Tuesday 28 October 2014

Emas Berjangka Dekati Level terendah Terkait Spekulasi Suku Bunga The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/10) - Emas berjangka diperdagangkan di dekat level terendah dua pekan karena investor menunggu kesimpulan dari pertemuan dua hari Federal Reserve besok.
Logam kuning naik sebanyak 0,5% pada hari ini sebelum menghapus gain setelah sebuah laporan pemerintah menunjukkan pesanan untuk barang tahan lama (durable goods) AS tak terduga turun pada bulan September. Volatilitas 30-hari logam telah naik dalam satu bulan terakhir karena investor mengikuti data ekonomi untuk memprediksi seberapa cepat The Fed akan mulai menaikkan biaya pinjaman.
Bullion rebound sebanyak 6,1 dari terendah tahun ini yang dicapai pada 6 Oktober setelah The Fed mengutip perlambatan ekonomi asing memberikan risiko terhadap AS. Pedagang telah memangkas kemungkinan bank sentral akan menaikkan suku bunga pada bulan Oktober 2015 untuk kesempatan 50% dari 79% peluang pada 30 September. Meningkatnya suku bunga mengurangi daya tarik emas karena logam umumnya hanya menawarkan investor pengembalian melalui kenaikan harga.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik kurang dari 0,1% untuk menetap di $ 1,229.40 per ons pada pukul 1:35 siang di Comex di New York. Harga emas mencapai $ 1,222.20 pada hari ini, merupakan level terendah untuk kontrak teraktif sejak 15 Oktober.
Bullion naik 70% dari Desember 2008 sampai Juni 2011 akibat bank sentral AS membeli utang dan mempertahankan biaya pinjaman mendekati nol persen dalam upaya untuk menopang pertumbuhan. The Fed diperkirakan akan mengakhiri pembelian aset bulanan pada pertemuan minggu ini.
Perak berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,4% menjadi $ 17,226 per ons di bursa Comex.(frk)
Sumber : Bloomberg

Bursa Saham AS Ditutup Menguat Jelang Rapat The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/10) - Saham AS ditutup menguat, mengirim indeks Standard & Poor 500 naik 1,5% dari rekor terakhirnya, karena investor mengkaji laba perusahaan dan data ekonomi AS jelang pengumuman kebijakan Federal Reserve besok.
Indeks Standard & Poor 500 naik 1,2% menjadi 1,984.86 pada pukul 4 sore di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 188,42 poin, atau 1,1% ke level 17,006.36. Indeks Russell 2000 melonjak 2,9%, merupakan yang terbesar sejak 2012.
Para otoritas akan memulai pertemuan kebijakan hari ini setelah enam minggu volatilitas di pasar keuangan global. Ketua The Fed Janet Yellen dan rekan-rekannya akan berfokus pada pandangan AS yang kuat dan mengakhiri program pembelian obligasi seperti yang direncanakan sebelumnya, menurut 62 dari 64 ekonom yang disurvei Bloomberg News.(yds)
Sumber: Bloomberg

Monday 27 October 2014

Sektor Saham Energi Tertekan Picu Bursa Saham AS Mendatar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/10) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) cenderung mendatar di awal pekan setelah indeks saham S&P 500 mencatatkan kenaikan mingguan terbesar sejak Januari 2013. Harga sektor saham energi tertekan karena harga minyak jatuh juga mempengaruhi indeks saham.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 12,53 poin atau 0,07 persen ke level 16.817,94. Indeks saham S&P 500 melemah tipis 2,95 poin atau 0,15 persen ke level 1.961,63. Sementara itu, indeks saham Nasdaq menguat 2,22 poin atau 0,05 persen ke level 4.485,93.
Volume perdagangan saham tercatat sekitar 6,1 miliar saham di bursa saham AS. Angka ini di bawah rata-rata bulanan sekitar 8 miliar saham.
Harga minyak melemah menyeret sektor saham energi turun 2 persen. Goldman Sachs memangkas perkiraan harga minyak mentah seiring pasokan berlimpah dan permintaan meningkat sehingga membuat harga minyak di bawah US$ 80 per barel.
Selain itu, indeks saham S&P 500 turun tipis setelah menutup minggu terbaik sejak awal Januari 2013. Indeks saham S&P naik 5,3 persen dari level terendah pada 15 Oktober.
"Setelah hampir koreksi 10 persen pada indeks saham S&P, tanda bullish kembali muncul. Sekarang indeks saham berada di jalur untuk menutup di atas level resistance, dan ini merupakan pertanda bullish. Namun kebijakan bank sentral global mesti akomodatif untuk saham," ujar Adam Sarhan, CEO Sarhan Capital, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (28/10/2014).
Di antara saham mencatatkan kenaikan besar, saham Gilead Sciences naik 1,7 persen menjadi US$ 112,59 seiring rencana rilis laporan keuangan. Saham Micro Technology melonjak 4 persen menjadi US$ 32,30 setelah mengumumkan rencana buyback saham sebesar US$ 1 miliar.
Sementara itu, saham Twitter Inc turun 9,6 persen ke level US$ 43,88 setelah melaporkan perkiraan penjualan yang mungkin kehilangan target. Sedangkan di S&P 500, saham turun tajam yaitu saham Nabors Industries melemah 6,7 persen menjadi US$ 17,48. Di bursa saham Nasdaq, saham Tesla Motors melemah 5,8 persen.
Terkait rilis kinerja, mayoritas perusahaan di AS mengalahkan harapan pelaku pasar. Dari 213 perusahaan yang sudah melaporkan kinerja, sekitar 71,4 persen mengalahkan perkiraan analis.

Sumber : Liputan6

Asia Berjangka Turun Ditengah Kemunduran Indeks S&P 500

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/10) - Indeks berjangka Asia melemah di tengah kemunduran dalam indeks Standard & Poor 500, sementara yen mempertahankan gain jelang rilis data penjualan ritel Jepang. Minyak mentah melanjutkan penurunan dan saham Twitter Inc. tergelincir diperpanjang perdagangan AS.
Kontrak pada Nikkei 225 Stock Average turun di Osaka akibat kontrak dalam indeks saham dari Australia hingga Hong Kong turun setidaknya 0,1%. S&P 500 berjangka sedikit berubah pada pukul 07:15 pagi di Tokyo setelah mengalami penurunan 0,2% dalam indeks melanjutkan minggu terbaiknya dalam tahun 2014. Saham Twitter Inc. anjlok setelah selesai perdagangan terkait perlambatan pertumbuhan pengguna. Yen stabil di 107,84 per dolar setelah naik 0,3% pada sesi terakhir. Minyak di New York turun untuk hari ketiga seiring tembaga berjangka juga turun.
Jepang diproyeksikan akan melaporkan pertumbuhan penjualan ritel yang lebih lambat untuk bulan September, dengan China dijadwalkan akan mengirim data laba perusahaan industri hari ini. Di AS, barang-barang tahan lama dan laporan kepercayaan konsumen telah jatuh tempo, dengan Federal Reserve direncanakan akan mengumumkan akhir dari program pembelian obligasi pekan ini. Goldman Sachs Group Inc. memangkas perkiraan harga minyak mentah dan Bank Sentral Eropa merilis rincian pembelian obligasi yang bertujuan menghidupkan kembali ekonomi kawasan Eropa kemarin.(frk)
Sumber : Bloomberg

Spekulasi Suku Bunga The Fed Tekan Dolar Untuk Hari Kedua

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/10) - Dolar jatuh untuk hari kedua terhadap mata uang utama Terkait spekulasi Federal Reserve yang akan mempertahankan suku bunga pada rekor terendah untuk jangka waktu yang panjang pasca memangkas program pembelian obligasi nya.
Mata uang AS memperpanjang penurunan karena data menunjukkan kontrak untuk membeli rumah naik kurang dari perkiraan, sehari sebelum bank sentral memulai rapat kebijakan selama dua hari. Euro naik terhadap mata uang AS karena meredanya hasil stress test European Central Bank  (ECB) pada kekhawatiran bahwa neraca di beberapa perusahaan pemberi pinjaman yang terlalu lemah. Mata uang real Brasil jatuh ke level terendah dalam hampir enam tahun terakhir setelah Presiden Dilma Rousseff menang tipis untuk masa jabatan keduanya. Rubel tergelincir.
Indeks Spot Dollar Bloomberg yang menelusuri greenback terhadap 10 mata uang utama, turun 0,2% menjadi 1,066.03 pada 14:31 siang waktu New York. Mencatat penurunan sebesar 0,5% di bulan ini setelah menyentuh level 1,080.05 pada tanggal 3 Oktober, merupakan yang tertinggi pada penutupan sejak Juni 2010.
Mata uang AS melemah 0,5% menjadi 107,67 ¥, dan turun 0,3% menjadi $ 1,2709 per euro. Yen menguat 0,2% menjadi 136,84 terhadap euro, setelah menyentuh level 137,47 sebelumnya, yang terlemah sejak 9 Oktober.
"Euro-dolar memiliki kapasitas untuk mengakhiri tahun ini di level $ 1,30," Ungkap Borthwick.(yds)
Suber: Bloomberg

Emas Turun; Kepemilikan dalam ETP Perpanjang Penurunan ke Level Terendah 5 Thn

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/10) - Emas berjangka turun untuk ketiga kalinya dalam empat sesi akibat kepemilikan dalam ETP yang berbasis logam turun ke level terendah dalam lebih dari lima tahun.
Pekan lalu, aset di ETPS global turun 0,8% menjadi 1,654.2 metrik ton, terendah sejak September 2009. 30-hari volatilitas historis logam telah naik dalam satu bulan terakhir karena investor mengikuti data ekonomi untuk memprediksi seberapa cepat Federal Reserve akan mulai menaikkan biaya pinjaman. Para pembuat kebijakan akan memulai pertemuan dua hari besok.
Emas berjangka merosot 8,4% pada kuartal ketiga, menyentuh level termurah dalam tahun ini pada 6 Oktober lalu, akibat ekuitas AS melonjak ke rekor di tengah tanda-tanda pemulihan mulai menguat. Harga mengalami rebound sebanyak 6,1 dari level terendah setelah The Fed mengutip perlambatan ekonomi asing sebagai risiko bagi AS. Hal tersebut membuat beberapa investor untuk mendorong kembali perkiraan untuk kenaikan suku bunga.
Di bursa Comex, emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,2% untuk menetap di $ 1,229.30 per ons pada pukul 1:36 siang di New York. Perdagangan adalah 37% di bawah rata-rata 100-hari, data yang dikumpulkan oleh Bloomberg menunjukkan.(frk)
Sumber : Bloomberg

Saham AS Ditutup Stagnan Pasca Perusahaan Energi Turun Diikuti Minyak Mentah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/10) - Saham AS stagnan, mengikuti reli mingguan terbesar sejak Januari 2013, dikarenakan Saham perusahaan energi memimpin pelemahan pasca harga minyak mentah mengalami penurunan di bawah level $ 80 per barel sementara saham telekomunikasi telepon dan kebutuhan pokok konsumen meningkat.
Indeks Standard & Poor 500 tergelincir kurang dari 0,2% menjadi 1,961.54 pada pukul 4 sore di New York. Indeks saham memangkas penurunan pasca European Central Bank  (ECB) mengatakan menetapkan pembelian obligasi tertutup senilai € 1.704 miliar ($ 2.2 miliar) pada pekan lalu saat dimulainya upaya terbaru untuk menopang kembali perekonomian kawasan. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 12,08 poin di level 16,817.49. Indeks Russell 2000 turun 0,1%.
Pekan lalu Indeks S&P 500 naik 4,1% merupakan performa terbaiknya sejak Januari 2013, menghentikan penurunan empat minggunya.(yds)
Sumber: Bloomberg

Sunday 26 October 2014

Kinerja Perusahaan Positif, Bursa Saham Asia Menghijau

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/10) - Bursa saham Asia menguat di awal pekan ini didorong sentimen hasil stress test sebagian besar bank Eropa dan tanda-tanda pemulihan di wilayah tersebut.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,5 persen menjadi 138,22 pada pukul 09.01 waktu Tokyo, dan ini level intraday tertinggi sejak 10 Oktober. Indeks saham acuan regional ini melonjak 2,9 persen pada pekan lalu setelah hasil kinerja perusahaan Amerika Serikat mengalahkan estimasi dan ukuran manufaktur Eropa yang secara tak terduga menunjukkan ekspansi bulan ini.
Sementara itu, indeks saham Jepang Topix naik 0,6 persen dan indeks saham Australia menguat 0,5 persen. Penguatan indeks saham ini juga diikuti indeks saham Korea Selatan kospi menguat 0,5 persen. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,7 persen ke level 15.404,28.
Sentimen global terutama dari Eropa mempengaruhi laju IHSG. Dalam studi bank sentral Eropa tak satu pun dari bank terbesar di Eropa yang ditemukan kurang.
"Kebanyakan orang mengharapkan pasar melanjutkan aksi ambil untung. Namun pihak berwenang di Eropa telah membuang begitu banyak masalah dan akan terus membanjiri pasar dengan likuiditas. Masalah utama Eropa beberapa tahun terakhir merupakan berita lama," ujar Donald Williams, Chief Investment Officer Platypus Asset Management Ltd, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (27/10/2014).
Sementara itu, sentimen lainnya yaitu pertumbuhan ekonomi China. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi China akan melambat menjadi 7,3 persen pada 2015.  Hal itu disampaikan anggota Akademis dari Komite Penasihat Kebijakan Moneter Bank Rakyat China, Song Quoqing.
Pernyataan ini berlawanan dengan prediksi Fan Jiangping, Chief Economist di sebuah lembaga penelitian negara yang menyatakan, pertumbuhan ekonomi China 7 persen kecuali pemerintah pusat memberlakukan langkah-langkah stimulus lebih kuat.
Sejumlah perusahaan di Amerika Serikat (AS) pun melaporkan pendapatan yang melampaui perkiraan analis. Sekitar 79 persen dari S&P 500 telah melaporkan pendapatan kuartalan musim ini. Caterpillar Inc dan Yahoo Inc melonjak pekan lalu setelah membukukan pendapatan kuartal III lebih baik dari perkiraan.

Sumber : Liputan6

Dilma Rousseff Terpilih Lagi!

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/10) - Presiden Brasil Dilma Rousseff kembali terpilih untuk masa jabatan kedua, untuk memimpin bangsa terbesar kelima di dunia itu.
Hasil resmi Pemilu Brasil dirilis pada Minggu (26/10/2014) waktu setempat. Roussef mengalahkan kompetitornya dari kubu oposisi, Aetius Neves.

Dengan 98 persen suara telah dihitung pada Minggu, Rousseff mengantungi 51,5 persen suara. Jumlah suara yang dihitung tak memungkinkan lagi bagi Neves mengejar ketertinggalan dukungan dari Rousseff.

Kemenangan Roussef memperpanjang kekuasaan Partai Pekerja di Brasil, yang sudah menggenggam pemerintahan sejak 2003. Selama rentang waktu itu, pemerintahan partai ini memberlakukan program sosial yang luas, untuk mengangkat warga miskin menjadi kelas menengah. 


Sumber : Kompas

Harga Emas Kian Terpukul Pekan Ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/10) - Setelah melemah pekan lalu, para partisipan kembali memprediksi harga emas turun pekan ini. Kekuatan dolar AS diprediksi masih akan terus menekan harga emas pekan ini.
Mengutip laman Kitco.com, Senin (27/10/2014), sembilan dari 21 partisipan yakin harga emas akan melemah sementara enam lainnya memprediksi nilai logam mulia tersebut akan menguat.
Sementara enam partisipan lain melihat tak banyak pergerakan harga emas pekan ini. Para partisipan terdiri dari para pedagang, pialang emas, bankir investasi dan sejumlah analis pergerakan harga emas.
Pekan lalu, para partisipan memprediksi harga emas melemah. Benar saja, sepanjang pekan lalu harga emas menurun US$ 9 per ounce.
Para partisipan yang melihat adanya kemungkinan pelemahan mengatakan penguatan dolar akan menekan harga emas.
"Harga emas sempat menguat lantaran pelemahan dolar dan suku bunga AS yang sangat rendah. Tapi sekarang ekonomi Eropa mulai membaik dan kemungkinan suku bunga AS naik akan menekan emas kembeli ke bawah level US$ 1.200 per ounce lagi," terang ahli strategi pasar senior di RJO Futures Philip Streible.
Sementara para partisipan yang melihat harga emas berpotensi menguat mengatakan, pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) pekan ini akan membuat para pelaku pasar melakukan aksi wait and see. Pada saat itulah, harga emas dapat mencoba menguat kembali.

Sumber : Liputan6

Bambang Brodjonegoro: Jadi Menkeu Adalah Tugas Berat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/10) -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menunjuk Bambang Brodjonegoro sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) periode 2014-2019. Sebagai bendahara negara, setumpuk tugas dan tanggung jawab sudah ada di depan mata terutama mengelola fiskal Indonesia.
Lalu bagaimana perasaan mantan Wakil Menteri Keuangan itu saat dirinya tahu diamanahkan menjadi pemimpin di Kementerian Keuangan?
Menjawab pertanyaan ini, Bambang hanya menuliskan kalimat singkat dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com. "Ini tugas berat yang memerlukan kesiapan mental," kata dia di Jakarta, Minggu (26/10/2014) malam.
Dia mengaku memperoleh pesan khusus dari Presiden Jokowi dalam mengembang tanggung jawab ini. "Pesannya amanah, menjaga kebijakan fiskal yang baik dan mensejahterakan rakyat," papar Bambang 
Bambang rencananya akan melakukan Serah Terima Jabatan (Sertijab) hari ini (27/10/2014) pukul 16.00 WIB. "Iya, hari Senin Sertijab jam 4 sore," katanya.
Eks Menkeu di era Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, Chatib Basri menyebutkan tantangan yang akan menjadi pekerjaan rumah (PR) Bambang Brodjonegoro.
"Tantangan ke depan tidaklah mudah karena ada isu normalisasi kebijakan The Fed, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan stabilitas makro," katanya.
Wakil Menteri Keuangan dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, Bambang Brodjonegoro akhirnya naik jabatan. Dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi), pria bernama lengkap Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro ini resmi menjadi Menteri Keuangan.

Bambang merupakan anak bungsu dari rektor Universitas Indonesia (UI) periode 1964-1973, Prof. Dr. Ir. Soemantri Brodjonegoro. Sejak muda, Pria kelahiran Jakarta, 3 Oktober 1966 ini telah menunjukan ketertarikannya pada bidang ekonomi banyak berkarya saat duduk di bangku kuliah.

Bambang  menyelesaikan studi di FEUI Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan pada 1990. Dia kemudian meraih gelar Master of Urban Planing (1995) dan Ph.D in Regional Planning (1997) dari University of Illinois at Urbana Champaign, Amerika Serikat.

Nama Bambang dikenal baik di dalam maupun di luar kalangan akademik. Dia tercatat menjadi satu-satu Dekan di lingkungan UI yang diangkat saat usianya belum menginjak 40 tahun.

Selain itu, Bambang juga ikut merintis program Pascasarjana Fakultas Ekonomi UI dan menjadikannya program double degree yang bekerja sama dengan Australian National University.

Sebelum menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan, Bambang juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Ketua Penentu Inflasi Regional di Indonesia Bank Indonesia, Ketua Strategi Pengentasan Kemiskinan Kota Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Ketua Pembangunan Regional dan Desentralisasi di Indonesia Bank Mandiri dan lain-lain.


Sumber : Liputan6

Kabinet Kerja Jokowi-JK Picu IHSG Bergerak Variatif

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/10) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal bergerak variatif pada perdagangan saham sepekan.

Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan gerak indeks saham mendapat tenaga dari pengumuman kabinet Presiden Joko Widodo/Kabinet Jokowi. "Pasar didukung faktor pengumuman kabinet Minggu 26 Oktober 2014 sore," kata dia pada Liputan6.com, Jakarta, Senin (27/10/2014).

Dia mengatakan, nama-nama yang menjadi menteri mendapatkan respons positif karena dinilai pro pada pasar modal.

Namun begitu, tutur dia indeks saham bakal tertahan karena pasar juga menanti kepastian kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan nominal jumlah kenaikannya. Seperti diketahui, Presiden Jokowi akan menaikan BBM sebesar Rp 3.000 per liter.

"Kenaikan kalau Rp 3.000 mungkin akan membuat IHSG menyesuaikan 1 sampai 2 bulan," lanjutnya.

Pada perdagangan saham pekan ini, dia memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.048-5.016 dan resistante pada level 5.174-5.200.

Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, IHSG akan bergerak di rentang support 5.000-5.050 dan resistance 5.087-5.115 pada pekan ini. Laju IHSG dinilai dapat bertahan di atas target support 4.910-4.950 dan kembali mampu melampaui target area resistance 5.038-5.065.
"Aksi jual dapat kembali terjadi namun masih dapat ditahan dan diimbangi dengan aksi beli. Untuk itu tetap cermati sentimen yang ada dan diharapkan tidak langsung dimanfaatkan untuk aksi ambil untung," kata Reza.
Ia menambahkan, pelaku pasar juga diharapkan tidak terlalu menjadikan susunan nama menteri menjadi satu-satunya sentimen penggerak pasar dan menjadi keputusan bertindak dalam melakukan trading saham maupun obligasi.
Sejumlah data ekonomi pun akan dirilis pada pekan ini seperti data ekonomi Amerika Serikat (AS) yaitu keputusan suku bunga acuan The Fed, pertumbuhan ekonomi, initial jobless claims, markit composite PMI, markit services PMI, pending home sales.
Lalu ada Dallas Fed Manufacturing index, chain store sales, durable goods orders, redbook, home price index, consumer cofindence, dan richmond fed manufacturing index.
Untuk akumulasi saham, dia memilih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Sumber : Liputan6

Thursday 23 October 2014

Dollar Melemah dari Level 2 Pekan Tertinggi Terhadap Yen

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/10) - Dollar melemah sebesar 0,2 persen dari level 2 pekan tertingginya terhadap yen jelang Federal Reserve akan bertemu pekan depan dan seiring indeks ekuitas AS naik pada tanda-tanda ekonomi terbesar dunia akan menahan pertumbuhan ekonomi global yang melemah.
Indeks Spot Dollar Bloomberg menguat selama 3 hari terakhir seiring laba dari Caterpillar Inc sebesar 3M Co melampaui perkiraan analis, memacu kenaikan di Indeks Standard & Poor 500. Imbal obligasi tenor 10 tahun naik tajam hampir 6 pekan terakhir. Sementara mata uang yen bersiap untuk merosot terhadap 15 dari 16 mata uang utama pekan ini di tengah meredamnya permintaan untuk aset haven.
Dolar diperdagangkan pada level 108,18 yen pada pukul 08:56 pagi waktu Tokyo setelah kemarin naik sebesar 1,1 persen dan mencapai level 108,35, yang merupakan level tertingginya sejak 8 Oktober lalu. Dollar stagnan pada level $ 1,2652 per euro bertahan untuk kenaikan sebesar 0,9 persen pekan ini. Mata uang yen diperdagangkan di level 136,86 per euro dari level 136,92 kemarin dan level 136,38 pekan lalu.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang melacak mata uang terhadap 10 mata uang utama, sedikit berubah pada level 1,069.65, meningkat 0,6 persen sejak 17 Oktober lalu dalam 3 pekan terakhir. (knc)
Sumber : Bloomberg

Kadin Minta Jokowi Atasi Infrastruktur

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/10) - WE Online, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta Presiden Joko Widodo untuk mengatasi kendala struktural infrastruktur yang menghambat gairah investasi yang selama ini masih sangat tergantung swasta.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Koordinator Wilayah Tengah Iwan Dermawan Hanafi menyebutkan kendala struktural yang dimaksud adalah pengadaan lahan, perizinan oleh pemerintah daerah, birokrasi, kesadaran warga terhadap urgensi pembangunan, koordinasi antarsektor, serta masalah korupsi.
"Saya minta Pemerintahan Jokowi dapat mengatasi kendala-kendala tersebut," katanya dalam Focus Group Discussion di Jakarta, Kamis (23/10/2014).
Selain itu, lanjut Iwan, masalah lain adalah pembangunan infrastruktur yang masih tergantung pada investasi swasta. Ia mengatakan bahwa menurut perkiraan Bank Dunia seharusnya besaran investasi infrastruktur adalah satu persen dari produk domestik bruto (PDB). Artinya, dia menyebutkan Indonesia seharusnya menyediakan sekitar Rp 908 triliun atau satu persen dari PDB Rp 9.080 triliun.
Akan tetapi, lanjut dia, alokasi anggaran untuk infrastruktur hanya sebesar Rp 169 triliun dalam APBN 2015 dan Rp 206 triliun dalam APBN 2014.
"Akibatnya, investasi infrastruktur dalam 2013 dan 2014 lebih banyak dilaksanakan oleh BUMN," katanya.
Iwan mengatakan bahwa sebetulnya Bank Dunia akan mengambil inisiatif menggalang dana swasta untuk pembangunan infrastruktur di negara berkembang dan emerging markets atau pasar yang sedang tumbuh.
"Selama ini di dunia ketiga dan negara-negara emerging markets telah menggunakan dana sebesar 1 triliun dolar AS untuk pembangunan infrastruktur," katanya.
Namun, Iwan mengatakan karena berbagai kendala dan tidak tersedianya pendanaan maka Bank Dunia melihat bahwa investasi di negara berkembang terus menurun. Dia menyebutkan bahwa pada 2013 hanya terlaksana investasi sebesar 150 miliar dolar AS atau menurun dari 186 miliar dolar AS pada 2012.
Di lain pihak, lanjut dia, tersedia dana pensiun dan dana asuransi dari Bank Dunia sebesar 80 triliun dolar AS yang hanya digunakan sebesar lima persen untuk infrastruktur di negara berkembang.
"Yang menjadi tantangan bagi kita adalah apakah Indonesia yang masih terbelenggu kendala struktural akan mampu merebut dana investasi infrastruktur tambahan dari inisiatif Bank Dunia?" katanya. (Ant)

Dolar Perpanjang Reli Sejak Agustus Versus Yen; Kiwi Turun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/10) - Dolar memperpanjang reli versus yen selama enam hari terakhir, ini merupakan yang terpanjang sejak Agustus lalu, terkait laporan sedikitnya klaim pengangguran di AS dalam 14 tahun terakhir membalikan spekulasi bahwa ekonomi AS akan mengalami perlambatan dikarenakan pertumbuhan global yang lesu.
Indeks Spot Dollar Bloomberg naik untuk hari ketiga karena Indeks Federal Reserve Bank of Chicago™s national menunjukan kegiatan ekonomi meningkat lebih dari perkiraan sebelumnya, pasca laporan kemarin yang menunjukkan kenaikan tak terduga pada consumer prices. Euro naik terhadap mata uang Jepang. Dolar Selandia Baru turun. Krone Norwegia menguat.
Dolar naik 1% menjadi 108,25 ¥ pada 14:56 siang waktu New York. Reli yang telah mendorong dolar menguat sebanyak 2,2%, merupakan yang terpanjang sejak kenaikan tujuh hari secara beruntunya yang berakhir pada 26 Agustus flat pada level $ 1,2648. Mata uang bersama menguat 1% menjadi 136,85 ¥ setelah menambahkan 1,1%, kenaikan tertajam sejak 6 Maret.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang menulusuri mata uang terhadap 10 mata uang lainnya, naik 0,3% menjadi 1,070.21, mendorong kenaikan di tahun ini menjadi 5%, ini merupakan yang tertajam sejak 2008.(yds)
Sumber: Bloomberg

Meredanya Kekhawatiran Ekonomi Tekan Emas Dalam 2-Pekan

BESTPROFIT FUTURES (24/10) - Emas berjangka turun tajam lebih dari dua pekan terakhir pasca meredanya kekhawatiran perekonomian global, meredam permintaan untuk logam mulia sebagai aset safe haven.
Saham global yang diperdagangkan di bursa yang di dukung oleh emas kemarin memperpanjang penurunan ke level terendah dalam lima tahun terakhir. Sebuah indeks manufaktur di zona euro secara tidak terduga naik pada Oktober ini, sementara perekonomian Spanyol menunjukkan tanda-tanda pemulihan lebih lanjut. Data pemerintah menunjukkan Di AS, rata-rata dalam empat pekan klaim pengangguran turun ke level terendah dalam 14-tahun terakhir. Mata uang dolar naik ke level tertinggi dalam dua pekan terakhir terhadap sekumpulan 10 mata uang utama lainnya.
Emas turun ke level terendah dalam satu pekan terakhir karena ekuitas rebound dan inflasi tetap diredam. Pada tanggal 6 Oktober kemarin, logam turun ke level terendah di tahun ini. Kemudian harga emas naik sebesar 6,1 dari level terendah pasca Federal Reserve mengatakan perlambatan perekonomian asing sangat berpengaruh kepada perekonomian AS sehingga membuat beberapa analis mendorong kembali perkiraan untuk kenaikan tingakat suku bunga AS.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun sebesar 1,3 persen ke level $ 1,229.10 per ounce pukul 1:47 siang di Comex New York,merupakan  penurunan tertajam terhadap kontrak teraktif sejak 3Oktober kemarin. Sebelumnya, logam menyentuh level $ 1,226.30, merupakan level terendah sejak 15 Oktober kemarin. (vck)
Sumber: Bloomberg

Laba 3M, Caterpillar Lampaui Perkiraan Angkat Bursa AS Di Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/10) - Bursa Saham AS ditutup naik, pulih dari penurunan kemarin, dikarenakan laba dari Caterpillar Inc dan 3M Co melampaui perkiraan analis serta data yang mengisyaratkan menguatnya pertumbuhan ekonomi di Eropa.
Indeks acuan memangkas gain menyusul sebuah laporan New York Post yang memberitakan seorang dokter yang merawat pasien penderita virus Ebola di Afrika dilarikan ke sebuah rumah sakit di New York yang terindikasi virus tersebut.
Indeks S&P 500 naik 1,2% menjadi 1,950.68 pada pukul 4 sore di New York setelah melonjak sebelumnya sebanyak 1,8%. Indeks ditutup turun dari kemarin, tergelincir sebanyak 0,7%. Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 215,3 poin, atau 1,3%, ke level 16,676.62 hari ini. Indeks Nasdaq Composite naik 1,6%.
Indeks S&P 500 telah mengalami penigkatan sebanyak lima kali dalam enam hari terakhir, mendorong indeks naik 4,9% sejak 15 Oktober dan menutup penurunan sekitar setengah kerugian dari aksi jual yang dimulai pada pertengahan September. Indeks ekuitas masih turun sekitar 3% dari rekornya.(yds)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 22 October 2014

Mayoritas Indeks Berjangka Asia Turun, S&P 500 Menghentikan Relinya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/10) - Saham Australia melemah diikuti indeks berjangka Korea pasca saham AS menghentikan rally empat harinya. Mata uang Selandia Baru turun karena inflasi melambat lebih dari yang diperkirakan, sementara minyak mentah memperpanjang penurunan.
Indeks S&P / ASX 200 turun 0,3% pada 10:05 pagi di Sydney, menghentikan penguatan tujuh harinya, sedangkan indeks berjangka Kospi Seoul turun 0,4% dalam perdagangan baru-baru ini. Kontrak pada Nikkei 225 Stock Average naik di Chicago. Indeks Standard & Poor 500 berjangka naik 0,1% setelah Indeks tersebut turun 0,7% , setelah kenaikan empat hari tertajamnya sejak Januari tahun lalu. Minyak di New York turun 0,2% setelah jatuh 2,4% kemarin, mengirim indeks saham energi AS turun sebanyak 1,7%. Dolar Selandia Baru tergelincir 0,7%.(yds)
Sumber : Bloomberg

Dolar Naik Ke Level Tertinggi Sepekan; Euro Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/10) - Dolar naik ke level tertinggi sepekan terhadap rekan-rekan utama dikarenankan kenaikan tak terduga dalam biaya hidup di AS pada bulan September sehingga mendorong kekuatan ekonomi terbesar di dunia ditengah perlambatan pertumbuhan global.
Mata uang AS menguat untuk hari kelima terhadap yen, secara beruntun di lebih dari sebulan terakhir. Euro jatuh terhadap sebagian besar mata uang utama karena investor menimbang outlook pertemuan kebijakan pelonggaran tambahan dari European Central Bank (ECB). Pound tergelincir terkait hasil rilisah terbaru dari Bank of England yang menunjukkan para otoritas melihat resiko yang lebih besar di Inggris dari pelemahan di zona euro. Won Korea Selatan mengalami penguatan.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang mengukur mata uang terhadap sekumpulan 10 mata uang utama, naik 0,3%  menjadi 1,067.67 pada 03:20 sore waktu New York. Menyentyh level 1,067.70, yang terkuat dalam sepekan terakhir.
Indeks tersebut turun 1,4% dalam dua minggu terakhir karena para trader mendorong kembali harapan mengenai kenaikan suku bunga AS akibat kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global mengalmi perlambatan.
Euro turun 0,6% menjadi $ 1,2645 setelah sebelumnya naik sebanyak 0,2%. Kemarin mengalami penurunan sebanyak 0,7%, merupakan yang tertajam sejak 14 Oktober. Mata uang region melemah 0,4% menjadi 135,56 ¥. Yen turun 0,2% menjadi 107,20 per dolar, membukukan penurunan lima hari untuk pertama kalinya sejak 12 September.(yds)
Sumber: Bloomberg

Rendahnya Inflasi Tekan Emas Dalam Dua Pekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/10) - Emas berjangka turun tajam dalam dua pekan terakhir terkait mata uang dolar reli dan meredamnya inflasi AS sehingga memangkas permintaan untuk logam mulia sebagai penyimpan nilai.
Emas turun sebesar 8,4 persen pada kuartal ketiga karena ekuitas AS meningkat ke level tertinggi, memangkas permintaan untuk komoditas sebagai penyimpanan nilai. Pada tanggal 6 Oktober kemarin, logam turun ke level terendah pada tahun ini. Harga naik sebesar  6,1 dari level terendah pasca Federal Reserve menyebutkan perlambatan perekonomian asing dapat berimbas kepada perekonomian AS sehingga dapat mendorong beberapa investor untuk melakukan kembali perkiraan dalam kenaikan tingkat suku bunga.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun sebesar 0,5 persen ke level $ 1,245.50 per ounce pada pukul 1:35 siang di Comex New York, merupakan penurunan tertajamnya untuk kontrak teraktif sejak 8 Oktober kemarin.
Logam naik sebesar 3,9 persen dalam dua pekan terakhir yang berakhir pada 17 Oktober kemarin, mencatat gain secara berturut-turut pertama sejak Juli lalu. Harga naik di tengah penurunan dalam ekuitas AS. Sementara spekulasi bahwa bank sentral global akan meningkatkan stimulus moneter sehingga dapat membantu saham pulih. Kemarin, indeks Standard & Poor 500 naik tajam dalam setahun terakhir. (vck)
Sumber: Bloomberg