Showing posts with label Korea Selatan. Show all posts
Showing posts with label Korea Selatan. Show all posts

Tuesday 2 May 2017

Pertemuan Trump-Kim Tampaknya Perlu Konsesi Besar | Best Profit

Best Profit (3/5) - Meskipun Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan kesediaannya untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, kesempatan itu tampaknya tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat karena tidak ada pihak yang siap untuk memberikan konsesi apapun untuk membenarkan terjadinya pertemuan demikian.
Ketika Trump pada hari Senin (1/5) mengatakan bahwa dia akan merasa terhormat untuk bertemu dengan pemimpin muda Korea Utara itu, dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg News, dia juga menambahkan syarat, œdalam situasi yang tepat, saya akan bertemu dengannya. Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer kemudian menjelaskan bahwa œjelas sekarang ini situasi yang tepat itu tidak ada.
Menyusul tawaran bersyarat Trump untuk berdialog dengan Kim, Amerika menerbangkan dua pesawat pembom Lancer B-1B supersonik di dekat perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan hari Selasa (2/5) dalam latihan bersama angkatan udara Korea Selatan.
Kantor berita resmi Korea Utara KCNA menanggapi latihan gabungan tersebut dengan menuduh Amerika œmendorong situasi di semenanjung Korea lebih dekat ke ambang perang nuklir.
Ketegangan di semenanjung Korea tetap tinggi karena pemerintahan Trump telah meningkatkan upaya menahan Pyongyang agar tidak melakukan uji coba nuklir lebih lanjut dengan menekan China untuk meningkatkan sanksi dan dengan menekankan kesediaan menggunakan kekuatan militer jika diperlukan. Best Profit

Sumber : VOA

Thursday 27 April 2017

Pemasangan THAAD yang Dipercepat, Picu Perselisihan di Kalangan Capres Korsel | Best Profit

BEST PROFIT - (28/4) Calon-calon presiden Korea Selatan mengkritik pemasangan terburu-buru sistem anti-misil Amerika Terminal High Altitude Defense (THAAD) kurang dari dua pekan sebelum pemilu di negara mereka.
Rabu pagi (26/4), sebuah konvoi militer terdiri dari 20 truk dan trailer memindahkan komponen-komponen THAAD ke lokasi yang ditetapkan di lapangan golf milik Lotte di kawasan pedesaan Seoungju di bagian tenggara negara itu.
Di antara yang dikirim itu adalah bagian-bagian penting yang diperlukan agar sistem THAAD operasional, yaitu peluncur yang mudah dipindah-pindah, misil pencegat yang diperlengkapi teknologi pelacak dengan inframerah, dan sistem radar yang canggih untuk menarget misil musuh.
Hari Kamis, Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan THAAD dipindahkan lebih cepat dari jadwal untuk menanggapi ancaman misil balistik dan nuklir Korea Utara yang meningkat.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Moon Sang-kyun mengatakan, berdasarkan pemahaman bersama antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, dan karena situasi keamanan yang serius di Semenanjung Korea, kebutuhan akan kemampuan operasi sistem THAAD semakin mendesak.
Sementara itu Harry Harris, komandan Komando Pasifik Amerika dalam dengar keterangan di Kongres di Washington hari Rabu menyatakan sistem THAAD akan operasional dalam beberapa hari ini.
Tetapi operasi pemindahan mendadak itu berlangsung sebelum inspeksi lingkungan hidup dan konstruksi di lokasi itu tuntas, dan sebelum pemilihan presiden 9 Mei di mana THAAD menjadi isu kampanye yang menimbulkan perbedaan pendapat.
Moon Jae-in, calon unggulan dari Partai Demokrat Liberal yang berhaluan liberal mengritik pengerahan mendadak tersebut. Ia mengatakan ingin menangguhkan pengerahan sistem antimisil canggih Amerika itu hingga presiden baru terpilih dan dapat mengevaluasi manfaat dan kerugiannya.
Ahn Cheol-soo dari Partai Rakyat, kandidat unggulan kedua, yang mendukung sistem THAAD, juga mencela pengerahan yang dipercepat oleh pasukan militer Korea Selatan dan Amerika sebagai upaya untuk memintas hambatan-hambatan hukum dan demokrasi.
Sumber: voaindonesia

Tuesday 6 September 2016

Korea Utara Habiskan $100 Juta untuk Percobaan Misil

BESTPROFIT FUTURES (7/9) - Korea Utara telah menghabiskan hingga $100 juta untuk melakukan lebih dari 30 percobaan misil sejak Kim Jong-un menjadi pemimpin negara itu tahun 2011, hampir dua kali lipat dari jumlah misil yang diluncurkan dalam 18 tahun sebelumnya ketika ayahnya Kim Jong-il memerintah negara tersebut.
Surat kabar Korea Selatan Chosum Ilbo menaksir biaya misil Korea Utara berdasarkan sebagian pada apa yang dikatakannya harga yang dibayar negara-negara Timur Tengah untuk senjata ini.
Dalam 20 tahun terakhir, Korea Utara dikabarkan telah menjual ratusan misil, bahan, dan teknologi kepada Mesir, Iran, Libya, Pakistan, Suriah, Uni Emirat Arab dan Yaman.
Kebolehan Korea Utara melakukan banyak percobaan misil menimbulkan pertanyaan tentang keampuhan sanksi keras PBB yang dikenakan bulan Maret yang mencakup embargo senjata total dan pembatasan penjualan bahan bakar penerbangan yang juga digunakan untuk menerbangkan roket.
Boo Hyeong-wook, kepala Divisi Penelitian Strategi Pertahanan di Institut Korea untuk Analisa Pertahanan mengatakan Pyongyang memperoleh suku-cadang misil melalui penegakan sanksi yang longgar dan pertolongan mitra-mitra internasional yang bersedia.
œSebagaimana dilaporkan media India bulan Juni, Pakistan menyediakan berbagai suku-cadang yang diperlukan untuk senjata penghancur massal kepada Korea Utara melalui China. Jadi dalam keadaan ini saya curigai China tidak memperkuat sanksinya atas suku-cadang yang hendak diperoleh Korea Utara, katanya.
Sumber : VOA

Sunday 29 March 2015

Melihat Peluang Besar, Korsel Daftar Jadi Anggota Pendiri AIIB

BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/3) - Mengikuti keputusan 4 negara maju dari Barat pada pekan ini. pada hari Kamis (27/3/2015) kemarin, Korea Selatan (Korsel) memutuskan akan bergabung juga dengan Asian Infrastructure Investment Development Bank (AIIB) sebagai salah satu calon anggota pendiri bank yang diketuai oleh Tiongkok tersebut.
Sekedar mengingatkan, AIIB adalah bank yang dibentuk secara khusus untuk membiayai proyek infrastruktur negara-negara yang berada di Asia. AIIB ini pun sering disebut-sebut sebagai rival Bank Dunia milik Amerika Serkat (AS) dan Asian Development Bank (ADB) milik Jepang. Kementerian Strategi dan Keuangan Korsel mengatakan dalam sebuah pernyataan menyampaikan bahwa pemerintah Korsel akan menandatangani perjanjian tersebut dalam bentuk formal sekitar Juni mendatang.
Menurut ADB, permintaan pendanaan untuk proyek infrastruktur di Asia diperkirakan akan mencapai $ 730.000.000.000 per tahun hingga tahun 2020 mendatang. Dengan demikian, AIIB yang bertujuan untuk memperkuat kerjasama ekonomi dan keuangan antara negara-negara di kawasan ini akan menjadi bank pelopor pembangunan ekonomi di Asia.
Korsel melihat ada sebuah peluang yang cukup besar bagi negaranya apabila bergabung sebagai calon anggota pendiri AIIB. Para pejabat tinggi Korsel menilai dengan bergabung di AIIB, maka perusahaan-perusahaan di Korsel memilik peluang yang lebih besar untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek infrastruktur Asia seperti bidang konstruksi, komunikasi, dan transportasi.
AIIB sendiri diharapkan akan resmi didirikan pada akhir 2015, dengan modal setoran awal sebesar 50 miliar dollar AS dan modal dasar sebesar 100 miliar dolar. Tercatat hingga hari ini sudah 21 (dua puluh satu) negara, termasuk Tiongkok, India dan Singapura, telah menandatangani nota kerjasama ini di Beijing pada bulan Oktober 2014 lalu, sedangkan 6 (enam) negara lainnya, termasuk Indonesia dan Arab Saudi, baru bergabung pada bulan ini.

Sumber : Vibiznews

Thursday 12 March 2015

Korea Selatan Punya Kecepatan Internet Paling Tinggi di Seluruh Dunia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/3) - Korea Selatan dinobatkan sebagai negara dengan yang memiliki kecepatan internet tercepat di dunia. Menurut laporan tren global online yang dikeluarkan oleh Korea Tourism Organization pekan ini. Perusahaan riset bernama Statista, yang berbasis di Jerman ini menempatkan Korea Selatan berada diperingkat 1 dalam hal kecepatan internet hingga kuartal ketiga 2014.
Statista mengatakan bahwa pengguna internet di Korea Selatan memiliki pengalaman berselancar dengan kecepatan rata-rata 25Mbps per detik, ini berarti 5,6 kali rata-rata kecepatan secara global. Di bawah Korea Selatan ada Hong Kong, diikuti Jepang, Swiss, Swedia, Belanda dan Irlandia. Sedangkan di posisi 10 ditempati oleh Latvia, Republik Ceko dan Singapura.
Bukan itu saja, Korea Selatan juga termasuk sebagai negara dengan pengguna internet terbanyak di dunia, yang menempati urutan ke 12. Dalam hal populasi pengguna internet, urutan teratas diduduki oleh Tiongkok dengan jumlah 641,6 juta, diikuti oleh Amerika Serikat dengan 280 juta, India pada 240 juta, Jepang dengan jumlah 109 juta, dan Brasil dengan jumlah 107,8 juta.

Sumber : Vibiznews