix naik 0,4% ke level 1,267.18 pada 09:01 pagi di Tokyo, dengan semua kecuali dua dari 33
kelompok industri yang meningkat. Indeks saham melonjak 2,8% pekan ini
sampai kemarin, kenaikan tiga hari tertajam sejak Juni. Indeks Nikkei
225 Stock Average naik 0,4% hari ini berada pada level 15,278.07. Yen
berada di level 102,44 per dolar setelah jatuh sebanyak 0,2% kemarin.
Kontrak
pada indeks Standard & Poor 500 stagnan. Indeks ekuitas yang
mendasari melonjak 0,7% kemarin ke level tertinggi dua pekan setelah
melembatnya penjualan ritel mendorong spekulasi Federal Reserve yang
tidak akan memaksakan untuk menaikkan tingkat suku bunga lebih cepat
dari yang diantisipasi.
Penjualan
ritel AS flat pada bulan Juli, kinerja terburuk dalam enam bulan,
karena permintaan mobil melambat dan pertumbuhan upah menahan konsumen.
Perlambatan dalam pembelian diikuti kemajuan sebesar 0,2% pada Juni,
Departemen Perdagangan melaporkan kemarin di Washington. (yds)
Sumber: Bloomberg
Saham Asia Naik Dalam 4 Hari Terakhir
BESTPROFIT FUTURES (14/8) - Saham
Asia naik, dengan indeks acuan berada di hari keempat, terkait
melambatnya penjualan ritel di AS sehingga memicu spekulasi bahwa The
Fed tidak akan menaikkan tingkat suku bunga lebih awal dari yang
diharapkan.
Indeks
MSCI Asia Pacific naik sebesar 0,2 persen ke level 147,49 pukul 09:02
pagi di Tokyo pasca naik sebesar 2,2 persen selama tiga hari terakhir.
Penurunan ekspansi kredit di China dan perlambatan tak terduga dalam
pengeluaran investasi ditambahkan kedalam spekulasi bahwa para otoritas
akan meningkatkan stimulus prekonomian terbesar kedua di dunia ini.
Kontrak
berjangka pada indeks Standard & Poor 500 stagnan pada hari ini
pasca naik sebesar 0,7 persen kemarin. Penjualan ritel flat pada bulan
Juli kemarin, ,menjadi kinerja terburuk dalam enam bulan terakhir,
terkait permintaan terhadap pembelian mobil menurun dan kenaikan upah
sehingga menahan para konsumen AS. Perlambatan dalam pembelian diikuti
kenaikan sebesar 0,2 persen pada Juni lalu, Departemen Perdagangan
melaporkan kemarin di Washington.
Ketua
The Fed Janet Yellen mengatakan para pejabat akan terus memberikan
tingkat acuan suku bunga rendah kepada bank sentral untuk "waktu yang
cukup" pasca pembelian obligasi berakhir. (vck)
Sumber: Bloomberg
Bursa Saham AS Ditutup Menguat 0.7%, Akibat Emerging Market Reli
BESTPROFIT FUTURES (14/8) - Bursa Saham AS menguat dengan obligasi
Treasury AS setelah penurunan penjualan ritel memicu spekulasi bahwa
Federal Reserve dalam waktu dekat tidak akan menaikkan suku bunga.
Sementara saham pada emerging market reli terkait spekulasi bahwa China
akan mengambil upaya guna memicu pertumbuhan ekonomi.
Indeks Standard & Poor 500 menguat 0.7% ke level tertingginya dalam 2 pekan terakhir pukul 4 sore waktu New York, membalikkan dari penurunan kemarin sebesar 0.2%. Imbal hasil obligasi Treasury AS dengan tenor 10 tahun turun 4 basis poin atau 2.42%. Indeks MSCI Emerging Markets menguat 0.5%, reli pada hari ke-3. Sementara tembaga turun 1.3% dan seng turun 2.1%. Poundsterling Inggris tergelincir setelah Bank of England menurunkan perkiraannya mengenai pertumbuhan upah.
Penjualan ritel AS Juli lalu sedikit berubah, pergerakan angka terburuk dalam 6 bulan terakhir, hal tersebut akibat melambatnya permintaan mobil dan melambatnya pertumbuhan upah telah menekan konsumen AS. Output industri China Juli lalu naik sebesar 9%, kurang dari perkiraan dari para ekonom di survey Bloomberg yang menyatakan sebesar 9.2%. Gubernur Bank of England Mark Carney menyatakan bahwa kenaikan suku bunga akan dilakukan secara bertahap setelah dia mengupayakan menyeimbangkan kenaikan ekonomi dengan tingkat inflasi yang dibawah target. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks Standard & Poor 500 menguat 0.7% ke level tertingginya dalam 2 pekan terakhir pukul 4 sore waktu New York, membalikkan dari penurunan kemarin sebesar 0.2%. Imbal hasil obligasi Treasury AS dengan tenor 10 tahun turun 4 basis poin atau 2.42%. Indeks MSCI Emerging Markets menguat 0.5%, reli pada hari ke-3. Sementara tembaga turun 1.3% dan seng turun 2.1%. Poundsterling Inggris tergelincir setelah Bank of England menurunkan perkiraannya mengenai pertumbuhan upah.
Penjualan ritel AS Juli lalu sedikit berubah, pergerakan angka terburuk dalam 6 bulan terakhir, hal tersebut akibat melambatnya permintaan mobil dan melambatnya pertumbuhan upah telah menekan konsumen AS. Output industri China Juli lalu naik sebesar 9%, kurang dari perkiraan dari para ekonom di survey Bloomberg yang menyatakan sebesar 9.2%. Gubernur Bank of England Mark Carney menyatakan bahwa kenaikan suku bunga akan dilakukan secara bertahap setelah dia mengupayakan menyeimbangkan kenaikan ekonomi dengan tingkat inflasi yang dibawah target. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Tuesday, 12 August 2014
Euro Dekati Level 9-Bulan Terendah Terkait Pelemahan Ekonomi; Yen Turun
BESTPROFIT FUTURES (13/8) - Euro ditransaksikan sebesar 0,3%
pada level terendah sembilan bulan jelang laporan pekan ini yang
mungkin menunjukkan pertumbuhan di Eropa melemah dan inflasi melambat,
menambah tanda-tanda ekonomi blok tersebut sedang berjuang untuk
pemulihan.
Mata
uang Eropa bersama jatuh kemarin setelah data menunjukkan kepercayaan
investor Jerman merosot lebih dari perkiraan para analis, setelah angka
pekan lalu yang menunjukkan bahwa Italia kembali ke resesi. Yen bertahan
di level terendah setelah penurunan dua harinya, Ungkap Pejabat Bank of
Jepang (BOJ) mereka
akan mempertahankan stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya
sampai waktu yang diperlukan dan ekonomi Jepang menyusut untuk pertama
kalinya sejak September 2012 lalu.
Euro
stagnan pada level $ 1,3367 pada 09:32 pagi di Tokyo. Jatuh ke level $
1,3333 pada 6 Agustus kemarin, level yang tidak terlihat sejak 8
November Mata uang bersama flat pada level ¥136,72. Yen diperdagangkan
di level 102,28 per dolar setelah jatuh 0,2% selama dua sesi perdagangan
sebelumnya di level 102,26 kemarin. (yds)
Sumber: Bloomberg
Pengaruh Pajak Penjualan, Ekonomi Jepang Turun Tajam Sejak Gempa Bumi 2011 Silam
BESTPROFIT FUTURES (13/8) - Ekonomi Jepang terkontraksi tajam sejak
gempa bumi yang terjadi 3 tahun lalu, sejalan dengan konsumsi dan
investasi turun setelah kenaikan pajak penjualan ditengah pembatasan
beban hutang terbesar di dunia tersebut.
GDP (Gross domestic product) 3 bulan lalu hingga Juni turun sebesar 6.8%, menurut rilis data dari Kantor Kabinet hari ini. Angka tersebut kurang dari perkiraan rata-rata dari 37 survei ekonom oleh Bloomberg News yang menyatakan turun sebesar 7%. Tidak disesuaikan untuk perubahan harga, ekonomi turun sebesar 0.4%.
Tantangan penurunan upaya Perdana Menteri Shinzo Abe guna memulihkan ekonomi terbesar ketiga di dunia tersebut setelah dia mendorong keuangan public dengan kenaikan pajak pertama kali sejak 1997 silam. Sebuah rebound yang lemah pada kuratal ini akan meningkatkan tekanan bagi stimulus tambahan akibat Abe mengkaji mengenai waktu Jepang dapat menanggung lonjakan terkait kenaiakn pajak pada 2015 mendatang.
Kontraksi mengikuti lonjakan pada pertumbuhan ekonomi dalam 3 bulan hingga Maret lalu ketika konsumen dan perusahaan-perusahaan mendorong pembelian sebelum kenaikan pajak April tahun depan. Upaya Abe guna melanjutkan pemulihan ekonomi setelah pertama kali sukses dalam menghadapi 2 dekade ekonomi yang stagnan. (bgs)
Sumber : Bloomberg
GDP (Gross domestic product) 3 bulan lalu hingga Juni turun sebesar 6.8%, menurut rilis data dari Kantor Kabinet hari ini. Angka tersebut kurang dari perkiraan rata-rata dari 37 survei ekonom oleh Bloomberg News yang menyatakan turun sebesar 7%. Tidak disesuaikan untuk perubahan harga, ekonomi turun sebesar 0.4%.
Tantangan penurunan upaya Perdana Menteri Shinzo Abe guna memulihkan ekonomi terbesar ketiga di dunia tersebut setelah dia mendorong keuangan public dengan kenaikan pajak pertama kali sejak 1997 silam. Sebuah rebound yang lemah pada kuratal ini akan meningkatkan tekanan bagi stimulus tambahan akibat Abe mengkaji mengenai waktu Jepang dapat menanggung lonjakan terkait kenaiakn pajak pada 2015 mendatang.
Kontraksi mengikuti lonjakan pada pertumbuhan ekonomi dalam 3 bulan hingga Maret lalu ketika konsumen dan perusahaan-perusahaan mendorong pembelian sebelum kenaikan pajak April tahun depan. Upaya Abe guna melanjutkan pemulihan ekonomi setelah pertama kali sukses dalam menghadapi 2 dekade ekonomi yang stagnan. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Jepang GDP Seret Saham Asia Turun Pertama Kali di 3-Hari Terakhir
BESTPROFIT FUTURES (13/8) - Saham Asia
turun, mengantarkan indeks acuan bersiap dalam penurunan pertamanya
dalam tiga hari terakhir, terkait para investor mempertimbangkan laporan
yang menunjukkan perekonomian di Jepang mengalami penurunan tertajamnya
sejak 2011 lalu dan sedang menunggu data dari China.
Indeks MSCI Asia Pacific turun sebesar
0,1 persen ke level 146,45 pukul 09:03 pagi di Tokyo. Saham acuan naik
sebesar 1,7 persen dalam dua hari terakhir, memangkas penurunannya pada
pekan lalu, terkait investor mengamati perkembangan geopolitik yang
sedang terjadi. Indeks Topix Jepang turun sebesar 0,2 persen pasca
ekonomi Jepang mengalami kontraksi sebesar 6,8 persen tahun ini dalam
tiga bulan terakhir hingga bulan Juni kemarin.
Kontrak berjangka pada Indeks Hang Seng
Hong Kong dan kontrak di Indeks Hang Seng China Enterprises turun
sebesar 0,1 persen pada sesi perdagangan terbaru mereka hari ini.
Indeks Bloomberg China-US saham China yang ditransaksikan di AS naik
sebesar 0,1 persen kemarin.
Sementara itu para ekonom memprediksi
China akan melaporkan peningkatannya sebesar 12,5 persen atas penjualan
ritel untuk bulan Juli kemarin dari tahun sebelumnya, naik dari 12,4
persen di bulan Juni lalu. peningkatan produksi pabrik mungkin berada di
level 9,2 persen, menurut survei Bloomberg terhadap para analis. Data
kredit China segera jatuh tempo pasca hari ini. (vck)
Sumber: Bloomberg
Investor Kaji GDP, Topix Jepang Turun Pasca Gain 2 Hari
BESTPROFIT FUTURES (13/8) - Indeks
Topix Jepang jatuh, memangkas gain dua hari tertajam dalam 7 pekan
terakhir, karena investor mengkaji hasil kuartal kedua dan perkembangan
geopolitik.
Indeks
Topix merosot 0,3% ke level 1,254.19 pada 09:00 pagi di Tokyo, dengan
semua kecuali dua dari 33 kelompok industri menurun. Indeks saham naik
2,4% selama dua hari sebelumnya, merupakan yang tertajam sejak tanggal
19 Juni lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,2% hari ini berada
di level 15,128.73. Mata uang yen stagnan pada level 102,28 per dolar
setelah domestic product data (GDP).
GDP
menyusut 6,8% dalam tiga bulan sampai Juni lalu, Ungkap Kantor Kabinet
hari ini. Hal tersebut kurang dari perkiraan rata-rata dari 37 ekonom
yang disurvei Bloomberg News untuk penurunan sebesar 7%.
Kontrak
pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,1%. Indeks ekuitas turun
0,2% kemarin, karena saham energi merosot setelah harga minyak mentah
Brent jatuh ke level terendah 13-bulan. (yds)
Sumber: Bloomberg
Bursa Saham AS Ditutup Melemah Ditengah Ketegangan Ukraina
BESTPROFIT FUTURES (13/8) - Bursa Saham AS melemah, setelah Indeks
Standard & Poor 500 mencatat kenaikan tertingginya selama 2 hari
lalu sejak April lalu, pelemahan tersebut akibat para investor mengkaji
perkembangan geopolitik dan turunnya saham-saham energy setelah minyak
mentah Brent mencapai level 9 bulan terendahnya.
Indeks S&P 500 melemah 0.2% ke level 1,933.80 pukul 4 sore waktu New York. Dow Jones Industrial Average turun 8.25 poin atau 0.1% ke level 16,551.73.
Indeks S&P 500 menguat 1.4% pada 2 hari sebelumnya ditengah spekulasi bahwa ketegangan di Ukraina akan mereda. Indeks S&P 500 telah mengalami penurunan sebesar 3.9% dari rekornya sebesar 1,987.98 yang tercatat pada 24 Juli lalu terkait kekhwatiran bahwa konflik di Irak hingga Israel dan Ukraina akan memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
Rilis data hari ini dari Jerman telah menyulut kembali kekhawatiran tersebut, setelah kepercayaan investor yang dirilis oleh ZEW Center pada bulan ke-8 turun akibat krisis di Ukraina dan lambatnya pemulihan ekonomi zona Eropa telah mengurangi outlook bagi ekonomi terbesar di Eropa tersebut.
Sementara itu misi kemanusiaan Russia ke wilayah Timur Ukraina setelah AS memperingatkan Presiden Vladimir Putin untuk tidak memanfaatkan bantuan sebagai sebuah alasan guna mengirim pasukan. Ukraina menyatakan tidak akan membiarkan bentuk pusat konvoy saat ini karena Ukraina berpendapat bahwa misi itu tidak sesuai dengan aturan internasional. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks S&P 500 melemah 0.2% ke level 1,933.80 pukul 4 sore waktu New York. Dow Jones Industrial Average turun 8.25 poin atau 0.1% ke level 16,551.73.
Indeks S&P 500 menguat 1.4% pada 2 hari sebelumnya ditengah spekulasi bahwa ketegangan di Ukraina akan mereda. Indeks S&P 500 telah mengalami penurunan sebesar 3.9% dari rekornya sebesar 1,987.98 yang tercatat pada 24 Juli lalu terkait kekhwatiran bahwa konflik di Irak hingga Israel dan Ukraina akan memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
Rilis data hari ini dari Jerman telah menyulut kembali kekhawatiran tersebut, setelah kepercayaan investor yang dirilis oleh ZEW Center pada bulan ke-8 turun akibat krisis di Ukraina dan lambatnya pemulihan ekonomi zona Eropa telah mengurangi outlook bagi ekonomi terbesar di Eropa tersebut.
Sementara itu misi kemanusiaan Russia ke wilayah Timur Ukraina setelah AS memperingatkan Presiden Vladimir Putin untuk tidak memanfaatkan bantuan sebagai sebuah alasan guna mengirim pasukan. Ukraina menyatakan tidak akan membiarkan bentuk pusat konvoy saat ini karena Ukraina berpendapat bahwa misi itu tidak sesuai dengan aturan internasional. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Monday, 11 August 2014
Microsoft Umumkan Matikan Dukungan Skype untuk Perangkat Symbian
Salah satu layanan chatting online yaitu
Skype memang telah diakuisisi Microsoft dan memang, tapi ternyata
semenjak diakuisisi Microsoft mulai terjadi beberapa perubahan yang
salah satunya menghentikan dukungan untuk sistem operasi Symbian.
Seperti yang dilansir dari Softpedia,
Microsoft mengumumkan akan menghentikan dukungan Skype di OS Symbian.
Langkah yang diambil Microsoft memang dinilai tidak mengejutkan,
pasalnya semenjak Nokia beralih dari sistem operasi Symbian ke Windows
Phone, sudah tidak ada lagi smartphone baru yang diluncurkan dengan
sistem operasi Symbian, apalagi saat ini Nokia sudah diakuisisi
Microsoft.
Dengan dihentikannya dukungan terhadap
Symbian tersebut, Microsoft mengumumkan kepada pemilik akun aktif Skype
yang menggunakan Symbian bahwa perusahaan akan menghentikan aplikasi
tersebut dan pengguna tidak akan bisa lagi login ke layanan tersebut.
Kabarnya perubahan tersebut akan berlaku
dalam beberapa minggu mendatang dan pengguna Symbian masih bisa
menggunakan Skype dalam jangka waktu terbatas.
Dalam sebuah pernyataannya pihak
Microsoft mengatakan bahwa “Kami dengan menyesal memberitahukan bahwa
akan menghentikan semua aplikasi Skype untuk ponsel Symbian selamanya.
Jadi dalam beberapa minggu ke depan, pengguna tidak bisa lagi
menggunakan Skype di ponsel Symbian mana pun.”
Sementara itu sebagai gantinya pihak
Microsoft menganjurkan pengguna beralih menggunakan Skype di perangkat
Lumia, Android atau komputer. Pihak Microsoft juga menambahkan “Anda
bisa sign in ke semua platform itu dengan akun Skype yang sama.”
Aplikasi Skype sendiri sebelumnya memang
tersedia di semua platform mobile, namun setelah Microsoft membeli
Skype, perusahaan yang dipimpin oleh Satya Nadella ini mulai fokus
memberikan layanan yang lebih baik untuk ekosistem Windows Phone, namun
Microsoft tetap memberikan dukungan dan pembaruan untuk platform mobile
lain.
Sumber : Vibiznews
Komedian Robin Williams Meninggal Akibat Bunuh Diri
BESTPROFIT FUTURES (12/8) - Pemenang Oscar Robin
Williams (63 tahun), yang bergaya bebas dalam berkomedi serta penampilan
yang mahir memukau penonton selama beberapa dekade, telah meninggal
akibat bunuh diri.
Kantor Sheriff di Marin County mengatakan Williams
dinyatakan meninggal di rumahnya di California pada hari Senin. Kantor
sheriff tersebut mengatakan bahwa penyelidikan awal menunjukkan penyebab
kematian adalah bunuh diri akibat asphyxia atau asfiksia (merupakan kondisi kekurangan oksigen pada pernafasan yang bersifat mengancam jiwa).
Williams meraih ketenaran di akhir 70-an sebagai alien dalam acara TV "Mork and Mindy." Ia berhasil menaklukkan layar lebar dalam film adaptasi dari komik seperti "Good Morning, Vietnam" dan "Mrs Doubtfire." Tapi ia memenangkan Academy Award-nya dalam peran yang serius - sebagai terapis di "Good Will Hunting."
Gaya penampilan Nya yang paling murni dalam berakting di standup, saat ia menyamar sebagai seorang imigran Rusia atau memparodikan siapa pun dari John Wayne hingga Keith Richards.
Sumber : Bloomberg
Yen Tahan Penurunan; Euro Dekati Sembilan Bulan Terendah
BESTPROFIT FUTURES (12/8) - Yen
mengalami penurunan terhadap dolar kemarin terkait meredanya ketegangan
di Ukraina dan Presiden Barack Obama memberikan dukungan penuh kepada
Presiden Irak untuk membentuk pemerintahan baru, sehingga dapat
mengurangi permintaan safe haven.
Euro turun ke level terendahnya sejak
November lalu terhadap dolar AS sebelum data dari para ekonom pekan ini
memperkirakan akan menunjukkan kepercayaan dari investor di Jerman
menurun ke level terendahnya sejak Desember 2012 lalu sehingga
pertumbuhan di wilayah ini melambat. Acuan penurunan pada dolar sebesar
0,3 persen dari level tertinggi sejak Februari kemarin sebelum laporan
yang mungkin menunjukkan penjualan ritel AS naik untuk bulan keenam.
Dolar Australia berada di dekat level terendahnya selama dua bulan
terakhir sebelum rilis laporan pribadi dari kepercayaan pembisnis.
Yen stagnan di level 102,25 per dolar
pukul 9:08 pagi di Tokyo sejak kemarin, disaat turun sebesar 0,2 persen,
menjadi kerugian terbesarnya pada bulan ini. Yen membeli sebesar 136,84
per euro dari 136,78 di New York.
Sementara itu semua mata uang,
ditransaksikan sebesar $ 1,3383 dari $ 1,3385, pasca mencapai $ 1,3333
pada 6 Agustus kemarin, terendah sejak 8 November lalu. Dolar Australia
stagnan sebesar 92,55 sen AS dan menyentuh angka 92,39 pada 8 Agustus
kemarin, menjadi level terendahnya sejak 3 Juni kemarin.
Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang
melacak dolar AS terhadap 10 mata uang utama yang beredar dipasaran,
flat di angka 1,021.51. Indeks itu menyentuh angka 1,024.67 pada 6
Agustus kemarin, sesuai pada level tertingginya sejak 11 Februari lalu.
(vck)
Sumber: Bloomberg
Bursa Saham China Turun Jelang Rilis Data Ekonomi
BESTPROFIT FUTURES (12/8) - Indeks
saham China jatuh dari level tertinggi delapan bulan jelang rilis data
ekonomi terkait pinjaman yuan baru dan produksi industri.
Saham
China Citic Bank Corp dan Industrial Bank Co turun setidaknya 1% untuk
memimpin penurunan di antara perusahaan pemberi pinjaman. China Yangtze
Power Co, pemilik proyek PLTA terbesar dunia, turun sebanyak 1%. Yonghui
Superstore Co melonjak 10% setelah pihaknya mengatakan Dairy Farm
International Holdings Ltd membeli 20% saham pada operator supermarket.
Indeks
Shanghai Composite turun 0,4% ke level 2,215.85 pada 09:46 pagi. Naik
1,4% kemarin ke level tertinggi sejak 10 Desember setelah data
menunjukkan inflasi tetap terjaga. Indekssaham telah pulih 12% dari
level terendahnya di tahun ini, mengirimkan indeks 14-day relative
strenght ke level 71,4 kemarin. Angka diatas 70 mengindikasikan harga
mungkin siap menglami penurunan.
Indeks
CSI 300 turun 0,5% ke level 2,352.55. Indeks Hang Seng China
Enterprises turun 0,2%. Indeks Bloomberg China-US Equity, Indeks
perusahaan AS yang terdaftar paling banyak diperdagangkan di China, naik
sebanyak 1,3% kemarin.
Shanghai
Composite telah kembali pulih karena pelonggaran moneter, percepatan
pengeluaran pemerintah dan kenaikandi bidang manufaktur memacu spekulasi
China akan memenuhi target ekspansi ekonominya sebesar 7,%. Indeks
tersebut bernilai 8,2 kali 12 bulan, dibandingkan dengan level terendah
dalam tiga tahun dari 7.3 di bulan Maret, menurut data yang dihimpunoleh
Bloomberg.
Sumber: Bloomberg
Emas Turun Dari Level Tertinggi 3 Pekan
BESTPROFIT FUTURES (12/8) - Emas
turun dari level tertinggi dalam tiga minggu terakhir karena meredanya
ketegangan di Timur Tengah dan Ukraina yang mendorong saham global,
meredam permintaan untuk logam mulia sebagai alternatif investasi.
Emas
untuk pengiriman segera diperdagangkan pada level $ 1,307.18 per ons
pada pukul 9:13 pagi di Singapura dari level $ 1,308.48 kemarin, menurut
harga Bloomberg. Penyetujuan serangan udara AS di Irak mengirim logam
mulia berad di level $ 1,322.76 pada 8 Agustus, level tertinggi sejak 18 Juli. Harga mengalami pelemahan karena permintaan safe haven menurun.
Risiko
geopolitik di Ukraina, Irak dan Gaza membantu emas rebound di tahun ini
setelah harga turun sebanyak 28% pada 2013 karena spekulasi Federal
Reserve yang akan memangkas stimulus. Indeks ekuitas global reli tajam
sejak April kemarin. Gencatan senjata di Gaza antara pasukan Israel dan
pejuang Hamas kembali menjadi pembicaraan di Kairo nanti.
Emas
untuk pengiriman Desember diperdagangkan pada level $ 1,309 per ons di
New York Comex dari level $ 1,310.50 kemarin. Holdings di SPDR Gold
Trust tidak mengalami perubahan sejak kemarin.
Perak
untuk pengiriman segera diperdagangkan pada level $ 20,0241 per ons
dari level $ 20,0186. Spot platinum berada di level $ 1.469 per ons dari
level $ 1,469.88. Palladium turun sebanyak 0,3% menjadi $ 873,06 per
ons. (yds)
Sumber: Bloomberg
Subscribe to:
Posts (Atom)