Showing posts with label IHSG. Show all posts
Showing posts with label IHSG. Show all posts

Tuesday 11 December 2018

Best Profit | Sentimen Global Mereda, IHSG Bakal Menguat

Best Profit (12/12) - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak menguat pada perdagangan saham Rabu (12/12/18). IHSG akan bergerak pada level 5.955-6.226
Fund Manager PT Valbury Sekuritas, Suryo Narpati mengatakan, dari sentimen luar negeri, penangkapan Chief Financial Officer (CFO) Huawei Meng Whanzou oleh Kanada yang dilakukan atas permintaan Amerika Serikat (AS) kini ditanggapi serius oleh China. China dengan tegas meminta pihak Kanada untuk segera melepas dan melindungi hak-haknya.

"Jika tidak maka Kanada harus menerima tanggung jawab penuh untuk konsekuensi serius yang ditimbulkan. Ini karena penangkapan diduga mengakali aturan untuk berbisnis dengan Iran yang diembargo AS," ucap dia di Jakarta.

Oleh sebab itu, ia menilai, sentimen berkenaan dengan penangkapan seorang eksekutif puncak di Huawei itu kini mulai sedikit mereda. Hal ini tercermin dengan bursa saham AS menguat terbatas pada perdagangan Senin 10 Desember 2018. best profit

"Sentimen ini dapat membawa katalis positif bagi pasar Asia serta membuka peluang bagi IHSG untuk naik," ujarnya.

Menurut Suryo, IHSG akan melaju di zona positif dalam kisaran 6.086-6.129.

Sementara itu, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya menuturkan, saat ini IHSG masih berada dalam pola naik (uptrend) untuk jangka panjang. Menurut dia, IHSG berpotensi menguat di rentang 5.955-6.226.

Untuk saham hari ini, Suryo menyarankan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Sedangkan William merekomendasikan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Hal itu didorong minimnya sentimen domestik. best profit

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa 11 Desember 2018, IHSG turun 34,77 poin atau 0,57 persen ke posisi 6.076,58. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,58 persen ke posisi 969,30. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 235 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sementara itu, 172 saham menguat dan 113 saham diam di tempat.

Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.106,98 dan terendah 6.069,16. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 426.148 kali dengan volume perdagangan 10,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 689,39 miliar di pasar regular.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 0,57 persen,sektor saham tambang menguat 0,56 persen dan sektor saham aneka industri mendaki 0,30 persen.

Selain itu, sektor saham industri dasar merosot 2,76 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur tergelincir 1,14 persen, dan diikuti sektor saham manufaktur merosot 1,14 persen. best profit

Saham-saham yang membukukan top gainers antara lain saham SOTS mendaki 25 persen ke posisi Rp 350 per saham, saham DEAL melonjak 24,87 persen ke posisi Rp 492 per saham, dan saham OASA menanjak 21,14 persen ke posisi Rp 298 per saham.

Selain itu, saham-saham bukukan penurunan antara lain saham TRIO melemah 24,14 persen ke posisi Rp 220 per saham, saham YPAS tergelincir 21,38 persen ke posisi Rp 570 per saham, dan saham NUSA susut 13,92 persen ke posisi Rp 136 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,07 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,37 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,62 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,04 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,34 persen, indeks saham Thailand tergelincir 0,62 persen dan indeks saham Singapura turun 0,43 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, pelemahan IHSG didorong minimnya sentimen domestik seperti penurunan kinerja data fundamental penjualan ritel per Oktober. "Sementara dari eksternal, hanya terlihat dari faktor sentimen perang dagang maupun kenaikan suku bunga the Federal Reserve,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com. best profit

Sumber : Liputan6

Sunday 9 December 2018

Best Profit | Sentimen Global Memanas, IHSG Diprediksi Tetap Naik Terbatas

Best Profit (10/12) - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terbatas pada perdagangan saham Senin (10/12/2018). Memanasnya kembali sentimen global dinilai menahan laju IHSG pada pergerakan indeks hari ini.

Managing Director Jagartha Advisors, FX Iwan mengatakan, meski sentimen eksternal kini kembali memanas, IHSG tetap berpotensi menguat. IHSG bakal melaju ke zona hijau dengan diperdagangkan pada level 6.015-6.250.

"Investor kini lebih menunggu terkait perkembangan perang dagang US dan China terutama setelah penangkapan petinggi Huawei yang menyebabkan sentimen terus bergulir. Namun saya prediksi IHSG bakal melanjutkan penguatanya," ucapnya kepada Liputan6.com di Jakarta.

Meski begitu, pada perdagangan saham hari ini, Iwan cenderung minimalis dalam merekomendasikan saham-saham yang laik untuk dikoleksi. Kedua saham berikut pantas dibeli investor.
"Pilihan saham yang dapat dijadikan pilihan adalah saham-saham dengan valuasi yang atraktif dan berpotensi mengalami earnings upgrade. Itu antara lain seperti saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT United Tractors Tbk (UNTR)," ungkapnya. best profit

Setali tiga uang dengan Iwan, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi juga memperkirakan IHSG bakal melaju positif hari ini. Menurutnya, IHSG berpeluang naik di kisaran 6.095-6.200.
Namun, Lanjar menilai sentimen global termasuk suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed tetap patut diwaspadai.

"Gencatan senjata perdagangan AS-China akan terprovokasi dengan adanya penangkapan Chief Financial Officer (CFO) Huawei. Selain itu, investor juga mulai meragukan The Fed akan menahan suku bunga lebih lama ditahun depan setelah pasar tenaga kerja dilaporkan lebih cepat dari ekspektasi," paparnya.
Adapun pada hari ini, Lanjar menganjurkan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bisi International Tbk (BISI), serta PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI).

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat pada perdagangan saham selama sepekan ini. Hal itu didorong kenaikan sektor saham industri dasar yang meningkat 4,7 persen. best profit
Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, Sabtu (8/12/2018), IHSG menanjak 1,1 persen ke posisi 6.126 hingga Jumat 7 Desember 2018. Penguatan itu didorong indeks saham LQ45 menguat 1,15 persen ikuti kenaikan IHSG. Meski demikian, investor asing melakukan aksi jual saham senilai USD 15 juta atau sekitar Rp 217,27 miliar (asumsi kurs Rp 14.484 per dolar AS) pada pekan ini.
Sementara itu, di pasar obligasi atau surat utang, indeks obligasi susut 0,4 persen hingga perdagangan Kamis pekan ini. Imbal hasil surat utang pemerintah bertenor 10 tahun berada di posisi 8 persen. Investor asing juga jual obligasi senilai USD 45 juta atau sekitar Rp 651,74 miliar pada perdagangan Senin. Pada pekan ini, nilai tukar rupiah melemah ke posisi 14.480 per dolar AS.

Lalu sentimen apa saja bayangi pergerakan bursa saham global dan IHSG selama sepekan?
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping setuju gencatan selama 90 hari ke depan terkait perang dagang. Langkah ini memberikan peluang untuk pembicaraan lebih lanjut. Meski pelaku pasar saham menyambut baik, tapi ada perbedaan mendasar antara kedua negara itu yang masih luas.
Misalkan masalah struktural antara lain penghentian transfer teknologi secara paksa, penegakan hak kekayaan intelektual, dan akhiri subsidi negara untuk industri strategis tetap menjadi isu utama. best profit
Di sisi lain, penangkapan CFO Huawei Meng Wanzhou di Kanada juga menghambat gencatan perang dagang. Penangkapan putri dari pendiri Huawei ini lantaran potensi pelanggaran yang dilakukan perusahaan terhadap sanksi AS terhadap Iran. Pentagon berhenti menawarkan perangkat Huawei di pangkalan militer AS karena alasan keamanan.

Sementara itu, data ekonomi Amerika Serikat (AS) menunjukkan hasil beragam. Neraca perdagangan AS menunjukkan defisit melebar menjadi USD 55,5 miliar pada Oktober 2018 dari sebelumnya USD54,6 miliar. Ini defisit tertinggi sejak Oktober 2018. Hal itu dipicu penjualan kedelai lebih rendah sehingga bebani ekspor. Sedangkan impor mencapai rekor tertinggi baru.

Data lainnya juga menunjukkan klaim pengangguran awal berada di 231 ribu, angka ini lebih tinggi dari perkiraan. Selain itu, pesanan pabrik turun 2,1 persen, market US services PMI berada di 54,7.
Sentimen global lainnya pengaruhi pasar keuangan yaitu proses Britain Exit (Brexit). Pada  Selasa depan, anggota parlemen Inggris akan memilih apakah akan menerima rencana Perdana Menteri Inggris Theresa May untuk meninggalkan Uni Eropa. best profit

Hasilnya tidak pasti, terutama jika May menderita kekalahan. Sejumlah spekulasi menyebutkan bisa mengarah pada pergantian perdana menteri, upaya merevisi kesepakatan Brexit, dan keruntuhan total pemerintah. Bahkan melaksanakan pemungutan suara kedua apakah Inggris dan Irlandia Utara harus meninggalkan Eropa sama sekali.

Selain itu, negosiasi organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) berlangsung dan timbulkan pesismisme. OPEC memulai pembicaraan lebih lanjut mengenai pembatasan produksi minyak setelah pertemuan puncak pada Kamis yang berakhir tanpa kesepakatan. Ini karena Rusia menolak pemotongan produksi besar yang dituntut Arab Saudi.

Ini menunjukkan OPEC juga berada di bawah tekanan untuk kembali menggambarkan peta minyak global, dan membiarkannya semakin bergantung pada dukungan non-anggota Rusia. Di sisi lain, AS juga menyatakan kalau menjadi pengekspor minyak bersih untuk pertama kali dalam 75 tahun pada pekan lalu.
Sentimen lainnya yaitu pertemuan kebijakan non moneter bank sentral Eropa. Bank sentral Eropa mempertahankan bunga refinancing 0 persen pada 25 Oktober. Bank sentral Eropa juga akan terus melakukan pembelian bersih senilai 15 miliar euro hingga akhir Desember. Para pembuat kebijakan berharap suku bunga tetap berada di tingkat rendah hingga musim panas 2019. Sentimen eksternal itu pengaruhi pasar keuangan global yang berimbas ke IHSG. best profit

Sumber : Liputan6

Thursday 19 January 2017

BI Tahan Suku Bunga, IHSG Bakal Bergerak Positif | Bestprofit

Bestprofit (20/1) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan saham tutup pekan ini. IHSG diperkirakan akan bergerak pada support 5.270 dan resistance 5.350.
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan, IHSG ditutup menguat 4,1 poin ke level 5.298,95 pada perdagang saham kemarin. "Keputusan suku bunga tidak berubah di Indonesia di level 4,75 persen membuat investor asing cukup tertarik hingga melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 181.65 miliar," kata dia di Jakarta, Jumat (20/1/2017).
Sementara, mayoritas Bursa Asia sendiri ditutup variatif di mana Bursa Saham Jepang naik hampir 1 persen. Sedangkan Bursa Saham China ditutup melemah. "Penguatan ekuitas Jepang didukung oleh pelemahan yen yang terus memperpanjang tren bearish sedangkan pelemahan ekuitas di Tiongkok lebih disebabkan penurunan perusahaan-perusahan enegi dan tambang," kata dia.
Lanjar memperkirakan IHSG bergerak pada support 5.270 dan resistance 5.350. Ia merekomendasikan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT PP Tbk (PTPP).
PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak variatif. IHSG diproyeksi pada level support 5.265 dan resistance 5.320. Saham rekomendasi Sinarmas Sekuritas antara lain PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Sumarecon Agung Tbk (SMRA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Untuk diketahui pada penutupan perdagangan saham Kamis (19/1/2017), IHSG naik tipis 4,1 poin atau 0,08 persen ke level 5.298,94. Indeks saham LQ45 naik 0,14 persen ke level 886,47. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Ada sebanyak 150 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 131 saham melemah. 126 saham lainnya diam di tempat. Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 303.133 kali dengan volume perdagangan 11,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,6 triliun. Investor asing pun melakukan aksi beli cukup besar pada Kamis pekan ini. Aksi beli tercatat Rp 124 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.369.
IHSG pun sempat berada di level tertinggi 5.309,95 dan terendah 5.288,57. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat dengan dipimpin sektor saham perdagangan. (Amd/Gdn)
Sumber : Liputan6

Lihat Bestprofit

Sunday 8 January 2017

Menanti Cadangan Devisa, IHSG Bakal Menguat Terbatas | Bestprofit

BESTPROFIT (9/1) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak menguat terbatas pada perdagangan saham sepekan. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan bergerak pada support 5.200 dan resistance 5.400.
Dia menerangkan, pada perdagangan saham pekan ini, data cadangan devisa dalam negeri akan menjadi sentimen penggerak pasar. Bukan hanya itu, pelaku pasar juga mencermati data penjualan kendaraan dan ritel.
"Sentimen dalam negeri yang mungkin akan menjadi pusat perhatian investor di antaranya data pertumbuhan penjualan mobil dan cadangan devisa serta pertumbuhan penjualan eceran di mana masing-masing diperkirakan sedikit tertekan," kata dia di Jakarta, Senin (9/1/2017).
Dari global, Lanjar mengatakan pelaku pasar akan mencermati data neraca perdagangan."Pada minggu kedua di tahun 2017 investor akan kembali dikhawatirkan oleh beberapa data neraca perdagangan dan komposisi ekspor impor di beberapa negara dunia yang dapat menjadi katalis pergerakan pasar," jelas dia.
Beberapa saham rekomendasi Lanjar antara lain, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Timah Tbk (TINS).
Sebagai informasi, IHSG menguat sebanyak 0,95 persen pada minggu lalu di mana ditutup pada level 5.347,02. Sejalan dengan itu, kapitalisasi pasar menguat dari sebelumnya Rp 5.753,61 triliun menjadi Rp 5.808 triliun.
Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengatakan, rata-rata frekuensi pekan lalu naik 12,41 persen menjadi 251,09 ribu kali. Namun, rata-rata volume transaksi saham turun 51,91 persen dari 16,72 miliar menjadi 8,04 miliar saham. Rata-rata nilai transaksi harian turun 33,66 persen dari Rp 7,93 triliun menjadi Rp 5,26 triliun.
"Investor asing mencatatkan jual bersih di sepanjang pekan ini (kemarin) dengan nilai Rp 361,9 miliar," tandas dia.
Sumber : Liputan6

Lihat Bestprofit

Sunday 25 December 2016

Jelang Tutup Tahun, IHSG Diproyeksi Variatif Pekan Ini | PT Bestprofit

PT Bestprofit (26/12) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi variatif dengan kecenderungan tertekan. Minimnya sentimen membuat IHSG bergerak di dua arah.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, sepinya sentimen disebabkan oleh libur panjang jelang tutup tahun.

"Menjelang akhir tahun pergerakan IHSG masih akan diuji. Minimnya sentimen dalam negeri membuat investor tertuju pada gejolak sentimen di eksternal ditambah efek liburan akhir tahun yang memicu sepinya perdagangan," jelas dia di Jakarta, Senin (26/12/2016).

Dia menambahkan, laju IHSG saat ini menanti rilisnya beberapa data ekonomi seperti inflasi dan tingkat kepercayaan konsumen.

"Sentimen selanjutnya yang akan rilis diantaranya tingkat inflasi, indeks kepercayaan konsumen, tingkat pengangguran dan penjualan ritel," ungkap dia.

Dia memperkirakan IHSG bergerak pada support 5.000 dan resistance 5.100. Saham pilihan Lanjar pekan ini antara lain PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Tabungan Negara Tbkk (BBTN), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Sepanjang pekan lalu (19-23 Desember 2016) IHSG turun 3,90 persen dari 5.231,65 menjadi 5.027,70. Nilai kapitalisasi pasar  juga turun 3,83 persen menjadi Rp 5.462 triliun dari pekan sebelumnya Rp5.679,73 triliun.

Rata-rata volume transaksi harian pada pekan kemarin naik 15,19 persen menjadi 14,33 miliar saham dari 12,44 miliar saham dibanding pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian BEI turun 15 persen  menjadi Rp7,59 triliun dari Rp 8,93 triliun.

Lalu, rata-rata volume transaksi harian turun 0,81 persen menjadi 263,27 ribu kali transaksi dari 265,42 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya.

Investor asing di sepanjang pekan kemarin mencatatkan penjualan bersih dengan nilai Rp 710 miliar. Namun, secara tahunan aliran dana investor asing tercatat beli bersih Rp 15,35 triliun.

Sumber : Liputan6

Lihat : PT Bestprofit

Thursday 22 December 2016

Aksi Jual Investor Asing Bikin IHSG Melemah | Best Profit

Best Profit (23/12) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun tipis pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Investor asing masih melakukan aksi jual.

Pada pembukaan IHSG pukul 09.00, Jumat (23/12/2016) WIB, IHSG dibuka di level 5036,,28 kemudian bergerak melemah. IHSG turun 0,05 persen ke levell 5039,29

Ada sebanyak 58 saham menguat tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 59 saham melemah dan 67 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.035,29 dan terendah 5.1041,90

Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 6.656 kali dengan volume perdagangan 365,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 135,8 miliar.

Investor asing masih mencatatkan aksi jual mencapai Rp 25,1 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.465.

Secara sektoral, sektor saham bergerak seimbang. Sektor saham perkebunan mendaki 0,03 persen dan sektor saham barang konsumsi menanjak 0,46 persen. Sektor saham manufaktur naik 0,29 persen. Sementara saham konstruksi memimpin penurunan dengan 0,41 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham MITI mendaki 23,53 persen ke level Rp 84 per saham, saham ITMA mendaki 13,77 persen ke level Rp 1.900 per saham, dan saham AMIN naik 12,88 persen ke level Rp 298 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BCIP turun 9,6 persen ke level Rp 113 per saham, saham BBYB merosot 9,49 persen ke level Rp 286 per saham, dan saham GREN tergelincir 7,2 persen ke level Rp 234 per saham.

Sebagian besar bursa Asia kompak tertekan. Bursa Asia tergelicir pada pembukaan perdagangan menjelang hari raya Natal. Penurunan bursa Asia sejalan dengan bursa global di mana Dow Jones menjauh dari level 20.000.

Indeks saham Australia ASX 200 jatuh 0,05 persen, sementara indeks Selandia Baru NZX 50 naik 0,367 persen.

Seperti yang dilanir dari CNBC, Jumat (23/12/2016), indeks saham Korea Selatan juga tergelincir 0,16 persen.

Sumber : Liputan6

Lihat Best Profit

Thursday 6 October 2016

Menuju Akhir Pekan, IHSG Rawan Tekanan | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (7/10) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali tertekan pada perdagangan saham menuju akhir pekan ini. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG akan bergerak pada level support 5.370 dan resistance 5.445.
Pada perdagangan saham kemarin, IHSG ditutup melemah 11,30 poin ke level 5.409,34. Investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 75,07 miliar. Lebih lanjut, pelemahan IHSG karena aksi jual saham di sektor infrastruktur.
"Seperti halnya bursa regional Asia lain sektor pertambangan khususnya produsen energi melonjak cukup signifikan sebesar 2 persen di saat mayoritas indeks sektoral tertekan aksi jual seperti sektor infrastruktur," kata dia, Jakarta, Jumat (7/10/2016).
Dia mengatakan, rencana rights issue 4 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga mempengaruhi pergerakan IHSG. "Keputusan pemerintah terhadap rencana rights issue pada 4 saham BUMN membuat investor lebih cenderung berhati-hati," ujar dia.
PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak variatif dengan kisaran support 5.365 dan resistance 5.450. Sinarmas Sekuritas merekomendasikan saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (6/10/2016), IHSG turun 11,30 poin atau 0,21 persen ke level 5.409,34. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,20 persen ke level 935,61. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
Ada sebanyak 184 saham berada di zona merah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 111 saham menguat tetapi tak mampu mendorong IHSG. Sedangkan 96 saham lainnya diam di tempat.
Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.447,25 dan terendah 5.390,08. Total frekuensi perdagangan saham 290.729 kali dengan volume perdagangan 8,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,9 triliun. Investor asing catatkan aksi jual bersih sekitar Rp 70 miliar di seluruh pasar.
Secara sektoral, dari 10 sektor pembentuk saham, terdapat 7 melemah dan 3 mampu menguat. Sektor saham infrastruktur turun 1,51 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri merosot 0,15 persen dan sektor saham keuangan tergelincir 041 persen. (Amd/Gdn)

Sumber : Liputan6

Sunday 25 September 2016

Realisasi Tax Amnesty Tentukan Laju IHSG Pekan Ini | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (26/9) – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal variatif pada sepekan ke depan. Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh realisasi periode pertama dari program pengampunan pajak atau tax amnesty.
Analis PT Recapital Securities Kiswoyo Adie Joe mengatakan, realisasi tax amnesty menjadi penentu pergerakan IHSG.
“Sentimen global The Fed sudah selesai, memang menunggu faktor tax amnesty,” kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (26/9/2016).
Kiswoyo menerangkan, realisasi tax amnesty khususnya repatriasi menentukan arah IHSG. Lantaran, aliran dana ini bisa masuk ke instrumen mana saja tak terkecuali pasar modal.
Berdasarkan data dashboard amnesty pajak Minggu malam pukul 18.40 WIB, jumlah harta yang telah dilaporkan mencapai Rp 1.770 triliun. Dari situ, sebanyak Rp 92,6 triliun merupakan repatriasi, Rp 1.198 triliun deklarasi dalam negeri, dan Rp 480 triliun deklarasi luar negeri.
“Target dana repatriasi Rp 1.000 triliun, kemarin Rp 100 triliun masih kurang,” ujar dia.
Pada pekan ini, Kiswoyo memperkirakan IHSG berada pada support 5.100 dan resistance 5.500.
Kiswoyo merekomendasikan saham PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).
PT HD Capital memperkirakan IHSG akan menguat. Lantaran, beberapa pekan lalu investor terus-menerus melakukan aksi jual saham. HD Capital memprediksi IHSG mendekati level resistance 5.370.
Sumber : Liputan6

Tuesday 13 September 2016

IHSG Rawan Tekanan dari Tax Amnesty

BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (14/9) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih penuh tekanan pada perdagangan saham hari ini.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG diperkirakan bergerak pada level support 5.175 dan resistance 5.280.

Perdagangan saham kemarin IHSG ditutup susut 66,45 poin ke level 5.215,57. "Sektor aneka industri dan properti terlihat menjadi penekan aksi jual," kata dia di Jakarta, Rabu (14/9/2016).

Lanjar mengatakan, investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 378,09 miliar. Aksi jual disebabkan kekhawatiran investor mengenai keberhasilan Program Pengampunan Pajak (Tax Amnesty).

"Tebusan tax amnesty masih mencapai sebesar Rp 8,5 triliun hingga akhir pekan kemarin menjadi pemicu kekhawatiran investor terhadap keberhasilan program tax amnesty dalam menyerap capital inflow. Di mana baru mencapai 5,2 persen dari target pemerintah dan pemerintah belum menyiapkan regulasi lanjut untuk memperpanjang masa pelaksanaan program," jelas dia.

Sementara bursa Asia ditutup variatif. Pergerakan Bursa Asia dibayangi kebijakan global terkait pelonggaran moneter untuk mendorong perekonomian. Sementara, data ekonomi yang dirilis China cukup positif.

"Data ekonomi di China rilis cukup baik diantaranya data penjualan ritel dan industrial production yang tumbuh di atas ekspektasi," ujar dia.


Sumber : Liputan6

Sunday 4 September 2016

The Fed Tunda Kenaikan Suku Bunga, IHSG Berpotensi Menguat

BESTPROFIT FUTURES (5/9) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat selama sepekan ini. Kecenderungan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) menunda kenaikan suku bunga mendorong aksi beli di pasar saham.

Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, The Fed belum akan menaikkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat. Alasannya, beberapa data ekonomi AS belum mendukung rencana perubahan kebijakan moneter tersebut.

"Tingkat pengangguran naik menjadi berita buruk di AS. The Fed tidak akan menaikkan suku bunganya," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (5/9/2016).

Dia mengatakan, peningkatan jumlah pengangguran tersebut memberikan dampak negatif bagi perekonomian karena memperlihatkan bahwa ekonomi di AS belumpulih benar. Namun di luar itu, peningkatan jumlah pengangguran tersebut justru memicu aksi beli komoditas.

"Harga minyak naik, emas, timah, nikel naik," ujar dia.

Edwin melanjutkan, sentimen dari dalam negeri, pelaku pasar saat ini tengah mewaspadai realisasi program pengampunan pajak atau tax amnesty.

Untuk diketahui, realisasi total uang tebusan yang masuk ke kas negara sejak Juli hingga kemarin masih di kisaran Rp 4,32 triliun atau 2,6 persen dari target Rp 165 triliun. Jumlah SPH yang dilaporkan 28.660 SPH dengan jumlah harta Rp 204 triliun.

"Dalam negeri masih mencermati tax amnesty. Kalau dilihat masih lambat," terang Edwin.

Edwin memprediksi IHSG bergerak pada support 5.340 dan resistance 5.450. Dia merekomendasikan akumulasi saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

PT HD Capital memperkirakan IHSG menguat dalam sepekan. IHSG menguat karena niatan The Fed menaikkan suku bunga justru memberikan kepastian pada pelaku pasar terkait perbaikan ekonomi global.

"Niat The Fed untuk menaikkan suku bunga di September akan memberikan kepastian ke pasar saham dan komoditas yang sebelumnya galau bahwa recovery ekonomi dunia masih dalam jalur positif. Kondisi IHSG yang short term koreksi minor dan sideways diperkirakan berubah naik di atas level psikologis 5.410 untuk meneruskan kenaikan tertunda," tulis HD Capital.

HD Capital merekomendasikan beli saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

Pada pekan lalu, IHSG mengalami penurunan 1,75 persen dari posisi 5.438,83 menjadi 5.353,46. Kapitalisasi pasar juga mengalami penurunan sebanyak 1,62 persen dari Rp 5.858,52 triliun menjadi Rp 5.762,71 triliun.

Di pasar modal, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 2 triliun dalam sepekan. Namun, sepanjang tahun masih membukukan beli bersih sebanyak Rp 37,38 triliun.

Pada pekan lalu, rata-rata transaksi harian mengalami penurunan menjadi Rp 6,5 triliun per hari dari sebelumnya Rp 7,15 triliun per hari. Rata-rata volume transaksi harian turun 18,68 persen menjadi 6,87 miliar saham. Frekuensi perdagangan harian saham turun 7,19 persen menjadi 290,41 ribu kali. (Amd/Gdn)


Sumber : Liputan6

Wednesday 31 August 2016

Harga Komoditas Bawa IHSG Menguat

BESTPROFIT FUTURES (1/9) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat hari ini. Analis PT Reliance Securuties Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan bergerak pada support 5.350 dan resistance 5.455.

IHSG ditutup menguat sebanyak 23,76 poin ke level 5.386,08 pada perdagangan saham Rabu lalu. Dia menerangkan, laju IHSG didorong oleh penguatan harga komoditas.

"Sektor komoditas memimpin penguatan, merefleksikan naiknya indeks komoditas dunia kemarin," kata dia di Jakarta, Kamis (1/9/2016).

Dia menambahkan, penguatan IHSG juga ditopang oleh terkendalinya laju inflasi. "Selain itu hasil survei yang cukup optimis pada data aktivitas manufaktur dan inflasi di awal bulan September nanti dan minyak mentah yang rebound pada bulan Agustus," jelas dia.

PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak variatif. Adapun laju IHSG akan bergerak pada support 5.333 dan resistance 5.415.

Sinarmas merekomendasikan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) untuk dicermati pelaku pasar.


Sumber : Liputan6

Sunday 28 August 2016

Kenaikan Suku Bunga The Fed Bayangi IHSG

BESTPROFIT FUTURES (29/8) - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibayangi aksi ambil untung pada perdagangan saham sepekan. Sejumlah sentimen akan membayangi pegerakan IHSG.

Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, pergerakan IHSG bakal dibayangi oleh rencana Bank Sentral Amerika (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) untuk menaikan suku bunga acuan. Beberapa data penting ekonomi AS yang keluar pada pekan ini dan diperkirakan membaik sehingga menimbulkan ekspektasi jika The Fed segera menaikan suku bunga acuan. "Data ekonomi AS jadi patokan," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (29/8/2016).

Kemudian, lanjut Edwin, pelaku pasar mulai pesimistis terkait dengan keberhasilan tax amnesty.  "Terus terang, pelaku pasar melihat perkembangan tax amnesty, bagaimana dengan shortfall, dan APBN," tambah dia.

Selain itu, Edwin mengatakan valuasi saham dirasa telah terlalu mahal sehingga pelaku pasar mulai menahan untuk akumulasi saham. Edwin memperkirakan, selama sepekan IHSG bergerak pada level support 5.375 dan resistance 5.490.

Untuk saham, Edwin merekomendasikan akumulasi PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Kemudian, dia merekomendasikan jual saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Dalam riset PT HD Capital memperkirakan IHSG akan bergerak menguat ke level 5.500. Lantaran, IHSG pada pekan lalu bergerak mendatar.

HD Capital menerangkan pergerakan IHSG dipicu oleh perbaikan perekonomian Indonesia. "Data ekonomi yang membaik dapat memicu bullish untuk melakukan aksi pembelian cukup agresif di saham bih cap dan lapis dua untuk mendobrak IHSG di atas resistance psikologis 5.500," tulis HD Capital.

Sebagai informasi, selama sepekan kemarin (22-26 Agustus 2016) IHSG menguat 0,42 persen dari 5.416,04 menjadi 5.438,83. Sejalan dengan itu, kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tumbuh 0,45 persen dari Rp 5.858,82 triliun menjadi Rp 5.832,30 triliun. Investor asing pun tercatat masih melakukan aksi beli sebesar Rp 39,76 miliar.

Namun, rata-rata nilai transaksi saham turun 16,02 persen dari sebelumnya Rp 8,51 triliun menjadi Rp 7,15 triliun. Rata-rata frekuensi perdagangan saham turun 5,21 persen dari 296 ribu kali menjadi 280,59 ribu kali. (Achmad Dwi A/Ahm)


Sumber : Liputan6

Wednesday 17 August 2016

RAPBN 2017 Jadi Penggerak IHSG

BESTPROFIT FUTURES (18/8) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat terbatas pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Sentimen internal akan pengaruhi laju IHSG.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan bergerak pada support 5.315-5.400. Pada penutupan perdagangan saham Selasa 16 Agustus 2016 IHSG bergerak cukup positif. IHSG menguat sebanyak 51,29 poin atau sebanyak 0,96 persen ke level 5.371,85. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih Rp 577,73 miliar.

Lanjar menerangkan, penguatan IHSG ditopang oleh optimisme pelaku pasar terhadap rancangan anggaran pemerintah pada tahun depan.

"Penguatan ini disinyalir sentimen proyeksi tingkat pertumbuhan ekonomi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017," kata dia di Jakarta, Kamis (18/8/2016).

Lanjar menuturkan, optimisme pelaku pasar juga didorong oleh pemberlakuan pengampunan pajak atau tax amnesty.

"Investor asing pun kembali optimis dengan tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 577,73 miliar," tambah dia.

PT HD Capital Tbk memperkirakan IHSG menguat pada perdagangan saham hari ini. Penguatan IHSG ditopang oleh ekspektasi pelaku pasar terkait perekonomian yang semakin baik dan berimbas pada kinerja emiten.

"Sentimen positif dari ekspektasi pertumbuhan ekonomi, dana masuk tax amnesty, perbaikan kinerja emiten serta rencana pemotongan pajak korporasi," tulis HD Capital dalam risetnya.

PT HD Capital Tbk memperkirakan support berada pada level 5.310-5.210 dan resistance 5.400-5460.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG dapat menguat secara teknikal. IHSG pun berpotensi melanjutkan kenaikan ditunjang kondisi ekonomi stabil di tengah aliran dana investor asing masuk ke pasar modal.

Penguatan harga komoditas, William menuturkan dapat menjadi katalis positif untuk aliran dana investor asing masuk ke pasar modal Indonesia.

"Fluktuasi harga komoditas minyak masih akan memberikan pengaruh terhadap pola gerakan IHSG. Kekuatan ekonomi dalam negeri dan kebijakan responsif terhadap gejolak ekonomi tentu dapat menumbuhkan tingkat kepercayaan investor terhadap Indonesia," tutur William.


Sumber : Liputan6

Sunday 7 August 2016

Aliran Dana Investor Asing Bayangi Laju IHSG

BESTPROFIT FUTURES (8/8) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang lanjutkan penguatan pada perdagangan saham awal pekan ini. Data ekonomi positif dan aliran dana investor asing masih jadi katalis positif.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan pergerakan IHSG masih terlihat kuat untuk naik. Target level resistance berada di kisaran 5.548 dan support di kisaran 5.366.

William menuturkan, aliran dana investor asing masih terus masuk ke pasar modal Indonesia ditambah pertumbuhan ekonomi kuartal II 2016 mencapai 5,18 persen menambah kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia. Selain itu, rilis cadangan devisa Juli yang kembali meningkat juga menunjukkan semakin kuatnya kestabilan ekonomi Indonesia.

"IHSG masih berada dalam pola uptren. Jadi setiap masa koreksi sehat dapat dimanfaatkan untuk akumulasi beli," ujar William dalam ulasannya, Senin (8/8/2016).

Kepala Riset PT NH Korindo Securities Reza Priyambada juga menuturkan rilis data ekonomi kuartal II yang berada di atas konsensus membuat IHSG mendapatkan angin segar. Selain itu, dana investor asing yang terus bertambah juga membuat IHSG berpeluang terus mencari level tertingginya. Reza memperkirakan, IHSG bergerak di kisaran support 5.360-5.399 dan resistance 5.435-5.458.

"Meski peluang kenaikan masih ada seiring ada sentimen positif namun tetap mewaspadai potensi perubahan yang umumnya terjadi setelah IHSG sempat sentuh level tertinggi baru," ujar Reza.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan IHSG akan bergerak variasi di kisaran 5.388-5.486. Sebelumnya penutupan perdagangan saham Jumat 5 Agustus 2016, IHSG naik 46,38 poin atau 0,86 persen ke level 5.420,24.Aksi beli investor asing mencapai Rp 1,4 triliun. Tercatat aksi beli investor asing mencapai Rp 7,62 triliun pada pekan lalu. Total pembelian investor asing di pasar modal Indonesia mencapai Rp 32,50 triliun sepanjang 2016.


Sumber : Liputan6

Sunday 31 July 2016

Aksi Ambil Untung Warnai Gerak IHSG Sepekan

BESTPROFIT FUTURES (1/8) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi rawan tekanan pada perdagangan saham sepekan ini. Pasalnya, pelaku pasar mulai melancarkan aksi ambil untung di pasar modal.

Pengamat Pasar Modal Kiswoyo Adie Joe mengatakan, biasanya pelaku pasar akan melakukan aksi ambil untuk memasuki bulan Agustus. "Sebetulnya rawan profit taking, Agustus banyak merahnya," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (1/8/2016).

Selain tax amnesty pergerakan IHSG pekan ini akan dipengaruhi data makro ekonomi seperti data inflasi. Kiswoyo mengatakan, IHSG akan bergerak di level support 5.200 dan resistance 5.350. "Tapi kalau level 5.200 tembus dia akan ke level psikologis 5.000," tutur dia.

Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, IHSG masih dalam tren positif. Dia memperkirakan IHSG akan bergerak pada support 5.150-5.185 dan resistance pada level 5.250-5.275.

Namun, Reza mengatakan gerak IHSG dibayangi oleh aksi untung oleh para investor. Lantaran, IHSG terus mengalami penguatan beberapa pekan terakhir.

"Diharapkan rilis data-data ekonomi dalam negeri dapat dirilis positif dan tidak adanya sentimen negatif yang signifikan dapat merubah arah IHSG menjadi tren penurunan lebih dalam," jelas dia.

Reza merekomendasikan saham PT Multipolar Tbk (MLPL), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) untuk dicermati pelaku pasar.

Untuk diketahui, aliran dana asing terus masuk ke Indonesia sejak program tax amnesty atau pengampunan pajak digulirkan. Di pasar saham, investor asing mencatatkan aksi beli bersih sebanyak ‎Rp 3,23 triliun dalam sepekan (25-29 Juli 2016). Sedangkan jika dihitung secara tahunan, aliran masuk dana asing ke pasar modal mencapai Rp 24,88 triliun.

Kepala Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Dwi Shara Soekarno mengatakan, masuknya dana asing membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik sebanyak 0,36 persen ke posisi 5.215,99 dibanding penutupan pekan sebelumnya 5.197,25.

"Di sepanjang periode 25 hingga 29 Juli 2016 rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami kenaikan 13,96 persen menjadi Rp 8,60 triliun dari Rp 7,54 triliun di akhir pekan lalu," kata dia.

Kapitalisasi pasar BEI di angka Rp 5.614,62 triliun, meningkat dibanding pekan sebelumnya yang berada di angka Rp 5.593,67 triliun. 


Sumber : Liputan6

Sunday 5 June 2016

IHSG Akan Lanjutkan Penguatan di Awal Pekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/6) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Senin pekan ini. Penguatan IHSG dapat terjadi bila investor asing kembali masuk ke bursa saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan potensi penguatan IHSG masih terlihat cukup besar. Hal itu mengingat aliran dana investor asing yang masih terus terjadi.

Ia mengatakan, IHSG sedang berusaha menguat seiring terapresiasinya nilai tukar rupiah. Ditambah kestabilan harga minyak.

"Kondisi level support 4.802 IHSG terlihat mulai ditinggalkan dan sedang berusaha menembus level resistance 4.877 untuk memperkuat pola kenaikan jangka pendek," ujar William dalam ulasannya, Senin (6/6/2016).

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan IHSG akan bergerak variasi dengan kisaran 4.814-4.860 pada perdagangan saham awal pekan ini.

"Bila dilihat daria analisa teknikal IHSG bergerak cenderung konsolidasi positif dengan resistance 4.850 namun kondisi pergerakan yang masih cenderung menurun membuat momentum juga terkonsolidasi," ujar dia.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat 3 Juni 2016, IHSG naik 20,70 poin atau 0,43 persen ke level 4.853,92 dengan volume perdagangan moderat. Sentimen tax amnesty dan harga minyak menguat menjadi pendorong kenaikan IHSG.


Sumber : Liputan6
BESTPROFIT FUTURES MALANG

Tren Positif Berlanjut, IHSG Bakal Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/6) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan melaju di zona hijau dalam sepekan. Sektor properti dan tambang akan menjadi sektor yang menarik selama sepekan.

Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, IHSG masih memiliki potensi untuk melanjutkan tren kenaikan.

"Kondisi IHSG sedang bertahan untuk tetap bertahan di zona positif. Namun demikian, masih perlu dukungan kuat dari sentimen yang ada seiring dengan kenaikan yang cukup terbatas sepanjang pekan kemarin ," kata dia, Jakarta, Senin (5/6/2016).

Selama sepekan, beberapa data mewarnai pergerakan IHSG. Di antaranya, ‎dari Indonesia terdapat data penjualan mobil, dari China neraca perdagangan dan inflasi. Dia mengatakan, selama sepekan IHSG akan bergerak pada support 4.785-4.825 dan resistance 4.875-4.885.

Senada, Riset PT HD Capital menyatakan IHSG berpeluang menguat dalam sepekan. ‎Menurut HD Capital, prospek makro ekonomi RI menjadi penopang penguatan IHSG. Sektor properti dan tambang akan menjadi sektor yang menarik selama sepekan.

"Naiknya harga komoditas terutama minyak dan produk turunan akibat ekspektasi pemulihan ekonomi global," tulis riset tersebut.

Reza Priyambada merekomendasikan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT PP Properti Tbk (PPRO), PT Intiland Development Tbk (DILD), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM) untuk dicermati pelaku pasar.

Sementara, HD Capital merekomendasikan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Sumarecon Agung Tbk (BSDE), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indika Energy Tbk (INDY).

Sebagai informasi, selama sepekan (30 Mei-3 Juni 2016) IHSG mengalami kenaikan 0,81 persen ke posisi 4.853,92 atau naik dari pekan sebelumnya di level 4.814,73. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) meningkat menjadi Rp 5.160 triliun dari Rp 5.116 triliun.

Rata-rata nilai transaksi harian BEI mengalami kenaikan 24,3 persen menjadi Rp 5,5 triliun dari Rp 4,4 triliun. Rata-rata volume transaksi harian mengalami kenaikan 9,8 persen dan rata-rata frekuensi harian naik 3,2 persen.‎

Sepanjang sepekan, investor asing mencatatkan pembelian bersih senilai Rp 1,6 triliun. Secara tahunan, aliran dana investor asing di pasar saham masih tercatat melakukan pembelian bersih dengan nilai Rp 4,9 triliun.


Sumber : Liputan6
BESTPROFIT FUTURES MALANG

Monday 30 May 2016

IHSG Lanjutkan Penguatan, 8 Saham Ini Jadi Pilihan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (31/5) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Pergerakan harga minyak dunia akan mempengaruhi laju IHSG.

Analis PT Danareksa Sekuritas Lucky Purnomo menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 4.850-4.885 pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Harga minyak dunia mendekati level US$ 50 dinilai mempengaruhi pergerakan IHSG. Lucky menuturkan, pelaku pasar akan mengapresiasi pergerakan harga minyak dunia itu dalam jangka pendek.

Selain itu, Lucky menilai, inflasi akan relatif stabil menjelang puasa. Pemerintah cukup baik menjaga pergerakan inflasi. "Inflasi harus dijaga sehingga tetap rendah. Dengan sentimen ini pasar akan cenderung menguat," ujar Lucky saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Selasa (31/5/2016).

Lebih lanjut ia menuturkan, keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) tetap mempertahankan suku bunga juga memberikan sentimen positif. Lucky menilai, meski bank sentral AS memberikan sinyal menaikkan suku bunga namun hal itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat. "Janet Yellen sulit untuk menaikkan suku bunga. Kalau naik maka terlalu dini dan tidak objektif," ujar Lucky.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG masih berada dalam fase konsolidasi jelang pergantian bulan. Pola gerakk IHSG masih berada dalam kisaran yang wajar.

"Koreksi jika terjadi juga masih terlihat sebagai koreksi wajar. Awal bulan tentunya data ekonomi baru akan stabil sehingga dapat memberikan sentimen posiif terhadap pergerakan IHSG," ujar dia.

William memperkirakan, IHSG akan bergerak di level support 4.738 dan resistance 4.877. Level resistance IHSG itu perlu digapai kembali untuk memperkuat pola kenaikannya.

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko melihat kalau harapan terhadap lolosnya peraturan pengampunan pajak atau tax amnesty sebelum sidang DPR 14 Juli 2016.

Selain itu, kepastian bank sentral AS atau The Federal Reserves/The Fed menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan menjadi pemicu positif untuk membuat pelaku pasar akumulasi saham-saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua sehingga membuat IHSG di atas level psikologis 4.800.

"IHSG akan bergerak di kisaran support 4.750-4.670-4.615-4.525 dan resistance 4.875-4.925-5.050," ujar Yuganur.


Sumber : Liputan6

Sunday 29 May 2016

Kebijakan The Fed Bakal Bikin IHSG Melesat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/5) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan saham selama sepekan. Lantaran, Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) belum menaikkan suku bunga acuan.

Analis PT Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo mengatakan, kenaikan suku bunga The Fed yang belum terealisasi menjadi acuan jika kondisi di pasar saham masih stabil.

"Pasar menilai belum ada sentimen yang menimbulkan spekulasi," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (30/5/2016).

Dia mengatakan, sentimen lain ialah perbaikan dari harga komoditas terutama minyak dunia yang telah menguji level US$ 50 per barel. Ini menjadi indikator jika perekonomian dunia telah mulai membaik.

"Harga minyak US$ 50 per barel sentimen positif untuk transaksi jangka pendek," tutur Lucky.

Lucky menilai, masuknya bulan Juni menjadi penanda akhir pelaku pasar untuk merealisasikan aksi ambil untung (profit taking). ‎Dia bilang, pelaku pasar cenderung melakukan aksi ambil untung pada Mei.

Lucky memperkirakan IHSG akan bergerak pada level support 4.780 dan resistance pada level 4.850-4.855 selama sepekan.‎

Riset PT HD Capital menyatakan, IHSG berpeluang naik pada perdagangan saham sepekan. Menurut HD Capital, IHSG berpeluang menembus level 4.800 pada pekan ini.

Dari dalam negeri, sentimen positif berasal dari harapan penguatan rupiah yang didorong oleh aliran dana masuk berasal dari penerapan tax amnesty. Selan itu, hal tersebut juga didorong oleh kenaikan ranking dari lembaga pemeringkat dunia Standard and Poors's (S&P).

"Katalis global melihat sentimen positif dari naiknya harga komoditas terutama minyak dan produk turunan akibat ekspektasi pemulihan ekonomi seiring kenaikan bunga The Fed pada Juni ini positif buat IHSG,‎" tulis riset tersebut.

HD Capital merekomendasikan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) untuk dicermati pelaku pasar. (Amd/Ahm)


Sumber : Liputan6

Wednesday 25 May 2016

IHSG Berpeluang Kembali Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/5) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat terbatas pada perdagangan saham Kamis  (26/5/2016).

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, penutupan IHSG kemarin didongkrak oleh penguatan saham aneka industri. Alhasil, IHSG naik sebanyak 62,19 poin atau 1,32 persen ke level 4.772,98. Aksi beli bersih yang terjadi Rp 338,83 miliar.

‎Kemudian, hal tersebut juga didorong optimisme pelaku pasar akan penerapan kebijakan tax amnesty pada tahun ini.

‎"Tax amnesty yang kemungkinan dapat berjalan pada bulan Juli 2016 menjadi dorongan lebih pada IHSG. Meskipun pergerakan rupiah terkonsolidasi pada level 13.600an," kata dia dalam ulasannya.

Hal tersebut sejalan dengan penguatan Bursa Asia. Dia mengatakan, penguatan tersebut didorong oleh optimisme pasar terhadap pertumbuhan ekonom dunia.

"Data output layanan dan harga rumah yang cukup baik membuat investor berspekulasi bahwa The Fed cukup percaya diri untuk menaikkan suku bunga. Ditambah kemungkinan gagal keluarnya Ingris dari Uni Eropa menjadi dorongan positif," tambah dia.

Dia memperkirakan IHSG akan bergerak pada support 4.760-4.820.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan IHSG akan menguat pada perdagangan saham hari ini. Hal tersebut didorong oleh arus modal yang mulai masuk.

"Jelang pergantian bulan di pekan depan tentunya rilis data ekonomi yang sinyalir stabil akan kembali membooster kenaikan IHSG. Ditambah dengan jika kondisi global dan regional kuat bertahan," jelas dia.


Sumber : Liputan6