Wednesday 10 November 2021

Best Profit | Wall Street Merosot Tersengat Kenaikan Inflasi AS

 


Best Profit (11/11) – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 10 November 2021. Wall street tergelincir setelah indeks harga konsumen atau consumer price index (inflasi) pada Oktober 2021 menunjukkan lompatan tahunan terbesar lebih dari 30 tahun sehingga memicu lonjakan imbal hasil obligasi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 240,04 poin atau sekitar 0,7 persen menjadi 36.079,94. Indeks S&P 500 melemah 0,8 persen menjadi 4.646,71. Indeks Nasdaq susut hampir 1,7 persen menjadi 15.622,71.

Imbal hasil acuan obligasi bertenor 10 tahun melonjak sekitar 11 basis poin setelah pengumuman inflasi. Lelang yang buruk untuk obligasi bertenor 30 tahun menambah kekuatan pada lonjakan imbal hasil obligasi AS.

Ketika imbal hasil obligasi melonjak investor membuang saham teknologi dan menawar saham bank. Investor juga cari emas dan bitcoin. best profit

“Laporan CPI hari ini berkontribusi pada pelemahan. Sampai tingkat tertentu, pasar saham menjadi kunci pasar obligasi yang telah terjadi hampir sepanjang 2021,” ujar Chief Investment Strategist Charles Schwab, Liz Ann Sonder, dilansir dari CNBC, Kamis (11/11/2021).

The consumer price index atau indeks harga konsumen melonjak 6,2 persen dari tahun lalu, jauh di atas perkiraan 5,9 persen dari ekonom yang disurvei oleh Dow Jones. Hasil indeks harga konsumen itu juga alami kenaikan tahunan terbesar sejak 1990.

Secara bulanan, CPI meningkat 0,9 persen terhadap perkiraan 0,6 persen. CPI memperhitungkan produk mulai dari bensin, perawatan kesehatan hingga bahan makanan dan sewa.

“Consumer price index atau indeks harga konsumen yang diumumkan pada Rabu pekan ini menunjukkan satu bulan lagi data inlfasi jauh di atas target inflasi the Federal Reserve terutama karena masalah rantai pasokan yang berkelanjutan dan tenaga kerja,” ujar Pendiri Quadratic Capital Management, Nancy Davis. best profit

Ia menambahkan, jika inflasi tidak mereda, the Federal Reserve akan mengurangi stimulus dan menaikkan suku bunga. Ini dapat memukul saham dan obligasi.

Seiring data inflasi, trader menaikkan harapan tentang kapan kenaikan suku bunga the Federal Reserve pertama akan terjadi. The Fed fund futures market sekarang melihat peluang lebih besar untuk kenaikan suku bunga pertama pada Juli 2022.

Saham teknologi berada di bawah tekanan pada perdagangan Rabu waktu setempat karena kenaikan suku bunga dapat memangkas laba dan memukup pertumbuhan. Saham Advanced Micro Devices merosot 6,1 persen, saham Nvidia susut 3,9 persen dan indeks Google Alphabet tergelincir 2 persen. best profit

Sementara itu, saham bank mendapat dorongan dari lonjakan imbal hasil obligasi, membatasi kerugian untuk pasar secara keseluruhan.

Suku bunga yang lebih tinggi berarti bank membebankan bunga lebih besar atas pinjaman, yang dapat meningkatkan keuntungan.

Saham Bank of America naik 0,8 persen dan Wells Fargo bertambah 0,9 persen. Investor juga melihat di luar saham dan obligasi untuk lindung nilai inflasi. Emas dan bitcoin naik karena investor mencari aset yang bisa bertahan lebih baik karena harga naik. best profit

Sumber : Liputan6